KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA KELURAHAN SEMANGGI Kesiapsiagaan Siswa Kelas Viii Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Negeri 6 Surakarta Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA
BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA KELURAHAN SEMANGGI
KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
FKIP Geografi
Diajukan Oleh :
YUNITA YITNA WARDANI
A 610 090 024
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
lautan
PENDAHULUAN
Geografi
menerus.
Akibat
pemenasan tersebut air menguap ke angkasa
mempelajari/ mengkaji bumi dan segala
(atmosfer). Di udara air akan mendingin saat
sesuatu
semakin meninggi. Setiap uap air di udara
ada
di
ilmu
terus
yang
yang
adalah
secara
atasnya,
seperti
penduduk, flora, fauna, iklim, udara dan
berkondensasi
segala interaksi (Bintarto:1979). Geografi
membentuk butiran- butiran yang sangat
merupakan ilmu yang mempelajari gejala-
kecil di sekitar partikel- partikel debu di
gejala alamiah yang terdapat di permukaan
udara. Butiran – butiran tersebut kemudian
bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat
mengelompok membentuk awan. Awan
pada lapisan air, tanah, dan udara (atmosfer)
adalah kumpulan uap air yang membeku di
yang
kehidupan
udara. Ketika kumpulan uap air tersebut
manusia serta mempelajari bentang alam,
sudah semakin berat dan akan jatuh kebumi
pelapukan batuan, tanah, air, udara, tumbuh-
karena gravitasi dalam bentuk air hujan.
tumbuhan, hewan, dan laut (Bisri Mustofa :
Semakin tebal awan maka semakin lebat
2010).
pula hujan turun.
berhubungan
dengan
(mengembun)
dan
yang
Salah satu bencana yang sering
mempelajari tentang terjadinya, pergerakan
terjadi di Kota Surakarta adalah bencana
dan distribusi air di bumi, baik di atas,
banjir karena topografi yang rendah, dan
maupun di bawah permukaan bumi, tentang
curah
sifat fisika, kimia air serta reaksinya
menyebabkan bencana banjir. Hal ini di
terhadap
hubungannya
buktikan dengan terjadinya bencana banjir
dengan kehidupan. (Internasional Glossary
yang merendam kota solo dan sekitarnya,
of Hidrology, 1974 dalam Muhammad
banyak sekolah yang terendam banjir. Solo
Hamzah S).
Peduli, (2007), Berdasarkan data Dinas
Hidrologi
adalah
lingkungan
Hujan
dan
terbentuk
ilmu
dari
siklus
hujan
Pendidikan
yang
Pemuda
tinggi
dan
sehingga
Olahraga
hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi
(Disdikpora) Kota Solo, jumlah sekolah di
air
tidak pernah berhenti dari
Kota Solo yang terendam banjir terus
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
bertambah dari 20 menjadi 33, SMP
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui
Negeri 6 adalah satu diantaranya yang
proses kondensasi, presipitasi, evaporasi,
terendam banjir.
yang
dan transpirasi. Sinar matahari memanasi air
1
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
SMP Negeri 6 Surakarta terletak di
Kelurahan
semanggi
kecamatan
pasar
Berdasarkan
rumusan
masalah,
maka
penelitian ini bertujuan untuk:
kliwon dan posisinya dekat dengan sungai
1. Untuk mengetahui sejauh manakah
yang rentan terkena bencana banjir terutama
tingkat pengetahuan siswa kelas VIII
saat
SMP N 6 SURAKARTA terhadap
musim
penghujan
kecamatan
pasar
dikatakan
rendah
dan
Kliwon
±90
topografi
yang
mdpl
bencana banjir .
bisa
sehingga
2. Untuk
mengetahui
kecamatan pasar kliwon sangat rentan akan
kesiapsiagaan
terjadinya bencana banjir.
bencana banjir.
Hampir semua
tingkat
siswa saat terjadinya
siswa tidak paham akan apa yang harus
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh
dilakukan saat bencana itu datang. Penelitian
antara pengetahuan tentang bencana
ini
banjir dengan kesiapsiagaan siswa.
diharapkan
kesiapsiagaan
siswa
bencana,
paham
akan
sehingga
siswa
paham apa saja yang dilakukan ketika
bencana terjadi.
Sehingga peran siswa
sebagai
masyarakat
LANDASAN TEORI
Pengetahuan(Suriasumantri:1998)
di
merupakan suatu keyakinan yang kita
butuhkan agar meminimalisir jumlah korban
miliki yang hadir dalam syarat-syarat
dan mencegah terjangan banjir disekolah
tertentu dan terwujud karena terbentuknya
maupun di lingkungan sekirtarnya sendiri
hubungan-hubungan khusus antara subyek
yang
(yang
anggota
rumahnya
juga
rentan
juga
terhadap
mengetahui)
dan
objek
(yang
bencana banjir. Agar kerugian material dan
diketahui) dimana hubungan ini sama
nonmaterial dapat di minimalisir.
sekali tidak diragukan.
Peneliti ingin melakukan penelitian
Bencana adalah sebagai peristiwa
dengan judul “KESIAPSIAGAAN SISWA
atau rangkaian peristiwa yang mengancam
KELAS VIII DALAM MENHGADAPI
dan
BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
penghidupan masyarakat yang disebabkan
SURAKARTA
oleh faktor alam dan/atau non alam
SEMANGGI
KELURAHAN
KECAMATAN
PASAR
maupun
menggangu
faktor
kehidupan
manusia
dan
sehingga
KLIWON SURAKARTA”
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
TUJUAN PENELITIAN
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
2
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
harta
benda,
dan
dampak
psikologis
(Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007)
Waktu penelitian berlangsung pada bulan
Juni sampai dengan bulan September 2013.
Banjir adalah dimana suatu daerah
Jumlah populasi siswa kelas VIII
dalam keadaan tergenang oleh air dalam
SMP N 6 Surakarta adalah 254Siswa.
jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir
jumlah
pengambilan sampel
bandang adalah banjir yang datang secara
Teknik
sampling
tiba-tiba yang disebabkan oleh karena
menggunakan metode Sampling Purposive
tersumbatnya
karena
adalah teknik penentuan sampel dengan
sungai
pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009).
sehingga merusak rumah-rumah penduduk
Dari 8 rombel di kelas VIII, penelitian
maupun menimbulkan korban jiwa.(Pribadi
menentukan kriteria kelas survey, yaitu
Krisna.dkk:2008 )
kelas yang dekat dengan sungai, kelas yang
pengundulan
sungai
hutan
maupun
disepanjang
dalam
72 siswa.
penelitian
ini
Kesiapsiagaan didefinikan dalam
jauh dari sungai di lantai 1, dan kelas yang
UU Nomor 24 tahun 2007 mengenai
berada di tengah lantai II yang jauh dari
penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan
sungai. Berdasarkan
merupakan serangkaian kegiatan yang
didapat kelas VIII D mewakili kelas yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana
berada di tengah lantai 2, VIII B mewakili
melalui
kelas di lantai 1 jauh dari sungai, dan VIII H
perorganisasian
serta
melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
kriteria tersebut
mewakili kelas yang dekat dengan sungai.
Variabel dalam penelitian ini :
1.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di kecamatan
Pasar Kliwon yang
terletak
di
adalah pengetahuan siswa terhadap
terletak di tenggara
kota Surakarta. Kecamatan Pasar Kliwwon
7°35'13"LS 110°50'6"BT.
Variabel independen Pada penelitian ini
bencana banjir.
2.
Variabel dependen pada penelitian ini
adalah kesiapsiagaan siswa terhadap
Topografi kecamatan Pasar Kliwon ± 90
bencana banjir.
mdpl dengan kemiringan tanah 0-2%.
Teknik pengumpulan data merupakan
Iklim Kecamatan Pasar Kliwon suhu udara
cara-
maksimum
udara
memperoleh data yang diperlukan dalam
minimum 24,2°C dengan rata- rata tekanan
suatu penelitian dengan menggunakan alat-
udara ±26°C. Kelembaban udara ± 73%.
alat tertentu. Teknik pengumpulan data pada
32,2°C
dan
suhu
cara
yang
digunakan
3
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
untuk
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
penelitian
ini
adalah
kuesioner/angket,
metode
observasi,
dan
5% maka pernyataan tersebut reliabel.
Adapun mengenai
koefisien korelasi adalah sebagai berikut
dokumentasi.
validitas
menggunakan
angket
rumus
product
dengan
(Arikunto: 2002):
moment
a.
Antara 0,801 sampai dengan 1,000:
sangat tinggi
sebagai berikut:
rxy :
N .∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
− (∑ X )
2
}{N ∑ Y
2
− (∑ Y )
2
}
Keterangan:
rxy
b.
Antara 0,601 sampai dengan 0,800:
tinggi
c.
Antara 0,401 sampai dengan 0,600:
: Koefisien korelasi antara variabel X
dan variabel Y
X
interpretasi besarnya
cukup
d.
Antara 0,201 sampai dengan 0,400:
: Variabel bebas
rendah
Y
: Variabel terikat
N
: Jumlah responden
e.
Antara 0,000 sampai dengan 0,200:
sangat rendah
Hasil yang diperoleh dikonsultasikan ke
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
tabel harga kritik product moment sehingga
mengunakan bantuan SPSS
dapat diketahui valid tidaknya korelasi
Teknik Analisis Data
tersebut. Jika rxy > ttabel maka soal valid.
1.
Analisis Pengetahuan siswa
Reabilitas adalah ketetapan suatu
Dalam kajian ini menggunakan
instrument uji reabilitas angket yang
angka indeks gabungan tidak ditimbang,
digunakan
artinya semua pertanyaan dalam parameter
2
k 1 − ∑ σb
(k − 1) σt 2
r11 :
Keterangan:
tersebut mempunyai bobot yang sama.
Penentuan
nilai
parameter
r11: Indeks reliabilitas alat ukur
k : Banyaknya butir pernyataan
∑ σb : Jumlah varian butir
2
σt 2 : Varian total
Keputusan Uji
indeks
untuk
pengetahuan
setiap
dihitung
berdasarkan rumus :
P=
��
�
Ket :
� 100%
P = Presentase
N = Nilai maksimal
Fx = nilai riil angket
Apabila r11 lebih besar dari nilai
product moment dengan taraf signifikan
Skor
maksimum
parameter
diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam
4
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
parameter yang indeks pada masing- masing
sehingga
semakin
pertanyaan bernilai satu. Jumlah soal 10
semakin
butir pertanyaan. Total skor riil parameter
kesiapsiagaannya.
tinggi
tinggi
nilai
indeks,
pula
tingkat
diperoleh dengan menjumlah skor riil
serluruh pertanyaan dalam parameter yang
NO
NILAI INDEKS
KATEGORI
bersangkutan. Indeks berada pada kisaran
1
80 - 100
Sangat siap
nilai 0- 10, sehingga semakin tinggi nilai
2
65 - 79
Siap
indeks maka semakin tinggi pula tingkat
3
55 - 64
Hampir siap
4
40 - 54
Kurang siap
5
> 40
Belum siap
pengetahuan siswa.
NO
NILAI
KATEGORI
1
76 - 100
BAIK
2
56 - 75
CUKUP
3
40 - 55
KURANG
4
> 40
TIDAK BAIK
PEMBAHASAN
A. DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Penelitian dilakukan di kecamatan
Pasar Kliwon yang terletak di tenggara kota
2.
Analisis Data Kesiapsiagaan
Surakarta.
Analisis indeks mengukur tingkat
kesiapsiagaan Siswa berada pada kisaran
10 – 100 perhitungan tingkat kesiapsiagaan
menggunakan rumus indeks
������ =
Skor
����� ���� ���� ���������
� 100
���� �������� ���������
maksimum
parameter
parameter yang indeks masing- masing
pertanyaan dengan jumlah soal 10 butir
Total
skor
di
riil
seluruh pertanyaan dalam parameter yang
bersangkutan pada kisaran nilai 0 – 10
Kliwwon
7°35'13"LS 110°50'6"BT.
± 90
mdpl dengan kemiringan tanah 0-2%. Iklim
Pasar
Kliwon
suhu
udara
maksimum 32,2°C dan suhu udara minimum
24,2°C dengan rata- rata tekanan udara
±26°C. Kelembaban udara ± 73%.
Secara Administrasi
Kecamatan Pasar
Kliwon dibatasi :
Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan
Banjarsari dan Kecamatan Jebres
parameter
diperoleh dengan menjumlahkan skor riil
Pasar
Topografi kecamatan Pasar Kliwon
Kecamatan
diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam satu
pertanyaan.
terletak
Kecamatan
Selatan
: Berbatasan dengan Kecamatan
Serengan
dan
Sukoharjo.
5
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
Kabupaten
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
Barat
Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan
reabelitasnya agar di dapatkan kuisioner
Serengan
yang valid dan reabel sehingga kuisioner
dan
Kecamatan
Banjarsari
tersebut layak untuk digunakan.
: Berbatasan dengan Kabupaten
pengujian
Sukoharjo.
kuisioner,
Semanggi
adalah
salah
satu
validitas dan
peneliti
Dalam
reabilitas
mengambil
sampel
sebanyak 30 responden. Adapun uji validitas
Kelurahan yang ada di Kecamatan Pasar
dan reabilitas sebagai berikut :
Kliwon. Kelurahan Semanggi berbatasan
1.
langsung dengan sungai bengawan solo di
Dalam
sebelah timur, di sebelah utara berbatasan
instrument soal alternatif jawaban YA dan
dengan Kelurahan Sangkrah, di sebelah
TIDAK.Uji
selatan
validitas Internal yaitu konsistensi masing-
berbatasan
dengan
Kabupaten
Uji validitas Angket Pengetahuan
pengujian
validitas
validitas
masing
dengan Kecamatan Pasar Kliwon Yang
keseluruhan dari variable pengetahuan yaitu
sama-sama dalam satu Kecamatan yaitu
dengan
Kecamatan Pasar Kliwon.
masing item keseluruhan menggunakan
Semanggi merupakan daerah pinggir Kota
marginal.
berbatasan
Kelurahan
langsung
Semanggi
dengan
Sungai
item
mengkorelasikan
dengan
masing-
korelasi product moment.
Kriteria uji validitas penjabaranya
atau dalam bahasa akademis sering disebut
daerah
cara
dengan
digunakan
Sukoharjo dan di sebalah barat berbatasan
Kelurahan
item
yang
kuisioner
sebagai berikut item dikatakan valid apabila
harga r
hitung
>r
table
atau niali Signifikansi >
Bengawan Solo sehinnga daerah ini rawan
0,05. Adapun hasil uji validitas yang telah
akan terjadinya banjir.
dilakukan dan disajikan pada lampiran
dengan
menggunakan
bantuan
progam
Microsoft Ecxel versi 2007.
B. HASIL PEMBAHASAN
ini
Uji validitas angket yang berisi 10
menggunakan istrumen berupa kuisioner
butir soal pertanyaan mengenai pengetahuan
yaitu kuisioner pengetahuan siswa tentang
bencana banjir terlihat pada tabel bahwa
bencana banjir dan kuisioner kesiapsiagaan
kesepuluh pertanyaan valid dengan memiliki
siswa terhadap bencana banjir. Sebelum
rhitung > r tabel dengan nilai signifikansi < 0,05
digunakan sebagai alat uji, angket tersebut
dengan demikian semua item yang telah
Di
dalam
penelitian
harus melalui tahap uji validitas dan
6
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
diuji dinyatakan valid dan dapat digunakan
pengetahuan
didapat nilai probabilitas
sebagai instrumen pengumpulan data.
didapat nilai statistic 0,236
dengan nilai
signifikansi 0,000 dan kesiapsiagaan 0,58.
2. Uji Validitas Angket Kesiapsiagaan
Berdasarkan
Kriteria uji validitas penjabaranya sebagai
mendapatkan
berikut item dikatakan valid apabila harga r
kesiapsiagaan
hitung
> r
table
atau niali Signifikansi > 0,05.
signifikansi
Shapiro-wilk
nilai
penegtahuan
0,851
0,901
0,000.
sedangkan
dengan
nilai
Berdasarkan
uji
Adapun hasil uji validitas yang telah
Kolomogrov- Smirnov dan Shapiro- Wilk
dilakukan dan disajikan pada lampiran
didapatkan nilai L hitung > L tabel. Dan
dengan
signifikansi
menggunakan
bantuan
progam
≤
0,05.
Berdasarkan
uji
Microsoft Ecxel versi 2007. kesiapsiagaan
normalitas Ho diterima dan Hi diterima jadi
yang di ujikan kepada 30 responden
data distribusi dikatakan normal.
dinyatakan bahwa soal pengetahuan siswa
dinyatakan valid karena memiliki rhitung > r
tabel
dengan nilai signifikansi < 0,05 dengan
demikian semua item yang telah diuji
ANALISIS DATA
1. Ketercapaian
pengetahuan
terhadap bencana
Analisis indeks dalam penelitian ini
dinyatakan valid dan dapat digunakan
sebagai instrumen pengumpulan data.
Kriteria
digunakan
untuk
pengetahuan
Siswa
mengetahui
tingkat
terhadap
bencana
terutama bencana banjir. Indeks merupakan
3. Uji Reabilitas Angket
Berdasarkan hasil uji reliabelitas
perbandingan antara satu bilangan lain yang
yang dilakukan Tes (awal- akhir) diperoleh
berisi informasi tentang suatu karakteristik
indeks
tertentu pada waktu dan tempat yang sama
reliabelitas
awal
sebesar
0,363790673. Dan indeks reabelitas akhir
atau
berlainan.
sebesar 0,533499 dengan niali r tabel 0,444.
menggunakan angka indeks gabungan tidak
Uji reabelitas awal kurang dari r tabel maka
ditimbang, artinya semua pertanyaan dalam
di katakana tidak reabel, sedangkan uji
parameter tersebut mempunyai bobot yang
reabelitas akhir lebih dari r tabel sehingga
sama. Penentuan nilai indeks untuk setiap
bisa dikatakan reabel.
parameter pengetahuan dihitung berdasarkan
Dari uji normalitas berdasarkan
rumus :
uji kolmogorov- Smirnov didapatkan nilai
P=
��
�
� 100%
Dalam
7
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
kajian
ini
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
Ket :
1.
P = persentase
Ketercapaian
Kriteria
Kesiapsiagaan
Siswa
N = Nilai Maksimal
Analisis
Fx = nilai riil angket
indeks
mengukur
tingkat
kesiapsiagaan Siswa berada pada kisaran
Skor maksimum parameter diperoleh
dari jumlah pertanyaan dalam parameter
yang
indeks
pada
masing-
masing
10
–
100
kesiapsiagaan
perhitungan
tingkat
menggunakan
rumus
indeks
������
pertanyaan bernilai satu. Jumlah soal 10
=
butir pertanyaan. Total skor riil parameter
diperoleh dengan menjumlah skor riil
����� ���� ���� ���������
� 100
���� �������� ���������
Skor maksimum parameter
serluruh pertanyaan dalam parameter yang
diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam
bersangkutan. Indeks berada pada kisaran
satu parameter yang indeks masing-
nilai 10- 100, sehingga semakin tinggi nilai
masing pertanyaan dengan jumlah soal 10
indeks maka semakin tinggi pula tingkat
butir pertanyaan. Total skor riil parameter
pengetahuan siswa.
diperoleh dengan menjumlahkan skor riil
seluruh pertanyaan dalam parameter yang
P=
��
�
560
� 100%
bersangkutan pada kisaran nilai 0 – 10
sehingga semakin tinggi nilai indeks,
P = 7200 �100%
semakin
P = 78,18 %
tinggi
pula
tingkat
kesiapsiagaannya.
Analisis dapat disimpulkan, bahwa
indeks pengetahuan siswa terhapan bencana
banjir di SMPN6 Surakarta masuk dalam
kategori Baik.
������
����� ���� ���� ���������
� 100%
���� �������� ���������
������ =
5220
� 100%
7200
Indeks = 72,5 %
NO
NILAI
FREKUENSI
PRESENTASE
KATEGORI
1
76 – 100
49
68%
BAIK
2
56 – 75
18
25%
CUKUP
3
40 – 55
5
6,9%
KURANG
4
> 40
0
0%
TIDAK BAIK
JUMLAH
72
100%
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa
indeks kesiapsiagaan siswa kelas VIII di
SMPN 6 Surakarta adalah termasuk dalam
katergori Siap.
8
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
NO
NILAI
FREKUENSI
PRESENTASE
KATEGORI
1
80 - 100
39
54,10%
SANGAT SIAP
2
65 - 76
9
12,50%
SIAP
3
55 - 64
14
19,40%
HAMPIR SIAP
4
40 - 54
10
13,08%
KURANG SIAP
5
0 - 39
0
0%
BELUM SIAP
JUMLAH
72
100%
secara
keseluruhan
masuk
dalam
kategorikan “Baik”.
2.
Kesiapsiagaan Siswa SMP Negeri 6
Surakarta.
Berdasarkan hasil perhitungan
Berdasarkan
hasil
analisis
data
nilai
indeks
kesiapsiagaan
Siswa
dengan menggunakan SPSS maka untuk uji
terhadap bencana banjir yaitu dengan
Korelasi Pearson (product Moment) dapat
hasil
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
kesiapsiagaan Siswa kelas VIII di
signifikan
antara
SMPN 6 Surakarta dalam menghadapi
terhadap
bencana
pengetahuan
banjir
siswa
dengan
demikian
dapat dikategorikan
dalam tingkat “Siap”.
3.
Nilai signifikansi yang diperoleh
dengan
bencana banjir
kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi
bencana banjir.
72,5%
Hubungan antara pengetahuan siswa
dengan kesiapsiagaan siswa
(0,050) lebih besar dari 0,05. Berdasarkan
Menurut
data
bahwa
dengan koefisien korelasi sebesar 0,220,
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan
kelas VIII di SMP N 6 Surakarta tidak
dengan
tingkat
berpengaruh terhadap kesiapsiagaan
penegtahuan siswa terhadap bencana banjir
siswa dalam menghadapi bencana
baik maka semakin siap juga kesiapsiagaan
banjir. Tingginya pengetahuan siswa
siswa dalam menghadapi bencana banjir.
berhubungan terhadap kesiapsiagaan
arah
searah,
yakni
siswa
KESIMPULAN
1. Pengetahuan
sendiri.
Jika
siswa
berpengetahuan baik belum tentu juga
siswa
SMP
Negeri
6
Surakarta.
Dapat
itu
kesiapsiagaan siswa tinggi. Karena
kedua variabel tersebut berkorelasi
disimpulkan
berdasarkan
sangat kuat sehingga kedua variabel
perhitungan diperoleh data 78,18% maka
tersebut berpengaruh. Sehingga kedua
dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan
variabel tersebut saling berhubungan.
Siswa kelas VIII di SMP NEGERI 6
Pengetahuan siswa SMP Negeri 6
SURAKARTA tentang bencana banjir
Surakarta
mempengaruhi
9
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
tingkat
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
kesiapsiagaan
siswa
dalam
agar banjir tidak melanda sekolah mereka
dan lingkungan rumah siswa itu sendiri.
menghadapi bencana banjir.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya apabila ingin
melakukan
SARAN
Berdasarkan
Hasil
Penelitian
yang
kesiapsiagaan
penelitian
dalam
tentang
menghadapi
siswa
bencana banjir dapat digunakan sebagai
terhadap bencana banjir di SMP Negeri 6
bahan rujukan atau referensi. Diharapkan
Surakarta. Maka penulis memberikan saran
para
sebagai berikut :
menyempurnakan penelitian ini.
berkaitan
dengan
kesispsaigaan
peneliti
selanjutnya
1. Untuk Siswa diharapkan para Siswa
menambah
pengetahuan
dan
peduli
kepada lingkungan sekitarnya dan untuk
selalu siap dalam menghadapi bencana
banjir, karena SMP N 6 Surakarta adalah
sekolah yang rawan akan terjadinya
bencana banjir. Sehingga diharapkan
Siswa
menambah
Kesiapsiagaan
sehingga saat terjadi bencana, siswa
paham apa yang akan dilakukan saat
banjir dan bisa mengantisipasi agar banjir
tidak melanda sekolah.
2. Diharapkan
sekolah
mengadakan
kegiatan yang peduli lingkungan untuk
meminimalisir dampak yang diakibatkan
oleh bencana banjir. Misal mengadakan
penanaman
pohon
masal
ataupun
membuat resapan air seperti lubang
biopori ataupun sumur resapan dan
melibatkan siswa. Sehingga Siswa juga
paham apa yang harus mereka lakukan
10
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
dapat
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
Metode Pengendaliannya dalam
Prespektif
Lingkungan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsimi.
1998. Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Asdak,Chay.
Bapennas
Basyar,
2004
.Hidrologi
dan
Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai.Yogyakarta.
Gadjah
Mada University Pers.
&
KEMENDIKNAS
.2010.“Strategi
Kepengarusutamaan
Pengurangan Resiko Bencana
Di Sekolah”Jakarta
Rouf
Khoirul.
2013.
“Pengambangan
Jalur
Evakuasi
Partisipasi
Di
Komplek
Sekolah
Siaga
Bencana Dikampung Karengan
kelurahan Kampung Sewu
Kecamatan
jebres
Kota
Surakarta.
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta”.Surakarta
Jurenzy,Thresa.2011. “ Karakteristik Sosial
budaya Masyarakat Dalam
kaitannya Kesiapsiagaan dan
Mitigasi Bencana di daerah
Rawan
Rawan
Bencana”.
Institut Pertanian Bogor
Jurnal
“Praktik Pengembangan Desa
Tangguh di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah Oleh Perkumpulan
Lingkar”.
Jurnal Fisika “FUSI” ISSN : 1412-0429 Vol
9 No 1. Muhammad Hamzah.
Hidrologi Pantai Dan Kebutuhan
Air Masyarakat Pesisir
Konsorsium Pendidikan Bencana (2011),
“Kerangka
Kerja
Selokah
Bencana di Indonesia”
Pengurangan Resiko Bencana Banjir”
Surakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya
Air
PERATURAN KEPALA BNPB No2 Tahun
2012. Kajian Resiko Bencana
Pribadi Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru
Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung:Pusat
Mitigasi
Bencana- Institut Tehnologi
Bandung
Undang – undang No 27 Tahun 2007
Tentang
Penanggulangan
Bencana
Nasution
,S.
1988.
Metode
Research(penelitian Ilmiah ) .
Jakarta:Bumi Aksara
Wikipedia. (2013). Semanggi Pasar Kliwon.
http://id.wikipedia.org/wiki/Se
manggi,_Pasar_Kliwon,_Surak
arta. Diakses pada tanggal 10
Mei 2013 pukul 14.10 WIB.
Wulandari.Ida. 2013. “Partisipasi Siswa
SMP NEGERI 21 Surakarta
Dalam Pengurangan Resiko
Banjir di Wilayah Kampung
sewu
Kecamatan
Jebres
Surakarta”:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Kodoatie,J Robert dan Sugiyanto. 2002.
Banjir Beberapa Penyebab dan
11
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA KELURAHAN SEMANGGI
KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
FKIP Geografi
Diajukan Oleh :
YUNITA YITNA WARDANI
A 610 090 024
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
lautan
PENDAHULUAN
Geografi
menerus.
Akibat
pemenasan tersebut air menguap ke angkasa
mempelajari/ mengkaji bumi dan segala
(atmosfer). Di udara air akan mendingin saat
sesuatu
semakin meninggi. Setiap uap air di udara
ada
di
ilmu
terus
yang
yang
adalah
secara
atasnya,
seperti
penduduk, flora, fauna, iklim, udara dan
berkondensasi
segala interaksi (Bintarto:1979). Geografi
membentuk butiran- butiran yang sangat
merupakan ilmu yang mempelajari gejala-
kecil di sekitar partikel- partikel debu di
gejala alamiah yang terdapat di permukaan
udara. Butiran – butiran tersebut kemudian
bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat
mengelompok membentuk awan. Awan
pada lapisan air, tanah, dan udara (atmosfer)
adalah kumpulan uap air yang membeku di
yang
kehidupan
udara. Ketika kumpulan uap air tersebut
manusia serta mempelajari bentang alam,
sudah semakin berat dan akan jatuh kebumi
pelapukan batuan, tanah, air, udara, tumbuh-
karena gravitasi dalam bentuk air hujan.
tumbuhan, hewan, dan laut (Bisri Mustofa :
Semakin tebal awan maka semakin lebat
2010).
pula hujan turun.
berhubungan
dengan
(mengembun)
dan
yang
Salah satu bencana yang sering
mempelajari tentang terjadinya, pergerakan
terjadi di Kota Surakarta adalah bencana
dan distribusi air di bumi, baik di atas,
banjir karena topografi yang rendah, dan
maupun di bawah permukaan bumi, tentang
curah
sifat fisika, kimia air serta reaksinya
menyebabkan bencana banjir. Hal ini di
terhadap
hubungannya
buktikan dengan terjadinya bencana banjir
dengan kehidupan. (Internasional Glossary
yang merendam kota solo dan sekitarnya,
of Hidrology, 1974 dalam Muhammad
banyak sekolah yang terendam banjir. Solo
Hamzah S).
Peduli, (2007), Berdasarkan data Dinas
Hidrologi
adalah
lingkungan
Hujan
dan
terbentuk
ilmu
dari
siklus
hujan
Pendidikan
yang
Pemuda
tinggi
dan
sehingga
Olahraga
hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi
(Disdikpora) Kota Solo, jumlah sekolah di
air
tidak pernah berhenti dari
Kota Solo yang terendam banjir terus
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
bertambah dari 20 menjadi 33, SMP
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui
Negeri 6 adalah satu diantaranya yang
proses kondensasi, presipitasi, evaporasi,
terendam banjir.
yang
dan transpirasi. Sinar matahari memanasi air
1
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
SMP Negeri 6 Surakarta terletak di
Kelurahan
semanggi
kecamatan
pasar
Berdasarkan
rumusan
masalah,
maka
penelitian ini bertujuan untuk:
kliwon dan posisinya dekat dengan sungai
1. Untuk mengetahui sejauh manakah
yang rentan terkena bencana banjir terutama
tingkat pengetahuan siswa kelas VIII
saat
SMP N 6 SURAKARTA terhadap
musim
penghujan
kecamatan
pasar
dikatakan
rendah
dan
Kliwon
±90
topografi
yang
mdpl
bencana banjir .
bisa
sehingga
2. Untuk
mengetahui
kecamatan pasar kliwon sangat rentan akan
kesiapsiagaan
terjadinya bencana banjir.
bencana banjir.
Hampir semua
tingkat
siswa saat terjadinya
siswa tidak paham akan apa yang harus
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh
dilakukan saat bencana itu datang. Penelitian
antara pengetahuan tentang bencana
ini
banjir dengan kesiapsiagaan siswa.
diharapkan
kesiapsiagaan
siswa
bencana,
paham
akan
sehingga
siswa
paham apa saja yang dilakukan ketika
bencana terjadi.
Sehingga peran siswa
sebagai
masyarakat
LANDASAN TEORI
Pengetahuan(Suriasumantri:1998)
di
merupakan suatu keyakinan yang kita
butuhkan agar meminimalisir jumlah korban
miliki yang hadir dalam syarat-syarat
dan mencegah terjangan banjir disekolah
tertentu dan terwujud karena terbentuknya
maupun di lingkungan sekirtarnya sendiri
hubungan-hubungan khusus antara subyek
yang
(yang
anggota
rumahnya
juga
rentan
juga
terhadap
mengetahui)
dan
objek
(yang
bencana banjir. Agar kerugian material dan
diketahui) dimana hubungan ini sama
nonmaterial dapat di minimalisir.
sekali tidak diragukan.
Peneliti ingin melakukan penelitian
Bencana adalah sebagai peristiwa
dengan judul “KESIAPSIAGAAN SISWA
atau rangkaian peristiwa yang mengancam
KELAS VIII DALAM MENHGADAPI
dan
BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
penghidupan masyarakat yang disebabkan
SURAKARTA
oleh faktor alam dan/atau non alam
SEMANGGI
KELURAHAN
KECAMATAN
PASAR
maupun
menggangu
faktor
kehidupan
manusia
dan
sehingga
KLIWON SURAKARTA”
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
TUJUAN PENELITIAN
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
2
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
harta
benda,
dan
dampak
psikologis
(Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007)
Waktu penelitian berlangsung pada bulan
Juni sampai dengan bulan September 2013.
Banjir adalah dimana suatu daerah
Jumlah populasi siswa kelas VIII
dalam keadaan tergenang oleh air dalam
SMP N 6 Surakarta adalah 254Siswa.
jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir
jumlah
pengambilan sampel
bandang adalah banjir yang datang secara
Teknik
sampling
tiba-tiba yang disebabkan oleh karena
menggunakan metode Sampling Purposive
tersumbatnya
karena
adalah teknik penentuan sampel dengan
sungai
pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2009).
sehingga merusak rumah-rumah penduduk
Dari 8 rombel di kelas VIII, penelitian
maupun menimbulkan korban jiwa.(Pribadi
menentukan kriteria kelas survey, yaitu
Krisna.dkk:2008 )
kelas yang dekat dengan sungai, kelas yang
pengundulan
sungai
hutan
maupun
disepanjang
dalam
72 siswa.
penelitian
ini
Kesiapsiagaan didefinikan dalam
jauh dari sungai di lantai 1, dan kelas yang
UU Nomor 24 tahun 2007 mengenai
berada di tengah lantai II yang jauh dari
penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan
sungai. Berdasarkan
merupakan serangkaian kegiatan yang
didapat kelas VIII D mewakili kelas yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana
berada di tengah lantai 2, VIII B mewakili
melalui
kelas di lantai 1 jauh dari sungai, dan VIII H
perorganisasian
serta
melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
kriteria tersebut
mewakili kelas yang dekat dengan sungai.
Variabel dalam penelitian ini :
1.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di kecamatan
Pasar Kliwon yang
terletak
di
adalah pengetahuan siswa terhadap
terletak di tenggara
kota Surakarta. Kecamatan Pasar Kliwwon
7°35'13"LS 110°50'6"BT.
Variabel independen Pada penelitian ini
bencana banjir.
2.
Variabel dependen pada penelitian ini
adalah kesiapsiagaan siswa terhadap
Topografi kecamatan Pasar Kliwon ± 90
bencana banjir.
mdpl dengan kemiringan tanah 0-2%.
Teknik pengumpulan data merupakan
Iklim Kecamatan Pasar Kliwon suhu udara
cara-
maksimum
udara
memperoleh data yang diperlukan dalam
minimum 24,2°C dengan rata- rata tekanan
suatu penelitian dengan menggunakan alat-
udara ±26°C. Kelembaban udara ± 73%.
alat tertentu. Teknik pengumpulan data pada
32,2°C
dan
suhu
cara
yang
digunakan
3
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
untuk
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
penelitian
ini
adalah
kuesioner/angket,
metode
observasi,
dan
5% maka pernyataan tersebut reliabel.
Adapun mengenai
koefisien korelasi adalah sebagai berikut
dokumentasi.
validitas
menggunakan
angket
rumus
product
dengan
(Arikunto: 2002):
moment
a.
Antara 0,801 sampai dengan 1,000:
sangat tinggi
sebagai berikut:
rxy :
N .∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
− (∑ X )
2
}{N ∑ Y
2
− (∑ Y )
2
}
Keterangan:
rxy
b.
Antara 0,601 sampai dengan 0,800:
tinggi
c.
Antara 0,401 sampai dengan 0,600:
: Koefisien korelasi antara variabel X
dan variabel Y
X
interpretasi besarnya
cukup
d.
Antara 0,201 sampai dengan 0,400:
: Variabel bebas
rendah
Y
: Variabel terikat
N
: Jumlah responden
e.
Antara 0,000 sampai dengan 0,200:
sangat rendah
Hasil yang diperoleh dikonsultasikan ke
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
tabel harga kritik product moment sehingga
mengunakan bantuan SPSS
dapat diketahui valid tidaknya korelasi
Teknik Analisis Data
tersebut. Jika rxy > ttabel maka soal valid.
1.
Analisis Pengetahuan siswa
Reabilitas adalah ketetapan suatu
Dalam kajian ini menggunakan
instrument uji reabilitas angket yang
angka indeks gabungan tidak ditimbang,
digunakan
artinya semua pertanyaan dalam parameter
2
k 1 − ∑ σb
(k − 1) σt 2
r11 :
Keterangan:
tersebut mempunyai bobot yang sama.
Penentuan
nilai
parameter
r11: Indeks reliabilitas alat ukur
k : Banyaknya butir pernyataan
∑ σb : Jumlah varian butir
2
σt 2 : Varian total
Keputusan Uji
indeks
untuk
pengetahuan
setiap
dihitung
berdasarkan rumus :
P=
��
�
Ket :
� 100%
P = Presentase
N = Nilai maksimal
Fx = nilai riil angket
Apabila r11 lebih besar dari nilai
product moment dengan taraf signifikan
Skor
maksimum
parameter
diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam
4
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
parameter yang indeks pada masing- masing
sehingga
semakin
pertanyaan bernilai satu. Jumlah soal 10
semakin
butir pertanyaan. Total skor riil parameter
kesiapsiagaannya.
tinggi
tinggi
nilai
indeks,
pula
tingkat
diperoleh dengan menjumlah skor riil
serluruh pertanyaan dalam parameter yang
NO
NILAI INDEKS
KATEGORI
bersangkutan. Indeks berada pada kisaran
1
80 - 100
Sangat siap
nilai 0- 10, sehingga semakin tinggi nilai
2
65 - 79
Siap
indeks maka semakin tinggi pula tingkat
3
55 - 64
Hampir siap
4
40 - 54
Kurang siap
5
> 40
Belum siap
pengetahuan siswa.
NO
NILAI
KATEGORI
1
76 - 100
BAIK
2
56 - 75
CUKUP
3
40 - 55
KURANG
4
> 40
TIDAK BAIK
PEMBAHASAN
A. DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Penelitian dilakukan di kecamatan
Pasar Kliwon yang terletak di tenggara kota
2.
Analisis Data Kesiapsiagaan
Surakarta.
Analisis indeks mengukur tingkat
kesiapsiagaan Siswa berada pada kisaran
10 – 100 perhitungan tingkat kesiapsiagaan
menggunakan rumus indeks
������ =
Skor
����� ���� ���� ���������
� 100
���� �������� ���������
maksimum
parameter
parameter yang indeks masing- masing
pertanyaan dengan jumlah soal 10 butir
Total
skor
di
riil
seluruh pertanyaan dalam parameter yang
bersangkutan pada kisaran nilai 0 – 10
Kliwwon
7°35'13"LS 110°50'6"BT.
± 90
mdpl dengan kemiringan tanah 0-2%. Iklim
Pasar
Kliwon
suhu
udara
maksimum 32,2°C dan suhu udara minimum
24,2°C dengan rata- rata tekanan udara
±26°C. Kelembaban udara ± 73%.
Secara Administrasi
Kecamatan Pasar
Kliwon dibatasi :
Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan
Banjarsari dan Kecamatan Jebres
parameter
diperoleh dengan menjumlahkan skor riil
Pasar
Topografi kecamatan Pasar Kliwon
Kecamatan
diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam satu
pertanyaan.
terletak
Kecamatan
Selatan
: Berbatasan dengan Kecamatan
Serengan
dan
Sukoharjo.
5
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
Kabupaten
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
Barat
Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan
reabelitasnya agar di dapatkan kuisioner
Serengan
yang valid dan reabel sehingga kuisioner
dan
Kecamatan
Banjarsari
tersebut layak untuk digunakan.
: Berbatasan dengan Kabupaten
pengujian
Sukoharjo.
kuisioner,
Semanggi
adalah
salah
satu
validitas dan
peneliti
Dalam
reabilitas
mengambil
sampel
sebanyak 30 responden. Adapun uji validitas
Kelurahan yang ada di Kecamatan Pasar
dan reabilitas sebagai berikut :
Kliwon. Kelurahan Semanggi berbatasan
1.
langsung dengan sungai bengawan solo di
Dalam
sebelah timur, di sebelah utara berbatasan
instrument soal alternatif jawaban YA dan
dengan Kelurahan Sangkrah, di sebelah
TIDAK.Uji
selatan
validitas Internal yaitu konsistensi masing-
berbatasan
dengan
Kabupaten
Uji validitas Angket Pengetahuan
pengujian
validitas
validitas
masing
dengan Kecamatan Pasar Kliwon Yang
keseluruhan dari variable pengetahuan yaitu
sama-sama dalam satu Kecamatan yaitu
dengan
Kecamatan Pasar Kliwon.
masing item keseluruhan menggunakan
Semanggi merupakan daerah pinggir Kota
marginal.
berbatasan
Kelurahan
langsung
Semanggi
dengan
Sungai
item
mengkorelasikan
dengan
masing-
korelasi product moment.
Kriteria uji validitas penjabaranya
atau dalam bahasa akademis sering disebut
daerah
cara
dengan
digunakan
Sukoharjo dan di sebalah barat berbatasan
Kelurahan
item
yang
kuisioner
sebagai berikut item dikatakan valid apabila
harga r
hitung
>r
table
atau niali Signifikansi >
Bengawan Solo sehinnga daerah ini rawan
0,05. Adapun hasil uji validitas yang telah
akan terjadinya banjir.
dilakukan dan disajikan pada lampiran
dengan
menggunakan
bantuan
progam
Microsoft Ecxel versi 2007.
B. HASIL PEMBAHASAN
ini
Uji validitas angket yang berisi 10
menggunakan istrumen berupa kuisioner
butir soal pertanyaan mengenai pengetahuan
yaitu kuisioner pengetahuan siswa tentang
bencana banjir terlihat pada tabel bahwa
bencana banjir dan kuisioner kesiapsiagaan
kesepuluh pertanyaan valid dengan memiliki
siswa terhadap bencana banjir. Sebelum
rhitung > r tabel dengan nilai signifikansi < 0,05
digunakan sebagai alat uji, angket tersebut
dengan demikian semua item yang telah
Di
dalam
penelitian
harus melalui tahap uji validitas dan
6
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
diuji dinyatakan valid dan dapat digunakan
pengetahuan
didapat nilai probabilitas
sebagai instrumen pengumpulan data.
didapat nilai statistic 0,236
dengan nilai
signifikansi 0,000 dan kesiapsiagaan 0,58.
2. Uji Validitas Angket Kesiapsiagaan
Berdasarkan
Kriteria uji validitas penjabaranya sebagai
mendapatkan
berikut item dikatakan valid apabila harga r
kesiapsiagaan
hitung
> r
table
atau niali Signifikansi > 0,05.
signifikansi
Shapiro-wilk
nilai
penegtahuan
0,851
0,901
0,000.
sedangkan
dengan
nilai
Berdasarkan
uji
Adapun hasil uji validitas yang telah
Kolomogrov- Smirnov dan Shapiro- Wilk
dilakukan dan disajikan pada lampiran
didapatkan nilai L hitung > L tabel. Dan
dengan
signifikansi
menggunakan
bantuan
progam
≤
0,05.
Berdasarkan
uji
Microsoft Ecxel versi 2007. kesiapsiagaan
normalitas Ho diterima dan Hi diterima jadi
yang di ujikan kepada 30 responden
data distribusi dikatakan normal.
dinyatakan bahwa soal pengetahuan siswa
dinyatakan valid karena memiliki rhitung > r
tabel
dengan nilai signifikansi < 0,05 dengan
demikian semua item yang telah diuji
ANALISIS DATA
1. Ketercapaian
pengetahuan
terhadap bencana
Analisis indeks dalam penelitian ini
dinyatakan valid dan dapat digunakan
sebagai instrumen pengumpulan data.
Kriteria
digunakan
untuk
pengetahuan
Siswa
mengetahui
tingkat
terhadap
bencana
terutama bencana banjir. Indeks merupakan
3. Uji Reabilitas Angket
Berdasarkan hasil uji reliabelitas
perbandingan antara satu bilangan lain yang
yang dilakukan Tes (awal- akhir) diperoleh
berisi informasi tentang suatu karakteristik
indeks
tertentu pada waktu dan tempat yang sama
reliabelitas
awal
sebesar
0,363790673. Dan indeks reabelitas akhir
atau
berlainan.
sebesar 0,533499 dengan niali r tabel 0,444.
menggunakan angka indeks gabungan tidak
Uji reabelitas awal kurang dari r tabel maka
ditimbang, artinya semua pertanyaan dalam
di katakana tidak reabel, sedangkan uji
parameter tersebut mempunyai bobot yang
reabelitas akhir lebih dari r tabel sehingga
sama. Penentuan nilai indeks untuk setiap
bisa dikatakan reabel.
parameter pengetahuan dihitung berdasarkan
Dari uji normalitas berdasarkan
rumus :
uji kolmogorov- Smirnov didapatkan nilai
P=
��
�
� 100%
Dalam
7
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
kajian
ini
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
Ket :
1.
P = persentase
Ketercapaian
Kriteria
Kesiapsiagaan
Siswa
N = Nilai Maksimal
Analisis
Fx = nilai riil angket
indeks
mengukur
tingkat
kesiapsiagaan Siswa berada pada kisaran
Skor maksimum parameter diperoleh
dari jumlah pertanyaan dalam parameter
yang
indeks
pada
masing-
masing
10
–
100
kesiapsiagaan
perhitungan
tingkat
menggunakan
rumus
indeks
������
pertanyaan bernilai satu. Jumlah soal 10
=
butir pertanyaan. Total skor riil parameter
diperoleh dengan menjumlah skor riil
����� ���� ���� ���������
� 100
���� �������� ���������
Skor maksimum parameter
serluruh pertanyaan dalam parameter yang
diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam
bersangkutan. Indeks berada pada kisaran
satu parameter yang indeks masing-
nilai 10- 100, sehingga semakin tinggi nilai
masing pertanyaan dengan jumlah soal 10
indeks maka semakin tinggi pula tingkat
butir pertanyaan. Total skor riil parameter
pengetahuan siswa.
diperoleh dengan menjumlahkan skor riil
seluruh pertanyaan dalam parameter yang
P=
��
�
560
� 100%
bersangkutan pada kisaran nilai 0 – 10
sehingga semakin tinggi nilai indeks,
P = 7200 �100%
semakin
P = 78,18 %
tinggi
pula
tingkat
kesiapsiagaannya.
Analisis dapat disimpulkan, bahwa
indeks pengetahuan siswa terhapan bencana
banjir di SMPN6 Surakarta masuk dalam
kategori Baik.
������
����� ���� ���� ���������
� 100%
���� �������� ���������
������ =
5220
� 100%
7200
Indeks = 72,5 %
NO
NILAI
FREKUENSI
PRESENTASE
KATEGORI
1
76 – 100
49
68%
BAIK
2
56 – 75
18
25%
CUKUP
3
40 – 55
5
6,9%
KURANG
4
> 40
0
0%
TIDAK BAIK
JUMLAH
72
100%
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa
indeks kesiapsiagaan siswa kelas VIII di
SMPN 6 Surakarta adalah termasuk dalam
katergori Siap.
8
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
NO
NILAI
FREKUENSI
PRESENTASE
KATEGORI
1
80 - 100
39
54,10%
SANGAT SIAP
2
65 - 76
9
12,50%
SIAP
3
55 - 64
14
19,40%
HAMPIR SIAP
4
40 - 54
10
13,08%
KURANG SIAP
5
0 - 39
0
0%
BELUM SIAP
JUMLAH
72
100%
secara
keseluruhan
masuk
dalam
kategorikan “Baik”.
2.
Kesiapsiagaan Siswa SMP Negeri 6
Surakarta.
Berdasarkan hasil perhitungan
Berdasarkan
hasil
analisis
data
nilai
indeks
kesiapsiagaan
Siswa
dengan menggunakan SPSS maka untuk uji
terhadap bencana banjir yaitu dengan
Korelasi Pearson (product Moment) dapat
hasil
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
kesiapsiagaan Siswa kelas VIII di
signifikan
antara
SMPN 6 Surakarta dalam menghadapi
terhadap
bencana
pengetahuan
banjir
siswa
dengan
demikian
dapat dikategorikan
dalam tingkat “Siap”.
3.
Nilai signifikansi yang diperoleh
dengan
bencana banjir
kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi
bencana banjir.
72,5%
Hubungan antara pengetahuan siswa
dengan kesiapsiagaan siswa
(0,050) lebih besar dari 0,05. Berdasarkan
Menurut
data
bahwa
dengan koefisien korelasi sebesar 0,220,
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan
kelas VIII di SMP N 6 Surakarta tidak
dengan
tingkat
berpengaruh terhadap kesiapsiagaan
penegtahuan siswa terhadap bencana banjir
siswa dalam menghadapi bencana
baik maka semakin siap juga kesiapsiagaan
banjir. Tingginya pengetahuan siswa
siswa dalam menghadapi bencana banjir.
berhubungan terhadap kesiapsiagaan
arah
searah,
yakni
siswa
KESIMPULAN
1. Pengetahuan
sendiri.
Jika
siswa
berpengetahuan baik belum tentu juga
siswa
SMP
Negeri
6
Surakarta.
Dapat
itu
kesiapsiagaan siswa tinggi. Karena
kedua variabel tersebut berkorelasi
disimpulkan
berdasarkan
sangat kuat sehingga kedua variabel
perhitungan diperoleh data 78,18% maka
tersebut berpengaruh. Sehingga kedua
dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan
variabel tersebut saling berhubungan.
Siswa kelas VIII di SMP NEGERI 6
Pengetahuan siswa SMP Negeri 6
SURAKARTA tentang bencana banjir
Surakarta
mempengaruhi
9
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
tingkat
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
kesiapsiagaan
siswa
dalam
agar banjir tidak melanda sekolah mereka
dan lingkungan rumah siswa itu sendiri.
menghadapi bencana banjir.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya apabila ingin
melakukan
SARAN
Berdasarkan
Hasil
Penelitian
yang
kesiapsiagaan
penelitian
dalam
tentang
menghadapi
siswa
bencana banjir dapat digunakan sebagai
terhadap bencana banjir di SMP Negeri 6
bahan rujukan atau referensi. Diharapkan
Surakarta. Maka penulis memberikan saran
para
sebagai berikut :
menyempurnakan penelitian ini.
berkaitan
dengan
kesispsaigaan
peneliti
selanjutnya
1. Untuk Siswa diharapkan para Siswa
menambah
pengetahuan
dan
peduli
kepada lingkungan sekitarnya dan untuk
selalu siap dalam menghadapi bencana
banjir, karena SMP N 6 Surakarta adalah
sekolah yang rawan akan terjadinya
bencana banjir. Sehingga diharapkan
Siswa
menambah
Kesiapsiagaan
sehingga saat terjadi bencana, siswa
paham apa yang akan dilakukan saat
banjir dan bisa mengantisipasi agar banjir
tidak melanda sekolah.
2. Diharapkan
sekolah
mengadakan
kegiatan yang peduli lingkungan untuk
meminimalisir dampak yang diakibatkan
oleh bencana banjir. Misal mengadakan
penanaman
pohon
masal
ataupun
membuat resapan air seperti lubang
biopori ataupun sumur resapan dan
melibatkan siswa. Sehingga Siswa juga
paham apa yang harus mereka lakukan
10
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS
dapat
KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VIII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6
SURAKARATA KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASARKLIWON KOTA SURAKARTA
Metode Pengendaliannya dalam
Prespektif
Lingkungan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsimi.
1998. Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Asdak,Chay.
Bapennas
Basyar,
2004
.Hidrologi
dan
Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai.Yogyakarta.
Gadjah
Mada University Pers.
&
KEMENDIKNAS
.2010.“Strategi
Kepengarusutamaan
Pengurangan Resiko Bencana
Di Sekolah”Jakarta
Rouf
Khoirul.
2013.
“Pengambangan
Jalur
Evakuasi
Partisipasi
Di
Komplek
Sekolah
Siaga
Bencana Dikampung Karengan
kelurahan Kampung Sewu
Kecamatan
jebres
Kota
Surakarta.
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta”.Surakarta
Jurenzy,Thresa.2011. “ Karakteristik Sosial
budaya Masyarakat Dalam
kaitannya Kesiapsiagaan dan
Mitigasi Bencana di daerah
Rawan
Rawan
Bencana”.
Institut Pertanian Bogor
Jurnal
“Praktik Pengembangan Desa
Tangguh di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah Oleh Perkumpulan
Lingkar”.
Jurnal Fisika “FUSI” ISSN : 1412-0429 Vol
9 No 1. Muhammad Hamzah.
Hidrologi Pantai Dan Kebutuhan
Air Masyarakat Pesisir
Konsorsium Pendidikan Bencana (2011),
“Kerangka
Kerja
Selokah
Bencana di Indonesia”
Pengurangan Resiko Bencana Banjir”
Surakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya
Air
PERATURAN KEPALA BNPB No2 Tahun
2012. Kajian Resiko Bencana
Pribadi Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru
Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung:Pusat
Mitigasi
Bencana- Institut Tehnologi
Bandung
Undang – undang No 27 Tahun 2007
Tentang
Penanggulangan
Bencana
Nasution
,S.
1988.
Metode
Research(penelitian Ilmiah ) .
Jakarta:Bumi Aksara
Wikipedia. (2013). Semanggi Pasar Kliwon.
http://id.wikipedia.org/wiki/Se
manggi,_Pasar_Kliwon,_Surak
arta. Diakses pada tanggal 10
Mei 2013 pukul 14.10 WIB.
Wulandari.Ida. 2013. “Partisipasi Siswa
SMP NEGERI 21 Surakarta
Dalam Pengurangan Resiko
Banjir di Wilayah Kampung
sewu
Kecamatan
Jebres
Surakarta”:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Kodoatie,J Robert dan Sugiyanto. 2002.
Banjir Beberapa Penyebab dan
11
Yunita Yitna Wardani, Pendidikan Geografi,2009, FKIP-UMS