S JPG 0907314 Chapter3

33

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2006, hlm. 96), metode penelitian adalah suatu cara
pendekatan penelitian yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam suatu penelitian, diperlukan metode
penelitian yang tepat agar masalah penelitian dapat terpecahkan. Pengertian
metode penelitian itu sendiri, secara terpisah, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut.
Metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (KBBI, 2001, hlm.
740). Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum (KBBI, 2001, hlm. 1163).
Jadi, dapat dikatakan bahwa metode penelitian merupakan cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan penelitian agar tujuan penelitian
tersebut tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.

Sutedi

(2011, hlm. 54) mengatakan bahwa setiap jenis penelitian

mempunyai metode tersendiri yang menjadi karakter penelitian itu sendiri,
sehingga metode yang digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan dari
penelitiannya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kebiasaan orang Jepang
yang menggunakan kata ganti kedua, khususnya omae, sehingga metode
penelitian yang cocok adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian
kualitatif menurut Sugiyono (2011, hlm. 8) adalah sebagai berikut.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural seting);
disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini
lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut
sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif.
Penelitian kualitatif memiliki berbagai jenis penelitian. Dalam penelitian ini,
dengan mempertimbangkan tujuan dari penelitian ini, maka jenis desain penelitian
yang tepat adalah penelitian analisis deskriptif.
Ria Sukmatriyani, 2015

Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan
(menjabarkan) suatu keadaan atau fenomena yang ada secara apa adanya (Sutedi,
2011, hlm. 20). Menurut Ali (1987, hlm. 121) objek dari penelitian deskriptif ini
berupa fenomena aktual yang terjadi pada masa kini dalam suatu populasi tertentu
atau berupa kasus yang aktual dalam kehidupan sehari-hari.
Alasan penulis memilih metode penelitian analisis deskriptif dikarenakan
penulis bermaksud untuk memahamai situasi sosial secara mendalam dan
menemukan pola kebiasaan masyarakat Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menjelaskan fenomena penggunaan kata ganti orang kedua, khususnya
omae yang terdapat dalam film animasi Kimi to Boku. Kata ganti orang kedua
omae ini merupakan fenomena aktual yang terjadi pada masa kini yang dimana

kata tersebut mengandung makna kasar tetapi sering digunakan oleh tokoh film
animasi Jepang sehingga fenomenal ini perlu dianalisa dan diinterpretasi

penggunaannya.

3.2. Pengumpulan Data
3.2.1. Objek Penelitian
Objek penelitian atau data penelitian menurut Sutedi (2011, hlm. 155)
adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian melalui prosedur pengolahannya. Seperti yang telah disebutkan dalam
batasan masalah, yang menjadi objek penelitian ini adalah kata ganti orang kedua,
khususnya omae yang terdapat dalam film animasi Kimi to Boku.
Alasan penulis memilih kata ganti orang kedua omae adalah karena kata
ganti orang kedua ini unik penggunaannya. Sesuai dengan penelitian terdahulu,
penulis menyebarkan angket pada 108 orang mahasiswa Universita Gunma di
Jepang yang disebarkan pada bulan Juli 2014. Salah satu pertanyaannya adalah
kesan mereka mengenai kata omae dan seberapa sering mereka menggunakan
omae. Uniknya, hampir 50% mahasiswa Jepang yang menyebutkan bahwa omae

itu adalah kata yang kasar, tapi nyatanya hanya sekitar 20% dari mahasiswa yang
menjawab tidak pernah memakai omae. Bahkan 7% dari responden mahasiswi
menjawab sering menggunakan kata omae.


Ria Sukmatriyani, 2015
Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

Karena itulah, seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang penelitian,
fenomena penggunaan omae ini perlu diteliti agar tidak terjadi kesalahan
pemahaman terhadap penggunaan kata ganti orang kedua omae oleh pembelajar
bahasa Jepang. Selain itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman komunikasi antara
penutur bahasa Jepang asli dengan pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa
kedua mengenai maksud dari penggunaan kata omae.

3.2.2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian
(Sutedi, 2011, hlm. 155). Untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai
kata ganti orang kedua omae, maka instrumen yang diperlukan adalah sebagai
berikut.

1. Film animasi Kimi to Boku dimana data yang diambil sebanyak 6 episode,
yaitu pada season 1 sebanyak 4 episode (episode 3, 5, 12, dan 13), dan pada
season 2 sebanyak dua episode (episode 3 dan 6). Penulis memilih keenam

episode tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut.
a.

Episode 3 terdapat unsur penggunaan omae terhadap orang yang baru
ditemui

b. Episode 5 terdapat unsur penggunaan terhadap teman wanita yang
posisinya lebih rendah dari pembicara.
c. Episode 12 terdapat unsur penggunaan terhadap lawan bicara yang
kedudukannya lebih tinggi.
d. Episode 13 terdapat unsur penggunaan terhadap dan penggunanya anak
kecil.
e. Episode 3 season 2 terdapat unsur pembicaranya adalah seorang guru dan
penggunaan terhadap lawan bicara yang kedudukannya lebih tinggi,
namun baru ditemui.
f. Episode 6 season 2 terdapat unsur penggunaan terhadap lawan bicara

yang baru ditemui dan posisinya sederajat.
2. Format data atau kartu data untuk mencatat atau menghimpun data tentang
penggunaan kata ganti orang kedua omae dalam film animasi Kimi to Boku.
Ria Sukmatriyani, 2015
Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

Menurut Sutedi (2011, hlm. 178) Instrumen kartu data digunakan untuk
menghimpun data kualitatif berupa novel, naskah drama dan sebagainya yang
telah dipublikasikan yang berupa contoh-contoh kalimat penggunaan bahasa
dalam kehidupan yang nyata (jitsurei).
3. Buku-buku referensi berbahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia yang berupa
jurnal penelitian, penelitian terdahulu, dan buku-buku yang telah diterbitkan.
4. Internet untuk mencari pendapat para ahli, jurnal-jurnal dan penelitian
terdahulu.
5. Kamus serta ensiklopedia baik yang berupa buku terbitan maupun yang
berupa e-book.


3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2011, hlm. 224). Langkah
kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Sutedi, 2011; Morissan, 2013).
a. Pemilihan topik penelitian
b. Tinjauan teori
c. Memilih dan merumuskan masalah
d. Pengumpulan data
e. Analisis dan intrpretasi hasil
f. Menyimpulkan
g. Membuat laporan
h. Presentasi hasil penelitian
Dalam menentukan prosedur pengumpulan data, penulis memilih teknik
pengumpulan data dengan observasi dan dokumen, dengan rincian sebagai berikut.
1. Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan dokumen merupakan salah satu teknik
yang digunakan dalam penelitian ini. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Ada juga dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang

dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi (Sugiyono, 2011, hlm. 240).
Ria Sukmatriyani, 2015
Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

Dalam hal ini, penulis melakukan studi dokumen terhadap film animasi
Kimi to Boku yang merupakan hasil dari karya seni yang berupa film.

2. Observasi
Marshall (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 226) menyatakan bahwa ”through
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to
those behavior ”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna

dari perilaku tersebut. Maka, untuk mengetahui bagaimana penggunaan omae dan
latar belakang penggunaannya dapat diketahui melalui observasi.
Proses observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap sesuai

dengan tahapan observasi menurut Spradley (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 230),
yaitu 1) tahap deskriptif, 2) tahap reduksi, dan 3) tahap seleksi.
1) Tahap deskripsi atau observasi deskriptif.
Pada tahapan pertama ini, peneliti melakukan penjelajahan umum dan
menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan
dirasakan, sehingga peneliti menghasilkan kesimpulan pertama.
Pada tahap ini penulis melakukan observasi di lingkungan Universitas
Gunma di Jepang. Lalu, penulis melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh
terhadap kebiasaan-kebiasaan berbahasa yang dilakukan mahasiswa Jepang.

2) Tahap reduksi atau observasi terfokus.
Tahap kedua adalah tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi
segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini,
peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap I untuk memfokuskan pada
masalah tertentu.
Pada tahapan pertama, penulis menemukan kata-kata yang sering diucapkan
berulang-ulang oleh mahasiswa Jepang. Lalu, setelah mengkaji teori, penulis
menemukan suatu masalah menarik, yaitu banyaknya terdengar mahasiswa yang
memakai kata ganti orang kedua omae. Kata ini dahulu kala mengandung
kesopanan yang tinggi, namun seiring dengan perubahan zaman, pengertian kata

omae ini memiliki pergeseran menjadi makna yang tingkat kesopanannya rendah

(Hikosaka, 1983, hlm. 19-22).
Ria Sukmatriyani, 2015
Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

3) Tahap seleksi atau observasi terseleksi.
Tahap terakhir, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga
datanya lebih rinci. Pada tahapan ini penulis telah merumuskan masalah yang
akan diteliti. Lalu penulis mencari instrumen untuk mengumpulkan data. Dalam
hal ini, penulis memilih instrumen film animasi Kimi to Boku, yang diunduh
melalui internet.

3.3. Analisa Data
Menurut Morissan (2012, hlm. 27), pada penelitian kualitatif, analisis data
telah dapat dilakukan sejak awal pada saat proses pengumpulan data dimulai, dan

terus berlanjut sepanjang penelitian. Teknik analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah teknik komparatif tetap menurut Lincoln dan Guba (dalam
Morissan, 2013, hlm. 28-30). Secara umum, teknik kompratif tetap ini terdiri atas
empat tahapan, sebagai berikut.
1. Kategorisasi kejadian
Setelah data dipersiapkan untuk dianalisis, peneliti kemudian
meletakkan setiap unit analisis ke dalam seperangkat kategori
sementara. Setiap unit analisis baru yang diperiksa langsung
ibandingkan dengan unit analisis sebelumnya yang telah dimasukkan
ke dalam satu atau beberapa kategori tertentu. Jika suatu unit analisis
baru ternyata tidak memiliki kesamaan dengan unit analisis
sebelumnya, maka peneliti harus membuat kategori baru. (Morissan,
2013, hlm 28)
2. Perbaikan kategori
Dalam tahapan ini, menurut Morissan (2013) adalah sebagai berikut.
Peneliti menuliskan aturan atau pernyataan yang menjelaskan apa saja
kriteria dari suatu kategori. Aturan sebelumnya mengenai kriteria
suatu kategori mungkin perlu ditulis kembali dan direvisi selama
pelaksanaan penelitian. Aturan ini membantu peneliti untuk fokus
pada penelitiannya dan juga memungkinkan peneliti untuk mulai
menggali dimensi teoretis sistem kategori yang muncul dari hasil
penelitiannya. (Morissan, 2013, hlm. 29)
3. Mencari hubungan dan tema di antara kategori

Ria Sukmatriyani, 2015
Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

Tahap ketiga ini adalah tahapan untuk mencari hubungan dan mencari
pola-pola yang sama di antara keseluruhan kategori yang ada.
Peneliti mempelajari kembali setiap pernyataan yang telah dibuat
untuk masing-masing kategori, dan melihat jika ada hubungan yang
berarti. Beberapa pernyataan bisa jadi memiliki kekuatan untuk berdiri
sendiri, namun beberapa pertanyaan bisa jadi berhubungan dengan
pernyataan lainnya. Apa pun situasinya, tujuan dari tahapan ini adalah
untuk menghasilkan pernyataan yang dapat menjelaskan fenomena
yang tengah diteliti. (Morissan, 2013, hlm. 30)
4. Menyederhanakan dan mengintegrasikan data berdasarkan struktur
teorinya.
Pada tahap akhir proses analisis data ini penulis membuat suatu
ringkasan dari hasil analisisnya.
Hasil analisis sebelumnya disatukan ke dalam suatu penjelasan yang
terpadu terhadap fenomena yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti
berupaya untuk menuliskan suatu penjelasan singkat, namun cukup
komperhensif untuk menyampaikan gagasan mengenai ruang lingkup
penelitiannya. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menghasilkan
pemahaman terhadap manusia dan peristiwa yang tengah diteliti
(Morissan, 2013, hlm. 30).

Ria Sukmatriyani, 2015
Analisis Penggunaan Kata Ganti Orang Kedua Omae Sebagai Danseigo Dalam Film Animasi
Kimi To Boku
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu