Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan Monitoring Pengerjaan ServiceMobil Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Patternpada Android Platform (Studi Kasus: PT. Armada Interna

Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan
Monitoring Pengerjaan Service Mobil Menggunakan
Algoritma Generalized Sequential Pattern
pada Android Platform
(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)

Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Dwi Hosanna Bangkalang (672011079)
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015


Perancangan dan Implementasi Sistem Rekomendasi dan
Monitoring Pengerjaan Service Mobil Menggunakan Algoritma
Generalized Sequential Pattern pada Android Platform
(Studi Kasus: PT. Armada Internasional Motor)
1)

Dwi Hosanna Bangkalang, 2) Ramos Somya

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)dwihosanna@gmail.com, 2) ramos.6005@gmail.com
Abstract
Maintaining quality of service, is one way to maintain customer loyalty. Similarly,
conducted by PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) which is one of the automotive
company has Unit Sales and Service division. In the service division, there are several
problems, among other: customers don’t know what kind of services should be done
during a routine service, customers can’t monitor the progress of the process details of
their cars or on the condition of the car where they are being or have been done and
working redundancy of costumer service when doing reservation by the customer.

Therefore, it needs an application recommendations and monitoring systems servicing
cars built by using mobile technology on android platform, to overcome these problems.
The resulting recommendations are matching service history with servicing sequential
patterns discovered by the algorithm Generalized Sequential Pattern on previous
research.. With this mobile application, customers can make a reservation service and
monitoring the process of servicing their cars. Applications with Service Google Cloud
Messaging (GCM) is useful as a notification provision of information from the server to
the client.
Keyword : Service, Recommendations, Monitoring, Google Cloud Messaging, Mobile.
Abstrak
Mempertahankan kualitas pelayanan, merupakan salah satu cara untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan. Begitu pula yang dilakukan oleh PT. Armada
Internasional Motor (PT. AIM) yang merupakan salah satu perusahaan otomotif yang
mempunyai divisi Penjualan Unit dan Service. Pada divisi Service, terdapat beberapa
permasalahan antara lain: pelanggan tidak mengetahui jenis servis apa yang harus
dilakukan saat melakukan servis rutin, pelanggan tidak dapat memantau perkembangan
detail proses pengerjaan mobil mereka atau pada kondisi mana mobil mereka sedang atau
sudah dikerjakan, serta redundansi kerja yang terjadi ketika dilakukan reservasi servis
oleh pelanggan. Oleh karena itu perlu adanya aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring
pengerjaan servis mobil yang dibangun menggunakan teknologi mobile pada android

platform, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rekomendasi yang dihasilkan
merupakan pencocokan history servis dengan pola servis sequential yang ditemukan
berdasarkan algoritma Generalized Sequential Pattern pada penelitian terdahulu. Dengan
aplikasi mobile, pelanggan dapat melakukan reservasi servis dan melakukan pemantauan
proses pengerjaan servis mobil mereka. Aplikasi dilengkapi dengan Service Google
Cloud Messaging (GCM) yang berguna sebagai notifikasi pemberian informasi dari
server ke client.
Kata Kunci : Servis, Rekomendasi, Monitoring, Google Cloud Messaging, Mobile.
1)

2)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
1

1.

Pendahuluan


PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM) merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang Automotive Trading. Perusahaan ini adalah salah satu
anak perusahaan dari New Armada Group yang berpusat di Magelang. PT. AIM
juga merupakan dealer resmi kendaraan Daihatsu dan Isuzu, penjualan spare part
dan pelayanan servis bengkel reguler serta pelayanan unit body repair. Tahun
2014, PT. AIM berturut-turut menjadi pemenang dalam kualitas Customer Service
terbaik. Melihat fakta tersebut, PT. AIM selalu berupaya menjaga komitmen
untuk selalu memberikan dan mempertahankan kualitas pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan. Divisi servis merupakan salah satu pemasok laba kotor
terbesar dan memiliki intensitas ke pelanggan lebih tinggi daripada divisi lainnya.
Oleh Karena itu, PT. AIM selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan
mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan. Salah satunya adalah
pemanfaatan teknologi yang dapat menunjang kelancaran komunikasi,
kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan informasi.
Akan tetapi, terdapat beberapa fase yang tidak efisien pada proses bisnis servis
bengkel. Masalah yang pertama adalah pelanggan tidak mengetahui history servis
mobil mereka sehingga, saat melakukan servis rutin tidak mengetahui jenis servis
yang akan dilakukan. Masalah yang kedua adalah pelanggan tidak dapat
memantau perkembangan dan mengetahui secara detail proses pengerjaan mobil

mereka atau pada kondisi mana mobil mereka sedang atau sudah dikerjakan.
Masalah yang ketiga, sesuai dalam Standart Operating Procedure regular servis
PT. AIM, pelanggan juga dapat melakukan reservasi servis yang biasanya
dilakukan dengan booking langsung dengan datang ke bengkel ataupun melalui
telepon kepada Customer Service, yang kemudian akan dilakukan konfirmasi
ulang kepada pelanggan, sehingga mengakibatkan redundansi kerja.
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut manajemen PT. AIM
membutuhkan suatu media atau teknologi yang dapat memberikan rekomendasi
jenis servis kepada pelanggan sesuai pola servis pelanggan secara sequential dan
dapat memberikan hak akses kepada pelanggan untuk melakukan reservasi sesuai
keinginan pelanggan serta memantau perkembangan pengerjaan mobil mereka.
Berdasarkan fakta yang ada, Asia Tenggara adalah salah satu pasar smartphone
dengan pertumbuhan yang tinggi di dunia dan 87% diantaranya adalah pengguna
android [1]. Begitu juga dengan data internal PT. AIM yang menyebutkan bahwa
77% pelanggan menggunakan smartphone berbasis android. Dengan data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan aplikasi-aplikasi berbasis android sangat
tinggi. PT. AIM juga adalah salah satu perusahaan yang membutuhkan aplikasiaplikasi berbasis android yang salah satu tujuannya untuk menciptakan
komunikasi yang efisien antara perusahaan dengan pelanggan.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah bagaimana merancang dan mengimplementasi sistem rekomendasi dan

monitoring pengerjaan servis pada android platform. Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu menghasilkan aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring
pengerjaan servis mobil pada android platform. Aplikasi ini didukung oleh Service
Google Cloud Messaging (GCM) yang mengirimkan notifikasi kepada pelanggan.
Rekomendasi yang diberikan yaitu kepada pelanggan yang sudah pernah servis di
PT.AIM untuk servis rutin dan tidak untuk servis kerusakan ataupun kecelakaan
2

mobil yang disebabkan oleh pemakaian pelanggan. Rekomendasi yang dihasilkan
merupakan pencocokan history servis dengan pola servis sequential yang
ditemukan berdasarkan algoritma Generalized Sequential Pattern pada penelitian
terdahulu dan rekomendasi bukan berdasarkan gejala kerusakan.
2.

Kajian Pustaka

Pada Penelitian yang berjudul Desain dan Implementasi Aplikasi Servis dan
Katalog Motor Menggunakan HTTP Request pada Mobile Android Platform
menjelaskan bahwa salah satu pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk
meningkatkan kepuasan dan dapat memberikan nilai tambah terhadap pelanggan.

Adapun pada penelitian ini dibangun aplikasi servis dan katalog motor dengan
menggunakan HTTP request. Dengan adanya aplikasi ini perusahaan dapat
menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan adanya informasi riwayat
servis dan informasi mengenai penjualan produk-produk suatu perusahaan [2].
Pada penelitian yang berjudul Analytical Customer Relationship Management
untuk Rekomendasi Service Perbengkelan Menggunakan Metode Generalized
Sequential Pattern (Studi kasus: PT. Armada Internasional Motor) dapat
disimpulkan mengenai pemanfaatan data mining dalam CRM. Hasil dari
penelitian ini adalah pola servis asosiasi dan sequential. Pola servis sequential
yang ditemukan adalah dasar untuk memberikan rekomendasi servis yang
dilakukan selanjutnya kepada pelanggan berdasarkan history servis yang telah
dilakukan pelanggan [3].
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka
dilakukan penelitian tentang perancangan dan implementasi sistem rekomendasi
dan monitoring pengerjaan servis mobil pada android platform. Penelitian
dilakukan pada divisi Service PT. Armada Internasional Motor. Aplikasi dibangun
dengan memanfaatkan teknologi web service dengan JSON untuk pertukaran
data. Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan pencocokan history servis
pelanggan dengan pola servis sequential yang ditemukan dengan algoritma
Generalized Sequential Pattern pada penelitian terdahulu. Aplikasi juga

dilengkapi dengan menggunakan teknologi Service Google Cloud Messaging
(GCM). Aplikasi terdiri dari dua yaitu aplikasi berbasis desktop dan aplikasi
berbasis mobile.
Sistem rekomendasi merupakan sebuah alat personalisasi yang menyediakan
kepada pengguna sebuah informasi daftar item yang sesuai dengan keinginan
masing-masing pengguna [4]. Dapat dikatakan juga bahwa sistem rekomendasi
merupakan suatu aplikasi untuk menyediakan dan merekomendasikan suatu item
dalam membuat suatu keputusan yang diinginkan oleh pengguna [5].
Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari
berbagai sumber daya. Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang
real time [6]. Sistem monitoring juga memungkinkan untuk memantau dan
melacak pekerjaan staf lapangan secara real time saat data sedang dikumpulkan
dan memberikan akses real time ke data untuk memantau baik kualitas maupun
kemajuan data tersebut [7].
Generalized Sequential Pattern (GSP) adalah algoritma sequential data
mining yang dapat menangani kendala waktu dan taksonomi [8]. Algoritma
Generalized Sequential Pattern mampu menggali data dan menemukan pola
3

perilaku pelanggan dalam memilih jenis servis yang dilakukan bersamaan maupun

sequential [3].
Google Cloud Messaging (GCM) adalah suatu layanan yang berguna
mengirimkan data pesan singkat dari server ke pengguna pada perangkat android.
GCM dapat mengirimkan pesan singkat untuk memberitahu aplikasi bahwa
terdapat data baru yang akan diambil dari server [9]. Service GCM ini diterapkan
pada aplikasi dalam bentuk notifikasi atau pesan singkat yang dikirimkan oleh
server. Notifikasi ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pelanggan
sebagai reminder jika waktu servis telah tiba dan saat melakukan reservasi servis
serta pemberitahuan jika mobil telah selesai di servis.
Web Service merupakan middleware internet yang memungkinkan berbagai
sistem untuk saling berkomunikasi tanpa terpengaruh pada platform. Web service
mempunyai kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena
secara umum web service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai
sarana komunikasinya [10].
3.

Metode Penelitian

Pada perancangan aplikasi menggunakan tahapan penelitian yang terdiri dari
4 tahapan penelitian, yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan Sistem. 3)

Pembuatan Aplikasi. 4) Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil
Pengujian.
Identifikasi Masalah

Perancangan Sistem

Pembuatan Aplikasi

Implementasi dan Pengujian Sistem
serta
Gambar 1 Tahapan
Penelitian
Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Tahap
pertama: Identifikasi Masalah, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan
mengamati proses bisnis maupun Standart Operating Procedure (SOP) regular
servis pada PT. AIM serta mengidentifikasi permasalahan yang ada. 2) Tahap

kedua: Perancangan Sistem, tahap ini dilakukan perancangan sistem baru untuk
menjawab permasalahan yang ada pada PT. AIM. Perancangan dilakukan dengan
menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi use Case
diagram, class diagram, activity diagram dan deployment diagram. 3) Tahap
ketiga: Pembuatan Aplikasi, selanjutnya dilakukan pembuatan aplikasi sesuai
dengan perancangan sistem yang telah dibuat. Aplikasi desktop dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java pada Netbeans 7.4 dan aplikasi mobile
dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java pada IDE Eclipse yang
didukung oleh teknologi Service Google Cloud Messaging (GCM). 4) Tahap
4

keempat: Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian, pada
tahap ini aplikasi dibangun berbasis desktop dan mobile, kemudian dilakukan
Quality Control untuk mengetahui apakah fungsional dari aplikasi telah sesuai
dengan perancangan yang dilakukan. Pengujian aplikasi sistem yang dibangun,
menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.
Pada tahap pengidentifikasi masalah, proses penelitian dilakukan dengan
mempelajari SOP reguler servis, observasi, serta wawancara dengan cara tanya
jawab kepada Kepala Bengkel di PT. Armada Internasional Motor (PT. AIM).
Dari hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan proses bisnis bengkel PT.AIM
seperti terlihat pada Gambar 2.
1a
2

3

1b

1c

7

5

6

4

Gambar 2 Proses Bisnis Divisi Service pada PT. AIM

Penjelasan proses bisnis pada Gambar 2 adalah sebagai berikut: 1a). Pertama,
Pelanggan dapat mendatangi langsung bengkel, untuk melakukan servis mobil.
1b). Pelanggan dapat melakukan reservasi melalui telepon untuk melakukan
booking servis. 1c). Pelanggan dapat melakukan reservasi servis dengan datang
langsung ke bengkel. 2). Kedua, pelanggan yang datang langsung untuk servis
akan mendatangi Customer Service (CS) untuk menanyakan apakah masih ada
kuota untuk servis, jika masih ada mobil akan ditangani jika tidak akan dilakukan
penjadwalan servis besok hari. Selanjutnya, Pelanggan yang telah melakukan
reservasi akan segera ditangani oleh Service Advisor (SA). 3). Ketiga, Akan
dilakukan pengecekan dan pencatatan keluhan, kondisi dan menanyakan history
servis terakhir pelanggan untuk menentukan servis apa yang akan dilakukan
pelanggan. Jika pelanggan merupakan perusahaan mitra yang telah melakukan
kontrak kerja sama, mobil akan langsung dikerjakan sesuai dengan jenis servis
reguler. Jika tidak, akan dilakukan chek-up kendaraan terlebih dahulu. 4).
5

Keempat, pelanggan diberikan estimasi serta jenis pengerjaan servis yang akan
dilakukan. 5). Kelima, Jika pelanggan setuju, SA membuat dokumen work order
dan surat Perintah Kerja Bengkel (PKB) yang berisi jenis servis mobil yang akan
dikerjakan. 6). Keenam, Teknisi melakukan pengerjaan servis mobil sesuai
dengan surat PKB yang telah terbit. 7). Ketujuh, pelanggan datang untuk
mengambil mobil yang telah selesai di servis.
Dengan menggunakan aplikasi mobile yang dibangun, dapat dilakukan
efisiensi pada beberapa kegiatan di proses bisnis yang sedang berjalan. Adapun
perbedaan-perbedaan yang ada disebutkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Perbedaan Proses Bisnis Lama dan Baru
No

Perbedaan

Proses bisnis lama

Proses bisnis baru

1.
2.
3.

Reservasi servis
Reminder servis
Penjadwalan ulang
reservasi servis
Rekomendasi servis

Oleh CS via telephone/on site
Oleh CS via telephone
Oleh CS via telephone

Via mobile
Via mobile
Via mobile

Tidak ada

Monitoring pengerjaan
servis
History servis

Tidak ada

Dihasilkan (generate)
oleh sistem
Via mobile

4.
5.
6.

Pelanggan bertanya kepada
Service Advisor

Via mobile

Pada tahap perancangan sistem, digunakan Unified Modelling Language
(UML) yang berfungsi untuk menggambarkan alur dan proses kerja dari aplikasi.
UML yang digunakan antara lain use case diagram, class diagram, activity
diagram dan deployment diagram. Use case diagram adalah gambaran graphical
dari beberapa atau semua aktor, use case dan interaksi diantara komponenkomponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun [11].
Pada Gambar 3 merupakan use case diagram pada sistem yang dibangun. Pada
use case diagram ini terdapat tiga aktor yaitu Pelanggan, Service Advisor dan
Teknisi. Pelanggan dapat melihat jadwal servis dan rekomendasi untuk servis
selanjutnya yang diberikan oleh sistem. Saat melakukan servis, pelanggan dapat
melakukan monitoring pengerjaan dari servis mobil yang dilakukan. Pelanggan
juga dapat memilih rekomendasi yang ingin dilakukan jika melakukan reservasi
servis. Selain itu, pelanggan dapat mengubah data reservasi dan dapat mengetahui
history dari servis yang pernah dilakukan. Pelanggan juga dapat melihat data
kendaraan dan mengubah kata sandi untuk masuk ke aplikasi mobile. Aktor yang
kedua yaitu Service Advisor (SA) dapat melihat rekomendasi servis pelanggan,
mengelola data pelanggan, data mobil, data jenis servis, data reservasi dan
menambahkan transaksi servis. Sedangkan Teknisi dapat mengubah status
pengerjaan mobil. Saat pelanggan melakukan reservasi, SA dapat langsung
menambahkan transaksi servis yang diambil dari data reservasi pelanggan yang
melakukan reservasi. Selanjutnya, jika SA telah menambahkan data servis baru,
Teknisi dapat mengubah status pengerjaan servis sesuai dengan tahap pengerjaan
mobil yang dilakukan sampai pengerjaan mobil selesai. Setelah mobil selesai
dikerjakan, SA melakukan validasi sekaligus memantau untuk mobil yang telah
selesai dikerjakan.

6


TambahReservasi

lihatListReservasi



(from Use Case View)

UpdateReservasi
(from Use Case View)

pilihRekomendasi



(from Use Case View)







LihatJenisService
LihatRekomendasiSvc


TambahService



lihatJadwalService

DeleteJenisService

kelolaReservasi

(from Use Case View)

KelolaJenisService



Pelanggan
(from Use Case View)

TambahJenisService


MonitoringPengrjaanService
LihatpProfilPelanggan


(from Use Case View)



ServiceAdvisor



LihatHistorySvc


UpdateDataPelanggan

UpdateService


KelolaDataPelanggan




KelolaDataMobil

HapusDataPelanggan





Teknisi
UpdateDataMobil

HapusDataMobil



kelola Service

TambahDataPelanggan

TambahDataMobil

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

Selanjutnya adalah activity diagram. Activity diagram menggambarkan aliran
aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir [11].
Selanjutnya pada Gambar 4 activity diagram monitoring servis.
Pelanggan

Mobile Serv ice App

Database

menampilkan menu utama

mengirimkan permintaan status
pengerjaan service

memilih monitoring
service

cek status pengerjaan
service

menampilkan status
perngerjaan service

tidak

pengerjaan
selesai?
ya

sistem mengirimkan notifikasi GCM ke
pelangga jika service telah selesai

Gambar 4 Activity Diagram Monitoring Servis.
7

Pada gambar 4 merupakan aktifitas saat melakukan monitoring pengerjaan
servis mobil pelanggan. Saat pelanggan memilih monitoring pengerjaan servis,
aplikasi mobile mengirimkan permintaan jenis pengerjaan servis dan data status
pengerjaan servis mobil. Jika pengerjaan mobil masih dalam proses, maka
ditampilkan status pengerjaan mobil saat ini apakah sudah dikerjakan atau blum
dikerjakan. Jika pengerjaan mobil telah selesai, sistem mengirimkan notifikasi
sebagai pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mobil telah selesai dikerjakan
dan siap untuk diambil. Selanjutnya, activity diagram untuk melihat rekomendasi
dan melakukan reservasi servis dapat dilihat pada Gambar 5.
Pelanggan

Mobile Service App

Database

menampilkan
menu utama

Memilih lihat
rekomendasi service
mengirimkan
permintaan rekomendasi

Cek rekomendasi
Service

menampilkan
rekomendasi service
memilih reservasi
service
menampilkan form
reservasi service
memilih waktu
service

mengirimkan waktu
service ke database
Cek ketersediaan
waktu service

tersedia?
tidak
ya
menyimpan waktu
reservasi service
ya

menampilkan
kode booking
Cek waktu reservasi pukul
6 pagi di hari service?

sistem mengirimkan noti fikasi GCM untuk
reminder service yang akan dilakukan

ganti jadwal ?

tidak

Gambar 5 Activity Diagram Lihat Rekomendasi dan Reservasi Servis.

Pada Gambar 5 merupakan aktifitas saat melihat rekomendasi dan melakukan
reservasi servis dari rekomendasi yang diberikan. Saat pelanggan ingin melihat
rekomendasi yang diberikan, aplikasi mobile mengirimkan permintaan
rekomendasi. Setelah rekomendasi ditampilkan, pelanggan dapat melakukan
8

reservasi dari rekomendasi yang ada dan memilih waktu servis yang diinginkan.
Jika waktu yang dipilih tersedia, maka sistem menyimpan waktu ke database dan
pelanggan mendapatkan kode booking sebagai bukti saat melakukan servis nanti.
Jika waktu tidak tersedia, pelanggan dapat memilih waktu lain yang dikehendaki.
Jika tanggal booking servis yang akan dilakukan telah tiba dan menunjukkan
pukul 6 pagi, maka sistem akan mengirimkan notifikasi kepada pelanggan untuk
memastikan apa hari ini dapat melakukan servis atau tidak. Jika ya, tidak ada
perubahan pada waktu reservasi. Jika tidak, pelanggan dapat melakukan
penjadwalan ulang servis untuk mendapatkan kode booking baru. Selanjutnya
adalah class diagram. Class diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas –
kelas dari suatu sistem. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan
penjelasan detail tiap – tiap kelas didalam model desain dari suatu sistem [12].
Class diagram pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 6.
view
reservasi
Rekomendasi
tabelRekom
cbRekom

tanggal
jam
jenis_service
keluhan

monitoring
tabelMonitoring
jenis_service
imgstatus

historyService
tabelHistory
tgl_service
jenis_service
controller
HistoryServiceProses
lihatHistoryService()
MonitoringProses
lihatPengerjaanService()

ReservasiProses
TambahReservasi()
pilihRekomendasi()

RekomendasiProses
lihatRekomendasi()
pilihRekomendasi()

model
tbPelanggan
tbHistorySvc
ID_historySvc
ID_pengerjaan

tbMobil
no_polisi
no_rangka
no_mesin
warna
tipe

ID_pelanggan
ID_gcm
password
nama
alamat
no_ktp
no_polisi
kota
tgl_lahir
no_hp
tgl_gcm

tbTrxService
NO_WO
ID_pelanggan
No_polisi
tgl_service
tgl_keluar

tbPengerjaanSvc
ID_pengerjaan
no_wo
ID_service
status

tbReservasi
ID_booking
ID_pelanggan
waktu_booking
keluhan
status

tbRekomendasi
ID_pelanggan
ID_service
prioritas

detail_Reservasi
ID_booking
Jenis_booking_svc
*

tbService
ID_service
jenis_service

Gambar 6 Class Diagram

Gambar 6 adalah gambar class diagram dari sistem yang dibangun. Class
diagram pada sistem ini terdiri dari model, view dan controller. Model merupakan
penghubung antara fungsi dengan database. View adalah tampilan atau user
interface dari aplikasi dan controller adalah penggerak yang berfungsi menerima
perintah dari view lalu meneruskan ke model. Deployment diagram adalah
diagram yang memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam hardware [12].
Deployment diagram pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 8.

9

Web Service (PHP)
User (Aplikasi
Mobile)

JSON

Admin (Aplikasi
Desktop)

Database
Server

Gambar 7 Deployment Diagram

Pada Gambar 7 terdapat dua macam perangkat lunak yaitu aplikasi mobile
dan aplikasi desktop. Aplikasi mobile terhubung dengan web service
menggunakan bahasa pertukaran data JSON yang berfungsi sebagai penghubung
antara aplikasi mobile dengan database. Web service dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman web yaitu PHP. Web service ini juga
terhubung dengan database pada server. Sedangkan untuk aplikasi desktop dapat
berhubungan langsung dengan database server. Berdasarkan deployment diagram
ini dirancang arsitektur sistem dari aplikasi AIM mobile. Arsitektur sistem pada
aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Arsitektur Sistem

Pada Gambar 8 terdapat 2 aplikasi yaitu aplikasi mobile dan aplikasi desktop.
Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile dengan tujuan untuk
digunakan oleh pelanggan pada PT. AIM. Aplikasi desktop diimplementasikan
pada komputer yang ditujukan kepada Service Advisor dan Teknisi untuk
mengelola data master dan data servis serta Teknisi untuk mengubah status
pengerjaan servis. Untuk dapat menjalankan kedua aplikasi, semua perangkat
harus terhubung dengan koneksi internet. Dengan adanya internet, aplikasi mobile
dapat mengirimkan data ke database server melalui web service JSON. Setelah
aplikasi desktop memproses rekomendasi untuk pelanggan dan hasil rekomendasi
10

masuk ke database server, aplikasi mobile dapat mengakses hasil rekomendasi
servis tersebut melalui web service JSON. Begitu pula data reservasi yang
dimasukkan pelanggan pada aplikasi mobile, dapat diakses melalui aplikasi
desktop dan data status pengerjaan servis pada aplikasi desktop dapat diakses pada
aplikasi mobile. Jika jadwal servis pelanggan telah tiba ataupun telah melakukan
reservasi dan pengerjaan mobil telah selesai, Service Google Cloud Messaging
berjalan secara otomatis dan mengirimkan notifikasi ke aplikasi mobile
pelanggan.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan desktop.
Aplikasi mobile diimplementasikan pada android platform sedangkan aplikasi
desktop diimplementasikan pada komputer. Aplikasi mobile ditujukan kepada
pelanggan yang sudah pernah melakukan servis di PT. AIM, sedangkan aplikasi
desktop ditujukan kepada Service Advisor dan Teknisi untuk mengelola data-data
kebutuhan servis yaitu data pelanggan, data mobil dan data servis. Pada aplikasi
mobile PT. AIM, pelanggan diberikan rekomendasi servis yang dapat dilakukan
secara rutin oleh pelanggan. Pada Gambar 10 merupakan tampilan alur pencarian
rekomendasi.
POLA SERVIS HASIL
DATA M INING PADA
PENELITI TERDAHULU
(KNOW LEDGE)

PENCOCOKAN

HASIL REKOM ENDASI
(serv is A,serv is B,
serv is D,Servis E,...,..)

HISTORY SERVIS
PELANGGAN

Gambar 9 Tampilan Alur Sistem Rekomendasi

Pada Gambar 9 merupakan alur dari proses dihasilkannya rekomendasi untuk
pelanggan. Pola servis sequential yang telah ada dicocokan dengan history
pelanggan sehingga dihasilkan rekomendasi servis untuk pelanggan.
Pada proses pencocokan terdapat empat tahapan yang dilakukan 1). Pertama,
dilakukan pengelompokkan history servis pelanggan berdasarkan periode servis
dengan memakai batasan waktu (time gap) 3 bulan. Pada tahap ini,
pengelompokkan dilakukan dengan pembagian 12 bulan/3 bulan yaitu menjadi
empat periode setiap tahunnya. Bulan 1-3 dianggap periode 1, bulan 4-6 periode
2, bulan 7-9 periode 3, dan bulan 10-12 periode 4, dst. 2). Kedua, mengubah
history servis pelanggan yang memiliki jenis servis > 1 pada setiap periode. 3)
Ketiga, menentukan prioritas dari rekomendasi yang dihasilkan. Dengan adanya
penentuan prioritas ini, dapat memberikan rekomendasi yang lebih valid dari
pencocokan yang dilakukan. 4). Keempat, menentukan batas pencarian kecocokan
rekomendasi. Setelah melakukan empat tahap tersebut, maka dapat dilakukan
pencocokan pada pola servis dan history servis pelanggan. Berikut merupakan
11

pembahasan proses pencocokan pola servis sequential dan history pelanggan
dengan menggunakan metode sequential.
Tabel 2 Tabel Pola Servis Sequential
Pola servis 1
Pola servis 2


P1
Y


P2
{Z,Q}


P3
A


P4
C


P5
D


Tabel 2 merupakan tabel pola servis sequential yang dimisalkan jenis
servis pada pola servis 1 yaitu Y {Z,Q} A C D. P1, P2, P3, dst merupakan periode
pada setiap pola servis. Pola servis yang digunakan untuk menghasilkan
rekomendasi merupakan pola servis sequential yang ditemukan pada penelitian
terdahulu. Selanjutnya, dari pola sequential yang ada dicocokan dengan history
servis pelanggan yang terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Tabel History Servis Pelanggan
Pelanggan
Ocha

Servis P 1
A

Servis P 2
B

Servis P 3
{Z,Q}

Servis P 4
C



Pada Tabel 3 merupakan tabel history servis pelanggan yang telah
dikelompok per 3 bulan kedatangan atau per periode pelanggan saat melakukan
servis rutin yaitu pada servis P 1 ocha melakukan sevis A, servis P 2 melakukan
servis B, dst. Pelanggan ocha sudah melakukan servis empat periode dengan
history servis terakhir C. Karena terdapat > 1 jenis servis pada periode 3 maka di
cari kemungkinan dari history servis pelanggan ocha yang terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Tabel Kemungkinan History Servis Ocha
K1
Servis P 1

K2

K3

A

Servis P 2

B

Servis P 3

{Z,Q}

Servis P 4

C

Z

Q

Pada Tabel 4, merupakan tabel kemungkinan dari history servis Ocha.
Karena pada servis periode 3 mempunyai > 1 servis yaitu {Z,Q} maka dicari
bentuk kemungkinan dari {Z,Q} yaitu Z dan Q. Mengubah bentuk kemungkinan
history servis pelanggan dilakukan untuk memudahkan dalam proses
pencococokan dengan pola servis yang ada. Setelah di dapatkan kemungkinan
history servis dapat dilakukan pencocokan dengan pola servis 1 seperti yang
terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Tabel Proses Pencocokan Pola Servis 1 dengan History Servis Ocha
History servis Ocha
C

Pola Servis 1
C

Hasil
Cocok

{Z,Q}

A

Tidak cocok

{Z,Q}

{Z,Q}

Cocok

B

Y

Tidak cocok

12

A

Y

Tidak cocok

{Z,Q}

C

Ditemukan rekomendasi
servis{Z,Q} C = servis D
Tidak cocok

{Z,Q}

A

Tidak cocok

{Z,Q}

{Z,Q}

Cocok







Z

C

Ditemukan rekomendasi servis
{Z,Q} = servis A
Tidak cocok






Ditemukan rekomendasi servis A =
servis C

Proses yang terlihat pada Tabel 5, merupakan proses pencocokan yang
dilakukan sehingga menghasilkan rekomendasi untuk pelanggan ocha. Proses
pencocokan dimulai dari history servis pelanggan yang terakhir pada kasus di atas
yaitu C yang dicocokan dengan pola servis 1 pada periode N-1 yaitu P 4.
Selanjutnya dilakukan pencocokan secara sequential. Jika ditemukan kecocokan,
maka dilakukan scan mundur untuk menemukan banyak kecocokan pada periode
pola servis maupun history servis pelanggan. Seperti terlihat pada Tabel 5, setelah
ditemukan kecocokan pada servis C, maka periode pola servis 1 dan periode
history servis ocha -1 yaitu A dan {Z,Q}. Jika periode pada pola servis 1 dan
history servis ocha telah habis, diberikan rekomendasi dengan kecocokan history
servis {Z,Q} C dengan rekomendasi servis selanjutnya D. Setelah itu, akan
dilakukan pencocokan kembali mulai pada kemungkinan history servis {Z,Q}
yaitu batas terakhir penemuan kecocokan -1 dicocokan dengan dengan pola servis
1 pada periode N-1 . Pencocokan dilakukan sampai ditemukan rekomendasi servis
selanjutnya dan periode pada pola servis 1 dan history servis ocha telah habis.
Dari proses pencocokan diatas, maka ditemukan rekomendasi yang dihasilkan
pada Tabel 5 dan didapatkan urutan rekomendasi yang dapat diberikan kepada
pelanggan ocha yang terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6 Tabel Hasil Rekomendasi Untuk Pelanggan Ocha
Urutan prioritas
1

Jumlah kecocokan
2 yaitu {Z,Q} A

Hasil Rekomendasi
Servis D

2

1 yaitu {Z,Q}

Servis A

3

1 yaitu A

Servis C

Tabel 6 merupakan hasil rekomendasi yang diberikan untuk pelanggan
ocha. Dari history servis pelanggan ocha yang dicocokan dengan pola servis 1,
maka ditemukan 3 rekomendasi yang dapat dilakukan pada servis selanjutnya.
Hasil rekomendasi pada Tabel 6, diurutkan menurut prioritas hasil rekomendasi.
Jika ditemukan > 3 rekomendasi, maka rekomendasi yang diberikan adalah urutan
3 teratas menurut prioritas. Banyaknya kecocokan periode pada pola servis dan
history servis pelanggan merupakan prioritas utama yang ditampilkan pada
aplikasi. Rekomendasi yang ada, diberikan kepada pelanggan melalui aplikasi
mobile seperti yang terlihat pada Gambar 10.
13

Gambar 10 Tampilan Rekomendasi Servis

Pada Gambar 10 terlihat bahwa sistem menampilkan rekomendasi servis
kepada pelanggan. Dengan adanya rekomendasi jenis servis pada aplikasi mobile,
pelanggan dimudahkan dalam memilih jenis servis yang dapat dilakukan saat
melakukan servis rutin. Pada halaman ini, selain melihat hasil rekomendasi servis
yang diberikan, pelanggan juga dapat memilih rekomendasi servis yang
diinginkan sekaligus melakukan reservasi untuk melakukan servis dengan
rekomendasi yang telah diberikan.
Kode Program 1 Pencocokan History Servis Pelanggan dengan Pola Servis yang Ada
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

for (int i = 0; i < listRuleAkhir.size(); i++) {
if (!cek) {
periodeHistoryAkhir = listHistoryAkhir.size() - 1;
serviceHistoryAkhir = 0;}
else{cek = false;}
ruleAkhir = listRuleAkhir.get(i).size() - 2;
for (int j = periodeHistoryAkhir; j >= 0; j--){
boolean cek2 = false; int startK;
if (!cek) { startK = serviceHistoryAkhir;
serviceHistoryAkhir = 0;}
else{ startK = 0;}
for (int k = startK; k < listHistoryAkhir.get(j).size(); k++){
for (int l = ruleAkhir; l >= 0; l--){
if (listHistoryAkhir.get(j).get(k).equals(listRuleAkhir.get(i).get(l))){
jumlahSama++; if (!cek){periodeHistoryAkhir = j;
serviceHistoryAkhir = k + 1; cek = true;
idServiceRekomendasi = listRuleAkhir.get(i).get(l + 1);}
ruleAkhir = l - 1;cek2 = true;break;}}
if (cek2){break;}}}

Kode Program 1 merupakan source code pada aplikasi desktop yang
digunakan untuk mencocokan history servis pelanggan dengan pola servis
sequential. Baris program 1 merupakan proses pengambilan pola servis yang ada.
Baris program 3-6 adalah Proses pengambilan history servis pada periode terakhir
atau history servis terbaru pelanggan dan penentuan batas pencarian periode pada
pola servis yang dicocokan dengan history servis pelanggan. Baris program 7-19
merupakan proses pencocokan history servis dengan pola servis yang ada.
14

Selanjutnya pada Gambar 11 merupakan tampilan menu reservasi pada aplikasi
mobile.

Gambar 11 Tampilan Menu Reservasi

Gambar 11 merupakan tampilan menu reservasi servis. Dari hasil
rekomendasi yang ditemukan, pelanggan diberikan pilihan untuk melakukan
rekomendasi servis tersebut atau tidak. Dengan adanya reservasi servis berbasis
mobile, pelanggan dapat memilih waktu servis sesuai yang di inginkan tanpa
harus telepon maupun datang langsung ke bengkel. Saat melakukan reservasi,
sistem memeriksa apakah waktu yang diinginkan tersedia atau tidak. Jika tersedia,
pelanggan juga dapat menginputkan keluhan tambahan untuk kebutuhan data
servis mobil dan selanjutnya melakukan reservasi. Setelah itu, sistem
mengirimkan kode booking yang dihasilkan secara random oleh sistem. Dengan
adanya reservasi servis berbasis mobile, pelanggan dimudahkan dalam memilih
waktu servis sesuai yang diinginkan tanpa harus telepon maupun datang langsung
ke bengkel.

Gambar 12 Tampilan Monitoring Pengerjaan Servis Mobil
15

Gambar 12 merupakan tampilan monitoring pengerjaan servis mobil yang
sedang dilakukan. Saat mobil sedang berada dalam proses pengerjaan di bengkel,
pada aplikasi desktop Teknisi dapat mengubah status pengerjaan servis setiap kali
proses pengerjaan selesai. Dengan berubahnya status pengerjaan pada aplikasi
desktop, pada aplikasi mobile ditampilkan progress status pengerjaan sehingga,
pelanggan dapat mengetahui dan memantau proses pengerjaan servis mobilnya
dari awal sampai selesai. Jika pengerjaan mobil telah selesai dan telah siap untuk
diambil, sistem menjalankan Service Google Cloud Messaging (GCM) untuk
memberikan notifikasi ke aplikasi mobile pelanggan melalui button validasi pada
aplikasi desktop. Dengan dibangun dengan aplikasi berbasis mobile, pelanggan
dimudahkan dalam memantau perkembangan saat mobil sedang dalam proses
servis di bengkel. Selanjutnya, gambar notifikasi GCM terdapat pada Gambar 13.

Gambar 13 Tampilan Notifikasi GCM

Pada Gambar 13 merupakan tampilan notifikasi GCM jika pengerjaan mobil
telah selesai. Selain itu juga, sistem secara otomatis menjalankan notifikasi GCM
untuk menjadi reminder jika waktu servis telah tiba dan reminder kepada
pelanggan yang telah melakukan reservasi servis.
Kode Program 2 GCM untuk kirim notifikasi
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

public function send_notification($registatoin_ids,$message){
define("GOOGLE_API_KEY"," AIzaSyBkdBDk5OBKXnOqGVc7iJKma-THaCbt8Oc");
$url='https://android.googleapis.com/gcm/send';
$fields=array('registration_ids'=>$registatoin_ids,'data'=>$message,);
$headers=array('Authorization:key='.GOOGLE_API_KEY,'Content-Type:
application/json');
$ch = curl_init();
curl_setopt($ch, CURLOPT_URL, $url);
curl_setopt($ch, CURLOPT_POST, true);
curl_setopt($ch, CURLOPT_HTTPHEADER, $headers);
curl_setopt($ch, CURLOPT_RETURNTRANSFER, true);
curl_setopt($ch, CURLOPT_SSL_VERIFYPEER, false);
curl_setopt($ch, CURLOPT_POSTFIELDS, json_encode($fields));
$result = curl_exec($ch);
if ($result === FALSE) {die('Curl failed: ' . curl_error($ch));}
curl_close($ch);
echo $result;
}

16

Kode Program 2 merupakan fungsi PHP pada aplikasi mobile yang
digunakan untuk mengirimkan notifikasi kepada pelanggan. Untuk proses
pengiriman notifikasi diperlukan Google Api Key, Id GCM dan isi pesan seperti
pada fungsi PHP diatas.
Setelah proses implementasi selesai, maka dilakukan pengujian aplikasi agar
sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi
kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi
dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan pada sistem. Pengujian
aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring pengerjaan servis mobil ini,
menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.
Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat
aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha
menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara
langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Berikut merupakan table
hasil pengujian. Pada Tabel 7 merupakan hasil pengujian aplikasi desktop dan
Tabel 8 merupakan hasil pengujian aplikasi mobile.
Tabel 7 Hasil Pengujian Aplikasi Desktop
Fungsi yang diuji

Kondisi

Masuk aplikasi

Nama pengguna dan kata
sandi benar
Nama pengguna dan kata
sandi salah maupun
kosong
Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong
Form diisi dengan benar
Data yang akan dihapus
dipilih
Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong
Form diisi dengan benar
Data yang akan dihapus
dipilih
Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong
Form diisi dengan benar

Tambah data Pelanggan

Ubah data Pelanggan
Hapus data Pelanggan
Tambah data Mobil

Ubah data Mobil
Hapus data Mobil
Tambah data servis

Ubah data servis
Tampil data reservasi
Tampil data rekomendasi

Output yang
diharapkan
Sukses masuk
aplikasi

Output yang
dihasilkan sistem
Sukses masuk
aplikasi

Gagal masuk
aplikasi
Sukses tambah data
Gagal tambah data

Gagal masuk
aplikasi
Sukses tambah data
Gagal tambah data

Valid

Sukses ubah data
Sukses hapus data

Sukses ubah data
Sukses hapus data

Valid
Valid

Sukses tambah data
Gagal tambah data

Sukses tambah data
Gagal tambah data

Valid

Sukses ubah data
Sukses hapus data

Sukses ubah data
Sukses hapus data

Valid
Valid

Sukses tambah data
Gagal tambah data

Sukses tambah data
Gagal tambah data

Valid

Status Pengujian

Valid

Sukses ubah data

Sukses ubah data

Valid

Sukses tampil data
Sukses tampil data

Sukses tampil data
Sukses tampil data

Valid
Valid

Tabel 8 Hasil Pengujian Aplikasi Mobile
Fungsi yang diuji

Kondisi

Output yang
diharapkan

Output yang
dihasilkan sistem

Masuk aplikasi

Nama pengguna dan kata
sandi benar
Nama pengguna dan kata
sandi salah maupun

Sukses masuk aplikasi

Sukses masuk aplikasi

Gagal masuk aplikasi

Gagal masuk aplikasi

Sukses tampil data
Sukses tambah data
Gagal tambah data

Sukses tampil data
Sukses tambah data
Gagal tambah data

Sukses ubah data
Sukses tampil data

Sukses ubah data
Sukses tampil data

Valid
Valid

Sukses tampil data
Sukses tampil data

Sukses tampil data
Sukses tampil data

Valid

Tampil data rekomendasi
Tambah data reservasi

Ubah data reservasi
Tampil data pengerjaan
servis
Tampil history servis
Tampil notifikasi oleh
Service GCM

Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau
kosong
Form diisi dengan benar

Jadwal servis pelanggan
telah tiba

17

Status
Pengujian

Valid

Valid
Valid

Valid

Waktu reservasi servis di
database pukul 6 pada
hari reservasi
Status pengerjaan servis
telah selesai

Sukses tampil data

Sukses tampil data

Sukses tampil data

Sukses tampil data

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi desktop dan mobile
dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa
aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut
dalam pembuatan aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan dan wawancara kepada sample user. Sample user yang terdiri dari 30
orang pelanggan PT. AIM dan wawancara kepada Kepala Bengkel pada divisi
Service PT. AIM. Hasil jawaban daftar pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Hasil Jawaban Daftar Pertanyaan
No

Pertanyaan

STS

TS

CS

S

SS

1.
2.

Aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring mudah digunakan
Sistem rekomendasi bermanfaat dan memudahkan pelanggan
dalam menentukan dan memilih jenis servis
Menu reservasi bermanfaat dan memudahkan pelanggan dalam
memilih dan memesan waktu servis
Sistem monitoring bermanfaat dan memudahkan pelanggan untuk
memantau proses pengerjaan mobil
Tampilan dan huruf aplikasi dapat dilihat dengan jelas

0
0

0
0

3
1

20
13

7
16

0

1

6

10

13

0

0

2

19

9

1

2

4

14

9

3.
4.
5.

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung
presentase jawaban responden yang telah mengisi daftar pertanyaan. Perhitungan
dilakukan menggunakan skala Likert [13], dimana masing-masing jawaban diberi
skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Tidak Setuju (TS) = 2
3. Cukup Setuju (CS) = 3
4. Setuju (S) = 4
5. Sangat Setuju (SS) = 5
Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 23,33%
responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan
10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini
mudah untuk digunakan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 53,33%
responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan
3,34% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem
rekomendasi bermanfaat dan memudahkan dalam memilih dan menentukan jenis
servis.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 43,33%
responden menjawab sangat setuju, 33,33% responden menjawab setuju dan
20,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa menu
reservasi bermanfaat dan memudahkan pelanggan dalam memilih dan memesan
waktu servis.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00%
responden menjawab sangat setuju, 63,33% responden menjawab setuju dan
6,67% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa sistem
18

monitoring bermanfaat dan memudahkan pelanggan untuk memantau proses
pengerjaan mobil.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 30,00%
responden menjawab sangat setuju, 46,67% responden menjawab setuju dan
13,33% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa tampilan
aplikasi ini dapat dilihat dengan jelas.
Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala Bengkel PT. AIM, maka
diperoleh hasil bahwa Aplikasi ini membantu mempercepat dan mempermudah
pegawai pada posisi Service Advisor (SA) dan Customer Service dalam pencatatan
jenis servis ataupun keluhan mobil pelanggan dan konfirmasi kepada pelanggan
yang telah melakukan reservasi servis, sehingga tidak terjadi redundansi kerja.
Dengan adanya monitoring servis, membantu SA dalam memantau kinerja
pegawai pada posisi Teknisi. Aplikasi ini membantu dan menunjang proses bisnis
sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pada divisi Service di PT. AIM.
5.

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
aplikasi sistem rekomendasi dan monitoring pengerjaan servis mobil dibangun
dengan menggunakan teknologi mobile pada android platform. Sistem yang
dibangun merupakan pengintegrasian aplikasi desktop dan mobile serta dilengkapi
dengan teknologi Service Google Cloud Messaging (GCM) untuk mengirimkan
notifikasi kepada pelanggan. Rekomendasi yang diberikan kepada pelanggan
adalah hasil pencocokan history servis pelanggan dengan pola servis sequential
yang ditemukan dengan menggunakan algoritma Generalized Sequential Pattern.
Pada sisi pelanggan, sistem rekomendasi membantu dan bermanfaat bagi
pelanggan untuk mengetahui dan memilih jenis servis yang dapat dilakukan pada
waktu servis. Sistem monitoring membantu pelanggan untuk mengetahui
perkembangan dan memantau secara detail proses pengerjaan mobil dari awal
sampai selesai tanpa harus berada di bengkel. Aplikasi mobile ini, dilengkapi
dengan menu reservasi servis yang memudahkan pelanggan untuk melakukan
pemesanan waktu servis yang diinginkan tanpa harus datang langsung ke bengkel
ataupun pesan melalui telepon dan tidak perlu menunggu antrian untuk melakukan
servis. Pelanggan juga dapat mengetahui history servis yang pernah dilakukan
dengan mengakses menu history servis.
Dengan sistem yang telah terintegrasi, aplikasi ini juga membantu
mempercepat dan mempermudah kinerja pegawai pada posisi Service Advisor dan
Customer Service dalam pencatatan jenis servis atau kerusakan maupun keluhan
mobil pelanggan dan konfirmasi kepada pelanggan yang telah melakukan
reservasi servis. Dengan adanya teknologi Service GCM, pelanggan diberikan
layanan notifikasi saat jadwal servis tiba, reminder saat telah melakukan reservasi
servis dan notifikasi jika pengerjaan mobil telah selesai. Aplikasi ini membantu
dan menunjang proses bisnis sehingga meningkatkan kualitas pelayanan pada
divisi Service di PT. Armada Internasional Motor.

19

6.

Pustaka

[1] Teoh, Luanne. 2012. Potensi Pasar Android Asia
www.okezone.com, (diakses pada tanggal 17 februari 2014).

Tenggara.

[2] Somya, R,. dan Hartono, A. 2013. “Desain dan Implementasi Servis dan
Katalog Motor Menggunakan HTTP Request Pada Mobile Android
Platform”.Skripsi Fakultas Teknologi Informasi:Salatiga.
[3] Setiyawati, N., Utomo, W.H., Manongga, D. 2015. “Analytical Customer
Relationship Management for Garage Services Recommendation Using the
Generalized Sequential Pattern Method”. Information System Department,
Faculty of Information Technology, Satya Wacana Christian University
:Salatiga.
[4] Sebastia, L., Garcia, I., Onaindia, E., Guzman,C., 2009.” e-Tourism: A tourist
recommendation and planning application”.International Journal on
Artificial IntelligenceTools 18(5): 717-738.
[5] Hayati, Nurul. 2011. “Metode Hybrid Nearest Neighbor Untuk Sistem
Rekomendasi Pariwisata”.
[6] Jhuana Ohara, Ghyeb. 2005. “Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis Web
untuk Open Cluster”, Skripsi Sekolat Tinggi Teknologi Telkom : Bandung.
[7] Thakkar, M. dkk. 2013. “Mobile-based Technology for Monitoring
Evaluation”.

&

[8] R. Srikant, R. Agrawal.,1996. "Mining Sequential Patterns: Generalizations
and Performance Improvements", San Jose: IBM Almaden Research Center,
1996.
[9] Android Developers. 2012. Google Cloud Messaging for Android.
http://developer.android.com/google/gcm/index.html, (diakses tanggal 17
februari 2014).
[10] Mubarok, khilmi. 2012. “Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem
Registrasi PPJK”. Departemen Keuangan.
[11] Nugroho, Adi. 2005. “Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek”.
Bandung: Informatika.
[12] Sulistyorini, Prastuti.”Pemodelan Visual dengan Menggunakan UML dan
Rational Rose”. STMIK Widya Pratama : Pekalongan.
[13] Movies, Andris. 2011. Skala Likert. https://www.academia.edu/7233329/
Skala_Likert, (diakses pada 06 April 2015).
20

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25