MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATERI POKOK STATISTIKA KELAS VII1 SMP SWASTA HKBP SIDORAME MEDAN T. A 2013/2014.

MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISW MELALUI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA
MATERI POKOK STATISTIKA KELAS VII1 SMP
SWASTA HKBP SIDORAME MEDAN
T. A 2013/2014

Oleh :
Desi Natalina Tambunan
NIM 4103311014
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


ii

ii

RIWAYAT HIDUP

Desi Natalina Tambunan dilahirkan di Rantau Prapat Kecamatan Rantau
Selatan Kabupaten Labuhan Batu, pada tanggal 6 Desember 1991. Ayah bernama
Walder Tambunan dan Ibu bernama Rumondang Purba. Merupakan anak pertama
dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 115525
Ranatau Selatan dan lulus pada tahun 2004. Penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 2 Rantau Selatan pada tahun 2004. Pada tahun 2007, penulis masih tetap
melanjutkan sekolah di SMA Swasta Methodist 2 Rantau Prapat dan lulus pada
tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Meningkatakan Hasil Belajar Matematika Siswa
Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick pada Materi Pokok
Statistika Di Kelas VII1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.A 2013/2014 ”,
dimana untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi
penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu Dra. N. Manurung, M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta
memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr.
M. Manullang, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd., dan Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si, sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan
masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian
sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat

Saragih, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku ketua Jurusan Matematika,
Bapak Drs. Zul Amry, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,
Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. sebagai Sekretaris Jurusan Matematika beserta
seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Jonny
M. Panjaitan, S.Pd selaku Kepala SMP Swasta HKBP Sidorame Medan dan Ibu
Tetty Mardiana Sinaga, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMP Swasta
HKBP Sidorame Medan serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam

v

penelitian ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di
rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kepada Ayahanda
tersayang Walder Tambunan dan Ibunda tercinta Rumondang Purba, yang telah
banyak memberikan dukungan, doa, semangat, motivasi, perhatian dan pengertian
yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed.
Terkhusus penulis ucapkan terima kasih kepada Abang saya Sony Cristian

Simanjuntak, SE yang telah memberikan doa serta motivasi maupun dorongan
untuk mengerjakan skripsi ini hingga selesai dan sahabat dikala suka dan duka
yaitu : Azizah Siregar, Azrina Destamadya, Nopryanti Tarigan dan Vera Mitah
Ningrum dan begitu juga sahabat-sahabat selama perkuliahan terkhusus dan
tersayang kelas Ekstensi’10 yang telah banyak membantu, memberikan doa,
dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis dan kepada Penulis juga
ucapkan terima kasih kepada teman - teman 1 kontrakan di Jln. Perjuanagn Gang
Mufakat No.3 yaitu Erlina Simanjuntak, Rina Marbun, Lusi Marbun, Nengsy
Pasaribu, Kiki Nainggolan, dan Adventi Purba (Tante Cecil) yang telah
memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan,

Juni 2014


Penulis,

Desi Natalina Tambunan
NIM. 4103311014

iii

MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
MELALUI PENERPAN METODE PEMBELAJARAN
TALKING STICK PADA MATERI POKOK
STATISTIKA KELAS VII1 SMP SWASTA
HKBP SIDORAME MEDAN
T. A 2013/2014
Desi Natalina Tambunan (NIM: 4103311014)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan untuk mengetahui
bagaimana efektivitas pembelajaran melalui metode pembelajaran talking stick di
kelas VII1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus

terdiri dari dua pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII1
SMP Swasta HKBP Sidorame Medan tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 35
orang. Objek penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode talking stick pada
materi pokok ststistika untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar observasi
kegiatan guru dan siswa. Dari hasil tes belajar yang diberikan hasil belajar
matematika siswa dari setiap tindakan yang diberikan meningkat. pada tes
kemampuan awal diperoleh bahwa banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan
belajar yaitu 6 dari 35 orang siswa (17,14%) dengan rata-rata kelas 44,11
kategori kemampuan sangat rendah. Hasil analisis pada siklus I setelah dilakukan
pembelajaran melalui metode pembelajaran talking stick banyaknya siswa yang
mencapai ketuntasan adalah 24 dari 35 orang siswa (68,6%) dengan rata-rata kelas
66 kategori kemampuan sedang. Pada hasil analisis data siklus II banyaknya siswa
yang mencapai ketuntasan belajar adalah 31 dari 35 orang siswa (88,57%) dengan
rata-rata kelas 79,14 kategori kemampuan sedang. Berdasarkan kriteria ketuntasan
belajar klasikal yaitu minimal 85% dari jumlah siswa, maka daya serap nilai hasil
belajar siswa telah mencapai rata-rata mnimal 65. Maka dari hasil belajar siswa
melalui metode pembelajaran talking stick pada tiap siklus meningkat dan telah
mencapai target ketuntasan belajar klasikal yang diharapkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan metode pembelajaran talking stick khususnya pada materi statistika
di kelas VII1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah

1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
5
6
6
6
7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran
2.1.2. Pembelajaran Matematika
2.1.3. Kesulitan Belajar Matematika
2.1.4. Hasil Belajar Matematika
2.1.5. Efektivitas Pembelajaran
2.1.5.1. Ciri-ciri Efektivitas
2.1.5.2. Kriteria Efektivitas
2.1.6. Pengertian Metode Pembelajaran
2.2.
Metode Talking Stick
2.2.1. Langkah-langkah pembelajaran TalkingStick
2.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Talking Stick
2.3.
Materi Statistika
2.4.
Pembelajaran Statistika dengan Metode

Pembelajaran Talking Stick
2.5.
Penelitian yang Relevan
2.6.
Kerangka Konseptual
2.7.
Hipotesis Tindakan

27
28
29
30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
3.2.2. Waktu Penelitian


31
31
31
31

9
9
10
12
14
17
18
18
18
19
21
22
22

vii

3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.4.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.6.
3.6.1.
3.6.2.
3.6.2.1.
3.6.2.2.
3.7.
3.8.

Subjek dan Objek Penelitian
Subjek Penelitian
Objek Penelitian
Prosedur Penelitian
Alat Pengumpulan Data
Tes Hasil Belajar
Observasi
Teknik Analisis Data
Reduksi Data
Paparan Data
Tingkat Penguasaan Siswa
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Indikator Keberhasilan
Penyimpulan Data

31
31
31
32
35
35
35
36
36
36
36
37
39
39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa
4.1.2. Deskripsi Hasil dan Pembahasan Siklus I
4.1.3. Deskripsi Hasil dan Pembahasan Siklus II
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian

40
40
49
64
75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran

77
78

DAFTAR PUSTAKA

79

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada
Tes Kemampuan Awal
Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada
Tes Kemampuan Awal
Tabel 4.3. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 1
Tabel 4.4. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 2a
Tabel 4.5. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 2b
Tabel 4.6. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 3
Tabel 4.7. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 4a
Tabel 4.8. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 4b
Tabel 4.9. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 5
Tabel 4.10. Daftar Nilai Tes Kemampuan Awal
Tabel 4.11. Deskripsi Hasil Nilai Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Tabel 4.12. Deskripsi Nilai Hasil Kegiatan Siswa siklus I
Tabel 4.13. Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar I
Tabel 4.14. Persentase Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I
Tabel 4.15. Data Kesulitan THB Siswa pada Soal no.1
Tabel 4.16. Data Kesulitan THB Siswa pada Soal no.2
Tabel 4.17. Data Kesulitan THB Siswa pada Soal no.3
Tabel 4.18. Data Kesulitan THB Siswa pada Soal no.5
Tabel 4.19. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I
Tabel 4.20. Deskripsi Hasil Nilai Observasi Kegiatan Guru Siklus II
Tabel 4.21. Deskripsi Nilai Hasil Kegiatan Siswa siklus II
Tabel 4.22. Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar II
Tabel 4.23. Persentase Ketuntasan Siswa Pada Tes Hasil Belajar II
Tabel 4.24. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II

40
41
42
42
43
44
45
46
47
48
55
56
58
58
59
60
60
61
61
69
70
72
72
72

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas

32

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan

merupakan

sarana

efektif

untuk

membantu

proses

perkembangan potensi individu menjadi kompetensi. Melalui proses
pendidikan keberadaan manusia sebagai individu makhluk individual , sosial,
dan religius dapat dieksekusi sedemikian rupa sehinga individu manusia
berubah menjadi manusia yang sebenarnya.
Dalam kaitan ini pendidikan juga merupakan suatau peran yang sangat
strategis dalam rangka menghasilkan SDM Indonesia yang seutuhnya, baik
bagi individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam meningkatkan
pendidikan Indonesia, kegiatan proses belajar mengajar disekolah merupakan
kegiatan yang harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam
bentuk terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan.
Selain itu dunia pendidikan juga sebagai ruang bagi peningkatan kapasitas
anak bangsa haruslah dimulai dengan sebuah cara pandang bahwa pendidikan
adalah bagian untuk mengembangkan potensi, daya pikir dan daya nalar serta
pengembangan kreatifitas yang dimiliki. Sardiman ( 2009 : 141 ) mengatakan :
Pendidikan adalah usaha pendidik memimpin anak didik secara umum
untuk mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani
maupun rohani, dan bimbingan adalah usaha pendidik memimpin
anak didik dalam arti khusus misalnya memberikan dorongan atau
motivasi dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak
didik/siswa. Hal ini sesuai dengan apa yang pernah disampaikan Ki
Hajar Dewantaro dengan sistem among, ing madyo mangun karso.
Pendidikan yang baik bukan hanya mempersiapkan seorang siswa untuk
mencapai sesuatu jabatan atau profesi yang mereka inginkan, tetapi melatih
mereka untuk menyelesaikan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-harinya. Buchori (dalam Trianto, 2011:5) mengemukakan:
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan
para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk

2

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan
sehari-hari.
Matematika merupakan salah satu dari ilmu pendidikan yang secara
mendasar berkembang dalam kehidupan masyarakat dan sangat dibutuhkan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti yang kemukakan oleh
Cockroft (dalam Abdurrahman : 2009 : 253) bahwa :
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan
ketrampilan matematika yang sesuai; (3)merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir
logis, ketelitian, dan kesadaran, keruangan; dan (6) memberikan
kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
Untuk itu matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat
penting diajarkan kepada siswa karena matematika akan menuntun seseorang
untuk berpikir logis, teliti dan penuh perhitungan yang bermanfaat dalam
memecahkan

masalah

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Cornelius

(dalam

Abdurrahman, 2009: 253) juga mengemukakan alasan perlunya belajar
matematika karena matematika merupakan:
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola
hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan
kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya.
Matematika disadari sangat penting peranannya. Namun tingginya tuntutan untuk
menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika
siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi
matematika kurang menggembirakan. Pemerintah, khususnya Departemen
Pendidikan Nasional telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
salah satunya pendidikan matematika, baik melalui peningkatan kualitas guru
matematika melalui penataran-penataran, maupun peningkatan prestasi belajar
siswa melalui peningkatan standar minimal nilai Ujian Nasional untuk kelulusan
pada mata pelajaran matematika. Namun ternyata prestasi belajar matematika

3

siswa masih jauh dari harapan. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari
(http://www.Balitbang-Depdiknas.co.id)
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMP Swasta HKBP
Sidorame Medan melalui wawancara dengan salah seorang guru matematika kelas
VII semester genap Tahun Ajaran 2013/2014 di SMP Swasta HKBP Sidorame
Medan yaitu Tetty Mardiana Sinaga. S.Pd pada tanggal 7 Februari 2014 dan 8
Februari 2014, peneliti memperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika
siswa kelas VII di SMP Swasta HKBP Sidorame Medan sangat rendah, terlihat
dari nilai matematika semester genap. Dimana siswa menganggap pelajaran
matematika itu sulit dan hal itu semakin diperkuat dengan metode pembelajaran
yang digunakan guru tersebut hanya dengan metode ceramah. Adapun informasi
lain yaitu dari 35 orang siswa kelas VII hanya 7 orang (20%) yang dapat
memahami dan aktif dalam kelas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelas
VII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan belum memenuhi ketuntasan minimal
klaksikal.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa adalah
penggunaan model atau metode mengajar yang digunakan guru tidak sesuai atau
kurang tepat sehingga siswa tidak dapat dengan mudah memahami dan menguasai
materi yang disampaikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2010:65)
bahwa ” Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang
persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa kurang senang terhadap
pelajaran”.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat. Guru harus mempunyai strategi agar pembelajaran
menjadi menarik dan siswa dapat belajar secara efektif. Hal ini sesuai dengan
yang dikatakan Suryosubroto (2009:36) bahwa:
Dalam interaksi guru berperan sebagai penggerak/dibimbing. Proses
interaksi ini akan berjalan baik, kalau siswa lebih banyak aktif dibanding
dengan guru. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode

4

yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa, serta menggunakan
metode mengajar secara bervariasi.
Untuk itu interaksi antara guru dan siswa sangat penting dalam pembelajaran,
karena dengan bimbingan guru maka siswa akan lebih aktif dalam belajar. Begitu
juga dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru haruslah dapat
menumbuhkan semangat siswa untuk aktif dalam belajar.
Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick. Talking Stick termasuk
salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni

(2010:14)

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Dimana dalam metode talking
stick merupakan metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siswa yang
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa
mempelajari materi pokok yang di pelajar.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Paulo Freire (1976) :
Talking stick adalah metode mendengarkan dan berbicara dalam
pembelajaran yang demokratis dan mendorong pemahaman antara siswa
dari latar belakang budaya yang beragam. Metode ini menggabungkan
gaya terbuka mendengarkan, dalam ruangan hening.
Kimberly Fujioka (1998) mengatakan :
Metode ini telah saya amati dibanyak kelas akan menghasilkan kesadaran
baru dan wawasan yang baru. Setelah melewati The Talking Stick, muridmurid saya sering mengatakan bahwa mereka merasa benar-benar
“mendengar” dan di dengarkan oleh yang lain, dan bahwa mereka merasa
dapat memahaminya. Mereka mengalami suatu perubahan yang nyata
tidak hanya untuk di dalam kelas, tetapi bisa di terapkan untuk kehidupan
sehari-hari mereka, dan mereka merasa senang dengan apa yang sudah
mereka pelajari.
Metode ini dalam pelaksanaannya penuh dengan nuansa permainan tetapi
tidak meninggalkan esensi proses pembelajaran. Melalui talking stick, siswa

5

dituntut untuk memahami dan menguasai materi pelajaran karena akan digunakan
sebagai jawaban saat diajukan pertanyaan oleh guru.
Kelebihan penerapan model pembelajaran Talking Stick adalah menguji
kesiapan siswa dalam membaca dan memahami dengan cepat serta lebih giat
dalam belajar . Metode pembelajaran ini membuat anak didik ceria, senang, siswa
terlibat langsung dalam pembelajaran, siswa menjadi lebih mandiri dan melatih
mental siswa untuk siap pada kondisi dan situasi apapun.
Penerapan metode pembelajaran talking stick ini berupaya untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa khususnya pada materi Statistika.
Dalam hal hal ini penerapan pembelajaran metode talking stick adalah suatu
pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dalam belajar dan terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan pembelajaran talking stick
sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Sehubungan dengan itu.
Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran
Talking Stick pada Materi Pokok Statistika Kelas VII1 SMP Swasta HKBP
Sidorame Medan T.A 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain:
1. Pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru
2. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
3. Siswa beranggapan bahwa matematika adalah pembelajaran yang sulit
4. Rendahnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikelas

6

1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya ruang lingkup permasalahan dan agar penelitian menjadi
lebih efektif, jelas dan terarah, masalah dibatasi pada “Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick
pada Materi Pokok Statistika Kelas VII1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan
T.A 2013/2014”.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di kemukakan pada latar belakang,
maka rumusan permasalahan peneliti ini adalah
1.

Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan
metode pembelajaran Talking Stick pada materi pokok statistika di kelas VII1
SMP Swasta HKBP Sidorame Medan tahun ajaran 2013/2014?

2.

Bagaimana efektivitas pembelajaran ketika diterapkan metode pembelajaran
Talking Stick pada materi pokok statistika di kelas VII1 SMP Swasta HKBP
Sidorame Medan tahun ajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian diatas, maka
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok statistika dengan
menerapkan metode pembelajaran Talking Stick di kelas VII1 SMP Swasta
HKBP Sidorame Medan tahun ajaran 2013/2014
2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran ketika diterapkannya metode
pembelajaran Talking Stick pada materi pokok statistika di kelas VII1 SMP
Swasta HKBP Sidorame Medan tahun ajaran 2013/2014.

7

1.6 Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh adalah:
1. Siswa,yaitu menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan hasil
belajar

matematika

karena

adanya

unsur

bermain

dan

suasananya

menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika.
2. Guru, yaitu tambahan pengetahuan dan keterampilan mengajar yang lebih
bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran
matematika.
3. Kepala Sekolah,yaitu sumber informasi dan referensi kajian dalam
pengambilan keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan
pencapaian kualitas pendidikan sekolah.
4. Peneliti,yaitu sebagai sarana pengimplementasian metode pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan bagi siswa

77

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah disajikan pada BAB IV dapat
diambil kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan

hasil

belajar

matematika

siswa

melalui

penerapan

metode

pembelajaran Talking Stick pada materi pokok statistika dikelas VII1 SMP Swasta
HKBP Sidorame Medan tahun ajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut :
a. Pada siklus I pembelajaran melalui metode pembelajaran talking stick
diperoleh sebanyak 24 orang (68,6%) dari 35 siswa yang mencapai daya
serap minimal 65. Adapun perolehan nilai tes hasil belajar siswa yaitu :
nilai 65-79 ada 18 orang siswa, nilai 80-89 ada 4 orang siswa dan nilai 90100 ada 2 oarang siswa dengan nilai rata-rata kelas 66.
b. Pada siklus II diperoleh 31 orang siswa atau sebanyak 88,57% dari 35
siswa yang mempunyai daya serap minimal 65. Adapaun nialai siswa yang
memperoleh nilai 65-79 ada 11 orang siswa, nilai 80-89 ada 13 orang
siswa dan nilai 90-100 ada 7 orang dengan nilai rata-rata kelas 79,14.
2. Berdasarkan hasil observasi efektivitas pembelajaran pada siklus I belum efektif
dikarenakan belum tercapainya kriteria efektivitas pada proses pembelajaran.
Ketuntasan belajar siswa belum mencapai ketuntasan klasikal 75% yaitu 68,6% dan
penggunaan waktu dalam penyampaian materi kurang efektif. Sedangkan efektivitas
pembelajaran pada siklus II sudah efektif karena ketuntasan belajar klasikal siswa
telah mencapai 88,57% melebihi dari ketuntasan yang diharapkan dan penggunaan
waktu dalam penyampaian materi sudah efektif.

78

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu :
Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar
matematika siswa pada materi statistika dapat menerapkan metode
pembelajaran talking stick. Melalui metode ini diharapkan siswa lebih
memahami materi karena dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Disarankan pada guru agar lebih memotivasi siswa dengan menanyakan
hal-hal yang kurang dipahami dan menjelaskannya kembali kemudian
memberi tugas dirumah sebagi latihan agar pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran semakin meningkat.
3. Guru disarankan agar mengganti kelompok belajar siswa dengan cara
heterogen sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan memilih ketua
kelompok untuk memimpin kelompoknya.
4. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani
dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam
berdiskusi.

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, dkk, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka.
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010),
Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan,
FMIPA Unimed
Firman, Harry(1987) Keefektifan Program Pembelajaran http:// ahmadmuhli.
Wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/ (diakses 26 Maret
2014)
Freire,(1976), http://ites/j org/techniques/rujioka-talkingstick. Html (diakses 4
Pebruari 2014)
Hamalik, Oemar.,(2001),Proses BelajarMengajar, PenerbitBumiAksara, Jakarta.
Hudojo, H., (2003:123), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.
Isjoni., (2010), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010) Pengertisn Efektif http:// datastudi.
Wordpress.com/2009/11/17/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-efektivitasbelajar-mengajar. (diakses 26 Maret 2014)
Kimberly Fujioka, (1998), (http://iteslj.org/techniques/fujioka-talkingstick.html)
(diakses 4 Pebruari 2014)
Locust, (1998), (http://ites/jorg/techniques/fuzioka-talking-stick) (diakses 4
Pebruari 2014)
Muslich, Masnur, (2009), Melaksanakan Penelitian Kelas Itu Mudah, Bumi
Aksara, Jakarta
Nurhadi, dkk., (2003), Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban , UM Press,
Malang.

80

Purwanto, (2009), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Pustaka
Belajar, Yogyakarta.
Ramadhan.
(2010). (http://tarmizi.wordpress.com/talking-stick) (diakses 4
Pebruari 2014)
Sardirman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali
Jakarta.

Pres,

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2011), Metoda Statistika, Penaerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rosdakarya,
Bandung.
Sukino, M, (1987), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Holistica, Lombok.
Suprijono, Agus., (2010), CooperativeLearning: Teori & Aplikasi Paikem,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suyatno, (2009), Menjelajah Pembelajarn Inovatif, Mas Media Buana Pustaka,
Surabaya.
Suryosubroto,(2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembeajaran Inovatif Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Ved, Dudeja, (2013), Jelajah Matematika SMP Kelas VII, Yudistira, Jakarta