UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKANSTRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM)PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS XSMA NEGERI 8 MEDAN T.A. 2012/2013.

(1)

Oleh :

Widya Isnaini Harahap NIM. 408111105

Program Studi : Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapakan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match (ICM) pada Materi Persamaan Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.A. 2012/2013”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd dan Bapak Mulyono, S.Si, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku ketua Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Sudirman, SP. M.Si, selaku kepala SMA Negeri 8 Medan, Bapak H. Manurung, S.Pd., selaku pembantu SMA Negeri 8 Medan, serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.


(4)

v

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Mama, Nurdewina Nasution yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, bantuan moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada Abang Ade Zakaria Harahap, Amd dan Adik M. Ridho Harahap. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dikala suka dan duka Sonya, Wira, Dela, dan Ulfah ,teman-teman seperjuangan pendidikan matematika kelas A angkatan 2008 (Wenni, Oktyn, Habibi, Lilis, Kak Ana, Kiki, dll).

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dra. Siti Darlina Nst dan Burhanuddin, S.H. Hsb dan seluruh sanak saudara yang merupakan keluarga dan orangtua penulis selama diperantauan. Penulis tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang keluarga berkat kalian.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Pebruari 2013 Penulis,

WIDYA ISNAINI HARAHAP NIM. 408111105


(5)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapakan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match (ICM)

pada Materi Persamaan Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 8 Medan T.A. 2012/2013 Widya Isnaini Harahap (NIM 408111105)

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa kelas X SMAN 8 Medan dalam memahami materi persamaan kuadrat pada saat proses pembelajaran dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 Medan melalui strategi active learning tipe index card match (ICM).

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMAN 8 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 orang. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk uraian. Tes Hasil Belajar I berjumlah 5 soal, dan Tes Hasil Belajar II berjumlah 5 soal.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay yang telah diujicobakan dan dinyatakan valid serta menggunakan lembar pengamatan (observasi) sebanyak dua kali pertemuan. Penelitian ini juga menggunakan LKS untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1) Tes hasil belajar I di siklus I diperoleh 25 orang (62,5%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar (yang mendapat nilai minimal 65) dan 15 orang (37,5%) yang belum mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar65,875. (2) Tes hasil belajar II di siklus II diperoleh 35 orang (87,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 5 orang (12,5%) belum mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,75. Maka terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I dan siklus II sebesar 25% dan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,875. (3) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran persamaan kuadrat dengan menerapkan strategi active learning tipe index card match (ICM) berjalan dengan sangat baik.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa upaya pembelajaran pada materi persamaan kuadrat dengan menerapkan strategi active learning tipe index card match (ICM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan ... i

Riwayat Hidup ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 7

1.3.Pembatasan Masalah ... 7

1.4.Rumusan Masalah ... 7

1.5.Tujuan Penelitian ... 8

1.6.Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1.Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Pengertian Belajar ... 9

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.1.3. Pembelajaran Matematika ... 10

2.1.4. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 11

2.1.5. Strategi Pembelajaran Active Learning ... 12

2.1.6. Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe ICM ... 13

2.1.7. Kelebihan dan Kelemahan ... 15

2.1.8. Materi Persamaan Kuadrat ... 16

2.1.8.1. Pengertian Persamaan Kuadrat ... 16

2.1.8.2. Penyelesaian Persamaan Kuadrat ... 16

2.1.8.3. Diskriminan Persamaan Kuadrat ... 21

2.1.8.4. Rumus Jumlah dan hasil Kali Akar Persamaan Kuadrat ... 22

2.1.9. Pembelajaran Persamaan Kuadrat dengan Strategi Active Learning tipe ICM ... 23

2.2.Kerangka Konseptual ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Jenis Penelitian ... 27

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

3.3.1. Subjek Penelitian ... 27

3.3.2. Objek Penelitian ... 27


(7)

3.5. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5.1. Tes Hasil Belajar ... 30

3.5.1.1. Reliabilitas Tes ... 32

3.5.1.2. Validitas Tes... 33

3.5.1.2. Tingkat Kesukaran Tes ... 34

3.5.1.2. Daya Pembeda Tes ... 35

3.5.2. Lembar Observasi ... 36

3.5.2. Wawancara ... 37

3.6. Teknik Analisis Data ... 37

3.6.1. Reduksi Data ... 37

3.6.2. Paparan Data ... 37

3.6.3. Simpulan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Hasil Penelitian ... 40

4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 40

4.1.2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 58

4.2. Temuan Penelitian ... 68

4.3. Pembahasan Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1. Kesimpulan ... 72

5.2. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kartu Soal ... 24 Gambar 2.2 Kartu Jawaban ... 24 Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 30


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Awal ... 31

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I ... 31

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II ... 32

Tabel 3.4 Validitas Item Soal Tes Awal ... 34

Tabel 3.5 Validitas Item Soal Tes Hasil Belajar ... 34

Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Awal ... 35

Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Awal ... 36

Tabel 3.8 Daya Pembeda Soal Tes Awal ... 36

Tabel 3.9 Daya Pembeda Soal Tes Hasil Belajar ... 36

Tabel 3.10 Tingkat Penguasaan Siswa ... 38

Tabel 3.11 Kriteria Hasil Observasi Pembelajaran ... 39

Tabel 4.1 Data Kesalahan Siswa pada Tes Awal Soal Nomor 1 ... 40

Tabel 4.2 Data Kesalahan Siswa pada Tes Awal Soal Nomor 2 ... 41

Tabel 4.3 Data Kesalahan Siswa pada Tes Awal Soal Nomor 3 ... 41

Tabel 4.4 Data Kesalahan Siswa pada Tes Awal Soal Nomor 4 ... 42

Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 51

Tabel 4.6 Data Kesalahan Siswa pada Tes Belajar I Soal Nomor 3 ... 53

Tabel 4.7 Data Kesalahan Siswa pada Tes Belajar I Soal Nomor 4 ... 54

Tabel 4.8 Data Kesalahan Siswa pada Tes Belajar I Soal Nomor 5 ... 55

Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ... 65


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 76

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 82

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 88

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV ... 94

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ... 100

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ... 105

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 ... 109

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) 4 ... 112

Lampiran 9 Kisi-Kisi Tes Awal ... 115

Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I ... 116

Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II ... 117

Lampiran 12 Tes Awal ... 118

Lampiran 13 Tes Hasil Belajar I ... 119

Lampiran 14 Tes Hasil Belajar II ... 120

Lampiran 15 Alternatif Penyelesaian Tes Awal ... 121

Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I ... 123

Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II ... 127

Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II ... 130

Lampiran 19 Lembar Validitas Tes Awal ... 133

Lampiran 20 Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I ... 136

Lampiran 21 Nama-Nama Validator ... 139

Lampiran 22 Perhitungan Validitas Tes ... 140

Lampiran 23 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 145

Lampiran 24 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 149

Lampiran 25 Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 150

Lampiran 26 Paparan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Awal ... 152

Lampiran 27 Paparan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 153


(11)

Lampiran 29 Paparan Observasi Langkah Pembelajaran Siklus I ... 155

Lampiran 30 Paparan Observasi Langkah Pembelajaran Siklus II ... 156

Lampiran 31 Lembar Observasi Langkah Pembelajaran ... 157

Lampiran 32 Lembar Penilaian Langkah Pembelajaran ... 161

Lampiran 33 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 169

Lampiran 34 Pedoman Penskoran Penyelesaian Tes Awal ... 173

Lampiran 35 Pedoman Penskoran Penyelesaian Tes Hasil Belajar I ... 174

Lampiran 36 Pedoman Penskoran Penyelesaian Tes Hasil Belajar II ... 176

Lampiran 37 Daftar Nama Siswa Kelas X-II SMAN 8 Medan ... 178

Lampiran 38 Pedoman wawancara ... 179


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, secara langsung disiapkan untuk menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang sejalan dengan proses belajar mengajar. Hamalik (1994:3) menjelaskan bahwa :

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sudah banyak dilakukan oleh pemerintah diantaranya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pembaharuan kurikulum, penggunaan metode mengajar, melaksanakan penelitian serta meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan ajar. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Boediono (dalam http://news.detik.com) yaitu : “Pembangunan rehabilitas kelas sejauh ini sudah baik, program pembangunan ruang kelas SD-SMP yang tahun ini kita targetkan semuanya baik swasta maupun negeri itu sebanyak 173.000 ruang kelas”. Namun upaya tersebut masih banyak mendapat kritikan dari media massa yang mengatakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Hal yang sama dikemukakan oleh Ammar (dalam http://edukasi.kompasiana.com), bahwa : “Masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal”. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan mutu suatu bangsa. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan bidang matematika bangsa tersebut.

Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga pendidikan lanjutan. Hal ini


(13)

disebabkan karena matematika sangat penting, baik dalam pendidikan formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:252) menjelaskan alasan pentingnya siswa belajar matematika:

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) Selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kemampuan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matemaika sebagai salah satu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Cornelius (dalam Abdurrahman, 2003:253) mengungkapkan bahwa: ”Matematika merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”.

Namun pada kenyataanya hasil pembelajaran matematika masih memprihatinkan. Berdasarkan hasil The Program for International Student

Assessment 2010 (dalam http://repository.upi.edu), bahwa ”Posisi Indonesia

mengenaskan, yaitu hanya juara ketiga dari bawah. Indonesia hanya lebih baik daripada Kirgistan dan Panama”. Selain itu, dalam lomba tingkat Internasional yakni IMO (Internationla Mathematic Olympied) 2009 prestasi siswa Indonesia juga tidak terlalu menggembirakan. Hal ini terlihat dari perolehan medali dan peringkat siswa Indonesia di bandingkan Negara Asia Tenggara, yakni Indonesia berada di urutan 43. Disamping itu, dalam IMO 2010 (51st International

Mathematical Olympiad July 2-14, 2010), Indonesia berada di urutan ke-30 dari

98 negara peserta (http://www.imo-official.org)

Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika adalah kebanyakan siswa tidak menyukai matematika karena matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan menakutkan sehingga membuat siswa malas mempelajari matematika. Mulyono dan Abdurrahman


(14)

3

(2003:252) menjelaskan: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa baik yang berkesulitan belajar maupun bagi yang tidak berkesulitan belajar”. Sejalan dengan itu Iwan (dalam Fuadi, 2010:1) berpendapat bahwa:

Penyebab siswa takut matematika diantaranya mencakup penekanan yang berlebihan dan penghafalan semata, penekanan pada kecepatan berhitung, pengajaran otoriter, kurangnya variasi pada proses belajar mengajar matematika, serta penekanan berlebihan pada prestasi individu. Karena itu untuk mengatasi masalah ini, peranan guru sangatlah penting, sebab kesulitan dan ketakutan siswa dalam belajar matematika akan menyebabkan rendahnnya hasil belajar matematika siswa.

Disamping itu belum digunakannya pembelajaran yang variatif, interaktif, dan menyenangkan akan memicu siswa tidak menyukai matematika dan menganggap matematika sebagai momok yang menakutkan. Pembelajaran lebih terpusat pada guru (teacher-centered) sehingga siswa menjadi pasif. Guru mendominasi pembelajaran, sementara siswa hanya menjadi pendengar dan pencatat yang baik. Hal ini berdampak pada sikap siswa yang kurang mandiri, tidak berani mengungkapkan pendapat sendiri, selalu meminta bimbingan guru dan kurang gigih mencoba menyelesaikan masalah matematika, sehingga pengetahuan yang dipahami siswa hanya sebatas yang diberikan guru. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Turmudi (2008:10) menjelaskan bahwa:

Ilmu pengetahuan (matematika) yang selama ini disampaikan menggunakan system transmission knowledge (bagaikan menuangkan air dari poci ke dalam gelas), siswa disuruh diam dengan “manis”, mendengarkan expository (uraian dan penjelasannya) guru, menirukan ucapan guru, mengimitasikan proses menggambarnya guru, mengkopi apa yang diberikan guru didepan kelas. Dengan kata lain semuanya adalah aktivitas pasif.

Hal ini menyebabkan pengajaran matematika menjadi tidak menarik, sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar matematika yang pada akhirnya mengakibatkan penguasaan siswa terhadap matematika menjadi relatif rendah.

Persamaan kuadrat merupakan salah satu materi di kelas X SMA semester ganjil. Prasyarat yang diperlukan untuk mempelajari materi persamaan kuadrat adalah persamaan linier dan operasi pada bentuk aljabar. Adapun sub materi


(15)

persamaan kuadrat adalah (1) Bentuk umum persamaan kuadrat, (2) Menyelesaikan persamaan kuadrat, (3) Jenis-jenis akar persamaan kuadrat, (4) Menyusun persamaan kuadrat yang diketahui akar-akarnya, dan (5) Penerapan persamaan kuadrat dalam kehidupan sehari-hari.

Materi ini merupakan materi lanjutan dari materi persamaan kuadrat yang telah dipelajari di kelas IX SMP. Akan tetapi masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari, memahami dan menyelesaikan soal-soal persamaan kuadrat. Seperti yang diungkapkan oleh Haryanto (dalam http://petrusharyanto.wordprees.com) bahwa:

Materi persamaan kuadrat kurang dipahami oleh siswa, mereka kesulitan dalam memfaktorkan bentuk persamaan kuadrat, memecahkan masalah persamaan kuadrat. Kesulitan siswa dalam pemecahan masalah dapat terjadi pada langkah memahami soal, menulis apa yang diketahui dari apa yang ditanyakan dalam kalimat matematika, serta membuat penyelesaian soal. Penyebab kesulitan dapat berupa kelemahan dalam pemahaman konsep dan prinsip, tidak terampil melaksanakan prosedur dan algoritma yang diperlukan.

SMA Negeri 8 Medan adalah salah satu sekolah yang berdomisili di Kota Medan, Sumatera Utara. Sekolah ini masih memiliki masalah dalam proses dan produk pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Matematika. Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi matematika.

Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipahami dan dimengerti oleh siswa. Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi persamaan kuadrat. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian matematika siswa kelas X-1 pada materi persamaan kuadrat, yaitu: dari 35 siswa ada 21 atau 60% siswa yang memperoleh nilai 65 ke bawah atau tidak tuntas belajar. Kesulitan siswa pada materi persamaan kuadrat terletak pada sub materi menentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat, menyusun persamaan kuadrat baru dan penerapan persamaan kuadrat dalam kehidupan sehari-hari. Diperoleh sebanyak 57,2% siswa kesulitan menentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat, 71,5% siswa kesulitan menyusun persamaan kuadrat baru jika akar-akar yang lain


(16)

5

diketahui, dan 80% siswa mengalami kesulitan jika dihadapkan pada soal cerita yang berhubungan dengan persamaan kuadrat.

Rendahnya hasil belajar matematika juga dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 8 Medan menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran matematika guru yang bersangkutan hanya memberikan teori/ definisi/ teorema, dilanjutkan dengan pemberian contoh dan terakhir diberikan latihan soal. Selain itu para siswa juga tidak melakukan aktivitas belajar lain selain hanya duduk, diam dan mendengarkan penjelasan gurunya. Siswa hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sanjaya (2008:132) :

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.

Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu pembaharuan dalam strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mempelajari materi pelajaran lebih mudah, lebih cepat dimengerti, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan sebagai upaya meningkatkan nilai mata pelajaran matematika. Salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif tipe index card match.

Menurut Zaini (2008:14), “Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif”. Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Pembelajaran ini pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka.

Menurut Silberman (2006:250), “Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing


(17)

strategis (strategi pengulangan)”. Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Dalam strategi pembelajaran ini siswa dituntut untuk menguasai dan memahami konsep melalui pencarian kartu indeks yang terdiri dari dua bagian yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu. Dalam hal ini siswa diminta mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya. Lalu mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah dicocokkan oleh siswa bersama pasangannya. Karena pembelajaran ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar matematika sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka strategi pembelajaran aktif tipe index

card match sepertinya tepat diterapkan pada pembelajaran persamaan kuadrat di

kelas X SMA Negeri 8 Medan. Selain itu, strategi pembelajaran aktif tipe index

card match belum pernah diterapkan pada pembelajaran Matematika di SMA

Negeri 8 Medan baik itu pada materi persamaan kuadrat maupun pada materi lainnya.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match (ICM) pada Materi Persamaan Kuadrat di Kelas X SMA Negeri 8 Medan”.


(18)

7

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

2. Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa.

3. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar Matematika khususnya pada materi Persamaan Kuadrat.

4. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 5. Proses pembelajaran cenderung terpusat pada guru.

1.3. Pembatasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup permasalahan dan agar penelitian menjadi lebih efektif, jelas dan terarah, masalah dibatasi pada penggunaan strategi active learning tipe index card match (ICM) sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Persamaan Kuadrat di kelas X SMA Negeri 8 Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 tahun ajaran 2012/2013?

2. Upaya - upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat di SMAN 8 Medan melalui strategi active learning tipe index card match (ICM)?


(19)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 Medan tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 Medan tahun ajaran 2012/2013 melalui strategi active learning tipe index card match (ICM).

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi persamaan kuadrat.

2. Bagi guru, sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif model pembelajaran pada materi persamaan kuadrat.

3. Bagi siswa, untuk meningkatkan aktifitas, prestasi, dan kemampuan memecahkan suatu masalah matematika.

4. Bagi penelitian sejenisnya, sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang berkaitan


(20)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Kesulitan siswa dalam memahami persamaan kuadrat adalah : a. Siswa kurang memahami materi prasyarat yaitu operasi aljabar.

b. Siswa kesulitan dalam mencari akar-akar persamaan kuadrat dengan menggunakan metode memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna dan menggunakan rumus.

c. Siswa kesulitan memahami kalimat soal cerita dan mengubahnya menjadi kalimat matematika.

d. Siswa kurang hati-hati dalam mengerjakan soal sehingga terjadi kesilapan perhitungan.

2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut adalah : a. Memberikan kata-kata sugesti yang dapat menambah semangat, motivasi

dan konsentrasi siswa seperti: “Tidak ada mata pelajaran yang sulit, kecuali kemalasan akan mempelajari mata pelajaran tersebut”.

b. Membantu siswa memahami materi prasyarat (operasi aljabar) dengan cara memberikan contoh-contoh sesuai dengan fakta yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Melatih kemampuan siswa menyelesaikan soal- soal mengenai materi persamaan kuadrat yang harus diselesaikan dan didiskusikan dengan kelompok yang telah ditentukan untuk mengetahui kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dengan cara mendatangi, mengajak siswa dan agar mau memberikan pendapat mereka dan kemudian mengarahkan jawabannya kearah yang benar.

d. Guru melibatkan siswa dalam belajar dengan cara bekerja sama dan merangsang diskusi kelas dengan membagikan LKS untuk didiskusikan secara berkelompok.


(21)

e. Memperhatikan kerja setiap siswa dan memberikan bimbingan dan bantuan secukupnya dengan menghampiri dan bertanya langsung tentang kesulitan yang dialami siswa.

Dengan melakukan upaya-upaya yang sejalan dengan kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami materi persamaan kuadrat, diperoleh ketuntasan klasikal tes hasil belajar I mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 25% (87,5% – 62,5%) dan rata-rata tes hasil belajar I juga mengalami peningkatan pada sikluk II sebesar 8,875 (74,75 – 65,875).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika, khususnya guru matematika SMA Negeri 8 Medan untuk menerapkan Strategi Active

Learning Tipe Index Card Match (ICM) dengan materi pelajaran yang

disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajarnya.

2. Dalam menerapkan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match (ICM) diharapkan guru untuk lebih memperhatikan keaktifan seluruh siswa agar berjalan sesuai yang diharapkan.

3. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif, lebih kritis dalam berpikir agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

4. Kepada peneliti yang ingin meneliti hal yang sama dalam batasan yang lebih luas diharapkan dapat memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini serta dapat memodifikasinya dengan metode belajar yang lainnya sehingga kedepannya diharapkan akan lebih baik lagi.


(22)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Boediono, (2012), Pendidikan Adalah Investasi,

http://news.detik.com/read/2012/03/25

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Surabaya.

Eveline dan Hartini, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Jakarta.

FMIPA UNIMED, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. FMIPA, Medan.

Fuadi, Ihsan, (2010), Penerapan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD 060851 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hamalik, Oemar, (1994), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Handayani, (2009), Stategi Belajar Aktif dengan ICM,

http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/stategi-belajar-aktif.html (diakses 29 Agustus 2011)

Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Jakarta, Depdikbud.

Nurhafsari, Asri, (2012), Permasalahan Pendidikan Matematika dan Alternatif Solusinya. http://asrinurhafsari.blogspot.com/2012/01/from-kajimat.html Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Media Group, Bandung. Silberman, Melvin L., (2009), Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Terjemahan, Sarjuli, dkk. 2007. Judul asli: Active Learning: 101


(23)

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito,Bandung.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Rosdakarya.

Sugiyono, (2009), Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suryosubroto, B., (1997), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rhineka Cipta, Jakarta. Suyitno, (2004), Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I,

Semarang.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Turmudi, (2008), Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika, Penerbit Leuser Cita Pustaka, Jakarta.

Unjianto, Bambang, (2012), Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Rendah, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/02/26

Zaini, Hisyam, dkk, (2008), Strategi Pembelajaran Aktif, Insan Madani, Yogyakarta.


(1)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

2. Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa.

3. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar Matematika khususnya pada materi Persamaan Kuadrat.

4. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 5. Proses pembelajaran cenderung terpusat pada guru.

1.3. Pembatasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup permasalahan dan agar penelitian menjadi lebih efektif, jelas dan terarah, masalah dibatasi pada penggunaan strategi active learning tipe index card match (ICM) sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Persamaan Kuadrat di kelas X SMA Negeri 8 Medan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 tahun ajaran 2012/2013?

2. Upaya - upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat di SMAN 8 Medan melalui strategi active learning tipe index card match (ICM)?


(2)

8

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 Medan tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 Medan tahun ajaran 2012/2013 melalui strategi active learning tipe index card match (ICM).

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi persamaan kuadrat.

2. Bagi guru, sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif model pembelajaran pada materi persamaan kuadrat.

3. Bagi siswa, untuk meningkatkan aktifitas, prestasi, dan kemampuan memecahkan suatu masalah matematika.

4. Bagi penelitian sejenisnya, sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang berkaitan


(3)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Kesulitan siswa dalam memahami persamaan kuadrat adalah : a. Siswa kurang memahami materi prasyarat yaitu operasi aljabar.

b. Siswa kesulitan dalam mencari akar-akar persamaan kuadrat dengan menggunakan metode memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna dan menggunakan rumus.

c. Siswa kesulitan memahami kalimat soal cerita dan mengubahnya menjadi kalimat matematika.

d. Siswa kurang hati-hati dalam mengerjakan soal sehingga terjadi kesilapan perhitungan.

2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut adalah : a. Memberikan kata-kata sugesti yang dapat menambah semangat, motivasi

dan konsentrasi siswa seperti: “Tidak ada mata pelajaran yang sulit, kecuali kemalasan akan mempelajari mata pelajaran tersebut”.

b. Membantu siswa memahami materi prasyarat (operasi aljabar) dengan cara memberikan contoh-contoh sesuai dengan fakta yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Melatih kemampuan siswa menyelesaikan soal- soal mengenai materi persamaan kuadrat yang harus diselesaikan dan didiskusikan dengan kelompok yang telah ditentukan untuk mengetahui kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dengan cara mendatangi, mengajak siswa dan agar mau memberikan pendapat mereka dan kemudian mengarahkan jawabannya kearah yang benar.

d. Guru melibatkan siswa dalam belajar dengan cara bekerja sama dan merangsang diskusi kelas dengan membagikan LKS untuk didiskusikan secara berkelompok.


(4)

72

e. Memperhatikan kerja setiap siswa dan memberikan bimbingan dan bantuan secukupnya dengan menghampiri dan bertanya langsung tentang kesulitan yang dialami siswa.

Dengan melakukan upaya-upaya yang sejalan dengan kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami materi persamaan kuadrat, diperoleh ketuntasan klasikal tes hasil belajar I mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 25% (87,5% – 62,5%) dan rata-rata tes hasil belajar I juga mengalami peningkatan pada sikluk II sebesar 8,875 (74,75 – 65,875).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika, khususnya guru matematika SMA Negeri 8 Medan untuk menerapkan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match (ICM) dengan materi pelajaran yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajarnya.

2. Dalam menerapkan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match (ICM) diharapkan guru untuk lebih memperhatikan keaktifan seluruh siswa agar berjalan sesuai yang diharapkan.

3. Kepada siswa diharapkan agar lebih aktif, lebih kritis dalam berpikir agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

4. Kepada peneliti yang ingin meneliti hal yang sama dalam batasan yang lebih luas diharapkan dapat memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini serta dapat memodifikasinya dengan metode belajar yang lainnya sehingga kedepannya diharapkan akan lebih baik lagi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Boediono, (2012), Pendidikan Adalah Investasi,

http://news.detik.com/read/2012/03/25

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Surabaya.

Eveline dan Hartini, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Jakarta.

FMIPA UNIMED, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. FMIPA, Medan.

Fuadi, Ihsan, (2010), Penerapan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD 060851 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Hamalik, Oemar, (1994), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Handayani, (2009), Stategi Belajar Aktif dengan ICM, http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/stategi-belajar-aktif.html

(diakses 29 Agustus 2011)

Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Jakarta, Depdikbud.

Nurhafsari, Asri, (2012), Permasalahan Pendidikan Matematika dan Alternatif Solusinya. http://asrinurhafsari.blogspot.com/2012/01/from-kajimat.html

Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana Media Group, Bandung.

Silberman, Melvin L., (2009), Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Terjemahan, Sarjuli, dkk. 2007. Judul asli: Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


(6)

69

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito,Bandung.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Rosdakarya.

Sugiyono, (2009), Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suryosubroto, B., (1997), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rhineka Cipta, Jakarta.

Suyitno, (2004), Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I, Semarang.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Turmudi, (2008), Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika, Penerbit Leuser Cita Pustaka, Jakarta.

Unjianto, Bambang, (2012), Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Rendah, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/02/26

Zaini, Hisyam, dkk, (2008), Strategi Pembelajaran Aktif, Insan Madani, Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 58

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV B SD N 04 METRO UTARA

0 6 65

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DENGAN METODE BELAJAR AKTIF TIPE QUIZ TEAM DI KELAS IX SMPN 24 KOTA JAMBI Husni Sabil

0 0 5

PENGARUH MODEL KOOPERATIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI VIRUS KELAS X SMA ARTIKEL PENELITIAN

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK INDEX CARD MATCH DI KELAS IV

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VIIB SMP N 2 TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI TEORI HIBRIDISASI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

0 3 6

MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD 3 TEMULUS

0 0 22