PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN PKL II

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II
DESA TANGGULANGIN KECAMATAN KLIRONG
KABUPATEN KEBUMEN

Oleh
Antonius Aryanto Bayu Saputra
NIRM : 06 2 4 14 546

Disetujui,

Maret 2016

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Dr. Joko Daryatmo, S.Pt., MP
NIP. 19721016 200112 1 002

Sucipto, S.Pt., MP

NIP. 19580828 198202 1 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan

Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., M.P.
NIP. 19670509 199603 1 002
.
PRAKATA

i

Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal PKL II ini. Penulisan
Proposal ini disusun dengan maksud untuk merancang kegiatan PKL yang akan
dilakukan dan memudahkan kinerja praktek saat kegiatan PKL berlangsung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Ir. Ali Rahman,M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Magelang
2. Dr. Joko Daryatmo, S.Pt., M.P., sebagai dosen pembimbing utama

3. Sucipto, S.Pt., M.P., sebgai dosen dan pembimbing dua (pendamping)
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi yang
memerlukannya.

Magelang, Februari 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................

i

PRAKATA....................................................................................................


ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
I. PENDAHULUAN................................................................................

v
1

A. Latar Belakang...................................................................................

1

B. Tujuan................................................................................................

2

C. Manfaat..............................................................................................


3

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................

5

A. Penyuluhan Pertanian........................................................................

5

II.

1)

Pengertian Penyuluhan Pertanian......................................... 5

2)

Falsafah Penyuluhan Pertanian............................................. 5


3)

Tujuan Penyuluhan Pertanian............................................... 6

4)

Sasaran Penyuluhan Pertanian.............................................. 6

5)

Materi Penyuluhan Pertanian................................................ 7

6)

Metode Penyuluhan Pertanian.............................................. 8

7)

Media Penyuluhan Pertanian................................................ 8


8)

Teknik Penyuluhan Pertanian............................................... 8

B. Elemen Kompetensi............................................................................ 9
1)

Identifikasi Potensi Wilayah................................................. 9

2)

Peta Usaha Tani................................................................... 10

3)

Komoditas Agribisnis Unggulan......................................... 10

4)

Programa Penyuluhan Pertanian.......................................... 11


5)

Materi Penyuluhan Pertanian............................................... 11

6)

Sinopsis dan Media Penyuluhan Pertanian.......................... 12

7)

Metode Penyuluhan Pertanian............................................. 13

8)

Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pertanian................... 13

III. METODOLOGI.................................................................................... 14

iii


A. Lokasi dan Waktu.............................................................................. 14
B. Alat dan Bahan................................................................................... 14
C. Rencana Kegiatan............................................................................... 14
D. Jadwal Rencana Kegiatan.................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 18

iv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Risalah Kunjungan Penyuluh ke Kelompok tani (From 1).......21
Lampiran 2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Agribisnis (From 2).....22
Lampiran 3. Contoh Peta Usahatani Desa (From 3)......................................23
Lampiran 4. Program pertanian tingkat desa (From 4).................................24
Lampiran 5. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian (From 5)....................25
Lampiran 6. Program Pertanian Tingkat Desa (From 6)...............................26
Lampiran 7. Contoh Sinopsis Media (From 7).............................................27
Lampiran 8. Contoh Format (LPM) (From 8)..............................................28
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian................................29
Daftar Hadir Kegiatan Penyuluhan Pertanian.............................................30


v

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang sebagian besar rakyatnya
berpencaharian sebagai petani dan sebagian besar wilayahnya bergerak pada
sektor pertanian. Namun sistem pertanian di Indonesia masih tergolong
tradisional. Hal tersebut menyebabkan para petani tidak dapat mengolah hasil
pertanian mereka dengan baik. Peran penyuluh sangat diperlukan bagi para petani
untuk memberikan pengetahuan dan arahan agar dapat mengubah pola pikir petani
untuk lebih efektif dalam mengolah hasil panen mereka. Penyuluh sangat penting
dalam pembangunan pertanian, sehingga para penyuluh dituntut untuk kompeten
dan profesional dalam memberikan penyuluhan.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang merupakan
perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan dengan jurusan
penyuluhan perternakan. Materi perkuliahan yang diberikan berupa teori dan

praktik. Pemahaman pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa di
bangku kuliah perlu dilengkapi agar materi yang dikuasai menjadi utuh, maka dari
itu perlu adanya media penerapan ilmu-ilmu di lapangan dalam bentuk Praktek
Kerja Lapang (PKL) yang diharapkan nantinya mahasiswa dapat memberikan
penyuluhan pada masyarakat dan dapat menciptakan sarjana sains terapan yang
memahami konsep (basic knowledge) tentang kajian ilmiah dalam penyuluhan
peternakan,

memahami

implikasi

sosial

bidang

ilmunya,

dan


mampu

menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman serta memahami kebutuhan
masyarakat untuk menciptakan peluang-peluang bagi perkembangan IPTEK
dalam dunia peternakan. Selain itu Praktek Kerja Lapang (PKL) dilakukan agar
mahasiswa dapat berbaur langsung dengan masyarakat di pedesaan dimana para
penyuluh dan petani saling berbagi pengetahuan.
Praktek Kerja Lapang II (PKL II) dilakukan dalam rangka peningkatan
kompetensi mahasiswa dalam bidang penyuluhan peternakan. Lokasi yang dituju
oleh penulis adalah Desa Tanggulangin yang merupakan sebuah desa yang berada
di Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa tersebut

2

mempunyai potensi pertanian dan peternakan yang cukup maju dalam pengelolaan
usaha taninya di bawah bimbingan para penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan (BPPK) Klirong.
Kondisi wilayah tersebut sangat mendukung untuk digunakan sebagai lokasi
PKL II, sehingga mahasiswa dapat melakukan praktik bersama para penyuluh
dan petani dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. Di
wilayah tersebut masih banyak penduduk yang berpencaharian sebagai petani
sekaligus peternak. Karena faktor tersebut, mahasiswa akan mampu mendalami
Ilmu yang sudah didapatkan di perkuliahan sebelumnya untuk dipraktekkan di
lapangan secara langsung. Sesuai tujuan, kegiatan ini merupakan sarana untuk
menyalurkan ilmu, kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat membantu
dan memberikan arahan yang benar kepada para petani dalam memelihara dan
merawat hewan ternak.
B. Tujuan
Tujuan diadakannya PKL ini adalah :
1. Mampu mengidentifikasi potensi wilayah tingkat kecamatan.
2. Mampu membuat peta usaha tani kecamatan.
3. Mampu menyusun dan mempresentasikan draft progama penyuluhan
pertanian tingkat kecamatan.
4. Mampu menetapkan materi penyuluhan pertanian berdasarkan Rencana Kerja
Tahunan Penyuluh (RKTP)
5. Mampu menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk sinopsis multi
media.
6. Mampu menetapkan dan menggunakan metode penyuluhan pertanian.
7. Mampu melakukan kegiatan penyuluhan pertanian.

3

C. Manfaat
1. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa adalah :
a. Dapat berlatih melakukan tugas kerja penyuluhan dalam pemberdayaan
masyarakat tani.
b. Dapat mengenal lebih lanjut realita ilmu yang telah diterima di bangku
kuliah melalui kenyataan yang ada di lapangan.
c. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan kerja yang sesuai dengan
ilmu yang dimiliki.
d. Dapat

mempersiapkan

langkah–langkah

yang

diperlukan

untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya di masa mendatang.
e. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman mahasiswa untuk siap
terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan mahasiswa.
2. Bagi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian :
a. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana program
atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
pengguna lulusan program ini.
b. Sebagai pengenalan pendidikan program sarjana sains terapan pada badan
usaha, perusahaan dan atau masyarakat yang membutuhkan tenaga kerja
yang dihasilkan oleh program sarjana Sains Terapan Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian Magelang.
3. Bagi Lokasi Tempat PKL :
a. Merupakan sarana penghubung antar instansi dengan lembaga perguruan
tinggi khususnya program Sarjana Sains Terapan Sekolah Tinggi Penyuluh
Pertanian Magelang.
b. Menciptakan kegiatan kerjasama yang baik di bidang penelitian maupun
pemberdayaan SDM pertanian yang saling menguntungkan.
c. Sebagai sarana untuk merekrut tenaga kerja yang profesional dan
berkompetensi di bidang keahlian penyuluhan pertanian.

4

d. Sedikit membantu para peternak dalam menjalankan budidaya yang
sedang dilaksanakan dengan proses berbagi pengetahuan.

5

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Pertanian

1) Pengertian Penyuluhan Pertanian.
Penyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah
perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau
kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya.
Menurut Deptan di dalam Kartono (2011), penyuluhan pertanian adalah suatu cara
atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk
para petani dan keluarganya di pedesaan. Dalam penyuluhan terkandung arti
aktivitas pendidikan di luar bangku sekolah (non formal).
2) Falsafah Penyuluhan Pertanian
Falsafah penyuluhan pertanian tidak dapat dipisahkan dengan falsafah
pendidikan pada umumnya, karena penyuluhan pertanian merupakan kegiatan
pendidikan non formal untuk petani dan keluarganya. Falsafah pendidikan
mencakup ''idealisme'', ''pragmatisme'' , dan ''realisme'' begitu juga dengan
penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian dilakaukan untuk memberikan ilmu
pengetahuan kepada petani dengan tujuan meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan petani serta membentuk masyarakat yang adil dan makmur yang
menjadi cita-cita pembangunan nasional penyuluhan pertanian telah membentuk
sebuah idealisme.
Dalam mengikuti kegiatan penyuluhan pertanian petani belajar sambil
berbuat (learning by doing) atau melaksanakan materi penyuluhan, dengan
demikian mencerminkan aliran pragmatisme dalam diri petani. Pada saat materi
penyuluhan disampaikan banyak petani yang kurang percaya, akan tetapi setelah
melihat hasilnya yang kenyataanya memberikan keuntungan petani akan sadar dan
percaya kemudian mencobanya, hal ini mencerminkan realisme. (Pudjianto,
2014).

6

3) Tujuan Penyuluhan Pertanian
Mulyadi (2013) menyatakan tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan penyuluhan jangka
pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri petani yang
mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi
petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan. Tujuan penyuluhan jangka
panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan
hidup petani terjamin. Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah:
meningkatkan

produksi

pangan,

merangsang

pertumbuhan

ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan
pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan penyuluhan pertanian ada 2 tujuan yang akan dicapai yaitu tujuan
jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah hanya
menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang
meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Tujuan
jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan
petani (Kartono, 2008).
4) Sasaran Penyuluhan Pertanian
Sasaran dalam penyuluhan pertanian adalah pelaku utama dan pelaku
usaha. Pelaku utama adalah petani beserta keluarganya atau koperasi yang
mengelola usaha dibidang pertanian, wanatani, minatani, agropastur, penangkaran
satwa dan tumbuhan didalam dan disekitar hutan, yang meliputi : usaha hulu,
usahatani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. Sedangkan pelaku usaha
adalah perorangan atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang
mengelola usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan (Undang-undang No.16,
2006 tentang SPPPK).
Sasaran penyuluhan pertanian dibagi menjadi 3 yaitu:
a) Sasaran utama penyuluhan pertanian adalah sasaran yang secara langsung

7

terlibat dalam kegiatan bertani dan pengelolaan usahatani (peternak dan
keluarga) sebagai sasaran utama mereka menjadi pusat perhatian penyuluhan
dan harus mampu bersama-sama mengambil keputusan tentang segala sesuatu
yang akan diterapkan dalam usahataninya.
b) Sasaran penentu dalam penyuluhan pertanian adalah bukan pelaksana kegiatan
usahatani namun secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam penentuan
kebijakan pembangunan pertanian yaitu kelompok penguasa atau pemimpin
wilayah, tokoh informal.
c) Sasaran pendukung penyuluhan adalah pihak-pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung tetapi tidak memiliki hubungan kegiatan dengan
pembangunan pertanian, tetapi dapat dimintai bantuannya untuk melancarkan
penyuluhan pertanian pihak-pihak yang dimaksud adalah para pekerja sosial,
seniman dan konsumen pertanian. (Mardikanto, 1993).
5) Materi Penyuluhan Pertanian
Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan
yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Menurut UU
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan
yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku
usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial,
manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan. Materi penyuluhan
pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan
pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian
sumberdaya pertanian.

6) Metode Penyuluhan Pertanian.

8

Menurut Erwin (2011) Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara
penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian
kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak
langsung agar mereka tahu, mau & mampu menggunakan inovasi baru.
Menurut Mardikanto dan Sutarni (2006) menyatakan, tujuan pemilihan
metode penyuluhan adalah agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu
metode atau kombinasi beberapa metode yg tepat dan berhasil guna, agar kegiatan
penyuluhan pertanian yg dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yg
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya dapat
berdayaguna dan berhasilguna.
7) Media Penyuluhan Pertanian
Mardikanto dan Sutarni (2006), menyatakan bahwa metode penyuluhan
merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan.
8) Teknik Penyuluhan Pertanian
Teknik penyuluhan pertanian merupakan keputusan-keputusan yang dibuat
penyuluh dalam memilih dan menata simbol-simbol maupun isi pesan,
menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan sampai menetapkan
bentuk penyajian pesan. Faktor yang membentuk ruang lingkup teknik
penyuluhan pertanian antara lain: a). Simbol-simbol, b). Isi pesan, c). Memilih
dan menata isi pesan dan d). Frekuensi (Wika Wibowo, 2014).
Berikut ini adalah beberapa teknik penyuluhan pertanian, antara lain :
a. Data Primer adalah data yang sudah tersedia atau sudah dimiliki, sedangkan
data Sekunder adalah data tambahan / data yang mengidentifikasi dari desa
tersebut ( UU No.16 Tahun 2006 tentang SP3K).
b. Program Penyuluhan Pertanian

9

adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah
dan pedoman pelaksaan penyuluhan serta sebagai alat pengendali pencapaian
tujuan penyuluhan pertanian (Deptan,2009)
c.

Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian
adalah jadwal kegiatan yang di susun oleh penyuluh pertanian terampil dan
penyuluh pertanian ahli berdasarkan program penyuluhan pertanian setempat,
yang mencantumkan hal-hal yang perlu di siapkan dalam berinteraksi dengan
pelaku utamadan pelaku usaha pertanian (Deptan, 2009).

d. Pameran
adalah kegiatan untuk memperlihatkan atau mempertunjukan model, contoh,
barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagaainya secara
sistematis pada suatu tempat tertentu, dalam rangka promosi (Deptan, 2009).
e. Kelompok tani
adalah Kumpulan tani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dan
kebersamaan menghadapi kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya,
keakraban dan keserasian) yang dipimpin oleh seorang ketua (Deptan, 2009).
f. Tugas pokok penyuluh pertanian
adalah menyuluh, selanjutnya dalam menyuluh dapat dibagi menjadi
menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan penyuluhan (Deptan, 2009).
B. Elemen Kompetensi
1) Identifikasi Potensi Wilayah
Pudjianto (2014) menyatakan,

potensi wilayah

mengandung arti

kemampuan yang dimiliki desa yang memungkinkan untuk dikembangkan.
Kemampuan yang dimiliki suatu lingkungan tertentu yang mungkin untuk
dikembangkan tetap selamanya menjadi potensi bila tidak diolah, atau
didayagunakan menjadi suatu realita berwujud kemanfaatan kepada masyarakat.
Karena itu potensi wilayah memerlukan upaya-upaya tertentu untuk membuatnya
bermanfaat bagi masyarakat.

10

Menurut Pudjianto (2014), adapun tujuan dari penggalian data potensi
wilayah yaitu tersedianya gambaran keadaan wilayah agroekosistem desa
mengenai masalah dan potensi pengembangan usahatani yang ada di desa
tersebut. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait,
sedangkan data sekunder diperoleh dari monografi desa / kecamatan dan atau BPP
daerah.
2) Peta Usaha Tani
Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan pengkajian data kondisi
lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan penggambilan
keputusan hingga tahapan tingkatan pembangunam (Mulyadi, 2013).
Usahatani menurut Mubiyarto di dalam Mulyadi (2013), adalah lebih ke
pertanian rakyat, usahatani sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang ada
ditempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air,
perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunanbangunan yang didirikan diatas tanah itu dan sebagainya.
3) Komoditas Agribisnis Unggulan
Komoditas menurut Alfia Nisa (2014), ialah barang dagang utama. Menurut
Ikhsan Semaoen (1996) di dalam Intannanda, agribisnis adalah suatu kegiatan
usaha yang berkaitan dengan sektor agribisnis mencakup perusahaan yang
memasok input agribisnis, jasa pengangkutan dan jasa keuangan.
4) Programa Penyuluhan Pertanian
Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara
sistematis untuk memberikan arahan dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian merupakan
rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman
sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan

11

pertanian yang disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya
dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan
cakupan

pengorganisasian,

pengelolaan

sumberdaya

sebagai

pelaksanaan

penyuluhan (PERMENTAN NO.25 tahun 2009)
Menurut UU No.16 Tahun 2006 tentang SP3K Programa penyuluhan terdiri
atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa
penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten /kota, programa
penyuluhan nasional. Programa tersebut disusun dengan memperhatikan
keterpaduan dan kesinergian, Programa penyuluhan pada setiap tingkatan.
Penyusunan programa penyuluhan pertanian didasarkan pada UndangUndang No. 16 Tahun 2006 (SP3K) yaitu bahwa programa penyuluhan pertanian
terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan,
programa

penyuluhan

kecamatan,

programa

penyuluhan

kabupaten/kota,

programa penyuluhan provinsi, dan programa penyuluhan nasional.
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) maka programa
penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan
pertanian spesifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit tinggi
terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan
petani.
5) Materi Penyuluhan Pertanian
Dalam penyusunan sinopsis adalah suatu ringkasan materi yang dapat
dituangkan kadalam sinopsis atau dalam bentuk narasi materi yang ingin
disampaikan oleh mahasiswa atau para penyuluh tersebut dan selalu berkoordinasi
dengan pembimbing eksternalnya.
Sedangkan media penyuluhan pertanian adalah suatu materi penyuluhan
yang disampaikan oleh para penyuluh untuk menerapakan teknologi atau
informasi yang terbaru. Adapun cara membuat materi penyuluhan antara lain :
sederhana, menarik, menggunakan bahasa petani dan mengesankan ketelitian
dalam materi tersebut.

12

Materi Penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan oleh para
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagi bentuk yang
meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi hukum dan
kelestarian lingkungan (Deptan, 2009).
Menurut Wika Wibowo (2014), materi penyuluhan pertanian merupakan
segala sesuatu yang disampaikan pada penyuluhan pertanian. Materi penyuluhan
dapat berupa ilmu dan inovasi baru.
Materi penyuluhan, pada hakikatnya merupakan segala pesan yang ingin
dikomunikasikan oleh penyuluh kepada masyarakat sasarannya. Dengan kata lain,
materi penyuluhan adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam proses
komunikasi pembangunan.
6) Sinopsis dan Media Penyuluhan Pertanian
Kegiatan yang akan saya laksanakan adalah memandu demonstrasi farm
yang akan dilaksanakan dilahan usaha kelompok tani yang sudah ada tetapi
terlebih dahulu haruslah saya konsultasikan terlebih dahulu kepada penyuluh/PPL
setempat.
Metode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materi
penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar
mereka tau, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainnya sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup (Deptan, 2009).

7) Metode Penyuluhan Pertanian
Menurut Wiriatmadja di dalam Erwin (2011), Metode Penyuluhan Pertanian
adalah penggunaan metode-metode (cara-cara melakukan kegiatan penyuluhan

13

pertanian harus didasarkan pada persyaratan-persyaratan seperti berikut : sesuai
dengan keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat sasaran dan
waktunya, amanat harus mudah diterima dan dimengerti, dan murah
pembiyayaan.
8) Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup ( UU SP3K. Tahun 2006 ).
Programa penyuluhan pertanian adalah rencana kerja tentang kegiatan
penyuluhan pertanian dan kehutanan yang memadukan aspirasi petani-nelayan
dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan program pembangunan
pertanian, yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai,
masalah-masalah dan alternatif pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang
disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis setiap tahun (KIPPK, 2005).

14

III. METODOLOGI
A. Lokasi dan Waktu
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II ini dilaksanakan di Kecamatan
Klirong, Kabupaten Kebumen, kegiatan berlangsung selama 3 bulan dari tanggal
4 April sampai 3 Juni 2016.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipakai guna memperlancar kegiatan PKL yaitu :
blangko, alat tulis, printer, laptop atau komputer, jurnal harian, kamera, kertas,
tinta, spidol, dan buku panduan profil desa.
C. Rencana Kegiatan
1. Identifikasi Potensi Wilayah
Kegiatan pengidentifikasian potensi dan permasalahan agribisnis wilayah
kecamatan, menurut rencana akan dilaksanakan di Kecamatan Klirong,
Kabupaten Kebumen, dengan kegiatan : melakukan koordinasi dengan
penyuluh pertanian yang berada di lapangan, aparat desa dan kepala BP3K
Kecamatan Klirong tentang penyusunan program penyuluhan, menganalisis
data potensi wilayah, dan membantu penyusunan programa penyuluhan
meliputi : mengumpulkan petani sebagai perwakilan tani dan tani desa
penyuluh, mengumpulkan data dan memberikan kuisioner.
2. Peta Usahatani
Peta usahatani dibuat berdasarkan identifikasi permasalahan agribisnis
wilayah desa. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : konsultasi dengan
penyuluh setempat, membuat peta usahatani desa dengan langkah : membuat
admin wilayah desa, simbol potensi wilayah desa, pasang simbol sesuai posisi
keberadaan, dan beri keterangan setiap simbol dalam peta.
3.

Agribisnis Unggulan

15

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu : konsultasi dengan penyuluh setempat
atau pembimbing eksternal, menetapkan komuditas agribisnis unggulan
bersifat spesifik lokasi berdasarkan identifikasi dan analisa data potensi dan
permasalahan.
4. Program Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa
Kegiatan yang dilakukan yaitu : konsultasi dengan penyuluh setempat atau
pembimbing eksternal, bersama instansi terkait aparat desa, kelompok tani
untuk mendiskusikan langkah kerja, merumuskan dan mencapai tujuan.
Masalah untuk dipecahkan ada tiga yaitu faktor teknis, non teknis, dan faktor
sosial terhadap peningkatan produksi, manajemen dan pemasaran.
5. Materi Penyuluhan Pertanian
Berdasarkan materi penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di BPK
Kecamatan Klirong kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu :mengadakan
koordinasi dengan pengawas eksternal dan kelompok tani, dan memilih materi
yang benar sesuai sasaran.
6. Sinopsis dan Media Penyuluhan Pertanian
Koordinasi dengan pembimbing eksternal, membuat sinopsis materi
penyuluhan, memilih media penyuluhan sesuai materi sarana biaya.
7. Metode penyuluhan pertanian
Tahap adopsi sasaran, menetapkan alternatif metode penyuluhan dan
karakteristik sasaran, biaya, konsul pembimbing eksternal.

8. Melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian
Dalam melaksanakan kegiatan

dan mempersiapkan sungguh-sungguh

agar tujuan perubahan petani tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan : a.)

16

identifikasi tujuan kegiatan penyuluhan yang meliputi penguasaan materi,
sesuai kegiatan sasaran dan kecakapan penyampaian maateri, b.) menentukan
metode, c.) menyiapkan perlengkapan akmin, lapor persiapan menyuluh, d.)
melakukan penyuluhan dan rencana tindak lanjut penyuluhan pertanian.
D. Jadwal Rencana Kegiatan
Jadwal rencana kegiatan dibuat untuk memudahkan peserta PKL II dalam
melaksanakan kegiatan di lapangan. Sehingga waktu yang digunakan selama
PKL II berlangsung tidak terbuang untuk berbagai macam kegiatan yang tidak
perlu. Rencana kegiatan akan digunakan oleh mahasiswa yang melaksanakan
PKL II untuk mengefektifkan kegiatan dalam mencari informasi yang
dibutuhkan, sehingga meminimalisirkan terjadinya peristiwa kekurangan data.
Jadwal Rencana Kegiatan PKL II dapat dilihat di dalam tabel berikut :

Tabel. Jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II
Waktu
Bulan ke-1 bulan

Jenis Kegiatan
Persiapan (Pembekalan PKL II)

April 2016

Penyusunan proposal

17

Mencari dan konsultasi kepada pembimbing
Koordinasi dengan aparatur desa
Orientasi lapangan
Bulan ke-2 bulan

Menyusun jadwal kegiatan

Mei 2016

Mencari dan mengumpulkan data di desa
Membuat peta usaha tani
Menentukan komoditas agribisnis unggulan yang
bersifat spesifik lokasi

Bulan ke-3 bulan

Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian sebagai

Juni 2016

anggota
Konsultasi dengan pembimbing
Merangkum hasil kegiatan
Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
Pertanian
Konsultasi dengan pembimbing
Merangkum hasil kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian. 2009. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian Angka Kreditnya. Diakses tanggal Maret 2016.
www.deptan.go.id/pengumuman /juknis pp/lamp juknis pp.pdf
Departemen Pertanian , 2009. Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan
Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta. Diakses Jum’at Maret 2016.
www: Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian.com

18

Damin, Erwin. SP., 2011. : Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Diakses
Maret 2016. https://munalakanti.wordpress.com/category/metode-danteknik-penyuluhan-pertanian
Intannanda, 2011. Pengertian agribisnis. Diakses pada tanggal Maret 2016.
htpps://intannanda.wordpress.com/menu/agribisnis
Kartono. 2008. Pengertian Penyuluhan Pertanian. Diakses Maret 2016.
http://ronggolawe13. blogspot. com / 2008 / 01 / pengertian –
penyuluhan – pertanian. Html.
KIPPK, 2005. Laporan PKL III STPP Magelang. Diakses tanggal Maret 2016.
https://rahmanbabd.wordpress.com/2013/02/26/laporan-pkl-iii-stppmagelang/
Mardikanto dan Sutarni. 2006. Metode penyuluhan Pertanian. UNS Press.
Surakarta
Mardikanto, 1993. Proposal PKL pelaksana pemula. Diakses tanggal Maret 2016.
https://docs.google.com/document/d/1Imu6DYdEO8EIS8b7n4CU3k3b0l6amMHKwJHoqYh9G0/edit?pli=1
Mulyadi herrty, 2013. Arti-dan-Tujuan-Penyuluhan, diakses tanggal Maret 2013,
http://www.slideshare.net/anandalintang/arti-dan-tujuan-penyuluhan
Nisa, A 2014. Arti Komoditas. Diakses Maret 2016. Htpp://brainly.com.id/tugas/
Pudjianto, Tri Udje. 2014. Identifikasi Potensi Wilayah. Diakses Maret 2016.
http://agri-tani.blogspot.com/
Sutoyo, 2013. Media-Penyuluhan-Pertanian.html, diakses tanggal Maret 2016,
http://sutoyoagribisnis.blogspot.com/2011/08/media-penyuluhanpertanian.html
Undang-undang No.16/2006. Penyuluhan Peternakan. Diakses tanggal Maret
2016. http://www.anneahira.com/penyuluhan-peternakan.htm
Undang-undang SP3K. Tahun 2006.Penyuluhan Pertanian.Diakses tanggal Maret
2016. http://www.slideshare.net/anandalintang/arti-dan-tujuan-penyuluhan
Wika wibowo 2014. Teknik Penyuluhan. Diakses pada tanggal Maret 2016. http://
www.slideshare.net/wika_wibowo/
Sumardi. 2006. Metode dan Teknik Menyuluh. Diakses 25 Maret 2017.
http://ajatjuhaedi.blogspot.com/2005/02/metode-dan-teknik-menyuluh.html

19

Ibrahim, J.T. A. Sudiyono dan Harpowo. 2003. Komunikasi dan Penyuluhan
Pertanian. Bayumedia Publising, Malang.
Setiana. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. PT.
GHALIA Indonesia Anggota IKAPI. Bogor.
Arfah, S. R. 2012. Evaluasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS).Diakses 20 April 2015. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/
handle/123456789/2071/Skripsi%20St.Rahmawati%20Arfah.pdf?
sequence=1.
Lestari, Y. K. 2013. Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Rujukan Berjenjang Kasus
Kegawat darutan Maternal dan Neonatal Pada Program Jampersal
Di Puskesmas Kencong Tahun 2012. Diakses 20 April 2015.
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/1865/ YuliKarya-Lestari-102110101202.PDF sequence1.
Padmowiharjo, 1999. Teknik Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka,
Jakarta.
Eniro.

2008.
Instrumen
Penelitian.
Diakses
13
http://www.ptik.polri.go.id/materi.MODUL-8b.pdf.

Maret

2014.

Burhanuddin, afid. 2013. Pengumpilan Data dan Instrumen Penelitian. Diakses 4
Agustus 2015. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/
pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian-3/
Siska. 2013. Pengertian Sampel Penelitian. Diakses 4 Agustus 2015.
http://matakristal.com/pengertian-sampel-penelitian/
Wahyuningsih, R. 2009. Populasi dan sampel. Diakses tanggal 20 April 2014.
Htpp://retnoonline.blogspot.com/2009/11/populasi-dan-sampel.html
Wrahatnala, Bondet. 2012. Pengolahan Data Kuantitatif Dalam
Penelitian
Sosial.
Diakses
4
Agustus
2015.
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/11/peng-olahan-datakuantitatif.html

Nyobidong. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian. Diakses tanggal
20 April 2015. https://ariefnyobidong.wordpress.com/2014/04/07/
evaluasi-pelaksanaan-penyuluhan-pertanian/

20

LAMPIRAN

LAMPIRAN

21

9) Lampiran 1. Risalah Kunjungan Penyuluh ke Kelompok tani (From 1)
Hari/Tanggal

:

Waktu Kunjungan

:

Nama Kelompok tani

:

Jumlah anggota yang hadir

: Laki-laki ............ Perempuan .........

Topik yang dibahas

:

Masalah yang diajukan/dihadapi*)

:

Pemecahan masalah

:

Masalah yang belum dapat dipecahkan
dan perlu tindak lanjut

:

Keterangan

:

Penyuluh Setempat

Ketua Kelompoktani yang dikunjungi

(..........................................................)
NIP :

(..........................................................)

*) Minimal 5 responden pengurus dan anggota kelompok tani

22

Lampiran 2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Agribisnis (From 2)
Tabel 1. Identifikasi Masalah Pengembangan Usahatani

No

Nama
Poktan

Komoditi

Masalah
yang
dihadapi

Prioritas masalah
yang akan
dipecahkan

Topik/materi
yang
dibutuhkan

Tabel 2. Identifikasi Potensi Pengembangan Usahatani

No

Nama
Poktan

Komoditi

Potensi yang
Topik/materi yang
dapat
dibutuhkan
dikembangkan

Keterangan

23

Lampiran 3. Contoh Peta Usahatani Kecamatan (From 3)
Peta Usaha Tani

24

Lampiran 4. Program Pertanian Tingkat Kecamatan (From 4)
Program Pertanian Kecamatan Klirong Tahun 2016
No Kelompoktani Komoditas*) Kegiatan Waktu

Penanggung
Keterangan
jawab

Penyuluh

Aparat desa

Kontak Tani

Peserta PKL

…………

……………….

…………….

……………

*) minimal 3 komoditas sesuai spesifikasi lokal (ada salah satu komonditas
peternakan)

25

Lampiran 5. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian (From 5)
MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
TAHUN 2016
Sasaran
N
o

Pelaku
Usaha

Pelaku Utama
Keadaan

Tujuan

Masalah
Wanita
tani

Taruna
tani

Petani
dewasa

L

P

KEGIATAN PENYULUHAN

Petugas

Keterangan
L

P

Materi

Kegiatan/
Metoda

Vol.

Lokasi

Ket :
Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota.
Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat administrasi pemerintahan.

waktu

Sumber
Biaya

Penganggung
jawab

Pelaksana

26

Lampiran 6. Program Pertanian Tingkat Kecamatan (From 6)
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH (RKTP)
Nama
Tahun
Wilayah
Kerja
N
o

Tujuan

: Sutarsih, A. Md.
: 2016
: Tanggulangin

Masalah

Sasaran

Materi

Kegiatan/
Metoda

KEGIATAN PENYULUHAN
Sumber
Volume Lokasi Waktu
Biaya

Ket :
Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota.
Ketua Bakor Penyuluhan Provinsi atau Badan Pelaksana sesuai tingkat administrasi pemerintahan.

Penanggung
Jawab

Pelaksana

Keterangan

27

Lampiran 7. Contoh Sinopsis Media (From 7)
SINOPSIS
Judul Materi : .....................................
Bagian
Awal...........................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
................................................................................................................
Bagian
Utama.........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................................................................................
Bagian
Akhir..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................................................................................
Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
Penyuluh,

Nama dan Tanda Tangan

28

Lampiran 8. Contoh Format Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) (From 8)
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH
(LPM)
Judul

: ......................................................................................................

Tujuan

: ......................................................................................................

Metode

: ......................................................................................................

Media

: ......................................................................................................

Waktu

: ......................................................................................................

Alat Bantu

: ......................................................................................................

Sasaran

: ......................................................................................................

Pokok
Kegiatan
Pendahuluan

Uraian Kegiatan

Waktu

Keterangan

Isi

Pengakhiran

Magelang, ...............................
Penyuluh,

(..............................................)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

29

1.

Mahasiswa
a. Nama

:

b. NIRM

:

c. Semester

: II (Dua)

d. Unit Kerja : STPP Magelang
2.

Nama kegiatan

: Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

3.

Waktu /tanggal

: ................

4.

Tempat/Lokasi

: .................

Pertanian

5.

Hasil

: Magang/membantu pelaksanaan

kegiatan penyuluhan dengan materi ” ...................”

yang dihadiri petani,

sejumlah ....... orang (daftar hadir terlampir).

..........., juni 2015
Penyuluh Setempat

Mahasiswa,

.......................................

.....................

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Hari/Tanggal
Tempat
Materi yang disampaikan
Pembicara/narasumber/faslitator

: .........................
: .........................
: .........................
: ...........................

30

No
1
2
3
dst

Nama

Kedudukan dalam kelompok

Tanda Tangan

Penyuluh Setempat

Ketua Kelompok

Mahasiswa

..............................

............................

.......................