PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOBILISASI SISWA KELAS X SMA MTA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON Pengetahuan, Sikap, Dan Mobilisasi Siswa Kelas X SMA MTA Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam Bencana Banjir.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOBILISASI SISWA KELAS X SMA
MTA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON
KOTA SURAKARTA DALAM BENCANA BANJIR
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
MUHAMMAD KOHAR SILATURRAHIM
A 610 090 016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOBILISASI SISWA KELAS X SMA
MTA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON
KOTA SURAKARTA DALAM BENCANA BANJIR
Muhammad Kohar Silaturrahim, A 610 090 016 , Jurusan Pendidikan
Geografi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
2013
ABSTRAK
Bencana alam senantiasa menjadi ancaman besar di berbagai negara
termasuk Indonesia salah satu ancaman bencana yang terjadi di Indonesia
adalah bencana banjir. Sehingga di perlukan pengetahuan, sikap serta
mobilisasi yang baik untuk menghadapi bencana banjir sebagaimana yang
dilakukan di sekolah SMA MTA kelas X di kelurahan Semanggi Kecamatan
Pasar Kliwon Kota Surakarta. Penelitian ini dilakukan di SMA MTA
Surakarta dengan judul “Pengetahuan, sikap, dan mobilisasi Siswa Kelas X
SMA MTA Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta
dalam Bencana Banjir”. Penelitian bertujuan (1) Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan siswa Kelas X SMA MTA Surakarta dalam bencana banjir, (2)
Untuk mengetahui sikap siswa kelas X SMA MTA Surakarta dalam bencana
banjir, (3) Untuk mengetahui berapa besar mobilisasi siswa kelas X SMA
MTA Surakarta dalam bencana banjir. Metode yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik angket, teknik dokumentasi, dan teknik observasi. Teknik
analis data yang di gunakan adalah teknik diskriptif berdasarkan hasil
kuisioner . Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Tingkat
pengetahuan siswa kelas X SMA MTA di Kelurahan Semanggi Kecamatan
Pasar Kliwon Kota Surakarta dalam bencana banjir dalam katagori cukup
berpengetahuan,dengan peroleh nilai prosentase 53,64% (Skala 100). (2)
Sikap siswa kelas X SMA MTA di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar
Kliwon Kota Surakarta dalam bencana banjir dalam katagori cukup, dengan
perolehan nilai prosentase 62,5% (Skala 100). (3) Mobilisasi siswa kelas X
SMA MTA di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta
dalam bencana banjir dalam katagori cukup, dengan perolehan nilai
prosentase 53,10% (Skala 100).
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Mobilisasi dan Bencana Banjir
1
merupakan
PENDAHULUAN
Bencana
alam
senatiasa
menjadi ancaman besar diberbagai
negara termasuk Indonesia, salah
satu ancaman bencana yang terjadi
di indonesia adalah bencana banjir.
Bencana banjir di golongokan
menjadi empat diantaranya banjir
sungai,
banjir
pantai,
banjir
bandang, dan banjir kota.
daerah
langganan
terjadinya banjir karena kelurahan
semanggi ini berada di daerah
bantaran sungai bengawan solo.
Kelurahan
semanggi
kecamatan
pasar kliwon ini memiliki sebuah
tanggul penahan banjir. Namun
ditahun 2007 tanggul tidak mampu
menahan kekuatan air, penyebab
selain
dari
pembuang
tanggul
juga
sampah
dari
yang
Berdasarkan data dari Badan
sembarangan di daerah semnggi
Penanggulangan Bencana ( BNPB)
Pasar Kliwon. (solopos, 31/12/2007)
Tahun 2009 sampai 2013 Indonesia
. Menurut Pantauan Metro TV tahun
dilanda bencana banjir, kejadian
2008 Ratusan
banjir pada tahun 2009 sd 2013
kecamatan di Kota Solo, Jawa
sebanyak 314 kejadian banjir di
Tengah, kembali terendam banjir.
berbagai wilayah Indonesia.
Berdasarkan pantauan Metro TV,
Bencana banjir juga meladai Solo
mulai dari hari rabu tanggal 26
Desember
2007.
Solopos
mengingformasikan bahwa di hari
Senin 31/12/2007 Desember Tahun
2007 banjir masih melanda 12
kelurahan
yakni
Pucangsawit,
Joyosuran, kedung Lumbu, Jagalan,
Joyotakan,
Sudiroprajan,
Sewu,
Jebres, Sangkrah, Pasar Kliwon,
Semanggi, dan Gadekan. Kelurahan
Semanggi kecamatan Pasar Kliwon
rumah di tiga
Ahad (9/3/08), ketinggian air lebih
dari satu meter. Berdasarkan data
sementara dari Pemerintah Kota
Solo, banjir kali ini setidaknya
merendam ratusan rumah di tiga
kecamatan. Yakni Kecamatan Pasar
Kliwon, Jebres dan Joyontakan.
(metro tv news.com).
Kerugian akibat bencana banjir di
Solo yaitu banyaknya kerusakan
infrastruktur dan dokumen penting
yang dimiliki masyarakat. Dampak
akibat
bencana
banjir
yaitu
2
timbulnya wabah penyakit. Jumlah
kurangnya daya resapan air yang
korban banjir di Solo yang terserang
mengakibatkan meluapnya sungai
penyakit terus bertambah. Kondisi
bengawan
Solo
ke
cuaca yang kurang bersahabat dan
Menurut
Balai
Besar
lingkungan tempat tinggal yang
Bengawan Solo (BBWS) 4 januari
masih kotor turut memperburuk
2008 penyebab banjir di Solo karena
kondisi kesehatan mereka. Dari hasil
curah hujan tinggi antara 80 s.d 135
pendataan petugas kesehatan di
mm dan merata, kapasitas sungai
Posko
terlampaui,
Induk,
Minggu
(30/12),
permukaan.
perilaku
jumlah korban banjir yang sakit
membuangsembarangan.
mencapai 3.870 orang. Sebagian
(BBWS/2008).
besar menderita inpeksi saluran
Sungai
warga
Banyaknya kerugian dan korban
pernafasan atas (ISPA), diare, gatal-
akibat
bencana
banjir
karena
gatal dan luka lambung. "Penderita
masyarakat kurangnya pengetahuan,
ISPA mencapai 1.186 orang, gatal-
sikap, dan mobilisasi siswa dalam
gatal 645 orang, luka lambung 427
hal bencana banjir. Pengetahuan,
orang, dan diare 233 orang. Sisanya
sikap, dan mobilisasi di perlukan
menderita asma, hipertensi, dan
untuk menghadapi bencana untuk
cidera," kata Bambang, petugas
itu penting disosialisasikan kepada
kesehatan di posko itu. (media
masyarakat bahkan peserta didik
indonesia.com).
pentingkan sadar bencana. karena
Wilayah Solo berada dikawasan
masyarakat dan peserta didik masih
bantaran sungai Bengawan Solo
rentan terhadap bencana. Maka dari
sehingga
terjadinya
itu pentingnya pendidikan untuk
banjir, penyebab banjir di Solo pada
meningkatkan pengetahuan, sikap,
umumnya karena curah hujan tinggi
dan
sedangkan sungai tidak mampu
menghadapi
menampung debit air yang semakin
berfungsi sebagai tempat mendidik
bertambah,
siswa
berpotensi
dan
menyebabkan
mobilisasi
baik
dalam
bencana.
secara
hal
Sekolah
pengetahuan
rusaknya tanggul penahan banjir.
maupun tikah laku. Sehingga dapat
Banjir di Solo juga terjadi karena
melahirkan
siswa
yang
mampu
3
bersaing
menghadapi
tantangan
jaman. Hal tersebut juga berlaku
terhadap dalam hal menghadapi
bencana banjir. Banjir sebagian
besar
disebabkan
oleh
manusia
sendiri seperti pembuangan sampah
sembarang.
Sekolah
berperaan
KOTA
SURAKARTA
DALAM
BENCANA BANJIR.
Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui:
1. Tingkat
pengetahuan
siswa
kelas X SMA MTA Surakarta
dalam membentuk kepribadian yang
Kelurahan
mencerminkan
Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam
pengetahuan
dan
sikap siswa yang baik dalam hal
Semanggi
Kecamatan
bencana banjir
bencana banjir. Sehingga sekolah
2. Seberapa besar sikap siswa
berfungsi sebagai tempat untuk
kelas X SMA MTA Surakarta
mengembangkan budaya sadar dan
Kelurahan
tanggap
Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam
bencana banjir melalui
berbagai pembelajaran di sekolah
salah satu contoh belajar ilmu
Semanggi
Kecamatan
bencana banjir
3. Seberapa besar mobilisasi siswa
kelas X SMA MTA Surakarta
geografi .
SMA MTA Surakarta ini berada di
Kelurahan
Semanggi
Kecamatan
jalan kyai mojo kelurahan Semanggi
Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam
kecamatan
bencana banjir
Pasar
Kliwon
Kota
Surakarta. Lokasi SMA MTA ini
LANDASAN TEORI
berada di daerah bantaran sungai
bengawan Solo. Daerah bantaran
Undang– Undang Penanggulangan
sungai Bengawan Solo memiliki
Bencana
potensi
perlu
No
24
Tahun
2007
terjadi
banjir.
Sehingga
menjelasakan bencana merupakan
diadakan
suatu
penelitian
suatu
peristiwa
atau
rangkaian
tentang PENGETAHUAN, SIKAP,
peristiwa yang mengancam dan
MOBILISASI SISWA KELAS X SMA
mengganggu
kehidupan
dan
MTA KELURAHAN SEMANGGI
penghidupan
masyarakat
yang
KECAMATAN
disebapkan baik oleh faktor alam
PASAR KLIWON
dan atau faktor non alam maupun
4
faktor
manusia
sehingga
mengakibatkan timbulnya korban
jiwa,
kerusakan
Presetia dalam jurnal
Analisis
Peran TNI Laut pada Mobilisasi
psikologis.
Menurut
Krishna,dkk
(2008)
Kesiapsiagaan merupakan tindakan
yang dilakukan dalam dalam rangka
mengantisipasi suatu bencana untuk
memastikan bahwa tindakan yang
dilakukan dapat dilaksanakan secara
tepat dan efektif pada saat dan
Poedjawitna (1983) dalam buku
Tahu
dan
ke
Sumberdaya dalam Tanggap Darurat
Bencana di jelaskan bahwa kejadian
bencana perlu adanya kerja sama antara
steakholder misalnya BNPB dan TNI
dalam hal tanggap darurat, selain
adanya kerja sama tanpa ada nya sistem
informasi
yang baik susah untuk
menjalin kerja sama baik individu
setelah terjadi bencana.
Pengantar
dan situasi (G W . Allport.1935).
lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
nya
respon individu pada sumua objek
Pengetahuan
Ilmu
Filsafat
bahwasannya “pengetahuan tidak
lain dari hasil tahu misalnya tahu,
dengan pemerintah, individu dengan
individu, maka dari itu sitem informasi
tanggap darurat harus diperhatikan.
Mobilisasi tersebut juga berlaku dalam
dunia pendidikan.
Bintarto
bahwa pohon itu rendah maka ia
mengakui hal “rendah” itu terhadap
pohon”.Pengetahuan
terbagi
(1981)
bahwa
Geografi ilmu yang mempelajari
hubungan kausal gejala-gejala di
menjadi 2 macam yaitu pengetahuan
khusus dan pengetahuan umum.
Sikap merupakan keadaan
permukaan
bersifat
bumi,
fisik
baik
yang
maupun
yang
mental dan taraf dari kesiapan,
menyangkut kehidupan makhluk
yang diatur melalui pengalaman
hidup
yang
pengaruh
melalui
terhadap
kelingkungan, dan regional untuk
dinamik
memberikan
atau
terarah
beserta
permasalahannya
pendekatan
keruangan,
5
kepentingan program, proses, dan
Mengambil populasi kelas X
karena penelitain yang dilakukan
keberhasilan pembangunan.
obyeknya hanya kelas x saja, karena
Hasil
seminar
dan
lokakarya di Semarang (1998) juga
menjelaskan
penelitian.
geografi
Sampel yang diambil dalam
adalah ilmu yang mempelajari
penelitian ini menggunakan rumus
persamaan
bahwa
kelas X digunakan sebagai obyek
dan
perbedaan
solvin
dengan
perolah
sampel
sejumlah 74 siswa dari 281 siswa.
fenomena geosfer dengan sudut
Teknik
pandang
teknik sampling sisteamtis dimana
kewilayahan
kelingkungan
dalam
dan
konteks
sampling
menggunakan
dari 10 kelas di ambil 3 kelas
sebagai sampel.
keruangan.
Variabel
METODE PENELIAN
mengunakan
Pendekatan yang di gunakan
dalam
peneitian
pendekatan
dalam
ini
adalah
kuantitatif
dengan
metode diskriptif. Penelitian ini
dilakukan di SMA MTA Kelurahan
penelitian
variabel
ini
Aspek
pengetahuan , Aspek Sikap, dan Aspek
Mobilisasi. Aspek tersebut di kutip dari
kombinasi dari LIPI (2006) dan Astuti
(2010)
Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon
Kota Surakarta selama enam bulan,
yaitu: Maret sampai Agustus 2013.
Metode
Pengumpulan
data
dalam penelitian ini menggunakan
teknik angket tertutup, observasi,
Populasi dalam penelitian ini
dan dokumentasi.
seluruh siswa kelas X SMA MTA di
Kecamatan
Teknik analisa data yang digunakan
Pasar Kliwon Kota Surakarta yang
dalam penelitian ini adalah sebagai
berjumlah 281 siswa
berikut:
Kelurahan
Semanggi
6
1. Tingkat analisis pengetahuan
Sumber: Analisis 2013
siswa kelas X SMA MTA
Surakarta Kelurahan Semanggi
Hasil
Kecamatan Pasar Kliwon Kota
dimiliki siswa SMA Surakarta kelas X
Surakarta Dalam bencana banjir
2. Teknik analisi Seberapa besar
analisa Pengetahuan
dalam
bencana
banjir
yang
berdasarkan
sikap siswa kelas X SMA MTA
pensekoran pada analisis data dengan
Surakarta Kelurahan Semanggi
menggunakan rumus Arifin (2012) dari
Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Surakarta Dalam bencana banjir
74(Tujuh
Puluh
Empat)
siswa
3. Teknik analisis Seberapa besar
dikatagorikan berpengetahuahan yang
mobilisasi siswa kelas X SMA
cukup dalam hal bencana banjir, jadi
MTA
Surakarta
Semanggi
Kelurahan
Kecamatan
Pasar
pengetahuan yang dimiliki siswa kelas
Kliwon Kota Surakarta Dalam
X
bencana banjir
tergolong cukup perlu adanya suatu
Pengetahuan
Siswa
dalam Bencana Banjir
Vairabel Aspek Pengetahuan
2.
1
2
3
12
jumlah
74
masih
Sikap Siswa dalam Bencana
Tabel 4.12
Variabel Aspek Sikap
No
Sis
wa
38
24
Surakarta
Banjir.
Tabel 4.11
No
MTA
peningkatan ilmu pengetahuan.
PEMBAHASAN
1. Tingkat
SMA
Prosen
tase
< 50%
51% –
74,99
%
75% 100%
53,64
%
Sisw
a
Prosentase
Penafsi
ran
12
< 50%
Kurang
50
51% –
74,99%
75% 100%
62,5%
Cukup
Penafsiran
Kurang
Cukup
12
Baik
Cukup
jumlah
74
Baik
Cukup
Sumber: Analisis 2013
7
Analisis sikap Siswa SMA MTA
katagori
hubungan
mobilisai
Surakarta kelas X dalam menghadapi
sumberdaya masih cukup. Sehingga
bencana banjir berdasarkan analisis
siswa
pensekoran dari arifin (2012) bahwa
sikap siswa kelas X dalam hal bencana
banjir masih dalam katogori cukup,
sehingga perlu adanya suatu tindakan
melalui
berbagai
hal
untuk
meningkatkan sikap yang baik dalam
masih
perlu
meningkat
hubungan kerjasama baik dalam
lingkungan sekolah, sekolah dan
bahkan antar dinas pemeritahan
pendidikan dalam hal pengeloaan
bencana.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
bencana banjir
data dan pembahasan yang telah di
3. Mobilisasi Siswa dalam
Bencana Banjir
No
uraikan pada bab sebelumnya ,
maka dapat diambil kesimpulan
Tabel 4.13
Variabel Aspek Mobilisasi
sebagai berikut:
siswa Prosentase Penafsiran
1. Pengetahuan
1
2
48
14
3
12
jumlah
74
< 50%
51% –
74,99%
75% 100%
53,10 %
Kurang
Cukup
yang
dimiliki
siswa SMA MTA Surakarta
kelas X masih dalam katagori
Baik
cukup dalam hal bencana banjir
Cukup
Sumber: Analisis 2013
dengan perolehan nilai 53,64 %
pada skala 50% – 74,99% .
Analisis pada aspek mobilisasi
2. Sikap yang dimiliki siswa SMA
yang dilakukan oleh siswa melalui
MTA Surakarta kelas X masih
kuisioner tentang aspek mobilisasi,
dalam katagori cukup dalam hal
dari 74 siswa tersebut masuk dalam
8
bencana
banjir
dengan
perolehan nilai 62,5 %
pada
skala 50% – 74,99% .
kerjasama
yang
baik
untuk
melakukan pengelolaan yang baik
2. Bagi Sekolah
3. Sikap yang dimiliki siswa SMA
MTA Surakarta kelas X masih
dalam katagori cukup dalam hal
bencana
banjir
dengan
perolehan nilai 53,10 % pada
Sekolah yang bergerak di bidang
pendidikan
SARAN
sikap siswa serta menjalin mobilisasi
kesimpulan
maka
dapat
diberikan saran – saran sebagai
berikut:
mampu
jaman
menghadapi
khususnya
dalm
pengelolaan bencana
3. Bagi peneliti yang akan datang
Banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penelitian ini dari proses awal
1. Bagi Siswa atau Responden
Siswa
siswa
tantangan
implikasi,
mampu
meningkatkan ilmu pengtahuan siswa,
supaya
dan
harapkan
siswadi bidang pengelolaan bencana
skala 50% – 74,99% .
Berdasarakan
di
kelas
X
SMA
penyusunan sampai penyusunan akhir,
MTA
terutama
ketika
sesudah
penilitian
Surakarta di harapkan untuk terus
penelitian
meningkatkan ilmu pengetahuan
kerjakan hasil penelitianyang di dapat
dalam segala bidang khususnya
jangan menunda – menunda menyusun
pengelolaan
hasil penelitian untuk itu di harapkan
meningkatkan
pengelolaan
bencana,
sikap
bencana,
dlam
hal
hubungan
dilapangan
segeralah
di
bagi penelitian selajutnya mendapatkan
hasil maksimal
9
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, dan Sudaryono. 2010.
Peran Sekolah dalam
Pembelajaran
Mitigasi
Bencana.
Jakarta. Jurnal Dialog
Penanggulangan
Bencana, Volume 1,
Nomor 1 Hal 30-42.
Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi
Pembelajaran
(Prinsip, Teknik,
Prosedur). Bandung
: PT.Remaja
Rosdakarya
(Anggota IKAPI)
Anonimus,pengertian geografi
menurut para ahli, dipetik
tanggal
20
September2013pukul 08.00
WIB
http://id.wikipedia.org/wiki
/Geografi
Http://file.upi.edu/Direktori/FIP
/JUR._PSIKOLOGI/195
009011981032RAHAYU_GININTAS
ASI/Sikap.pdf . Di akses
Rabu 18 september
2013 pukul 19.00 WIB
BBWS.2008.Banjir
Propinsi
Jawa Tengah dan
Jawa
Timur.http.//BBWS
Bengawan
Solo/Fr
Berita.asp?=19 April
2013
Media
indonesia.com.2007.
Ribuan
Korban
Banjir di Solo Mulai
Terkena
Penyakit.
http://
Solopeduli.blogspot.c
om/.19
April
201Metro
o
TV.2007.Ratusan
Rumah
di
Solo
Kebanjiran.
http:Solopeduli.blogs
pot.com/. 19 April
2013
Solopos.co.id.2007.2 tanggul di
Semanggi
Mengekhawatirkan.
Kebanjiran. http//
Solopeduli.blogspot
.com/.19 April 2013
Riduwan. 2005. Belajar Mudah
Penelitian
untuk
Guru,
Karyawan
dan
Peneliti
Pemula, Bandung :
Alfabeta
Poedjawijatna,Ir.1987.
Tahu
dan Pengetahuan
Pengantar ke Ilmu
dan
Filsafat.
Jakarta:
Mina
Aksara.
Pribadi,Krishna, dkk. 2008.
Buku Pegangan Guru
Pendidikan
SiagaBencana.
Bandung:Pusat
Mitigasi
Bencana10
Institut
Bandung
Tehnologi
Prasetia,2010, Analisis Peran
TNI angkatan Laut
pada
Mobilisasi
Sumberdaya dalam
Tanggap
Darurat
Bencana
(Studi
Kasus:
Tsunami
Mentawai2010).
http://pusjianmarsesk
oal.tnial.mil.id/Portal
s/0/Analisa%20Peran
%20TNI%20AL%20
pada%20Mobilisasi%
20sumberdaya%20da
lam%20tanggap%20d
arurat%20bencana.pd
f
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 24
tahun 2007 tentang
Penanggulangan
Bencana.dipetik April
19,2013. 20:24 WIB
dariBNPB
http://www.bnpb.go.id
/website/file/publikasi/
41.pdf
11
MTA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON
KOTA SURAKARTA DALAM BENCANA BANJIR
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
MUHAMMAD KOHAR SILATURRAHIM
A 610 090 016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOBILISASI SISWA KELAS X SMA
MTA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON
KOTA SURAKARTA DALAM BENCANA BANJIR
Muhammad Kohar Silaturrahim, A 610 090 016 , Jurusan Pendidikan
Geografi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
2013
ABSTRAK
Bencana alam senantiasa menjadi ancaman besar di berbagai negara
termasuk Indonesia salah satu ancaman bencana yang terjadi di Indonesia
adalah bencana banjir. Sehingga di perlukan pengetahuan, sikap serta
mobilisasi yang baik untuk menghadapi bencana banjir sebagaimana yang
dilakukan di sekolah SMA MTA kelas X di kelurahan Semanggi Kecamatan
Pasar Kliwon Kota Surakarta. Penelitian ini dilakukan di SMA MTA
Surakarta dengan judul “Pengetahuan, sikap, dan mobilisasi Siswa Kelas X
SMA MTA Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta
dalam Bencana Banjir”. Penelitian bertujuan (1) Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan siswa Kelas X SMA MTA Surakarta dalam bencana banjir, (2)
Untuk mengetahui sikap siswa kelas X SMA MTA Surakarta dalam bencana
banjir, (3) Untuk mengetahui berapa besar mobilisasi siswa kelas X SMA
MTA Surakarta dalam bencana banjir. Metode yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik angket, teknik dokumentasi, dan teknik observasi. Teknik
analis data yang di gunakan adalah teknik diskriptif berdasarkan hasil
kuisioner . Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Tingkat
pengetahuan siswa kelas X SMA MTA di Kelurahan Semanggi Kecamatan
Pasar Kliwon Kota Surakarta dalam bencana banjir dalam katagori cukup
berpengetahuan,dengan peroleh nilai prosentase 53,64% (Skala 100). (2)
Sikap siswa kelas X SMA MTA di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar
Kliwon Kota Surakarta dalam bencana banjir dalam katagori cukup, dengan
perolehan nilai prosentase 62,5% (Skala 100). (3) Mobilisasi siswa kelas X
SMA MTA di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta
dalam bencana banjir dalam katagori cukup, dengan perolehan nilai
prosentase 53,10% (Skala 100).
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Mobilisasi dan Bencana Banjir
1
merupakan
PENDAHULUAN
Bencana
alam
senatiasa
menjadi ancaman besar diberbagai
negara termasuk Indonesia, salah
satu ancaman bencana yang terjadi
di indonesia adalah bencana banjir.
Bencana banjir di golongokan
menjadi empat diantaranya banjir
sungai,
banjir
pantai,
banjir
bandang, dan banjir kota.
daerah
langganan
terjadinya banjir karena kelurahan
semanggi ini berada di daerah
bantaran sungai bengawan solo.
Kelurahan
semanggi
kecamatan
pasar kliwon ini memiliki sebuah
tanggul penahan banjir. Namun
ditahun 2007 tanggul tidak mampu
menahan kekuatan air, penyebab
selain
dari
pembuang
tanggul
juga
sampah
dari
yang
Berdasarkan data dari Badan
sembarangan di daerah semnggi
Penanggulangan Bencana ( BNPB)
Pasar Kliwon. (solopos, 31/12/2007)
Tahun 2009 sampai 2013 Indonesia
. Menurut Pantauan Metro TV tahun
dilanda bencana banjir, kejadian
2008 Ratusan
banjir pada tahun 2009 sd 2013
kecamatan di Kota Solo, Jawa
sebanyak 314 kejadian banjir di
Tengah, kembali terendam banjir.
berbagai wilayah Indonesia.
Berdasarkan pantauan Metro TV,
Bencana banjir juga meladai Solo
mulai dari hari rabu tanggal 26
Desember
2007.
Solopos
mengingformasikan bahwa di hari
Senin 31/12/2007 Desember Tahun
2007 banjir masih melanda 12
kelurahan
yakni
Pucangsawit,
Joyosuran, kedung Lumbu, Jagalan,
Joyotakan,
Sudiroprajan,
Sewu,
Jebres, Sangkrah, Pasar Kliwon,
Semanggi, dan Gadekan. Kelurahan
Semanggi kecamatan Pasar Kliwon
rumah di tiga
Ahad (9/3/08), ketinggian air lebih
dari satu meter. Berdasarkan data
sementara dari Pemerintah Kota
Solo, banjir kali ini setidaknya
merendam ratusan rumah di tiga
kecamatan. Yakni Kecamatan Pasar
Kliwon, Jebres dan Joyontakan.
(metro tv news.com).
Kerugian akibat bencana banjir di
Solo yaitu banyaknya kerusakan
infrastruktur dan dokumen penting
yang dimiliki masyarakat. Dampak
akibat
bencana
banjir
yaitu
2
timbulnya wabah penyakit. Jumlah
kurangnya daya resapan air yang
korban banjir di Solo yang terserang
mengakibatkan meluapnya sungai
penyakit terus bertambah. Kondisi
bengawan
Solo
ke
cuaca yang kurang bersahabat dan
Menurut
Balai
Besar
lingkungan tempat tinggal yang
Bengawan Solo (BBWS) 4 januari
masih kotor turut memperburuk
2008 penyebab banjir di Solo karena
kondisi kesehatan mereka. Dari hasil
curah hujan tinggi antara 80 s.d 135
pendataan petugas kesehatan di
mm dan merata, kapasitas sungai
Posko
terlampaui,
Induk,
Minggu
(30/12),
permukaan.
perilaku
jumlah korban banjir yang sakit
membuangsembarangan.
mencapai 3.870 orang. Sebagian
(BBWS/2008).
besar menderita inpeksi saluran
Sungai
warga
Banyaknya kerugian dan korban
pernafasan atas (ISPA), diare, gatal-
akibat
bencana
banjir
karena
gatal dan luka lambung. "Penderita
masyarakat kurangnya pengetahuan,
ISPA mencapai 1.186 orang, gatal-
sikap, dan mobilisasi siswa dalam
gatal 645 orang, luka lambung 427
hal bencana banjir. Pengetahuan,
orang, dan diare 233 orang. Sisanya
sikap, dan mobilisasi di perlukan
menderita asma, hipertensi, dan
untuk menghadapi bencana untuk
cidera," kata Bambang, petugas
itu penting disosialisasikan kepada
kesehatan di posko itu. (media
masyarakat bahkan peserta didik
indonesia.com).
pentingkan sadar bencana. karena
Wilayah Solo berada dikawasan
masyarakat dan peserta didik masih
bantaran sungai Bengawan Solo
rentan terhadap bencana. Maka dari
sehingga
terjadinya
itu pentingnya pendidikan untuk
banjir, penyebab banjir di Solo pada
meningkatkan pengetahuan, sikap,
umumnya karena curah hujan tinggi
dan
sedangkan sungai tidak mampu
menghadapi
menampung debit air yang semakin
berfungsi sebagai tempat mendidik
bertambah,
siswa
berpotensi
dan
menyebabkan
mobilisasi
baik
dalam
bencana.
secara
hal
Sekolah
pengetahuan
rusaknya tanggul penahan banjir.
maupun tikah laku. Sehingga dapat
Banjir di Solo juga terjadi karena
melahirkan
siswa
yang
mampu
3
bersaing
menghadapi
tantangan
jaman. Hal tersebut juga berlaku
terhadap dalam hal menghadapi
bencana banjir. Banjir sebagian
besar
disebabkan
oleh
manusia
sendiri seperti pembuangan sampah
sembarang.
Sekolah
berperaan
KOTA
SURAKARTA
DALAM
BENCANA BANJIR.
Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui:
1. Tingkat
pengetahuan
siswa
kelas X SMA MTA Surakarta
dalam membentuk kepribadian yang
Kelurahan
mencerminkan
Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam
pengetahuan
dan
sikap siswa yang baik dalam hal
Semanggi
Kecamatan
bencana banjir
bencana banjir. Sehingga sekolah
2. Seberapa besar sikap siswa
berfungsi sebagai tempat untuk
kelas X SMA MTA Surakarta
mengembangkan budaya sadar dan
Kelurahan
tanggap
Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam
bencana banjir melalui
berbagai pembelajaran di sekolah
salah satu contoh belajar ilmu
Semanggi
Kecamatan
bencana banjir
3. Seberapa besar mobilisasi siswa
kelas X SMA MTA Surakarta
geografi .
SMA MTA Surakarta ini berada di
Kelurahan
Semanggi
Kecamatan
jalan kyai mojo kelurahan Semanggi
Pasar Kliwon Kota Surakarta Dalam
kecamatan
bencana banjir
Pasar
Kliwon
Kota
Surakarta. Lokasi SMA MTA ini
LANDASAN TEORI
berada di daerah bantaran sungai
bengawan Solo. Daerah bantaran
Undang– Undang Penanggulangan
sungai Bengawan Solo memiliki
Bencana
potensi
perlu
No
24
Tahun
2007
terjadi
banjir.
Sehingga
menjelasakan bencana merupakan
diadakan
suatu
penelitian
suatu
peristiwa
atau
rangkaian
tentang PENGETAHUAN, SIKAP,
peristiwa yang mengancam dan
MOBILISASI SISWA KELAS X SMA
mengganggu
kehidupan
dan
MTA KELURAHAN SEMANGGI
penghidupan
masyarakat
yang
KECAMATAN
disebapkan baik oleh faktor alam
PASAR KLIWON
dan atau faktor non alam maupun
4
faktor
manusia
sehingga
mengakibatkan timbulnya korban
jiwa,
kerusakan
Presetia dalam jurnal
Analisis
Peran TNI Laut pada Mobilisasi
psikologis.
Menurut
Krishna,dkk
(2008)
Kesiapsiagaan merupakan tindakan
yang dilakukan dalam dalam rangka
mengantisipasi suatu bencana untuk
memastikan bahwa tindakan yang
dilakukan dapat dilaksanakan secara
tepat dan efektif pada saat dan
Poedjawitna (1983) dalam buku
Tahu
dan
ke
Sumberdaya dalam Tanggap Darurat
Bencana di jelaskan bahwa kejadian
bencana perlu adanya kerja sama antara
steakholder misalnya BNPB dan TNI
dalam hal tanggap darurat, selain
adanya kerja sama tanpa ada nya sistem
informasi
yang baik susah untuk
menjalin kerja sama baik individu
setelah terjadi bencana.
Pengantar
dan situasi (G W . Allport.1935).
lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
nya
respon individu pada sumua objek
Pengetahuan
Ilmu
Filsafat
bahwasannya “pengetahuan tidak
lain dari hasil tahu misalnya tahu,
dengan pemerintah, individu dengan
individu, maka dari itu sitem informasi
tanggap darurat harus diperhatikan.
Mobilisasi tersebut juga berlaku dalam
dunia pendidikan.
Bintarto
bahwa pohon itu rendah maka ia
mengakui hal “rendah” itu terhadap
pohon”.Pengetahuan
terbagi
(1981)
bahwa
Geografi ilmu yang mempelajari
hubungan kausal gejala-gejala di
menjadi 2 macam yaitu pengetahuan
khusus dan pengetahuan umum.
Sikap merupakan keadaan
permukaan
bersifat
bumi,
fisik
baik
yang
maupun
yang
mental dan taraf dari kesiapan,
menyangkut kehidupan makhluk
yang diatur melalui pengalaman
hidup
yang
pengaruh
melalui
terhadap
kelingkungan, dan regional untuk
dinamik
memberikan
atau
terarah
beserta
permasalahannya
pendekatan
keruangan,
5
kepentingan program, proses, dan
Mengambil populasi kelas X
karena penelitain yang dilakukan
keberhasilan pembangunan.
obyeknya hanya kelas x saja, karena
Hasil
seminar
dan
lokakarya di Semarang (1998) juga
menjelaskan
penelitian.
geografi
Sampel yang diambil dalam
adalah ilmu yang mempelajari
penelitian ini menggunakan rumus
persamaan
bahwa
kelas X digunakan sebagai obyek
dan
perbedaan
solvin
dengan
perolah
sampel
sejumlah 74 siswa dari 281 siswa.
fenomena geosfer dengan sudut
Teknik
pandang
teknik sampling sisteamtis dimana
kewilayahan
kelingkungan
dalam
dan
konteks
sampling
menggunakan
dari 10 kelas di ambil 3 kelas
sebagai sampel.
keruangan.
Variabel
METODE PENELIAN
mengunakan
Pendekatan yang di gunakan
dalam
peneitian
pendekatan
dalam
ini
adalah
kuantitatif
dengan
metode diskriptif. Penelitian ini
dilakukan di SMA MTA Kelurahan
penelitian
variabel
ini
Aspek
pengetahuan , Aspek Sikap, dan Aspek
Mobilisasi. Aspek tersebut di kutip dari
kombinasi dari LIPI (2006) dan Astuti
(2010)
Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon
Kota Surakarta selama enam bulan,
yaitu: Maret sampai Agustus 2013.
Metode
Pengumpulan
data
dalam penelitian ini menggunakan
teknik angket tertutup, observasi,
Populasi dalam penelitian ini
dan dokumentasi.
seluruh siswa kelas X SMA MTA di
Kecamatan
Teknik analisa data yang digunakan
Pasar Kliwon Kota Surakarta yang
dalam penelitian ini adalah sebagai
berjumlah 281 siswa
berikut:
Kelurahan
Semanggi
6
1. Tingkat analisis pengetahuan
Sumber: Analisis 2013
siswa kelas X SMA MTA
Surakarta Kelurahan Semanggi
Hasil
Kecamatan Pasar Kliwon Kota
dimiliki siswa SMA Surakarta kelas X
Surakarta Dalam bencana banjir
2. Teknik analisi Seberapa besar
analisa Pengetahuan
dalam
bencana
banjir
yang
berdasarkan
sikap siswa kelas X SMA MTA
pensekoran pada analisis data dengan
Surakarta Kelurahan Semanggi
menggunakan rumus Arifin (2012) dari
Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Surakarta Dalam bencana banjir
74(Tujuh
Puluh
Empat)
siswa
3. Teknik analisis Seberapa besar
dikatagorikan berpengetahuahan yang
mobilisasi siswa kelas X SMA
cukup dalam hal bencana banjir, jadi
MTA
Surakarta
Semanggi
Kelurahan
Kecamatan
Pasar
pengetahuan yang dimiliki siswa kelas
Kliwon Kota Surakarta Dalam
X
bencana banjir
tergolong cukup perlu adanya suatu
Pengetahuan
Siswa
dalam Bencana Banjir
Vairabel Aspek Pengetahuan
2.
1
2
3
12
jumlah
74
masih
Sikap Siswa dalam Bencana
Tabel 4.12
Variabel Aspek Sikap
No
Sis
wa
38
24
Surakarta
Banjir.
Tabel 4.11
No
MTA
peningkatan ilmu pengetahuan.
PEMBAHASAN
1. Tingkat
SMA
Prosen
tase
< 50%
51% –
74,99
%
75% 100%
53,64
%
Sisw
a
Prosentase
Penafsi
ran
12
< 50%
Kurang
50
51% –
74,99%
75% 100%
62,5%
Cukup
Penafsiran
Kurang
Cukup
12
Baik
Cukup
jumlah
74
Baik
Cukup
Sumber: Analisis 2013
7
Analisis sikap Siswa SMA MTA
katagori
hubungan
mobilisai
Surakarta kelas X dalam menghadapi
sumberdaya masih cukup. Sehingga
bencana banjir berdasarkan analisis
siswa
pensekoran dari arifin (2012) bahwa
sikap siswa kelas X dalam hal bencana
banjir masih dalam katogori cukup,
sehingga perlu adanya suatu tindakan
melalui
berbagai
hal
untuk
meningkatkan sikap yang baik dalam
masih
perlu
meningkat
hubungan kerjasama baik dalam
lingkungan sekolah, sekolah dan
bahkan antar dinas pemeritahan
pendidikan dalam hal pengeloaan
bencana.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
bencana banjir
data dan pembahasan yang telah di
3. Mobilisasi Siswa dalam
Bencana Banjir
No
uraikan pada bab sebelumnya ,
maka dapat diambil kesimpulan
Tabel 4.13
Variabel Aspek Mobilisasi
sebagai berikut:
siswa Prosentase Penafsiran
1. Pengetahuan
1
2
48
14
3
12
jumlah
74
< 50%
51% –
74,99%
75% 100%
53,10 %
Kurang
Cukup
yang
dimiliki
siswa SMA MTA Surakarta
kelas X masih dalam katagori
Baik
cukup dalam hal bencana banjir
Cukup
Sumber: Analisis 2013
dengan perolehan nilai 53,64 %
pada skala 50% – 74,99% .
Analisis pada aspek mobilisasi
2. Sikap yang dimiliki siswa SMA
yang dilakukan oleh siswa melalui
MTA Surakarta kelas X masih
kuisioner tentang aspek mobilisasi,
dalam katagori cukup dalam hal
dari 74 siswa tersebut masuk dalam
8
bencana
banjir
dengan
perolehan nilai 62,5 %
pada
skala 50% – 74,99% .
kerjasama
yang
baik
untuk
melakukan pengelolaan yang baik
2. Bagi Sekolah
3. Sikap yang dimiliki siswa SMA
MTA Surakarta kelas X masih
dalam katagori cukup dalam hal
bencana
banjir
dengan
perolehan nilai 53,10 % pada
Sekolah yang bergerak di bidang
pendidikan
SARAN
sikap siswa serta menjalin mobilisasi
kesimpulan
maka
dapat
diberikan saran – saran sebagai
berikut:
mampu
jaman
menghadapi
khususnya
dalm
pengelolaan bencana
3. Bagi peneliti yang akan datang
Banyak kekurangan dan kelemahan
dalam penelitian ini dari proses awal
1. Bagi Siswa atau Responden
Siswa
siswa
tantangan
implikasi,
mampu
meningkatkan ilmu pengtahuan siswa,
supaya
dan
harapkan
siswadi bidang pengelolaan bencana
skala 50% – 74,99% .
Berdasarakan
di
kelas
X
SMA
penyusunan sampai penyusunan akhir,
MTA
terutama
ketika
sesudah
penilitian
Surakarta di harapkan untuk terus
penelitian
meningkatkan ilmu pengetahuan
kerjakan hasil penelitianyang di dapat
dalam segala bidang khususnya
jangan menunda – menunda menyusun
pengelolaan
hasil penelitian untuk itu di harapkan
meningkatkan
pengelolaan
bencana,
sikap
bencana,
dlam
hal
hubungan
dilapangan
segeralah
di
bagi penelitian selajutnya mendapatkan
hasil maksimal
9
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, dan Sudaryono. 2010.
Peran Sekolah dalam
Pembelajaran
Mitigasi
Bencana.
Jakarta. Jurnal Dialog
Penanggulangan
Bencana, Volume 1,
Nomor 1 Hal 30-42.
Arifin, Zaenal. 2012. Evaluasi
Pembelajaran
(Prinsip, Teknik,
Prosedur). Bandung
: PT.Remaja
Rosdakarya
(Anggota IKAPI)
Anonimus,pengertian geografi
menurut para ahli, dipetik
tanggal
20
September2013pukul 08.00
WIB
http://id.wikipedia.org/wiki
/Geografi
Http://file.upi.edu/Direktori/FIP
/JUR._PSIKOLOGI/195
009011981032RAHAYU_GININTAS
ASI/Sikap.pdf . Di akses
Rabu 18 september
2013 pukul 19.00 WIB
BBWS.2008.Banjir
Propinsi
Jawa Tengah dan
Jawa
Timur.http.//BBWS
Bengawan
Solo/Fr
Berita.asp?=19 April
2013
Media
indonesia.com.2007.
Ribuan
Korban
Banjir di Solo Mulai
Terkena
Penyakit.
http://
Solopeduli.blogspot.c
om/.19
April
201Metro
o
TV.2007.Ratusan
Rumah
di
Solo
Kebanjiran.
http:Solopeduli.blogs
pot.com/. 19 April
2013
Solopos.co.id.2007.2 tanggul di
Semanggi
Mengekhawatirkan.
Kebanjiran. http//
Solopeduli.blogspot
.com/.19 April 2013
Riduwan. 2005. Belajar Mudah
Penelitian
untuk
Guru,
Karyawan
dan
Peneliti
Pemula, Bandung :
Alfabeta
Poedjawijatna,Ir.1987.
Tahu
dan Pengetahuan
Pengantar ke Ilmu
dan
Filsafat.
Jakarta:
Mina
Aksara.
Pribadi,Krishna, dkk. 2008.
Buku Pegangan Guru
Pendidikan
SiagaBencana.
Bandung:Pusat
Mitigasi
Bencana10
Institut
Bandung
Tehnologi
Prasetia,2010, Analisis Peran
TNI angkatan Laut
pada
Mobilisasi
Sumberdaya dalam
Tanggap
Darurat
Bencana
(Studi
Kasus:
Tsunami
Mentawai2010).
http://pusjianmarsesk
oal.tnial.mil.id/Portal
s/0/Analisa%20Peran
%20TNI%20AL%20
pada%20Mobilisasi%
20sumberdaya%20da
lam%20tanggap%20d
arurat%20bencana.pd
f
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 24
tahun 2007 tentang
Penanggulangan
Bencana.dipetik April
19,2013. 20:24 WIB
dariBNPB
http://www.bnpb.go.id
/website/file/publikasi/
41.pdf
11