BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Di SMK Mataram Semarang
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk
maka
menjawab
ditetapkan
permasalahan
metode
penelitian
penelitian,
yang
sesuai.
Metode penelitian dapat dipetakan menjadi: jenis
penelitian,
subjek
operasional
dan
dan
lokasi
konsep
penelitian,
penelitian,
definisi
teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Melihat permasalahan dan tujuan penelitian ini,
maka jenisnya terlihat sebagai pola hubungan bersifat
interaktif. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Hal ini jelas tampak karakteristinya yaitu bersifat diskriptif, tidak menekan angka,
dan data berupa kata-kata ataupun gambar. Penulis
ingin mengungkap perilaku manusia dalam konteks
natural atau alamiah, bulat, menyeluruh dan apa
adanya. Untuk melangkah lebih mendalam penelitian
ini.
Peneliti
melakukan
serangkaian
kegiatan
di
lapangan mulai dari penjajagan ke lokasi penelitian,
studi orientasi, dilanjutkan penelitian secara terfokus.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan
terhadap kepala sekolah dan para guru yang kaitannya dengan pengelolaan supervisi pembelajaran. Pada
37
awalnya bersifat pasif yaitu dilakukan hanya dengan
melihat-lihat hal–hal yang dilakukan kepala sekolah.
Selanjutnya mengamati yang berkaitan dengan supervisi tanpa memberikan komentar maupun mengajukan
pertanyaan. Kegiatan ini dilakukan untuk tidak menimbulkan kecurigaan. Kemudian dilanjutkan kegiatan yang aktif yaitu dengan cara melibatkan diri dalam
kegiatan–kegiatan yang sedang dilaksanakan. Setelah
melibatkan diri dalam kegiatan penelitian dilakukan
dengan melakukan wawancara terhadap hal–hal yang
berkaitan dengan supervisi yang dilaksanakan oleh
kepala sekolah.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan
guru. Lokasi penelitian ini di SMK Mataram Semarang
yang terletak di jalan MT. Haryono No. 403-405. Peran
kehadiran peneliti sebagai pengamat partisipan dan
pengambilan data. Peneliti sebagai salah satu guru di
SMK Mataram Semarang.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan
dan observasi yang sudah terjadwal. Selanjutnya
memberikan
angket
serta
menganalisis
berbagai
dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang
diperoleh
dari
observasi
dipertimbangkan
sebagai
bahan tesis. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data, dan fungsinya
sebagai
38
pendukung
tugas
penelitian
sebagai
instrumen.
Dengan
demikian
kehadiran
peneliti
diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau
informan.
Selanjutnya
dilakukan
observasi
pada
waktu terjadwal dengan pedoman wawancara serta
menganalisis berbagai dokumen penelitian.
3.3 Definisi Operasional Konsep Penelitian
Definisi Operasional dari konsep penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Kinerja
merupakan
hasil
penilaian
kerja
yang
dicapai oleh seorang pegawai, baik berupa produk
atau jasa berdasarkan pada kuantitas, kualitas dan
waktu penyelesaian pekerjaan sesuai derigan kriteria yang telah ditetapkan. Indikator-indikator dari
kinerja guru terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu persiapan sebelum melakukan proses
pembelajaran di kelas yang terdiri dari pembuatan
perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, media
pembelajaran dan alat evaluasi;
b. Supervisi Akademik merupakan usaha yang sifatnya
membantu guru atau melayani guru agar ia dapat
memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien.
Dari alur perkembangan
tersebut, maka akan
mengarah upaya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan;
39
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis dan tujuan penelitian bahwa
telah terlihat pola hubungan interaktif, maka pendekatan
yang
dikumpulkan
teknik
digunakan
dengan
tertentu.
adalah
kualitatif.
menggunakan
Teknik
yang
metode
digunakan
Data
atau
dalam
penelitian ini adalah pengamatan lewat partisipasi,
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Pengamatan Lewat Partisipasi
Partisipasi
pengamat
berarti
keikutsertaan
pengamat dalam kegiatan penelitian. Pengamatan
dilakukan peneliti pada saat subjek penelitian sedang
melaksa-nakan. Tekniknya adalah pengamat berperan
aktif, karena peneliti bagian dari anggota personalia.
Dengan
demikian
merencanakan,
peneliti
mengikuti
leluasa
untuk
kegiatan
ikut
supervisi,
sekaligus sebagai bagian umpan balik.
2. Observasi
Keberadaan Peneliti di tempat penelitian adalah
aktif, karena bagian dari personalia tempat sekolah
tersebut. Namun demikian masih mencatat kegiatan
yang riil yang ada di sekolah itu.
Observasi pada
penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan supervisi
akademik
serta
data-data
pendukung
diperlukan yaitu tentang profil sekolah.
40
lain
yang
3. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak. Cakupan wawancara banyak
sekali pembahasannya, namun peneliti memfokuskan
tentang supervisi akademik. Wawancara ini digunakan
untuk
memperoleh
data
yang
berkaitan
dengan
supervisi akademik. Teknis wawancara dilakukan
secara tertutup.
Kegiatan dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang makin memfokus pada masalah, agar
informasi
yang
dikumpulkan
cukup
mendalam.
Pelaksanaan ini sesuai karakteristik penilaian kualitatif yaitu peneliti sebagai alat pengumpul data. Pada
pelaksanaan wawancara dilakukan juga dengan cara
mengisi pedoman wawancara yang sudah disusun oleh
peneliti agar mendapatkan data konkrit sehingga
memudahkan untuk menganalisis.
Informan
sekolah
dan
yang
semua
diwawancarai
guru.
adalah
kepala
Perlakuannya
lebih
menyukai menuliskan pendapat yang diinginkan dari
pada
dengan
wawancara
yang
menggunakan
perangkat audio. Selain wawancara dengan cara
tersebut,
pelaksanaan
wawancara
juga
dilakukan
secara tertutup agar yang diwawancarai lebih leluasa
untuk menjawab. Wawancara secara tertutup yang
dilakukan kepada siswa difokuskan tentang proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.
41
4. Dokumentasi
Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan
wawancara,
dokumentasilah
yang
melengkapinya.
Apabila kita mendengar dokumen, pikiran kita akan
tertuju kepada arsip. Metode ini dilaksanakan untuk
melengkapi data hasil observasi dan wawancara yang
berupa
tulisan,
rekaman,
buku-buku
pedoman,
laporan resmi catatan harian serta notulen rapat.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada
hakikatnya berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau
paragraf-paragraf.
Selanjutnya
dinyatakan
dalam
bentuk narasi yang bersifat deskripsi mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan dialami oleh
subjek. Karena itu teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data
penelitian dianalisis menggunakan model analisis
interaktif, yaitu pengumpulan data (data collection),
reduksi data (data reduction), display data (data
display)
dan
penarikan
kesimpulan/verifikasi
(conclution).
1. Pengumpulan Data
Data-data yang dikipulkan oleh peneliti secara
keseluruh dari berbagai sumber yaitu wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
42
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto dan data yang mendukung.
2. Reduksi Data
Dalam
penelitian
ini
untuk
menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang
tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik
dan diverivikasi perlu adanya reduksi data.
Reduksi data berlangsung secara terus menerus
selama penelitian berlangsung. Setelah pengumpulan
data selesai maka catatan dibaca, dipahami dan
dibuat ringkasan. Membuat tabel yang berisi uraian
hasil penelitian terhadap catatan lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap masalah yang diteliti.
3. Penyajian Data
Setelah
melakukan
tahapan
reduksi
data
dilakukan penyajian data untuk menemukan pola-pola
yang
bermakna
adanya
serta
penarikan
memberikan
simpulan
serta
kemungkinan
memberikan
tindakan.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dalam
wujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam
bentuk teks atau berupa uraian naratif. Data hasil
penelitian disajikan juga dalam bentuk gambar, matrik
dan skema. Penyajian data dalam peneliti-an ini
dimaksudkan untuk menemukan makna dari data43
data yang sudah diperoleh kemudian disusun secara
sistematis dari bentuk yang kompleks menjadi lebih
sederhana namun selektif.
4. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan verifikasi ini merupakan hal yang
terpenting karena dari permulaan pengumpulan data,
seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti
benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab
akibat dan proposisi. Alur analisis data dapat digambarkan sebagai beri-kut:
Penyajian Data
Pengumpulan Data
Reduksi
data
Simpulan
Verifikasi
Gambar 3.1
Alur Analisis Data
Sumber: Miles dan Huberman (2007: 18)
44
Penjelasan alur analisis data pada gambar 3.1
dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia atau
yang telah dikumpulkan. Langkah berikutnya adalah
mereduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, yaitu membuat rangkuman yang inti.
Langkah berikutnya adalah menyusun dalam satuansatuan yang sudah dikategorikan sebagai bentuk penyajian data. Dengan demikian selanjutnya baru bisa
dibuat koding verifikasi. Tahap akhir dari analisis data
ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
5. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk
memperoleh
penafsiran
yang
sesuai,
maka perlu pengecekan keabsahan data. Pelaksanaan
pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas (1)
derajad
kepercayaan
(credibility),
(2)
keteralihan
(transferability), (3) kebergantungan (dependability), (4)
kepastian (confirmability).
Derajad kepercayaan (credibility) dengan teknik
pemeriksaan
dilakukan
pengamatan,
(b)
dengan:
triangulasi
(a)
data,
ketekunan
(c)
teknik
perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan, (d)
pemeriksaan oleh teman sejawat melalui diskusi, (e)
analisis kasus negatif yang kontras dengan data atau
informasi
seba-gai
bahan
pembanding
terhadap
data yang diper-oleh, (f) kecukupan referensi sebagai
alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan
kritik
tertulis
untuk
keperluan
evaluasi,
(g)
45
pengecekan
anggota
yang
terlibat
dalam
proses
pengumpulan data.
Triangulasi digunakan peneliti sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Dalam triangulasi dapat memanfaatkan penggunaan sumber dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
informan. Sumber yang diperoleh dari informan yang
satu dengan informan yang lainnya. Dalam penelitian
pengecekan dilakukan antar guru, komite sekolah dan
siswa. Dalam triangulasi data, digunakan untuk
membandingkan
studi
dokumen,
observasi,
dan
wawancara. Triangulasi dapat melalui berbagai cara:
a. Triangulasi Sumber
Untuk mendapatkan data tentang peningkatan
kinerja guru melalui supervisi akademik di SMK
Mataram semarang,
dengan menggunakan teknik
wawancara mendalam dengan Kepala sekolah selaku
pimpinan
puncak
dalam
oragnisasi.
Wawancara
dengan guru sebagai informan, untuk mendapatkan
informasi
terkait
bagaimana
teknik
supervisi
akademik.
b. Triangulasi Metode
Dalam hal ini Peneliti untuk mendapatkan data
tentang peningkatan kinerja guru melalui supervisi
akademik di SMK Mataram semarang dengan menggu-
46
nakan teknik obsevasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang
sama dan serempak.
c. Konfirmasi
Penelitian yang dilakukan di SMK Mataram
Semarang mendapatkan data dari hasil wawancara
dan studi dokumentasi yang sebelumnya dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapatkan keabsahan data. Hasil wawancara ditranskip terlebih dahulu,
kemudian nara sumber diminta membaca, dan menandatangani naskah itu.
47
48
METODE PENELITIAN
Untuk
maka
menjawab
ditetapkan
permasalahan
metode
penelitian
penelitian,
yang
sesuai.
Metode penelitian dapat dipetakan menjadi: jenis
penelitian,
subjek
operasional
dan
dan
lokasi
konsep
penelitian,
penelitian,
definisi
teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Melihat permasalahan dan tujuan penelitian ini,
maka jenisnya terlihat sebagai pola hubungan bersifat
interaktif. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Hal ini jelas tampak karakteristinya yaitu bersifat diskriptif, tidak menekan angka,
dan data berupa kata-kata ataupun gambar. Penulis
ingin mengungkap perilaku manusia dalam konteks
natural atau alamiah, bulat, menyeluruh dan apa
adanya. Untuk melangkah lebih mendalam penelitian
ini.
Peneliti
melakukan
serangkaian
kegiatan
di
lapangan mulai dari penjajagan ke lokasi penelitian,
studi orientasi, dilanjutkan penelitian secara terfokus.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan
terhadap kepala sekolah dan para guru yang kaitannya dengan pengelolaan supervisi pembelajaran. Pada
37
awalnya bersifat pasif yaitu dilakukan hanya dengan
melihat-lihat hal–hal yang dilakukan kepala sekolah.
Selanjutnya mengamati yang berkaitan dengan supervisi tanpa memberikan komentar maupun mengajukan
pertanyaan. Kegiatan ini dilakukan untuk tidak menimbulkan kecurigaan. Kemudian dilanjutkan kegiatan yang aktif yaitu dengan cara melibatkan diri dalam
kegiatan–kegiatan yang sedang dilaksanakan. Setelah
melibatkan diri dalam kegiatan penelitian dilakukan
dengan melakukan wawancara terhadap hal–hal yang
berkaitan dengan supervisi yang dilaksanakan oleh
kepala sekolah.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan
guru. Lokasi penelitian ini di SMK Mataram Semarang
yang terletak di jalan MT. Haryono No. 403-405. Peran
kehadiran peneliti sebagai pengamat partisipan dan
pengambilan data. Peneliti sebagai salah satu guru di
SMK Mataram Semarang.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengamatan
dan observasi yang sudah terjadwal. Selanjutnya
memberikan
angket
serta
menganalisis
berbagai
dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang
diperoleh
dari
observasi
dipertimbangkan
sebagai
bahan tesis. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data, dan fungsinya
sebagai
38
pendukung
tugas
penelitian
sebagai
instrumen.
Dengan
demikian
kehadiran
peneliti
diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau
informan.
Selanjutnya
dilakukan
observasi
pada
waktu terjadwal dengan pedoman wawancara serta
menganalisis berbagai dokumen penelitian.
3.3 Definisi Operasional Konsep Penelitian
Definisi Operasional dari konsep penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Kinerja
merupakan
hasil
penilaian
kerja
yang
dicapai oleh seorang pegawai, baik berupa produk
atau jasa berdasarkan pada kuantitas, kualitas dan
waktu penyelesaian pekerjaan sesuai derigan kriteria yang telah ditetapkan. Indikator-indikator dari
kinerja guru terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu persiapan sebelum melakukan proses
pembelajaran di kelas yang terdiri dari pembuatan
perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, media
pembelajaran dan alat evaluasi;
b. Supervisi Akademik merupakan usaha yang sifatnya
membantu guru atau melayani guru agar ia dapat
memperbaiki, mengembangkan, dan bahkan meningkatkan pengajarannya, serta dapat pula menyediakan kondisi belajar siswa yang efektif dan efisien.
Dari alur perkembangan
tersebut, maka akan
mengarah upaya untuk mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan;
39
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis dan tujuan penelitian bahwa
telah terlihat pola hubungan interaktif, maka pendekatan
yang
dikumpulkan
teknik
digunakan
dengan
tertentu.
adalah
kualitatif.
menggunakan
Teknik
yang
metode
digunakan
Data
atau
dalam
penelitian ini adalah pengamatan lewat partisipasi,
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Pengamatan Lewat Partisipasi
Partisipasi
pengamat
berarti
keikutsertaan
pengamat dalam kegiatan penelitian. Pengamatan
dilakukan peneliti pada saat subjek penelitian sedang
melaksa-nakan. Tekniknya adalah pengamat berperan
aktif, karena peneliti bagian dari anggota personalia.
Dengan
demikian
merencanakan,
peneliti
mengikuti
leluasa
untuk
kegiatan
ikut
supervisi,
sekaligus sebagai bagian umpan balik.
2. Observasi
Keberadaan Peneliti di tempat penelitian adalah
aktif, karena bagian dari personalia tempat sekolah
tersebut. Namun demikian masih mencatat kegiatan
yang riil yang ada di sekolah itu.
Observasi pada
penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan supervisi
akademik
serta
data-data
pendukung
diperlukan yaitu tentang profil sekolah.
40
lain
yang
3. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak. Cakupan wawancara banyak
sekali pembahasannya, namun peneliti memfokuskan
tentang supervisi akademik. Wawancara ini digunakan
untuk
memperoleh
data
yang
berkaitan
dengan
supervisi akademik. Teknis wawancara dilakukan
secara tertutup.
Kegiatan dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang makin memfokus pada masalah, agar
informasi
yang
dikumpulkan
cukup
mendalam.
Pelaksanaan ini sesuai karakteristik penilaian kualitatif yaitu peneliti sebagai alat pengumpul data. Pada
pelaksanaan wawancara dilakukan juga dengan cara
mengisi pedoman wawancara yang sudah disusun oleh
peneliti agar mendapatkan data konkrit sehingga
memudahkan untuk menganalisis.
Informan
sekolah
dan
yang
semua
diwawancarai
guru.
adalah
kepala
Perlakuannya
lebih
menyukai menuliskan pendapat yang diinginkan dari
pada
dengan
wawancara
yang
menggunakan
perangkat audio. Selain wawancara dengan cara
tersebut,
pelaksanaan
wawancara
juga
dilakukan
secara tertutup agar yang diwawancarai lebih leluasa
untuk menjawab. Wawancara secara tertutup yang
dilakukan kepada siswa difokuskan tentang proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.
41
4. Dokumentasi
Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan
wawancara,
dokumentasilah
yang
melengkapinya.
Apabila kita mendengar dokumen, pikiran kita akan
tertuju kepada arsip. Metode ini dilaksanakan untuk
melengkapi data hasil observasi dan wawancara yang
berupa
tulisan,
rekaman,
buku-buku
pedoman,
laporan resmi catatan harian serta notulen rapat.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini pada
hakikatnya berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau
paragraf-paragraf.
Selanjutnya
dinyatakan
dalam
bentuk narasi yang bersifat deskripsi mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dan dialami oleh
subjek. Karena itu teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data
penelitian dianalisis menggunakan model analisis
interaktif, yaitu pengumpulan data (data collection),
reduksi data (data reduction), display data (data
display)
dan
penarikan
kesimpulan/verifikasi
(conclution).
1. Pengumpulan Data
Data-data yang dikipulkan oleh peneliti secara
keseluruh dari berbagai sumber yaitu wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
42
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto dan data yang mendukung.
2. Reduksi Data
Dalam
penelitian
ini
untuk
menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang
tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik
dan diverivikasi perlu adanya reduksi data.
Reduksi data berlangsung secara terus menerus
selama penelitian berlangsung. Setelah pengumpulan
data selesai maka catatan dibaca, dipahami dan
dibuat ringkasan. Membuat tabel yang berisi uraian
hasil penelitian terhadap catatan lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap masalah yang diteliti.
3. Penyajian Data
Setelah
melakukan
tahapan
reduksi
data
dilakukan penyajian data untuk menemukan pola-pola
yang
bermakna
adanya
serta
penarikan
memberikan
simpulan
serta
kemungkinan
memberikan
tindakan.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dalam
wujud kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf-paragraf. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam
bentuk teks atau berupa uraian naratif. Data hasil
penelitian disajikan juga dalam bentuk gambar, matrik
dan skema. Penyajian data dalam peneliti-an ini
dimaksudkan untuk menemukan makna dari data43
data yang sudah diperoleh kemudian disusun secara
sistematis dari bentuk yang kompleks menjadi lebih
sederhana namun selektif.
4. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan verifikasi ini merupakan hal yang
terpenting karena dari permulaan pengumpulan data,
seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti
benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab
akibat dan proposisi. Alur analisis data dapat digambarkan sebagai beri-kut:
Penyajian Data
Pengumpulan Data
Reduksi
data
Simpulan
Verifikasi
Gambar 3.1
Alur Analisis Data
Sumber: Miles dan Huberman (2007: 18)
44
Penjelasan alur analisis data pada gambar 3.1
dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia atau
yang telah dikumpulkan. Langkah berikutnya adalah
mereduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, yaitu membuat rangkuman yang inti.
Langkah berikutnya adalah menyusun dalam satuansatuan yang sudah dikategorikan sebagai bentuk penyajian data. Dengan demikian selanjutnya baru bisa
dibuat koding verifikasi. Tahap akhir dari analisis data
ini ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
5. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk
memperoleh
penafsiran
yang
sesuai,
maka perlu pengecekan keabsahan data. Pelaksanaan
pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas (1)
derajad
kepercayaan
(credibility),
(2)
keteralihan
(transferability), (3) kebergantungan (dependability), (4)
kepastian (confirmability).
Derajad kepercayaan (credibility) dengan teknik
pemeriksaan
dilakukan
pengamatan,
(b)
dengan:
triangulasi
(a)
data,
ketekunan
(c)
teknik
perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan, (d)
pemeriksaan oleh teman sejawat melalui diskusi, (e)
analisis kasus negatif yang kontras dengan data atau
informasi
seba-gai
bahan
pembanding
terhadap
data yang diper-oleh, (f) kecukupan referensi sebagai
alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan
kritik
tertulis
untuk
keperluan
evaluasi,
(g)
45
pengecekan
anggota
yang
terlibat
dalam
proses
pengumpulan data.
Triangulasi digunakan peneliti sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Dalam triangulasi dapat memanfaatkan penggunaan sumber dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan
informan. Sumber yang diperoleh dari informan yang
satu dengan informan yang lainnya. Dalam penelitian
pengecekan dilakukan antar guru, komite sekolah dan
siswa. Dalam triangulasi data, digunakan untuk
membandingkan
studi
dokumen,
observasi,
dan
wawancara. Triangulasi dapat melalui berbagai cara:
a. Triangulasi Sumber
Untuk mendapatkan data tentang peningkatan
kinerja guru melalui supervisi akademik di SMK
Mataram semarang,
dengan menggunakan teknik
wawancara mendalam dengan Kepala sekolah selaku
pimpinan
puncak
dalam
oragnisasi.
Wawancara
dengan guru sebagai informan, untuk mendapatkan
informasi
terkait
bagaimana
teknik
supervisi
akademik.
b. Triangulasi Metode
Dalam hal ini Peneliti untuk mendapatkan data
tentang peningkatan kinerja guru melalui supervisi
akademik di SMK Mataram semarang dengan menggu-
46
nakan teknik obsevasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang
sama dan serempak.
c. Konfirmasi
Penelitian yang dilakukan di SMK Mataram
Semarang mendapatkan data dari hasil wawancara
dan studi dokumentasi yang sebelumnya dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapatkan keabsahan data. Hasil wawancara ditranskip terlebih dahulu,
kemudian nara sumber diminta membaca, dan menandatangani naskah itu.
47
48