MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN : Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon.

(1)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

(Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh: Ridwan Hasyim

1102025

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015


(2)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

(Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon)

Oleh Ridwan Hasyim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ridwan Hasyim 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Pengesahan


(4)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN


(5)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ridwan Hasyim (1102025): “Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Pelaksanaan Upacara Bancakan (Studi Deskriptif Analitis tentang

Community Civics di Desa Gegesik Lor)”

Globalisasi yang mengakar telah mengubah karakter warga dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan antar warga yang erat dan intens menjadi terhambat karena perubahan sikap warga yang cenderung individualis. Dalam proses interaksi dan sosialisasi warga, mulai sulit menjumpai warga yang saling bersosialisasi di lingkungan rumah. Bahkan sering dijumpai fenomena dalam masyarakat dimana antar tetangga tidak saling mengenal. Sebagai akibat dari tidak saling mengenal bahkan cenderung acuh tersebut maka rentan terjadi konflik sosial. Kenyataan ini tentu saja harus dicari solusinya, salah satu solusi yang hendak dikembangkan yaitu dengan mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sehingga dalam masyarakat lain dapat dikembangan nilai-nilai community civics. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analitis serta subjek penelitian utama warga Gegesik Lor, diharapkan penelitian ini berhasil menemukan cara mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara lain: bersyukur melalui wujud kepedulian sosial, menjaga kerukunan antar warga, menjaga silaturahmi, kebersamaan, solidaritas, menghormati orang lain dan saling berbagi; 2) Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan dilakukan dengan cara, sebagai berikut: mengundang warga, ngobeng, rubungan, dan makan bersama; 3) Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hambatan hanya terjadi karena dua faktor teknis, yaitu karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan dan warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak; 4) Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: nilai kebersamaan, nilai gotong royong, dan nilai tolong menolong.


(6)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Globalization has changed the character of citizens rooted in social life. A close relationship between citizens and intense be hampered because of the changes people tend individualist attitude. In the process of interaction and socialization of citizens for example, in a variety of areas ranging difficult to find people who socialize with each other in a home environment. Even frequently encountered phenomenon in a society where inter neighbors do not know each other. As a result of not even know each other tend to be unaware that it is susceptible to social conflict. This fact of course have to look for a solution, one of the solutions to be developed is to embody the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony. This study aims to find out how to realize the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony so that other communities can be developed in the values of community Civics. By using a qualitative approach and using descriptive methods and main research subjects citizens Gegesik Lor, expected this study did find a way to realize the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony. The findings in this study are as follows: 1) Implementation bancakan usual ceremonies performed by villagers Gegesik Lor, Cirebon was a lot containing the values of community Civics. The values are visible from a variety of activities, among others: grateful through a form of social care, maintaining harmony among people, keeping friendship, togetherness, solidarity, respect for others and sharing; 2) Realize the values of solidarity between citizens in bancakan ceremony performed by the way, as follows: invite citizens, ngobeng, rubungan, and eat together; 3) Barriers to embody the values of solidarity among citizens through bancakan ceremony was minimal even less likely to exist. Barriers only occurs for two technical factors, namely because people who have first invited to eat and residents are invited to participate Bancak absent; 4) Linkages values of solidarity between people in the community Civics bancakan ceremony at Gegesik Lor village, among others: the value of togetherness, mutual cooperation value, and the value of mutual help.


(7)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kajian Tentang Kebudayaan ... 9

2.1.1 Pengertian ... 9

2.1.2 Karakteristik Kebudayaan ... 11

2.1.3 Unsur Kebudayaan ... 14

2.1.4 Wujud Kebudayaan ... 15

2.1.5 Pranata Kebudayaan ... 15

2.1.6 Komponen Kebudayaan ... 19

2.2 Kajian Tentang Nilai Budaya ... 21

2.2.1 Makna Nilai ... 21

2.2.2 Makna Nilai Budaya ... 23

2.2.3 Orientasi Nilai Budaya ... 25


(8)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Makna Upacara Tradisional ... 28

2.3.2 Fungsi Upacara Tradisional ... 30

2.4 Kajian Tentang Masyarakat ... 31

2.4.1 Pengertian ... 31

2.4.2 Ciri Masyarakat ... 32

2.4.3 Sifat Umum Masyarakat Indonesia ... 29

2.4.3.1 Sifat Religio-Magis ... 29

2.4.3.2 Sifat Komunal ... 36

2.4.3.3 Sifat Kontan ... 36

2.4.3.4 Sifat Konkret ... 37

2.5 Kajian Tentang Solidaritas ... 37

2.6 Kajian Tentang Upacara Bancakan ... 41

2.7 Kajian Tentang Community Civics ... 44

2.7.1 Pengertian Community ... 44

2.7.2 Makna Community Civics ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ... 51

3.1.1 Pendekatan Penelitian ... 51

3.1.2 Metode Penelitian... 52

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.1.3.1 Observasi ... 53

3.1.3.2 Wawancara ... 54

3.1.3.3 Dokumentasi ... 54

3.1.3.4 Perekaman ... 55

3.1.3.5 Studi Literatur ... 55

3.2 Instrumen Penelitian... 56

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 56

3.3.1 Lokasi Penelitian ... 56


(9)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Tahap-Tahap Penelitian ... 57

3.4.1 Tahap Orientasi ... 57

3.4.2 Tahap Eksplorasi ... 58

3.4.3 Tahap Member Check ... 58

3.4.4 Tahap Analisis Data ... 58

3.5 Tahap Analisis dan Pengolahan Data ... 58

3.5.1 Reduksi Data ... 59

3.5.2 Penyajian (Display) Data ... 59

3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi ... 60

3.6 Validasi Data ... 61

3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi ... 61

3.6.2 Pengamatan Terus Menerus ... 61

3.6.3 Triangulasi Data ... 61

3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup ... 62

3.6.5 Mengadakan Member Check ... 62

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 63

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 63

4.1.1 Kondisi Geografis Desa Gegesik Lor ... 63

4.1.2 Visi dan Misi Desa Gegesik Lor ... 63

4.1.3 Penduduk ... 64

4.1.4 Lembaga Pemerintahan ... 64

4.1.5 Lembaga Ekonomi ... 64

4.1.6 Lembaga Pendidikan ... 65

4.1.7 Lembaga Keagamaan ... 65

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 71

4.2.1 Nilai-Nilai Community Civics yang Dikembangkan dalam Upacara Bancakan pada Warga Desa Gegesik Lor ... 71

4.2.2 Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 76


(10)

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.3 Hambatan dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Solidaritas antar

Warga pada Upacara Bancakan dengan Community Civics .... 81

4.2.4 Kaitan antara Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 83

4.3 Hasil Dokumentasi ... 87

4.4 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

4.4.1 Analisis dan Pembahasan Mengenai Nilai-Nilai Community Civics yang Dikembangkan dalam Upacara Bancakan pada Warga Desa Gegesik Lor ... 89

4.4.2 Analisis dan Pembahasan Mengenai Mewujudkan Nilai Solidaritas antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 101

4.4.3 Analisis dan Pembahasan Mengenai Hambatan dalam Mewujudkan Nilai Solidaritas antar Warga pada Upacara Bancakan dengan Community Civics ... 109

4.4.4 Analisis dan Pembahasan Mengenai Kaitan antara Nilai-Nilai Solidaritas Antar Warga Melalui Upacara Bancakan ... 114

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 123

5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Rekomendasi ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... xi LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

48

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mencari pemecahan masalah dengan cara penyelidikan. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 5) memberikan pengertian penelitian sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian yang tersusun secara sistematis dan ilmiah mengharuskan peneliti untuk menggunakan suatu pendekatan dan metode penelitian.

Sementara itu metode penelitian ialah cara atau teknik ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Dengan menggunakan metode penelitian maka suatu penelitian terarah secara sistematis dengan didasari oleh asumsi dasar. Sebagaimana Sukmadinata (2012, hlm. 52) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Mengingat kompleksnya suatu penelitian, peneliti dalam melakukan penelitiannya harus menggunakan pendekatan dan metode penelitian. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Metode dan pendekatan yang disusun secara sistematis dan terarah sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 9) memandang bahwa pendekatan kualitatif lebih menekankan kepada analisis data yang bersifat alami seperti yang dikemukakannya bahwa:

Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berlandaskan filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen). Dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data


(12)

49

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

Tujuan dari penelitian berdasarkan pendekatan kualitatif ialah agar dapat memahami objek yang diteliti secara mendalam. Dalam hal ini, penelitian penulis bertujuan untuk dapat memahami cara-cara masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan.

Adapun alasan penulis menggunakan pendekatan kualitatif didasarkan atas tiga alasan, yaitu:

1. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini mengangkat mengenai mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan sehingga membutuhkan data-data yang aktual dan kontekstual. 2. Pendekatan kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dengan responden. Peneliti terlibat langsung dalam mengamati upacara bancakan di desa Gegesik Lor sehingga hasil penelitian akan maksimal.

3. Dalam pendekatan kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri, maka pendekatan kualitatif tepat digunakan dalam penelitian ini. Pendekatan kualitatif mempunyai adaptasi yang tinggi sehingga memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat yang dinamis (berubah-ubah).

3.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode penelitian ini didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi di lapangan dengan menggunakan yang kemudian dideskripsikan dan dianalisis oleh peneliti. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mardalis (2009, hlm. 26) bahwa metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, di dalamnya terdapat upaya-upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.

Metode diskriptif dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini. Adapun alasan yang dapat penulis kemukakan mencakup tiga hal, yaitu:


(13)

50

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan data saja, tetapi meliputi mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikannya sehingga memungkinkan hasil penelitian yang absah.

2. Metode deskriptif dapat mendeskripsikan data atau informasi hasil wawancara dan observasi yang selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan sehingga hasilnya akan maksimal.

3. Pembahasan dan analisis data menjadi efektif serta akan mudah dipahami. Dengan demikian, penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini sudah tepat karena mencakup karakteristik metode deskriptif.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Agar data yang diperoleh dari lapangan akurat dan valid, maka peneliti bertindak sebagai instrument utama (key instrument) serta turun ke lapangan dan menyatu dengan sumber data dalam situasi alamiah (natural setting). Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: 3.1.3.1 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mendapatkan gambaran mengenai cara-cara masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan. Pengertian observasi menurut Nasution (2003, hlm. 22) yaitu:

Observasi yaitu pengamatan langsung yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya sukar diperoleh dengan metode-metode lain.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa melalui observasi peneliti berkesempatan untuk mengumpulkan data secara langsung dengan jelas dan akurat sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, observasi yang peneliti lakukan bertujuan untuk melihat bagaimana memahami cara masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan.


(14)

51

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.1.3.2Wawancara

Wawancara menurut Zuriah (2009, hlm. 179) adalah pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Dalam hal ini wawancara merupakan media yang peneliti gunakan dengan menggunakan bahasa lisan sehingga wawancara dapat dilakukan dimana saja selama memungkinkan dan dilakukan bersama informan yang terpercaya.

Wawancara dimaksudkan untuk melengkapi dan memperkuat data-data yang hendak diperoleh secara langsung dari responden, sehingga data yang telah diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Adapun tujuan wawancara menurut Nasution (2003, hlm. 73) yaitu teknik wawancara adalah untuk mengetahui apa yang telah terkandung dalam pikiran dari hati orang lain bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi.

Berdasarkan pendapat Nasution diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa wawancara bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang tidak bisa didapat melalui teknik lain karena menggunakan komunikasi dua arah yang memungkinkan tergalinya informasi dari informan yang ada dalam hatinya. 3.1.3.3Dokumentasi

Studi dokumentasi sebagai salah satu sumber data penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Moleong (2007, hlm. 217) bahwa studi dokumentasi dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Teknik ini dilakukan dengan cara melihat dan mengamati data-data yang menunjang dan mendukung penelitian.

Menurut Arikunto (1996, hlm. 234) bahwa dokumentasi data itu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.

Dalam hal ini dokumentasi dapat dimaksimalkan oleh penulis untuk memperkuat penelitian dan juga sebagai alat bukti penelitian yang dilakukan penulis dilapangan. Studi dokumentasi yang diambil oleh peneliti yaitu berupa gambar-gambar kegiatan tradisi upacara bancakan di desa Gegesik Lor dan


(15)

data-52

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data penunjang lain baik itu dari instansi pemerintahan maupun budayawan Cirebon.

3.1.3.4Perekaman

Perekaman adalah kegiatan dimana peneliti merekam atau mengabadikan atau menyimpan serta meliput semua aktivitas yang terjadi selama proses pelaksanaan penelitian berlangsung. Dalam kegiatan ini, penulis menggunakan perekam (record) berupa Handy Cam atau kamera digital untuk merekam semua aktivitas yang berlangsung selama penelitian. Perekaman yang peneliti dapat lakukan dalam penelitian ini meliputi pelaksanaan upacara bancakan di desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon sehingga dapat memperkuat keabsahan penelitian.

3.1.3.5Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mendalami buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh informasi secara teoritis yang berkaitan dengan masalah penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku yang bersangkutan. Sebagaimana yang dikemukan oleh Danial dan Wasriah (2007, hlm. 80) bahwa studi literatur adalah teknik penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuaan penelitian.

Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan dapat menunjang hasil penelitian. Teknik penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengkaji berbagai literatur yang berhubungan dengan pelaksanaan upacara bancakan, solidaritas dan community civics.

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama (key

instrument) dalam mengumpulkan data dan menginterpretasi data dengan


(16)

53

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan, penulis mengadakan observasi dan wawancara mendalam, dengan asumsi bahwa hanya manusia yang dapat memahami makna interaksi sosial, sosialisasi dan nilai-nilai solidaritas dalam ucapan dan perilaku responden yang diketahui melalui pelaksanaan upacara bancakan.

3.3 Lokasi dan Subyek Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Desa Gegesik Lor, Kec. Gegesik Kab. Cirebon. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena Desa Gegesik Lor masih memiliki karakteristik masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang, upacara bancakan di desa tersebut masih dijunjung tinggi masyarakat. Tradisi upacara bancakan sendiri merupakan tradisi membagi-bagikan makanan kepada tetangga sekitar, sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

3.3.2 Subyek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan di dalam penelitian. Oleh karena itu, subjek penelitian harus ditentukan sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data. Arikunto (2010, hlm. 188) memberikan pengertian bahwa subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.

Subjek penelitian dilakukan kepada beberapa responden atau informan. Hal ini dilakukan supaya ada perbandingan antara pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain. selain itu juga peneliti memperoleh informasi dari informan yang lain yang dapat menambah dan memperkuat data. Adapun yang menjadi subyek penelitian untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sesepuh Desa Gegesik Lor, sebagai orang yang dituakan dan mengetahui sejarah setempat secara mendalam.

2. Kepala Desa Gegesik Lor, sebagai pemangku kebijakan untuk turut serta melestarikan budaya lokal setempat.


(17)

54

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Masyarakat Desa Gegesik Lor, sebagai pelaksana tradisi upacara bancakan di desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon.

4. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon, sebagai pencatat dan penentu kebijakan terkait kelestarian budaya yang ada di Kabupaten Cirebon.

3.4 Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan ini sejak awal samapi akhir dilakukan secara

sirkuler dengan peneliti sebagai instrument penelitian. Menurut Nasution (2003,

hlm. 33) bahwa tahap-tahap penelitian dapat mengalami perubahan, jadi bersifat

emergent. Namun demikian, menurut nasution (2003, hlm. 33) bahwa tahap-tahap

penelitian dapat dibedakan dalam tiga tahapan, yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check.

3.4.1 Tahap Orientasi

Melalui tahapan ini, penulis melakukan studi dokumentasi dan hasil penelitian terdahulu untuk memperkaya wawasan dan mempertajam masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan studi lapangan sebagai studi pendahuluan, melakukan pendekatan awal dengan responden, melakukan observasi untuk mengumpulkan informasi awal yang sesuai dengan masalah penelitian.

3.4.2 Tahap Eksplorasi

Tahap eksplorasi memusatkan untuk mempelajari dimensi-dimensi penting dari masalah penelitian, semua teknik penelitian seperti yang telah ditetapkan akan digunakan untuk mengamati semua data sehingga terjaring informasi yang lebih mendalam.

3.4.3 Tahap Member Check

Transkripsi dan tafsiran data hasil penelitian yang telah disusun oleh peneliti kemudian diperlihatkan kembali kepada para responden untuk mendapatkan konfirmasi bahwa transkripsi itu sesuai dengan pandangan mereka. Responden melakukan koreksi, mengubah atau bahkan menambahkan informasi.


(18)

55

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses member check tersebut dapat menghindari salah tafsir terhadap jawaban responden sewaktu diwawancara, menghindari salah tafsir tehadap perilaku responden sewaktu diobservasi, dan dapat mengkonfirmasi perspektif emik responden terhadap suatu proses yang sedang berlangsung.

3.5 Tahap Analisis dan Pengolahan Data

Data yang telah terjaring dan terkumpul selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasi sehingga data tersebut memiliki makna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam masalah penelitian. Proses tersebut dilakukan secara terus menerus sejak awal perolehan data hingga akhir penelitian. Dengan hasil analisis dan interpretasi data tersebut maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan serta rekomendasi yang perlu. Menurut Nasution (2003, hlm. 129) menyatakan bahwa:

Tidak ada satu cara tertentu yang dapat dijadikan pegangan bagi semua penelitian. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah berikut, yaitu: reduksi data, penyajian, (display) data, dan pengambilan kesimpulan reduksi data.

Data yang terkumpul dan terekam dalam catatan-catatan lapangan kemudian dirangkum dan diseleksi. Merangkum dan menseleksi data didasarkan pada pokok permasalahan yang telah ditetapkan dan dirumuskan sebelumnya.

Kegiatan ini sekaligus juga mencakup proses penyusunan data ke dalam berbagai fokus, kategori atau pokok permasalahan yang sesuai. Pada akhir tahap ini semua data yang relevan diharapkan telah tersusun dan terorganisir sesuai kebutuhan.

3.5.1 Reduksi Data

Sugiyono (2009, hlm. 228) mengemukakan bahwa reduksi data adalah merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Reduksi data pada penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman penulis terhadap data yang telah terkumpul dari hasil penelitian. Dalam hal ini penulis akan mengumpulkan informasi dan data-data dari narasumber dan dari informasi lain untuk dapat mengkaji secara detail, dimana


(19)

56

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti akan mendeskripsikan data yang diperlukan dan membuang data yang sekiranya tidak diperlukan.

3.5.2 Penyajian (Display) Data

Setelah proses reduksi data, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun atau menyajikannya ke dalam matriks-matriks, tabel, peta konsep, dan berbagai bentuk representasi visual lainnya yang sesuai dengan keadaan data. Sebagaimana Nasution (2003, hlm.128) mengungkapkan bahwa:

Data yang bertumpuk dan laporan lapangan yang tebal akan sulit dipahami, oleh karena itu agar dapat melihat gambaran atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, uraian singkat, networks, chart, dan grafik.

Pendapat Nasution tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2009, hlm. 341) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dalam analisis data, menurut Alwasilah (2009, hlm. 164) bahwa display memiliki tiga fungsi, yaitu mereduksi data dari yang kompleks menjadi nampak sederhana, menyimpulkan interpretasi peneliti terhadap data dan menyajikan data sehingga tampak secara menyeluruh. Display data pada penelitian ini digunakan untuk menyusun informasi mengenai tradisi upacara bancakan warga Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon untuk menghasilkan suatu gambaran dan hasil penelitian secara tersusun.

3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi

Dari proses reduksi dan penyajian data dihasilkan pemahaman dan pengertian yang mendalam tentang keseluruhan data yang diolah. Berdasarkan hasil pemahaman dan pengertian ini, peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam rumusan masalah namun hal ini masih bisa berubah.

Menurut Nasution (2003, hlm. 130) mengatakan bahwa kesimpulan itu mula-mula sangat tantif, kabur, diragukan, akan tetapi, dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan itu harus


(20)

57

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dari kesimpulan dan verifikasi adalaha mendapatkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotetis atau teori.

Kesimpulan/verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dengan melalui proses verifikasi selama penelitian berlangsung sehingga kesimpulannya jelas dan akurat sesuai dengan apa yang terjadi dan bagaimana tata kebiasaan dari warga Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon tersebut.

3.6 Validasi Data

Untuk mempermudah data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu teknik yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan atau kredibilitasnya. Kredibilitas data dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh data dan informasi yang sahih (valid) dari berbagai sumber adalah dengan meningkatkan intensitas pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang wajar dengan mancari waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data. Dengan memperpanjang waktu penelitian, peneliti dapat mengecek kembali apakah data yang diperoleh merupakan data yang benar atau tidak. Bila ada yang tidak benar maka peneliti dapat melakukan pengamatan kembali dengan lebih luas dan mendalam sehingga data yang diperoleh pasti kebenarannya. Perpanjangan pengamatan yang peneliti lakukan bertujuan untuk memperoleh data yang sahih (valid) dari sumber data.

3.6.2 Pengamatan Terus-menerus

Agar tingkat validitas data yang diperoleh mencapai tingkat yang tertinggi, peneliti mengadakan pengamatan secara terus menerus terhadap subjek penelitian


(21)

58

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan upacara bancakan guna mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga.

3.6.3 Triangulasi Data

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009, hlm. 372). Tujuan triangulasi data adalah mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya denga dat yang diperoleh dari sumber lain. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan terhadap informasi yang diberikan sumber yaitu, sesepuh, kepala desa dan masyarakat desa Gegesik Lor serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon beserta budayawan Cirebon dengan cara menggali dan mengecek informasi dari mereka dengan membandingkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dengan sumber data yang berbeda.

3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup

Yang dimaksud dengan menggunakan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2009, hlm. 374). Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara yang tidak mengganggu atau menarik peratian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.

3.6.5 Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan dari member check ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data (Sugiyono, 2009, hlm. 375). Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan penelitian lapangan tentang fokus yang diteliti yakni tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan oleh masyarakat Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.


(22)

117

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan atas temuan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan. Kesimpulan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai

community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara

lain: (a) bersyukur melalui wujud kepedulian sosial; (b) menjaga kerukunan antar warga; (c) menjaga silaturahmi; (d) kebersamaan; (e) solidaritas; (f) menghormati orang lain; dan (g) saling berbagi. Ketujuh nilai yang berkaitan dengan community civics dalam upacara bancakan tersebut menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan dilakukan dengan cara: (a) mengundang/mengajak warga; (b) ngobeng (ikut serta memasak dan mempersiapkan segala keperluan dalam upacara bancakan); (d) rubungan atau berkumpul bersama; dan (d) makan bersama. Adapun bentuk nilai-nilai solidaritas yang tergali dari keempat kegiatan tersebut meliputi kebersamaan, gotong royong dan tolong menolong. Nilai kebersamaan terdapat dalam cara warga mengundang/mengajak tetangga dan makan bersama, hal tersebut menunjukkan adanya jiwa kebersamaan diantara warga. Nilai Gotong royong terdapat dalam kegiatan ngobeng yang menggambarkan warga ikut mempersiapkan makanan berdasarkan inisiatif sendiri dan dilakukan secara sukarela. Nilai tolong menolong terdapat dan tergali dalam kegiatan rubungan yang kerap kali dijadikan sebagai tempat berkeluh kesah dan warga yang lain akan membantu warga yang mengalami kesulitan (hidup).


(23)

118

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hal tersebut karena hambatan hanya terjadi karena dua (2) faktor terkait teknis prosesi atau pelaksanaan yang menyebabkan interaksi sosial antar warga tidak ada, terutama terkait upacara bancakan. Kedua faktor penghambat tersebut antara lain: Pertama, karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan.

Kedua, warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak. Ketidakhadiran

warga dalam upacara bancakan menjadi penghambat proses perwujudan nilai-nilai solidaritas. Inti dari prosesi upacara bancakan adalah makan bersama sehingga mengharuskan warga untuk berkumpul. Hal inilah yang kemudian menjadi faktor utama penghambat proses perwujudan nilai-nilai solidaritas antar warga.

4. Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan

community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: (a) nilai

kebersamaan, (b) nilai gotong royong, dan (c) nilai tolong menolong. Ketiga nilai tersebut merupakan keluhuran dari cara hidup dan bermasyarakat warga desa Gegesik Lor. Dengan ketiga nilai solidaritas tersebut, hubungan kemasyarakatan terjaga dengan berbekal nilai-nilai luhur dalam wujud kebudayaan.

5.2Rekomendasi

Melalui penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa rekomendasi, yakni sebagai berikut:

1. Kepada warga desa Gegesik Lor agar supaya terus melestarikan upacara bancakan yang memiliki nilai-nilai luhur sebagai bagian dari cara hidup bermasyarakat serta untuk terus mewariskan dan memperkenalkan upacara bancakan kepada generasi-generasi berikutnya agar tidak punah.

2. Kepada tokoh masyarakat desa Gegesik Lor agar memberikan pengertian dan pemahaman akan tingginya nilai-nilai solidaritas dan sosial budaya lainnya yang terdapat dalam setiap prosesi upacara bancakan ketika warga sedang melaksanakan upacara bancakan sehingga tidak hanya sebatas ceremonial


(24)

119

Ridwan Hasyim, 2015

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belaka namun juga mengandung nilai edukasi. Dengan memberikan pemahaman dan pengertian disertai dengan aktivitas ditempat (secara langsung) maka upacara bancakan akan terus mendapat tempat dan mampu bertahan dalam arus globalisasi karena masyarakat memahami urgensi kebudayaan yang dimilikinya.

3. Kepada perangkat desa Gegesik Lor dan kecamatan Gegesik agar lebih mempermudah memberikan izin penelitian karena bagaimana pun juga penelitian semacam ini akan membantu kelestarian budaya setempat bukan untuk menilai kinerja perangkat desa dan kecamatan.

4. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian mengenai upacara bancakan dengan membahas mengenai kajian nilai sosial budaya upacara bancakan sebagai jati diri bangsa dalam pergaulan internasional. Dilakukannya penelitian tersebut agar upacara bancakan dapat terus dilestarikan dan dijadikan sebagai alat untuk memperkenalkan budaya bangsa sebagaimana Jepang yang maju dengan tidak meninggalkan kebudayaannya. 5. Kepada Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia agar dapat menggali kebudayaan-kebudayaan yang berkaitan dengan community civics sehingga pengembangan teori dan masalah lain yang berkaitan dengan community civics dapat terselesaikan.


(1)

peneliti akan mendeskripsikan data yang diperlukan dan membuang data yang sekiranya tidak diperlukan.

3.5.2 Penyajian (Display) Data

Setelah proses reduksi data, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun atau menyajikannya ke dalam matriks-matriks, tabel, peta konsep, dan berbagai bentuk representasi visual lainnya yang sesuai dengan keadaan data. Sebagaimana Nasution (2003, hlm.128) mengungkapkan bahwa:

Data yang bertumpuk dan laporan lapangan yang tebal akan sulit dipahami, oleh karena itu agar dapat melihat gambaran atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, uraian singkat, networks, chart, dan grafik.

Pendapat Nasution tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2009, hlm. 341) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dalam analisis data, menurut Alwasilah (2009, hlm. 164) bahwa display memiliki tiga fungsi, yaitu mereduksi data dari yang kompleks menjadi nampak sederhana, menyimpulkan interpretasi peneliti terhadap data dan menyajikan data sehingga tampak secara menyeluruh. Display data pada penelitian ini digunakan untuk menyusun informasi mengenai tradisi upacara bancakan warga Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon untuk menghasilkan suatu gambaran dan hasil penelitian secara tersusun.

3.5.3 Kesimpulan/Verifikasi

Dari proses reduksi dan penyajian data dihasilkan pemahaman dan pengertian yang mendalam tentang keseluruhan data yang diolah. Berdasarkan hasil pemahaman dan pengertian ini, peneliti menarik kesimpulan-kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam rumusan masalah namun hal ini masih bisa berubah.

Menurut Nasution (2003, hlm. 130) mengatakan bahwa kesimpulan itu mula-mula sangat tantif, kabur, diragukan, akan tetapi, dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih “Grounded”. Jadi kesimpulan itu harus


(2)

Tujuan dari kesimpulan dan verifikasi adalaha mendapatkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotetis atau teori.

Kesimpulan/verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dengan melalui proses verifikasi selama penelitian berlangsung sehingga kesimpulannya jelas dan akurat sesuai dengan apa yang terjadi dan bagaimana tata kebiasaan dari warga Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon tersebut.

3.6 Validasi Data

Untuk mempermudah data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu teknik yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan atau kredibilitasnya. Kredibilitas data dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

3.6.1 Memperpanjang Masa Observasi

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh data dan informasi yang sahih (valid) dari berbagai sumber adalah dengan meningkatkan intensitas pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang wajar dengan mancari waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data. Dengan memperpanjang waktu penelitian, peneliti dapat mengecek kembali apakah data yang diperoleh merupakan data yang benar atau tidak. Bila ada yang tidak benar maka peneliti dapat melakukan pengamatan kembali dengan lebih luas dan mendalam sehingga data yang diperoleh pasti kebenarannya. Perpanjangan pengamatan yang peneliti lakukan bertujuan untuk memperoleh data yang sahih (valid) dari sumber data.

3.6.2 Pengamatan Terus-menerus

Agar tingkat validitas data yang diperoleh mencapai tingkat yang tertinggi, peneliti mengadakan pengamatan secara terus menerus terhadap subjek penelitian


(3)

untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan upacara bancakan guna mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga.

3.6.3 Triangulasi Data

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009, hlm. 372). Tujuan triangulasi data adalah mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya denga dat yang diperoleh dari sumber lain. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan terhadap informasi yang diberikan sumber yaitu, sesepuh, kepala desa dan masyarakat desa Gegesik Lor serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon beserta budayawan Cirebon dengan cara menggali dan mengecek informasi dari mereka dengan membandingkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dengan sumber data yang berbeda.

3.6.4 Menggunakan Referensi yang Cukup

Yang dimaksud dengan menggunakan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2009, hlm. 374). Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara yang tidak mengganggu atau menarik peratian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.

3.6.5 Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan dari member check ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data (Sugiyono, 2009, hlm. 375). Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan penelitian lapangan tentang fokus yang diteliti yakni tentang mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui pelaksanaan upacara bancakan oleh masyarakat Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan atas temuan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan. Kesimpulan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Pelaksanaan upacara bancakan yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa Gegesik Lor, Kabupaten Cirebon ternyata banyak mengandung nilai-nilai

community civics. Nilai-nilai tersebut tampak dari berbagai kegiatan, antara

lain: (a) bersyukur melalui wujud kepedulian sosial; (b) menjaga kerukunan antar warga; (c) menjaga silaturahmi; (d) kebersamaan; (e) solidaritas; (f) menghormati orang lain; dan (g) saling berbagi. Ketujuh nilai yang berkaitan dengan community civics dalam upacara bancakan tersebut menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga dalam upacara bancakan dilakukan dengan cara: (a) mengundang/mengajak warga; (b) ngobeng (ikut serta memasak dan mempersiapkan segala keperluan dalam upacara bancakan); (d) rubungan atau berkumpul bersama; dan (d) makan bersama. Adapun bentuk nilai-nilai solidaritas yang tergali dari keempat kegiatan tersebut meliputi kebersamaan, gotong royong dan tolong menolong. Nilai kebersamaan terdapat dalam cara warga mengundang/mengajak tetangga dan makan bersama, hal tersebut menunjukkan adanya jiwa kebersamaan diantara warga. Nilai Gotong royong terdapat dalam kegiatan ngobeng yang menggambarkan warga ikut mempersiapkan makanan berdasarkan inisiatif sendiri dan dilakukan secara sukarela. Nilai tolong menolong terdapat dan tergali dalam kegiatan rubungan yang kerap kali dijadikan sebagai tempat berkeluh kesah dan warga yang lain akan membantu warga yang mengalami kesulitan (hidup).


(5)

3. Hambatan dalam mewujudkan nilai-nilai solidaritas antar warga melalui upacara bancakan sangat minim bahkan cenderung tidak ada. Hal tersebut karena hambatan hanya terjadi karena dua (2) faktor terkait teknis prosesi atau pelaksanaan yang menyebabkan interaksi sosial antar warga tidak ada, terutama terkait upacara bancakan. Kedua faktor penghambat tersebut antara lain: Pertama, karena warga yang diundang sudah terlebih dahulu makan.

Kedua, warga yang diundang berhalangan untuk ikut bancak. Ketidakhadiran

warga dalam upacara bancakan menjadi penghambat proses perwujudan nilai-nilai solidaritas. Inti dari prosesi upacara bancakan adalah makan bersama sehingga mengharuskan warga untuk berkumpul. Hal inilah yang kemudian menjadi faktor utama penghambat proses perwujudan nilai-nilai solidaritas antar warga.

4. Kaitan nilai-nilai solidaritas antar warga pada upacara bancakan dengan

community civics pada warga desa Gegesik Lor antara lain: (a) nilai

kebersamaan, (b) nilai gotong royong, dan (c) nilai tolong menolong. Ketiga nilai tersebut merupakan keluhuran dari cara hidup dan bermasyarakat warga desa Gegesik Lor. Dengan ketiga nilai solidaritas tersebut, hubungan kemasyarakatan terjaga dengan berbekal nilai-nilai luhur dalam wujud kebudayaan.

5.2Rekomendasi

Melalui penelitian ini, penulis menyampaikan beberapa rekomendasi, yakni sebagai berikut:

1. Kepada warga desa Gegesik Lor agar supaya terus melestarikan upacara bancakan yang memiliki nilai-nilai luhur sebagai bagian dari cara hidup bermasyarakat serta untuk terus mewariskan dan memperkenalkan upacara bancakan kepada generasi-generasi berikutnya agar tidak punah.

2. Kepada tokoh masyarakat desa Gegesik Lor agar memberikan pengertian dan pemahaman akan tingginya nilai-nilai solidaritas dan sosial budaya lainnya yang terdapat dalam setiap prosesi upacara bancakan ketika warga sedang melaksanakan upacara bancakan sehingga tidak hanya sebatas ceremonial


(6)

belaka namun juga mengandung nilai edukasi. Dengan memberikan pemahaman dan pengertian disertai dengan aktivitas ditempat (secara langsung) maka upacara bancakan akan terus mendapat tempat dan mampu bertahan dalam arus globalisasi karena masyarakat memahami urgensi kebudayaan yang dimilikinya.

3. Kepada perangkat desa Gegesik Lor dan kecamatan Gegesik agar lebih mempermudah memberikan izin penelitian karena bagaimana pun juga penelitian semacam ini akan membantu kelestarian budaya setempat bukan untuk menilai kinerja perangkat desa dan kecamatan.

4. Kepada peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian mengenai upacara bancakan dengan membahas mengenai kajian nilai sosial budaya upacara bancakan sebagai jati diri bangsa dalam pergaulan internasional. Dilakukannya penelitian tersebut agar upacara bancakan dapat terus dilestarikan dan dijadikan sebagai alat untuk memperkenalkan budaya bangsa sebagaimana Jepang yang maju dengan tidak meninggalkan kebudayaannya. 5. Kepada Departemen Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia agar dapat menggali kebudayaan-kebudayaan yang berkaitan dengan community civics sehingga pengembangan teori dan masalah lain yang berkaitan dengan community civics dapat terselesaikan.


Dokumen yang terkait

SOLIDARITAS ANTAR WARGA PASCA ERUPSI MERAPI (Studi kasus di Desa Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten) Solidaritas Antar Warga Pasca Erupsi Merapi (Studi Kasus di Desa Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten).

0 0 15

PENDAHULUAN Solidaritas Antar Warga Pasca Erupsi Merapi (Studi Kasus di Desa Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten).

0 1 7

SOLIDARITAS ANTAR WARGA PASCA ERUPSI MERAPI (Studi kasus di Desa Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten) Solidaritas Antar Warga Pasca Erupsi Merapi (Studi Kasus di Desa Keputran Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten).

0 0 14

KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI : Studi Deskriptif di Desa Panjalu Kabupaten Ciamis.

7 18 52

KAJIAN NILAI BUDAYA PESTA LAUT NADRAN DI MASYARAKAT PESISIR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Studi Deskriptif Analitis Tradisi Upacara Nadran Di Desa Waru Duwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

0 7 40

(ABSTRAK) NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM UPACARA TRADISI METRI DESA DI DESA LIMBANGAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL.

0 0 3

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM UPACARA TRADISI METRI DESA DI DESA LIMBANGAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL.

0 1 95

MEWUJUDKAN NILAI-NILAI SOLIDARITAS ANTAR WARGA MELALUI PELAKSANAAN UPACARA BANCAKAN : Studi Deskriptif Analitis tentang Community Civics di Desa Gegesik Lor Kabupaten Cirebon - repository UPI S PKN 1102025 Title

0 0 4

NILAI-NILAI SOLIDARITAS SOSIAL DALAM UPACARA ADAT NGABUBUR SURO DI DESA NAGARAWANGI KABUPATEN SUMEDANG - repository UPI S SOS 1205529 Title

0 0 4

NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM UPACARA ADAT TETAKEN (Studi Deskriptif Upacara Adat Tetaken di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan)

0 1 18