BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Optimasi Produksi Dengan Metode Response Surface Pada PT. XYZ

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. XYZ berdiri pada tahun 1999, dengan status PMA (penanaman modal asing). Perusahaan ini bergabung dalam HSA group yang pusatnya terletak di Yaman. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan sabun yang orientasinya lebih cenderung untuk untuk kegiatan export.

  Tujuan mendirikan perusahaan ini didasarkan pada kebutuhan di Negara Timur Tengah yang tidak terlayani oleh perusahaan yang bergerak dibidang yang sama.

  PT. XYZ memperoleh sertifikat ISO 9001 pada Juni 2011 Merupakan sertificate Quality Assurance (yang menjamin kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman dan kegiatan produksi yang terkontrol). ISO 9001 ini melaksanakan prosedur-prosedur yang digariskan, yang mengatur tentang :

  1. Pembelian Bahan Baku

  2. Penyimpanan Bahan Baku Produk

  3. Pengawasan Mutu

  4. Kepuasan Pelanggan

  2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  Secara garis besar ruang lingkup bidang usaha PT. XYZ yaitu bergerak dalam pembuatan sabun.. Berbagai jenis model produk yang diproduksi oleh PT. XYZ yang

Tabel 2.1. Produk yang Dihasilkan PT. XYZ No Produk

  1 Soap Noodles

  2 Glycerine

  3 Toilet Soap

  4 Loundry soap

   Sumber : PT. XYZ

  2.3. Lokasi Perusahaan

  PT. XYZ berada di jalan Pulau Nias Selatan KIM 2 Mabar Medan, Sumatera Utara.

  2.4. Daerah Pemasaran

  Hasil produksi PT. XYZ semuanya di ekspor ke luar negeri diantaranya Saudi Arabia,Malaysia, Algeria, China, Ethiopia, India, Iraq, Morocco, Russia, Syrria dan Vietnam.

2.5. Organisasi dan Manajemen

  2.5.1. Sturuktur Organisasi

  Dimana kepala bagian yang satu tidak berhak memerintah kepala bagian yang lainnya tetapi dalam melakukan pekerjaannya saling terhubung, artinya bahwa pekerjaan yang satu akan mempengaruhi pekerjaan yang lain. Struktur organisasi dari PT. XYZ dapat dilihat pada Lampiran 1.

  2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

  Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. XYZ dibagi menurut fungsi yang telah di tetapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab pada PT. XYZ dapat dilihat pada lampiran 2.

  2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

  Jumlah tenaga kerja pada PT. XYZ adalah sebanyak 336 orang yang terdiri atas 300 orang laki-laki dan 36 orang wanita. Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah pekerja pada tingkat direktur, manajer, kepala bagian, dan pekerja yang tidak bekerja pada bagian produksi. Sedangkan golongan karyawan adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi termasuk satpam.

  Jam kerja untuk tenaga kerja setiap hari adalah yaitu :

  1. Karyawan Kantor dan Karyawan Bagian Produksi Jam kerja bagi karyawan kantor dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan Kantor dan Karyawan Bagian Produksi

  Hari Jam Kerja

  Senin–Minggu 07.00 – 15.00 WIB 15.00 – 23.00 WIB 23.00 – 07.00 WIB

  Sumber : Bagian Personalia PT. XYZ

  2. Satuan Keamanan Jam kerja bagian keamanan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan Bagian Keamanan

  Shift Jam Kerja

  I 07.00 - 15.00 WIB

  II 15.00 – 23.00 WIB

  III 23.00 – 07.00 WIB

  Sumber : Bagian Personalia PT. XYZ

2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

  Pemberian gaji pada PT. XYZ disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan peraturan perusahaan. Besarnya kenaikan gaji ini didasarkan atas: a. Prestasi kerja

  b. Tanggung jawab terhadap pekerjaan

  c. Sikap pekerja dalam hubungannya dengan atasan atau sesama karyawan

  d. Golongan berdasarkan pendidikan

  Adapun pemberian upah / gaji di PT. XYZ adalah : PT. XYZ memiliki 3 sistem pengupahan, yaitu: Upah bulanan diberikan kepada karyawan yang sudah tetap. Upah ini diberikan kepada tenaga kerja pada hari pertama setiap bulan sesuai dengan jabatan dan jenis pekerjaannya masing-masing. Sistem pengupahannya berupa bulanan.

  2. Upah borongan Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu dimana jumlahnya disesuaikan dengan perjanjian antara perusahaan dengan karyawan tersebut.

  3. Upah harian Upah harian diberikan kepada karyawan harian lepas dan pembayarannya dilakukan perhari.

  PT. XYZ memiliki sistem laporan penilaian terhadap karyawan yang digunakan untuk menentukan prestasi kerja serta kenaikan gaji atau upah terhadap karyawan tersebut. Sistem laporan penilaian tersebut antara lain:

  1. Kualitas kerja Karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur kerja yang ada di perusahaan dan mencapai hasil yang memuaskan.

  2. Kuantitas kerja Karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya lebih banyak dari rata-rata yang biasa dilakukan pekerja lainnya.

  3. Pengetahuan kerja Karyawan mampu menguasai seluk beluk pekerjaannya dengan baik.

  Karyawan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sesuai instruksi atasan.

  5. Kerjasama Karyawan dapat bekerjasama dan membina hubungan baik dengan rekan sekerja, sehingga dapat menciptakn suasana kerja yang kondusif.

  6. Inisiatif Karyawan mampu mengemukakan ide-ide dan saran yang membangun untuk kebaikan perusahaan.

  7. Loyalitas kepada perusahaan Karyawan tersebut mampu menjaga nama baik perusahaan dengan sikap teladan.

  8. Kehadiran kerja Karyawan selalu datang teratur sesuai dengan jadwal kerja.

  9. Keselamatan kerja Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur dan peraturan keselamatan kerja.

  PT. XYZ juga menyediakan sarana untuk kesejahteraan tenaga kerja, yaitu:

  1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

  2. Jaminan Kesehatan

  3. Tunjangan Hari Raya

  4. Tunjangan Keluarga

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Uraian Proses

  pembuatan sabun di bawah ini: Caustic Continuous Soap Making Brine

  Soda Oil

Oil Blending Reactor RDC Centrifuge

Neat soap Lye Soap Finishing & Soap Drying Packaging Chips Soap Packaging Stamping Dosing Soap Soap Additives pengambilan Tempat Silo Soap Drying sample

Gambar 2.1. Diagram Aliran Proses Pembuatan Sabun

  Uraian proses produksi PT. XYZ dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Continuous Soap Making

  Sebelum proses berlangsung minyak yang terdiri dari semua bahan baku seperti Palm Stearine (PS), Palm Oil (PO) dan Palm Kernel Oil (PKO) atau Coconut

  

Oil (CNO), water, soda caustic, HSL, dan garam terlebih dahulu diperiksa oleh pihak quality control. Jika sesuai spesifikasi maka bahan tersebut dipompakan untuk proses selanjutnya. Standar bahan baku dapat dilihat pada tabel 2.3.

  

Oil (PKO) atau Coconut Oil (CNO), dialirkan ke jalur pompa (dozing pump) dengan

  hanya membuka valve tangkinya saja untuk direcycle kembali ke tangki. Begitu juga dengan larutan caustic Soda (NaOH) konsentrasi 48% dan larutan garam konsentrasi 22% dan air dengan pH 7-8 dialirkan `ke pompanya masing-masing untuk di recycle kembali ke tangkinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan material-material tersebut dan pompanya berjalan dengan normal sebelum proses dijalankan.

  Setelah preparing awal sudah normal, dari dozing pump material- material tersebut dicampurkan kedalam reaktor dengan komposisi yang kita kehendaki sesuai dengan planning job order yang akan dijalankan. Didalam reaktor material-material tersebut diaduk sampai homogen lebih kurang 30 menit dengan temperatur reaktor mencapai 118°C-121°C selanjutnya diambil sedikit sampel untuk dianalisa di laboratorium.

  Dari reaktor adonan tersebut kita sebut neat soap, neat soap yang sudah mencukupi spesifikasinya dialirkan menuju flash coller dengan bantuan pressure (tekanan) yang sudah diatur (1.8 bar-2 bar). Di flash coller neat soap tersebut diturunkan temperaturnya mencapai 90°C sampai 95°C dengan bantuan vakum.

  Neat soap yang sudah diturunkan temperaturnya dipompakan ke static separator untuk dipisahkan neatsoap dengan spent lye (mengandung gliserol) dengan sendirinya menurut massa jenisnya (Neat soap < spent lye). Neat soap yang lebih ringan massanya akan naik keatas lalu over flow ke vesselnya dan dipompakan ke washing coulumn, sementara spent lye yang lebih berat massanya akan turun kebawah yang kemudian dipompakan ke plant (daerah kerja) lain untuk diproses Washing coulumn Neat soap ditambahkan larutan fresh lye dengan konsentrasi NaOH 48% = 3%-4% dan konsentrasi NaCl 22% = 4%-5%, larutan ini ditambahkan berfungsi untuk memisahkan glycerol dari neat soap. Sama seperti di static seperator Neat soap yang lebih ringan massanya akan naik keatas lalu over flow ke vesselnya dan dipompakan ke centrifugal, sementara lye yang biasa disebut Half Spent Lye (HSL) yang lebih berat massanya turun kebawah yang selanjutnya dipompakan ke reaktor sebagai material pembantu pembuatan sabun.

  Neat soap yang masuk area centrifugal memasuki tahap akhir pemisahan Neat soap dengan lye dengan bantuan mesin pemisah yang dimasukkan ke centrifiuge. Centrifuge ini mempunyai kecepatan putar 4700 rpm. Di centrifuge ini jalur terbagi dua, jalur Neat soap dan jalur lye, Neat soap dan jalur lye, Neat soap akan mengarah ke neutralizer untuk netralisasi dan lye akan mengarah kembali ke washing coulum.

  Di neutralizer neat soap akan dinetralisasi PH NaOH (konsentrasi coustic) dengan menambahkan additive PKO (spesifikasinya sesuai dengan standar yang diinginkan). Setelah netral Neat soap dialirkan daerah mixer dengan bantuan tekanan (pressure).

  Neat soap yang masuk ke area ini akan diberikan additive lain seperti turpinal dan EDTA sebagai anti oksidan (kekebalan produk) agar produk dapat tahan lama dan tidak begitu tengik. Setelah penambahan additive selesai tersebut akan memasuki tahap pengeringan. Kemudian neat soap dipompakan ke dalam Feed Tank.

  Soap Drying

  Setelah Feed Tank. Terisi maka neat soap memasuki tahap pengeringan

  

(drying). Kemudian dipanaskan melalui melalui Heat Exchanger (HE) dengan speed

  VLS 50% dan dengan speed feed tanknya 42% dengan tekanan 1,5 bar. Disetting secara perlahan-lahan. Setelah semuanya dalam kondisi yang telah disetting maka saatnya diumpankan (feeding) ke atomizer dengan menjaga tekanan dan temperatur agar jangan sampai drop. Sabun yang sudah dikeringkan dan didinginkan disimpan dalam suatu wadah penyimpanan soap ships (silo). Didalam proses ini kandungan air pada neat soap dikurangi 10-15% untuk mendapatkan soap chips yang sesuai spesifikasi. Kemudian soap chips diperiksa oleh quality control, jika sesuai spesifikasi maka akan dipompakan ke mesin plooder. Berikut adalah gambar 2.2. proses drying.

  1. Laju Aliran Neat Soap

  2. Temperatur Heat Exchanger Neat Soap

  3. Tekanan Vakum H (to Drying) E A Vacuum Pump T

  2 E text

  3 Cooling Water

  1 X C H A N

  Soap Chip G E text R

  Pump

  Gambar 2.2.Proses Drying

3. Soap Finishing and Packaging

  Dalam proses ini soap chip dicampur dengan zat aditive, parfum, pewarna, dan anti bakteri (TCC dan Irgasan). Pencampuran bahan-bahan tersebut dilakukan dalam mixer agar diaduk menjadi adonan, kemudian masuk pada mesin Rollmill untuk digiling dan dipadatkan pada mesin Plooder. Hasil yang keluar dari mesin

  

Plooder sudah menjadi sabun batangan, yang kemudian akan dipotong pada mesin

Cutting lalu dicetak dengan mesin Stamping.

  Sabun yang sudah terbentuk yang keluar dari mesin stamping diantar dengan menggunakan conveyor ke mesin wrapping untuk dikemas/dibungkus dalam plastik .

2.6.2. Standar Mutu Bahan/Produk

  PT. XYZ merupakan pabrik yang bersifat Make to Order. Untuk PT. XYZ. Kualitas sabun tergantung dari campuran bahan pembuat sabun, pewarnaan sabun, dan lama pengeringan sabun. Standar mutu produk diatur oleh Departemen Quality Control. Produk yang berkualitas tinggi dan siap dipasarkan bila produk tersebut telah lulus uji Departemen Quality Control. Standar mutu bahan baku untuk CPO ( Crude palm oil ) pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.4 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4. Standar Mutu Bahan Bku Untuk RBD Palm Oil (RMS-QCD-003)

  R B D Crude palm oil Parameter Target and Allowed Variance o

  50 C

  

Appearance at Bright clear & light yellow

Moisture and Volatile Matter 0.1 % max

  FFA % (as Palmitic Acid) 0.1 % max.

  Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell) 3 Red max & 30 Yellow max. o

  33 - 39 C

  Slip Melting Point Iodine Value 50 - 55 centigram iodine / gram oil

  190 - 209 mg KOH/gms oil

  Saponification Value

  1 Meq. of Peroxide Oxygen per 1 kg

  Peroxide Value oil max . o

  45 - 47 C

  Titer Heavy Metal Content

  • - Iron 1.5 ppm max

  • - Copper 0.1 ppm max

  • - Lead 0.1 ppm max

  • - Arsenic 0.1 ppm max

    Unsaponifiable Matter 0.3 % max

  (Sumber: PT. XYZ)

  Standar mutu bahan baku untuk RBD Stearine pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut:

  

R B D Stearin (RMS-QCD-002)

Parameter Target and Allowed Variance o

  Appearance a t 50 C Bright clear & light yellow 0.15 % max. Moisture and Volatile Matter FFA % (as Palmitic Acid) 0.2 % max.

  Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell)

  3 Red / 30 Yellow Max

  

Slip Melting Point 46.6 - 53.8 C

45.1 centigram iodine / gram oil max.

  Iodine Value

  1 Meq. of Peroxide Oxygen per 1 kg

  Peroxide Value oil max. Saponification Value 193 - 206 mg KOH/gms oil o

  Titer 46 - 51 C Heavy Metal Content

  • - Iron 1.5 ppm max
  • - Copper 0.1 ppm
  • - Lead 0.1 ppm max
  • - Arsenic 0.1 ppm max Unsaponifiable matter 0.3 % max

  (Sumber: PT. XYZ) Standar mutu bahan baku untuk RBD Coconut Oil pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut

Tabel 2.6. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Coconut Oil

  

R B D Coconut Oil ( RMS-QCD-003)

Parameter Target and Allowed Variance

  Appearance at Room Temperature Bright clear & light yellow 0.1% max.

  Moisture and Volatile Matter FFA % (as Palmitic Acid) 0.1 % max. Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell) 1.5 Red max. o

Tabel 2.6. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Coconut Oil (Lanjutan) R B D Coconut Oil ( RMS-QCD-003)

  Parameter Target and Allowed Variance Iodine Value 7.5 - 10.5 centigram iodine / gram oil Peroxide Value

  0.8 Meq.of Peroxide Oxygen / 1 kg oil max.

  Saponification Value 242 - 250 mg KOH/gms oil o

  23 - 25 C

  Titer Heavy Metal Content

  • - Iron 1.5 ppm max
  • - Copper 0.1 ppm max
  • - Lead 0.1 ppm max
  • - Arsenic 0.1 ppm max Unsaponifiable Matter 1 % max

  (Sumber: PT. XYZ) Standar mutu bahan baku untuk RBD Palm Kernel Oil pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut:

Tabel 2.7. Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Palm Kernel Oil R B D Palm Kernel Oil ( RMS-QCD-020)

  Parameter Target and Allowed Variance o

  

Appearance at 50 C Bright clear & light yellow

FFA % (as Lauric Acid) 0.1 % max. o

  Slip Melting Point 28 C max.

  Color 5 1/4 inch (Lovibond Cell)

  1.5 Red and 20 Yellow Max Moisture and Volatile Matter 0.1 % max.

  Iodine Value (Cyclohexane Method) 16 - 20 centigram iodine / gram oil Peroxide Value

  0.8 Meq. of Peroxide Oxygen per 1 kg oil max.

  240 - 225 mg KOH/gms oil

  Saponification Value o

  Titer 28 C max. Heavy Metal Content

  • - Iron 1.5 ppm max

  0.1 ppm max

  • - Copper

    - Lead 0.1 ppm max

  Tabel 2.7.Standar Mutu Bahan Baku Untuk RBD Palm Kernel Oil (Lanjutan)

R B D Palm Kernel Oil ( RMS-QCD-020)

  Parameter Target and Allowed Variance

  • - Arsenic 0.1 ppm max Unsaponifiable matter 0.3 % max

  (Sumber: PT. XYZ) Standar mutu produk pada PT. XYZ dapat dilihat pada tabel 2.3 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.8. Standar mutu produk pada PT. XYZ

  TFM (Total Fatty Matter) 75-78 % NaCl 0,06 %

  Kandungan air 11-13 % 0,05 %

  Free Caustic

  EDTA 0,15 % TIO2 0,2 %

  (Sumber: PT. XYZ) Pada tahun 2010 untuk meningkatkan kualitasnya maka PT. XYZ memenuhi seluruh standar ISO 9001: 2000 untuk sistem pengendalian mutu produk (sasaran mutu).

Tabel 2.9. Frekuensi Analisis Kualitas Pada PT. XYZ

  Sample Parameter Frekuensi Salt Content 1 kali Per shift

  Fresh Lye Free Alkali Content 1 kali Per shift

Salt Content

  Setiap 4 jam Reactor Lye

  

Free Alkali Content

Setiap 4 jam

  

Salt Content

Setiap 4 jam

  Half Spent Lye

Free Alkali Content

  Setiap 4 jam

Alkali Content

1 kali sehari

  Spent Lye

Glycerine Content

  1 kali sehari Salt Content Setiap 2 jam

  Neat Soap

Free Alkali Free Alkali

  Setiap 2 jam Moisture Content Setiap 2 jam Salt Content Setiap 4 jam

  Free Alkali Acid Content Setiap 2 jam Soap Chips

  TFM 2 kali per shift Titer Setiap 1 kali seminggu Glycerol Content Setiap 2 jam

  Moisture Content Setiap 4 jam Salt Content 1 kali per shift Free Alkali Acid Content Setiap 4 jam

  TFM 1 kali per shift FinishedProduct

  Alcohol Insoluble Matter 1 kali per minggu Color Setiap 2 jam Wrapper/ Sealing Setiap 2 jam Cracking 1 kali sehari

  (Sumber: PT. XYZ)

2.6.3. Bahan yang Digunakan

  Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam untuk mempelancar terjadinya proses

produksi di PT. XYZ dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan

tambahan.

  2.6.3.1. Bahan Baku

  Bahan Baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Pada umumnya, bahan baku adalah bahan utama yang persentasenya tinggi dalam penggunaannya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi di PT. XYZ yaitu CPO (Crude Palm Oil), CPS (Crude Palm Stearin), dan PKO (Palm Kernel Oil)

  2.6.3.2. Bahan Tambahan

  Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit., tanpa adanya bahan ini maka proses produksi tetap berjalan. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Bahan Pengisi (Talcum Powdder Kaolin) Fungsinya menambah berat sabun

  Fungsinya menyatukan bahan baku sehingga dapat lebih homogen

  3. Parfume

  4. Pewarna Fungsinya sebagai pembentuk warna pada sabun dan memberikan daya tarik sabun, dan menutupi warna sabun yang kurang baik

  5. Vaselin / petroleum Jelly

  Fungsinya melicinkan permukaan dan pengkilatkan permukaan sabun, sehingga kelihatan licin dan berkilat

  6. TCC (Three Chloro Carbon) dan Irgasan

  Fungsinya Sebagai anti bakteri pada sabun kesehatan

2.6.3.3. Bahan Penolong

  Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk. Adapun yang menjadi bahan tambahan antara lain :

  3 PO

  4

  1. Asam Phospat (H ) Asam folat digunakan pada unit deguming (pengjhilangan getah) yang berfungsi untuk menghilangkan getah-getah (gum), yang terdapat pada bahan baku (CPO, PKO) dan juga digunakan pada section Gly-pretretment yang gunanya untuk mengkoagulasikan minyak dalam gliserin.

  2. Caustic Soda (NaOH)

  Caustic Soda ini digunakan pada seksi penguapan yang gunanya untuk

  mengikat asam lemak yang terikat pada gliserin dan juga digunakan pada

  3. Katalis Nikel (Ni) Katalis nikel ini digunakan pada seksi hidrogenasi yang gunanya untuk mempercepat pemutusan ikatan rangkap oleh atom H pada fatty acid tak jenuh dan pemamfaatan panas yang menyebabkan panas bertambah.

  4. Karbon aktif Karbon aktif digunakan pada seksi destilasi gliserin yang gunanya untuk pemucatan warna dan menghilangkan rasa bau.

  5. Gas Hidrogen Gas hidrogen dari unit utility (elektroiser), hidrogen digunakan pada section

  hidrogenasi yang berfungsi sebagai addisi (pemutus) ikatan tak jenuh pada asam lemak tak jenuh. Kemurniaan Hidrogen yang digunakan 99.9 %.

  6. Gas Nitrogen Nitrogen merupakan gas inert, yang pemamfaatannya sangat banyak di lapangan, seperti untuk pembersihan jalur, mixing produk dan lain-lain.

7. Filter Aid

  Saringan pembantu (filter aid) ini digunakan pada seksi hidrogenasi yang gunanya untuk memfiltrasi katalis.

  8. Water (H2O) Fungsi : Sebagai kebutuhan proses untuk pengenceran

  9. Brine Solution (Larutan garam)

  Brine solution (larutan garam) digunakan untuk proses saponifikasi yang untuk membantu menaikkan kadar air pada sabun.

  10. EDTA (Etilen Diamin Tetra Asetat) EDTA digunakan sebagai anti oksidan untuk mencegah dan memperlambat reaksi oksidasi pada minyak, sehingga minyak tidak mudah tengik.

  11. Pembungkus Bahan pembungkus digunakan untuk membungkus produk akhir, sehingga memberikan daya tarik kepada setiap orang yang melihat produk ini.

  Pembungkus juga dapat berfungsi sebagai alat pencegah kerusakan langsung pada saat pemuatan ataupun pengangkutan.

2.6.4. Mesin Dan Peralatan Produksi

  PT. XYZ dalam menjalankan kegiatan-kegiatan proses produksinya menggunakan teknologi yaitu selain tenaga manusia juga mengunakan tenaga mesin dan peralatan lainya. Adapun mesin – mesin produksi dan peralatan yang digunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi sabun di lantai produksi pada PT. XYZ yaitu:

  1. Mixer Berfungsi untuk mencampur Noodle dan additive untuk sabun

  Merk/Type : Mazzoni LB Models : SZ-1500

  Kapasitas : 1250 kg/batch Frekuensi : 50Hz

  2. Rollmill/Simplex Plodder Merk/Type : Mazzoni LB

  Model : RMH-250 Roll Length : 700 mm Rolls diam : 250 mm Production : 1000 kg/hr Power : 15 kW

  Jumlah : 5 Mesin

3. Refiners and Plodder

  Merk/Type : Mazzoni LB

  Model : B 200 Production : 200 kg/hr Power : 30 kW

  Fungsi : Menegepress/menekan adonan menjadi batangan

  4. Cutter Machine / Chiller Machine

  Merk/Type : Mazzoni Model : TVE Cutting Length : 25-100 mm Bar Height : 5-100 mm

  Cutting Speed : Up to 250 Gpm

  Tolerance : 2 %

  Jumlah : 5 Mesin

   yang akan di produksi

  5. Stamping Machine

  Merk/Type : Mazzoni

  Model : STUR 10 Max speed : 60 Die Cavities : 10 (Horizontal)

  Bpm : 600 Jumlah : 5 Mesin Fungsi : Mencetak merk/jenis sabun yang akan di produksi 6.

  Wrapping Machine

  Merk/Type : Mazzoni

  Model : ACMA 770 Capacity : 600 bpm Effeciency : 97 %

  Jumlah : 5 Mesin Fungsi : Membungkus/mengemas sabun yang telah di cetak

  7. Heat Exchanger

  Jumlah : 3 buah Fungsi : untuk mengurangi kadar air (H

  2 O)

  Bentuk : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk ellipsidal

  Tekanan : 19,3345 psi

  8. Vapour Liquid Separator (VLS)

  2 Jumlah : 1 buah

  Bentuk : Sillinder tegak dengan alas berbentuk kerucut dan tutup berbentuk ellipsoidal Tekanan : 20,4849 psi

  9. Vacuum Spray Chamber (VSC)

  Fungsi : Untuk mengurangi kadar air (H

  2 O)

  Bentuk : Sillinder tegak dengan alas berbentuk kerucut dan tutup berbentuk ellipsoidal Tekanan : 20,3970 psi

  10. Fraction Unit

  Fungsi : Menyaring kotoran atau sampah sebelum masuk ke kolom

  11. Drier Heater

  Fungsi : Alat Pemanas lanjut

  12. Drier Column

  Fungsi : Column Pengering

  13. Flush Drum

  Fungsi : Tempat air pendingin untuk first fractination Column Disamping itu peralatan yang digunakan adalah sebgai berikut :

  1. Tangki Penampungan Minyak Fungsi : untuk menyimpan minyak selama 15 hari

  2. Pompa Fungsi : Mengalirkan bahan baku dan bahan tambahan

  3. Conveyer Fungsi : membawa produk yang telah dikemas ke dalam master karton ke gudang produk jadi

  4. Silo Fungsi : Tempat penyimpanan glyserin sementara

  5. Forklift

  Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat dan bahan lainnya yang baru tiba atau akan dipindahkan dari truck ke gudang bahan baku dan menyusun master karton di gudang produk jadi serta membawa produk ke kontainer.

  6. Trolley Fungsi : memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume tidak terlalu besar dan berat ke ruang produksi.

  7. Boiling Tank Fungsi : Tempat pencampuran bahan baku dengan bahan-bahan tambahan

  8. Soap Feed Tank

  Fungsi : Tempat penampungan sementara Neat Soap yang sudah dicampur dengan fatty acid (CNO)