BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perawatan Mesin Berdasarkan Keandalan Spare Part Sebagai Solusi Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Hadi Baru
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 di hadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan akte No. 97/HB/1/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan nama Perusahaan Dagang dan Perindustrian Hadi disingkat PT. Hadi. Sejak tanggal 3 Oktober 1963 terjadi perubahan pengurusan dari pemegang saham yang juga di hadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan akte No. 55. Lalu terjadi lagi perubahan pengurus serta anggaran dasar melalui akte No. 29 di hadapan notaris Panusunan Batubara, SH di Medan pada tanggal 18 Januari 1964, nama perusahaan menjadi PT. Hadi Baru dan telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman No. J. A. 5/19/8 tanggal 29 Januari 1964 dan diumumkan dalam lembaran berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1964.
Sejak hal tersebut, perusahaan bergerak dalam proses remilling, yaitu pengolahan getah karet menjadi berbentuk lembaran-lembaran (remilled brown
crape ). Pada tahun 1972 status perusahaan disahkan menjadi swasta nasional
(PMDN) dan produksinya berubah dari remilling menjadi crumb rubber (karet remah) dengan mutu Standard Indonesia Rubber (SIR), setelah mendapat izin dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. 288/Kp/IX/1970 tertanggal 14 September 1970.
Produksi crumb rubber di PT. Hadi Baru terdiri dari SIR 5, SIR 10, dan SIR 20. Hasil produksi PT. Hadi Baru seluruhnya diekspor ke luar negeri seperti: Amerika Serikat, Jerman, Kanada, dan Eropa.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Hadi Baru bergerak di bidang usaha manufacturing produk crumb
rubber dengan mutu SIR 20 mencapai 98% dari total produksi. Selain itu, PT.
Hadi Baru juga menghasilkan crumb rubber dengan mutu SIR 5 dan SIR 10.
Kualitas crumb rubber yang dihasilkan tersebut berdasarkan syarat-syarat spesifikasi sebagai berikut: Kadar kotoran (dirt content)
Kadar kotoran menjadi kriteria paling penting dalam spesifikasi mutu crumb
rubber karena berpengaruh pada ketahanan retak dan kelenturan barang-
barang yang terbuat dari karet nantinya.2. Kadar abu (ash content) Spesifikasi kadar abu berguna untuk melindungi konsumen terhadap penambahan bahan-bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan.
3. Kadar zat menguap (volatile content) Spesifikasi ini berguna untuk menjamin karet yang disajikan cukup kering.
4. Plasticity Retention Index (PRI) Spesifikasi ini menggambarkan ketahanan karet yang disajikan cukup plastis.
5. Kadar nitrogen
Spesifikasi ini untuk menjamin jumlah maksimal nitrogen yang boleh terdapat pada karet.
Jenis SIR melalui uji laboratorium dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jenis SIR melalui Uji Laboratorium (berlaku sejak 1977) Spesifikasi SIR 5 SIR 10 SIR 20Kadar kotoran (dirt content) %, max 0,05 0,10 0,20 Kadar abu (ash content) %, max 0,50 0,75 1,00
Kadar zat menguap (volatile content) %, min 0,80 0,80 0,08
Plasticity Retention Index (PRI), (min) 70,00 70,00 60,00
Kadar nitrogen (%, max) 0,60 0,60 0,60
Sumber : PT. Hadi Baru
2.3. Daerah Pemasaran
Produk yang dihasilkan oleh PT. Hadi Baru secara keseluruhan dipasarkan keluar negeri seperti Turki, Amerika Serikat, Jerman, Chekoslavia, Kanada, Spanyol, Italia, Belanda, dan negara-negara Amerika Latin serta Jepang. Perusahaan memilih pasar luar negeri karena pasar luar negeri memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas dan kebutuhan terhadap crumb rubber yang nantinya akan diolah menjadi berbagai produk yang mempunyai nilai yang lebih tinggi.
2.4. Lokasi Perusahaan
Perusahaan ini berlokasi di dua tempat, yang pertama adalah pabrik crumb
rubber PT. Hadi Baru dengan luas ± 10 Ha yang berlokasi di jalan Medan-Binjai
Yang kedua adalah kantor pemasaran PT. Hadi Baru yang berlokasi di Jalan Kumanggo No. 16 Medan.
2.5. Organisasi dan Manajemen
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Hadi Baru adalah struktur organisasi garis dan fungsional. PT. Hadi Baru membuat pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan dan fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab berjalan vertical menurut garis lurus organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Direktur Utama Kepala Bagian Keuangan Direktur Produksi Kepala Bagian
Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Personalia Penerimaan Produksi Laboratorium
Bengkel Kr. Gilingan Kr. Drier Kr. Gudang Ekspor Keterangan : Hubungan Garis
Hubungan Fungsional Sumber : PT. Hadi Baru
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Hadi Baru2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Hadi Baru dijelaskan dalam Lampiran 1.
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Tenaga kerja pada PT. Hadi Baru berjumlah 302 orang, yang terdiri atas tenaga kerja pria dan wanita dengan tingkat pendidikan yang bervariasi dari SD, SMP, SMA, dan Sarjana. Karyawan di PT. Hadi Baru rata-rata adalah lulusan SD yaitu buruh pabrik yang bertindak sebagai tenaga kasar pada perusahaan tersebut.
Status kepegawaian dari keseluruhan tenaga kerja pada perusahaan ini terdiri dari: Karyawan bulanan, yaitu karyawan tidak terlibat langsung dengan proses produksi.
2. Karyawan harian tetap, yaitu karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Rincian jumlah tenaga kerja yang ada pada PT. Hadi Baru dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Hadi Baru JumlahNo. Jabatan (Orang)
1 Komisaris
7
2 Direksi
3
3 Staf kantor
7
4 Karyawan
5
5 Kepala bagian dan staf pabrik
21 Karyawan Non-Shift, yaitu karyawan bagian penimbangan bahan baku,
2. Jam kerja pabrik a.
12 Karyawan press
Pukul 12.00 – 15.00 WIB : Kerja aktif b. Hari Sabtu
Hari Senin sampai Jumat
1. Jam kerja kantor a.
Jam kerja di PT. Hadi Baru dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Sumber: Departemen Personalia & Umum PT. Hadi Baru
2 Jumlah 302
15 Kebersihan
6
14 Keamanan
21
13 Karyawan pallet
4
68
Tabel 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Hadi Baru (Lanjutan) No. Jabatan11 Karyawan timbang
38
10 Karyawan giling/jemur
79
9 Karyawan bagian produksi
10
8 Gudang
23
7 Bengkel
9
6 Laboratorium
Jumlah (Orang)
- Pukul 08.00 – 11.00 WIB : Kerja aktif
- Pukul 11.00 – 12.00 WIB : Istirahat -
- Pukul 08.00 – 13.00 WIB : Kerja aktif
- Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
- Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat -
Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Kerja aktif b. Karyawan Shift, yaitu karyawan bagian pencincangan dan pembersihan, penggilingan, pembutiran, pengeringan, dan pengepressan.
- Shift I : Pukul 07.00 – 14.00 WIB
- Shift II : Pukul 14.00 – 21.00 WIB
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Salah satu faktor untuk meningkatkan produktivitas adalah kesejahteraan karyawan adalah cukupnya biaya dalam memenuhi kebutuhan hidup para karyawan yaitu dalam bentuk upah. Sistem pengupahan yang berlaku pada PT. Hadi Baru adalah dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Karyawan bulanan Tenaga kerja yang menerima gaji bulanan adalah tenaga kerja pada tingkat manajer, kepala bagian dan karyawan kantor lainnya. Pembayaran gaji dilakukan pada akhir bulan, dengan nilai yang tetap menurut jabatan masing- masing.
2. Karyawan Harian Tetap Tenaga kerja yang menerima upah per shift adalah tenaga kerja di bagian produksi. Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil kerja. Para karyawan harian tetap mendapatkan upah berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan per bulannya. Hasil total perbulan dibagi rata dengan semua anggota kelompok kerja. Karyawan yang pernah absen akan menerima pemotongan upah.
Selain gaji/upah yang telah ditentukan diatas, perusahaan juga memberikan upah tambahan (insentif) berdasarkan prestasi kerja, yaitu apabila absent perbulan pekerja dianggap baik, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan tambahan gaji.
Perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas dan jaminan sosial demi kesejahteraan para karyawan, yaitu : Sarana kesehatan
Sarana kesehatan berupa poliklinik yang terdapat dipabrik, dimana karyawan dapat memperoleh pengobatan secara cuma-cuma.
2. Sarana Transportasi.
Sarana transportasi berupa bus dan mobil, yang digunakan untuk mengantar- jemput karyawan yang tinggal jauh dari lokasi pabrik.
3. Asuransi dan Tunjangan-tunjangan Asuransi yang diberikan perusahaan adalah asuransi tenaga kerja. Tunjangan- yang diberikan adalah tunjangan hari raya, tunjangan kerajinan, tunjangan, tunjangan kerja, transport dan natura (beras).
4. Sarana Ibadah Perusahaan menyediakan sarana ibadah berupa mesjid yang berada di dekat lokasi pabrik.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Spesifikasi Produksi
Produk utama dari perusahaan ini adalah crumb rubber dengan mutu SIR 20 berdasarkan spesifikasi permintaan dari pembeli.
Kualitas crumb rubber yang dihasilkan tersebut berdasarkan syarat-syarat spesifikasi sebagai berikut:
5. Kadar kotoran (dirt content) Kadar kotoran menjadi kriteria paling penting dalam spesifikasi mutu crumb
rubber karena berpengaruh pada ketahanan retak dan kelenturan barang- barang yang terbuat dari karet nantinya.
Kadar abu (ash content) Spesifikasi kadar abu dimaksudkan untuk melindungi konsumen terhadap penambahan bahan-bahan pengisi ke dalam karet pada waktu pengolahan.
7. Kadar zat menguap (volatile content) Spesifikasi ini berguna untuk menjamin karet yang disajikan cukup kering.
8. Plasticity Retention Index (PRI) Spesifikasi ini menggambarkan ketahanan karet yang disajikan cukup plastis.
9. Kadar nitrogen Untuk menjamin jumlah maksimal nitrogen yang boleh terdapat pada karet jenis SIR yang dihasilkan ditentukan dengan pengukuran kadar-kadar yang tersebut di atas melalui uji laboratorium. Spesifikasi produk berdasarkan permintaan pembeli dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Standar Spesifikasi Produk No. Pembeli (Jenis Produk) PRI (%) PO Packing1 Bridgestone 32-38 Metal Box ≥ 60
2 Hankook 35-42 ≥ 70
Metal Box
3 Michelin 33-41 ≥ 40
Metal Box
4 Pirelli 37-43 ≥ 60
Metal Box
5 Sumitomo 36-42 ≥ 50
Metal Box
Sumber : PT. Hadi Baru
2.6.2. Bahan Produksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Hadi Baru dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: bahan baku, bahan penolong, dan bahan tambahan.
2.6.2.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang menjadi bahan utama dalam pembuatan suatu produk dan jumlahnya dari waktu ke waktu tidak berubah untuk produk yang sejenis. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan crumb rubber adalah getah karet alam (slab/bokar) yang dihasilkan dari penyadapan pohon karet yang umumnya ditanam secara missal dalam perkebunan milik pemerintah, swasta atau dari perkebunan rakyat.
Hasil penyadapan pohon karet umumnya berupa: 1. Lateks atau susu karet
Lateks mengandung kira-kira 25-40% bahan karet mentah (crude rubber) dan
2. Cup lump
Cup lump merupakan karet yang membeku pada mangkuk penampung yang berasal dari sisa-sisa lateks yang masih menetes setelah pengutipan lateks.
3. Getah tarik Getah tarik merupakan kumpulan getah yang berasal dari lateks yang membeku pada permukaan sadapan.
4. Getah tanah Getah tanah merupakan kumpulan getah yang bersal dari lateks yang tumpah ke tanah ketika pengosongan mangkuk getah.
5. Slab dengan kadar karet 60-70% dan ada yang kotor dengan (mengandung kayu, tanah, dan bahan-bahan lain) dengan kadar karet ± 50%. PT. Hadi Baru merupakan cup lumb dan slab sebagai bahan baku untuk pembuatan crumb rubber, bahan baku tersebut didatangkan dari perkebunan rakyat, PIR (Perkebunan Inti Rakyat) dan PTP (Perusahaan Terbatas Perkebunan), yang berasal dari daerah Sumatera Utara, daerah Sumatera Barat dan daerah Aceh.
2.6.2.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang ditambahkan pada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap dipasarkan dapat berupa aksesoris atau kemasan. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi setiap produk di PT. Hadi Baru adalah:
1. Plastik Plastik ini berupa kemasan plastik yang digunakan untuk membungkus bongkahan karet yang sudah selesai dipress. Kemasan plastik ini dibeli dari toko lalu diberi merek PT. Hadi Baru.
2. Pallet Pallet adalah peti yang terbuat dari kayu, yang merupakan tempat penyusunan crumb rubber yang telah selesai diberi kemasan plastik.
Bahan penolong merupakan bahan yang ikut dalam proses produksi tetapi tidak nampak dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi setiap produk di PT. Hadi Baru adalah: 1.
Air Air yang digunakan adalah air bersih yang tidak banyak mengandung zat-zat kimia dan kotoran Kegunaan air dalam proses produksi crumb rubber adalah: a.
Mencuci bahan baku dari kotoran-kotoran yang melekat antara lain pasir, kayu, batu, dan lain-lain pada proses produksi.
b.
Membuat laruta-larutan dari bahan-bahan kimia di laboratorium.
c.
Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga.
d.
Kebutuhan air dalam pabrik dipenuhi dari sebuah sungai kecil yang mengalir di samping pabrik dengan cara mengalirkannya melalui pipa ke sebuah sumur berdiameter 3 meter. Air dalam sumur dihisap dengan pompa untuk kemudian ditampung pada sebuah menara air dengan ketinggian 9,5 meter, dan dari menara air inilah seluruh kebutuhan air pada pabrik dipasok.
2. Minyak solar dan minyak tanah Minyak solar digunakan untuk bahan bakar motor diesel penggerak generator.
Minyak tanah digunakan untuk bahan bakar kompor pemanas drier. Pasokan dari kedua jenis minyak tersebut diantar langsung oleh agen dengan menggunakan motor tangki. Minyak pelumas Minyak pelumas digunakan untuk memperlancar peralatan mesin/mekanik.
2.6.3. Uraian Proses Produksi
Proses pembuatan crumb rubber melalui beberapa tahapan proses produksi yang diuraikan sesuai dengan uruta-urutan prosesnya, yaitu:
1. Stasiun Kerja Penyortian dan Penimbangan
Pada stasiun kerja penyortiran dan penimbangan ini, bahan baku yang diterima dari pemasok diperiksa dan disortir terlebih dahulu. Bahan baku untuk pembuatan crumb rubber ini biasanya disebut dengan BOKAR (Bahan Olah Karet). Cara penyortiran bahan baku (bokar) pertama sekali adalah bokar disortir secara kasat mata mana yang termasuk SIR 5, SIR 10, atau SIR 20 kemudian bokar dipotong dengan coagulum cutter kemudian dibawa ke laboratorium untuk memastikan kualitas bokar tersebut. Hasil penyortiran kemudian ditimbang sesuai dengan kualitas masing-masing lalu ditumpuk untuk menunggu proses selanjutnya.
2. Stasiun Kerja Pencincangan dan Pembersihan
Bahan Olah Karet (BOKAR) yang digunakan berasal dari tempat penumpukan di stasiun kerja penyortiran diangkut dengan shovel loader ke dalam bak air dan kemudian diangkut dengan shovel holder ke mesin slab cutter I. Pada mesin slab cutter tersebut bokar dicincang menjadi potongan-potongan kecil sebesar kepalan tangan. Hasil olahan dengan mesin slab cutter I diangkut ke bak pembersihan I dengan belt conveyor sambil disiram dengan air agar dan kayu yang masih bercampur dengan bahan olahan karet tenggelam akibat berat jenisnya yang lebih besar. Setelah dicuci dalam bak pembersihan I, bokar diangkut ke mesin slab cutter II dengan bucket elevator. Prinsip kerja
slab cutter
II sama dengan slab cutter I, perbedaannya adalah hasil olahan
slab cutter
II berkuran lebih kecil. Butiran-butiran karet dari slab cutter II dijatuhkan dalam vibrating screen dengan corong gravitasi, vibrating screen berfungsi untuk memisahkan kotoran dan butiran-butiran karet hasilnya ditampung oleh belt conveyor untuk diangkut ke bak pembersihan II yang berfungsi untuk memisahkan kotoran. Kemudian butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke mesin hummer mill, yang mencincang bokar menjadi potongan-potongan kecil. Gerakan di dalam hummer mill juga menyebabkan kotoran-kotoran yang berada di dalam gumpalan karet menjadi terpisah. Hasil keluaran dari hummer mill dijatuhkan ke vibrating screen dengan corong gravitasi, diayak di vibrating screen dengan ukuran diameter lubang 0,5 cm dan disirami air secara terus menerus. Butiran-butiran karet yang lolos dari vibrating screen dialirkan ke bak pembersihan III dengan belt
conveyor untuk memisahkan kotoran. Kemudian butiran-butiran karet
diangkut dengan bucket elevator ke rotary cutter. Hasil olahan rotary cutter yang berupa potongan-potongan kecil bokar dimasukkan ke dalam bak pembersihan IV dan terjadi pemisahan kotoran.
3. Stasiun Kerja Penggilingan dan Pembentukan Lembaran
Butiran-butiran karet diangkut ke stasiun kerja ini dengan menggunakan mesin creeper I. Lembaran karet hasil dari creeper I ini masih berbentuk agak kasar dan kadang masih terputus-putus. Lembaran kemudian diangkut ke
creeper
II dengan belt conveyor untuk diproses menjadi lembaran yang lebih panjang. Hasil olahan creeper II ini diangkut dengan belt conveyor ke mesin
shredder untuk dicincang kembali menjadi potongan-potongan kecil yang
langsung ditampung bak pembersihan. Kemudian, butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke creeper III untuk dibentuk kembali menjadi lembaran. Proses selanjutnya adalah melalui mesin creeper IV, V, VI,
VII, dan VIII dengan pola proses yang sama. Lembaran karet yang dihasilkan oleh creeper VIII mencapai panjang sekitar 7 m kemudian diangkut dengan
hand truck ke stasiun penjemuran.
4.
Lembaran karet dari stasiun kerja sebelumnya dijemur pada arak-rak penjemuran yang dibuat bertingkat-tingkat. Fungsi penjemuran penyeragaman kualitas.
5. Stasiun Peremahan dan Pembutiran Lembaran karet kering dari penjemuran dibawa ke mesin shredder dengan
hand tru ck. Pada mesin tersebut, lembaran dicincang menjadi butiran-butiran
kecil dan langsung ditampung pada bak pembersihan. Butiran-butiran tersebut kemudian diangkut dengan bucket elevator ke corong pengisi yang berfungsi untuk memudahkan pengisian butiran-butiran bokar ke dalam troli biscuit crumb . Troli tersebut terdiri atas kotak-kotak besi yang berjumlah 24 buah.
6. Stasiun Kerja Pengeringan Troli yang sudah terisi penuh dengan butiran-butiran bokar dimasukkan ke dalam drier. Pada tahap pertama bokar dipanaskan dengan burner I dengan suhu 135 selama 50 menit di dalam drier. Setelah itu dipanaskan lagi di
burner
II dengan suhu 115 selama 50 menit dalam mesin drier. Setelah dipanaskan bokar didinginkan dengan blower dengan suhu 31 C selama 210 menit.
7. Stasiun Kerja Penimbangan dan Pengepressan Butiran-butiran yang keluar dari drier dikeluarkan dari dalam troli, lalu ditimbang dengan berat 35 kg. Kemudian crumb rubber tersebut dipress menjadi berbentuk empat persegi dengan ukuran 28 in x 14 in x 6,5 in. Lama pengepressan adalah kurang lebih 30 detik lalu dibawa ke metal detector untuk mendeteksi kandungan logam pada crumb rubber.
8. Stasiun Kerja Pengepakan
Bongkahan crumb rubber yang telah dipress dibungkus dengan plastik bermerk lalu disusun di dalam pallet. Satu pallet berisi 36 bal. Pallet dipress supaya rata, kemudian diangkut ke gudang produk jadi.
2.6.4. Mesin dan Peralatan (Equipment)
Adapun mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Hadi Baru adalah sebagai berikut:
2.6.4.1.Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu: 1. Slab Cutter
Merek : Goldsta Tipe : GTQ 750 Gear Box Jumlah : 2 unit Fungsi : Mencincang bahan olahan karet hasil olahan sebelumnya menjadi potongan-potongan karet yang berukuran lebih kecil. Power : motor 75 Hp, 220/380 V, cos 0.8 Rpm 1470
2. Hammer Mill
Merek : Goldsta Tipe : GTQ 750 Gear Box Jumlah : 1 unit Fungsi : Meremas dan mencincang hasil olahan karet dari slab cutter sehingga ukuran lebih kecil Power : motor 75 Hp, 230/380 V, cos 0.8 Rpm 1470 3. Rotary Cutter
Merek : Goldsta Tipe : GTQ 750 Gear Box Fungsi : Mencincang hasil olahan dari Hammer Mill menjadi potongan-potongan kecil.
Power : motor 75 Hp, 220/380 V, cos 0.8 Rpm 1470 4. Creeper
Merek : Goldsta Tipe : GTQ 750 Gear Box Jumlah : 8 unit Fungsi : Mengubah bentuk hasil olahan dari Rotary Cutter menjadi lembaran-lembaran.
Power : motor 75 Hp, 220/380 V, cos 0.8 Rpm 1470 5. Shredder
Merek : Goldsta
Tipe : GTQ 750 Gear Box Jumlah : 2 unit Fungsi : Mencincang lembaran hasil olahan dari Creeper menjadi butiran-butiran kecil atau remah.
Power : motor 125 Hp, 220/380 V, cos 0.8 Rpm 1470 6. Drier
Jumlah : 2 unit Fungsi : Mengeringkan dan memasak butiran karet (crumb rubber) Power : 220/380 V, cos 0.8 Rpm 1500 7. Mesin Press Hidrolik
Tipe : IEC 40 Jumlah : 3 unit Fungsi : Membentuk crumb rubber menjadi bongkahan.
Power : motor 75 Hp, 220/380 V, cos 0.8 Rpm 1500
2.6.4.2.Peralatan (Equipment)
Peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan proses produksi terdiri dari:
1. Bak Pembersihan
Fungsi : Membersihkan bokar dari kotoran berupa tanah, kayu, dan batu, serta pasir dengan memanfaatkan prinsip berat jenis.
Jumlah : 6 buah 2. Shovel Holder Fungsi : Mengangkut bokar dari gudang bahan baku ke bak air.
Jumlah : 1 unit 3. Belt Conveyor
Fungsi : Mengangkut remahan karet dari Slab Cutter I ke bak Pembersihan I, dari Creeper I hingga Creeper VIII.
4. Bucket Elevator Fungsi : Mengangkut remahan karet dari bak pembersihan.
Jumlah : 6 unit Timbangan Duduk
Fungsi : Menimbang crumb rubber yang akan dipak Jumlah : 3 unit Kapasitas : 50 Kg/unit 6. Hand Truck
Fungsi : Mengangkut lembaran-lembaran karet hasil olahan dari mesin Creeper ke stasiun kerja penjemuran.
Jumlah : 5 unit 7. Timbangan Bokar
Fungsi : Menimbang bokar yang telah disortir untuk mengetahui beratnya.
Jumlah : 3 unit Kapasitas : 1.000 Kg/unit
8. Lift Fungsi : Mengangkut lembaran-lembaran karet ke tempat penjemuran.
9. Trolley Fungsi : Mengangkut butiran karet dari tempat pencucian ke mesin pengering serta mengangkatnya ke stasiun penimbangan.
10. Forklift Fungsi : Menyusun pallet yang telah dipak ke gudang.
Jumlah : 4 unit Pisau Pemotong
Fungsi : Memotong kelebihan-kelebihan hasil penimbangan
crumb rubber agar sesuai dengan berat yang dipak
Jumlah : 8 unit 12. Gancu
Fungsi : Membantu operator mengangkat dan menurunkan crumb rubber .
13. Solder Fungsi : Melekatkan plastik pembungkus crumb rubber.
Jumlah : 5 unit
2.7. Utilitas
Untuk kelancaran proses produksi perusahaan menggunakan beberapa fasilitas penunjang (utilitas). Utilitas yang digunakan oleh PT. Hadi Baru adalah:
1. Sumber Arus Listrik Pada PT. Hadi Baru arus listrik bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan generator. Sumber arus listrik dari PLN digunakan dalam kegiatan proses produksi yang menyediakan arus listrik pada mesin-mesin produksi dan fasilitas lainnya. Selain itu listrik PLN juga digunakan sebagai sumber penerangan pada area kerja, perumahan karyawan, dan kantor. Sedangkan arus listrik yang dibangkitkan oleh generator berfungsi untuk cadangan jika listrik 2.
Unit Pompa Air Dalam proses produksi air sangat banyak dibutuhkan yang apada umumnya untuk proses pencucian bokar sehingga diperlukan pompa air untuk memenuhi kebutuhan itu. Sumber air berasal dari sungai yang berada di sekitar pabrik dan mata air/ sumur bor.
3. Unit Laboratorium Fungsi laboratorium adalah: a.
Mengadakan penelitian terhadap kualitas bahan baku.
b.
Mengadakan pemeriksaan tambahan sampel yang tidak berada dalam kondisi normal.
c.
Mengadakan penelitian dan pengujian terhadap produk akhir. Dengan adanya hasil analisis dari laboratorium sehingga dapat diketahui apakah mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan jika tidak, bagian produksi perlu mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan agar mutu produk dapat ditingkatkan sehingga kerugian akibat hal ini dapat dihindarkan.
4. Bengkel
Fungsi bengkel adalah: a.
Pemeliharaan peralatan b. Perbaikan mesin atau peralatan c. Pembuatan peralatan dan modifikasi peralatan pabrik.
2.8. Waste Treatment
Limbah pabrik PT. Hadi Baru berasal dari air bagian pencucian pada proses produksi. Air buangan ini dialirkan melalui selokan yang kemudian ditampung oleh bak-bak penampungan yang terdiri dari 12 bak yang dilengkapi dengan saringan. Proses pengolahan limbah mengalami dua tahap. Tahap pertama terdiri dari 8 bak; pada tahap ini kotoran-kotoran disaring dan sisa-sisa getah yang mengapung diambil setiap harinya untuk diproses kembali. Tahap kedua terdiri dari 4 bak; pada bak ini kotoran-kotoran diendapkan dengan menggunakan tawas. Air yang sudah melalui bak ke-12 akhirnya dialirkan ke sungai sebagai tempat pembuangan terakhir.