ANALISIS KOMPOSISI MUSIK GAMELAN “NONAME AND NOTHING” KARYA IWAN GUNAWAN.

(1)

ANALISIS KOMPOSISI MUSIK GAMELAN “NONAME AND NOTHING” KARYA IWAN GUNAWAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Musik

Oleh

Bagja Subakti Abdullah 0906537

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ANALISIS KOMPOSISI

MUSIK GAMELAN

NONAME AND NOTHING

KARYA IWAN GUNAWAN

Oleh

Bagja Subakti Abdullah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Bagja Subakti Abdullah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

BAGJA SUBAKTI ABDULLAH

ANALISIS KOMPOSISI MUSIK GAMELAN “NONAME AND NOTHING” KARYA IWAN GUNAWAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

H. Nanang Supriatna, S.Sen., M.Pd. NIP.196106011986011001

Pembimbing II

Dody Muhammad Kholid, M.Sn. NIP.197406012001121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003


(4)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ”Analisis Komposisi Musik Gamelan ”Noname and Nothing” Karya Iwan Gunawan”. Judul tersebut diambil atas dasar ketertarikan peneliti terhadap inovasi yang dilakukan Iwan Gunawan dalam menggarap komposisi musik gamelan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro, serta bentuk (form) dari

komposisi musik gamelan ”Noname and Nothing”. Untuk mengungkap hal tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif analitik yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat tertentu yang terdapat dalam objek penelitian. Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi musik gamelan “Noname and Nohting” menghasilkan sebuah sistem sepuluh nada. Sistem sepuluh nada tersebut diolah dengan cara menggunakan nada-nada yang bersifat vertikal dan horizontal serta membangun sebuah motif berdasarkan tinggi rendah bunyi, durasi bunyi dan warna suara. Selain itu juga, menciptakan bunyi-bunyi yang bersifat perkusif dan bersifat interlocking dari instrumen yang digunakan dan menonjolkan nada-nada yang memiliki aspek mikro intervalis. Bentuk (form) dari komposisi musik gamelan ”Noname and Nothing” memiliki tiga bagian besar dan setiap bagian besar memiliki dua bagian kecil. Setiap bagian tersebut, memiliki struktur yang berbeda. Meski demikian, bagian-bagian tersebut saling terhubung dengan adanya beberapa motif dan figur yang diulang pada beberapa bagian komposisi tersebut.


(5)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ABSTRACT

This thesis entitled " Analysis of Composition Music Gamelan " Noname and Nothing " Work by Iwan Gunawan". The title is taken on the basis of interest a researchers to innovation conducted Iwan Gunawan in creating the composition music gamelan. This study aims to determine the concept of working on a mix laras (scale) pelog and salendro, as well as the form of composition music gamelan "Noname and Nothing". To uncover that, the researchers used a descriptive analytic method that provides a systematic and accurate description of the factors and certain properties contained in the object of research. Based on the discussion of the results of the analysis, the researchers concluded that the concept of working on a mix laras (scale) pelog and salendro on composition music gamelan "Noname and Nothing" resulted in a ten-tone scale system. The ten-tone scale system processed by using tones that are vertically and horizontally as well as build a motif based on high and low sounds, duration of sound and timbre. In addition, creating sounds that are percussive and interlocking from the instrument used and highlight tones that have micro intervalis aspects. Form of composition music gamelan "Noname and Nothing" has three large sections and each section has a two small parts. Each of these parts, has a different structure. However, these parts are connected with the presence of several motifs and figures that are repeated in several parts of the composition.


(6)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Komposisi ... 7

B. Musik Kontemporer ... 8

C. Analisis ... 11

D. Bentuk Musik (Form) ... 15

E. Gamelan Pelog dan Salendro ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Objek Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25

E. Teknik Penelitian ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan ... 28

B. Konsep Sistem Sepuluh Nada ... 29

C. Penulisan Notasi dan Posisi Instrumen ... 31


(7)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 76 RIWAYAT HIDUP


(8)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Musik gamelan telah menjadi identitas budaya masyarakat Indonesia, karena telah hidup membudaya dan menjadi tradisi pada kehidupan masyarakat dalam kurun waktu yang sangat panjang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984:251), gamelan didefinisikan sebagai “seperangkat alat musik Jawa (Sunda, Bali) yang terdiri atas saron, bonang, gambang, rebab, gendang, gong dan sebagainya”. Sedangkan menurut Supanggah (2002:13) tentang definisi gamelan antara lain.

Gamelan merupakan seperangkat ricikan yang sebagian besar terdiri dari alat musik pukul atau perkusi, yang dibuat dari bahan utama logam (perunggu, kuningan, besi atau bahan yang lain), dilengkapi dengan ricikan-ricikan dengan bahan kayu dan/atau kulit maupun campuran dari dua atau ketiga bahan tersebut.

Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa gamelan merupakan salah satu ensambel musik tradisional di Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis instrumen musik sebagai satu kesatuan musikal. Terdapat beberapa istilah dalam gamelan, seperti nama instrumen gamelan, sistem tangga nada yang digunakan, cara penyajian komposisi musik gamelan dan lain sebagainya. Mengenai hal tersebut, setiap daerah di Indonesia mempunyai istilah atau nama tersendiri yang tidak dapat disama artikan antara yang satu dengan yang lainnya. Sebagai salah satu contoh di Jawa Barat dengan Jawa Tengah mempunyai sistem tangga nada

pentatonic, yakni sistem tangga nada yang memiliki lima buah nada dalam satu

oktaf. Secara auditif, bunyi dari tangga nada kedua daerah tersebut hampir sama, namun dalam penyebutannya sangat berbeda. Di Jawa Barat, bunyi dari setiap nada pada tangga nada tersebut dinamakan Da, Mi, Na, Ti, La sedangkan di Jawa Tengah biasa disebut dengan Ji, Ro, Lu, Mo, Nem.

Istilah sistem tangga nada di Jawa Barat khususnya di Sunda, disebut dengan laras. Terdapat berbagai macam laras di Jawa Barat, diantaranya pelog dan salendro. Pada umumnya dalam penyajian komposisi musik gamelan tradisi


(9)

2

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di Jawa Barat (Sunda), hanya menggunakan satu laras untuk satu komposisi musik gamelan. Selain itu, ada juga yang menggunakan dua laras untuk satu komposisi musik gamelan dan dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya, tetapi tidak menggabungkan antara gamelan berlaras pelog dan gamelan berlaras salendro. Adapun yang menggunakan gamelan berlaras pelog dan gamelan berlaras salendro untuk satu komposisi musik gamelan, dalam penyajiannya tidak dimainkan secara bersamaan, dengan kata lain berpindah dari gamelan berlaras pelog ke gamelan berlaras salendro atau sebaliknya. Kalaupun ada yang menggunakan gamelan berlaras pelog dan gamelan berlaras salendro dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya, terbilang komposisi musik gamelan baru dan sangat jarang.

Musik gamelan telah menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, baik dari segi apresiator (pemerhati) maupun dari kualitas komposisi barunya. Hal tersebut disebabkan oleh perkembangan komposisi musik gamelan yang bervariasi dari segi fungsi dan bentuk komposisinya. Perkembangan komposisi musik gamelan diantara dipengaruhi oleh perubahan instrumentasi gamelan dan kontribusi musik gamelan terhadap masyarakat pendukungnya. Pergeseran dan perubahan orientasi yang mencakup aspek musikalitas, fungsi, kebebasan kreatifitas kekaryaan dan penulisan notasi, menunjukkan bahwa eksistensi musik gamelan tidak statis melainkan terbuka terhadap setiap dinamika sosial budaya masyarakat. Musik gamelan baru tersebut, diharapkan tetap berlandaskan kepada tradisi yang sudah ada, sehingga tidak keluar dari estetika musik gamelan yang sudah ada.

Seiring dengan berkembangnya zaman, gramatika musik gamelan menjadi lebih luas. Hal ini terbukti dari munculnya komposisi musik gamelan yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi instrumen gamelan lebih luas yaitu dengan memperlakukan gamelan sebagai sumber bunyi, sehingga struktur dan bentuk komposisinya keluar dari konvensi-konvensi tradisi sebagaimana yang biasa berlaku dalam musik gamelan. Sumarsam (MSPI, 1999:92) mengemukakan bahwa “dengan bertambahnya akses gamelan ke Barat, selama dua dekade terakhir ini, sejumlah komposer Barat telah menciptakan musik baru untuk gamelan”.


(10)

3

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menciptakan komposisi musik gamelan, pada awalnya muncul dari sebuah rangsangan kreatif yang datang dari luar atau fenomena psikologis dari dalam dirinya sendiri. Rangsangan-rangsangan kreatif itu biasanya berbentuk fenomena musikal, fenomena psikologis atau fenomena sosial budaya. Hasil ciptaannya sangat bergantung dari rangsangan kreatif yang ditangkap dan ditanggapi melalui proses imajinasi, ide, tujuan penciptaan dan proses kreatif. Dengan demikian komposisi musik gamelan adalah sebuah refleksi dari apa yang terjadi dalam lingkungan kultur komponisnya.

Salah satu komponis yang melakukan inovasi dalam menciptakan komposisi musik gamelan adalah Iwan Gunawan. Dalam salah satu komposisi musik gamelannya yang berjudul “Noname and Nothing”, beliau menggunakan dua laras yang dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya, yakni laras pelog dan laras salendro. Komposisi musik gamelan tersebut dimainkan dengan menggunakan percampuran beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro. Dalam komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, terdapat beberapa poliritmik dan teknik instrumentasi serta melodi yang dibangun dari dua laras yang dimainkan secara bersamaan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peneliti merasa ingin menganalisis komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, karena pada saat peneliti mengapresiasi dan memainkan komposisi tersebut, peneliti menemukan sebuah fenomena menarik di dalamnya. Fenomena tersebut dapat dilihat dari melodi, poliritmik dan teknik instrumentasi pada beberapa bagian komposisi “Noname and Nothing”, dan yang paling penting terdapat fenomena bunyi laras pelog dan laras salendro dari beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro yang dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya. Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang komposisi musik gamelan tersebut yang ditulis dengan judul Analisis Kompisisi Musik Gamelan “Noname And Nothing”


(11)

4

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas, peneliti memfokuskan penelitian pada komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”. Untuk menghindari kesalahtafsiran pengertian dari “Noname and Nothing” itu sendiri, maka peneliti memberikan pengertian atas permasalahan tersebut antara lain: “Noname and Nothing” adalah sebuah kompisisi musik gamelan karya Iwan Gunawan dengan menggunakan konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro dari beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro yang dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya.

Dari penjelasan di atas, peneliti merasa perlu mengidentifikasi masalah yang berkenaan dengan konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”, karena keseluruhan komposisi tersebut dibangun oleh bunyi laras pelog dan laras salendro dari beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro yang dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya. Selain itu, peneliti juga akan mendeskripsikan secara umum bentuk (form) dari komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan.

Agar penelitian ini dapat diselesaikan, maka peneliti merumuskan permasalahan ke dalam pertanyaan penelitian, yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan?

2. Bagaimana bentuk (form) dari komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini, yakni sebagai berikut:


(12)

5

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui secara jelas konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan.

2. Mengetahui secara jelas bentuk (form) dari komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mencapai tujuan, melainkan harus pula memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan setidaknya pada bidang ilmu yang diteliti. Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari adanya penelitian ini adalah:

1. Jurusan Seni Musik

Melalui penelitian ini, selain adanya dokumentasi analitik secara musikal atas komposisi musik gamelan, diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang komposisi musik gamelan dan teknik analisis, selain itu diharapkan dapat menjadi sarana apresiasi bagi seluruh civitas akademika Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia dan sebagai masukan untuk pelaksanaan penelitian berikutnya.

2. Peneliti

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan peneliti serta menambah pengalaman dan pengetahuan lebih lanjut tentang komposisi musik gamelan khususnya komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan.

3. Masyarakat

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman serta memotivasi masyarakat dalam meneliti dan menggarap suatu komposisi musik, khususnya komposisi musik gamelan.


(13)

6

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penelitian ini terbagi dalam lima bab, yakni sebagai berikut:

1. BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini meliputi: latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini meliputi: komposisi, musik kontemporer, analisis, bentuk musik (form) dan gamelan pelog dan salendro.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini meliputi: metode penelitian, objek penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian dan teknik penelitian.

4. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini meliputi: “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, konsep sistem sepuluh nada, penulisan notasi dan posisi instrumen, serta bentuk (form) “Noname and Nothing”.

5. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN


(14)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik, yakni metode yang memberikan gambaran secara sistematis dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat tertentu yang terdapat di dalam objek penelitian. Metode ini merupakan metode yang bertujuan untuk menganalisis objek yang diteliti sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan sebelumnya pada awal penelitian untuk mencapai hasil dan tujuan yang diinginkan. Salah satunya dalam menganalisis sebuah komposisi musik, pertama-tama perlu ditelaah terlebih dahulu bagaimana bentuk (form) secara keseluruhan (umum) dari komposisi tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan data, berupa audio yang dapat dianalisis secara auditif dan partitur yang dapat dianalisis secara visual. Surakhmad (Supriadi, 2011:34) mengemukakan bahwa:

Metode penelitian deskriptif analitik adalah suatu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya, menganalisis, dan menginterpretasikannya.

Sebagaimana yang dikemukakan Surakhmad di atas, dapat diketahui bahwa metode tersebut merupakan suatu metode yang dapat digunakan seorang peneliti, untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengumpulkan data penelitian terlebih dahulu. Kemudian data tersebut disusun dan diklasifikasi oleh peneliti. Setelah itu peneliti menganalisis data tersebut dan menginterpretasikannya.

Dengan demikian, dalam menganalisis komposisi musik gamelan “Noname

and Nothing” karya Iwan Gunawan, peneliti melakukan pendekatan interpretatif sebagai usaha untuk memahami komposisi tersebut. Pendekatan tersebut dilakukan melalui dua tahap, yaitu melalui analisis auditif dan analisis partitur. Analisis auditif dilakukan dengan cara mengkaji musik yang didengar melalui rekaman dalam bentuk audio, sedangkan analisis partitur dilakukan dengan mengkaji fenomena musik yang tertulis pada partitur.


(15)

25

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengambil objek penelitian dengan judul

“Analisis Komposisi Musik Gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan

Gunawan”. Komposisi tersebut menggunakan konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro dari beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro yang dimainkan secara bersamaan dalam penyajiannya.

C. Definisi Operasional

1. Analisis (analysis) : The study of the form and structure in music (Essential Dictionary of MUSIC, Harnsberger Lindsey C., 1966:12), artinya analisis adalah penelitian ilmiah tentang bentuk dan struktur dalam musik.

2. Komposisi : Proses berlangsungnya cara kerja dan terjadinya (terwujudnya) suatu karya musik, yaitu suatu karya seni yang terwujud karena proses kerja pengaturan-penyusunan atau rangkaian proporsi, imbangan (balance), matra, konstruksi, bentuk dan sebagainya. (Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini, Suka Hardjana, 2003:79)

3. Gamelan : Seperangkat alat musik Jawa (Sunda, Bali) yang terdiri atas saron, bonang, gambang, rebab, gendang, gong dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1984:251)

4. “Noname and Nothing” : Judul dari komposisi musik gamelan karya Iwan Gunawan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena seluruh kegiatan penelitian meliputi proses analisis auditif, analisis visual (partitur), observasi, wawancara dan penyusunan penulisan dilakukan oleh peneliti sendiri.


(16)

26

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menggali dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data baik berupa buku atau media lainnya sebagai sumber pustaka yang berguna untuk mendapatkan berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan komposisi musik gamelan

“Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, antara lain:

1) Supanggah, Rayahu. (2002). BOTHÈKAN karawitan I. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

2) Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

3) Mack, Dieter. (2001). Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Bandung: arti_line.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan sumber yang memiliki informasi tentang

komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”. Dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan wawancara langsung dengan komponis selaku objek penelitian. Pada penelitian ini, dilakukan wawancara dengan narasumber Iwan Gunawan selaku komponis. Berikut beberapa pertanyaan dalam wawancara, antara lain:

1) Kapan diciptakannya komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”? 2) Apa ide awal diciptakanya komposisi musik gamelan “Noname and

Nothing”?

3) Instrumen apa saja yang digunakan dalam komposisi musik gamelan

“Noname and Nothing”?


(17)

27

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Observasi Partisipatif

Observasi partisipatif dilakukan peneliti dengan cara melihat secara langsung dan ikut memainkan salah satu instrumen gamelan dari komposisi musik

gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan pada saat komposisi tersebut dimainkan dalam sebuah pertunjukan yang bernama “Ghost Track” pada tahun 2013.

d. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan guna memperkuat hasil observasi dan wawancara. Dokumentasi yang digunakan peneliti sebagai data penelitian, berupa audio dan visual (partitur) dari komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan dan meneliti keterkaitannya.

2. Teknik Pengolahan Data

Seluruh data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan literatur-literatur dikumpulkan untuk selanjutnya dipilih untuk kepentingan penulisan. Data yang dianggap mendukung penelitian kemudian dijadikan referensi untuk memperoleh uraian yang diharapkan. Uraian yang diperoleh kemudian disusun secara sistematik untuk dijadikan bahan penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data sesuai permasalahan tentang komposisi musik gamelan

“Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan.

b. Menyesuaikan dan membandingkan data hasil wawancara dan observasi dengan literatur-literatur atau sumber lain berupa teori-teori yang mendukung penelitian.

c. Menarik kesimpulan dari data yang telah tersusun melalui peninjauan ulang secara seksama untuk menemukan kekurangan dan kelebihan serta keunikan yang dapat menghasilkan kesimpulan.


(18)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan proses analisis terhadap komposisi musik

gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, maka didapatlah sebuah kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari identifikasi dan perumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hal-hal yang menarik pada komposisi tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep garap laras pelog dan laras salendro, serta bentuk (form) dari komposisi musik gamelan tersebut.

Konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi tersebut menghasilkan sebuah sistem sepuluh nada. Sistem sepuluh nada tersebut diolah dengan cara menggunakan nada-nada yang bersifat vertikal dan horizontal serta membangun struktur melodi berdasarkan tinggi rendah bunyi, durasi bunyi dan warna suara. Selain itu juga, menciptakan bunyi-bunyi yang bersifat perkusif dan bersifat interlocking dari instrumen yang digunakan dan menonjolkan nada-nada yang memiliki aspek mikro intervalis. Instrumen yang digunakan dalam komposisi tersebut merupakan campuran dari beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro, yakni saron dan peking salendro, saron dan peking pelog, demung dan selentem salendro, demung dan selentem pelog, bonang eusleum, gong salendro, kendang dan kulanter. Intrumen-instrumen tersebut dimainkan oleh tujuh orang pemain, sehingga ada pemain yang memainkan dua instrumen.

Secara keseluruhan, komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan memiliki bentuk (form) yang tersusun dalam tiga bagian besar, yakni bagian besar I (bar 1 – 36), bagian besar II (bar 37 – 96), bagian besar III (bar 97 – 118), dan setiap bagian besar memiliki dua bagian kecil. Setiap bagian tersebut, memiliki struktur yang berbeda. Meski demikian, bagian-bagian tersebut saling terhubung dengan adanya beberapa motif dan figur yang diulang pada beberapa bagian komposisi tersebut.


(19)

73

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Hasil analisis pada sebuah komposisi musik adalah hal yang relatif, artinya tidak ada yang benar-benar mutlak, karena pada dasarnya berbagai temuan dan informasi yang diperoleh mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kegiatan menganalisis merupakan tindak lanjut dari sebuah ketertarikan terhadap fenomena yang muncul pada suatu komposisi musik, sehingga diperlukan adanya kesadaran dan pertimbangan dalam memutuskan setiap langkah yang berkaitan dengan proses analisis, guna menyeimbangkan antara penilaian subjektif dengan kebenaran esensi yang terdapat dalam sebuah komposisi musik. Salah satunya dengan mempertimbangkan kegunaan dan manfaat dari hasil analisis dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan musik, baik itu berupa kajian musik secara

“murni” maupun dalam cakupan pendidikan.

Kepada pengguna hasil penelitian, peneliti menyarankan agar dalam menggunakan penelitian ini untuk dapat menginterpretasikan komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk lebih mengembangkan interpretasinya. Segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk melakukan penelitian selanjutnya. Segala bentuk tindak lanjut dari penilaian hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan menyempurnakan kekurangan bagi penelitian sebelumnya, sehingga penelitian selanjutnya memiliki nilai kegunaan dan manfaat yang lebih baik.


(20)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

74

DAFTAR PUSTAKA

Angga Kusumadinata, Mahyar. (1969). Ilmu Seni Raras. Jakarta : Praja Paramita. Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Firdaus, Yudistira R. (2011). Analisis komposisi musik “Two Pages” Karya

Philip Glass. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Harnsberger, Lindsey C. (1966). Essential Dictionary of MUSIC. Los Angles: Alfred.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1984). Departemen Pendidikan Nasional, Balai

Pustaka. Jakarta : Balai Pustaka.

Kubarsah R., Ubun. (1995). Waditra. Bandung: Beringin Sakti

Lester, Joel. (1989). Analytic Approaches to Twentienth Century Music. New York: Rand McNally.

Mack, Dieter. (1995). Ilmu Melodi Ditinjau dari Segi Budaya Musik Barat. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

___________. (2001). Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Yogyakarta: arti_line.

Marzuki, Latifah K. (1995). Istilah-Istilah Musik. Jakarta: Jembatan.

Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. (1999). Keragaman dan Silang Budaya:

Dialog Art-Summit. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

Natapradja, Iwan. (2003) Sekar Gending. Bandung: PT Karya Cipta Lestari. Prier, Karl Edmund. (2004). Ilmu Bentuk Musik (catatan ke-2). Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Russo, William. (1968). Jazz Composition and Orchestration. Chicago: The University of Chicago.

Supanggah, Rayahu. (2002). BOTHÈKAN karawitan I. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.


(21)

75

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriadi, Dedi. (2011). Gending “Kulu-Kulu 2004” Karya Iwan Gunawan.

Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Upandi, Pandi. (2010). Gamelan Salendro. Bandung: Lubuk Agung.

___________. (2011). Gamelan Sunda. Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung: tidak diterbitkan

Virgan, Henry. (1999). Komposisi Musik Praeludium Es Mayor Karya Johann

Sebastian Bach - Studi Analisis Komposisi. Skripsi Sarjana pada FPBS


(1)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menggali dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data baik berupa buku atau media lainnya sebagai sumber pustaka yang berguna untuk mendapatkan berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, antara lain:

1) Supanggah, Rayahu. (2002). BOTHÈKAN karawitan I. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

2) Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

3) Mack, Dieter. (2001). Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Bandung: arti_line.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan sumber yang memiliki informasi tentang komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”. Dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan wawancara langsung dengan komponis selaku objek penelitian. Pada penelitian ini, dilakukan wawancara dengan narasumber Iwan Gunawan selaku komponis. Berikut beberapa pertanyaan dalam wawancara, antara lain:

1) Kapan diciptakannya komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”?

2) Apa ide awal diciptakanya komposisi musik gamelan “Noname and Nothing”?

3) Instrumen apa saja yang digunakan dalam komposisi musik gamelan

“Noname and Nothing”?


(2)

27

Bagja Subakti Abdullah, 2014 c. Observasi Partisipatif

Observasi partisipatif dilakukan peneliti dengan cara melihat secara langsung dan ikut memainkan salah satu instrumen gamelan dari komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan pada saat komposisi tersebut dimainkan dalam sebuah pertunjukan yang bernama “Ghost Track” pada tahun 2013.

d. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan guna memperkuat hasil observasi dan wawancara. Dokumentasi yang digunakan peneliti sebagai data penelitian, berupa audio dan visual (partitur) dari komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan dan meneliti keterkaitannya.

2. Teknik Pengolahan Data

Seluruh data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan literatur-literatur dikumpulkan untuk selanjutnya dipilih untuk kepentingan penulisan. Data yang dianggap mendukung penelitian kemudian dijadikan referensi untuk memperoleh uraian yang diharapkan. Uraian yang diperoleh kemudian disusun secara sistematik untuk dijadikan bahan penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan dalam mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data sesuai permasalahan tentang komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan.

b. Menyesuaikan dan membandingkan data hasil wawancara dan observasi dengan literatur-literatur atau sumber lain berupa teori-teori yang mendukung penelitian.

c. Menarik kesimpulan dari data yang telah tersusun melalui peninjauan ulang secara seksama untuk menemukan kekurangan dan kelebihan serta keunikan yang dapat menghasilkan kesimpulan.


(3)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan proses analisis terhadap komposisi musik

gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, maka didapatlah sebuah kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari identifikasi dan perumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hal-hal yang menarik pada komposisi tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep garap laras pelog dan laras salendro, serta bentuk (form) dari komposisi musik gamelan tersebut.

Konsep garap campuran laras pelog dan laras salendro pada komposisi tersebut menghasilkan sebuah sistem sepuluh nada. Sistem sepuluh nada tersebut diolah dengan cara menggunakan nada-nada yang bersifat vertikal dan horizontal serta membangun struktur melodi berdasarkan tinggi rendah bunyi, durasi bunyi dan warna suara. Selain itu juga, menciptakan bunyi-bunyi yang bersifat perkusif dan bersifat interlocking dari instrumen yang digunakan dan menonjolkan nada-nada yang memiliki aspek mikro intervalis. Instrumen yang digunakan dalam komposisi tersebut merupakan campuran dari beberapa instrumen gamelan pelog dan gamelan salendro, yakni saron dan peking salendro, saron dan peking pelog, demung dan selentem salendro, demung dan selentem pelog, bonang eusleum, gong salendro, kendang dan kulanter. Intrumen-instrumen tersebut dimainkan oleh tujuh orang pemain, sehingga ada pemain yang memainkan dua instrumen.

Secara keseluruhan, komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan memiliki bentuk (form) yang tersusun dalam tiga bagian besar, yakni bagian besar I (bar 1 – 36), bagian besar II (bar 37 – 96), bagian besar III (bar 97 – 118), dan setiap bagian besar memiliki dua bagian kecil. Setiap bagian tersebut, memiliki struktur yang berbeda. Meski demikian, bagian-bagian tersebut saling terhubung dengan adanya beberapa motif dan figur yang diulang pada beberapa bagian komposisi tersebut.


(4)

73

Bagja Subakti Abdullah, 2014 B. Saran

Hasil analisis pada sebuah komposisi musik adalah hal yang relatif, artinya tidak ada yang benar-benar mutlak, karena pada dasarnya berbagai temuan dan informasi yang diperoleh mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kegiatan menganalisis merupakan tindak lanjut dari sebuah ketertarikan terhadap fenomena yang muncul pada suatu komposisi musik, sehingga diperlukan adanya kesadaran dan pertimbangan dalam memutuskan setiap langkah yang berkaitan dengan proses analisis, guna menyeimbangkan antara penilaian subjektif dengan kebenaran esensi yang terdapat dalam sebuah komposisi musik. Salah satunya dengan mempertimbangkan kegunaan dan manfaat dari hasil analisis dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan musik, baik itu berupa kajian musik secara

“murni” maupun dalam cakupan pendidikan.

Kepada pengguna hasil penelitian, peneliti menyarankan agar dalam menggunakan penelitian ini untuk dapat menginterpretasikan komposisi musik gamelan “Noname and Nothing” karya Iwan Gunawan, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk lebih mengembangkan interpretasinya. Segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk melakukan penelitian selanjutnya. Segala bentuk tindak lanjut dari penilaian hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan menyempurnakan kekurangan bagi penelitian sebelumnya, sehingga penelitian selanjutnya memiliki nilai kegunaan dan manfaat yang lebih baik.


(5)

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 74

DAFTAR PUSTAKA

Angga Kusumadinata, Mahyar. (1969). Ilmu Seni Raras. Jakarta : Praja Paramita. Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Firdaus, Yudistira R. (2011). Analisis komposisi musik “Two Pages” Karya Philip Glass. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Hardjana, Suka. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta:

Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Harnsberger, Lindsey C. (1966). Essential Dictionary of MUSIC. Los Angles: Alfred.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1984). Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka. Jakarta : Balai Pustaka.

Kubarsah R., Ubun. (1995). Waditra. Bandung: Beringin Sakti

Lester, Joel. (1989). Analytic Approaches to Twentienth Century Music. New York: Rand McNally.

Mack, Dieter. (1995). Ilmu Melodi Ditinjau dari Segi Budaya Musik Barat. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

___________. (2001). Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Yogyakarta: arti_line.

Marzuki, Latifah K. (1995). Istilah-Istilah Musik. Jakarta: Jembatan.

Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. (1999). Keragaman dan Silang Budaya: Dialog Art-Summit. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

Natapradja, Iwan. (2003) Sekar Gending. Bandung: PT Karya Cipta Lestari. Prier, Karl Edmund. (2004). Ilmu Bentuk Musik (catatan ke-2). Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Russo, William. (1968). Jazz Composition and Orchestration. Chicago: The University of Chicago.

Supanggah, Rayahu. (2002). BOTHÈKAN karawitan I. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.


(6)

75

Bagja Subakti Abdullah, 2014

Analisis komposisi musik gamelan “noname and nothing” karya Iwan Gunawan

Supriadi, Dedi. (2011). Gending “Kulu-Kulu 2004” Karya Iwan Gunawan. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Upandi, Pandi. (2010). Gamelan Salendro. Bandung: Lubuk Agung.

___________. (2011). Gamelan Sunda. Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung: tidak diterbitkan

Virgan, Henry. (1999). Komposisi Musik Praeludium Es Mayor Karya Johann Sebastian Bach - Studi Analisis Komposisi. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.