STUDI KEANEKARAGAMAN DROSOPHILA DI KEBUN BOTANI UPI BANDUNG.

(1)

STUDI KEANEKARAGAMAN DROSOPHILA DI KEBUN BOTANI UPI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Biologi

Oleh

Visa Annisa 0902031

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

VISA ANNISA

STUDY KEANEKARAGAMAN Drosophila DI KEBUN BOTANI UPI BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Yayan Sanjaya, M.Si. NIP. 197112312001121001

Pembimbing II

Dr. Hernawati, M. Si NIP. 197003311997022001

Mengetahui, Ketua Jurusan

H. Dr. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002


(3)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “STUDY KEANEKARAGAMAN DROSOPHILAJANTAN DI KEBUN BOTANI UPI BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”

Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan

Visa Annisa NIM. 0902031


(4)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang...1

1.2Rumusan Masalah...3

1.3Pertanyaan Penelitian...3

1.4Batasaan Masalah...3

1.5Tujuan Penelitian...4

1.6Manfaat Penelitian...4

BAB II DROSOPHILA DAN TANAMAN INANG DI KEBUN BOTANU UPI BANDUNG...5

2.1Drosophila...5

2.2Klasifikasi Drosophila...6

2.3Morfologi Drosophila...9

2.4Siklus Hidup Drosophila...13

2.5Media Drosophila...19

2.6Keanekaragaman Drosophila...20

2.7Faktor yang mempengaruhi Drosophila...22

2.8Peranan tanaman inang pada Drosophila...23

2.9Kebun Botani UPI Bandung...24

BAB III METODE PENELITIAN...25

3.1Jenis Penelitian...25


(5)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian...25

3.4Alat dan Bahan...25

3.5Langkah Penelitian...27

3.6Alur penelitian...31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN...32

4.1Drosophila di Kebun Botani...32

4.2Keanekaragaman dan kelimpahan Drosophila jantan di Kebun Botani...40

4.3Faktor Abiotik Kebun Botani UPI Bandung...41

4.4Jumlah spesies Drosophila terhadap setiap buah pisang, nanas dan pepaya...43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...48

5.1Kesimpulan...48

5.2Saran...48

DAFTAR PUSTAKA...50


(6)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Drosophila pada suhu 25ºC...14

Tabel 3.1 Daftar bahan yang digunakan saat penelitian...24

Tabel 3.2 Daftar alat yang digunakan saat penelitian...25

Tabel 4.1 Hasil identifikasi Drosophila jantan di Kebun Botani UPI Bandung...32

Tabel 4.2 Keanekaragaman dan kelimpahan Drosophila di Kebun Botani UPI...40

Tabel 4.3 Hasil pengukuran faktor klimatik di Kebun Botani UPI Bandung...41


(7)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Drosophila sp...5

Gambar 2.2 Perbandingan morfologi Drosophila jantan dan betina...11

Gambar 2.3 Siklus hidup Drosophila...13

Gambar 2.4 Keanekaragaman Drosophila...17

Gambar 3.1 Media pemeliharaan Drosophila...26

Gambar 3.2 Denah Kebun Botani...27

Gambar 4.1 Kebun Botani UPI...31

Gambar 4.2 Drosophila pallidosa...34

Gambar 4.3 Mata Drosophila pallidosa...34

Gambar 4.4 Sayap Drosophila pallidosa...34

Gambar 4.5 Sexcomb Drosophila pallidosa...35

Gambar 4.6 Drosophila melanogaster...36

Gambar 4.7 Mata Drosophila melanogaster...36

Gambar 4.8 Sayap Drosophila melanogaster...36

Gambar 4.9 Sexcomb Drosophila melanogaster...37

Gambar 4.10 Mata Drosophila ananaseae...38

Gambar 4.11 Sayap Drosophila ananaseae...38

Gambar 4.12 Sexcomb Drosophila ananaseae...38

Gambar 4.13 Drosophila ananaseae...39

Gambar 4.14 Pisang...43


(8)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.16 Nanas...45

Gambar 2.8 Sex comb Drosophila jantan...9

Gambar 2.9 Sayap Drosophila...9


(9)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Keanekaragaman hayati meliputi dari kekayaan keanekaragaman jenis flora dan fauna. Salah satu kekayaan fauna di Indonesia yang memiliki daya tarik tinggi untuk objek penelitian adalah serangga khususnya Drosophila. Drosophila merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Kebun Botani UPI merupakan salah satu kawasan yang digunakan sebagai laboratorium alami bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Kebun Botani UPI juga ditumbuhi oleh banyak tanaman yang bisa mendukung keanekaragaman Drosophilla. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman Drosophilla Kebun Botani UPI Bandung. Data penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi untuk peningkatan kelestarian Drosophila dan gambaran tentang keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani UPI. Sampel diambil dengan cara metode line transek. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga spesies Drosophila yaitu Drosophila pallidosa, Drosophila melanogaster, dan Drosophila annanassae. Nilai kelimpahan Drosophila jantan terbesar adalah Drosophila pallidosa (38,27 %) sedangkan nilai kelimpahan Drosophila jantan terkecil adalah Drosophila melanogaster (25,9 %). Hal tersebut membuktikan bahwa komposisi vegetasi di Kebun Botani mendukung nilai keanekaragaman Drosophila. Jumlah dari spesies Drosophila terhadap setiap buah pisang, nanas dan pepaya di dapatkan dari hasil penelitian, buah pisang lebih dapat memancing Drosophila dengan hasil 44,44% dibandingkan buah pepaya dengan hasil 32,10% dan buah nanas dengan hasil 23,46%.

Kata kunci : Kebun Botani, Keanekaragaman, Kelimpahan, Drosophila pallidosa,

Drosophila melanogaster, Drosophila annanassae

ABSTRAC

Indonesia represent one of state having variety involve high in world. Variety involve to cover from properties of variety of type of flora and fauna. One of fauna properties in Indonesia owning high fascination for the object of research is insect specially Drosophila. Drosophila represent the fruitfly type which can be found in rotten fruits. Garden of Botany UPI represent one of area which is used as by a natural laboratory for Biological Education majors student of FPMIPA UPI. Garden of Botany UPI is also growed by a lot of crop which can support the variety Drosophilla. This Research aim to to know the variety of Drosophilla of Garden of Botany of UPI Bandung. this Research Data is also expected can give the information to the make-up of continuity of Drosophila and picture of about variety Drosophila in Garden of Botany UPI. Sampel taken by method of line transek. Result of research menunjukan of there are three species Drosophila that is Drosophila pallidosa, Drosophila melanogaster, and Drosophila annanassae. Assess the what overflows biggest masculine Drosophila is Drosophila pallidosa ( 38,27 %) while what overflows value smallest masculine Drosophila is Drosophila melanogaster ( 25,9 %). The mentioned prove that composition vegetasi in Botany Garden support the value of variety Drosophila. Sum up from species Drosophila to each every banana, pineapple and papaw in getting from research


(10)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

result, banana more can fish the Drosophila with the result 44,44% compared to by a papaw fruit with the result 32,10% and pineapple fruit with the result 23,46%.

Keyword : Botany Garden, Variety, What overflows, Drosophila pallidosa, Drosophila melanogaster, Drosophila annanassae


(11)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Keanekaragaman hayati meliputi dari kekayaan keanekaragaman jenis flora dan fauna. Jenis-jenis fauna yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis, dengan ± 200.000 jenisnya terdiri dari jenis serangga (Resosoedarmo et al., 1985). Salah satu kekayaan fauna di Indonesia yang memiliki daya tarik tinggi untuk objek penelitian adalah serangga khususnya Drosophila. Drosophila merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan pada buah-buahan busuk.

Kebun Botani UPI Bandung merupakan salah satu kawasan yang digunakan sebagai laboratorium alami bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Kebun Botani UPI juga ditumbuhi oleh banyak tanaman yang bisa mendukung keanekaragaman Drosophila jantan. Luas Kebun Botani UPI yaitu sekitar ± 8000 . Peran penting Kebun Botani UPI menjadikan Kebun Botani sebagai sumber spesimen dan sarana untuk pengamatan mahasiswa (Senny, 2012). Komposisi vegetasi tanaman yang terdapat buah-buahan dapat dijadikan tempat hidup Drosophila dan dapat mendukung siklus hidupnya karena Drosophila merupakan hama yang merusak buah-buahan di Indonesia (Widarto, 1996).

Genus Drosophila memiliki penyebaran yang sangat luas. Drosophila yang tersebar luas di Asia Tenggara, diantarnya adalah Drosophila ananassae, Drosophila hypocausta, Drosophila immigrans, dan lainnya, sedangkan Drosophila yang tertangkap di Indonesia adalah jenis kosmopolitan (Wheeler, 1981). Dalam buku “The genetics and biology of Drosophila“ mencatat terdapat sekitar 120 jenis lalat buah dari famili Drosophilidae sedangkan di Indonesia tercatat sekitar 600 jenis (Wheeler, 1981). Persebaran Drosophila di Indonesia tidak merata, diduga persebarannya dipengaruhi oleh letak daerah dan jenis buah musiman yang terdapat dalam suatu daerah selain itu faktor lingkungan dapat mempengaruhi keanekaragaman Drosophila seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya, cuaca dan musim (Rizal, 2007). Di beberapa daerah Indonesia, jenis Drosophila melanogaster jarang ditemukan tetapi dapat ditemukan di daerah lain tergantung daerahnya dan masih banyak spesies lain dapat ditemukan di daerah pemukiman. Drosophila yang terdapat di Kota Bandung sekitar 30 jenis, namun yang umum tertangkap sekitar 10 jenis dan salah satu


(12)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

diantaranya Drosophila annanase yang hampir selalu tertangkap apabila menangkap Drosophila disekitar rumah (Iskandar, 1987). Tidak tertutup kemungkinan Drosophila mengalami penyebaran dan menyebabkan distribusi yang berbeda disetiap daerah di Kota Bandung termasuk Kebun Botani UPI Bandung. Drosophila yang digunakan untuk di identifikasi adalah Drosophila jantan karena Drosophila betina tidak mempunyai ciri khusus dan susah untuk dibedakan antara spesies Drosophila satu dan yang lainnya. Tidak seperti Drosophila jantan yang mempunya sex comb. Setiap spesies Drosophila jantan mempunyai sex comb yang berbeda.

Drosophila memiliki peranan penting, yaitu sebagai organisme yang banyak digunakan dalam penelitian, terutama penelitian genetika karena Drosophila ini mudah dipelihara pada medium makanan yang sederhana dan Drosophila juga mudah didapatkan di alam bebas. Keistimewaan lainnya yang dimiliki Dorsophila, sehingga dipakai sebagai objek penelitian, yaitu mudah dipelihara dalam media sederhana, mudah berkembang baik karena siklus hidup pendek hanya sekitar dua minggu, mempunyai jumlah kromosom besar hanya berjumlah empat pasang, dan mempunyai tanda- tanda kelamin sekunder yang mudah dibedakan.

Di sisi lain, populasi Drosophila dari tahun ke tahun juga mengalami dinamika, sejalan dengan perkembangan suatu daerah. Penelitian mengenai keanekaragaman Drosophila telah banyak dilakukan (Wheeler, 1981; Iskandar, 1987; Jodion, 2008). Berkaitan dengan dinamika Drosophila, maka untuk wilayah Kebun Botani UPI Bandung sendiri belum ada penelitian mengenai keanekaragaman Drosophila. Spesies Drosophila apa yang terdapat di Kebun Botani, perlu diketahui melalui suatu studi. Oleh karena itu, permasalahan penelitian difokuskan pada hasil tangkapan identifikasi spesies Drosophila di Kebun Botani UPI Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah: “Bagaimana keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani UPI Bandung?”


(13)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1.3.1 Bagaimana keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani UPI?

1.3.2 Bagaimana kelimpahan dari setiap spesies Drosophila di Kebun Botani UPI? 1.3.2 Bagaimana jumlah spesies Drosophila pada setiap buah pisang, nanas dan pepaya?

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak meluas, maka diperlukan batasan masalah pada penelitian ini, yaitu :

1.4.1 Pengambilan sampel dilakukan dengan metode line transek di Kebun Botani UPI Bandung.

1.4.2 Penelitian ini hanya terbatas pada Drosophila yang berhasil dijebak buah pisang, nanas, dan papaya.

1.4.3 Identifikasi Drosophila dilakukan dengan pengamatan mikroskop, kemudian dicocokkan morfologinya dengan pustaka yang sesuai, yaitu Penuntun Praktikum Genetika dan Kunci Determinan.

1.4.4 Data penunjang berupa faktor abiotik yang diukur yaitu suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan kecepatan angin.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani UPI Bandung dan memberikan informasi dalam upaya penyusunan analisis risiko hama, dan untuk mendukung pembuatan daftar spesies Drosophila.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani. Di samping informasi yang di dapat dapat dijadikan referensi untuk peningkatan kelestarian Drosophila di alam.


(14)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan data, menganalisis data, dan menginterprestasikan data Drosophila di Kebun Botani UPI yang bertujuan membuat deskripsi mengenai kejadian yang terjadi pada penelitian dan teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi secara langsung di lapangan (Suryabrata, 1983). Sampel diambil dengan cara metode line transek. Drosophila yang ditangkap pada setiap lokasi pengambilan sampel menggunakan perangkap buah.

3.2Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Drosophiladan sampel dalam penelitian ini adalah Drosophila yang tertangkap.

3.3Lokasi Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kebun Botani UPI, Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA UPI dan LIPI Bogor sedangkan waktu penelitian pada bulan November sampai Desember2013.

3.4 Bahan dan Alat

Tabel 3.1 Bahan yang digunakan dalam penelitian

No. Kegiatan Nama Bahan Jumlah

1 Pengamatan di

lapangan Pisang Nanas Pepaya 36 potong 36 potong 36 potong 2 Pembuatan medium pemeliharaan Agar-agar Gula merah Pisang Asam sorbic Eter 1 bungkus 150 g 600 g 0,8 ml 1 botol


(15)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Alat yang digunakan dalam penelitian

No. Kegiatan Nama Alat Jumlah

1 Pengamatan di lapangan

Gelas plastik Meteran Gunting Trap Tali rapia

Alat Tulis Kantor Termometer Luxmeter Hygrometer Anenometer Digital 108 unit 1 unit 1 unit 84 unit 1unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

2 Pengamatan di

laboratorium

Cawan petri

Botol pembius berpipet Sumbat gabus/busa Loup Mikroskop Blander Objec glass Cover glass Jarum Kertas saring 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

3.5 Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut: 3.5.1 Observasi

Dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian yaitu Kebun Botani UPI Bandung yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar dalam penentuan metode dan teknik dasar pengambilan sampel.


(16)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Pembuatan Medium Pemeliharaan Drosophila

Gambar 3.1 Medium Pemeliharaan Drosophila Sumber : Dokumentasi pribadi

Medium buatan yang digunakan adalah medium dengan buah pisang. Medium ini di buat dengan cara dilarutkan dan didihkan 7 g agar–agar dan 150 g gula merah dalam 400 ml air suling, 600 g pisang dihancurkan dengan blender dan dicampurkan ke dalam agar–agar dan air suling kemudian dimasak hingga mendidih. Setelah mendidih dimatikan api dan ditambahkan 0,8 ml asam sorbic pada saat adonan masih hangat. Cara ini akan menghasilkan untuk 25 botol (Michael, 1995).

3.5.3 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

Berdasarkan hasil observasi, maka lokasi pengambilan sampel dibagi menjadi 4 zona pengamatan pada Botani UPI, antara lain: Utara, Selatan, Barat dan Timur.


(17)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.5.4 Teknik Pengambilan Sampel

S

T

B

U

Gambar 3.2. Denah Kebun Botani

Kebun Botani memiliki luas sekitar ± 8000 Metode pengambilan sampel menggunakan metode line transek. Metode line transek adalah suatu metode dengan cara menentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis transek dibuat sepanjang 10 m dengan tali rafia dan tingginya sebesar 1 m. Kemudian setiap bagian sisi dan tengah disimpan umpan Drosophila, sehingga dari satu garis line transek ada tiga bagian umpan. Penangkapan Drosophila liar di Botani UPI, dilakukan dengan menggunakan umpan buah dalam trap yang diletakkan ditempat yang terbuka. Buah yang digunakan bervariasi, seperti buah pisang, nanas, dan pepaya yang sudah masak dikupas dan dimasukkan didalam trap


(18)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan ukuran yang sama. Pada satu zona terdapat tiga line transek, dalam satu line transek ada tiga bagian yaitu samping kiri, tengah dan samping kanan. Pada samping kiri terdiri umpan pisang, nanas dan pepaya begitu pun di bagian tengah dan samping kanan dengan posisi yang sama. Selama menunggu Drosophila hinggap di buah-buahan untuk data penunjang lakukan pengukuran faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan kecepatan angin. Drosophila di bawa setiap hari setiap pagi, siang dan sore. Penelitian ini dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil tangkapan dimasukkan kedalam botol biakan yang sudah disediakan dengan komposisi medium APRG untuk menangulangi agar Drosophila tidak mati karena jika Drosophila mati akan mengubah warna mata, abdomen dan sisir kelaminnya. Selanjutnya di bawa ke Labolatorium untuk di identifikasi.

3.5.5 Penanganan Drosophila

Sebelum diidentifikasi, Drosophila yang tertangkap terlebih dahulu dibius. Pembiusan dilakukan sedemikian rupa, sehingga cukup untuk mendiamkan dalam waktu singkat selama diteliti. Eter digunakan sebagai zat pembius dan alat pembius harus segera tersedia (Michael, 1995).

3.5.6 Pengamatan Morfologi Drosophila

Pengamatan morfologi dan identifikasi Drosophila dilakukan di laboratorium. Hal yang menjadi fokus pengamatan dalam pengamatan Drosophila adalah kaki, alat kelamin, warna, ujung abdomen, dan morfologi (Michael, 1994). Kepentingan identifikasi dipilih Drosophila yang jantan. Seperti dijelaskan Djoko (1998) yang menyatakan bahwa untuk determinasi Drosophila, gunakanlah hewan jantan, karena hewan betina dari subgenus Sophopora seringkali tak bisa dibedakan antara jenis yang satu dengan yang lain.

3.5.7 Analisis data

Keanekaragaman spesies Drosophila, di analisis berdasarkan identifikasi dengan kunci determinasi (Iskandar, 1987) sebagai acuan sesuai nomor urut kunci determinasi dan menggunakan rumus kelimpahan (Michael, 2005).


(19)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keterangan : K= kelimpahan

3.6 Alur Penelitian

Pra-penelitian

Observasi Penentuan

lokasi Persiapan

penelitian

Identifikasi

Penelitian


(20)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Pada penelitian mengenai keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani UPI Bandung diketahui bahwa spesies Drosophila yang di temui adalah Drosophila pallidosa, Drosophila melanogaster, dan Drosophila ananasseae. Ketiga spesies ini termasuk kedalam sub genus Sophophora.Hal ini menunjukan kondisi ekosistem di Kebun Botani UPI sedang dan kondisi ekosistem cukup seimbang. Adapun kelimpahan Drosophila tertinggi adalah Drosophila pallidosa dengan nilai kelimpahan sebesar38,27 %, sedangkan nilai kelimpahan terendah yaitu Drosophila melanogaster dengan nilai kelimpahan sebesar 25,92 %. Adanya nilai keanekaragaman dan kelimpahan Drosophila dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di Kebun Botani UPI, baik kondisi abiotik dan biotik.Jumlah dari spesies Drosophilapada setiap buah pisang, nanas dan pepaya di dapatkan dari hasil penelitian, buah pisang lebih dapat memancing Drosophiladengan hasil 44,44%dibandingkan buah pepayadengan hasil 32,10% dan buah nanas dengan hasil 23,46%.

5.2Saran

Mengingat masih terdapat kekurangan pada penelitian ini, maka hal-hal yang sebaiknya dilakukan pada penelitian selanjutnya. Dengan segala keterbatasanwaktu, disadari penelitian ini dilakukan dalam waktu singkat. Maka sebaiknya pada penelitian selanjutnya dilakukan pengambilan sample yang seragam dengan waktu yang sama. Pada laboratorium FPMIPA UPI Bandung sudah terdapat alat untuk mengukur makro dan mikro di bagian organ yang bisa dijadikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk mengukur bagian organ.


(21)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adi, D.A. 1991. Studi Tentang Jenis-jenis Drosophila di Kawasan Hutan Pantai Sendangbiru Malang. Malang: Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Pendidikan Biologi. Ahuja, A. 2012. Local in life history traits of Drosophila melanogaster in extreme

conditions of humid adaptionity. New Delhi, India.

Aini, N. 1992. Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Aspek-aspek Morfologi Drosophila (Sophophora) ananassae Doleschall. Malang: IKIP Malang.

Aluja. 1996. Efeect of Fruit Abundance on Infestation Rates of Carambola by Bactrocera carambolae Drew and Hancock (Diptera: Tephritidae). In Chua, T.H dan S.G. Khoo (Eds.). Problem and Management of Tropical Fruit Flies. Proceedings of the Second Symposium on Tropical Fruit Flies, 8-9 May 1995, Kuala Lumbpur. Pp.20.

Anggereini, E. 2000. Analisis of Embrionics Post Phase, Life Cycles And Spesies Diversity of Drosophila In Padang. Pemberitaan Ilmiah, Percikan, Ikatan Keluarga Besar Universiras Jambi (IKBUJ) : Bandung. Hal 10 – 15.

Ardiawan, A. 2009. Pengenalan Lalat Drosophila dan Persilangan Monohibrid dan Dihibrid. Universitas Jenderal Soedierman

Ashburner, M. 1985. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA : Coldspring Harbor Laboratory Press.

Barnes, S. J., Makovicky, E., Makovicky, M., Rose-Hansen, J., & Moller, S. 1973. Partition coefficients for Ni, Cu, Pd, Pt, Rh, and Ir between monosulphide solid solution and sulphide liquid and the formation of compositionally zoned Ni-Cu sulphide bodies by fractional crystallization of sulphide liquid: Canadian Journal of Earth Sciences, v. 34, p. 366–374.

Bateman, 1972. The ecology of fruit flies. 17:493-519

Bock, IR. 1976. Drosophilidae of Australia I. Drosophila (Insecta: Diptera). Melbourne: CSIRO.

Bock, IR. & Wheeler, MR. 1972. The Drosophila melanogaster species Group. The University of Texas Publication.


(22)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Borror, D.J., Triplehorn, C. A., & Johnson, N.F. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Caledonia, L.R., P.W., Geler, R.D., Hughes, R.F., Norris. 1995. The Ecology of Insect Population in Theory and Practice. London: Chapman and Hall.

Campbell, N. A., Recce, J. B., & Mitchell, L. G. 2002. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Demerec dan Kaufman. 1961. Drosophila Guide. Introduction to the Genetics and Cytology of Drosophila melanogaster. Washington D.C.

Erlina, S. 1985. Respons seleksi untuk jumlah bulu sternopleural selama empat generasi serta pengaruhnya terhadap lebar thorax pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Skripisi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor. Firmansyah. 2012. Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp dan Pengenalan Mutan

Drosophila sp. Jambi: FKIP Universitas Jambi Jurusan Biologi

Fithri,A., C.N,S. Nazlie dan Suwarno. 1995. Inventarisasi lalat buah Drosophila sp. di kotamadya Banda Aceh. Laporan hasil penelitian. Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.

Flagg, S. M. K., & Agraval, V. K. 1968. Genetics. New Delhi: S. Chand and Company Ltd. Ram Nagar

Gill, M. & Ellar, D. 2002. Transgenic Drosophila reveals a functional in vivo receptor for the Bacillus thuringiensis toxin Cry1Ac1. Insect Molecular Biology (2002) 11 (6), 619–625.

Hairiah, K. dan Handayanto, E. 2009. Biologi Tanah : Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. Pustaka Adipura. Yogyakarta.

Hayati, A. 2011. Petunjuk Praktikum Ekologi Umum. Malang: Biologi FMIPAUnisma. Hasyim, A. 2005. Lalat Buah Identifikasi, Status dan Pengelolaannya di Indonesia. Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.

Huffaker, C. B. & P. S. Messenger. 1976. Theory and Practice of Biological Control. Academic Press, New York, London. 788 p.


(23)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Iskandar, D.T. 1987. Penuntun Praktikum Genetika. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Israely R.A.I. 1997. The Tropical Fruit Flies (Diptera: Tephritidae: Dacini) of The Australasian and Oceani an Regions. In Memoirs of The QueenslandMuseum. Junitha, K. 1991. Kemampuan reproduksi Drosophila bipectinata dalam kondisi

laboratorium. Karya Ilmiah. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya.

Jodion, S. 2008. Studi Keanekaragaman Drosophila Sp. di Kota Jambi. Biologi FMIPA Universitas Jambi.

Kalie, M. 1996. Mengatasi Buah Rontok, Busuk dan Berulat. Penebar swadaya: Jakarta. King, R.C. 1962. Genetics. 2 nd Edition. Oxford University Press, New York.

Landolt PJ, Quilici S. 1996. Overview of research on the behavior of fruit flies. In Fruit Fly Pest: A World Assessment of Their Biology and Management. Florida: St. Lucie Press.

Ludwig, John A., & James F., Reynolds. 1988. Statistical ecology: a primer of methods and computing. Wiley Press, New York.

Manning, G. 2006. A quick and simple introduction to Drosophila melanogaster. USA. Markow, T.A & O’Grady, P.M. Drosophila. California, USA.

Martin, S.L. 1994. The Drosophilidae of The SouthWest. The University of Texas. McPheron, B.A.& G.J., Steck. 1996. Overview of research on the behavior of fruit flies.

InFruit Fly Pests: A World Assessment of Their Biology and Management. Florida: St Lucie Press.

Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Labolatorium. Universitas Indonesia press : Jakarta.

Morgan, T. H. 1998. A Critique of the Theory of Evolution. [serial on line] http:// www.guten berg.org/files/30701/30701-h/30701-html diakses tanggal 9 Februari 2012.


(24)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Mulyati, M.A.S. 1985. Pengaruh silang dalam heritabilitas dan keragaman lebar thorax pada lalat buah. Fakultas peternakan. IPB, Bogor.

Nio, D. 1990. Efek Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen) strain bcl. Skripsi. Jember: FMIPA UNEJ JurusanBiologi Pallister, J. 2003. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6. Glolier International INC . Jakarta. Tar, A.A. 1994. Population System. New York: A General Press.

Odum, E.P. 1998. Dasar-dasar Ekologi : Terjemahan dari Fundamentals of Ecology. Alih Bahasa Samingan, T. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Pallister, J. 2003. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6.Glolier International INC . Jakarta. Resosoedarmo, R. S. 1998. Pengantar Ekologi. Bandung: Remaja Karya

Rion, S, T. J. Kawecki (2007). Evolutionary biology of starvation resistance: what we have learned from Drosophila, Journal of Evolutionary Biology 20:1655-1664. Rizal. 2007. Dasar-Dasar Genetika. Ilmu Untuk Masyarakat. Edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga

Senny, 2012. Keanekaragaman kupu-kupu di Kebun Botani UPI. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

Seregeg, G.W. 1986. Effect of The Environment on Sex Determination in Drosophila. FPMIPA. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya.

Silvia, T. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran.

Siwi, S.S. 2005. Eko-biologi Hama Lalat Buah. Bogor: BB-Biogen.

Siwi, S.S., P. Hidayat & Suputa. 2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di Indonesia (Diptera: Tephritidae). BB Biogen & Dept.Agriculture, Fisheries & Forestry Australia,Bogor.


(25)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Stark. 1991. Friut Flies Indonesia: Their Identification, Pest Status and Pest Management. Conducted by the international center for the management of pest fruit flies University, Brisbane, Australia, and ministry of Agriculture, Republic of Indonesia.

Stickberger, M. W. 1962. Experimental Genetics with Drosophila. London: John Willey and Sons.

Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rajawali.

Thompson, J.N. 2011. Drosophila Information Service. University of Oklahoma

Vargas. 1993. A New Zealand view of quarantine security with special reference to fruit flies. First International Symposium on Fruit Flies in the Tropics, Kuala Lumpur, Malaysia: Malaysian Agricultural Research and Development Institute, 396-408. Warsini. 1996. Identifikasi Jenis-jenis Drosophila di Kawasan Teluk Semut Pulau

Sempu Kabupaten Malang Jawa Timur. Malang: IKIP Malang.

Wheeler, M. A. 1981. The Drosophilidae: A Taxonomic Overview. Ashubner pp. 1-97. Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, stek, Cangkok, Sambung,

Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius. Yogyakarta.

Wiyono, H.T. 1986. Studi mengenai pentingnya lalat buah drosophila melanogaster sebagai bahan pratikum genetika di SMA. Tesis. Fakultas Pasca sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Malang.

Wonderly, B.A. 2002. Drosophila Genetics Lab 1. [serial on line]

www.accessexcellence.org/atg/data/released/0083_BettyAnnWonderly?Lab1.htm

l diakses tanggal 9 Februari 2012

Zarzen. 2009. “Pengenalan MutanDrosophila melanogaster”.

http://zarzen.wordpress.com/pengenalan-mutandrosophilamelanogaster.html


(1)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Pada penelitian mengenai keanekaragaman Drosophila di Kebun Botani UPI Bandung

diketahui bahwa spesies Drosophila yang di temui adalah Drosophila pallidosa, Drosophila

melanogaster, dan Drosophila ananasseae. Ketiga spesies ini termasuk kedalam sub genus

Sophophora.Hal ini menunjukan kondisi ekosistem di Kebun Botani UPI sedang dan kondisi

ekosistem cukup seimbang. Adapun kelimpahan Drosophila tertinggi adalah Drosophila

pallidosa dengan nilai kelimpahan sebesar38,27 %, sedangkan nilai kelimpahan terendah

yaitu Drosophila melanogaster dengan nilai kelimpahan sebesar 25,92 %. Adanya nilai

keanekaragaman dan kelimpahan Drosophila dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di Kebun

Botani UPI, baik kondisi abiotik dan biotik.Jumlah dari spesies Drosophilapada setiap buah

pisang, nanas dan pepaya di dapatkan dari hasil penelitian, buah pisang lebih dapat

memancing Drosophiladengan hasil 44,44%dibandingkan buah pepayadengan hasil 32,10%

dan buah nanas dengan hasil 23,46%.

5.2Saran

Mengingat masih terdapat kekurangan pada penelitian ini, maka hal-hal yang sebaiknya dilakukan pada penelitian selanjutnya. Dengan segala keterbatasanwaktu, disadari penelitian ini dilakukan dalam waktu singkat. Maka sebaiknya pada penelitian selanjutnya dilakukan pengambilan sample yang seragam dengan waktu yang sama. Pada laboratorium FPMIPA UPI Bandung sudah terdapat alat untuk mengukur makro dan mikro di bagian organ yang bisa dijadikan data, sehingga memudahkan peneliti untuk mengukur bagian organ.


(2)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adi, D.A. 1991. Studi Tentang Jenis-jenis Drosophila di Kawasan Hutan Pantai

Sendangbiru Malang. Malang: Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Pendidikan Biologi.

Ahuja, A. 2012. Local in life history traits of Drosophila melanogaster in extreme

conditions of humid adaptionity. New Delhi, India.

Aini, N. 1992. Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Aspek-aspek Morfologi

Drosophila (Sophophora) ananassae Doleschall. Malang: IKIP Malang.

Aluja. 1996. Efeect of Fruit Abundance on Infestation Rates of Carambola by

Bactrocera carambolae Drew and Hancock (Diptera: Tephritidae). In Chua, T.H dan S.G. Khoo (Eds.). Problem and Management of Tropical Fruit Flies. Proceedings of the Second Symposium on Tropical Fruit Flies, 8-9 May 1995, Kuala Lumbpur. Pp.20.

Anggereini, E. 2000. Analisis of Embrionics Post Phase, Life Cycles And Spesies

Diversity of Drosophila In Padang. Pemberitaan Ilmiah, Percikan, Ikatan

Keluarga Besar Universiras Jambi (IKBUJ) : Bandung. Hal 10 – 15.

Ardiawan, A. 2009. Pengenalan Lalat Drosophila dan Persilangan Monohibrid dan

Dihibrid. Universitas Jenderal Soedierman

Ashburner, M. 1985. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA : Coldspring Harbor

Laboratory Press.

Barnes, S. J., Makovicky, E., Makovicky, M., Rose-Hansen, J., & Moller, S. 1973.

Partition coefficients for Ni, Cu, Pd, Pt, Rh, and Ir between monosulphide solid solution and sulphide liquid and the formation of compositionally zoned Ni-Cu sulphide bodies by fractional crystallization of sulphide liquid: Canadian Journal

of Earth Sciences, v. 34, p. 366–374.

Bateman, 1972. The ecology of fruit flies. 17:493-519

Bock, IR. 1976. Drosophilidae of Australia I. Drosophila (Insecta: Diptera).

Melbourne: CSIRO.

Bock, IR. & Wheeler, MR. 1972. The Drosophila melanogaster species Group. The


(3)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Borror, D.J., Triplehorn, C. A., & Johnson, N.F. 1992. Pengenalan Pelajaran

Serangga. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Caledonia, L.R., P.W., Geler, R.D., Hughes, R.F., Norris. 1995. The Ecology of Insect

Population in Theory and Practice. London: Chapman and Hall.

Campbell, N. A., Recce, J. B., & Mitchell, L. G. 2002. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Demerec dan Kaufman. 1961. Drosophila Guide. Introduction to the Genetics and

Cytology of Drosophila melanogaster. Washington D.C.

Erlina, S. 1985. Respons seleksi untuk jumlah bulu sternopleural selama empat

generasi serta pengaruhnya terhadap lebar thorax pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Skripisi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Firmansyah. 2012. Pengamatan Siklus Hidup Drosophila sp dan Pengenalan Mutan

Drosophila sp. Jambi: FKIP Universitas Jambi Jurusan Biologi

Fithri,A., C.N,S. Nazlie dan Suwarno. 1995. Inventarisasi lalat buah Drosophila sp. di

kotamadya Banda Aceh. Laporan hasil penelitian. Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.

Flagg, S. M. K., & Agraval, V. K. 1968. Genetics. New Delhi: S. Chand and Company

Ltd. Ram Nagar

Gill, M. & Ellar, D. 2002. Transgenic Drosophila reveals a functional in vivo receptor

for the Bacillus thuringiensis toxin Cry1Ac1. Insect Molecular Biology (2002) 11

(6), 619–625.

Hairiah, K. dan Handayanto, E. 2009. Biologi Tanah : Landasan Pengelolaan Tanah

Sehat. Pustaka Adipura. Yogyakarta.

Hayati, A. 2011. Petunjuk Praktikum Ekologi Umum. Malang: Biologi FMIPAUnisma.

Hasyim, A. 2005. Lalat Buah Identifikasi, Status dan Pengelolaannya di Indonesia.

Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.

Huffaker, C. B. & P. S. Messenger. 1976. Theory and Practice of Biological


(4)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Iskandar, D.T. 1987. Penuntun Praktikum Genetika. Institut Teknologi Bandung.

Bandung.

Israely R.A.I. 1997. The Tropical Fruit Flies (Diptera: Tephritidae: Dacini) of The

Australasian and Oceani an Regions. In Memoirs of The QueenslandMuseum.

Junitha, K. 1991. Kemampuan reproduksi Drosophila bipectinata dalam kondisi

laboratorium. Karya Ilmiah. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya.

Jodion, S. 2008. Studi Keanekaragaman Drosophila Sp. di Kota Jambi. Biologi FMIPA

Universitas Jambi.

Kalie, M. 1996. Mengatasi Buah Rontok, Busuk dan Berulat. Penebar swadaya: Jakarta.

King, R.C. 1962. Genetics. 2 nd Edition. Oxford University Press, New York.

Landolt PJ, Quilici S. 1996. Overview of research on the behavior of fruit flies. In Fruit

Fly Pest: A World Assessment of Their Biology and Management. Florida: St. Lucie Press.

Ludwig, John A., & James F., Reynolds. 1988. Statistical ecology: a primer of methods

and computing. Wiley Press, New York.

Manning, G. 2006. A quick and simple introduction to Drosophila melanogaster. USA.

Markow, T.A & O’Grady, P.M. Drosophila. California, USA.

Martin, S.L. 1994. The Drosophilidae of The SouthWest. The University of Texas.

McPheron, B.A.& G.J., Steck. 1996. Overview of research on the behavior of fruit flies.

InFruit Fly Pests: A World Assessment of Their Biology and Management. Florida: St Lucie Press.

Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Labolatorium.

Universitas Indonesia press : Jakarta.

Morgan, T. H. 1998. A Critique of the Theory of Evolution. [serial on line] http://

www.guten berg.org/files/30701/30701-h/30701-html diakses tanggal 9 Februari 2012.


(5)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Mulyati, M.A.S. 1985. Pengaruh silang dalam heritabilitas dan keragaman lebar

thorax pada lalat buah. Fakultas peternakan. IPB, Bogor.

Nio, D. 1990. Efek Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah (Drosophila

melanogaster Meigen) strain bcl. Skripsi. Jember: FMIPA UNEJ JurusanBiologi Pallister, J. 2003. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6. Glolier International INC . Jakarta. Tar, A.A. 1994. Population System. New York: A General Press.

Odum, E.P. 1998. Dasar-dasar Ekologi : Terjemahan dari Fundamentals of Ecology.

Alih Bahasa Samingan, T. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Pallister, J. 2003. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6.Glolier International INC . Jakarta.

Resosoedarmo, R. S. 1998. Pengantar Ekologi. Bandung: Remaja Karya

Rion, S, T. J. Kawecki (2007). Evolutionary biology of starvation resistance: what we

have learned from Drosophila, Journal of Evolutionary Biology 20:1655-1664.

Rizal. 2007. Dasar-Dasar Genetika. Ilmu Untuk Masyarakat. Edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga

Senny, 2012. Keanekaragaman kupu-kupu di Kebun Botani UPI. Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung

Seregeg, G.W. 1986. Effect of The Environment on Sex Determination in Drosophila.

FPMIPA. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya.

Silvia, T. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap

Perkembangan Larva Drosophila. Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran.

Siwi, S.S. 2005. Eko-biologi Hama Lalat Buah. Bogor: BB-Biogen.

Siwi, S.S., P. Hidayat & Suputa. 2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting

di Indonesia (Diptera: Tephritidae). BB Biogen & Dept.Agriculture, Fisheries & Forestry Australia,Bogor.


(6)

Visa Annisa, 2014

Studi Keanekaragaman Drosophila Di Kebun Botani Upi Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Stark. 1991. Friut Flies Indonesia: Their Identification, Pest Status and Pest

Management. Conducted by the international center for the management of pest fruit flies University, Brisbane, Australia, and ministry of Agriculture, Republic of Indonesia.

Stickberger, M. W. 1962. Experimental Genetics with Drosophila. London: John

Willey and Sons.

Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rajawali.

Thompson, J.N. 2011. Drosophila Information Service. University of Oklahoma

Vargas. 1993. A New Zealand view of quarantine security with special reference to fruit

flies. First International Symposium on Fruit Flies in the Tropics, Kuala Lumpur, Malaysia: Malaysian Agricultural Research and Development Institute, 396-408.

Warsini. 1996. Identifikasi Jenis-jenis Drosophila di Kawasan Teluk Semut Pulau

Sempu Kabupaten Malang Jawa Timur. Malang: IKIP Malang.

Wheeler, M. A. 1981. The Drosophilidae: A Taxonomic Overview. Ashubner pp. 1-97.

Widarto, L. 1996. Perbanyakan Tanaman Dengan Biji, stek, Cangkok, Sambung,

Okulasi dan Kultur Jaringan. Kanisius. Yogyakarta.

Wiyono, H.T. 1986. Studi mengenai pentingnya lalat buah drosophila melanogaster

sebagai bahan pratikum genetika di SMA. Tesis. Fakultas Pasca sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Malang.

Wonderly, B.A. 2002. Drosophila Genetics Lab 1. [serial on line]

www.accessexcellence.org/atg/data/released/0083_BettyAnnWonderly?Lab1.htm

l diakses tanggal 9 Februari 2012

Zarzen. 2009. “Pengenalan MutanDrosophila melanogaster”.

http://zarzen.wordpress.com/pengenalan-mutandrosophilamelanogaster.html diakses tanggal 10 Juni 2009.