BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Sistem Perawatan Mesin Berbasis Preventive Maintenance Dengan Metode Modularity Design Pada PT. Sumatera Pioneer Building Material

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Sumatera Pioneer Building Material merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang usaha produksi bahan baku berupa batu yang telah dihaluskan. Usaha ini diresmikan pada Tanggal 1 Agustus 2008. Total produksinya mencapai 90 ton per jam.

  Perusahaan ini menghasilkan produk berupa batu yang telah dihaluskan untuk kebutuhan pembuatan aspal, untuk kebutuhan pembuatan semen dan beton, serta bahan untuk membuat bangunan. Secara garis besar, produk yang dihasilkan dipasarkan dalam dua kategori yaitu produk yang dibutuhkan untuk kebutuhan lokal atau produk yang dibuat sesuai dengan pesanan.

  Adapun konsumen PT. Sumatera Pioneer Building Material antara lain PT. Jaya Beton, PT. Haka Aston, serta penjualan secara individu yang terdapat di daerah Sumatera Utara.

  2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  PT. Sumatera Pioneer Building Material hingga saat ini memiliki 4 jenis batu yang dihaluskan yang diproduksi dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen. Jenis batu yang diproduksi oleh PT. Sumatera Pioneer Building Material adalah sebagai berikut: 1.

  Batu berukuran 30 mm 2. Batu berukuran 20 mm Batu berukuran 10 mm 4. Abu Batu

  Saat ini daerah pemasaran yang dijangkau oleh PT. Sumatera Pioneer Building Material seputaran kota Medan. Masing-masing daerah pemasaran ini berusaha untuk dapat memasarkan produk sebaik-baiknya untuk meningkatkan jumlah penjualan.

  Peningkatan permintaan tergantung pada laju pertumbuhan pembangunan atau dengan kata lain permintaan terhadap produk batu ini tergolong dalam produk properti. Untuk meningkatkan penjualan produk, PT. Sumatera Pioneer Building Material menggunakan strategi promosi melalui selebaran brosur dan pembagian kalender kepada tiap pusat distribusi untuk disampaikan pada para langganan maupun yang bukan langganan. Selain itu juga menggunakan tenaga penjual untuk mencari informasi tentang rencana pembangunan properti, memperkenalkan dan mengajak pengembang untuk menggunakan produk. PT. Sumatera Pioneer Building Material membina hubungan baik dengan pemerintah maupun pihak swasta guna meningkatkan penjualan.

  Pendistribusian produk dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung disampaikan ke konsumen tanpa menggunakan distributor, dan secara tidak langsung yaitu memasok produk ke beberapa agen yang berada di beberapa daerah terlebih dahulu lalu disampaikan ke konsumen. Seluruh pengaturan transaksi penjualan dan pengiriman dilakukan oleh bagian pemasaran. Bagian ini juga yang menjual dan menyampaikan produk langsung kepada konsumen dan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

  Agen Konsumen PT. Pioneer

  Konsumen

Gambar 2.1. Saluran Distribusi PT. Sumatera Pioneer Building Material

  2.3. Lokasi Perusahaan

  PT. Sumatera Pioneer Building Material saat ini berlokasi di Jalan Megawati Km. 17 T.R 16, Kotamadya Binjai, Sumatera Utara.

  2.4. Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

  PT. Sumatera Pioneer Building Material menggunakan struktur organisasi yang berbentuk lini. Dikatakan struktur organisasi bentuk lini karena terdapat pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya secara langsung. Adapun struktur organisasi PT. Sumatera Pioneer Building Material dapat dilihat pada Gambar 2.2.

  Komisaris Direktur

  General Manager Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala bagian

  Kepala Bagian Gudang Personalia Produksi Pemasaran Pembelian

  Maintenance Bag.

  Karyawan Karyawan Gudang

  Karyawan Teknisi Listrik

  Penjualan Produksi

  Sparepart

  Produksi Bag.

  Supervisor Teknisi Mesin

  Sumber : PT. Sumatera Pioneer Building Material

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Sumatera Pioneer Building Material Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

  26

  Sumber: Bagian Personalia PT. Sumatera Pioneer Building Material

  4 Jumlah 150

  10 Satpam

  4

  9 Bagian Pembelian

  29

  8 Bagian Pemasaran

  54

  7 Bagian Produksi

  5

  6 Bagian Personalia

  V-1

  Dalam menjalankan tugasnya, PT. Sumatera Pioneer Building Material mempekerjakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja di lantai produksi. Tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja yang bekerja di luar pabrik. Jumlah tenaga kerja pada PT. Sumatera Pioneer Building Material adalah sebanyak 150 orang.

  25

  4 Bagian Maintenance

  1

  3 General Manager

  1

  2 Direktur

  1

  1 Komisaris

  

No. Posisi Jumlah

Tabel 2.1. Rincian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Sumatera Pioneer Building Material

  Material dapat dilihat pada Tabel 2.1.

  5 Bagian Gudang Jam kerja di PT. Sumatera Pioneer Building Material ini berlaku untuk karyawan kantor, karyawan lantai produksi, dan petugas keamanan. Karyawan kantor bekerja satu shift, sedangkan karyawan lantai produksi dan petugas keamanan bekerja dua shift. Jam kerja per hari adalah delapan jam. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Karyawan kantor Hari Senin sampai Kamis

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Kerja aktif b. Hari Jumat

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 – 14.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 14.00 – 17.00 WIB : Kerja aktif c. Hari Sabtu

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 13.00 – 14.00 WIB : Kerja aktif

  2. Karyawan lantai produksi dan Petugas keamanan a.

  Shift I

  • Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Kerja aktif
  • Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat -

  Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Kerja aktif b.

  Shift II Pukul 16.00 – 19.00 WIB : Kerja aktif

  • Pukul 19.00 – 20.00 WIB : Istirahat -
  • 2.4.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

  Pukul 20.00 – 00.00 WIB : Kerja aktif

  diperhatikan tingkat kesejahteraan karyawan. Salah satu indikator kesejahteraan karyawan adalah menyediakan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan, dimana biaya ini diberikan dalam bentuk upah yang layak sesuai dengan kemampuan perusahaan.

  Sistem pengupahan pada PT. Sumatera Pioneer Building Material dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Upah Bulanan Upah bulanan ini diberikan kepada tenaga kerja tetap, yaitu pada bagian kantor dan pada bagian keamanan dan satpam. Upah ini dibayar setiap akhir bulan.

  2. Upah Harian Upah harian ini diberikan kepada tenaga kerja di bagian produksi. Namun, walaupun disebut upah harian, waktu pembayaran upah tetap dilakukan pada setiap awal bulan dengan perhitungan akumulasi waktu kerja harian.

  Adapun fasilitas-fasilitas lain yang diberikan oleh perusahaan adalah : 1. Tunjangan Jabatan

  Tunjangan jabatan merupakan pelengkap gaji pokok, mengingat ada pekerjaan yang memegang peranan dan tanggung jawab serta tuntutan khusus. Besarnya jumlah gaji pokok adalah sebesar Rp 1.350.000 per bulan, sedangkan besarnya jumlah tunjangan adalah sebesar Rp 100.000.

  Uang Makan Uang makan diberikan setiap pengambilan gaji. Besarnya uang makan adalah sebesar Rp 10.000.

  3. Tunjangan Hari Raya (THR) Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan bonus yang diberikan kepada karyawan yang merayakan hari raya dan tahun baru. THR ini diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama 1 tahun dan dibayar sebesar satu bulan gaji.

  4. Uang Transportasi Uang transportasi merupakan uang yang diberikan kepada karyawan saat menerima gaji di akhir bulan. Besarnya uang transportasi ini tergantung pada kedudukan karyawan di perusahaan.

  5. Cuti Cuti diberikan untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan selama bekerja.

  Perusahaan sering memberikan cuti bagi karyawan. Tenaga kerja diwajibkan mengambil cuti dan apabila tidak dipakai, maka cutinya dianggap habis.

6. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

  Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) adalah suatu bentuk asuransi yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi tenaga kerja. Asuransi tersebut lebih dikenal dengan nama Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK). ASTEK ini meliputi empat pokok yaitu : a.

  Jaminan Kecelakaan Kerja sumbangan tersebut adalah sebesar 0.89% dari gaji pokok tenaga kerja setiap bulan. Jaminan kecelakaan kerja diberikan apabila tenaga kerja tersebut mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya.

  b.

  Jaminan Hari Tua Besarnya iuran dan sumbangan yang diberikan kepada ASTEK adalah sebesar 5.7%. Iuran yang diberikan tenaga kerja adalah sebesar 2% dari gaji pokok setiap bulan dari tenaga kerja yang bersangkutan. Jaminan hari tua diberikan apabila tenaga kerja sudah pensiun pada umur 55 tahun. Besarnya dana pensiun yang diberikan ASTEK adalah tergantung kepada masa kerja tenaga kerja yang bersangkutan.

  c.

  Jaminan Kematian Diberikan apabila tenaga kerja meninggal dunia, sewaktu melakukan pekerjaan atau tidak melakukan pekerjaan.

  d.

  Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pemeliharaan kesehatan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja beserta keluarganya. Dalam hal ini sumbangan yang diberikan perusahaan berbeda. Apabila tenaga kerja tersebut belum menikah, perusahaan memberikan sebesar 3% dari gaji pokok setiap bulannya dan bagi yang sudah berkeluarga memperoleh 6% dari gaji pokok setiap bulannya dengan batasan maksimal memiliki tiga orang anak.

7. SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)

  Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) adalah satu wadah tenaga kerja yang kenaikan gaji, masalah jam kerja yang tidak sesuai, dan lain-lain. Keluhan- keluhan tenaga kerja tersebut diterima oleh SPSI, dan akan mengusahakan untuk mencari pemecahan masalahnya dengan bekerja sama dengan pimpinan perusahaan atau instansi terkait seperti Departemen Tenaga Kerja.

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Standar Mutu Produk

  PT. Sumatera Pioneer Building Material merupakan perusahaan yang menghasilkan produk batu dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pihak perusahaan menetapkan bahwa setiap produk yang dihasilkan harus melalui proses pengawasan yang ketat mulai masuknya bahan ke jaw

  

crusher sampai ke tempat penympanan barang jadi sehingga memiliki standar

  mutu yang sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Standar mutu produk sangat perlu ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk jadi. Adapun standar mutu produk pada PT. Sumatera Pioneer Building Material dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Standar Mutu Produk di PT. Sumatera Pioneer Building Material Ukuran

  

Nominal Ukuran Batu

Nominal Size Aktual (mm) (cm)

  2-3 20-30 1-2 10-20 1-1

  10 <1 <10

  Sumber :PT. Sumatera Pioneer Building Material

2.5.2. Bahan Produksi

  Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sumatera Pioneer Building Material adalah batu ukuran 2-3 cm, batu ukuran 1-2 cm, batu ukuran 1 cm, dan abu batu (lebih kecil dari 1 cm). Untuk menghasilkan produk ini dibutuhkan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong. Berikut ini merupakan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong:

2.5.2.1.Bahan Baku

  Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lain. Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Sumatera Pioneer Building Material adalah batu sungai yang diambil dari sungai.

2.5.2.2.Bahan Tambahan

  Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Akan tetapi karena yang diolah adalah batu dan hasil produksi berupa batu yang dihaluskan, maka bahan tambahan tidak digunakan.

  Bahan penolong merupakan bahan yang membantu dalam proses produksi agar diperoleh hasil yang lebih baik. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi setiap produk di PT. Sumatera Pioneer Building Material adalah air. Dalam proses produksi air digunakan sebagai pelicin untuk memudahkan menghancurkan batu.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

  Untuk memproduksi batu pecah, maka proses produksi terdiri dari beberapa tahapan berikut:

1. Penghancuran

  Penghancuran digunakan untuk menghancurkan batu dengan menggunakan mesin jaw crusher. Pada tahapan ini bahan baku berupa batu seperti batu kerikil dibawa oleh wheel loader ke mesin jaw crusher. Kemudian mesin memproses dengan menghancurkan batu dengan diameter antara fix jaw dan

  

move jaw disesuaikan dengan besaran produk yang diinginkan. Kemudian hasil pecahan batu tersebut dikirimkan ke mesin cone crusher melalui conveyor .

  2. Penghalusan Bahan baku tersebut kemudian dihaluskan dengan menggunakan mesin cone

  

crusher untuk mendapatkan ukuran/bentuk batu yang diinginkan. Biasanya

  perusahaan menginginkan batu yang bentuknya kecil dan tidak memanjang dikirimkan ke mesin screen/ayakan.

  3. Pemisahan Batu Kegunaan dari screen/ayakan ini antara lain untuk memisahkan olahan dari mesin sebelumnya menjadi empat tipe batu. Screen tersebut mempunyai empat jenis net yang besarnya 30x30 mm, 20x20 mm, 10x10 mm, dan 5x5 mm untuk memisahkan produk berdasarkan besarnya ukuran tersebut. Jika hasil batu lebih besar dari 30 mm, maka produk tersebut dikirimkan kembali melalui conveyor ke mesin cone crusher untuk diolah kembali.

  4. Pengangkutan Produk-produk yang telah selesai melewati proses produksi kemudian diangkut ke dalam dump truk untuk dibawa ke perusahaan/individu yang memesan produk tersebut.

2.5.4. Mesin dan Peralatan

  Adapun mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Sumatera Pioneer Building Material adalah sebagai berikut:

2.5.4.1. Mesin Produksi

  Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu: 1.

  Mesin Jaw Crusher Merek : Shan Bao Asal : China Tipe : PEX 1200 X 250 Rentang Lubang Pembuangan : 210 mm Kapasitas : 20-60 ton/jam Kecepatan Rotasi : 300 r/min Type Electromotor : Y280M-8 Power : 45 KW Dimensi : 1530 x 2190 x 1380 Berat : 8,7 ton Jumlah : 2 (unit) 2.

  Mesin Cone Crusher Merek : Shan Bao Asal : China Tipe : PYZ900 Tahun : 2010 Rentang Lubang Pembuangan : 5-20 mm Diameter Konus : 210 mm

  Kapasitas : 20-65 ton/jam Kecepatan Rotasi : 333 r/min Power : 55 KW Dimensi : 1530 x 2190 x 1380 Berat : 11,2 ton Jumlah : 2 (unit) 3.

  Mesin Screen/Ayakan Merek : Shan Bao Asal : China Tipe : 3YZS1237 Tahun : 2010 Ukuran Screen` : 3700 x 1200 mm Jumlah net Screen : 4 Besar lubang net : 5-30 mm Kapasitas : 30-90 ton/jam Power : 10 KW Dimensi : 4773 x 2050 x 2700 Berat : 3,05 ton Jumlah : 2 (unit)

2.5.4.2.Peralatan

   Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: 1.

  Dump Truck 2. Dump truck merupakan alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh. Muatannya diisi oleh wheel loader, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri. Timbangan

  Timbangan digunakan untuk menghitung berat dump truck yang telah diisi batu.

  4. Wheel Loader Merupakan alat pemuat yang beroda karet atau ban. Digunakan untuk mengangkut bahan baku dan produk ke mesin jaw crusher atau dump truck.

  5. Excavator Backhoe Merupakan alat yang digunakan untuk menggali, mengangkat dan memuat material. Juga digunakan untuk menggali parit-parit, saluran air atau pipa.

  Bagian alas dari alat ini dapat diputar 360 derajat sehingga memungkinkan alat ini bekerja ditempat yang relatif sempit.

Dokumen yang terkait

Perancangan Preventive Maintenance dengan Modularity Design di PT. Morawa Electric Transbuana

1 63 186

Sistem Perawatan Mesin Berbasis Preventive Maintenance dengan Metode Modularity Design pada PT. Sumatera Pioneer Building Material

5 60 235

Sistem Perawatan Mesin Berbasis Preventive Maintenance Dengan Metode Modularity Design Pada PT. Sumatera Pioneer Building Material

12 78 235

Studi Implementasi Preventive Maintenance Pada PT. Intan Suar Kartika Dengan Metode Reliability Centered Maintenance

11 72 175

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

0 2 23

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

1 1 26

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Penerapan Preventive Maintenance Untuk Meningkatkan Reliability Pada Boiler Feed Pump PLTU Tarahan Unit 3 & 4

0 0 22

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Sistem Perawatan Mesin Terintegrasi Komputer Pada Pabrik Crumb Rubber di PT. Hadi Baru

0 0 14

Sistem Perawatan Mesin Berbasis Preventive Maintenance Dengan Metode Modularity Design Pada PT. Sumatera Pioneer Building Material

0 1 99