MATERI POKOK PELATIHAN K13 TH 2016.doc

MATERI PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2016

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016

KATA PENGANTAR

Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013
menyatakan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran
2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap
melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan
persiapan-persiapan sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2019/2020 sekolah
tersebut telah mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal.

Untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru
dan membantu sekolah mengimplementasikan K13, Direktorat PSMP menyelenggarakan
pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 bagi SMP. Pelatihan dan pendampingan
pelaksanaan K13 tersebut – dengan sejumlah program pendukung lainnya – diharapkan
mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana K13 rata-rata naik 25% setiap tahun. Pada
tahun 2016 ditargetkan sekitar 9.000 SMP telah melaksanakan K13, sementara tahun
2017 diharapkan 18.000 SMP (50%), tahun 2018 kurang lebih 27.000 (75%), dan tahun
2019 semua SMP (100%) di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan K13 yang dilaksanakan oleh
Direktorat PSMP pada tahun 2015, masalah utama yang dihadapi oleh para guru dalam
pelaksanaan K13 adalah dalam menyusun RPP, mendisain instrumen penilaian,
melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian, dan mengolah dan melaporkan hasil
penilaian. Memperhatikan hal tersebut, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13
pada tahun 2016 pada tingkat SMP difokuskan pada peningkatan kemampuan guru
dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian, menyajikan pembelajaran dan
melaksanakan penilaian, serta mengolah dan melaporkan hasil penilaian pencapian
kompetensi peserta didik.
Untuk menjamin bahwa pelatihan pelaksanaan K13 di semua jenjang baik nasional,
provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah sasaran mencapai hasil yang diharapkan,
Direktorat PSMP menetapkan bahwa materi pelatihan untuk semua jenjang tersebut

menggunakan materi standar yang disusun oleh Direktorat PSMP bersama dengan Pusat
Kurikulum dan Pebukuan dan Pusat Penilaian Pendidikan. Materi-materi tersebut
didasarkan pada dokumen-dokumen dan ketentuan-ketentuan terakhir mengenai
pelaksanaan K13. Setiap unit materi terdiri atas tujuan, uraian materi, tahapan sesi
pelatihan, teknik penilaian kinerja peserta pelatihan, dan daftar sumber-sumber bahan
untuk pengayaan. Selain itu, materi dilengkapi dengan sejumlah Lembar Kerja yang
memberi panduan dan/atau inspirasi kegiatan pelatihan.
Penyusunan materi pelatihan ini terselesaikan atas peran serta berbagai pihak. Direktorat
PSMP menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penyusun dan
penelaah yang telah bekerja dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan materi pelatihan
yang layak. Semoga materi yang disusun ini merupakan amal baik yang tiada putus
amalnya.

iii

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Materi pelatihan ini hendaknya dipandang sebagai bahan minimal dari pelatihan yang
dilaksanakan pada setiap jenjang. Selain itu, dengan dinamisnya perkembangan
kurikulum, materi yang disusun ini perlu selalu disesuaikan dengan perkembangan.

Akhirnya Direktorat PSMP mengharapkan materi ini digunakan sebaik-baiknya oleh
pelaksana pelatihan implementasi K13 pada tahun 2016 pada tingkat SMP. Masukanmasukan untuk penyempurnaan materi ini sangat diharapkan dari berbagai pihak,
terutama dari para instruktur dan peserta pelatihan.
Jakarta,
Februari 2016
Direktur Pembinaan SMP

Dr. Supriano, M.Ed.
NIP. 19620816 199103 1
001

iv

DAFTAR ISI
MATERI PELATIHAN
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. PENDAHULUAN...........................................................................................................1
B. RASIONAL.....................................................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................3

D. HASIL YANG DIHARAPKAN.....................................................................................3
MATERI 1
ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
A. FOKUS MATERI...........................................................................................................5
UNIT 1
ANALISIS SKL, KI-KD, SILABUS, DAN PEDOMAN
MATA PELAJARAN PPKn
A. Tujuan.............................................................................................................................7
B. Uraian Materi..................................................................................................................7
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan...........................................................................15
D. Penilaian dan Rubrik.....................................................................................................16
E. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan...................................................................16
F. LAMPIRAN..................................................................................................................17
_Toc444478420
UNIT 3
ANALISIS MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
A. Tujuan...........................................................................................................................21
B. Uraian Materi................................................................................................................21
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan...........................................................................39
D. Penilaian dan Rubrik.....................................................................................................39

E. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan...................................................................40
F. Lampiran.......................................................................................................................40

v

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

UNIT 4
ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Tujuan...........................................................................................................................67
B. Uraian Materi................................................................................................................67
MATERI 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan...........................................................................................................................77
B. Uraian Materi................................................................................................................77
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan...........................................................................91
D. Penilaian dan Rubrik.....................................................................................................91
E. Sumber-sumber Bahan dan bahan Bacaan....................................................................92
F. Lampiran:......................................................................................................................92
MATERI 4

PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
A. Tujuan...........................................................................................................................93
B. Uraian Materi................................................................................................................93
C. Penulisan Deskripsi.....................................................................................................108
D. Pelaporan Penilaian Hasil Belajar...............................................................................108

vi

MATERI PELATIHAN
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

A. PENDAHULUAN
Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013. Materi ini terdiri atas 4
(empat) bagian yang disusun sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum
2013 berdasarkan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi terdiri atas tujuan,
uraian singkat materi, lembar kerja pelatihan, dan penilaian.
Materi tersebut adalah sebagai berikut.
1.


Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.

2.

Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3.

Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.

4.

Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

B. RASIONAL
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada
tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada kebijakan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas

dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan
tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain
adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format
penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus
dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit
dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian
pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di
kelas; dan (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari
oleh peserta didik.

1

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen,

dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KIKD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks. Perbaikan
tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.
1.

Keselarasan
Dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran,
Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan
lingkup materi.

2.

Mudah Dipelajari
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh
peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.

3.

Mudah Diajarkan
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru
sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik

kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.

4.

Terukur
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah
dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5.

Bermakna untuk Dipelajari
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik
sebagai bekal kehidupan.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum 2013 di atas, maka diperlukan beberapa
contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013
dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang
lainnya.
Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, Direktorat PSMP
menyusun Materi Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau contoh praktis untuk setiap mata

pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Materi tersebut
disusun dalam 4 (empat) bagian yang saling terkait dengan harapan dapat membantu guru
dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013 dan melaksanakannya.

2

C. TUJUAN
Materi pelatihan ini bertujuan untuk:
1.

mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam
pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013;

2.

mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013; dan

3.

meningkatkan keterampilan praktik pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:
1.

meningkatnya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam
pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013;

2.

meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013; dan

3.

meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII.

3

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

4

MATERI 1
ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN
Fokus materi bagian ini adalah analisis SKL, KI-KD, Silabus, materi pembelajaran, modelmodel pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran mata pelajaran Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Materi bagian ini terdiri atas 4 (empat) unit, yaitu:
1.

Unit 1: Analisis SKL, KI-KD, dan Silabus
Unit ini menganalisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus dalam kaitannya dengan
penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran sebagai
bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD).
Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.

2.

Unit 2: Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Unit ini membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran
berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga Bapak/Ibu guru dapat menganalisis dan
merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran (dalam KD). Selain
itu dalam unit ini dibahas bagaimana cara mengembangkan materi yang dapat
mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher
order thinking skills (HOTS). Unit ini juga menganalisis materi dalam buku teks untuk
mengetahui kelayakan materi.

3.

Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Unit ini membahas model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013 serta
penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga pemilihan
pengalaman belajar yang cocok dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau materi
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas.

4.

Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Unit ini membahas proses penilaian,yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan
analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada unit ini
bertujuan untuk mengetahui kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran,
sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.

5

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

6

UNIT 1
ANALISIS SKL, KI, KD, DAN SILABUS
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

A. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan dapat:
1.

menjelaskan butir-butir SKL (sikap, pengetahuan, keterampilan) jenjang SMP/MTs.

2.

menjelaskan isi KI jenjang SMP/MTs;

3.

menjelaskan isi KD jenjang SMP/MTs;

4.

menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMP/MTs;

5.

menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang
SMP/MT; dan

6.

menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMP/MTs.

B. Uraian Materi
1.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMP/MTs

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah
(MTs) adalah sebagai berikut.
Dimensi
Sikap

Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.

7

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

2.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak
mata.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.

Kompetensi Inti (KI) Jenjang SMP/MTs

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Keempat kompetensi tersebut
selanjutnya disebut kompetensi inti.
Kompetensi inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk
setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar
mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya
yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan
pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4
(empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dituangkan dalam Kompetensi Inti.

8

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut.

KOMPETENSI INTI
KELAS VII
1. Menghargai dan
1.
menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan
2.
menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.

KOMPETENSI INTI
KELAS VIII
Menghargai dan
1.
menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
Menghargai dan
2.
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami
3. Memahami dan
3.
pengetahuan (faktual,
menerapkan
konseptual, dan
pengetahuan (faktual,
prosedural) berdasarkan konseptual, dan
rasa ingin tahunya
prosedural)
tentang ilmu
berdasarkan rasa ingin
pengetahuan, teknologi,
tahunya tentang ilmu
seni, budaya terkait
pengetahuan, teknologi,
fenomena dan kejadian
seni, budaya terkait
tampak mata.
fenomena dan kejadian
tampak mata.

9

KOMPETENSI INTI
KELAS IX
Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.

Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

4. Mencoba, mengolah,
4. Mengolah, menyaji,
4. Mengolah, menyaji, dan
dan menyaji dalam
dan menalar dalam
menalar dalam ranah konkret
ranah konkret
ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
(menggunakan,
(menggunakan,
merangkai, memodifikasi,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai,
dan membuat) dan ranah
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan
abstrak (menulis, membaca,
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah
menghitung, menggambar,
abstrak (menulis,
abstrak (menulis,
dan mengarang) sesuai
membaca, menghitung,
membaca, menghitung,
dengan yang dipelajari di
menggambar, dan
menggambar, dan
sekolah dan sumber lain yang
mengarang) sesuai
mengarang) sesuai
sama dalam sudut
dengan yang dipelajari
dengan yang dipelajari
pandang/teori.
di sekolah dan sumber
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
sudut pandang/teori.

Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi kemampuan dan muatan
pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMP/MTs yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan
kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.

Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Adapun untuk mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi dasar yang
dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok kompetensi dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4. Kompetensi-kompetensi dasar tersebut kemudian dikembangkan ke dalam
silabus.

10

Berikut ini kompetensi dasar dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs kelas VII.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SMP/MTs
KELAS VII

1.

KOMPETENSI INTI 1
(SIKAP SPIRITUAL)
Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.

2.

KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SOSIAL)
Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR

Mensyukuri proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
Mempertahankan nilai kesejarahan
perumusan dan pengesahan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Menanggapi makna, kedudukan, dan
fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 secara
adil sebagai bentuk sikap beriman dan
bertakwa.
Menghargai keberagaman normanorma, suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika secara adil sebagai sesama
ciptaan Tuhan.
Menanggapi pendapat secara jujur
tentang arti pentingnya kerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan di
masyarakat.
Menghargai karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

2.1

Menghargai proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar
Negara.
2.2 Menghargai nilai kesejarahan perumusan
dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.3

Menanggapi kedudukan, fungsi dan
makna konstitusi negara, serta peraturan
perundangan lainnya sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
2.4 Menghargai keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
2.5

Menghargai pendapat tentang arti
pentingnya kerja sama dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat.

2.6

Menghargai karakteristik daerah tempat
tinggalnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

11

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

3.

KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4.

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1

Memahami proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.

4.1

3.2

Memahami norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan.

4.2

3.3

Memahami kesejarahan perumusan dan
pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Memahami keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.

4.3

Memahami pentingnya kerja sama
dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat.
Memahami karakteristik daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

4.5

3.4

3.5
3.6

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.4

4.6

12

Melaksanakan tanggung jawab atas
keputusan bersama dengan semangat
konsensus tokoh nasional dalam
perumusan Pancasila.
Melaksanakan perilaku sesuai normanorma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan.
Melaksanakan tanggung jawab moral
terkait perumusan dan pengesahan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Melaksanakan tanggung jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
Melaksanakan tanggung jawab dalam
bekerja sama di berbagai bidang
kehidupan masyarakat.
Melaksanakan tanggung jawab sesuai
dengan karakteristik daerah dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

4.

Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Silabus mata pelajaran merupakan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran
pada setiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran. Hubungan logis antar-berbagai komponen dalam silabus dari setiap
mata pelajaran merupakan langkah yang harus dipersiapkan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Silabus mata pelajaran juga dapat dijadikan pedoman dalam menyusun
buku siswa yang memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan penilaian
pembelajaran.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik
setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun kompetensi
keterampilan. Materi pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi dasar berisi materimateri pokok pada setiap mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik,
pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran penemuan, atau
pembelajaran penyelidikan, termasuk pembelajaran kooperatif sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Silabus disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah
dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar
penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya
tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan urutan materi dan kompetensinya.
Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan
pelaksanaan kurikulum; kemudahan bagi guru dalam mengajar; kemudahan bagi peserta
didik dalam belajar; keterukuran pencapaian kompetensi; kebermaknaan; dan kebermanfaatan
untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif
kegiatan belajar berbasis aktivitas. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut merupakan
alternatif dan inspirasi bagi guru dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Silabus disusun untuk tahun pelajaran. Berikut ini silabus Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs kelas VII.
I.

PENDAHULUAN

A. Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki visi dan misi
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air, melalui proses menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya; dan
memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual dan konseptual tentang kewarganegaraan; dan menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual kewarganegaraan dengan terampil.

13

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Untuk itu dikembangkan substansi pembelajaran yang dijiwai oleh 4 (empat) konsensus
kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasioanl, dan pandangan
hidup; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum
dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai komitmen terhadap bentuk final
Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah
Indonesia; (4) dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud kesadaran atas keberagaman
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional
dan harmonis dalam pergaulan antarbangsa.
Kegiatan pembelajaran untuk mencapai penguasaan kompetensi pendidikan kewarganegaraan
(sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegraan)
sebagaimana termaktub dalam silabus menitik beratkan pada pembentukan karakter warga
negara Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta demokratis dan
bertanggung jawab sebagaimana termaktub dalam Pasal 31 ayat 3 UUD Negara Republik
Indonesia 1945 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pengembangan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan,
dan keterampilan kewarganegaraan secara utuh menjadi karakter diorganisasikan melalui
pengembangan dampak instruksional, dampak pengiring, dan budaya kewarganegaraan
dalam lingkungan belajar yang menarik, menyenangkan, dan membelajarkan sepanjang
hayat. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai model pembelajaran dan lingkungan belajar di
kelas, di luar kelas, dan/atau dalam masyarakat serta jaringan (virtual).
Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan abad ke21 (The 21st Century Skills) melalui mata pelajaran PPKn serta memperkuat upaya perubahan
cara pandang (mindset) para guru PPKn untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam
mengelola dan mengembangkan pembelajaran PPKn.
Silabus mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs ini disusun
dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih
efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta
tetap mempertimbangkan urutan materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini
dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan/dikelola oleh guru; mudah dipelajari oleh peserta didik; terukur pencapainnya, dan
bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta
didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulankeunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi
Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat
dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran
tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai
model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan
silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi
dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.

14

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Pendidikan PPKn di SMP/MTs diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi peserta
didik untuk mengimplementasikan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan,
dan keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari- hari. Pendidikan PPKn di SMP/
MTs menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar peserta didik mampu memahami,meneledani, dan menerapkan dalam kehidupan sehari hari berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan
Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Pancasila adalah:
 Menghayati dan bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari; Menganalisis dan menerapkan keputusan bersama berdasarkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
 Mensyukuri dan mendukung perwujudan Pancasila sebagai dasar Negara; Menganalisis
dan mendemonstrasikan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
 Menghayati dan menghargai nilai-nilai yang melekat dalam pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; Menganalisis dan menyaji nilai-nilai Pancasila terkait dengan
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan
Dasar dan Menengah untuk lingkup Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 adalah:
 Menghargai dan melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
Negara; Merasionalkan dan menyajikan pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung
jawab sebagai warga negara terhadap kehidupan sehari-hari.
 Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan
jujur; mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Menghargai dan mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 secara adil; Memahami
dan mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku orang beriman
dalam praksis pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjam in
keadilan dan kedamaian; Memprediksi dan menalar hasil evaluasipraksis (kehidupan
nyata) pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan
dan kedamaian.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan
Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Bhinneka Tunggal Ika adalah:
 Mensyukuri dan bersikap toleran dalam keberagaman ekonomi masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika; Menggali dan
melaksanakan tanggungjawab terkait keberagaman ekonomi masyarakat.
15

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016





Peka/peduli dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam keberagaman suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA) di masyarakat serta cara pemecahannya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan mendukung prinsip persatuan dalam
keberagaman suku,agama,ras,dan antargolongan (SARA),dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; Peka/peduli dan menghargai pendapat berkaitan masalah-masalah yang
muncul dalam bidang social, budaya, ekonomi dan gender di di masyarakat dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan Mendukung peran mediator
penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
Menghayati dan membedakan nilai-nilai terkait pengaruh positif dan negatif kemajuan
Ipteks dengan senantiasa berlindung kepada Tuhan Yang Maha Esa; Mengkontraskan
dan menyaji hasil evaluasi pengaruh positif dan negatif kemajuan ipteks terhadap
negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan
Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:
 Meyakini dan mendukung dengan rasa tanggungjawab persatuan dan kesatuan sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa; Menelaah dan mendemonstrasikan dampak persatuan
dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Menghargai dan mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia; Mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia; Mengkreasikan dan mendemonstrasikan konsep cinta tanah air/bela
negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dengan
jujur di masa yang akan datang sebagai upaya dalam menjaga dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengevaluasi dan mendemonstrasikan dinamika
persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut:
No

Ruang Lingkup

Kompetensi yang harus dicapai

1

Pancasila



2

Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia 1945





3

Bhinneka Tunggal Ika



Mensyukuri, mendukung, menganalisis dan mendemonstrasikan langkah-langkah untuk mewujudkan
Pancasila sebagai dasar negara.
Menghayati, mempertahankan, mensintesiskan dan
menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Menghargai, mendukung, memahami dan mewujudkan
prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Peka/peduli, memecahkan, menganalisis dan mendu-

16



4

D.

Negara Kesatuan
Republik Indonesia



kung prinsip persatuan dalam keberagaman suku,
agama,ras,dan antargolongan (SARA),dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika;
Peka/peduli, menghargai, menganalisis dan mendukung peran mediator penyelesaian masalah sosial,
budaya, ekonomi, dangender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
Menghargai, mendukung, mengkreasikan dan mendemonstrasikan konsep cinta tanah air/bela negara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap kelas.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai dengan prinsip
mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK.
Prinsip mendalam berarti materi PPKn dikembangkan dengan materi pokok sama, namun
semakin tinggi tingkat kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip
meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara, serta pergaulan dunia. Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari
rumusan kompetensi dasar.

17

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Kerangka Pengembangan Kurikulum PPKn SMP/MTS Kelas VII sd IX mengikuti elemen
pengorganisasi Kompetensi dasar yaitu Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas Kelas
VII sd IX yaitu :
KOMPETENSI INTI SMP/MTs KELAS VII sd IX
Kelas VII
Kelas VIII
KI.1 Menghargai dan meng- KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama
hayati ajaran agama
yang dianutnya
yang dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku KI.2 Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tangjujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
gung jawab, peduli (to(toleransi, gotong roleransi, gotong royong), santun, percaya
yong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberapergaulan dan keberadaannya.
daannya.
.
KI.3 Memahami pengetahu- KI.3 Memahami dan menean (faktual, konseptual,
rapkan
pengetahuan
dan prosedural) berda(faktual,
konseptual,
sarkan rasa ingin tahudan prosedural) berdanya tentang ilmu pesarkan rasa ingin tangetahuan, teknologi,
hunya tentang ilmu
seni, budaya terkait
pengetahuan, teknologi,
fenomena dan kejadian
seni, budaya terkait
tampak mata.
fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, KI.4
Mengolah, menyaji,
dan menyaji dalam
dan menalar dalam
ranah konkret (mengranah konkret (menggunakan,
mengurai,
gunakan,
mengurai,
merangkai,
memodimerangkai,
memodifikasi, dan membuat)
fikasi, dan membuat)
dan
ranah
abstrak
dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
(menulis,
membaca,
menghitung,
mengmenghitung,
menggambar, dan mengagambar, dan mengarang) sesuai dengan
rang) sesuai dengan
yang
dipelajari
di
yang
dipelajari
di
sekolah dan sumber
sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
sudut pandang/teori.

18

Kelas IX
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
KI.2 Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan
pergaulan
dan keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi,
dan
membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca,
menghitung,
menggambar,
dan
mengarang)
sesuai
dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup
sebagai berikut:
 Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup bangsa.
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar
tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik
Indonesia.
 Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kerangka Konseptual PPKn
Secara epistemologis PPKn dapat digambarkan sebagai berikut:

KERANGKA KONSEPTUAL/EPISTEMOLOGIS
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SUBSTANSI/MUATAN
PANCASILA,
UUDNRI 1945
NKRI
BHINNEKA
TUNGGALIKA

Sikap, Kewarganegaraan
(CIVICDISPOSITIONS)

KOMPETENSI UTUH
KEWARGANEGARAAN
(CIVIC INTELLIGENCE)

Keadaban
Pancasila
(CIVICVIRTUES)

Komitmen
Kewarganegaraan
(CIVIC CONFIDENCE, CIVIC COMMITTMENT)
Keterampilan, Kecakapan,
Partisipasi, dan TanggungJawab
Kewarganegaraan
(CIVICCOMPETENCE, CIVICRESPONSIBILITY,
CIVICPARTICIPATION)

Peradaban Demokrasi Pancasila

19

(Udin : 2016)

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Kerangka Konseptual Materi PPKn
Peta Materi PPKn SMP/MTs
KelasVII
1. Proses perumusan dan
penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
2. Norma-normayang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
3. Kesejarahan perumusan
dan pengesahan UndangUndang
DasarNegaraRepublik
Indonesia Tahun 1945
4. Keberagaman suku,
agama, ras, dan antar
golongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
5. Kerjasama dalamberbagai
bidang kehidupan di
Masyarakat
6. Karakteristik daerah
tempat tinggalnya dalam
kerangka Negara
Kesatuan Republik
Indonesia

Kelas VIII

Kelas IX

1. Kedudukan dan fungsi
Pancasila bagi bangsa dan
negara Indonesia
2. Makna, kedudukan,dan
fungsi Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
serta peraturan hukum
lainnya dalam sistem
hukum nasional
3. Tata urutan peraturan
perundang-undangan
dalam sistem hukum
nasional di Indonesia
4. makna dan arti penting
Kebangkitan nasional 1908
dalam perjuangan
kemerdekaan
5. Nilai dan semangat
Sumpah Pemudadalam
perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia.
6. Semangat dan komitmen
kebangsaan untuk
memperkuat Negara
Kesatuan Republik
Indonesia

1. Langkah-langkah untuk
mewujudkan Pancasila
sebagai Dasar Negara
2. Isi alinea dan pokok pikiran
yang terkandung dalam
alinea Pembukaan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun
1945
3. Prinsip-prinsip kedaulatan
sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945
4. Prinsip persatuan dalam
keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan
(SARA), dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
5. Prinsip harmoni dalam
keberagaman sosial,
budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
6. Konsep cinta tanah air/bela
Negara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia

E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran
1.

Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific Approach) yang
dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian pada proses pembangunan
pengetahuan (KI-3), keterampilan (KI-4), sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2)
melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut
memiliki langkah generik sebagai berikut:
a. Mengamati (observing),
b. Menanya (questioning),
c. Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
d. Mengasosiasi/menalar (assosiating)
e. Mengkomunikasikan (comunicating)

20

Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih spesifik, misalnya:
 untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan penuh
perhatian;
 untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya dialektis/mendalam;
 untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model kajian dokumen historis;
 untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi peristiwa publik;
 untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan model presentasi gagasan di
depan publik (public hearing).
Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara lain sebagai berikut:
 Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait hal-hal baik yang
bersifat empirik maupun konseptual;
 Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation) dalam konteks yang
lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi juga yang syarat makna;
 Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan keyakinan nilai dan moral
yang berujung pada pemilikan karakter tertentu dan
 Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat intrapersonal
(berkomunikasi dalam dirinya) / kontemplasi maupun interpersonal mengenai hal yang
terpikirkan maupun yang bersifat meta kognitif.
2.

Penilaian

a.

Penilaian Sikap

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual (ketaatan
beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan
toleransi dalam beribadah) yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan
bertakwa, dan sikap sosial (jujur,

Dokumen yang terkait

PELATIHAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ORANG TUA KEPADA ANAK

8 135 22

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN GAMBIRAN 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 24 17

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60