146022970 Pengaruh Budaya Organisasi Dan Rotasi Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Serta Implikasinya Pada Kinerja Pegawai Iain Ar raniry Banda Aceh

ISSN 2302-0199
pp. 1- 17

Jurnal Ilmu Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN ROTASI
PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA
IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI IAIN ARRANIRY BANDA ACEH
Fatmawati1, Mahdani2, Sofyan Idris3
1)

2,3)

Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Staff Pengajar Jurusan Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: Training for teachers, not only important for the improvement of skills in special
areas, but also teachers need to be productive have increased expertise that can decide what
and why, and how to carry out systematic work based on adequate knowledge. The purpose of
this study was to determine the performance of high school teachers in the city of Banda Aceh,

to determine the effect of partial education and training on the performance of high school
teachers in the city of Banda Aceh and the simultaneous influence on the performance of
education and training high school teachers in the city of Banda Aceh. Location of the study
was conducted at the senior high school in the city of Banda Aceh. While that is the object of
research related to three variables, namely the performance of teachers, while the researchers
took a representative sample of the population. The number of samples for the study 32.7% or
150 senior high school teachers in the city of Banda Aceh. Based on the results showed that
together for the second hypothesis suggests that education and training significantly influence
the performance of teachers in senior high school in the city of Banda Aceh. while the
individual for the first hypothesis suggests that both the education and training significantly
influence the performance of teachers in senior high school in the city of Banda Aceh. In
improving the performance of teachers in senior high school in Banda Aceh have to really pay
attention to the pattern of education and training for teachers, so education and training
program endorsed by the relevant agencies can have an impact on teacher performance
improvements, especially in improving student achievement and improving the quality of
learning teaching in the classroom.

Keywords: Education, Training and Teacher Performance

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan rotasi

pekerjaan baik secara parsial maupun simultan terhadap motivasi kerja karyawan IAIN Ar-Raniry
Banda Aceh, untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan rotasi pekerjaan terhadap kinerja
karyawan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh baik secara parsial maupun simultan dan yntuk mengetahui
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Adapun lokasi
penelitian adalah di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Objek penelitian adalah mengenai pengaruh budaya
organisasi dan rotasi pekerjaan terhadap motivasi serta dampaknya pada kinerja pegawai IAIN ArRaniry Banda Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 175 orang. Hasil penelitian menunjukkan
untuk hipotesis pertama diperoleh penjelasan bahwa variabel budaya organisasi dan rotasi pekerjaan
saling berhubungan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh,
untuk hipotesis kedua dapat dijelaskan bahwa menerima hipotesis alternatif dan menolak hipotesis nol,
artinya bahwa variabel budaya organisasi dan rotasi pekerjaan secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan untuk hipotesis
ketiga dapat dijelaskan bahwa menerima hipotesis alternatif dan menolak hipotesis nol, artinya bahwa
variabel budaya organisasi dan rotasi pekerjaan dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja pegawai IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Kata Kunci: Budaya Organisasi, Rotasi Pekerjaan, Motivasi dan Kinerja.

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

- 1


ISSN 2302-0199
pp. 2- 17

Jurnal Ilmu Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Semakin ketatnya tingkat persaingan
sumber daya manusi, baik dalam bisnis
maupun

dalam

mengakibatkan
pada

organisasi
organisasi

tantangan


mempertahankan

mencapai tujuan.
Motivasi kerja pada pegawai dapat

nirlaba

dipengaruhi beberapa faktor diantaranya

dihadapkan

budaya organisasi dan rotasi pekerjaan.

untuk

dapat

dan


Waridin

(2006)

hidup.

mengungkapkan bahwa setiap organisasi

atau

memiliki budaya organisasi yang berfungsi

organisasi ini dipengaruhi oleh kinerja

untuk membentuk aturan atau pedoman

pegawai (job performance) atau hasil kerja

dalam


yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini

melakukan tugas sesuai dengan tanggung

berarti budaya organisasi yang tumbuh dan

jawab yang diberikan kepadanya. Pegawai

terpelihara dengan baik akan mampu

merupakan sumber daya yang penting bagi

memacu organisasi ke arah perkembangan

organisasi, karena memiliki bakat, tenaga,

yang lebih baik. Selain itu, tekanan utama


dan kreativitas yang sangat dibutuhkan

dalam

oleh organisasi untuk mencapai tujuannya.

budaya organisasi adalah mencoba untuk

Keberhasilan

kelangsungan

Masrukhin

suatu

organisasi

berfikir


dan

perubahan

bertindak

dan

dalam

pengembangan

Dalam rangka meningkatkan kinerja

mengubah nilai-nilai, sikap dan perilaku

dari pegawainya, organisasi perlu memberi

dari anggota organisasi secara keseluruhan.


perhatian pada kepentingan pegawai yang

Motivasi kerja pada pegawai juga

memiliki

berbagai

macam

kebutuhan.

dapat dipengaruhi oleh adanya rotasi

Ninuk Muljani (2002) menyatakan bahwa

pekerjaan.

Mourdoukoutas


keinginan

menyatakan

bahwa

untuk

memenuhi

berbagai

rotasi

(1994)
pekerjaan

kebutuhan inilah yang dipandang sebagai

merupakan


salah

satu

pendorong atau penggerak bagi seseorang

organisasi

agar

pegawainya

untuk

termasuk

menyesuaikan dengan perubahan kondisi

bekerja.

kerja. Pulich (1989) menambahkan bahwa

melakukan

melakukan

sesuatu,

pekerjaan

atau

pilihan

bagi
dapat

Seorang pegawai yang professional tidak

rotasi

dapat melepaskan diri dari kenyataan

melakukan pekerjaan yang tidak biasanya

bahwa mereka adalah individu yang juga

mereka

mempunyai kebutuhan, keinginan, dan

mendorong

harapan dari tempatnya bekerja. Keinginan

kemampuan dan perilaku dari pegawai

untuk memenuhi kebutuhan inilah yang

lama serta untuk orientasi dan penempatan

akan mempengaruhi motivasi kerja yang

pegawai baru.

ada pada setiap individu untuk melakukan

pekerjaan

Objek

lakukan.

berarti

Rotasi

adanya

yang

pegawai

pekerjaan
penambahan

digunakan

dalam

segala sesuatu yang lebih baik dari lainnya

penelitian ini yaitu Institut Agama Islam

di

Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Objek ini

dalam

melakukan

kegiatan

untuk

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

- 2

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

dipilih karena Institut Agama Islam Negeri

Negeri Ar-Raniry Banda Aceh merupakan

Ar-Raniry Banda Aceh adalah salah satu

ujung

lembaga yang secara konsisten melakukan

pelayanan yang memuaskan baik kepada

perbaikan sistem mekanisme kerja demi

setiap mahasiswa Institut Agama Islam

mencapai kinerja pegawai yang optimal.

Negeri

Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry

kepada setiap dosen. Untuk itu baik

Banda Aceh sebagai institusi perguruan

buruknya pelayanan tergantung sejauh

tinggi

mana budaya organisasi dan sistem rotasi

negeri selalu

konsisten dalam

tombak

dalam

Ar-Raniry

memberikan

maupun

pelayanan

memberikan pelayanan kepada mahasiswa.

pekerjaan

Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry

tersebut,

Banda Aceh dihadapkan pada tantangan

meningkatkan motivasi kerja karyawan.

dimana lembaga ini bertugas untuk terus

yang

berlaku

cukup

Persepsi

di

lembaga

berperan

dalam

mahasiswa

atau

dosen

memberikan pelayanan yang lebih baik

tentang pelayanan yang diterima seringkali

kepada mahasiswa.

disandarkan

pada

persepsi

pribadi

Faktor lain yang menjadi perhatian

seseorang, sehingga apabila mendapatkan

diluar budaya organisasi yaitu rotasi

layanan kurang baik maka hal tersebut

pekerjaan. Hal ini merupakan konsekuensi

disandarkan pada keadaan yang seharusnya

dari adanya perubahan struktur organisasi

diterima dan merupakan wewenang dari

dan kebijakan rotasi pekerjaan dilakukan

lembaga

untuk memenuhi kebutuhan akan sumber

masyarakat serta merupakan pelajaran

daya manusia yang menjalankan sistem

untuk intropeksi diri. Sehingga gejolak

dari

yang diakibatkan oleh pelayanan kepada

kantor-kantor

dimodernisasi.

yang

Perubahan

telah
budaya

organisasi dengan penerapan ketentuan

insan

tersebut

kampus

dalam

tidak

begitu

melayani

nampak

kepermukaan.

internal dan eksternal seperti penerapan

Banyak hal yang dapat mempengaruhi

kode etik yang tegas, pengembangan visi,

motivasi

misi, dan nilai, serta kebijakan rotasi

menjalankan tugas dan fungsinya, untuk

pegawai

itu organisasi harus berusaha menjamin

sebagai

konsekuensi

dari

kerja

karyawan

dalam

perubahan struktur organisasi merupakan

agar

hal yang menarik untuk suatu obyek

denagn motivasi kerja karyawan dapat

penelitian, bagaimana dampak dari kedua

terpenuhi

secara

hal tersebut terhadap motivasi dan kinerja

variabel

tersebut

pegawai Institut Agama Islam Negeri Ar-

organisasi dan sistem rotasi pekerjaan

Raniry

sehingga karyawan tidak merasa jenuh

Banda

Aceh

yang

telah

dimodernisasikan.
Karyawan

Institut

variabel-variabel

yang

maksimal.
antara

lain

berkaitan

Variabelbudaya

bekerja dalam satu bidang dalam rentang
Agama

Islam

waktu yang lama. Membahas masalah
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

- 3

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

budaya organisasi merupakan hal yang

adalah bahwa motivasi kerja karyawan

esensial bagi suatu organisasi, karena akan

belum menunjukkan peningkatan terhadap

selalu berhubungan dengan kehidupan

pencapaian

kinerja

yang ada dalam organisasi itu sendiri.

organisasi,

ini

Budaya organisasi merupakan falsafah,

organisasi

yang

ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan,

dipahami oleh sebagian besar dari pegawai,

harapan, sikap dan norma-norma yang

disamping faktor rotasi pekerjaan yang

dimiliki secara bersama serta mengikat

cenderung mengabaikan terhadap keahlian

dalam suatu komunitas tertentu (Robbins,

yang dimiliki masing-masing pegawai,

2006:721).

sehingga berdampak terhadap pencapaian

Secara

spesifik

budaya

dalam

organisasi akan ditentukan oleh kerja sama
tim,

kepemimpinan,

yang

diharapkan

disebabkan
belum

budaya

sepenuhnya

kinerja yang diharapkan oleh organisasi.
Ermayanti (2001:3), mengemukakan

karakteristik

bahwa pemahaman motivasi, baik yang

organisasi dan proses administrasi yang

ada dalam diri karyawan maupun yang

berlaku.

Mengapa

penting

karena

budaya

organisasi

berasal

merupakan

kebiasan-

membantu dalam peningkatan kinerja.

kebiasaan yang terjadi dalam hirarki

Dalam hal ini seorang pimpinan perlu

organisasi yang mewakili norma-norma

mengarahkan

perilaku

anggota

menciptakan kondisi (iklim) organisasi

organisasi. Budaya yang produktif adalah

melalui pembentukan budaya kerja atau

budaya yang dapat menjadikan organisasi

budaya organisasi sehingga para karyawan

menjadi kuat dan tujuan organisasi dapat

merasa terpacu untuk bekerja lebih keras

terakomodasi (Sinungan, 2003:48).

agar kinerja yang dicapai juga tinggi.

yang

diikuti

Keberhasilan

oleh

pelaksanaan

budaya

dari

Pemberian

lingkungan

akan

motivasi

motivasi

dapat

dengan

harus

diarahkan

organisasi antara lain dapat dilihat dari

dengan baik menurut prioritas dan dapat

peningkatan tanggung jawab, peningkatan

diterima dengan baik oleh karyawan,

kedisiplinan, kepatuhan pada norma atau

karena motivasi tidak dapat diberikan

aturan,

untuk setiap karyawan dengan bentuk yang

terjadinya

komunikasi

dan

hubungan yang harmonis dengan semua
tingkatan,
kepedulian,

peningkatan partisipasi dan
berkurangnya

tingkat

berbeda-beda.
Fenomena berkenaan dengan kinerja
pegawai

dapat

dilihat

dari

banyak

kemangkiran dan keluhan. Jika semua hal

pekerjaan yang telah dibebankan kepada

tersebut dapat dilaksanakan dengan baik

pegawai tidak dapat diselesaikan tepat

maka kinerja karyawan akan meningkat.

waktu, banyak pegawai yang kurang tekun

Menurut pengamatan dan pengalaman

dalam menjalankan tugas dan tanggung

penulis pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

jawab yang telah diberikan oleh pimpinan,

4-

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

masih rendahnya tingkat disiplin kerja

melakukan penelitian dalam bentuk karya

pegawai, sehingga kinerja yang diharapkan

akhir dengan judul penelitian mengenai

oleh

“Pengaruh Budaya Organisasi Dan Rotasi

pimpinan

tercapai

dan

serta

organisasi

masih

tidak

rendahnya

Pekerjaan

Terhadap

Motivasi

Serta

penghargaan atas prestasi kerja yang

Implikasinya Pada Kinerja Pegawai IAIN

diberikan

Ar-Raniry Banda Aceh”

kepada

pegawai

yang

mempunyai prestasi serta kualitas kerja
yang belum sepenuhnya dapat dapat

METODE PENELITIAN

dipertanggungjawabkan kepada pimpinan

Lokasi dan Objek Penelitian

dan organisasi. Rendahnya kinerja pegawai

Lokasi peneIitian ini dilakukan pada

ini mungkin disebabkan oleh faktor budaya

IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Adapun yang

organisasi

menjadi

yang

cenderung

kurang

objek

penelitian

ini

adalah

mendukung terhadap pencapaian kinerja

pengaruh budaya organisasi dan rotasi

pegawai disamping adanya faktor rotasi

pekerjaan

kerja yang cenderung kurang berjalan

dampaknya pada kinerja pegawai IAIN Ar-

dengan baik, dimana banyak pegawai yang

Raniry Banda Aceh.

merasa bosan dengan posisi yang sudah

yang pada akhirnya berdampak terhadap
rendahnya kinerja. Dengan adanya budaya
organisasi yang baik diharapkan akan
tercipta kinerja pegawai yang lebih baik,
disamping

faktor

perencanaan

rotasi

pekerjaan kepada pegawai.
Berdasarkan
penulis

mencoba

di

Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai IAIN Ar-Raniry Banda
Aceh yang berjumlah 314 orang pegawai
administrasi pada IAIN Ar-Raniry Banda
Aceh.

Sedangkan

penarikan

sampel

dilakukan dengan menggunakan metode
stratified random sampling, dengan jumlah

atas,

menganalisis pengaruh

motivasi kerja pegawai IAIN Ar-Raniry Banda
Penelitian

serta

responden sebanyak 175 orang.

alasan-alasan

budaya organisasi dan rotasi kerja terhadap

Aceh.

motivasi

Populasi dan Sampel

geluti dalam rentang waktu yang cukup
lama, sehingga menimbulkan kebosanan

terhadap

ini

diharapkan

Operasional Variabel


Budaya Organisasi (X1), yaitu Sistem

dapat

penyebaran kepercayaan dan nilai-

bermanfaat khususnya bagi Perguruan Tinggi

nilai yang berkembang dalam suatu

IAIN Ar-Raniry Banda Aceh serta kajian

organisasi dan mengarahkan perilaku

ilmiah dalam bidang manajemen sumber daya

anggota-anggota organisasi

manusia, dan di lingkungan IAIN Ar-Raniry
Banda Aceh pada umumnya. Berdasarkan
alasan

tersebut

penulis

tertarik

untuk



Rotasi Pekerjaan (X2), yaitu Memutar
atau menggilir penempatan pejabat
struktural maupun fungsional dari satu

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

- 5

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala



jabatan tertentu ke jabatan lainnya

secara kualitas maupun kuantitas yang

yang

dihasilkan oleh seseorang karyawan dalam

ditetapkan

dalam

sebuah

kebijakan yang bersifat compulsary

periode tertentu sesuai dengan tanggung

Motivasi

jawab yang diberikan.

(Y),

Sebagai

kesediaan

untuk mengeluarkan tingkat upaya
tujuan-tujuan

yang hendak dicapai dan aktivitasnya yang

organisasi yang dikondisikan oleh

dilakukan akan membawa kepada suatu

kemampuan

upaya

untuk

keadaan yang lebih memuaskan dari pada

memenuhi

sesuatu

kebutuhan

keadaan sebelumnya. Dengan demikian

yang



Seseorang bekerja karena ada sesuatu

tinggi

kearah

itu

dapat dikatakan bahwa pada diri manusia

individual.
Prestasi

terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada

kerja/hasil kerja secara kualitas dan

saatnya akan membentuk tujuan-tujuan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang

yang hendak dicapai dan dipenuhinya.

karyawan/pegawai

dalam

Yang menjadi persoalan sekarang adalah

melaksanakan tugasnya sesuai dengan

bagaimana perusahaan dapat membuat

tanggung

pegawainya

menjadi

berprestasi

dalam

Kinerja

Pegawai

jawab

(Z),

yang

diberikan

kepadanya

bersemangat
bekerja

Pengertian Kinerja Karyawan

tantangan sehingga

prestasi kerja karyawan sebagai hasil kerja
seseorang

dan

dan

siap

tugasnya,
menghadapi

tujuan perusahaan

tercapai.
Setiap perusahaan atau organisasi
pemerintahan perlu melakukan penilaian

tertentu dibandingkan dengan berbagai

prestasi kerja para karyawannya. Penilaian

kemungkinan,

standar,

prestasi kerja karyawan merupakan salah

target/sasaran atau kriteria yang telah

satu alternatif dasar dalam pemindahan

ditentukan terlebih dahulu

(mutasi) atau promosi karyawan, sehingga

prestasi

misalnya

bersama.
kerja

selama

bidangnya

periode

disepakati

karyawan

yang

menjalankan

KAJIAN PUSTAKA

Robbins (2007 : 212), mendefinisikan

keras,

pekerja

Oleh

umumnya

dan telah
karena

itu

akan dicapai kinerja karyawan yang tinggi,

menyangkut

sesuai dengan target dan harapan dari

dengan pekerjaan atau macam pekerjaan
manusia

yang

perusahaan.

mengerjakan pekerjaan

Gibson, Ivannenich, Donnelly (2003:

tersebut dan kemampuan/ketrampilan serta

167) mengemukakan bahwa : "Evaluasi

lingkungan dari pada pekerjaan tersebut.

prestasi adalah evaluasi sistematik dan

Dari pengertian tersebut di atas,

formal atas prestasi kerja karyawan dan

sangat jelas menyatakan bahwa kinerja

potensi pengembangannya di masa depan".

atau prestasi kerja adalah hasil kerja baik
6-

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

Selanjutnya

Robbins

(2007: 327)

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

mengemukakan bahwa :
Kinerja

kegiatan memberikan umpan balik kepada

karyawan
adalah tingkat

Performance)

mana

(Employee

terhadap

karyawan mengenai unjuk kerjanya selama
kurun waktu tertentu.

karyawan

mencapai

Hal ini berarti penilaian karya tidak

persyaratan-persyaratan

pekerjaan.

boleh dirahasiakan kepada orang yang

Penilaian kinerja (Performance Appraisal)

dinilai. Penilaian karya harus dijadikan

adalah proses yang mengukur kinerja

kritik yang dilengkapi saran dan petunjuk

karyawan.

Penilaian

untuk

umumnya

mencakup

maupun

kinerja
aspek

kuantitatif

dari

pada

perbaikan.

Pada

kenyataannya

kualitatif

penilaian karya bukan hanya berguna

pelaksanaan

untuk menetapkan besarnya imbalan yang

pekerjaan. Penilaian kinerja berkenaan

harus

dengan

seseorang

melainkan dapat juga berfungsi untuk

melakukan pekerjaan yang ditugaskan atau

membantu proses pengembangan dirinya.

yang diberikan.

Penilaian yang diberikan secara terbuka

seberapa

baik

Program penilaian karyawan yang
dianut

oleh

perusahaan,

dapat

diterima

dan

seorang

didiskusikan,

karyawan

karyawan,

memungkinkan

mengetahui

hal-hal

yang

menimbulkan kepercayaan moral yang

merupakan

baik dari karyawan terhadap perusahaan.

mengetahui dengan pasti hal-hal yang

Adanya kepercayaan dikalangan karyawan

diharapkan darinya.

kekurangannya

dan

bahwa mereka akan menerima imbalan

Penilaian prestasi kerja (performance

sesuai dengan prestasi yang dicapainya,

appraisal) merupakan salah satu tugas yang

akan

paling penting bagi setiap manager yang

merupakan

rangsangan

bagi

karyawan untuk memperbaiki prestasinya.

diakui

Selanjutnya

dialami

bila

karyawan

diberitahu

pula

bahwa

dalam

banyak kesulitan

menanganinya

secara

kelemahan-kelemahannya, maka dengan

memadai. Tidaklah selalu mudah untuk

bantuan pimpinan mereka berusaha untuk

menilai prestasi seorang karyawan secara

memperbaiki diri masing-masing.

akurat dan lagi pula serba sulit untuk

Penilaian

karyawan

menimbulkan

loyalitas

perusahaan

bila

mengembangkan

dan

dapat

menyampaikan hasil penelitian kepada

terhadap

yang bersangkutan tanpa menimbulkan

pemimpin
memajukan

rasa

kecewa

dihadapi

baginya.

manajer

Masalah yang

adalah

bagaimana

karyawannya melalui pemberian sarana

menilai kemampuan-kemampuan tenaga

pendidikan khusus bagi karyawan yang

kerja pada saat ini sehubungan dengan

memerlukannya.

persyaratan-persyaratan sekarang maupun

Kemudian
berpendapat

Mathis

"Penilaian

(2002:112)
karya

adalah

pada waktu-waktu mendatang.
Motivasi kerja karyawan sangat erat
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

- 7

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

kaitannya dengan sifat dan kemauan

dipaksa (Saydan, : 2006).

karyawan untuk menyelesaikan semua

Motivasi adalah suatu kecenderungan

tugas-tugasnya yang menjadi tanggung

untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan

jawabnya. Karyawan akan memiliki sifat

dalam diri (drive) dan diakhiri dengan

untuk bekerja keras dorongan oleh faktor-

penyesuaian

faktor yang dapat memenuhi cita-citanya.

dikatakan

Motivasi kerja karyawan akan sangat

(Mangkunegara, 2005 : 93).

diri,

penyesuaian

untuk

memuaskan

diri
motif

berdampak terhadap prestasi perusahaan.

Menurut Rivai dan Sagala, (2009 :

Karena dengan motivasi kerja karyawan

455) “Motivasi adalah serangkaian sikap

yang

tinggi,

mencapai

perusahaan

tujuan-tujuan

akan

dapat

dan

yang

telah

individu untuk mencapai hal yang spesifik

direncanakan tepat pada waktu dengan

nilai-nilai

yang

mempengaruhi

sesuai dengan tujuan individu”.

Dengan

Selanjutnya, Robbins, (2007 : 198)

demikian pimpinan harus memberikan

mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan

kontribusi dalam menunjang motivasi kerja

untuk mengeluarkan tingkat upaya yang

karyawan dalam berbagai aspek kebutuhan.

tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi yang

biaya

yang

sangat

efisien.

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
Pengertian Motivasi

untuk

Motivasi adalah kondisi yang sangat
dibutuhkan oleh semua orang. Diperlukan
setiap hari untuk menjalankan kehidupan,
membantu

orang

lain,

memimpin

sekelompok orang dan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Harvey, 2006 : 5).
Motivasi berasal dari kata
(latin),

“movere”

yang berarti mendorong atau

menggerakkan (Saydan, 2006: 226).

memenuhi

sesuatu

kebutuhan

individual.
Menurut Saydan, (2006 : 328) tujuan
pemberian

motivasi

bagi

pegawai/

karyawan adalah untuk :
1. Mengubah perilaku karyawan sesuai
dengan keinginan perusahaan;
2. Meningkatkan gairah dan semangat
kerja;
3. Meningkatkan disiplin kerja;

Motivasi merupakan semua kekuatan

4. Meningkatkan prestasi kerja;

yang ada dalam diri seseorang yang

5. Mempertinggi moral kerja karyawan;

memberi daya, arah dan memelihara

6. Meningkatkan rasa tanggung jawab;

tingkah laku yang bersangkutan.

7. Meningkatkan

kehidupan
diartikan
pemberian

kita
sebagai

sehari-hari,

motivasi

keseluruhan

dorongan

atau

Dalam

proses

rangsangan

kepada para karyawan, sehingga mereka
bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa
8-

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

produktivitas

dan

efisiensi;
8. Menumbuhkan

loyalitas

karyawan

pada perusahaan.
Dari
motivasi

pengertian
dan

tentang

motivasi

kerja

motif,
yang

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

dikemukakan para ahli di atas dapat

lembaga/ instansi. Mereka memerlukan

disimpulkan bahwa motif adalah suatu

kondisi yang mendukung baik dari dalam

perangsang atau daya pendorong dalam

diri pegawai, berupa motivasi agar dapat

diri seseorang yang perlu dipenuhi agar

bekerja dengan baik untuk memenuhi

orang tersebut dapat menyesuaikan diri

kebutuhannya,

dengan lingkungannya. Motivasi adalah

tercukupinya sandang, pangan, papan,

daya

kebutuhan

pendorong

yang

menimbulkan

baik

akan

kebutuhan

rasa

akan

aman,

serta

kemauan dan kerelaan dalam diri individu

pengakuan akan keberadaannya dalam

untuk mengerjakan berbagai tugas yang

bekerja.

menjadi

tanggung

jawabnya

dalam

Menurut

Siagian

(2006

:

286),

mencapai tujuan. Motivasi timbul atas

menyebutkan bahwa dengan motivasi yang

dorongan pada seorang individu yang

tepat dan benar, para karyawan akan

dapat menggerakkan dan mengarahkan

terdorong

perilaku. Sedangkan motivasi kerja adalah

mungkin dalam melaksanakan tugasnya

proses mendorong, mengarahkan perilaku

karena

manusia

keberhasilan organisasi mencapai tujuan

yang

berhubungan

dengan

lingkungan kerja untuk mencapai tujuan.
Motivasi atau dorongan untuk bekerja
ini sangat menentukan bagi tercapainya

untuk

berbuat

meyakini

semaksimal

bahwa

dengan

dan berbagai sasarannya, kepentingankepentingan

pribadi

para

anggota

organisasi tersebut akan terpelihara pula.

sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat

Menurut Wahjosumidjo dalam Saydan,

menumbuhkan motivasi kerja setinggi-

(2006 : 227), “motivasi merupakan suatu

tingginya

proses

bagi para karyawan dalam

psikilogis

yang

mencerminkan

organisasi. Motivasi timbul karena adanya

interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi

suatu kebutuhan dan karenanya perbuatan

dan keputusan yang terjadi dalam diri

tesebut terarah pencapaian tujuan tertentu.

sendiri”. Menurut Robbins dan Coulter,

Apabila tujuan telah tercapai maka akan

(2007 : 530), motivasi adalah “kerelaan

tercapai kepuasan dan cenderung untuk

untuk mengarahkan segenap upaya untuk

diulang kembali, sehingga lebih kuat dan

mencapai

mantap.

dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk

Pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan dalam suatu lembaga/organisasi
adalah

para

pegawai/karyawan

yang

bekerja harus memiliki motivasi yang
tinggi. Pegawai dapat mengaktulisasikan
diri sesuai dengan kemampuan yang

tujuan

organisasi

yang

memuaskan beberapa kebutuhan individu”.
Menurut Nawawi dan Hadari, (2005 :
52), motivasi merupakan proses psikologis
yang berlangsung dalam interaksi antar
kepribadian

yang berbeda-beda

untuk

memenuhi kebutuhan sebagai manusia.

dimilikinya untuk lebih berperan dalam
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

- 9

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

Dari proses ini dihasilkan dorongan (motif)
berupa kehendak. Kemauan dan keinginan
untuk

bertindak/berbuat

melalui

pengambilan keputusan.
Menurut
motivasi

(2006:95)

“pemberian

daya

penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja

seseorang,

bekerjasama,

Dalam
seseorang

kehidupan
tidak

lingkungannya.

Hasibuan,

adalah

Budaya Organisasi

agar

bekerja

mereka

mau

efektif

dan

berintegrasi dengan segala daya upayanya

akan

sehari-hari
terlepas

Kepribadian

dari

seseorang

akan dibentuk pula oleh lingkungannya,
dan agar kepribadian tersebut mengarah
kepada sikap dan perilaku yang positif
tentunya harus didukung oleh suatu norma
yang diakui tentang kebenarannya dan
dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak.
Pada dasarnya manusia atau seseorang

untuk mencapai kepuasan”.

yang berada dalam kehidupan organsisasi
American

Hasibuan,

dalam

Encyclopedia

(2006:96)

mendefinisikan

motivasi sebagai “suatu kecendrungan
dalam diri seorang yang meningkatkan
daya tahan dan mengarahkan tingkah
lakunya.

Motivasi

mencakup

faktor

kebutuhan emosional dan biologis, yang
hanya dapat diduga dari pengamatan
tingkah laku”.

Hasibuan, (2006 : 95), adalah “sejumlah
fisik

membentuk

untuk

menentukan

sesuatu

yang

dan
dapat

mengakomodasi kepentingan semua pihak,
agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak
berbenturan dengan berbagai sikap dan
perilaku dari masing-masing individu.
Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah
budaya dimana individu berada, seperti
nilai, keyakinan, anggapan, harapan, dan

Sedangkan pengertian kerja, menurut

aktivitas

berusaha

dan

mental

untuk

mengerjakan suatu pekerjaan”.

sebagainya.
Budaya dalam arti sempit adalah seni
(art), sedangkan dalam arti luas budaya
berarti segala segala sesuatu hasil cipta,

Dari berbagai pengertian motivasi dan

rasa, dan karsa manusia baik berupa nilai-

pengertian kerja di atas, dapat disimpulkan

nilai, gagasan atau ide pemikiran hingga

bahwa pada dasarnya motivasi kerja adalah

barang-barang fisik buatan manusia yang

suatu dorongan yang muncul dari dalam

tujuannya

diri seseorang untuk melakukan suatu

mempertahankan kehidupanya.

pekerjaan

demikian

dalam

rangka

memenuhi

untuk

budaya

memelihara

merupakan

dan
Dengan
hasil

keinginan atau kebutuhannya, baik yang

kesepakatan bersama dalam berintaraksi

dipengaruhi oleh faktor intern maupun

antar anggota (manusia) dalam suatu

ekstern organisasi.

lingkungan

tertentu.

Adapun

menurut

Taylor, budaya adalah : “Culture of
Civilization, taken in its wide ethnographic
10 -

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

ense,

is

that

complex

whole

which

perusahaan

sehingga

mempermudah

includeds knowladge, belief, art, morals,

lahirnya kesepakatan yang lebih luas untuk

low, custom, and any other capabilities

kepentingan

and habitats acquired by man as a member

Budaya organisasi merupakan pengendali

of society” (dalam Ndraha, 2007 : 43)

dan arah dalam membentuk sikap dan

perorangan.

Keutamaan

Menurut Robbins (2007 : 12) :

perilaku manusia yang melibatkan diri

“Kebudayaan merupakan inti dari apa yang

dalam suatu kegiatan organisasi. Secara

penting dalam organisasi, seperti aktivitas

individu maupun kelompok seseorang

memberi perintah, dan larangan serta

tidak

menggambarkan sesuatu yang dilakukan

organisasi dan pada umumya mereka akan

dan

mengatur

dipengaruhi oleh keanekaragaman sumber-

perilaku anggota”. Robbins (2007 : 14) :

sumber daya yang ada sebagai stimulus

“Budaya merupakan berbagai interaksi dari

seseorang bertindak.

tidak

dilakukan

yang

ciri-ciri kebiasaan yang mempengaruhi
kelompok-kelompok

orang

dalam

akan

terlepas

dengan

Budaya

Berbagai tindakan yang dilakukan
oleh seseorang tentunya berbeda-beda

lingkungannya”. Jadi budaya mengandung

dalam

apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh

organisasi implementasi budaya dirupakan

dilakukan

dikatakan

dalam bentuk perilaku. Artinya perilaku

sebagai suatu pedoman yang dipakai untuk

individu dalam organisasi akan diwarnai

menjalankan aktivitas organisasi.

oleh Budaya organisasi yang bersangkutan.

sehingga

dapat

bentuk

perilakunya.

Dalam

organisasi

Robbins (2007 : 24) : ”Perilaku individu

dalam perusahaan merupakan alat untuk

berkenaan dengan tindakan yang nyata

mempersatukan

dilakukan oleh seseorang dapat diartikan

Pada

dasarnya

budaya

setiap

individu

yang

melakukan aktivitas secara bersama-sama.

bahwa

Lebih

seseorang pasti akan tidak terlepas dari

lanjut

Robbins

(2007

:

22),

dalam

mengemukakan bahwa “Budaya organisasi

perilakunya”.

adalah perekat sosial yang mengikat

Menurut

melakukan

tindakan

Robbins

anggota organisasi”. Nampaknya agar

(2007 :271) ”Budaya organisasi diartikan

suatu karakteristik atas kepribadian yang

sebagai sistem makna yang dianut oleh

berbeda-beda antara orang yang satu

anggota-anggota yang membedakan suatu

dengan orang yang lain dapat disatukan

organisasi dengan organisasi yang lain”.

dalam suatu kekuatan organisasi maka

Dalam

bukunya

perlu adanya perekat sosial.

(2007

:479)

Mengingat

budaya

yang

lain

menyatakan

Robbins
”Budaya

organisasi

organisasi berupa nilai-nilai dominan yang

merupakan suatu kesepakatan bersama

didukung oleh anggota organisasi, atau

para anggota dalam suatu organisasi atau

falsafah

yang

menuntun

kebijakan

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
- 11
2012

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

organisasi terhadap pegawai dan pelanggan,

Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

atau bisa juga diartikan sebagai cara

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan,

pekerjaan dilakukan ditempat itu, atau

dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil,

asumsi

tidak menyebut istilah Rotasi atau Rolling.

dan

terdapat

kepercayaan

diantara

dasar

onggota

yang

oganisasi”.

Menurut

Sumarwoto,

(2011),

Secara singkat Budaya organisasi berarti

pengertian rotasi kerja adalah memutar

suatu sistem pengertian yang diterima

atau

secara bersama.

struktural maupun fungsional dari satu

menggilir

penempatan

pejabat

Jadi Budaya organisasi berhubungan

jabatan tertentu ke jabatan lainnya yang

dengan nilai-nilai, kebiasaan cara kerja,

ditetapkan dalam sebuah kebijakan yang

upacara, tradisi, yang diterima oleh para

bersifat Compulsary. Sementara itu, istilah

anggota organisasi sebagai suatu sistem

mutasi dalam arti perpindahan, lebih

makna

memiliki pengertian teknis yaitu tentang

bersama,

sebagai

karakteristik

yang

membedakan

bagaimana

mengatur

dengan ciri organisasi yang lain. Sistem

pemindahan

pejabat

makna bersama ini bila diamati merupakan

kebijakan perputaran jabatan.

tertentu

(identity)

sperangkat

karakteristik

yang

selalu

Rotasi
dalam

biasanya dijadikan sebagai norma yang

kepegawaian

tidak

Paling

tertulis

tetapi

dipegang

dan

peranan

sistem
dari

tidak

terkena

penting

penyelenggaraan
sebuah
ada

organisasi.
3

(tiga)

manfaat/kepentingan yang dapat ditarik

dijalankan setiap hari.

dari
Rotasi Pekerjaan
Sebagai

yang

memiliki

dijumpai dalam suatu organisasi, dan

mekanisme

rotasi,

yaitu

kepentingan

dinas,

kepentingan pejabat yang bersangkutan,

konsep

kebijakan

dalam

dan kepentingan publik.

kepegawaian, Rotasi yang menurut saya
memiliki arti filosofi lebih dalam dari

HIPOTESIS

Mutasi (yang lebih bersifat teknis) justru
tidak

tersurat

dalam

peraturan

kepegawaian di Republik Indonesia, Baik
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

Berdasarkan latar belakang dan studi
kepustakaan penulis menduga bahwa :
Ha1 =

pekerjaan

tentang Perubahan Atas UU Nomor 8
Tahun

1974

tentang
Peraturan

Nomor

Tahun

100

Pemerintah

2000

tentang

12 -

Struktural,

maupun

Peraturan

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

baik

terhadap

motivasi

karyawan

IAIN

kerja
Ar-Raniry

Banda Aceh.

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan

berpengaruh

secara parsial maupun simultan

Pokok-pokok

Kepegawaian,

Budaya organiasi dan rotasi

Ha2 =

Budaya organiasi dan rotasi

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

pekerjaan

berpengaruh

baik

secara parsial maupun simultan

Ha3 =

faktor kompensasi.
Hasil

pengujian

secara

parsial

terhadap kinerja karyawan IAIN

menunjukkan bahwa budaya organisasi

Ar-Raniry Banda Aceh.

secara

positif

berpengaruh

signifikan

pegawai

terhadap motivasi kerja pegawai IAIN Ar-

berpengaruh secara signifikan

Raniry Banda Aceh. Hal ini ditandai oleh

terhadap kinerja karyawan IAIN

nilai signifikan 0.000 < 0.05 (0% < 5%).

Ar-Raniry Banda Aceh.

Kondisi yang sama diperlihatkan oleh

Motivasi

kerja

variabel rotasi pekerjaan. Hasil analisis
seperti yang terlihat pada tabel diatas
HASIL PEMBAHASAN

menunjukkan

Pengaruh Budaya organisasi dan Rotasi
pekerjaan Terhadap

Motivasi Kerja

Serta Implikasinya Terhadap Kinerja
Pegawai IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
budaya organisasi serta rotasi pekerjaan
secara

bersama-sama

berpengaruh

terhadap motivasi kerja pegawai IAIN ArRaniry Banda Aceh. Besarnya pengaruh
secara simultan dari kedua variabel ini
dapat

dilihat

determinasinya.

dari

nilai

Koefisien

koefisien
determinasi

pengaruh kedua variabel ini terhadap
motivasi kerja pegawai administrasi IAIN
Ar-Raniry Banda Aceh adalah sebesar
0.368, artinya sebesar 36.8% perubahan
didasarkan motivasi kerja dapat dijelaskan
oleh perubahan dari variabel budaya
organisasi
sedangkan

serta

rotasi

selebihnya

pekerjaan,

sebesar

63.2%

dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel
budaya organisasi dan rotasi pekerjaan.
Variabel lain yang berpengaruh terhadap
motivasi antara lain, kepuasan kerja,
kepemimpinan, lingkungan kerja maupun

organisasi

bahwa
dan

variabel
rotasi

budaya
pekerjaan

berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja pegawai IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Hasil

ini

ditunjukkan

oleh

nilai

signifikannya yang sebesar 0.000 < 0.05
(0 % < 5%).
Hasil hipotesis kedua menunjukkan
bahwa budaya organisasi, rotasi pekerjaan
dan motivasi kerja kerja secara bersamasama

berpengaruh

terhadap

kinerja

pegawai IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Besarnya pengaruh secara simultan dari
ketiga variabel ini dapat dilihat dari nilai
koefisien

determinasinya.

Koefisien

determinasi pengaruh ketiga variabel ini
terhadap kinerja pegawai adalah sebesar
0.689, artinya sebesar 68.9% perubahan
didasarkan

kinerja

pegawai

dapat

dijelaskan oleh perubahan dari variabel
budaya organisasi, rotasi pekerjaan dan
motivasi
sebesar

kerja

sedangkan

0.311 artinya

selebihnya

sebesar

31.1%

dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel
budaya organisasi serta rotasi pekerjaan
dan motivasi kerja.
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
- 13
2012

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

Sedangkan hasil pengujian secara
parsial

menunjukkan

organisasi

secara

bahwa

positif

budaya

berpengaruh

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1.

Hasil

penelitian

untuk

hipotesis

signifikan terhadap kinerja pegawai IAIN

pertama diperoleh penjelasan bahwa

Ar-Raniry Banda Aceh. Hal ini ditandai

variabel budaya organisasi dan rotasi

oleh nilai signifikan 0.000 < 0.05 (0.0% <

pekerjaan saling berhubungan dalam

5%). Kondisi yang sama diperlihatkan oleh

rangka meningkatkan kinerja pegawai

variabel rotasi pekerjaan dan motivasi

pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

kerja. Hasil analisis seperti yang terlihat

2.

Hasil penelitian terhadap hipotesis

pada tabel diatas menunjukkan bahwa

kedua

variabel

menerima hipotesis alternatif dan

rotasi

pekerjaan berpengaruh

dapat

dijelaskan

bahwa

pegawai

menolak hipotesis nol, artinya bahwa

pegawai IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

variabel budaya organisasi dan rotasi

Hasil

pekerjaan

signifikan

terhadap

ini

kinerja

ditunjukkan

oleh

nilai

secara

bersama-sama

signifikannya yang sebesar 0.000 < 0.05

berpengaruh

(0.0% < 5%). Sedangkan variabel motivasi

terhadap motivasi kerja pegawai pada

kerja secara positif berpengaruh signifikan

IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

terhadap kinerja pegawai IAIN Ar-Raniry

3.

secara

signifikan

Sedangkan untuk pengujian hipotesis

Banda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai

ketiga

dapat

dijelaskan

bahwa

signifikan 0.000 < 0.05 (0.0% < 5%).

menerima hipotesis alternatif dan

hasil

hipotesis

ketiga

menolak hipotesis nol, artinya bahwa

bahwa

motivasi

kerja

variabel budaya organisasi dan rotasi

berpengaruh terhadap kinerja pegawai

pekerjaan dan motivasi kerja secara

IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. Besarnya

bersama-sama

pengaruh variabel ini dapat dilihat dari

signifikan terhadap kinerja pegawai

nilai koefisien determinasinya. Koefisien

IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Sedangkan
menunjukkan

determinasi pengaruh ketiga variabel ini
terhadap kinerja pegawai adalah sebesar
0.535, artinya sebesar 53.5% perubahan
didasarkan

kinerja

pegawai

dapat

dijelaskan oleh perubahan dari variabel
motivasi

kerja

sedangkan

selebihnya

sebesar 0.465 artinya sebesar

46.5%

dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel
motivasi kerja, yaitu budaya dan rotasi
pekerjaan.
14 -

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

berpengaruh

secara

Saran – Saran
1.

Dalam rangka meningkatkan motivasi
kerja pegawai pada IAIN Ar-Raniry
Banda

Aceh,

diharapkan

kepada

pimpinan untuk selalu memberikan
motivasi

kerja

kepada

pegawai

terutama dengan memberikan tugas
dan tanggung jawab kepada pegawai.

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

2.

Rotasi

pekerjaan

bagi

pegawai

menjadi salah satu hal penting dalam
meningkatkan
karena

kinerja

dengan

rotasi

organisasi,

Garvin (2000), Management , Edisi Ketujuh,
Jilid 1. Erlangga, Surabaya.
Ghozali dan Fuad, (2005), Statistik Parametrik,
Binarupa Aksara, Jakarta.

pekerjaan

pegawai akan mendapatkan suasana

Gibson,

Ivannenich,
Donnelly (2003),
Organisasi, Edisi ke Lima Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Griffin

(2004),
Human
Resources
Management, Allyn & Bacon

baru dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
3.

Untuk menunjang peningkatan kinerja
pegawai

yang lebih baik,

maka

prioritas utama adalah meningkatkan
motivasi

kerja,

karena

dengan

motivasi kerja yang tinggi akan
diikuti oleh peningkatan kualitas kerja
menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2005),
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : PT. Bina Aksara.
Basuki dan Susilowati (2005), Metodelogi
Penelitian Bisnis Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE.
Davis Keith dan John W. Newstrom. (2006).
Perilaku Dalam Organisasi, Edisi ke
tujuh, Jilid kedua. Erlangga, Jakarta
Dessler,

G. (2007). Human Resource
Management 8th edition, New
Jersey : Prentice Hall, Inc.

Diana Sulianti Tobing, (2009). Pengaruh
Komitmen Organisasional dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
PT.
Perkebunan
Nusantara (PTPN) III di Sumatera
Utara. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol.11 No. 1 Maret.
Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu, (2001).
Pengaruh Faktor Motivasi terhadap
Prestasi Kerja Karyawan pada Kantor
Perum Perhutani Unit II Surabaya,
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya Malang.

Gujarati, Damodar (2005), Ekonometrika Dasar,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hamalik (2005), Metodelogi Penelitian
Bisnis:Untuk
Akuntansi
dan
Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE.
Harvey,

(2006), Motivation and Work
Behavior, Accademic Press, New
York.

Haryanto (2005), Manajemen Personalia :
Aptikasi dalam Perusahaan , Cetakan
Kedua, Penerbit : Djambatan, Jakarta
Hasibuan, (2006), Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara.
Heidjrachman
dan
Husnan,
(2005),
Manajemen Personalia, Edisi Ketiga,
Yogyakarta, LP3ES.
Koesmono H. Teman, (2005). Pengaruh
Budaya Organisasi terhadap Motivasi
dan Kepuasan Kerja serta Kinerja
Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Ekspor di Jawa
Timur,
Disertasi
Universitas
Airlangga, Surabaya.
Koswara (2000), Manajemen Kinerja, Jurnal
Ekonomi
Universitas
Indonesia,
Jakarta.
Kusumawati
(2006),
Pengaruh
kepemimpinan dan Motivasi kerja
terhadap Prestasi Kerja Karyawan
pada Perusahaan, Blitar tesis
Universitas Airlangga.
Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia (1993), Pengukuran Kinerja
Aparatur Pemerintah, Jakarta.
Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
- 15
2012

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

Malhotra, N. K,(2006). Marketing Research
and Applied Orientation., Upper
Saddle River: Prentice- International.
Mangkunegara A Prabu, (2005), Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mathis Robert L, Jackson, John H. (2002).
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Mitchel T.R., (2002). People in Organization :
in Introduction to Organization
Behavior, MC Graw Hill Book Comp.
Tokyo
Moekijat,
(2005), Kebijakan
Kinerja
Karyawan, BPFE, Yogyakarta
Mowday R. & Steers., (2002). Employ
Organization Linkages : The
Psychology of Commitment Abstein
and Turn Over, Academic, inc,
London.

Roymond, (2008), dengan judul penelitian
mengenai Pengaruh Pelaksanaan
Rotasi Kerja Terhadap Kinerja
Perawat di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Koesnadi Bondowoso
S. Pantja Djati, (2008), Pengaruh Kinerja
Karyawan
Terhadap
Kepuasan,
Kepercayaan,
dan
Kesetiaan
Pelanggan,
Jurusan
Ekonomi
Manajemen,
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Kristen
Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journa
ls/
Sarwoko (2005) dengan judul Analisis Jalur
Pengaruh Karakteristik Pekerjaan,
Motivasi, Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja
Karyawan.
Penelitian
dilakukan di PT. Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Distribusi Jatim
Area Pelayanan dan Jaringan Malang,
Saydan, (2006), Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan.

Munandar, (2002), Perilaku dan Budaya
Organisasi, Penerbit Refika Aditama,
Bandung

Schermerhorn John R. (2003) Manajemen.
Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi,
Yogyakarta

Nawawi dan Hadari, (2005), Administrasi dan
Organisasi
Bimbingan
dan
Penyuluhan,
Jakarta,
Ghalia
Indonesia.

Sedarmayanti (2001), Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju,
Bandung.

Naylin

(2003),
Perubahan
dan
Pengembangan
Organisasi.
Bandung : Penerbit Sinar Baru.

Ndraha, (2007), Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Kesatu, Cetakan
Pertama, Badan Penerbit STIE Yogyakarta.
Nitisemito, (2006), Manajemen Personalia,
Ghallia Indonesia, Jakarta.
Rivai dan Sagala (2009), Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktik, Muria
Kencana, Jakarta
Robbins dan Coulter, (2007), Manajemen, PT.
Indeks Jakarta.
Robbins,

16 -

SP.,
(2007).
Perilaku
Keorganisasian, PT. Indeks, Jakarta.

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
2012

Siagian, Sondang. P. (2003). Manajemen
Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta.
Sikula Andre. F, (2005), Budaya dan Iklim
Organisasi: Teori Aplikasi dan
Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.
Steers, RM and Porter, L. W., (2002).
Motivation and Work Behavior,
Accademic Press, New York.
Sugeng

Budiono
(2005),
Penilaian
Pelaksanaan
Pekerjaan
Dan
Pengembangan Karyawan, Badan
Penerbit
Fakultas
Ekonomi,
Yogyakarta.

Sumarwoto, (2011),
Perusahaan,
Indonesia

Budaya Organisasi
Jakarta:
Ghalia

Teman Koesmono (2005), mengenai “Pengaruh
Budaya kerja Terhadap Motivasi dan
Kepuasan Kerja Serta Kinerja

Jurnal Ilmu Manajemen
Universitas Syiah Kuala

Karyawan Pada Sub Sektor Indusrtri
Pengolahan Kayu Skala Menengah Di
Jawa Timur.

pengganti Undang-Undang No. 22
Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah.

Tika H. Moh. Pabundu, (2006). Budaya
Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan, Cetakan Pertama, PT.
Bhumi Aksara, Jakarta.

UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pendidikan

Umar, Husein, (2005), Metode Penelitian
Aplikasi Dalam Pemasaran, PT.
Gramedia Utama, Jakarta.

Wahjusumidjo (2007), Kepemimpinan dan
Motivasi, Cetakan III, Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 sebagai

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus
- 17
2012

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65