BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Bank - Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion)

URAIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Bank

  Definisi atau batasan mengenai bank pada dasarnya tidak berbeda satu sama lain, letak perbedaan hanya akan terlihat pada tugas dan jenis usaha bank tersebut. Dibawah ini, akan dikemukakan definisi bank menurut beberapa ahli.

  Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik, “Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, mana pun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar dan tempat uang giral”. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa bank merupakan organisasi yang bersifat memberikan bantuan dana kepada pihak lain.

  Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana (sinungan, 1993:3).

  Menurut UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 23 Tahun 1999 menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam pengertian ini bank bersifat sebagai sebuah organisasi yang tidak hanya bersifat mencari keuntungan atas produk-produk yang mereka keluarkan tetapi juga mempunyai peran untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak.

  22  

  23  

  definisi bank dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

  Pertama : Bank dilihat sebagai penerima kredit. Dalam pengertian pertama

  ini bank menerima uang serta dana-dana yang lainnya dari masyarakat dalam bentuk :  Simpanan atau tabungan biasa yang dapat diminta/diambil kembali setiap saat.

   Deposito berjangka, yang merupakan tabungan atau simpanan yang penarikannya kembali hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan habis.

   Simpanan dalam rekening koran/giro atas nama si penyimpan giro, yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet, giro, atas perintah tertulis kepada bank. Pengertian yang pertama mencerminkan bahwa bank melaksanakan operasi perkreditan secara pasif dengan menghimpun uang dari pihak ketiga.

  Kedua : bank dilihat sebagai pemberi kredit, artinya bahwa bank

  melaksanakan operasi perkreditan secara aktif, tanpa mempermasalahkan apakah kredit itu berasal dari deposito atau tabungan yang diterimanya atau bersumber pada penciptaan kredit yang dilakukan oleh bank itu sendiri.

  Ketiga : bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui

  sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan/tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank.

  

of development (melayani penyaluran kredit), juga bertindak selaku agent of trust

  (melayani jasa-jasa dalam bentuk pengamanan pengawasan harta milik) baik perorangan, kelompok atau perusahaan.

  Dalam UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan terdapat dua jenis bank, yaitu : a.

  Bank Umum b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

  Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 mengenai Perbankan, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Terdapat perbedaan antara bank umum dan bank perkreditan rakyat pada kegiatannya dimana peran bank umum dalam lalu lintas pembayaran dilaksanakan sedangkan pada BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dapat diambil kesimpulan bahwa bank umum memiliki lingkup peran dan fungsi lebih luas dari BPR. Sehingga bank umum memberikan manfaat yang diperoleh lebih besar bagi nasabahnya.

  24  

  2.2.1 Pengertian Bank Umum

  Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dimana berdasarkan UU tersebut seluruh kegiatan bank umum masih dibawah pengawasan Bank Indonesia sebelum nantinya akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang telah terbentuk.

  2.2.2 Kegiatan Bank Umum

  Sesuai dengan kata umum yang terdapat pada kata bank umum maka kegiatan bank umum tidak hanya bergerak pada satu usaha saja. Kegiatan usaha pada bank umum seperti dijelaskan sebelumnya bahwa bank sebagai penerima kredit sekaligus pemberi kredit secara luas baik bagi perusahaan maupun masyarakat per individu. Kegiatan bank umum menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit merupakan kegiatan inti dari bank umum. Lebih lanjut dapat diurai kegiatan bank umum menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu : 1.

  Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  2. Memberikan kredit.

  3. Menerbitkan surat pengakuan utang.

  25   Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: o Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam o perdagangan surat-surat dimaksud.

  Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan o surat-surat dimaksud. o Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah. o Sertifikat Bank Indonesia (SBI). o Obligasi. o Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.

  Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun

  5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

  6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.

  7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga.

  8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

  26   Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.

  10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

  11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.

  12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

  13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Selain itu bank umum dapat pula : 1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

  2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

  3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan

  27  

  28  

  Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku. Bank Umum sendiri secara pembiayaan dan penempatan dana dapat dibagi prinsip kerjanya menjadi berdasarkan yaitu :

    2.

1. Berdasarkan prinsip konvensional

  Berdasarkan prinsip syariah

   

2.2.3. Sumber Pendanaan Bank Umum

  Dalam melakukan kegiatannya bank umum dapat mengelola dana dari berbagai sumber. Dana yang dimiliki oleh bank umum bersumber dari :

  i.

   Dana Modal Sendiri Dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik bank.

  Dalam neraca bank, dana sendiri tertera pada rekening modal, cadangan dan laba tercantum pada sisi passiva (liabilitas). Bagian dari dana sendiri yakni : a)

  Modal yang disetor, merupakan jumlah dana yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada saat bank berdiri.

  Umumnya modal setoran pertama dari para pemegang saham sebagian dipergunakan untuk sarana perkantoran dan lain-lain.

  b) Cadangan-cadangan, merupakan bagian dari laba setelah dipotong pajak yang mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham

  (RUPS) ketiga atau rapat anggota apabila bank tersebut bentuk koperasi yang disisihkan dalam bentuk cadangan umum dan cadangan tujuan dimana Laba yang ditahan, merupakan saldo laba bersih dikurangi pajak yang oleh RUPS atau Rapat Anggota tidak dibagi dan kadang dimasukkan kedalam modal kerja.

  ii.

   Dana Pinjaman dari Pihak Luar

  Dana dari pihak kedua ini yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana pada pihak bank tersebut. Mereka terdiri dari : a)

  Pinjaman dari bank-bank lain yang dikenal dengan nama Inter

  Bank Call Money Market . Pinjaman ini biasanya diminta bila ada

  kebutuhan mendesak yang diperlukan bank misalnya kalau terjadi

  rush (penarikan secara besar-besaran), atau kalah kliring jangka

  waktu call money biasanya tidak lama (hanya beberapa hari saja) dan kadang hanya satu malam sehingga disebut dengan overnight

  call money . Interbank Call Money juga dapat dimanfaatkan oleh

  bank yang mengalami kelebihan likuiditasnya sehingga dana tersebut dapat jadi produktif.

  b) Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negeri yang biasanya berbentuk jangka menengah atau panjang.

  c) Pinjaman dari Bank Sentral atau Bank Indonesia yang disebut dengan Kredit Likuiditas (KLBI).

  29  

   Dana Dari Masyarakat (Dana Pihak ke Tiga)

  Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Dana ini tersebut terdiri dari Giro (demand deposite), Tabungan, dan Deposito yang dihimpun dari masyarakat dan akan dibahas lebih lanjut nantinya dalam penelitian ini.

2.3. Bank Perkreditan Rakyat

2.3.1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat

  Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu, UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin

  30  

  31  

  dan tatacara pemberian status lembaga-lembaga dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

2.3.2 Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

  Menurut Ototritas Jasa Keuangan bahwa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian.

  Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya sebagai sebuah bank maka BPR melakukan kegiatan sebagai berikut :

  1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

  deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  2. Memberikan kredit.

  3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

  4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

2.4 Produk-Produk Perbankan

  Perbankan mengeluarkan produk-produk yang telah disetujui terlebih dahulu oleh Bank Indonesia walaupun sekarang pengawasannya dikelola oleh jasa keuangan. Produk-produk perbankan menurut Bank Indonesia dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Simpanan dan Invetasi

  Simpanan dan investasi merupakan bentuk produk perbankan yang dikeluarkan oleh bank untuk menghimpun dana dari masyarakat. Beberapa bentuk produk simpanan dan investasi yaitu : a.

  Deposito Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir. Dimana walau telah berakhir deposito dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over).

  Deposito sendiri dapat berbentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya. Deposito terdiri dari : (1)

  Sertifikat Deposito Sertifikat deposito merupakan simpanan yang diterbitkan dengan jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat, tanpa mencantumkan nama pemilik deposito. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kepada pihak lain. Pembayaran bunga sertifikat deposito dapat dilakukan

  32  

  33  

  non tunai. (2)

  Deposito Berjangka Deposito berjangka merupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka waktu tertentu. Dimana umumnya berjangka waktu mulai dari 1, 3, 6, 12 sampai dengan 24 bulan diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan maupun lembaga. (3)

  Deposit On Call (DOC) Dalam hal ini nasabah yang mempunyai dana cukup besar yang sementara tidak dipergunakan Deposito On

  Call dalam jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan.

  Sebelum dana tersebut hendak dicairkan, maka nasabah tersebut harus memberitahukan 3 hari sebelumnya dan bunga dihitung secara negosiasi antara nasabah dengan bank.

  b.

  TabunganKu (Tabungan) TabunganKu atau biasa disebut dengan tabungan secara umum menurut BI merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkat kesejahteraan masyarakat.

  Fitur produk TabunganKu dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Fitur Standard (Mandatory) adalah fitur produk TabunganKu yang harus diterapkan secara seragam oleh seluruh bank yang meluncurkan bersama. TabunganKu biasanya tidak dibebani biaya administrasi bulanan dimana setoran awal minimal Rp 20.000 dengan setoran selanjutnya minimal Rp 10.000 dan saldo minimum rekening setelah penarikan adalah Rp 20.000. Saldo dorman (tidak ada transaksi 6 bulan berturut-turut maka kena biaya penalti sebesar Rp 2.000 per bulan dan apabila saldo mencapai kurang dari Rp 20.000 maka rekening akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo.

  Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah adalah Rp 20.000. Jumlah minimum penarikan di counter sebesar Rp 100.000 kecuali pada saat nasabah ingin menutup rekening. Bunga/Bonus Wadiah dihitung berdasarkan saldo harian dan tidak progresif. Bunga/bonus wadiah dibayarkan mengikuti periode pembayaran masing-masing bank. Suku bunga/bonus wadiah :

  a) Bank Umum Konvensional, dengan saldo :

  (i) Rp 0 sampai dengan Rp 500.000 tidak diberikan bunga. (ii)

  Diatas Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000 sebesar 0,25% per tahun.

  (iii) Diatas Rp 1.000.000 sebesar 1% per tahun.

  b) Bank umum syariah/unit usaha syariah :

  (i) Menganut skema wadiah, dengan ketentuan dan perhitungan bonus diserahkan kepada bank umum syariah.

  34   Bank umum syariah yang memberikan bonus maksimal setara dengan 1% per tahun.

  Biaya penggantian buku/lembar statement apabila hilang/rusak adalah gratis. Persyaratan lain untuk penggantian buku yang hilang/rusak, mengikuti ketentuan yang berlaku di bank masing-masing.

  2. Fitur Customized (Optional) adalah fitur produk TabunganKu yang dapat dipilih untuk diterapkan oleh bank yang meluncurkan produk TabunganKu. Bank dapat memberikan tambahan fitur lainnya kepada produk TabunganKu selama tidak melanggar kesepakatan bersama.

  Dalam rangka mengembangkan produk TabunganKu ke depan, akan dilakukan penyempurnaan secara berkala atas fitur produk TabunganKu oleh komite produk TabunganKu yang dibentuk oleh industri perbankan.

  Bukti kepemilikan rekening bersifat optional dimana format disesuaikan dengan infrastruktur masing-masing bank (Buku, Bukti Kepemilikan Tabungan, dan Lembar Statement). Diberikan opsi penggunaan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dimana biaya bulanan kartu ATM, hilang/rusak, cetak ulang PIN dan biaya transaksi di ATM disesuaikan dengan ketentuan di masing-masing bank.

  Persyaratan lain untuk penggantian kartu ATM yang hilang/rusak mengikuti ketentuan masing-masing bank. Selain itu layanan jasa perbankan lainnya dan biayanya mengikuti ketentuan di masing- masing bank. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam fitur standard

  35  

  36  

  ketentuan masing-masing bank.

  c.

  Giro Rekening Giro atau current account adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan dari nasabah perseorangan maupun nasabah badan usaha dalam rupiah ataupun mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja selama jam kerja dengan menggunakan warkat cek atau bilyet giro. Persyaratan dalam membuka rekening giro adalah sebagai berikut :

1) Semua warga negara Indonesia dan warga negara asing.

  2) Badan usaha dan institusi lain yang sah menurut hukum yang berlaku.

  Dengan menjadi nasabah giro maka akan memperoleh fasilitas dalam melakukan transaksi keuangan yaitu : 1)

  Melakukan pembayaran dengan menggunakan cek (cheque) Cek adalah surat berharga atau alat transaksi pembayaran yang diterbitkan oleh bank sebagai pengganti uang tunai. Cek dikeluarkan oleh bank apabila nasabah memiliki rekening giro. 2)

  Melakukan pembayaran dengan bilyet giro. Bilyet giro adalah cara pembayaran yang berbeda dengan cek, dimana penerima dana tidak dapat melakukan pencairan secara tunai, tetapi harus melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan. Bilyet giro akan berfungsi sama dengan cek silang. Kredit dan Pembiayaan Bank menyalurkan dana yang dimilikinya agar lebih produktif melalui berbagai macam bentuk kredit dan pembiayaan yaitu : a.

  Kredit Kepemilikan Kendaraan (K3) Kredit kepemilikan kendaraan (K3) adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk pembelian kendaraan baru atau bekas.

  Khusus untuk kendaraan bekas, bank biasanya menetapkan batasan usia kendaraan yang dapat dibiayai sesuai ketentuan dari bank.

  Dalam hal ini biasanya bank tidak memberikan pendanaan sepenuhnya maka nasabah sebaiknya menyiapkan down payment (uang muka atau lebih sering disingkat DP).

  b.

  Kredit Tanpa Jaminan (KTJ) Kredit Tanpa Jaminan (KTJ) adalah kredit yang diberikan bank dalam bentuk uang tunai, yang dapat diperoleh tanpa memberikan jaminan. KTJ biasanya diberikan oleh bank untuk berbagai kebutuhan semisal biaya pendidikan, renovasi rumah, modal kerja dan kebutuhan lainnya. Karakteristik KTJ adalah sebagai berikut :

  1) Tidak memerlukan jaminan

  2) Proses kredit biasanya lebih cepat dan mudah

  3) Biaya provisi dan administrasi akan langsung di debet dari rekening nasabah bersangkutan

  4) Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan

  37  

  38  

  Total kredit dapat diambil tunai 6)

  Perhitungan bunga dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku dimasing-masing bank.

  7) Dapat diajukan oleh karyawan, wiraswasta, atau profesional

  Keuntungan dari KTJ yaitu : 1)

  Plafon kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan 2)

  Dapat membayar dengan jumlah yang relatif fleksibel, sesuai dengan kemampuan keuangan 3)

  Dana kredit dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan 4)

  Jangka waktu kredit fleksibel 5)

  Dapat membayar angsuran melalui transfer maupun tunai c. Kredit Usaha

  Kredit usaha adalah penyediaan dana dalam jumlah tertentu dari bank untuk mendukung tujuan usaha kreditur dengan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam yang mewajibkan kreditur selaku peminjam untuk melunasi pinjaman dalam waktu tertentu beserta pembayaran bunga dan biaya lainnya. Pinjaman yang diberikan untuk membantu keperluan usaha nasabah yang mencakup :

  1) Kebutuhan modal kerja, yakni untuk menutupi kebutuhan pembelian persediaan ataupun membiayai piutang dagang.

  Umumnya jangka waktu pinjaman antara 1-3 tahun dan bank memperpanjang fasilitas kreditnya apabila telah jatuh tempo. Pembayaran kredit dapat secara mencicil ataupun sekaligus lunas.

  2) Kebutuhan investasi, yakni untuk mendukung kebutuhan dana pembiayaan investasi jangka panjang seperti pembelian kios, ruko, mesin, pembangunan pabrik, atau pembelian kendaraan lain-lain. Jangka waktu untuk investasi biasanya cukup panjang (lebih dari 3 tahun). Umumnya pelunasan kredit investasi dilakukan dengan cara mencicil pokok dan bunga secara bulanan.

  Yang menjadi jaminan dalam kredit usaha adalah kelayakan usaha berupa arus uang usaha anda namun ada kalanya bank membutuhkan jaminan tambahan berupa aset untuk lebih meningkatkan keyakinan bank.

  d.

  Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Kredit Pemilikan Rumah adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Di Indonesia saat ini dikenal ada 2 jenis KPR yaitu :

  1) KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukkan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang

  39   yang meringankan kredit dan subsidi yang menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit ini diatur tersendiri oleh pemerintah sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum batasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan. 2)

  KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.

  Pada umumnya fasilitas KPR pemohon akan dikenakan beberapa biaya diantaranya biaya appraisal, biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi kebakaran, biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit. Metode perhitungan bunga KPR mengenal 3 metode perhitungan bunga yaitu :

  1) Flat, dalam metode ini perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulan karena bunga dihitung dari prosentase bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Rumus perhitungannya : Bunga Per Bulan = (P x i x t) : jb P = Pokok pinjaman awal

  40   t = Jumlah tahun jangka waktu kredit jb = Jumlah bulan dalam jangka waktu kredit 2)

  Efektif, metode ini menghitung bunga yang harus dibayarkan setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya. Rumus perhitungan bunganya adalah sebagai berikut : Bunga = SP x i x (30/360) SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya i = Suku bunga per tahun 30 = Jumlah hari dalam satu bulan 360 = Jumlah hari dalam satu tahun

  3) Annuitas tahunan dan bulanan, merupakan modifikasi dari metode efektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan.

  Rumus perhitungan bunga sama dengan metode efektif yaitu : Bunga = SP x i x (30/360) SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya i = Suku bunga per tahun 30 = Jumlah hari dalam satu bulan 360 = Jumlah hari dalam satu tahun

  41  

  42  

  bunga efektif atau anuitas. Keuntungan KPR yaitu :

  1) Nasabah tidak perlu menyediakan dana tunai untuk membeli rumah karena nasabah cukup menyediakan uang muka. Apalagi dengan mahalnya harga properti saat ini maka KPR sangat membantu bagi golongan menengah ke bawah.

  2) KPR memiliki jangka waktu yang panjang angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.

3. Jasa – Jasa Bank

  Jasa-jasa yang dapat diberikan oleh bank kepada masyarakat menurut BI yaitu: a.

  Menerima Setoran-setoran berupa :  Pembayaran pajak  Pembayaran telepon, listrik, dan air b. Melayani pembayaran-pembayaran seperti :

   Gaji/pensiun/honorarium  Pembayaran dividen/kupon/bonus c. Dalam lingkup pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi :

   Penjamin emisi

   Penanggung  Wali amanat  Perantara perdagangan efek  Perdagangan efek  Perusahaan pengelola dana d. Transfer merupakan jasa kiriman uang anar bank baik antar bank yang sama maupun bank yang berbeda. Pengiriman uang dapat dilakukan untuk dalam kota, luar kota maupun dalam negeri.

  e.

  Inkaso (collection) merupakan jasa penagihan warkat antar bank yang berasal dari luar kota berupa cek, bilyet giro atau surat-surat berharga lainnya yang baik berasal dari warkat bank dalam negeri maupun luar negeri.

  f.

  Kliring (clearing) merupakan jasa penarikan warkat yang berasal dari dalam satu kota, termasuk transfer dalam kota antar bank.

  g.

  Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh dan tahan api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman bagi penggunanya.

  h.

  Bank Card merupakan jasa penerbitan kartu-kartu kredit yang dapat digunakan dalam berbagai transaksi dan penarikan uang tunai di ATM. i.

  Bank Notes (valas) merupakan kegiatan jual beli mata uang asing.

  43   Bank garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima jaminan apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya. Bank garansi merupakan jaminan yang diberikan kepada nasabah dalam pembiayaan proyek tertentu. k.

  Referensi bank merupakan surat referensi yang dikeluarkan oleh bank. l.

  Bank Draft merupakan wesel yang diterbitkan oleh bank. m.

  Letter of Credit (L/C) merupakan jasa yang diberikan dalam rangka mendukung kegiatan atau transaksi ekspor impor. n.

  Cek wisata (travellers cheque) merupakan cek perjalanan yang bisa digunakan oleh para turis dan dibelanjakan diberbagai tempat. o.

  Electronic Banking, Bank menyediakan layanan electronic banking atau lebih dikenal dengan e-banking untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya akan alternatif media untuk melakukan transaksi perbankan selain yang tersedia dikantor cabang atau ATM berbentuk

  , mobile banking, phone banking, dan sms banking.

  internet banking

2.5. Perilaku Konsumen

  Menurut Kotler dan Amstrong (2004:200) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor tersebut harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat mempengaruhi keputusan konsumen :

  1) Faktor Budaya

  Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dalam perilaku konsumen

  44   Faktor Sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarki yang anggotanya menganut nilai- nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yaitu : a.

  Kelompok acuan b. Keluarga c. Peran dan status

  3) Faktor Pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu : a.

  Umur dan tahap daur hidup b. Pekerjaan c. Situasi ekonomi d. Gaya hidup e. Kepribadian dan konsep diri

  4) Faktor psikologis adalah faktor yang paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan-pilihan seseorang dalam mengonsumsi.

  Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu yang sekarang tanpa mengabaikan pengaruh

  45   psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi : a.

  Motivasi b. Persepsi c. Pengetahuan d. Keyakinan dan sikap

2.6. Pengetahuan Produk

  Sumarwan membagi pengetahun konsumen menjadi 3, yaitu : 1)

  Pengetahuan Produk Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi mengenai produk.

  Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, teknologi produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk. Peter dan Olsen menyatakan bahwa konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda. Peter dan Olsen (dalam Sumarwan 2003:122) membagi 4 pengetahuan produk yaitu : a.

  Pemahaman atribut produk atau tentang karateristik, b. Pengetahuan tentang manfaat produk.

  c.

  Manfaat fungsional adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis (emosi, perasaan, dan mood).

  d.

  Pengetahuan tentang kepuasaan yang diberikan produk pada konsumen.

  2) Pengetahuan Pembelian

  Pengetahuan pembelian, terdiri dari 3 jenis, yaitu :

  46   Pengetahuan tentang toko.

  b.

  Pengetahuan tentang lokasi produk pada toko tersebut.

  c.

  Penempatan produk yang sebenarnya pada produk tersebut. 3)

  Pengetahuan Pemakaian Suatu produk dapat memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan. Agar produk tersebut memberikan manfaat yang maksimal, maka konsumen harus mampu menggunakan produk tersebut sesuai dengan ketentuannya.

  

2.7. Tingkat Pendidikan dan Tingkat Usia Masyarakat Terhadap Produk

Perbankan

  Menurut Wikipedia Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana yang dilakukan secara aktif untuk mewujudkan pengembangan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan individu dan masyarakat. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang relatif mudah mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media massa. Selain mudah memperoleh informasi seseorang yang berpendidikan akan lebih mudah pula memahami informasi yang diperoleh sehingga mengetahui manfaat suatu informasi.

  Pengaruh usia terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang juga berpengaruh terhadap penerimaan informasi dan pemahaman. Semakin bertambah usia maka semakin berkembang daya tangkap dan pola pikir manusia sehingga semakin membaik pemahaman dan pengetahuan yang dapat diterima.

  47   produk perbankan juga bisa jadi relevan dikarenakan dinamisnya perkembangan bank untuk melakukan inovasi dalam pelayanan sehingga masyarakat seharusnya semakin melek terhadap produk-produk finasial dari perbankan.

2.8. Pengaruh Tingkat Pemahaman Pada Perilaku Konsumen

  Menurut Amena (2014:22) Tingkat pemahaman mempunyai pengaruh yang kuat bagi masyarakat/konsumen. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pemahaman masyarakat dalam mengambil keputusan adalah citra, pelayanan, dan produk. Tingkat pemahaman sering terjadi tolak ukur masyrakat dalam memutuskan untuk menggunakan suatu produk atau tidak. Semakin tinggi pemahaman konsumen terhadap suatu produk maka semakin yakin konsumen tersebut untuk menggunakan atau membeli suatu produk. Maka penting untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan akan suatu produk pada konsumen.

  Menurut Setiadi (2003) menyatakan ada lima tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian suatu produk atau jasa yaitu pengenalan produk, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.

  

Skema Perilaku Konsumen

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku          Pasca 

  

Produk Informasi Alternatif Pembelian Pembelian

         

  Setiadi (2003) mengemukakan secara lebih terperinci dari gambar di atas sebagai berikut :

  48   Pengenalan produk yaitu proses dimulainya saat pemilihan produk atau jasa dengan menyadari banyak pilihan dalam memperoleh kebutuhan yang diinginkan.

  b.

  Pencarian informasi adalah melakukan sebanyak mungkin informasi yang berhubungan dengan kebutuhan yang diharapkan atau diinginkan. Tingkat pencarian informasi ini dibagi menjadi dua tingkat. Tingkat pertama adanya perhatian yang meningkat dan yang kedua adalah pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.

  c.

  Evaluasi alternatif yaitu konsumen memproses mengenai informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir. Konsumen akan mencari manfaat tertentu selanjutnya melihat kepada atribut dari produk dan jasa.

  d.

  Keputusan membeli yaitu tahap ini konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan seta membentuk niat pembeli, dan pembeli akan menjatuhkan pilihan pada apa yang dia sukai.

  e.

  Perilaku pasca pembelian yaitu konsumen akan mengalami dua hal yaitu akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan sama sekali.

2.9. Financial Inclusion

  merupakan koreksi terhadap financial exclution yang

   Financial inclusion

  dalam penjelasannya adalah sebuah kondisi financial yang hanya menguntungkan segelintir pihak saja. Definisi lain dari financial Inclusion menurut World Bank, 2008 dan European Commision 2008 adalah sebagai suatu

  49   hambatan entah dalam bentuk harga ataupun non harga terhadap akses masyarakat dalam menggunakan atau memanfaatkan layanan jasa keuangan. Hal ini tentunya dengan sekilas kita mengetahui konsep dan tujuan dari Financial Inclusion ini, besar harapan untuk dapat menyelamatkan masyarakat dari kemiskinan yang ada di Indonesia ini tentunya. Seperti penyelamatan usaha lokal dan usaha mandiri agar tercapainya koherenitas terhadap perkembangan zaman. Dalam perencanaan ini sebagaimana mestinya masyarakat miskin bisa mendapatkan kemudahan akses untuk mengembangkan kegiatan ekonomi mereka, serta mendapatkan layanan yang pro rakyat. Melalui program financial inclusion ini akan diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan produk-produk perbankan yang ada sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan program financial inclusion masyarakat memiliki akses akan informasi yang luas terhadap produk-produk perbankan baik dalam hal investasi maupun kredit sehingga dana yang ada dimasyarakat dapat ditampung oleh bank untuk investasi kemudian disalurkan juga untuk kepentingan masyarakat juga.

  Beberapa ahli telah menyatakan bahwa akses ke jasa keuangan seperti sektor perbankan dapat membantu mengurangi kemiskinan di kota maupun di pedesaan dimana penduduk dapat memperoleh pinjaman kecil ataupun besar untuk mengembangkan usaha mereka sehingga memungkinkan mereka untuk semakin maju dan bertumbuh. Menurut Haughton dan Khandker (2009) bahwa penyebab ketidakmampuan dalam kemiskinan adalah akibat ketiadaan modal.

  50   mudah bagi masyarakat untuk memperoleh produk-produk perbankan baik memahami manfaat setiap produk maupun menggunakannya produk dan jasa perbankan tersebut. Dampak yang diharapkan bahwa financial inclusion mampu membantu keluarga berpenghasilan rendah dan miskin mencapai stabilitas keuangan. Akses ke keuangan memberikan orang kesempatan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar , membangun aset, melindungi terhadap risiko, berinvestasi dalam proyek yang menghasilkan pendapatan, dan pengembangan usaha pembiayaan.

  

  Financial inclusion dipandang sebagai prasyarat penting bagi pencapaian

  simultan dari pertumbuhan dan ekuitas (pertumbuhan inklusif), yang sebelumnya dianggap mustahil. Sarma dan Pais (2008) memiliki mengidentifikasi dua efek berpotensi positif dari financial inclusion pada perekonomian. Pertama, dengan membantu mengalokasikan sumber daya secara efisien, inklusi mengurangi biaya penggunaan modal dan membantu ekonomi tumbuh pesat. Kedua, menekan pertumbuhan sumber kredit informal, seperti rentenir yang mengenakan tingkat bunga yang tinggi dan yang peminjam adalah rumah tangga sebagian besar miskin. penindasan ini maka harus menurunkan suku bunga yang dikenakan pada pinjaman informal, sehingga peminjam miskin dapat membuat lebih baik menggunakan pinjaman informal mereka untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu, financial inclusion dapat mempromosikan baik pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.

  51   terhadap produk dan jasa perbankan. Sebagai kota besar Medan memiliki potensi ekonomi yang baik sehingga berdampak positif pada pemanfaatan produk dan jasa keuangan. Pemanfaatan produk perbankan oleh masyarakat perlu dipahami oleh masyarakat. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk perbankan akan mengoptimalkan peran perbankan dalam perkembangan pasar keuangan di Medan dan Indonesia secara luas.

2.10. Kerangka Konseptual

  Pendidikan yang dimaksud penulis adalah pendidikan formal terakhir yang didapat responden apakah itu SD, SMP, SMA setingkatnya sampai perguruan tinggi berupa diploma ataupun sarjana. Usia yang dimaksud penulis adalah jumlah tahunan hidup yang dijalani responden sampai saat penelitian.

  Pekerjaan yang dimaksud penulis adalah profesi yang dijalani responden pada saat penelitian.

  Pendapatan Per Bulan yang dimaksud penulis adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari berbagai sumber selama satu bulan.

  Nasabah Bank yang dimaksud penulis adalah responden merupakan nasabah bank negeri/swasta. Jumlah rekening yang dimiliki dan sudah berapa lama menjadi nasabah Kecamatan tempat tinggal responden untuk mengetahui setiap kecamatan tentang pemahaman produk perbankan.

  52