LAPORAN PRAKTIKUM morfologi mikroorgan lapo

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a. Bakteri
Bakteri adalah mikroba bersel tunggal yang memiliki dinding sel, berkembang
biak dengan membelah diri dan mempunyai empat bentuk utama yaitu kokus
(bulat), basil (seperi batang), koma dan spiral.
 Ciri ciri bakteri (Kementrian Pendidikan, 2013)
-


Bersel tunggal (uniseluler)
-

Memiliki dinding sel
-

-

Bersifat prokariot

Berkembang biak dengan membelah diri

Beberapa bakteri bersifat aerob (membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhan)
-

-

Beberapa bersifat racun dan anaerob. contoh: clostridium

Ada juga yang bersifat fakultatif aerob (dapat tumbuh dengan
atau tanpa oksigen), contoh: bacillus
-

-

Umumnya tidak memiliki klorofil

Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan
mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron
-

Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
-

-

Hidup bebas atau parasit

Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air

panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan

-

Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding
selnya mengandung peptidoglikan

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6


 Deskripsi bakteri (E. coli)
Superdomain : Phylogenetica
Filum

: Proterobacteria

Kelas

: Gamma Proteobacteria

Ordo

: Enterobacteriales

Family

: Enterobacteriaceae

Genus

Species

: Escherichia
: Escherichia Coli

E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan
panjang 2,0 – 6,0 µm dan lebar 1,1 – 1,5 µm. Bentuk sel dari bentuk
seperti coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak
ditemukan spora.. E. Coli batang gram negatif. Selnya bisa terdapat
tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak
berkapsul.bakteri ini aerobic dan dapat juga aerobic fakultatif. E. Coli
merupakan penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi.
Morfologi.
Bakteri dapat berkembang dalam medium NA (Nutrient Agar), yaitu
membutuhkan nutrisi untuk dapat tumbuh. Oleh karena itu bakteri ini
sering di temukan dalam protein.
 Klasifikasi bakteri
-

Klasifikasi berdasarkan bentuk tubuh: kokus (bulat), basil

(batang), spirillum (spiral)

-

Klasifikasi berdasarkan alat gerak: monotrik (flagel tunggal pada
satu ujung tubuh), amfitrik (flagel tunggal pada dua ujung
tubuh), lofotrik (flagel banyak pada satu ujung tubuh), peritrik
(flagel banyak pada semua sisi tubuh)

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K

K6

b. Kapang
 Ciri ciri kapang
Kapang adalah mikroba bersel tunggal berupa benang- benang halus
yang disebut hifa, kumpulan hifa disebut miselium, dan berkembang
biak dengan spora atau membelah diri.
Kapang mempunyai kisaran pH pertumbuhan yang luas, yaitu 1,5- 11,0.
Sebagian besar kapang dapat hidup pada aW> 0.70 serta tidak tahan
panas, kapang memerlukan oksigen untuk tumbuh dan lebih tahan
asam. Spora kapang dapat tahan sampai 920 C selama 1 menit dalam
kondisi asam. Akan tetapi untuk mencapai konsistensi yang seperti itu,
kapang tersebut memerlukan waktu untuk membentuk spora
(Kementrian Pendidikan, 2013).
 Pengertian kultur campuran
Kultur atau biakan campuran mengandung dua atau lebih spesies
bakteridan dapat dengan mudah dipisahkan berdasarkan karakteristik
koloni atau dengan uji biokimia. Contoh: campuran bakteri, yeast
maupun kapang.
 Deskripsi kapang (A. niger dan monascus)

Domain :

Eukaryota

Kerajaan :
Filum

Pezizomycotina

Kelas

Eurotiomycetes

:

Genus
Spesies :

Ascomycota


Upafilum:
:

Ordo
Famili

:

Fungi

:

Eurotiales

Trichocomaceae / Monascaceae
:

Aspergillus / Monascus

Aspergillus niger / Monascus purpureus


Aspergillus nigeradalahanggota dari genus Aspergillus yang mencakup

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

seperangkat jamur yang umumnya dianggap aseksual, meskipun bentuk
sempurna (bentuk yang bereproduksi secara seksual) telah ditemukan.
Mereka secara geografis luas, dan telah diamati pada berbagai habitat
karena mereka dapat menjajah berbagai macam substrat. A. niger

umumnya ditemukan tumbuh sebagai saprofit pada daun mati, gandum
yang disimpan, tumpukan kompos, dan vegetasi yang membusuk
lainnya. Spora tersebar luas, dan sering dikaitkan dengan bahan organik
dan tanah.
Aspergillus niger dan Monascus tumbuh pada medium PDA (Potato
Dextrose Agar), yaitu membutuhkan pati untuk berkembang.
 Klasifikasi kapang (Waluyo,2007)
-

Tidak bersepta: kelas oomycetes dan kelas zygomycetes

-

Bersepta: kelas fungi tak berspora seksual (contoh: ordo

moniales, ordo melanconiales, ordo shpaeropsidales), dan kelas
ascomycetes : spora seksual askospora (contoh: monascus,
endomyces)
c. Khamir
 Ciri ciri khamir
Khamir disebut juga ragi adalah mikroba bersel tunggal berbentuk bulat
lonjong dan memperbanyak diri melalui pembentukan tunas atau
askospora, tetapi tidak membentuk benang–benang miselium Khamir
mempunyai kisaran pH pertumbuhan 1,5-8,5. Namun kebanyakan
khamir lebih cocok tumbuh pada kondisi asam, yaitu pada pH 4-4,5,
sehingga kerusakan oleh khamir lebih mungkin terjadi pada produkproduk asam. Kebanyakan khamir dapat hidup pada aw>0.80. Suhu
lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan khamir adalah 25-30°C
dan suhu maksimum 35-47°C. Beberapa khamir dapat tumbuh pada
suhu 0°C atau lebih rendah. Khamir tumbuh baik pada kondisi aerobik,

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

tetapi khamir fermentatif dapat tumbuh secara anaerobik meskipun
lambat (Kementrian Pendidikan, 2013).
 Deskripsi khamir (Saccaromices cereviceae dan Candida)
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces / Candida
Spesies : Saccharomyces cerevisiae / Candida albicans
Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir sejati tergolong eukariotik
(memiliki membran inti), ukuran 6-8 mikron, berbentuk bulat telur,
melakukan reproduksi dengan cara bertunas dan dapat hidup di
lingkungan aerob maupun anaerob. Kata Saccharomyces cerevisiae
berasal dari kata Saccharo artinya gula dan myces artinya makan
sedangkan cerevisiae artinya berkembang biak yang secara keseluruhan
berarti ragi hidup dan berkembang biak dengan memakan gula.
Medium yang di gunakan untuk berkembang biak adalah PGYA
(Pepton Glucose Yeast extract Agar).
 Klasifikasi Khamir
-

Kelompok yeast sejati (mempunyai spora), contoh: spesies
saccharomyces

-

Kelompok yeast liar (tidak mempunyai spora), contoh: candida,
torulopsis

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)
berdasarkan hasil pengamatan anda!
Dari pengamatan yang telah dilakukan diketahui adanya perbedaan yang mencolok
antara morfologi bakteri, kapang, dan khamir. Hal tersebut tentu saja terjadi
mengingatbahwa ketiganya merupakan mikroorganisme yang berbeda jenis. Kita
menggunakan bakteri E. coli, kapang A. niger, dan khamir Candida sebagai sampel.
Dari data yang didapat bila dibandingkan pada kedua jenis jamur yaitu kapang dan
khamir, bakteri memiliki ukuran dan diameter yanglebih besar. Candida memiliki
diameter 3.5cm, A. niger 1.2cm, dan bakteri E. coli 8.2 cm. Warna, tempat tumbuh
konfigurasi, dan elevasi antara bakteri E. coli dengan khamir candida memiliki
kesamaan. Tetapi memiliki tepian yang berbeda. Bakteri E. coli dengan khamir
candida memiliki warna putih, tempat tumbuh berada di permukaan agar, konfigurasi
irregular, dan elevasi halus. Untuk tepian bakteri E. coli adalah lobate sedangkan
khamir candida adalah serate. Sedangkan untuk A. niger sendiri memiliki diameter
terkecil diantara lain nya. Warna dari A. niger adalah hijau tua, tempat tumbuh juga
pada permukaan agar, konfigurasi nya irregular, sedangkan elevasi nya kasar, dan
tepian nya adalah entire. Pada perkembangan primer, sampel yang mengalami
kontaminasi hanya dari golongan jamur saja, yaitu kapang A. niger dan khamir
Candida. Tetapi pada bakteri E. coli tidak mengalami kontaminasi.
4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur!
a. Kapang S. cereviceae
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil dengan ukuran
sedang,berwana putih, dengan diameter mikroorganisme kurang dari 0,4 cm,
tempattumbuh di dasar permukaan, bentuk konfigurasinya bulat tepian timbul,
datar,dan bertepi licin. Dari literatur yang didapatkan, ukuran dari kapang ini
sendiri adalahkecil, berwarnahijau ataubiru karenaadanya Konidia berwarnahijau
cerah bergerombol membentuk menjadi seperti bola dan berkas-berkas hifa terlihat

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

menonjol jelas diantara konidia spora. Berdiameter antara 10-25 nm, dengan
tempat tumbuh dipermukaan, dengan konfigurasinya filamentus. Elevasi
membentuk kawah dan tepiannya berbentuk tepian berkawah (Nurhaedah, 2005).
Dari hasil yang didapatkan dapat dibandingkan bila pengamatan yang dilakukan
belum mendekati hasil yang sama dari literatur yang didapat. Hal ini mungkin
terjadi karena kurang ketelitian praktikan dalam mengamati, apalagi bentuk
diantara kedua konfigurasi tersebut hampir mirip, sehingga mungkin terjadi kesalah
pahaman. Padahal apabila mikroorganisme tersebut tergolong kapang, maka
seharusnya memiliki filamen-filamen pada tubuhnya. Lalu pada elevasi dan tepian
pun didapatkan hasil yang berbeda.
b. KhamirAspergillus niger
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diamati bahwa A.niger memiliki
ukuran yang sedang, berwarna hijau kehitaman, berdiameter 1.2 cm. Dengan
tempat tumbuh di permukaan agar, dengan konfigurasi sirkular dan elevansinya
kasar. Pada sumber literatur yangdidapatkan, hasil yang didapat adalah ukuran
sedang sampai kecil, berwarna cenderung gelap dengan diameter diantara 0,05-0,5
cm. Tempat tumbuhnya berada pada bawah permukaan, memiliki konfigurasi bulat
tepian timbul, elevasinya tetesan, dan tepiannya licin (Gandjar, 2006).
c. Bakteri Escherichia Coli
Dari pengamatan yang dilakukan pada E. coli, didapatkan hasil ukuran besar,
dengan putih, ukuran diameter 8.5 cm, tempat tumbuh dipermukaan,
konfigurasinya irregular, tepian lobate, dan elevasi halus. Dari literatur diketahui
bahwa bakteri E. coli memiliki koloni berwarna putih krem yang berbentuk bulat
tepian timbul dengan garis pinggir koloni yang rata atau licin. Dengan diameter
antara 0.1-0.2 µm. Dari ketinggian (elevasi) koloni, bakteri jenis ini datar dan
ukurannya relatif besar (Waluyo, 2007).

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

5. Sebutkan dan jelakan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
Faktor 6 yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, yaitu : food (makanan), acidity
(keasaman), time (waktu), temperature (suhu), oxygen, dan moisture (aktivitas air). Atau
lebih di kenal dengan istilah FATTOM.
-

Food (makanan)
Fungsi utama makanan adalah sebagai sumber energi, bahan pembentuk sel dan
aseptor elektron di dalam aksi yang menghasilkan energi. Makanan yang diperlukan
mikroba meliputi air, sumber karbon, sumber mitrogen, sumber septor elektron,
sumber mineral dan faktor tumbuh (Zulaikhah, 2005). Bakteri membutuh kan nutrisi
untuk tumbuh, kapang membutuhkan pati, sedangkan khamir membutuhkan gula
untuk dapat tumbuh.

-

Acidity (keasaman)
Hampir semua mikroba tumbuh pada tingkat pH yang berbeda. Sebagian besar
bakteri tumbuh pada pH mendekati netral pH (6,5 – 7,5 ). Pada pH di bawah 5,0 dan
di atas 8,0 bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik, kecuali bakteri asam asetat yang
mampu tumbuh pada pH rendah dan bakteri Vibrio sp yang dapat tumbuh pada pH
tinggi (Zulaikhah, 2005).
Khamir mempunyai kisaran pH pertumbuhan 1,5-8,5. Namun kebanyakan khamir
lebih cocok tumbuh pada kondisi asam, yaitu pada pH 4-4,5, sehingga kerusakan
oleh khamir lebih mungkin terjadi pada produk-produk asam (Kementrian
Pendidikan, 2013).
Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH luas, yakni 2,0 sampai 8,5 tetapi
biasanya pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam atau pH rendah
(Waluyo, 2005)

-

Time (waktu)
Waktu generasi adalah waktu yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
meningkatkan jumlah sel menjadi dua kali lipat jumlah semula. Kurva pertumbuhan
mikroorganisme terdiri atas empat fase yaitu fase penyesuaian (lag phase), fase

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

eksponensial atau fase logaritmik, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase
eksponensial terjadi peningkatan jumlah sel dan digunakan untuk menentukan waktu
generasi (Yudhabuntara, 2005).
Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat
disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada
yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang memerlukan sampai berjam-jam
atau berhari- hari (Sumarsih, 2006)
Bakteri : membelah diri dalamwaktu 20 – 30 menit
Fungi : 90 120 menit
Kapang : 4 – 8 jam
-

Temperature (suhu)
Suhu merupakan faktor fisika yang sangat penting pengaruhnya terhadap
pertumbuhan dan kegiatan mikroba. Suhu dapat mempengaruhi lamanya fase lag,
kecepatan pertumbuhan, konsentrasi sel, kebutuhan nutrisi, kegiatan enzimatis dan
komposisi sel (Zulaikhah, 2005).
Suhu lingkungan yang optimum untuk pertumbuhan khamir adalah 25-30°C dan
suhu maksimum 35-47°C. Beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0°C atau lebih
rendah. Secara umum mikroba tumbuh baik pada suhu di atas 20°C dan di bawah
60°C. Bakteri memiliki toleransi rendah terhadap suhu tinggi kecuali jenis
termofilic, sedangkan kelompok fungi masih dapat bertahan pada temperatur di atas
70°C (Kementrian Pendidikan, 2013).

-

Oxygen
Berdasarkan ketersediaan oksigen, mikroba di kelompokkan menjadi 3 golongan,
yaitu aerob (membutuhkan oksigen), anaerob (tidak membutuhkan oksigen) dan
aerob fakultatif (sebagian ada yang butuh dan sebagian yang lain ada yang tidak
butuh) (Zulaikha, 2005).
Sebagian bakteri bersifat aerob dan anaerob. Tetapi ada juga beberapa bakteri yang
dapat tumbuh dalam keadaan aerob fakultatif. Khamir tumbuh baik pada kondisi

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

aerobik, tetapi khamir fermentatif dapat tumbuh secara anaerobik meskipun lambat
(Kementrian Pendidikan, 2013).
-

Moisture (aktivitas air)
Ketersediaan air menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan mikroorganisme, namun
jumlah air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan bagi mikroba yang
bersifat aerob. Jenis fungi lebih toleran terhadap kondisi kadar air rendah.
Besarnya kadar air suatu bahan pangan bukan merupakan parameter yang tepat
untuk
menggambarkan aktivitas mikroba pada bahan pangan. Aktivitas kimia air atau
sering diistilahkan aktivitas air (water activity = aw) merupakan parameter yang
lebih tepat untuk mengukur aktivitas mikroba pada bahan pangan. Sebagian besar
mikroba (terutama bakteri) tumbuh baik pada bahan pangan yang mempunyai aw 0,9
– 0,97 (Zulaikha, 2005).
Kebanyakan khamir dapat hidup pada aw>0.80, sedangkan sebagian besar kapang

dapat hidup pada aW> 0.70 serta tidak tahan panas (Kementrian Pendidikan, 2013).
6. Jelaskan fungsi dan langkah penggunaan colony counter
a. Fungsi colony counter
Alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme dalam cawan
petri yang biasanya dilengkapi dengan pencatat (Aulanni’am, 2012).
b. Tahapan atau SOP penggunaan colony counter (Aulanni’am, 2012)
 Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
 Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
 Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’.
 Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala.
 Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
 Hitung koloni bakteri yang terpisah.
 Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar.

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

 Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’
Kesimpulan
Morfologi

koloni

mikroorganisme

adalah

pengetahuan

tentang

bentuk,

ukuran,

warna,diameter, dan tempat tumbuh mikroorganisme secara koloni atau kelompok. Tujuan
dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah mengetahui morfologi dari
mikroorganisme

yang

berkelompok

dan

membedakan

antara

morofologi

koloni

mikroogranisme bakteri, kapang, dan khamir. Perbedaan yang terjadi antara hasil
pengamatan dan hasil yang ada diliteratur adalah perbedaan cara pandang yang berbeda
antara praktikan satu dengan praktikan yang lain, lalu juga kurang paham dan kurang
telitinya praktikan akan pengamatan morfologi koloni mikroorganisme. Faktor lain yang
dapat menyebabkan kesalahan pengamatan adalah terjadinya kontaminasi dari udara luar
pada bakteri atau jamur didalam cawan, kurangnya masa inkubasi dari bakteri atau jamuritu
sendiri, dan pada pengamatan ini tidak digunakan pengamatan yang baik sehingga hasilnya
pun tidak bisa maksimal.

Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompo
k

Firman Ichsan
155100207111012
TEP
K
K6

Daftar Pustaka Tambahan
Gandjar, Indrawati & Sjamsuridzal, Wellyzar. 2006. Mikrobiologi Dasar Terapan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia
Kementrian Pendidikan. 2013. Buku Teks Mikrobiologi. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan RI
Nurhaedah. 2005. Mikrobiologi . Jakarta : Pustaka Media
Sumarsih, S. 2006. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: UPN Veteran
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press
Yudhabuntara, D. 2005. Pengendalian Mikroorganisme dalam Bahan Makanan Asal
Hewan. Fakultas Kedokteran Hewan UGM
Zulaikha, Siti Thomas. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pencemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Di Kota Semarang. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Tangga
l

Nilai

Paraf
Asisten