PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH

  PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN (ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BATA MERAH PROPOSAL Oleh :

  Leslie 090404046 Disetujui :

  Pembimbing Ir. Daniel Terumbi, MT. Co.Pembimbing Rahmi Karolina, ST. MT. BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

  ABSTRAK

  Dalam sejarah konstruksi Indonesia, beton terus mengalami perkembangan. Beton dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan beratnya yaitu : beton ringan dan beton normal. Penggunaan beton ringan pada bangunan dapat mengurangi beban struktur tersebut. Bata Beton Ringan merupakan salah satu aplikasi dari beton ringan. Pada penelitian kali ini akan dibahas pengaruh penggunaan

  Accelerator Admixture , kapur serta pengaruh curing pada pembuatan

  bata beton ringan. Adapun komposisi penyusun bata beton ringan adalah semen, pasir, foaming agent dan dapat ditambahkan Accelerator

  Admixture untuk mempercepat reaksi kimia dan proses pengeringan bata

  beton ringan serta kapur untuk menghasilkan bata beton ringan yang lebih ringan karena kapur akan bereaksi dengan foaming agent untuk membentuk gelembung-gelembung gas Hidrogen. Pada penelitian ini, Accelerator Admixture yang digunakan adalah SikaSet Accelerator. Penggunaan SikaSet Accelerator membuat bata beton ringan mempunyai kuat tekan yang lebih optimal. Hal ini terlihat dari hasil kuat tekan pada umur 21 hari dapat mengimbangi kuat tekan bata beton ringan dengan perawatan pada umur 28 hari yaitu mencapai 2,53 MPa dan 2,62 MPa. Penggunaan Kapur membuat bata beton ringan yang dihasilkan menjadi jauh lebih ringan dibandingkan yang tidak menggunakan, namun kuat tekan bata beton ringan tersebut menurun sekitar 13% sampai 18% dibandingkan yang tidak menggunakan kapur dan bata beton ringan yang dihasilkan lebih ringan 14,29% - 25%. Pada penelitian ini juga diperoleh bahwa curing yang diterapkan selama 27 hari pada bata beton ringan dapat mengoptimalkan kuat tekan bata beton ringan tersebut hingga mencapai 2,62 MPa.

  Kata kunci: beton ringan, accelator admixture, kapur, kuat tekan, absorpsi

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kita panjatkan pada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN

  

(ACCELERATOR ADMIXTURE) , KAPUR DAN PENGARUH CURING

PADA PEMBUATAN BATA BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF

PENGGANTI BATA MERAH ”.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu :

  1. Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna,MT selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

  2. Ibu Rahmi Karolina, ST, MT selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

  3. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

  4. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

  5. Pihak PT. Solid House Indonesia yang turut membantu dalam terwujudnya penelitian ini.

  6. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

  7. Kepada kedua orang tua tercinta saya Papa Rustam Ali dan Kartini Kardiman atas bimbingan, kasih sayang dan dukungan kepada penulis selama ini.

  8. Buat saudara/i seperjuangan Sipil 2009 Benny Yohannes, Loliandy, Frans Subrata, Deser C. Wijaya, abang-abang dan kakak senior dan adik-adik 2010 dan 2012, serta teman-teman mahasiswa/i angkatan 2007 dan mahasiswa sipil lainnya yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.

  9. Buat para asisten Laboratorium Bahan Rekayasa Fakultas Teknik USU yang turut membantu dalam penelitian.

  10. Seluruh rekan-rekan yang tidak mungkin dituliskan satu-persatu atas dukungannya yang sangat baik.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahamahan penulis dalam hal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.

  Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Medan, Desember 2012 Penulis

   ( Leslie )

  

DAFTAR ISI

  2.2 Pengertian Bata Ringan ............................................................ 15

  2.4 Jenis-Jenis Beton Ringan ........................................................... 33

  2.3.6.1 Perhatian Penting dalam Penggunaan Bahan Tambahan ......................................................... 31

  2.3.6 Admixture ........................................................................ 30

  2.3.5 Foaming Agent ............................................................... 29

  2.3.4 Air ................................................................................... 28

  2.3.3 Kapur / Limestone ......................................................... 26

  2.3.2 Pasir .............................................................................. 24

  2.3.1 Semen Portland ............................................................... 18

  2.3 Komposisi Bata Ringan .............................................................. 18

  2.1.1 Beton Segar (Fresh Concrete) ........................................ 14

  Halaman

  2.1 Umum ......................................................................................... 13

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1.5 Mekanisme Pengujian ................................................................ 12

  1.4 Pembatasan Masalah .................................................................. 10

  1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 10

  1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 10

  1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

  BAB I PENDAHULUAN

  ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii DAFTAR NOTASI ........................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

  2.5 Proses Pembuata Bata Beton Ringan.......................................... 38

  2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bata Beton Ringan dibandingkan Batu Bata Merah ........................................................................ 38

  3.6 Pengujian Sampel ....................................................................... 56

  4.2 Absorpsi Bata Beton Ringan ....................................................... 67

  4.1.3 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan SikaSet Accelerator , Tanpa Kapur, dan Tanpa Perawatan ......... 65

  4.1.2 Kuat Tekan Bata Beton Ringan tanpa Penggunaan Kapur dengan Perawatan ........................................................... 62

  4.1.1 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan Kapur dan Perawatan ............................................................................. 58

  4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan ....................................... 58

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.6.2 Pengujian Absorpsi Bata Beton Ringan ....................... 57

  3.6.1 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ................... 56

  3.5 Pembuatan Benda Uji ................................................................. 55

  2.7 Karakteristik Bata Beton Ringan ................................................ 39

  3.4 Penyediaan Bahan Penyusun Bata Beton Ringan ....................... 54

  3.3 Perencanaan Campuran Bata Beton Ringan ............................... 53

  Semen Portland ............................................................. 44 3.2.2. Agregat Halus ............................................................... 45 3.2.3. Kapur/ Limestone ......................................................... 51 3.2.4. Air ................................................................................. 52 3.2.5. Foaming Agent ............................................................ 52

  3.2 Bahan penyusun beton ringan .................................................... 44 3.2.1.

  3.1 Umum ....................................................................................... 42

  BAB III METODE PENELITIAN

  2.8 Estimasi Biaya Pembuatan Bata Beton Ringan ......................... 41

  2.6.2 Kuat Tekan ....................................................................... 40

  2.6.1 Absorpsi ............................................................................ 39

  4.2.1 Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penggunaan kapur dan Perawatan ........................................................................ 67

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ................................................................................ 72

  5.2 Saran .......................................................................................... 73

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Utama Semen Portland.................................................. 6Tabel 2.1 Komposisi Utama Semen Portland.................................................. 19Tabel 2.2 Batasan Gradasi Untuk Agragat Halus ............................................ 25Tabel 3.1 Susunan Besar Butiran Agregat Halus (ASTM, 1991) ................... 43Tabel 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C

  ratio = 0,55 ....................................................................................... 58

Tabel 4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C

  ratio = 0,55 ....................................................................................... 60

Tabel 4.3 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 3,7, 14, 21 dan 28

  hari dengan W/C ratio = 0,55 ........................................................................... 63

Tabel 4.4 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 21 hari dengan W/C

  ratio = 0,55 ....................................................................................... 65

Tabel 4.5 Absorpsi Bata Beton Ringan ........................................................... 67Tabel 4.6 Absorpsi Bata Beton Ringan .......................................................... 69

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Bata Beton Ringan ............................. 43Gambar 3.2 Kapur/Limestone ....................................................................... 52Gambar 3.3 Foaming Agent ........................................................................... 53Gambar 3.4 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ................................. 56Gambar 4.1 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari

  dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ........................................................................................ 59

Gambar 4.2 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari

  dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ....................................................................................... 61

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Rata-Rata Bata Beton Ringan pada

  Umur 28 Hari antara Bata Beton Ringan Tipe BR dan BR” .... 62

Gambar 4.4 Hubungan antara Umur Beton Ringan dan Kuat Tekan Bata Beton

  Ringan dan Perbandingan terhadap Hubungan antara Umur Beton Normal terhadap Kuat Tekan Beton Normal .............................. 64

Gambar 4.5 Hubungan antara Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 21

  Hari dengan dan tanpa menggunakan SikaSet Accelerator ........ 66

Gambar 4.6 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan

  Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ........................... 68

Gambar 4.7 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan

  Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ........................... 70

Gambar 4.8 Perbandingan Persen absorpsi bata beton ringan antara bata beton

  ringan tipe BR dan BR” .............................................................. 71

DAFTAR NOTASI

  SSD : saturated surface dry

  2

  fc’ : kekuatan tekan (N/mm ) P : beban tekan (N)

2 A : luas penampang (mm )

  W/C : faktor air semen FM : modulus kehalusan (%) A : berat bata beton ringan dalam keadaan kering (kg) B : berat bata beton ringan dalam keadaan SSD (kg) BR 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR 2,75 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 : 2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR 3,00 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 : 3 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR” 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 0,9 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR” 2,75: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 : 2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR” 3,00: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 : 3 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

  BR 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 2 hari BR 7 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 6 hari BR 14 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 13 hari BR 21 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 20 hari BR 28 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BS 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 tanpa pemakaian SikaSet Accelerator BS 2 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan pemakaian SikaSet Accelerator sebanyak 0,11 L per kg semen BS 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan pemakaian SikaSet Accelerator sebanyak 0,15 L per kg semen

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A Analisa Bahan Penyusun Beton Lampiran B Dokumentasi Pelaksanaan

  

DAFTAR ISI

  ........................................................................................................ 15

  2.4 Jenis-Jenis Beton Ringan ........................................................... 33

  2.3.6.1 Perhatian Penting dalam Penggunaan Bahan Tambahan ......................................................... 31

  2.3.6 Admixture ........................................................................ 30

  2.3.6 Foaming Agent ............................................................... 29

  2.3.4 Air ................................................................................... 28

  2.3.3 Kapur / Limestone ......................................................... 26

  2.3.2 Pasir .............................................................................. 24

  2.3.1 Semen Portland ............................................................... 18

  2.3 Komposisi Bata Ringan .............................................................. 18

  2.4 Pengertian Bata Ringan ............................................................

  Halaman

  2.1.1 Beton Segar (Fresh Concrete) ........................................ 14

  2.3 Umum ......................................................................................... 13

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  1.10 Mekanisme Pengujian ................................................................ 12

  1.9 Pembatasan Masalah .................................................................. 10

  1.8 Tujuan Penelitian ....................................................................... 10

  1.7 Perumusan Masalah ................................................................... 10

  1.6 Latar Belakang .......................................................................... 1

  BAB I PENDAHULUAN

  ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii DAFTAR NOTASI ........................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

  2.5 Proses Pembuata Bata Beton Ringan.......................................... 38

  2.6 Kelebihan dan Kekurangan Bata Beton Ringan dibandingkan Batu Bata Merah ................................................................................. 38

  3.10 Pengujian Sampel ....................................................................... 56

  4.2 Absorpsi Bata Beton Ringan ....................................................... 67

  4.1.3 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan SikaSet Accelerator , Tanpa Kapur, dan Tanpa Perawatan ......... 65

  4.1.2 Kuat Tekan Bata Beton Ringan tanpa Penggunaan Kapur dengan Perawatan ........................................................... 62

  4.1.1 Kuat Tekan Bata Beton Ringan dengan Penggunaan Kapur dan Perawatan ............................................................................. 58

  4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan ....................................... 58

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.6.4 Pengujian Absorpsi Bata Beton Ringan ....................... 57

  3.6.3 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ................... 56

  3.9 Pembuatan Benda Uji ................................................................. 55

  2.7 Karakteristik Bata Beton Ringan ................................................ 39

  3.8 Penyediaan Bahan Penyusun Bata Beton Ringan ....................... 54

  3.7 Perencanaan Campuran Bata Beton Ringan ............................... 53

  Semen Portland ............................................................. 44 3.2.7. Agregat Halus ............................................................... 45 3.2.8. Kapur/ Limestone ......................................................... 51 3.2.9. Air ................................................................................. 52 3.2.10. Foaming Agent ............................................................ 52

  3.4 Bahan penyusun beton ringan .................................................... 44 3.2.6.

  3.3 Umum ....................................................................................... 42

  BAB III METODE PENELITIAN

  2.8 Estimasi Biaya Pembuatan Bata Beton Ringan ......................... 41

  2.6.2 Kuat Tekan ....................................................................... 40

  2.6.1 Absorpsi ............................................................................ 39

  4.2.1 Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penggunaan kapur dan Perawatan ........................................................................ 67

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.3 Kesimpulan ................................................................................ 72

  5.4 Saran .......................................................................................... 73

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Utama Semen Portland.................................................. 6Tabel 2.1 Komposisi Utama Semen Portland.................................................. 19Tabel 2.2 Batasan Gradasi Untuk Agragat Halus ............................................ 25Tabel 3.1 Susunan Besar Butiran Agregat Halus (ASTM, 1991) ................... 43Tabel 4.1 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C

  ratio = 0,55 ....................................................................................... 58

Tabel 4.2 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 28 hari dengan W/C

  ratio = 0,55 ....................................................................................... 60

Tabel 4.3 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 3,7, 14, 21 dan 28

  hari dengan W/C ratio = 0,55 ........................................................... 63

Tabel 4.4 Kuat Tekan Kubus Bata Beton Ringan pada Umur 21 hari dengan W/C

  ratio = 0,55 ....................................................................................... 65

Tabel 4.5 Absorpsi Bata Beton Ringan ........................................................... 67Tabel 4.6 Absorpsi Bata Beton Ringan .......................................................... 69

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Bata Beton Ringan ............................. 43Gambar 3.2 Kapur/Limestone ..................................................................... 52Gambar 3.3 Foaming Agent ........................................................................... 53Gambar 3.4 Pengujian Kuat Tekan Bata Beton Ringan ................................. 56Gambar 4.1 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari

  dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ........................................................................................ 59

Gambar 4.2 Hubungan Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 28 Hari

  dengan Penambahan Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ....................................................................................... 61

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Rata-Rata Bata Beton Ringan pada

  Umur 28 Hari antara Bata Beton Ringan Tipe BR dan BR” .... 62

Gambar 4.4 Hubungan antara Umur Beton Ringan dan Kuat Tekan Bata Beton

  Ringan dan Perbandingan terhadap Hubungan antara Umur Beton Normal terhadap Kuat Tekan Beton Normal .............................. 64

Gambar 4.5 Hubungan antara Kuat Tekan Bata Beton Ringan pada Umur 21

  Hari dengan dan tanpa menggunakan SikaSet Accelerator ........ 66

Gambar 4.6 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan

  Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ........................... 68

Gambar 4.7 Hubungan Persen Absorpsi Bata Beton Ringan dengan Penambahan

  Zat Kapur pada Tiap Tipe Bata Beton Ringan ........................... 70

Gambar 4.8 Perbandingan Persen absorpsi bata beton ringan antara bata beton

  ringan tipe BR dan BR” .............................................................. 71

DAFTAR NOTASI

  SSD : saturated surface dry

  2

  fc’ : kekuatan tekan (N/mm ) P : beban tekan (N)

2 A : luas penampang (mm )

  W/C : faktor air semen FM : modulus kehalusan (%) A : berat bata beton ringan dalam keadaan kering (kg) B : berat bata beton ringan dalam keadaan SSD (kg) BR 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR 2,75 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 : 2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR 3,00 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 1 : 2 : 3 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR” 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 0,9 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR” 2,75: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 : 2,75 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BR” 3,00: bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir : Kapur = 0,9 : 2 : 3 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari

  BR 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 2 hari BR 7 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 6 hari BR 14 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 13 hari BR 21 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 20 hari BR 28 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan W/C ratio = 0,55 dan dicuring selama 27 hari BS 1 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 tanpa pemakaian SikaSet Accelerator BS 2 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan pemakaian SikaSet Accelerator sebanyak 0,11 L per kg semen BS 3 : bata beton ringan dengan komposisi Semen : Pasir = 1 : 2 dengan pemakaian SikaSet Accelerator sebanyak 0,15 L per kg semen