PERAN GURU PROFESIONAL DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA DI SMA NEGERI 1 HINAI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
PERAN GURU PROFESIONAL
DALAM PEMBINAAN KARAKTER SISWA
DI SMA NEGERI 1 HINAI
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Muhammad Maulana Rizki NIM. 309111047
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
Muhammad Maulana Rizki, NIM 309111047 Jurusan PP-Kn, Fakultas Ilmu Sosial. Peran Guru Profesional dalam Pembinaan Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Hinai Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran faktual mengenai Peran Guru Profesional dalam Pembinaan Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Hinai. Yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan guru yang sudah bersertifikasi atau yang sudah dikatakan profesional sebanyak 23 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran angket. Pada penelitian ini teknik analisis data yang dipakai adalah teknik analisis deskriptif dalam bentuk tabel frekuensi.
Berdasarkan hasil olah data, hasil penelitian menunjukan bahwa guru profesional berperan dalam pembinaan karakter siswa di SMA Negeri 1 Hinai. Hal ini terlihat dari hasil persentase jawaban responden yang berada pada kisaran 50% - 79% dalam membina karakter siswa.
(5)
KATA PENGANTAR Bismilahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulilahirabbil’alamin, penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T,
karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis dalam hal ini memberanikan diri untuk menyusun sebuah skripsi yang
berjudul “Peran Guru Profesional dalam Pembinaan Karakter Siswa di SMA
Negeri 1 Hinai Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Dalam merampung skripsi ini, penulis banyak menghadapi hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga serta biaya. Namun dengan petunjuk Allah S.W.T serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini mungkin masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri dan orang lain pada masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan dan juga Selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan nasehat dan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Jurusan PP-Kn FIS UNIMED.
5. Bapak Dr.Deny Setiawan M.Si selaku Pembimbing Skripsi penulis, yang telah banyak meluangkan waktu, yang penuh perhatian dan kesabaran dalam
(6)
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
6. Bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UNIMED.
7. Ibu Dra.Yusna Melianti, M.H dan Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Peguji Skripsi.
8. Bapak Jhoni selaku Pegawai Tata Usaha di Jurusan PP-Kn yang telah membantu dalam perkuliahan.
9. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan PP-Kn FIS UNIMED yang telah membantu dalam perkuliahan.
10. Bapak dan Ibu staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta Alm. Ayahanda Syamsul Bahri dan Ibunda Rukiyati yang telah banyak memberikan nasehat dan motivasi dan
selalu mendo’akan ku dengan cinta kasih serta seluruh pengorbanan baik moril dan materil.
12. Untuk seluruh keluargaku adik-adikku Imam, Ulan, dan Rahmad yang telah memberikan dukungan moril dan materil selama saya dalam menjalani perkuliahan.
13. Untuk sahabatku yaitu Saddam Arny, Agus Andreas Tampubolon, Mawan Armansyah, Paris Azis, Rahmawati dan Candra HM Panjaitan yang telah banyak membantu saya dalam menjalani perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.
14. Untuk teman-temanku Rio, Fandi, Dedek, mbak Dina, Ami, Nur, Kak May, Kak Ipeh, Tety dan semuanya yang tidak dapat disebut satu persatu
15. Rekan-rekan PPL di SMA Negeri 1 Hinai yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
16. Guru-guru SMA Negeri 1 Hinai yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
17. Rekan-rekan seperjuangan stambuk 2009 khususnya kelas reguler B dan umumnya regular A serta adik-adik stambuk.
(7)
18. Semua pihak yang banyak membantu dan memberikan masukan serta arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah S.W.T memberikan balasan yang baik atas bantuan dan bimbingan yang diberikan. Dengan penuh harapan kiranya skripsi ini dapat menjadi bagian yang berarti bagi dunia pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis
Muhammad Maulana Rizki NIM : 309111047
(8)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Teori ... 8
1. Pengertian Guru Profesional ……….. 8
2. Nilai-nilai Karakter ... 15
3. Pengertian Pembinaan ... 17
B. Kerangka Berpikir ... 18
(9)
C. Hipotesis ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Lokasi Penelitian ... 20
B. Populasi dan Sampel... 20
1. Populasi ... 20
2. Sampel ... 20
C. Metode Penelitian ... 21
D. Definisi Operasional ... 21
1. Peran Guru Profesional ... 21
2. Pembinaan Karakter Siswa ... 23
E. Teknik Pengumpulan Data... 25
F. Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61 ANGKET
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator soal angket ... 28
Tabel 2 Guru Selalu datang tepat waktu ... 30
Tabel 3 Guru Selalu memberikan salam dan menanyakan keadaan siswa ... 31
Tabel 4 Guru Selalu membuat Model pembelajaran bervariasi ... 32
Tabel 5 Guru menggunakan Metode Pembelajaran bervariasi ... 33
Tabel 6 Guru membuat media contoh atau alat peraga ... 34
Tabel 7 Guru memberikan kesempatan Siswa Bertanya ... 35
Tabel 8 Guru Menunjukan interaksi antar pribadi atau kelompok dalam proses Pembelajaran ... 36
Tabel 9 Guru mamandang secara keseluruhan Siswa untuk menunjukan perhatian dalam proses pembelajaran ... 37
Tabel 10 Guru berusaha melakukan tindakan bercakap-cakap dengan siswa .... 38
Tabel 11 Guru mendekati siswa dengan tujuan perhatian kepada siswa ... 39
Tabel 12 Guru berusaha melakukan gerakan menakut-nakuti siswa ... 40
Tabel 13 Guru memuji siswa karena menyelesaikan tugas dengan baik ... 41
Tabel 14 Guru mengeluarkan pernyataan menakuti siswa sebelum memulai pelajaran ... 42
(11)
Tabel 15 Guru memberikan perhatian kepada siswa dalam diskusi kelompok.. 43
Tabel 16 Guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari ... 44
Tabel 17 Guru menjelaskan dengan baik tugas yang harus dikerjakan siswa .... 45
Tabel 18 Guru memberikan pengarahan yang baik kepada siswa dalam
mengerjakan tugas ... 46
Tabel 19 Guru menegur siswa yang bersikap kasar kepada temannya ... 47
Tabel 20 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapat nilai
bagus ... 48
Tabel 21 Guru meminta bantuan Guru BP untuk menangani perilaku
menyimpang siswa ... 49
Tabel 22 Tabulasi Nilai Angket ... 50
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Angket
2. Daftar Penerima Tunjangan Profesi Guru Tahun 2012 di SMA Negeri 1 Hinai 3. Nota Tugas
4. Surat Penerbitan Izin Penelitian Dari Jurusan 5. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari SMA Negeri 1 Hinai 7. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Satu Buah Skripsi Di Tempat
Penelitian
8. Surat Keterangan Bebas Pinjaman dari Laboratorium Jurusan 9. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari Jurusan
10. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Dari UNIMED 11. Daftar Peserta Seminar Proposal
12. Surat Keaslian Tulisan 13. Daftar Riwayat Hidup
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya
ditentukan oleh keberhasilan Negara tersebut dalam mengelola pendidikan
nasional. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan
anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi
muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia
menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Mulyasa (2008 : 4) menyatakan:
“akhir–akhir ini banyak masyarakat yang merasa kurang puas dengan Sistem Pendidikan yang diperoleh anaknya. Masyarakat sering menuding ini semua disebabkan oleh guru yang dianggap kurang kompeten, tidak berkualitas, dan sebagainya. Karena kualitas sistem pendidikan secara keseluruhan berkaitan dengan kualitas guru. Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap kualitas guru yakni kelemahan yang terdapat pada diri guru itu sendiri, diantara rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme guru.”
Dalam proses pendidikan, guru menempati posisi utama dan penting, dan
dituntut dedikasi yang tinggi demi mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
Karena tugas guru menyangkut pembinaan sikap mental manusia yang
menyangkut aspek-aspek yang bersifat manusiawi yang unik dalam arti berbeda
satu dengan yang lainnya. Guru juga seyogyanya menjadi panutan bagi
masyarakat disekitarnya.
(14)
Sardiman (2007 : 125) mengatakan bahwa: “guru adalah salah satu
komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar yang ikut berperan dalam
usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan.”
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidik. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi
pendidikan khususnya dalam kurikulum dan peningkatan Sumber Daya Manusia
yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru.
Demikian dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran
sehingga mampu menciptakan hasil belajar mengajar yang efektif. Guru juga
harus peka dan tanggap terhadap perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terus berkembang sejalkan dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat dan perkembangan zaman. Disinilah tugas guru senantiasa
meningkatkan wawasan ilm pengetahuan, meningkatkan kualitas mengajarnya
sehingga apa yang diberikan kepada siswanya tidak ketinggalan dengan
perkembangan zaman. Maka, dengan melihat hal tersebut, pemerintah terus
meningkatkan kualitas guru melalui jalur pendidikan. Namun, usaha pemerintah
tersebut dirasa masih kurang berhasil.
Pemerintah menganggap perlu dilakukan perbaikan mendasar mengenai
arah, pengembangan, dan implementasi program kependidikan yang bertumpu
pada standar profesional yang seharusnya telah diterapkan, khususnya standar
profesi pendidik. Demikian juga mengenai penempatan, pengajian, dan
(15)
dengan mengeluarkan dan mengesahkan UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen. Dimana guru diuji kembali sesuai dengan pemenuhan persyaratan
kualifikasi akademik minimal S1/D4 dibuktikan dengan ijazah dan persyaratan
relefansi mengacu pada jenjang pendidikan yang dimiliki dan mata pelajaran yang
dibina yang disebut dengan program Sertifikasi.
Program Sertifikasi merupakan implementasi dari UU RI No. 14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen, yang terdapat dalam pasal I butir 11 yang berisikan :
” Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen”. Sebagai pendidik Profesional, maka guru harus memenuhi sejumlah
persyaratan baik kualifikasi akademik maupun kompetensi. Program Sertifikasi
merupakan program pemberian sertifikat bagi guru yang telah memenuhi
sejumlah persyaratan menuju guru yang professional. Guru yang telah
memperoleh sertifikat pendidik akan mendapat sejumlah hak yang antara lain
berupa tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok guru
tersebut.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mengisyaratkan akan
memberlakukan sertifikasi bagi guru. Hal ini terdapat dalam UU No.25 tahun
2000 tentang program pembangunan nasional yang berisi pembentukan badan
akreditasi dan sertifikasi mengajar di daerah. Tujuan dikeluarkan UU tersebut
sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga kependidikan
secara nasional.
Secara formal, UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
(16)
Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan menyatakan
bahwa guru adalah Tenaga Profesional.
Dalam pasal 2 ayat 1 UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
dikatakan bahwa pendidik (guru) merupakan tenaga profesional. Mengacu pada
landasan yuridis dan kebijakan tersebut, secara tegas menunjukan adanya
keseriusan dan komitmen yang tinggi dari pihak pemerintah dalam upaya
meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kepada guru yang muara
akhirnya pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. Sesuai arah kebijakan
tersebut, guru harus memenuhi sejumlah persyaratan. Dengan demikian, guru
profesional tidak lagi tampil sebagai pengajar saja, seperti fungsinya yang
menonjol selama ini,tetapi beralih sebagai pelatih, pembimbing dan manajer
belajar. Guru mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga terjadi
komunikasi dua arah secara demokratis antara guru dan siswa.
Sejak akhir tahun 2006, Depdiknas mulai mengimplementasikan amanat
UU No.14 Tahun 2005 yang dilaksanakan melalui badan yang berwenang yaitu
LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan). Melalui badan LPTK telah
banyak menghasilkan guru yang bersertifikat. Dengan adanya sertifikat tersebut
maka guru tersebut dianggap telah porofesional. Diharapkan guru yang
bersertifikat akan dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik, dan berhak
memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial serta pengembangan diri untuk menunjang peningkatan
keprofesionalannya. Dengan meningkatkannya keprofesionalannya, maka
(17)
B.Identifikasi Masalah
Setelah mengetahui masalah apa yang ingin saya angkat, saya akan
mengidentifikasi masalah tersebut yaitu di mulai dari profesi guru dalam
meningkatkan karakter siswa yang lebih baik. Seorang guru sebagai tenaga ahli
dalam hal pembelajaran haruslah selalu kompeten dalam melaksanakan
kewajibannya sebagai tenaga profesional untuk mengajar,mendidik dan
mengembangkan Karakter siswa yang menuju kepada keberhasilan pembangunan
di Indonesia.
Para ahli pendidikan pada umumnya memasukkan jabatan guru sebagai
pekerjaan Profesional, yaitu pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh
mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Dikaitkan dengan kebijakan nasional, pemerintah Republik Indonesia telah
merumuskan 4 jenis kompetensi guru yang profesional. Keempat kompetensi
tersebut telah dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional, yakni Kompetensi Pedagogik, Kepribadian,
Profesional, dan Sosial. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut diharapkan
guru di Indonesia dapat menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional.
Perkembangan karakter individu dapat berlangsung melalui beberapa cara
yaitu Pendidikan Langsung, identifikasi, Proses coba-coba. Karakter dapat
dibentuk melalui pendidikan langsung yang salah satunya dilakukan oleh guru.
(18)
pendidikan yang dapat membina karakter anak atau siswa kearah perkembangan
jiwa dan fisik nya menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
dengan mengangkat judul penelitian yakni “Peran Guru Profesional dalam Pembinaan Karakter Siswa di SMA Negeri 1 Hinai Tahun Pelajaran 2012/2013”.
Beberapa identifikasi masalah yang penulis angkat yaitu:
1. Bagaimanakah guru profesional menerapkan karakter terhadap siswa?
2. Apakah guru profesional berperan dalam pembinaan karakter siswa?
3. Bagaimana pengaruh peningkatan profesional guru melalui sertifikasi?
C.Pembatasan Masalah
Setelah mengetahui masalah dan identifikasi masalah, maka penelitian ini
dibatasi pada masalah Peran Guru Profesional dikaitkan dengan Pembinaan
Karakter Siswa.
D.Perumusan Masalah
Dalam buku pedoman penulisan skripsi UNIMED (2006 : 11)
mengatakan:“Perumusan Masalah yang diteliti dalam penelitian merupakan
perumusan formal yang operasional dari masalah yang diteliti, isi masalah harus
konsisten sesuai dengan latar belakang dan ruang lingkup masalah”.
Sesuai dengan identifikasi dan pembatasan masalah, maka yang menjadi
rumusan masalah adalah : Apakah guru profesional berperan dalam pembinaan
(19)
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan arah yang jelas
dalam pencapaian tujuan yang diinginkan dalam suatu penelitian. Seperti yang
dikatakan Sudjana (2005 : 191) : “ suatu pekerjaan yang tidak memiliki tujuan merupakan pekerjaan yang sangat sia-sia”.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran faktual mengenai peran guru profesional
dalam pembinaan karakter siswa.
2. Untuk mengetahui apa saja peran guru profesional.
3. Untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh dari guru yang sudah
profesional
F. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
terutama kepada:
1. Para guru yang sudah bersertifikasi atau sudah dikatakan profesional.
2. Para siswa untuk mengembangkan karakter yang dimilikinya.
3. Seluruh komponen masyarakat agar bersama-sama membina karakter
(20)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembinaan karakter siswa sangatlah penting sebab siswa adalah generasi
penerus bangsa. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, sumber insani
pembangunan, pemilik masa depan juga sebagai pewaris dan generasi
penerus dari angkatan tua yang akan meneruskan serta yang akan
mewujudkan maju mundurnya suatu bangsa oleh karenanya siswa sebagai
generasi muda itu perlu dibina, demikian halnya dengan generasi muda di
SMA Negeri 1 Hinai.
2. Pembinaan karakter siswa merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah terutama yang dilaksanakan melalui
program pendidikan yang dilaksanakan oleh guru.
3. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa Dengan adanya pembinaan
karakter terhadap siswa di sekolah diharapkan generasi muda dapat
menyeimbangkan atau dapat menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang,
dengan adanya kemajuan teknologi yang diharapkan generasi muda dapat
mempergunakannya dengan sebaik mungkin tanpa menyalahgunakan fungsi
dan manfaat dari kemajuan yang ada.
(21)
4. Dari hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa guru profesional berperan
dalam pembinaan karakter siswa di SMA Negeri 1 Hinai.
B. Saran
Pendidikan karakter disekolah sangat diperlukan, walaupun dasar dari
pendidikan adalah didalam keluarga. Kalau seorang anak mendapatkan
pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter
baik pada tahap selanjutnya. Namun, banyak orang tua yang lebih mementingkan
aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Karena itu, kondisi ini
dapat ditanggulangi dengan memberikan pendidikan karakter di sekolah.
Kalau kita peduli untuk meningkatkan mutu lulusan SD, SMP, SMU maka
tanpa pendidikan karakter adalah usaha yang sia-sia. Kecerdasan plus karakter itu
adalah tujuan akhir dari pendidikan sebenarnya.
Guru merupakan unsure utama dalam keseluruhan proses pendidikan baik
ditingkat institusional maupun instruksional. Guru merupakan aktor utama
pembelajaran. Karena itu, guru sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran. Seorang guru, selain harus memiliki pemahaman, keterampilan,
dan kompetensi mengenai karakter, ia juga dituntut memiliki karakter-karakter
mulia itu dalam dirinya sendiri, melaksanakannya dan menjadikan sebagai bagian
dari hidupnya.
Seorang guru yang tidak memiliki karakter tetapi mengajarkan pendidikan
karakter pada anak didik, tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan akan
gagal; bahkan malah bisa menjadi bahan tertawaan anak didiknya. Selain itu,
(22)
dilakukan guru akan tanpa rasa, tanpa “ruh”. Model pembelajaran seperti itu
sudah pasti menjemukan. Oleh karena itu, para guru harus terlebih dahulu
menguasai dan melengkapi diri dengan karakter mulia agar bisa suksess mendidik
para anak didiknya.
Guru berkarakter rmenjadi penting, mengingat yang bersangkutan bukan
sekedar mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga mampu
menenamkan nilai-nilai yang diperlukan anak didik guna mengarungi kehidupan
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi.2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka cipta
FIS UNIMED.2006. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan PPKn.Medan:UNIMED
Hamalik, oemar. 2010. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi aksara
Hidayat, S. 2008. Pembinaan Generasi Muda. Jakarta: Studio Group
Kunandar. 2010. Guru Profesional implementasi kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi Guru(edisi revisi).
Jakarta: Rajawali Pers
M, Sardiman A.2011.Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT.Rajawali Pers.
Mulyasa, E. 2008. Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Muslich, Masnur.2011.Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sagala, syaiful. 2012. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Saudagar, Fachruddin; idrus, ali. 2011. Pengembangan Profesionalitas Guru.
Jakarta: gaung Persada Pres
Setyawan, Deni.2013.Metode Penelitian ;Teknik Penulisan Skripsi.Medan:Laboratorium PPKn FIS UNIMED.
Sarimaya, farida.2008.Sertifikasi guru: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?.Bandung:Yrama Widya.
Sudjana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito
Usman, Moh.Uzer.2010.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT.Remaja Rosda Karya.
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dan Dosen
(24)
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wibowo, Agus, dan Hamrin.2012.Menjadi Guru Berkarakter (Strategi
Membangun Kompetensi dan Karakter Guru.Yogyakarta:Pustaka
(1)
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan arah yang jelas dalam pencapaian tujuan yang diinginkan dalam suatu penelitian. Seperti yang dikatakan Sudjana (2005 : 191) : “ suatu pekerjaan yang tidak memiliki tujuan merupakan pekerjaan yang sangat sia-sia”.
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran faktual mengenai peran guru profesional dalam pembinaan karakter siswa.
2. Untuk mengetahui apa saja peran guru profesional.
3. Untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh dari guru yang sudah profesional
F. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terutama kepada:
1. Para guru yang sudah bersertifikasi atau sudah dikatakan profesional. 2. Para siswa untuk mengembangkan karakter yang dimilikinya.
3. Seluruh komponen masyarakat agar bersama-sama membina karakter anak.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembinaan karakter siswa sangatlah penting sebab siswa adalah generasi penerus bangsa. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, sumber insani pembangunan, pemilik masa depan juga sebagai pewaris dan generasi penerus dari angkatan tua yang akan meneruskan serta yang akan mewujudkan maju mundurnya suatu bangsa oleh karenanya siswa sebagai generasi muda itu perlu dibina, demikian halnya dengan generasi muda di SMA Negeri 1 Hinai.
2. Pembinaan karakter siswa merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah terutama yang dilaksanakan melalui program pendidikan yang dilaksanakan oleh guru.
3. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa Dengan adanya pembinaan karakter terhadap siswa di sekolah diharapkan generasi muda dapat menyeimbangkan atau dapat menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang, dengan adanya kemajuan teknologi yang diharapkan generasi muda dapat mempergunakannya dengan sebaik mungkin tanpa menyalahgunakan fungsi dan manfaat dari kemajuan yang ada.
(3)
4. Dari hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa guru profesional berperan dalam pembinaan karakter siswa di SMA Negeri 1 Hinai.
B. Saran
Pendidikan karakter disekolah sangat diperlukan, walaupun dasar dari pendidikan adalah didalam keluarga. Kalau seorang anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik pada tahap selanjutnya. Namun, banyak orang tua yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Karena itu, kondisi ini dapat ditanggulangi dengan memberikan pendidikan karakter di sekolah.
Kalau kita peduli untuk meningkatkan mutu lulusan SD, SMP, SMU maka tanpa pendidikan karakter adalah usaha yang sia-sia. Kecerdasan plus karakter itu adalah tujuan akhir dari pendidikan sebenarnya.
Guru merupakan unsure utama dalam keseluruhan proses pendidikan baik ditingkat institusional maupun instruksional. Guru merupakan aktor utama pembelajaran. Karena itu, guru sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Seorang guru, selain harus memiliki pemahaman, keterampilan, dan kompetensi mengenai karakter, ia juga dituntut memiliki karakter-karakter mulia itu dalam dirinya sendiri, melaksanakannya dan menjadikan sebagai bagian dari hidupnya.
Seorang guru yang tidak memiliki karakter tetapi mengajarkan pendidikan karakter pada anak didik, tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan akan gagal; bahkan malah bisa menjadi bahan tertawaan anak didiknya. Selain itu, tanpa memiliki dxan menjiwai karakter, maka proses pembelajaran yang
(4)
dilakukan guru akan tanpa rasa, tanpa “ruh”. Model pembelajaran seperti itu sudah pasti menjemukan. Oleh karena itu, para guru harus terlebih dahulu menguasai dan melengkapi diri dengan karakter mulia agar bisa suksess mendidik para anak didiknya.
Guru berkarakter rmenjadi penting, mengingat yang bersangkutan bukan sekedar mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga mampu menenamkan nilai-nilai yang diperlukan anak didik guna mengarungi kehidupan dimasa yang akan datang.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi.2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka cipta
FIS UNIMED.2006. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan PPKn.Medan:UNIMED
Hamalik, oemar. 2010. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi aksara Hidayat, S. 2008. Pembinaan Generasi Muda. Jakarta: Studio Group
Kunandar. 2010. Guru Profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi Guru(edisi revisi). Jakarta: Rajawali Pers
M, Sardiman A.2011.Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT.Rajawali Pers.
Mulyasa, E. 2008. Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Muslich, Masnur.2011.Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sagala, syaiful. 2012. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta Saudagar, Fachruddin; idrus, ali. 2011. Pengembangan Profesionalitas Guru.
Jakarta: gaung Persada Pres
Setyawan, Deni.2013.Metode Penelitian ;Teknik Penulisan Skripsi.Medan:Laboratorium PPKn FIS UNIMED.
Sarimaya, farida.2008.Sertifikasi guru: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?.Bandung:Yrama Widya.
Sudjana. 2005. Metode statistika. Bandung: Tarsito
Usman, Moh.Uzer.2010.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT.Remaja Rosda Karya.
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dan Dosen
(6)
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wibowo, Agus, dan Hamrin.2012.Menjadi Guru Berkarakter (Strategi Membangun Kompetensi dan Karakter Guru.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.