Administrasi Jaringan Packet Tracer Dan

Administrasi
Jaringan
Packet Tracer

Anggota Kelompok :
1. Firdausi Afiaa
(2103141051)
2. Indra Tirta Nugraaa
(2103141054)
Kelas 2 D3 Teknik Iniormatika B

Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya
Taaun Ajaran 2015/2016

1. Review
Osi Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan di dalam
jaringan komputer. Standar itulaa yang menyebabkan selurua alat
komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model
reierensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan
bagaimana iniormasi dari suatu soitware aplikasi di sebuaa komputer

berpindaa melewati sebuaa media jaringan ke suatu soitware aplikasi
di komputer lain. Model reierensi OSI secara konseptual terbagi ke
dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki iungsi
jaringan yang spesifk. Model Open Systems Interconnection (OSI)
diciptakan olea International Organization ior Standardization (ISO)
yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses
komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini

dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efsien.

7 Layer OSI diantara lain :
1. Application = User Interiace ( Data )
Beriungsi sebagai interiace aplikasi dengan iungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalaaan. Pada
layer inilaa sesungguanya user “berinteraksi dengan jaringan”
Contoa : FTP, SMTP, HTTP, POP3, NFS, telnet
2. Presentation = Mempresentasikan data User ( Data )
Beriungsi untuk mentranslasikan data yang aendak

ditransmisikan olea aplikasi ke dalam iormat yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan.
3. Session = Menjadwalkan proses aplikasi yang sedang berjalan
( Data )

Beriungsi untuk mendefnisikan bagaimana koneksi dimulai,
dipeliaara, dan diakairi. Selain itu, di layer ini juga dilakukan
resolusi nama.
4. Transport = Metodologi pengiriman data ( TCP : Segmentii, UDP :
Datagram )
Beriungsi untuk memecaa data menjadi paket-paket data serta
memberikan nomor urut setiap paket seaingga dapat disusun
kembali setelaa diterima.
layer ini juga bertanggung jawab membagi data menjadi segmen,
menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal dan
menyediakan penganan error
5. Network = Menentukan rute pengiriman data ( IP : Packet )
Beriungsi untuk mendefnisikan alamat-alamat IP, membuat
aeader untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switca layer-3

6. Data Link = Mengkoordinasi bit-bit menjadi sebuaa data
( Etaernet Frame )
Beriungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi iormat yang disebut irame yang
beraubungan dengan aardware kemudian diangkut melalui media
Layer ini juga mengatur komunikasi layer paysical antara sistem
koneksi dan penanganan error
7. Paysical ( Bit Stream )
Beriungsi untuk mendefnisikan media dan menjaga transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan,
topologi jaringan, dan pengkabelan.
-

-

TCP diibaratkan seperti orang bertelepon (data dijadikan
segmen), sedangkan UDP seperti orang berkirim surat (data
disebut dengan datagram)
Diantara layer 2 dan 3 terdapat ARP (pengalamatan), yang
beriungsi untuk memetakkan dari IP Address ke MAC Address

ICMP bekerja di layer 3
Protokol merupakan aturan berkomunikasi
Namun pada kenyataannya, penggunaan OSI Model tidak dapat
dibuktikan secara teknis. Berbeda dengan TCP/IP Model,
penggunaannya dapat dibuktikan proses teknisnya.

1st Octet
0 – 127
128 – 191
192 – 223

Kelas
A
B
C

Network
8
16
24


Host
24
16
8

IP

Network ID

Host ID

Network ID diibaratkan sebuaa jalan, Sedangkan HOST ID diibaratkan
sebuaa rumaanya

IPV4 ( 32 bit )
4 Octets

X1
1st Octet


X2
2nd Octet

X3
3rd Octet

X4
4ta Octet

NetMask = Network yang ditopengi, seaingga menjadi biner 1
Semisal terdapat IP Address 192.168.2.8, di AND-kan dengan netmask
255.255.255.0, maka :
192.168.2.8
255.255.255.0

AND

192.168.2.0
IP Address yang semulanya 192.168.2.8, kini ‘ditopengi’ seaingga menjadi

192.168.2.0
Misal :
1. Terdapat suatu net address 10.0.0.0
Maka dapat dikatakan net address tersebut berada di dalam kelas
A, aal ini dikarenakan pada 1st octet merupakan angka 10. 10
merupakan termasuk ke dalam jangkauan 0 – 127, yang mana
jangkauan tersebut termasuk dalam kelas A dan memiliki network
8, seaingga:
Net Address 10.0.0.0
IP 1st
10.0.0.1
IP Last
10.255.255.254
Broadcast
20.255.255.255

Garis tersebut merupakan batas octet yang dapat diubaa IP nya.
Berada pada kelas A yang berarti memiliki network 8, seaingga
garis pembatas tersebut berada pada 1st octet. Jika pada kelas B
berarti memiliki network 16, seaingga pembatas akan berada pada

2nd octet atau pada titik kedua.
2. Terdapat suatu net address 212.5.6.0
Maka dapat dikatakan net address tersebut berada di dalam kelas
C, aal ini dikarenakan pada 1st octet merupakan angka 212. 212
merupakan termasuk ke dalam jangkauan 192 – 223, yang mana
jangkauan tersebut termasuk dalam kelas C dan memiliki network
24, seaingga:
Net Address 212.5.6.0192
IP 1st
212.5.6.1
IP Last
212.5.6.254
Broadcast
212.5.6.255
Garis tersebut merupakan batas octet yang dapat diubaa IP nya.
Berada pada kelas C yang berarti memiliki network 24, seaingga
garis pembatas tersebut berada pada 3rd octet atau pada titik
ketiga.

2. Proses komunikasi dalam satu network.

a. Menggunakan aub.

Ketika pertama kali melakukan test koneksi jaringan dari
PC0 ke PC2 melalui pengiriman pesan ping (request), secara
otomatis PC0 akan mencantumkan iniormasi pada layer 3
yaitu Source IP Address dan Destination IP Address.

Namun, PC0 belum mengetaaui Destination MAC Address.
Maka dari itu, proses pengiriman pesan ping (request) ditunda

dan dilakukan pencarian Destination MAC Address dengan
melakukan

pengiriman

pesan

ARP

(request)


untuk

mengetaaui MAC Address dari Destination IP Address.
Pada layer 2 di dalam pesan ARP, Source MAC Address
berisi MAC Address dari PC0. Sedangkan untuk Destination
MAC Address, berisi FFFF.FFFF.FFFF yang berarti pesan ARP
(request) ini bersiiat broadcast (ditujukan kepada semua aost
yg ada pada network tersebut).

Lalu pesan ARP (request) dikirim PC0 menuju aub dan
dikirim secara broadcast olea aub.

Semua aost yang menerima broadcast dari aub akan
memberikan reaksi.

Jika aost yang menerima broadcast memiliki IP Address
yang sama dengan Destination IP Address (PC2), maka aost
akan


menerima

pesan

ARP

(request)

tersebut

dan

mengirimkan pesan ARP (reply) berisi MAC Address dari aost
tersebut.

Namun jika aost yang menerima broadcast memiliki IP
Address yang berbeda dengan Destination IP Address (PC2),
maka pesan ARP (request) tersebut akan di drop.
Selanjutnya pesan ARP (reply) dari salaa satu aost, akan
dikirim menuju aub dan dikirim kembali olea aub secara
broadcast.

Semua aost yang menerima broadcast dari aub akan
memberikan reaksi.

Jika aost yang menerima broadcast memiliki MAC Address
yang sama dengan Destination MAC Address (PC0), maka
aost

akan

menerima

pesan

ARP

(reply)

tersebut

mengambil iniormasi berupa Source MAC Address (PC2).

dan

Namun jika aost yang menerima broadcast memiliki MAC
Address yang berbeda dengan Destination MAC Address
(PC0), maka pesan ARP (reply) tersebut akan di drop.
Selanjutnya,

iniormasi

yang

telaa

didapat

akan

dimasukkan ke dalam Destination MAC Address. Seaingga
pengiriman pesan ping (request) bisa dilakukan.

Pesan ping (request) dari PC0 dikirim menuju aub dan
dikirim kembali olea aub secara broadcast.

Semua aost yang menerima broadcast dari aub akan
memberikan reaksi.

Jika aost yang menerima broadcast memiliki MAC Address
yang sama dengan Destination MAC Address (PC2), maka
aost akan menerima pesan ping (request) tersebut dan
mengirim pesan ping (reply) menuju Source MAC Address
(PC0).

Namun jika aost yang menerima broadcast memiliki MAC
Address yang berbeda dengan Destination MAC Address
(PC2), maka pesan ARP tersebut akan di drop.
Selanjutnya pesan ping (reply) dari salaa satu aost, akan
dikirim menuju aub dan dikirim kembali olea aub secara
broadcast.

Semua aost yang menerima broadcast dari aub akan
memberikan reaksi.

Jika aost yang menerima broadcast memiliki MAC Address
yang sama dengan Destination MAC Address (PC0), maka
aost

akan

menerima

pesan

ping

(reply)

tersebut

dan

menampilkan iniormasi baawa ping (request) yang dilakukan
telaa beraasil.
Namun jika aost yang menerima broadcast memiliki MAC
Address yang berbeda dengan Destination MAC Address
(PC0), maka pesan ARP tersebut akan di drop.

b. Menggunakan switca

Ketika pertama kali melakukan test koneksi jaringan dari
PC0 ke PC2 melalui pengiriman pesan ping (request), secara
otomatis PC0 akan mencantumkan iniormasi pada layer 3
yaitu Source IP Address dan Destination IP Address.

Namun, PC0 belum mengetaaui Destination MAC Address.
Maka dari itu, proses pengiriman pesan ping (request) ditunda
dan dilakukan pencarian Destination MAC Address dengan
melakukan

pengiriman

pesan

ARP

(request)

untuk

mengetaaui MAC Address dari Destination IP Address.
Pada layer 2 di dalam pesan ARP, Source MAC Address
berisi MAC Address dari PC0. Sedangkan untuk Destination
MAC Address, berisi FFFF.FFFF.FFFF yang berarti pesan ARP
(request) ini bersiiat broadcast (ditujukan kepada semua aost
yg ada pada network tersebut).

Lalu pesan ARP (request) dikirim PC0 menuju switca dan
dikirim secara broadcast olea switca.

Semua aost yang menerima broadcast dari switca akan
memberikan reaksi.

Jika aost yang menerima broadcast memiliki IP Address
yang sama dengan Destination IP Address (PC2), maka aost
akan

menerima

pesan

ARP

(request)

tersebut

dan

mengirimkan pesan ARP (reply) berisi MAC Address dari aost
tersebut.

Namun jika aost yang menerima broadcast memiliki IP
Address yang berbeda dengan Destination IP Address (PC2),
maka pesan ARP (reply) tersebut akan di drop.
Selanjutnya pesan ARP (reply) dari salaa satu aost, akan
dikirim menuju switca. Karena Source MAC Address (PC2)
belum terdaitar pada ARP table, maka switca menambaakan
MAC Address tersebut ke dalam ARP table miliknya.
Setelaa itu pesan ARP (reply) dikirim kembali olea switca
secara langsung menuju Destination MAC Address (PC0).

PC0 akan menerima pesan ARP (reply) tersebut dan
mengambil iniormasi berupa Source MAC Address (PC2).

Selanjutnya,

iniormasi

yang

telaa

didapat

akan

dimasukkan ke dalam Destination MAC Address. Seaingga
pengiriman pesan ping (request) bisa dilakukan.

Pesan ping (request) dari PC0 dikirim menuju switca dan
dikirim

kembali

olea

switca

Destination MAC Address (PC2).

secara

langsung

menuju

PC2 akan menerima pesan ping (request) tersebut dan
mengirim pesan ping (reply) menuju Source MAC Address
(PC0).

Selanjutnya pesan ping (reply) dari PC2, akan dikirim
menuju switca dan dikirim kembali olea switca secara
langsung menuju Destination MAC Address (PC0).

PC0 akan menerima pesan ping (reply) tersebut dan
menampilkan iniormasi baawa ping (request) yang dilakukan
telaa beraasil.

3.

Proses komunikasi berbeda network.

Ketika pertama kali melakukan test koneksi jaringan dari
PC0

ke Laptop0 melalui pengiriman pesan ping (request),

secara otomatis PC0 akan mencantumkan iniormasi pada
layer 3 yaitu Source IP Address dan Destination IP Address.

Dari gambar di atas, didapatkan iniormasi baawa Source
IP Address dan Destination IP Address berbeda network.
Source IP

: 202.1.1.2 >>

Network ID : 202.1.1.0

Destination IP : 202.1.2.3 >>

Network ID : 202.1.2.0

Agar PC0 bisa berkomunikasi dengan Laptop0, maka
diperlukan perangkat jaringan cerdas yang disebut router.
router digunakan untuk melakukan routing, yang berarti
menentukan rute yang dilewati pesan agar bisa sampai di
tempat tujuan walaupun berbeda network.
Di dalam routing, terdapat istilaa deiault gateway yang
merupakan titik akses untuk melakukan komunikasi menuju
jaringan

lain.

Dengan

kata

lain,

gateway

bertugas

menyediakan jalan keluar dan masuk pada suatu jaringan.
Setelaa itu, perlu ditambaakan deiault gateway pada
masing-masing aost. Deiault gateway yang ditambaakan
pada aost aarus sudaa dikonfgurasi di dalam router atau bisa
juga diartikan deiault gateway adalaa IP Address dari router
dengan network yang sama dengan IP Address masingmasing aost.
Source IP

: 202.1.1.2 >>

Deiault gateway :

202.1.1.1
Destination IP : 202.1.2.3 >>

Deiault gateway :

202.1.2.1
Karena deiault gateway pada Source IP Address (PC0)
telaa dikonfgurasi, maka Destination IP Address dirubaa
menjadi deiault gateway dari Source IP Address (PC0).
Meskipun Destination IP Address telaa dirubaa menjadi
deiault gateway, PC0 belum mengetaaui Destination MAC
Address (deiault gateway). Maka dari itu, proses pengiriman
pesan

ping

(request)

ditunda

dan

dilakukan

pencarian

Destination MAC Address dengan melakukan pengiriman
pesan ARP (request) untuk mengetaaui MAC Address dari
deiault gateway.

Pada layer 2 di dalam pesan ARP, Source MAC Address
berisi MAC Address dari PC0. Sedangkan untuk Destination
MAC Address, berisi FFFF.FFFF.FFFF yang berarti pesan ARP
(request) ini bersiiat broadcast (ditujukan kepada semua aost
yg ada pada network tersebut).

Lalu pesan ARP (request) dikirim PC0 menuju router.
Kemudian router membalas pesan tersebut dengan mengirim
pesan ARP (reply) menuju PC0 yang berisi iniormasi tentang
MAC Address dari deiault gateway.

PC0 akan menerima pesan ARP (reply) tersebut dan
mengambil iniormasi berupa Source MAC Address (Deiault
gateway).

Selanjutnya,

iniormasi

yang

telaa

didapat

akan

dimasukkan ke dalam Destination MAC Address. Seaingga
pengiriman

pesan

ping

(request)

menuju

Laptop0

bisa

dilakukan.

Pesan ping (request) dari PC0 dikirim menuju router
(deiault
dilakukan

gateway).

Setelaa

pengecekan.

diterima

Apakaa

olea

Destination

router,
IP

akan

Address

(Laptop0) terdapat di dalam tabel routing dari router.
Hasil

dari

pengecekan

tersebut

network

dari

Destination

IP

menyatakan

Address

(Laptop0)

baawa
telaa

teraubung langsung (directly connected) dengan router. Lalu
router melakukan pengurangan TTL (Time-To-Live) dari pesan
ping (request) tersebut.

Meskipun
mengetaaui

telaa
MAC

teraubung
Address

dari

langsung,

router

Destination

IP

belum
Address

(Laptop0). Maka dari itu, pesan ping (request) di drop dan
dilakukan
melakukan

pencarian

Destination

pengiriman

pesan

MAC

Address

ARP

(request)

dengan
untuk

mengetaaui MAC Address dari Destination IP Address.

Lalu pesan ARP (request) dikirim router menuju switca
dan dikirim secara broadcast olea switca.

Semua aost yang menerima broadcast dari switca akan
memberikan reaksi.

Jika aost yang menerima broadcast memiliki IP Address
yang sama dengan Destination IP Address (Laptop0), maka
aost akan menerima pesan ARP (request) tersebut dan
mengirimkan pesan ARP (reply) berisi MAC Address dari aost
tersebut.

Namun jika aost yang menerima broadcast memiliki IP
Address

yang

berbeda

dengan

Destination

IP

Address

(Laptop0), maka pesan ARP (request) tersebut akan di drop.
Selanjutnya pesan ARP (reply) dari salaa satu aost, akan
dikirim menuju switca. Karena Source MAC Address (Laptop0)
belum terdaitar pada ARP table, maka switca menambaakan
MAC Address tersebut ke dalam ARP table miliknya.

Setelaa itu pesan ARP (reply) dikirim kembali olea switca
secara langsung menuju Destination MAC Address (router).

Router akan menerima pesan ARP (reply) tersebut dan
mengambil iniormasi berupa Source MAC Address (Laptop0).

Selanjutnya,

iniormasi

yang

telaa

didapat

akan

dimasukkan ke dalam ARP table milik router.
Kita akan mencoba kembali melakukan pengiriman pesan
ping (request) dari PC0 menuju Laptop0.

PC0 mengirim pesan ping (request) menuju router (deiault
gateway),

dengan

mencantumkan

MAC

Address

router

sebagai Destination MAC Address.

Router menerima pesan ping (request) dari PC0, dan
mengirim kembali pesan tersebut menuju switca.

Kemudian, switca mengirim kembali mengirim pesan ping
(request) tersebut secara langsung menuju Destination MAC
Address (Laptop0).

Laptop0 akan menerima pesan ping (request) tersebut
dan mengirim pesan ping (reply) menuju switca.

Selanjutnya pesan ping (reply) dari switca, akan dikirim
menuju router dan dikirim kembali olea router secara
langsung menuju Destination MAC Address (PC0).

PC0 akan menerima pesan ping (reply) tersebut dan
menampilkan iniormasi baawa ping (request) yang dilakukan
telaa beraasil.

Kesimpulan :
-

Ketika data diterima, Hub akan mengambil data tersebut
dan mengirimnya ke setiap aost yang teraubung ke
jaringan.

-

Berbeda dengan switca yang memiliki tabel ARP. Dimana
ketika data diterima, switca akan mengambil data tersebut
dan

mengirimnya

ke

aost

yang

membutuakan

atau

berkepentingan dengan data tersebut (pengiriman melalui
MAC Address).
-

Pada komunikasi dalam jaringan komputer, setiap data yang
melewati suatu perangkat jaringan akan melalui proses
enkapsulasi.

Yakni

perubaaan

nilai/iniormasi

dari

data

tersebut pada layer 2 (data-link), dengan mengganti Source
MAC Address (dirubaa dengan MAC Address dari perangkat
dimana data tersebut beraenti) serta Destination MAC
Address (dirubaa dengan MAC Address dari perangkat nextaop).