Obat Sistem Endokrin

Handout Materi Kuliah

Obat Sistem Endokrin
Indikasi
utama
terapi
hormonal
atau
terapi
gangguan
pada
sistem
endokrin seringnya adalah
sebagai
terapi
pengganti
kekurangan hormon.
Hormon adalah zat aktif yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke
dalam peredaran darah untuk mempengaruhi
jaringan secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi

(organ target) umumnya terletak jauh dari tempat
hormon tersebut dihasilkan.
Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis
oleh badan dalam keadaan normal, tidak berarti
hormon bebas dari efek toksis/racun. Pemberian
hormon eksogen / dari luar yang tidak tepat dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal
dengan segala akibatnya.
Analog hormon adalah zat sintetis yang berkaitan
dengan reseptor hormon. Analog hormon sangat
mirip dengan hormon alami dan sering kali fungsi
klinisnya lebih baik dari pada hormon alaminya sebab
mempunyai
beberapa
sifat
yang
lebih
menguntungkan. Misalnya estradiol adalah hormon
alami yang masa kerjanya sangat pendek, sedangkan
etinilestradiol adalah analog hormon yang masa

kerjanya lebih panjang. Juga ada beberapa obat atau
zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi maupun
kerja hormon pada reseptornya disebut antagonis
hormon.
Sumber hormon alami yang praktis biasanya dari
hewan ternak misalnya sapi. Tetapi beberapa
hormon karena khasnya sehingga yang berasal dari
hewan tidak berfungsi untuk manusia seperti hormon
pertumbuhan, FSH dan LH (luteinizing hormone).
Cara lain untuk menghasilkan hormon alami dengan
rekayasa genetik. Melalui rekayasa genetik, DNA
mikroba dapat diarahkan untuk memproduksi
rangkaian asam amino yang urutannya sesuai dengan
hormon manusia yang diinginkan.
HORMON KORTIKOSTEROID
Hormon kortikosteroid merupakan golongan hormon
steroid yang diproduksi di korteks adrenal.

Hormon kortikosteroid terlibat dalam sistem fisiologis
seperti : respon stres, respon kekebalan tubuh dan

pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat,
katabolisme protein, kadar elektrolit darah dan
perilaku. Sehingga hormon kortikosteroid sering
digunakan untuk : gejala udema, alergi, rematik dan
penyakit lupus baik digunakan sebagai obat tunggal
atau dikombinasi dengan obat lainnya.
Hormon kortikosteroid dibagi dua, antara lain:
1. Glukokortikoid :
 kortisol/hidrokortison.
 mengendalikan karbohidrat, metabolisme
protein, dan antiinflamasi dengan mencegah
pelepasan fosfolipid, menurunkan aksi
eosinofil dan mekanisme lainnya.
2. Mineralokortikoid :
 aldosteron, kortikosteron, desoksikorton.
 Hormon-hormon
ini
mempengaruhi
metabolisme garam dan air
Golongan kortikosteroid :

1. Hidrokortison.
2. Prednison : prednison, metilprednisolon,
budesonida.
3. Derivat
9-alfa-flour
:
triamsinolon,
deksametason, betametason, halsinonida.
4. Derivat 6-alfa-flour : fluokortolon, flunisolida
5. Derivat diflour : fluosinonida, flumetason,
diflukortolon, flutikason.
6. Derivat klor : beklometason, mometason.
7. Derivat klor-flour : klobetasol, klobetason,
fluklorolon, halometason.
Kortikosteroid memiliki khasiat farmakologis
berikut:
 Efek antiradang (inflamasi) berdasarkan efek
vasokontriksi.
 Daya imunosupresif dan antialergi.
 Peningkatan glukoneogenesis. Pembentukan

glukosa distimulasi, penyimpanannya sebagai
glikogen ditingkatkan.
 Efek katabol, yaitu merintangi pembentukan
protein dari asam-asam amino, sedangkan
pengubahannya ke glukosa dipercepat.
 Pengubahan pembagian lemak. Umumnya
penumpukan lemak di atas tulang selangka
dan muka yang menjadi bundar (moon face).
Efek samping kortikosteroid : retensi cairan & garam,
edema (bengkak), hipertensi, keringat berlebihan,
gangguan penglihatan, atrofi lokal, peningkatan nafsu
makan, pertumbuhan terhambat

“Se aki ba yak fu gsi
fisiologis tubuh
yang dapat dipengaruhi
oleh obat maka
semakin banyak efek samping
ya g dapat diti bulka . “
.

HORMON PERTUMBUHAN / GROWTH HORMONE
(GH)
Fungsi : pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh
termasuk otot, kulit, ginjal dan sebagainya.
Pada masa kanak-kanak GH diperlukan untuk
pertumbuhan tubuh / tinggi badan. Kadar GH
meningkat secara alami pada waktu pubertas,
dengan puncak pada usia 20 tahun, kemudian akan
menurun secara perlahan. Pada dewasa : GH
memberikan energi, daya tahan & kekuatan,
memperdalam
tidur,
mengurangi
anxietas
(kegelisahan), memberi rasa aman dan nyaman. GH
mengurangi kegemukan karena lemak,
menambah masa otot, membuat tulang / persendian
menjadi kuat. Melindungi organ ginjal , jantung, paruparu, liver, dsb
Apa gejala kekurangan / defisiensi GH ?
 Pada anak : gangguan pertumbuhan, tinggi

badan pendek.
 Pada dewasa : meningkatkan risiko
kardiovaskular, lemak bertambah, densitas
tulang menurun, fungsi ginjal menurun,
radang sendi, diabetes, rambut rontok dan
mudah lelah.
Penyebab defisiensi :
 mutasi gen spesifik,
 kelainan bawaan,
 kerusakan akibat dari cedera, pembedahan
atau penyakit
Kelebihan GH
Penyebab umum : tumor hipofisis terdiri dari sel-sel
somatotroph dari hipofisis
Berakibat :
 Akromegali (penebalan tulang rahang, jari
tangan dan kaki) dan hipofisis gigantisme,
 tekanan pada saraf (misalnya carpal tunnel
syndrome),
 kelemahan otot,

 resistensi insulin / diabetes
 fungsi seksual berkurang.

PREPARAT TIROID dan ANTITIROID
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang
mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh .
Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya
menjadi hormon tiroid. 2 jenis hormon tiroid :
1. Tiroksin (T4),
2. Tri-iodo-tironin (T3).
Hipotiroidisme
 keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif
dan menghasilkan terlalu sedikit hormon
tiroid. menimbulkan pertumbuhan badan
yang lambat, lambat berbicara, lemah,
bertambah berat badan, rambut rontok, kulit
kering, dan meningkatkan sensitivitas pada
pilek.
 Hipotiroid
yang

sangat
berat
disebut miksedema.
 Obat : Levothyroxine Na dan Thyroxine Na.
Hipertiroidisme
 Keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja
secara berlebihan, sehingga menghasilkan
sejumlah
besar hormon
tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk
penyakit Graves, gondok noduler toksik atau
hipertiroidisme sekunder.
 Obat : Propiltiourasil (PTU), Methimazole,
Carbimazole, Thiamazole.
OBAT DIABETES MELITUS (DM)


Kadar gula darah normal tubuh akan selalu
terkendali, berkisar 70-110 mg/dL, oleh pengaruh

kerja hormon
insulin yang
diproduksi
oleh kelenjar pankreas.





Dikatakan DM jika kadar glukosa darah
meningkat melebihi batas normal, karena
beberapa sebab.
Diabetes Melitus Tipe 1, penyebab utama :
kekurangan hormon insulin.
Diabetes Melitus Tipe 2, Gangguan utama :
volume reseptor (penerima) hormon insulin,
yakni sel-sel darah. Produktifitas hormon
insulin bekerja dengan baik, namun tidak
terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang
cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan

resistensi insulin.




lebih cepat diserap jika daerah suntikkan digerakgerakkan.
Penyuntikkan pada satu daerah yang sama dapat
mengurangi variasi penyerapan.
sebaiknya berjarak 1 inchi (+ 2,5 cm) dari daerah
sebelumnya.

Insulin ( eksogen )




insulin dari luar tubuh, berupa obat buatan
manusia
Jenis : kerja cepat, pendek, sedang, dan panjang
Indikasi :
1. Semua penderita diabetes tipe 1 karena
produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar
pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada.
2. Penderita diabetes tipe 2 apabila terapi jenis
lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa
darah.
3. Keadaan lain :
 Keadaan stress berat, seperti infeksi
berat, pembedahan, serangan jantung,
stroke.
 Diabetes yang timbul dikala kehamilan,
bila pengaturan makan saja tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.
 Keadaan ketoasidosis diabetik.
 Sindroma hiperglikemia hiperosmolar
non-keotik.
 Gangguan fungsi hati atau ginjal yang
berat.
 Kontraindikasi atau alergi terhadap Obat
Hipoglikemik Oral.

Cara Penyuntikan Insulin
• Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit
(subkutan).
• Pada umumnya suntikan dengan sudut 90
derajat.
• Pada pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit
dan insulin disuntikkan dengan sudut 45 derajat
agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra
muskular).
• area proses penyerapan paling cepat :
1. perut,
2. lengan atas
3. paha.

Obat Hipoglikemik Oral (OHO)




Obat penurun kadar glukosa pada darah
bukan hormon insulin yang diberikan secara oral.
Jenis OHO, terbagi dalam 3 kelompok:
1. Obat yang meningkatkan produksi insulin.
2. Obat yang memperbaiki kerja insulin
3. Penghambat enzim alfa glukosidase

1. Obat yang meningkatkan produksi insulin.
 Sulfonilurea, Repaglinid, Nateglinid
 Bekerja pada sel beta pankreas
2. Obat yang memperbaiki kerja insulin
 Biguanid (metformin) , Cocok pada penderita
gemuk : menurunkan nafsu makan dan
menyebabkan penurunan berat badan.
 Tiazolinedion (glitazone), memperbaiki kadar
glukosa darah juga menurunkan kadar
trigliserida dan asam lemak bebas.
3. Penghambat enzim alfa glukosidase
 Contoh : akarbose, hambat penyerapan
karbohidrat dengan menghambat enzim
disakarida di usus menurunkan kadar glukosa
darah setelah makan.
 ESO : kembung, buang angin dan diare.
Efektif dikonsumsi bersama dengan makanan

Selamat Belajar
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari

www.hmkuliah.wordpress.com