PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI PEPAYA(CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL MENCIT (MUS MUSCULUS.

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI PEPAYA (Carica
papaya L.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL
MENCIT JANTAN (Mus musculus L.)

Oleh :
Lasmaria Hutagalung
NIM 408241035
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat, Kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Adapun skripsi ini berjudul “ Pengaruh Pemberian Tepung Biji Pepaya
(Carica papaya L.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Mencit (Mus musculus
L.), kiranya dapat memberi manfaat bagi rekan mahasiswa dan masyarakat.
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran
dan masukan yang dapat membangun agar skripsi menjadi lebih sempurna.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M. Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada Bapak Drs. PM.
Siahaan, MS, Bapak Drs. Hudson Sidabutar, MS, dan Ibu Dra. Melva Silitonga,
MS, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D
Dekan FMIPA dan staf-stafnya. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si dan Drs.
Lazuardi, M.Si selaku ketua dan sekretaris jurusan serta kepada Bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si. selaku kepala Laboratorium kimia UNIMED. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Drs. PM. Siahaan, MS, selaku Pembimbing
Akademik telah memberikan bimbingan selama perkuliahan dan semua Dosen di
Jurusan Biologi yang telah banyak membimbing selama perkuliahan. Ucapan
terimakasih


juga disampaikan

kepada Drs. Marudut

Sinaga, M.Si sebagai

pimpinan laboratorium kimia yang telah memberikan izin tempat penelitian di
ruang hewan kimia dan ibu Juli Amd yang telah banyak memberikan ilmu
pada pemeriksaan kolesterol di Laboratorium Kesehatan Medan.
Teristimewa buat keluarga penulis yang sangat saya cintai dan sayangi
yaitu Ayahanda Patar Hutagalung dan Ibunda Romatio Sibarani yang setiap saat
memberikan kasih sayang, dukungan dan doa. Dan terima kasih kepada saudara –
saudaraku

Susy Hasnawati Hutagalung, Elrida waty

Hutagalung, Feronica

Hutagalung, Togap Hutagalung, Anggiat Hutagalung, Elisah Hutagalung dan


Sonang Hutagalung dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan
dukungan doa.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan.

Medan ,

Agustus 2012

Lasmaria Hutagalung
NIM: 408241035

iii

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BIJI PEPAYA
(Carica papaya L.) TERHADAP PENURUNAN

KOLESTEROL MENCIT (Mus musculus)
Lasmaria Hutagalung (NIM : 408241035)
ABSTRAK
Kolesterol merupakan jenis lemak normal yang ada dalam darah, tetapi
kolesterol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis
yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung koroner. Biji pepaya
(Carica papaya L.) mengandung saponin, flavonoid dan tanin, sehingga
memungkinkan penggunaan tanaman tersebut sebagai obat penurunan
kolesterol. Untuk membuktikan hal tersebut penelitian dilakukan untuk
mengetahui apakah tepung biji pepaya memiliki efek menurunkan kadar
kolesterol dalam darah mencit. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode eksperiment dengan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial. Pada
percobaan ini digunakan 23 ekor mencit jantan dengan berat 20-30 gram dan
berumur 2-3 bulan yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok
pertama merupakan kontrol. Kelompok II (0,14 g/Kg BB/hari. Kelompok III
(0,28 g/Kg BB/hari). Kelompok IV (0,56 g/Kg BB/hari). Sebelum melakukan
perlakuan mencit diaklimatisasi selama 1 minggu. Sebelum pemberian tepung
biji pepaya terlebih dahulu mencit diberikan kuning telur sebanyak 0,3 ml
selama 2 minggu, hal ini bertujuan untuk menaikkan kolesterol total mencit.
Pemberian tepung biji pepaya dilakukan selama 4 minggu. Setelah 4 minggu

perlakuan mencit dibedah, darahnya diambil melalui jantung, lalu diukur kadar
kolesterol total mencit. Pengukuran kadar kolesterol dengan metode CHODPAP (Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrin). Data dianalisis dengan anava
satu jalur dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil rata-rata penurunan kolesterol
mencit pada kelompok kontrol : 0 g/Kg BB; 0,14 g/Kg BB; 0,28 g/Kg BB; 56
g/Kg BB secara berturut-turut adalah 80 ± 1,58 mg/dL; 51 ± 10,83 mg/dL; 66,6
± 11,08 mg/dL; 62 ± 17,15 mg/dL. Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa
ketiga dosis tepung biji pepaya yang digunakan menunjukkan adanya efek
menurunkan kolesterol sacara statistik menunjukkan pengaruh nyata (Fhitung =
3,90 > F tabel 0,05= 3,24.

iv

INFLUENCE GIFT OF WHEAT LEAVES Biji Pepaya (Carica papaya L.)
OF CHOLESTEROL LOWERING Mice (Mus musculus L.)
Lasmaria Hutagalung (NIM: 408 241 035)
ABSTRACT
Cholesterol is a kind of normal fat available in blood, but cholesterol in
high concentrations can cause atherosclerosis that ultimately will give impact to
a coronary heart disease. Papaya seeds (Carica papaya L.) contains saponins,
flavonoids and tannins, allowing the use of such plants as cholesterol-lowering

drugs. To prove that the study was conducted to determine whether the papaya
seed flour has the effect of lowering blood cholesterol levels in mice. The method
used is the method of experiment with completely randomized design (CRD) nonfactorial. In this experiment used 23 male mice tails with 20-30 gram weight and
2-3 months old were randomly divided into 4 groups. The first group was control.
Group II (0.14 g / kg BB / day. Group III (0.28 g / kg BB / day). Group IV (0.56 g
/ kg BB / day). Before the treatment mice were acclimatized for 1 week. papaya
seed meal prior to first egg yolks as mice given 0.3 ml for 2 weeks, it aims to raise
total cholesterol of mice. Giving papaya seed powder performed for 4 weeks.
After 4 weeks of treatment mice were dissected, the blood was drawn through the
heart, last measured total cholesterol levels of mice. Measurement of cholesterol
by CHOD-PAP method (Cholesterol oxidase Aminoantipyrin Phenol). Data were
analyzed with ANAVA one lane and continued with LSD. The average reduction
of cholesterol of mice in the control group: 0 g / kg BB ; 0.14 g / kg BB; 0.28 g /
kg BB; 56 g / kg BB, respectively was 80 ± 1,58 mg / dL; 51 ± 10.83 mg / dL;
66.6 ± 11.83 mg / dL; 62,40 ± 17,57 mg / dL. From the experimental results, it
can be seen that all three doses of papaya seed powder is used indicate the
presence of cholesterol-lowering effect sacara showed statistically significant
effect Fhitung = 3,90 > F tabel 0,05= 3,24

vii


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahaan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xi


BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Batasan masalah
1.3. Rumusan masalah
1.4. Tujuan masalah
1.5. Manfaat penelitian

1
1
3
3
3
3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pepaya (Carica papaya L.)
2.1.1. Klasifikasi buah pepaya
2.1.2. Biji Pepaya
2.1.3. Kandungan biji pepaya

2.1.3.1. Tanin
2.1.3.2. Flavonoid
2.2. Kolesterol
2.2.1. Pengangkutan Kolesterol
2.2.2. Akibat Kelebihan Kolesterol
2.2.3. Metabolisme Kolesterol
2.2.4. Hati
2.3. Metode CHOD-PAP
2.3.1 . Komposisi reagen
2.3. 2. Prinsip pengujian
2.4. Ciri-ciri Umum Mencit
2.4.1. Klasifikasi Mencit (Mus musculus L.)
2.5.Hipotesis

4
4
5
5
6
6

7
8
11
13
14
15
15
16
17
17
18
19

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan tempat penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Alat dan Bahan penelitian
3.3.1. Alat
3.3.2. Bahan
3.4. Desain penelitian


20
20
20
20
20
21
21

viii

3.5. Prosedur Kerja
3.5.1. Penyediaan kandang dan Aklimatisasi Mus musculus L.
3.5.2. Pemberian kuning telur dan lemak hewan
3.5.3. Pembuatan biji pepaya
3.5.4. Pemberian Perlakuan tepung biji pepaya
3.5.5. Pengambilan Sampel darah
3.5.6. Pengukuran kadar kolesterol mencit setelah perlakuan
3.6. Variabel Penelitian
3.7.Teknik Analisis Data

21
21
22
22
22
23
23
24
24

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Kadar Kolesterol
4.1.2. Berat Badan
4.2. Pembahasan
4.2.1. Mekanisme Kerja Saponin
4.2.2. Absorbsi dan Ekskresi Kolesterol
4.2.3. Pengaruh Pemberian Tepung Biji Peyaya Terhadap Total
Darah Kolesterol Mecit (Mus musvulus L.)

27
27
28
31
33
33
33

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

38
38
38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

34

ix

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1. Komposisi Reagen kit Kolesterol

16

Tabel 2.2. Prinsip pengujian

17

Tabel 2.3 . Data biologis mencit (Mus musculus L.)

18

Tabel 3.1. Faktor Konversi LD50

23

Tabel 3.2. Daftar Analisis sidik ragam

24

Tabel 3.3. Model pengamatan untuk RAL non faktorial

25

Tabel 4.1. Rata-rata kolesterol total dan berat badan mencit
setelah pemberian tepung biji pepaya

28

Tabel 4.2. Analisis varians (ANAVA) pengaruh pemberian Biji
Pepaya terhadap koleterol total darah mencit

28

Tabel 4.3. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Kolesterol total

29

Table 4.4. Rata-rata kolesterol total dan berat badan mencit
setelela pemberian tepung biji pepaya

31

Tabel 4.5. Analisis varians (ANAVA) pengaruh pemberian tepung
biji papaya terhadap berat badan darah mencit

31

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1. Buah pepaya (Carica papaya L.)

6

Gambar 2.2. Struktur Kolesterol

9

Gambar 4.1. Nilai rata-rata kolesterol mencit (mg/dL ± SD) yang
diberi perlakuan tepung biji pepaya

30

Gambar 4.2. Nilai rata-rata berat badan mencit (g) selama perlakuan
tepung biji pepaya

32

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Anava Untuk Kadar Kolesterol Mencit
Setelah Pemberian Tepung Biji Pepaya Selama 4 Minggu

42

Lampiran 2. Lampiran Berat Badan Mecit selama perlakuan ( g ± SD)

44

Lampiran 3. Perhitungan Anava untuk berat badan mencit

46

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

48

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu kebiasaan manusia yang diwarisi dari nenek moyangnya ialah
melakukan pengobatan sendiri jika menderita sakit. Pengobatan sendiri di
Indonesia dilakukan dengan menggunakan obat tradisional atau jamu dan obatobat paten baik dari golongan obat bebas maupun golongan obat bebas terbatas.
Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah ada di
Indonesia, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan
modernnya dikenal masyarakat. Tumbuh-tumbuhan punya peran penting dalam
kehidupan masyarakat, baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan
(Ariantari., dkk, 2010).
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan
masyarakat di Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya dengan
keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional
yang berasal dari tumbuhan pun memiliki efek samping yang jauh lebih rendah
tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia. Obat tradisional Indonesia
masih sangat banyak yang belum diteliti, khususnya yang sebagian besar berasal
dari bahan tumbuhan (Azwar, 1992).
Dalam hal ini kelebihan kolesterol dalam darah merupakan salah satu
masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Kelebihan kolesterol
dalam darah akan mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Penyakit jantung
menempati posisi kelima terbesar penyebab kematian di Indonesia. Penyakit
jantung dan stroke terjadi karena adanya penyumbatan dan pengerasan dalam
pembuluh darah arteri yang disebut arteroskelorosis. Penyumbatan ini disebabkan
oleh kadar LDL (Low Density Lipoprotein) yang tinggi dalam darah. Low Density
Lipoprotein (LDL) disebut juga kolesterol jahat karena kolesterol dalam LDL
mudah melekat pada pembuluh darah yang akan menyebabkan penumpukan
lemak yang lambat-laun akan mengeras (membentuk plak) dan menyumbat

2

pembuluh darah. Arteroskelorosis merupakan suatu pengendapan kolesterol pada
lapisan intima dan media dari arteri-arteri. Jika hal ini berlangsung lama dapat
menyebabkan penyumbatan pada arteri, sehingga menimbulkan kekurangan aliran
darah pada daerah distal dari arteri yang tersumbat oleh kolesterol. Kemudian
dapat menyebabkan pembekuan darah

kolesterol menjadi tinggi sehingga

menyebabkan kadar kolesterol meningkat (Sanif, 2008).
Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan dan
mengancam kehidupan manusia, sehingga perlu dilakukan penanggulangan untuk
menurunkan kadar kolesterol darah bagi yang menderita hiperkolesterolemia.
Salah satu saran yang paling baik adalah menjaga agar makanan yang kita makan
sehari-hari memiliki kadar kolesterol

yang rendah, namun saat ini semakin

banyak makanan yang kita konsumsi mengandung kadar kolestrol yang tinggi
sehingga

diperlukan alternatif

lain

untuk

mengatasi

masalah tersebut.

Pengurangan kadar kolesterol sangat berarti karena penurunan 1% kolesterol
sama dengan

pengurangan resiko penyakit jantung kira-kira 2% (Purbianti,

2005).
Berdasarkan hasil analisis fitokimia ekstrak biji pepaya (Carica papaya,
L.) menunjukkan adanya

flavonoid,

saponin,

dan tanin. Fitokimia sendiri

biasanya merujuk pada senyawa yang ditemukan pada tumbuhan yang tidak
dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tapi memiliki efek yang menguntungkan
bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit. Secara khusus
saponin digunakan untuk menurunkan aktifitas kolesterol serum seperti aksis
resin, yaitu dengan mengurangi sirkulasi enterohepatik asam empedu. Sirkulasi
enterohepatik adalah suatu sistem yang menghubungkan antara hepar dan
intestinal yang membantu proses pencernaan. Melalui penghambatan reaksi
oksidasi kolesterol LDL ini maka dapat menurunkan kadar kolesterol darah
(Mutiah dkk., 2011).
Dari

uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “ Pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya L.)
terhadap penurunan kolesterol mencit (Mus musculus L.)”.

3

1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah kadar kolesterol darah mencit
(Mus musculus L.) setelah diberi tepung biji pepaya (Carica papaya L.).

1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya L.)
terhadap kadar kolesterol Mencit (Mus musculus L.)?
2. Berapakah dosis yang paling efektif menurunkan kolesterol Mencit (Mus
musculus L.)?

1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung biji pepaya (Carica papaya
L.) terhadap kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus L.).
2. Untuk mengetahui dosis yang paling efektif menurunkan kolesterol darah
mencit (Mus musculus L.).

1.5. Manfaat penelitian
1. Memberikan informasi bagi pembaca tentang fungsi tepung biji pepaya
(Carica papaya L.) terhadap kolesterol darah mencit (Mus musculus L.).
2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya akan kegunaan biji
pepaya (Carica papaya L.).

38

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
uji statistik dan dengan memperhatikan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Tepung Biji Pepaya (Carica papaya L.) berpengaruh dalam menurunkan
kadar kolesterol total darah mencit, dan setelah diuji dengan statistik
berpengaruh nyata atau signifikan .
2. Dosis yang paling efektif menurunkan kolesterol darah mencit (Mus
musculus L.) adalah 0,14 g/Kg BB mencit.

5.2. Saran
1. Perlu penelitian lanjutan dalam mengkaji manfaat Biji Pepaya dengan
metode pengekstraksian Tepung Biji Pepaya yang lebih baik agar
kandungan zat dalam Tepung Biji Pepaya dihasilkan sempurna.
2. Perlu penelitian lanjutan dalam mengkaji manfaat Biji Pepaya dengan
menurunkan dosis dan lama pemberian Tepung Biji Pepaya (Carica
papaya L.)
percobaan.

agar manfaat Biji Pepaya terbukti dalam tubuh hewan

39

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., (2001),
Jakarta.

Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama,

Anonim (1), (2010), Biji pepaya, (http://blog.agroprima.com/?p=71).
Anonim (2), (2011), Tanin, (http://www.scribd.com/doc/33507735/TANNIN).
Ariantari N. P., Yowani S.C., dan Swastini D.A., (2010), Uji Aktivitas Penurunan
Kolesterol Produk Madu Herbal yang Beredar di Pasaran pada Tikus Putih
Diet Lemak Tinggi, Jurnal, Kimia 4.
Aswin, L., (2008), Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium
Lappaceum L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Pada Tikus
Wistar, Jurnal, Penelitian Sains & Teknologi, Vol 5. No 3.
Astuti, S. D., (2009), Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya,
Linn.) Terhadap aktivitas AST & ALT Pada Tikus Galur Wistar Setelah
Pemberian Obat Tuberkulosis (Isoniazid & Rifampisin), Skripsi, Fakultas
Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta.
Azwar, A, (1992), Antropologi Kesehatan Indonesia Jilid I Pengobatan
Tradisional, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Deviana, (2010), Kolesterol, Cemerlang publising, Yogyakarta.
Fitri, (2009), Pengaruh Perbedaan Temperatur Saat Penyeduhan Teh Terhadap
Kadar Tanin Dalam Teh, Skripsi, FMIPA USU. Medan.
Guyton, (1997), Fisiologi Kedokteran, UI, Jakarta.
Heslet, L., (2007), Kolesterol yang perlu anda ketahui, Megapoin, Jakarta.
Hembing, (2008), Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit, Pustaka Bunda
Universitas, Jakarta.
Irianto, K., (2004), Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis, Yrama
widya, Jakarta.
Juheini, (2002), pemanfaatan Herba Seledri (Apium Graveolens L.) Untuk
Menurunkan Kolesterol dan Lipid Dalam Darah Tikus Putih Yang Diberi
Diet Kolesterol dan Lemak Tinggi, Jurnal, makar, sains, Vol. 6, No.2.
Kalie, B. M., (2008), Bertanam Pepaya, Penebar Swadaya, Jakarta

40

Kenastino, P. S., (2008), Kadar Kolesterol Darah Mencit (Mus Musculus) setelah
Pemberian Pektin Kulit Jeruk bali dan Korelasinya Terhadap Berat Hati
dan Sekum, Skripsi, FMIPA UPI, Jakarta.
Mallole, M. (1989). Penggunaan Hewan - hewan Percobaan Di Laboratorium,
Bogor, DEPDIKBUD IPB.
Marks,S., (2001), Biokimia Kedokteran Dasar, EGC, Jakarta.
Muray, K.R., dan Graner,K.D., (2000), Biokimia Herper, Edisi ke 22, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mutiah Nuraini, D. Asharani, A.P.Dewi, N.Wulandari (2011), Khasiat biji
pepaya (Carica papaya, L.) bagi penurunan kolesterol tikus, skripsi
FMIPA Muhammadiyah, Yogyakarta.
Muchtadi, D; N. S. Palupi; dan M. Astawa, (1993), Metabolisme Zat Gizi:
Sumber, Fungsi dan Kebutuhan Bagi Tubuh Manusia, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Purbianti., D, I, (2005), Pemamfaatan Kulit Buah Jeruk (Citrus Sp) Dalam
Pembuatan Pektin (Kajian Varietas Buah Jeruk Dan Jenis Pengendap).
http.digilip.umm.ac.id.print.php.id. 2005.
Rahayu, T., (2005), Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.)
Setelah Pemberian Cairan Kombucha per-oral, Jurnal penelitian Sains &
Teknologi, Vol. 6, No.2.
Sanif

E.,
(2008),
Metode
Baru
Resusitasi
Jantung
Paru,
http://www.jantunghipertensi.com/index.php?option=com_content&task=vi
ew&id=206&Itemid=9.

Sastrosupadi, A., (2000), Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian.
Kanisius. Yogyakarta.
Soranta, E. W., (2009), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pepaya
(Carica papaya L.) Terhadap Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus
Multiresisten Antibiotik, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Silitonga, M. (1993), Efek Laktagogum Daun Jinten (cleus amboinicus lour) Pada
Tikus Laktasi, Tesis, Bandung, Program Pasca Sarjana, IPB.
Sjahid L .R., (2008), Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Dewandaru
(Eugenia uniflora L.), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.

41

Stamler, K., (1992), Pencegahan penyakit jantung koroner, EGC, Jakarta.
Teti, H. (2009), Kadar Kolesterol Serum Darah Ayam Petelur Yang Diberi Air
Rebusan Daun Sirih, Skripsi, Fakultas Peternakan Institusi Pertanian
Bogor. Bogor
Warger, Di, M., (2006), Cholesterol CHOD-PAP with Acts, http://nsbiotec.
Com/chol. pddf
Yuniastuti, A., (2008), Gizi dan Kesehatan, Graha ilmu, Yogyakarta.