RPP IPS Kelas 7 Kurikulum 2013 Bab 1 Semester Ganjil

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPN Satu Atap 1 Lohbener

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : VII/2

Materi Pokok : Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 JP/ 1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, Mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD Indikator

3.4. Memahami kronologi perubahan, dan

kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam.

3.4.1 Peserta didik dapat menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia 3.4.2. Peserta didik dapat menyebutkan teori-teori

mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

4.4 Menyajikan kronologi perubahan, dan

kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu- Buddha dan Islam.

4.4.1 Peserta didik dapat mengamati peta jalur penyebaran Agama Hindhu & Budha di Indonesia

4.4.2 Peserta didik dapat mempresentasikan hasil telaah tentang konsep masuknya Hindu-Budha di Indonesia dan teori-teori mengenai

masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran diskusi, peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dengan menggunakan


(2)

2. Menyebutkan 4 (empat) teori-teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

3. Mengamati masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dengan berkelompok

4. Menyajikan hasil diskusi masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dengan lancar.

Fokus penguatan karakter: Gotong Royong dan Tanggung Jawab

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran reguler

Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia 2. Materi pembelajaran pengayaan

Proses masuknya kebudayaan Hindu di Indonesia 3. Materi pembelajaran remedial

Teori-teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

E. Metode Pembeelajaran

Pembelajaran berbasis discovery learning F. Media dan Bahan

1. Media : Peta jalur pelayaran India – Cina, Laptop dan LCD, tayangan power point 2. Bahan : Spidol, kertas tempel,

G. Sumber Belajar

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014, Buku Siswa IPS kelas VII, Jakarta . halaman 223 - 225

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014, Buku Guru IPS kelas VII , Jakarta . halaman 169 - 171

 Ahmad Muslih, Iwan Setiawan, Suciati dan Dedi, 2014, ILmu Pengetahuan SosialSMP/MTs Kelas VII, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

 Iwan Setiawan, Suciati, lina Hasanah, Dedi, 2008, Wawasan Sosial SMP/MTs (BSE) Kelas VII, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 Internet (wikipedia,or.id) H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahulua

n Persiapan 1. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa

2. Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas 3. Guru memberi motivasi dengan menjelaskan

pentingnya mengetahui sejarah bangsa Indonesia 4. Peserta didik menerima informasi tentang materi,

tujuan pembelajaran dan manfaatnya

5. Guru memberi penjelasan tentang tahapan kegiatan


(3)

pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik 6. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan

digunakan

7. Peserta didik membagi diri menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 – 6 orang

Kegiatan

Inti Langkah-langkah pembelajaran Discovery learning (Sutman, et.al.2008:52) : A. Merumuskan pertanyaan

1. Peserta didik diminta mengamati gambar yang menunjukkan jalur perdagangan laut antara India dan Cina yang melewati wilayah perairan kepulauan Indonesia

Jalur pelayaran India–Cina

2. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.

3. Peserta didik secara bergantian maju kedepan untuk menuliskan hasil diskusi dengan kelompoknya di papan tulis

4. Peserta didik menyeleksi apakah pertanyaan yang dirumuskan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum sesuai, peserta didik diminta memperbaiki rumusan pertanyaannya dengan panduan guru.

B. Merencanakan

 Peserta didik membuat hipotesis (jawaban sementara) atas pertanyaan yang telah dibuat dan dipilih serta diperbaiki.


(4)

 Peserta didik membaca artikel tentang masuknya kebudayaan Hindhu-Budha yang telah dipersiapkan oleh guru.

C. Mengumpulkan Data dan menganalisis data 1. Peserta didik diminta mengumpulkan

informasi/data untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.

2. Peserta didik dapat mencari informasi/data dengan membaca uraian teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia yang terdapat di dalam Buku Siswa. 3. Peserta didik dapat mencari informasi melalui

sumber yang lain seperti buku referensi yang relevan atau fasilitas internet yang tersedia. 4. Dalam kelompok peserta didik melakukan

diskusi untuk menganalisis informasi dari berbagai sumber untuk merumuskan jawaban dan membuat laporan hasil penelitian

D. Menarik Kesimpulan

1. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami

2. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik

3. Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan materi tentang masuknya Hindu-Budha di Indonesia

4. Peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki hasil kerja dan mencatat hal-hal yang penting.

Penutup 1. Guru melakukan penilaian dengan teknik tes tertulis berupa uraian.

2. Guru memberitahukan pembelajaran remidi dan program pengayaan yaitu proses masuknya dan teori-teori kebudayaan Hindhu-Budha di Indonesia

3. Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah dan salam

15 menit

I. Penilaian

1. Teknik penilaian a) Sikap Spiritual

 Teknik : Observasi

 Bentuk Instrumen : Jurnal  Butir Instrumen : Terlampir

 Waktu Pelaksanaan : Saat pembelajaran berlangsung  Keterangan : assesment for and of learning b) Sikap Sosial


(5)

 Bentuk Instrumen : Jurnal  Butir Instrumen : Terlampir

 Waktu Pelaksanaan : Saat pembelajaran berlangsung  Keterangan : assesment for and of learning c) Pengetahuan

 Teknik : Tertulis

 Bentuk Instrumen : Uraian

 Waktu Pelaksanaan : pada akhir pembelajaran  Keterangan : assesment for learning d) Keterampilan

 Teknik : praktik

 Bentuk Instrumen : unjuk kerja

 Waktu Pelaksanaan : pada inti pembelajaran  Keterangan : assesment for learning 2. Pembelajaran remedial dilakukan melalui :

a. Pembelajaran ulang b. Bimbingan perorangan c. Belajar kelompok d. Tutor sebaya

3. Pembelajaran pengayaan :

Dari hasil analisis penilaian yang dilakukan pada akhir pembelajaran, peserta didik yang sudah mencapaidan yang sudah melampaui KKM diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (komptensi) antara lain dalam bentuk tugas yaitu meringkas buku-buku referensi lain yang terkait dengan materi Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia.

Kepala Sekolah,

Dra. ELI HERYANI, MM NIP. 19690508 199903 2 002

………,………..2017 Guru Mata Pelajaran,

UNANG HERMAWAN, SE, M.Pd NIP. 19840508 200902 1 001


(6)

LAMPIRAN-1 (Materi Pelajaran : reguler, pengayaan dan remedial) Materi Pelajaran : Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

Sumber: Atlas Dunia Buana Raya

Gambar 4.25. Jalur pelayaran India–Cina

Coba kamu amati baik-baik gambar 4.25. di atas. Gambar ini menunjukkan jalur perdagangan laut antara India dan Cina yang melewati wilayah perairan kepulauan Indonesia. Apa keuntungan yang diperoleh masyarakat di Indonesia dari perdagangan laut ini? Hubungan dagang antara India dan Cina semula dilakukan melalui jalur darat yang dikenal dengan jalur sutera. Jalur ini membentang dari Cina, melewati Asia Tengah, sampai ke Eropa. Komoditi utama yang diperdagangkan adalah kain sutera dari Cina, itulah mengapa jalur tersebut dinamakan sebagai Jalur Sutera. Selain kain sutera, wawangian dan rempah-rempah juga menjadi komoditas yang sangat laris di Eropa. Akan tetapi sejak awal abad Masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena situasi jalan darat di Asia Tengah sudah tidak aman. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina, yaitu melalui Selat Malaka.

Peralihan rute perdagangan ini telah membawa keuntungan bagi masyarakat di Indonesia. Kepulauan Indonesia menjadi daerah transit (pemberhentian) bagi pedagang-pedagang Cina dan pedagang-pedagang India. Masyarakat di Indonesia juga ternyata ikut aktif dalam perdagangan tersebut sehingga terjadilah kontak hubungan di antara keduanya (India dan Indonesia-Cina).

Hubungan dengan kedua bangsa itu menyebabkan pengaruh Hindu- Buddha yang berasal dari India berkembang di Indonesia. Namun demikian, tidak diketahui secara pasti mengenai kapan dan


(7)

bagaimana proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Kepulauan Indonesia. Berikut ini beberapa pendapat (teori) mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.

a. Teori Waisya

Teori Waisya dikemukan oleh NJ.Krom. Ia menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Menurut NJ. krom, mulai dari sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

b. Teori Ksatria

Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:

1). C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.

2). Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.

3). J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan- kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.


(8)

c. Teori Brahmana

Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.

d. Teori Arus Balik

Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.


(9)

LAMPIRAN-2 (Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosial)

No Waktu Nama siswa Catatan prilaku Butir

sikap Keterangan

Tindak lanjut 1.

LAMPIRAN-3 (Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis) a) Kisi-kisi

No K D

Kompetensi

Dasar Materi

Indikator Soal

Bentuk Soal

Jumlah Soal 3.4 Memahami

kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam

Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

 Peserta didik dapat

menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia  Peserta didik

dapat

menyebutkan teori-teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

Uraian 2

b) Butir Soal

1. Deskripsikan secara singkat awal masuknya kebudayaan Hindhu-Budha di Indonesia yang telah kamu ketahui !

2. Sebutkan teori-teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia ?


(10)

No.

Soal Kunci Jawaban Skor

1 Diawali dari hubungan dagang antara Hidia dan Cina melalui jalur darat (jalur sutera), namun sejak awal abad Masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena situasi jalan darat di Asia Tengah sudah tidak aman. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina, yaitu melalui Selat Malaka. Adanya jalur laut tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi Indonesia, bukan hanya dalam kerjasama perdagangan antar negara namun memberikan dampak pengaruh terhadap penyebaran agama Hindhu dan Budha di Indonesia.

6

Skor Maksimal 6

2 a. Teori Waisya b. Teori Ksatria c. Teori Brahmana d. Teori Arus Balik

4

Skor Maksimal 4

Total Skor Maksimal 10

Pedoman penskoran :

Skor Akhir = SkorPerolehan x 100 Skor Maksimal

LAMPIRAN-4 (Penilaian Keterampilan : Praktik) a) Kisi-kisi Penilaian Praktik

No K D

Kompetensi Dasar

Materi

Indikator Soal

Teknik Penilaian 4.4 Menyajikan kronologi

perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan

pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu- Buddha dan Islam.

Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

Peserta didik dapat mengamati peta jalur penyebaran Agama Hindhu & Budha di Indonesia Peserta didik dapat

mempresentasikan hasil telaah tentang konsep masuknya Hindu-Budha di Indonesia dan teori-teori mengenai

masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia


(11)

b) Instrumen Penilaian

No. Aspek yang Dinilai Skor

0 1 2

1. Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi 2. Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah 3. Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok

lain

4. Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas 5. Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa

yangsesuai dengan EYD Jumlah

Skor Maksimum 10

c) Rubrik Penskoran

No Indikator Rubrik

1. Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi

2 : Ikut Berpartisipasi dengan sesama anggota kelompok.

1 : Ikut Berpartisipasi sebagian dengan sesama anggota kelompok. 0 : Tidak ikut berpartisipasi dengan sesama anggota kelompok. 2. Memberikan pendapat

dalam memecahkan masalah

2 : Ikut Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah

1 : Ikut Memberikan sebagian pendapat dalam memecahkan masalah 0 : Tidak Ikut Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah 3. Memberikan komentar

terhadap hasil kerja kelompok lain

2 : Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain

1 : Memberikan komentar sebagian terhadap hasil kerja kelompok lain 0 : Tidak Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain 4. Mengajukan

pertanyaan ketika belajar di kelas

2 : Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas

1 : Mengajukan pertanyaan sebagian ketika belajar di kelas 0 : Tidak Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas 5. Menulis dengan rapi

dengan menggunakan bahasa yang

sesuai dengan EYD

2 : Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD 1 : Menulis dengan kurang rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD 0 : Menulis dengan tidak rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD

 Pedoman Penskoran

Nilai =skor perolehan

5 × 100

 Kategori Penilaian : A = 91-100

B = 81 – 90 C = 71 - 80 D = < 70


(1)

LAMPIRAN-1 (Materi Pelajaran : reguler, pengayaan dan remedial) Materi Pelajaran : Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

Sumber: Atlas Dunia Buana Raya

Gambar 4.25. Jalur pelayaran India–Cina

Coba kamu amati baik-baik gambar 4.25. di atas. Gambar ini menunjukkan jalur perdagangan laut antara India dan Cina yang melewati wilayah perairan kepulauan Indonesia. Apa keuntungan yang diperoleh masyarakat di Indonesia dari perdagangan laut ini? Hubungan dagang antara India dan Cina semula dilakukan melalui jalur darat yang dikenal dengan jalur sutera. Jalur ini membentang dari Cina, melewati Asia Tengah, sampai ke Eropa. Komoditi utama yang diperdagangkan adalah kain sutera dari Cina, itulah mengapa jalur tersebut dinamakan sebagai Jalur Sutera. Selain kain sutera, wawangian dan rempah-rempah juga menjadi komoditas yang sangat laris di Eropa. Akan tetapi sejak awal abad Masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena situasi jalan darat di Asia Tengah sudah tidak aman. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina, yaitu melalui Selat Malaka.

Peralihan rute perdagangan ini telah membawa keuntungan bagi masyarakat di Indonesia. Kepulauan Indonesia menjadi daerah transit (pemberhentian) bagi pedagang-pedagang Cina dan pedagang-pedagang India. Masyarakat di Indonesia juga ternyata ikut aktif dalam perdagangan tersebut sehingga terjadilah kontak hubungan di antara keduanya (India dan Indonesia-Cina).

Hubungan dengan kedua bangsa itu menyebabkan pengaruh Hindu- Buddha yang berasal dari India berkembang di Indonesia. Namun demikian, tidak diketahui secara pasti mengenai kapan dan


(2)

bagaimana proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Kepulauan Indonesia. Berikut ini beberapa pendapat (teori) mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. a. Teori Waisya

Teori Waisya dikemukan oleh NJ.Krom. Ia menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Menurut NJ. krom, mulai dari sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

b. Teori Ksatria

Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:

1). C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.

2). Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.

3). J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan- kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.


(3)

c. Teori Brahmana

Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.

d. Teori Arus Balik

Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.


(4)

LAMPIRAN-2 (Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosial)

No Waktu Nama siswa Catatan prilaku Butir

sikap Keterangan

Tindak lanjut 1.

LAMPIRAN-3 (Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis)

a) Kisi-kisi

No K D

Kompetensi

Dasar Materi

Indikator Soal

Bentuk Soal

Jumlah Soal

3.4 Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam

Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

 Peserta didik dapat

menjelaskan masuknya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia

 Peserta didik

dapat

menyebutkan teori-teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

Uraian 2

b) Butir Soal

1. Deskripsikan secara singkat awal masuknya kebudayaan Hindhu-Budha di Indonesia yang telah kamu ketahui !

2. Sebutkan teori-teori mengenai masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia ?


(5)

No.

Soal Kunci Jawaban Skor

1 Diawali dari hubungan dagang antara Hidia dan Cina melalui jalur darat (jalur sutera), namun sejak awal abad Masehi jalur itu dialihkan melalui laut karena situasi jalan darat di Asia Tengah sudah tidak aman. Jalan laut yang terdekat dari India ke Cina, yaitu melalui Selat Malaka. Adanya jalur laut tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi Indonesia, bukan hanya dalam kerjasama perdagangan antar negara namun memberikan dampak pengaruh terhadap penyebaran agama Hindhu dan Budha di Indonesia.

6

Skor Maksimal 6

2 a. Teori Waisya b. Teori Ksatria c. Teori Brahmana d. Teori Arus Balik

4

Skor Maksimal 4

Total Skor Maksimal 10

Pedoman penskoran :

Skor Akhir = SkorPerolehan x 100

Skor Maksimal

LAMPIRAN-4 (Penilaian Keterampilan : Praktik) a) Kisi-kisi Penilaian Praktik

No K D

Kompetensi Dasar

Materi

Indikator Soal

Teknik Penilaian

4.4 Menyajikan kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan

pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu- Buddha dan Islam.

Masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia

Peserta didik dapat mengamati peta jalur penyebaran Agama Hindhu & Budha di Indonesia

Peserta didik dapat

mempresentasikan hasil telaah tentang konsep masuknya Hindu-Budha di Indonesia dan teori-teori mengenai

masuknya kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia


(6)

b) Instrumen Penilaian

No. Aspek yang Dinilai Skor

0 1 2

1. Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi 2. Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah 3. Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok

lain

4. Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas 5. Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa

yangsesuai dengan EYD Jumlah

Skor Maksimum 10

c) Rubrik Penskoran

No Indikator Rubrik

1. Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi

2 : Ikut Berpartisipasi dengan sesama anggota kelompok.

1 : Ikut Berpartisipasi sebagian dengan sesama anggota kelompok. 0 : Tidak ikut berpartisipasi dengan sesama anggota kelompok.

2. Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah

2 : Ikut Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah

1 : Ikut Memberikan sebagian pendapat dalam memecahkan masalah 0 : Tidak Ikut Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah

3. Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain

2 : Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain

1 : Memberikan komentar sebagian terhadap hasil kerja kelompok lain 0 : Tidak Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain

4. Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas

2 : Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas

1 : Mengajukan pertanyaan sebagian ketika belajar di kelas 0 : Tidak Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas

5. Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang

sesuai dengan EYD

2 : Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD 1 : Menulis dengan kurang rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD 0 : Menulis dengan tidak rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD

 Pedoman Penskoran

Nilai =skor perolehan

5 × 100

 Kategori Penilaian : A = 91-100

B = 81 – 90 C = 71 - 80 D = < 70