FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
J UMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1
Jurusan Ekonomi Pembangunan

Oleh:

RIZQY YUNAN FAROHI
0611010066/FE/IE

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL `VETERAN`
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
J UMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

Yang Diajukan Oleh

RIZQY YUNAN FAROHI
0611010066/FE/IE

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec Arief Bachtiar.msi

Tanggal: ……………………..

Mengetahui
Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi


Dr.Niniek Imaningsih. SE.MP
NIP : 03019327

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
J UMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA

Yang diajukan

RIZQY YUNAN FAROHI
0611010066/FE/IE

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec Arief Bachtiar.msi


Tanggal: ……………………..

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr s. Ec. R. A. Suwaedi, MS
NIP.19600330198603100

SKRIPSI
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
J UMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA
Disusun oleh:
RIZQY YUNAN FAROHI
0611010066/FE/IE


Telah Dipertahankan Dihadapan
Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur
pada tanggal.31 Januari 2012

Pembimbing
Pembimbing Utama

Dr s. Ec Arief Bachtiar.msi

Tim Penguji
Ketua

Dr.Niniek Imaningsih. SE.MP

Sekretaris

Dr s. Ec. Arief Bachtiar.msi
Anggota


Dr s.Ec. Wiwin Priana P .MT
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM.
NIP. 030 202 389

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Pertama – tama peneliti panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT serta Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang
peneliti susun dengan judul “ FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP J UMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA” ini dapat

terselesaikan.
Skripsi ini peneliti susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini sering kali
menghadapi hambatan dan keterbatasan dalam berbagai hal. Namun, tanpa
bantuan pembimbing yaitu Bapak Drs. EC. Arief Bachtiar. Msi, yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam memberikan suatu bimbingan, pengarahan,
dorongan, masukan – masukan, dan saran dengan tidak bosan – bosannya kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. motivasi, saran dan dorongan yang telah
diberikan berbagai pihak, peneliti tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagaimana mestinya. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.


Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
banyak bantuan berupa sarana fasilitas perijinan guna penyusunan skripsi
ini.

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur.

3.

Bapak Dra. EC. Niniek Imaningsih, MP, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak Drs. EC. Patrap Wiprapto, MS, selaku Dosen wali yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing dan mendampingi penulis selama

menempuh pendidikan didalam perkuliahan.

5.

Bapak – bapak dan ibu – ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur yang telah
dengan ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa
perkuliahan dan pelayanan akademik bagi penulis.

6.

Bapak-bapak dan ibu-ibu staf instansi Badan Pusat Statistik cabang
Surabaya, dan Bank Indonesia cabang Surabaya, yang telah memberikan
banyak informasi dan data – data yang dibutuhkan untuk mengadakan
penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

7.

Ayahanda, Ibunda, beserta keluarga tercinta yang telah memberikan
motivasi, do’a, semangat dan dorongan moral serta spiritualnya yang telah

tulus kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik – baiknya.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8.

Seluruh mahasiswa dari Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur serta semua pihak yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu persatu yang selalu memotivasi, membantu, dan mendukung
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT berkenan dan memberikan balasan, limpahan rahmat,
serta karunia-Nya, atas segala amal kebaikan serta bantuan yang telah diberikan.
Akhir kata, besar harapan bagi peneliti semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan kajian maupun sebagai salah satu
sumber informasi dan bagi pihak – pihak lain yang membutuhkan.

Wassalamu’ alaikum Wr. Wb

Surabaya,

Juli 2010

Peneliti

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi

ABSTRAKSI ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang ...................................................................

1

1.2.

Perumusan Masalah ...........................................................

6

1.3.

Tujuan Penelitian ...............................................................

6

1.4.

Manfaat Penelitian .............................................................

6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ..........................................................

8

2.2. Landasan Teori ..................................................................

10

2.2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang No.10
Tahun 1998 Tentang perbankan .............................. 10
2.2.1.1. Jenis Bank .................................................... 11
2.2.1.2. Fungsi Bank ................................................. 13
2.2.2. Uang ....................................................................... 14
2.2.2.1. Pengertian Uang ………………………....... 14
2.2.2.2. Fungsi Uang …………………...………….. 15
2.2.2.3. Jenis-Jenis Uang …………………………... 16
2.2.3. Uang Beredar …………………………….................. 18
2.2.4. Teori Permintaan Uang ........................................... 20
2.2.4.1. Teori Kuantitas Uang .................................. 20
2.2.4.2. Teori Permintaan Keynes ............................ 21
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5. Teori Penawaran Uang ...........................................

23

2.2.5.1. Teori Penawaran Uang ...............................

23

2.2.5.2. Teori Penawaran Uang Modern...................

25

2.2.6. GDP (Gross Domestik Product) ..............................

26

2.2.6.1. Pengertian Gross Domestic Product (GDP).. 26
2.2.6.2. Dua Ukuran Produk Nasional: Alur Barang
dan Alur Penghasilan …………. ...............

33

2.2.6.2.1. Pendekatan Alur Produk ............

33

2.2.6.2.2.Pendekatan Penghasilan atau
Pendekatan Biaya ......................................

34

2.2.7. Tingkat Suku Bunga ...............................................

34

2.2.7.1. Pengertian Tingkat Suku Bunga ………….. 34
2.2.7.2. Teori Keynes Mengenai Tingkat
Suku Bunga ………………………………. 36
2.2.7.3. Kredit …………………………………….. 40
2.2.8. Inflasi ………………………………………………. 42
2.2.8.1. Pengertian Inflasi ........................................ 42
2.2.8.2. Klasifikasi Inflasi ………………………… 44
2.2.8.3. Akibat Inflasi …………………………….. 47
2.2.8.4. Cara Pengendalian Inflasi ………………. .. 48
2.2.8.5. Penetapan Target Inflasi …………………… 51
2.2.8.6. Pengelompokan Inflasi …………………….. 52
2.2.8.7. Inflasi Sebagai “single objective”…………... 54
2.2.10. Investasi …………………………………………… 55
2.2.10.1. Pengertian Investasi ……………………... 55
2.2.10.2. Teori Investasi

…………………………... 57

2.2.10.3. Macam-macam Investasi ………………… 59
2.2.10.4. Faktor-faktor Yang Menentukan
Investasi ………………………………..... 61
2.3. Hubungan Antara Variabel ................................................. . 64
2.3.1. Hubungan Antara Variabel Jumlah Uang Beredar
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dengan Tingkat suku Bunga ....................................

64

2.3.2. Hubungan Antara Variabel Jumlah Uang
Beredar Dengan Tingkat Inflasi ................................

65

2.4. Kerangka Pikir ...................................................................

65

2.5. Hipotesis ............................................................................

68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................

69

3.2. Teknik Penentuan Sampel ..................................................

71

3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

71

3.3.1. Jenis Data ...............................................................

71

3.3.2. Sumber Data ..........................................................

71

3.3.3. Pengumpulan Data .................................................

71

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .......................................

72

3.4.1. Teknik Analisis ........................................................

72

3.4.2. Uji Hipotesis .............................................................

74

3.4.2.1 Uji F (Secara Simultan) .................................

74

3.4.2.2 Uji t ..............................................................

75

3.5. Uji Asumsi Klasik (BLUE) ................................................

77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.

4.2.

Deskripsi Obyek Penelitian ................................................

82

4.1.1. Gambaran Geografis di Indonesia .............................

82

4.1.2. Gambaran Umum Perbankan di Indonesia ................

83

4.1.3. Kependudukan ..........................................................

84

Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................

85

4.2.1. Perkembangan Jumlah Uang Beredar ........................

86

4.2.2. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Kredit ...............

87

4.2.3. Perkembangan Tingkat Inflasi ..................................

88

4.2.4. Perkembangan Tingkat Investasi ...............................

89

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.5. Perkembangan Tingkat Gross Domestic Product .......
4.3.

90

Analisis dan Uji Hipotesis
4.3.1. Pengujian hasil Analisis Regresi Klasik Sesuai
Dengan Asumsi BLUE .............................................

91

4.3.2. Analisis dan Pengujian Hipotesis ..............................

95

4.3.3. Uji Hipotesis Secara Simultan ...................................

96

4.3.4. Uji Hipotesis Secara Parsial ......................................

98

4.3.5. Pembahasan ..............................................................

104

BAB V KESIMPULAN dan SARAN
5.1.

Kesimpulan ........................................................................

107

5.2.

Saran ..................................................................................

109

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perkembangan Jumlah Uang Beredar Tahun 1996-2010................. 86
Tabel 2 : Perkembangan Suku Bunga Kredit Tahun 1996-2010..................... 87
Tabel 3 : Perkembangan Tingkat Inflasi Tahun 1996-2010............................ 88
Tabel 4 : Perkembangan Tingkat Investasi Tahun 1996-2010........................ 89
Tabel 5 : Perkembangan Gross Domestic Product Tahun 1996-2010............. 90
Tabel 6 : Hasil Uji Multikoolinearitas............................................................. 92
Tabel 7 : Tes Heterokedastisitas dengan korelasi Rank Spearman................ 93
Tabel 8 : Analisis Varian ANOVA...............................................................

96

Tabel 9 : Hasil Analisis Variabel X Terhadap Y........................................... 99

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kurva Permintaan Uang ...........................................................

22

Gambar 2 : Kurva Penawaran Uang ............................................................

24

Gambar 3 : Alur Melingkar dari Kegiatan Ekonomi Makro ....................... 28
Gambar 4 : Kurva keseimbangan tingkat suku bunga pada teori preferens ... 38
Gambar 5 : Kurva efek Jumlah Uang terhadap tingkat bunga ..................... 40
Gambar 6 : Kurva Demand Pull Inflation ..................................................... 45
Gambar 7 : kurva cost push inflation ............................................................ 46
Gambar 8 : Hubungan antara suku bunga dan Pengeluaran Investasi .......... 62
Gambar 9 : Kerangka Konseptual Paradigma Penelitian .............................. 68
Gambar 10 : Daerah Kritis H0 Melalui Kurva Distribusi F ............................ 76
Gambar 11 : Daerah Kritis H0 Melaluai Kurva Distribusi t .......................... 77
Gambar 12 : Identifikasi Gejala Autokorelasi ................................................ 79
Gambar 13 : Kurva Statistik Durbin Watson ................................................

92

Gambar 14 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara parsial faktor tingkat suku
bunga kredit (X1) terhadap jumlah uang beredar (Y) .............. 98
Gambar 15 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara parsial faktor tingkat inflasi
(X2) terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) ................................. 99

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 16 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara parsial Investasi (X3)
terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) .........................................

101

Gambar 17 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara parsial Gross Domestic
Product (X4) terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) ..................

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

102

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Regresi Linear Berganda, Model Summary, Anova

Lampiran 2

: Koefisien, Kolinearitas

Lampiran 3

: Residual, Non Parametric

Lampiran 4

: Tabel Durbin – Watson

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
J UMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA
Oleh :
Rizqy Yunan Farohi
ABSTRAKSI
Jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang ada di tangan msyarakat
yang dapat berupa uang kartal, uang giral, deposito berjangka, saldo tabungan dan
uang kuasi atau biasa disebut dengan (M3). Setiap perubahan dalam jumlah uang
beredar akan berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian di berbagai sektor,
dengan demikian pengelolaan terhadap jumlah uang beredar harus selalu
dilakukan dengan hati – hati, dan mempertimbangkan pengaruh yang akan terjadi.
Atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh tingkat suku bunga kredit, inflasi, investasi, dan pendapatan nasional
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia.
Dalam penelitian ini data yang di analisis menggunakan data sekunder
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya. Sedangkan alat analisis
program SPSS (Statistik Program For Social Science) serta menggunakan asumsi
klasik BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yaitu untuk mengetahui pengaruh
dan hubungan dari variabel – variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Hasil analisis tersebut di analisis dengan uji-F statistik.
Berdasarkan hasil analisis pengujian secara simultan menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara suku bunga kredit (X1), inflasi (X2), investasi
(X3), Gross Domestic Product (X4) terhadap jumlah uang beredar (JUB) (Y). Hal
ini diketahui dari uji F yaitu diperoleh nilai Fhitung =10,189>Ftabel=3,48.
Sedangkan secara parsial variabel suku bunga kredit (X1), tidak berpengaruh
secara nyata/signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) dengan menggunakan
uji t dimana thitung = 0,241< ttabel = 2,228, inflasi (X2), tidak berpengaruh secara
nyata/signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) dengan menggunakan uji t
dimana thitung = 0,151< ttabel = 2,228, sedangkan variabel investasi (X3), tidak
berpengaruh/signifikan terhadap jumlah uang beredar dimana thitung = 0,719< ttabel
= 2,228 dan variabel Gross Domestic Product (X4) berpengaruh secara
nyata/signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) dimana thitung = 3,172> ttabel =
2,228.
Kata kunci : suku bunga kredit, inflasi, investasi, Gross Domestic Product, dan
Jumlah Uang Beredar.

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu penemuan yang paling menakjubkan dalam sejarah peradaban
manusia adalah uang. Tidak perlu diperdebatkan apakah uang merupakan
penemuan ilmiah atau bukan.Satu hal yang pasti ialah bahwa dengan di
temukannya uang, hidup manusia menjadi lebih mudah dibanding dengan
masa lalu sebelum di temukannya uang. Dengan adanya uang, transaksi yang
dilakukan oleh manusia menjadi lebih mudah, cepat, dan tidak terlalu di batas
oleh waktu. Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas
mempunyai peran penting dalam perekonomian.(Manurung dan Rahardja,
2004:33)
Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat
pembayaran maupun alat penyimpanan nilai. Dengan demikian penggunaan
kehidupan sehari-hari sudah menjadi pola pikir yang baku. Mengingat fungsi
utama dari sebuah intuisi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik
secara individu atau sekelompok, maka dapat dikatakan siapapun yang hidup
di zaman modern akan mengalami kesulitan jika tak mau menerima uang.
Uang sebagai institusi ekonomi mempunyai fungsi untuk meningkatkan
kemampuan manusia melakukan alokasi sumber daya ekonomi. ini berkaitan
dengan fungsi – fungsi uang sebagai alat pembayaran, penyimpan nilai,

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

standar nilai, dan standar pembayaran di masa mendatang. Dengan fungsi –
fungsi tersebut manusia semakin mampu meningkatkan kualitas hidupnya
melalui peningkatan efisiensi alokasi sumber daya ekonomi.
Pada umumnya jumlah uang beredar dianggap bisa ditentukan secara
langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan hubungan dengan
uang inti, yang terdiri dari uang kartal ditambah dengan cadangan yang
dimiliki oleh bank-bank umum.perilaku seperti ini berdasarkan pada analisa
penentuan jumlah uang beredar secara mekanis, dimana jumlah uang beredar
dihubungkan dengan uang inti lewat alat pengganda. besarnya angka
pengganda ini ditentukan oleh cadangan perbankan dan rasio antara uang
kartal dan uang giral (Iswardono, 1997:111)
Dengan menganggap bahwa kedua perbandingan (rasio) tersebut konstan
untuk satu dekade tertentu, maka penguasa moneter bisa mengendalikan
secara langsung dengan cadangan perbankan. Namun kenyataanya tidak
sesederhana itu. Jumlah uang beredar pada satu periode merupakan hasil
perilaku penguasa moneter yang dalam hal ini adalah bank sentral, bank –
bank umum dan masyarakat (termasuk lembaga keuangan bukan bank).
Secara bersama-sama bank sentral menentukan besarnya uang inti. (anonim,
2001:8)
Perubahan dalam jumlah uang beredar akan berpengaruh terhadap
kegiatan perekonomian di berbagai sektor. Dengan demikian pengelolaan
terhadap jumlah uang beredar harus selalu dilakukan dengan hati – hati
dengan mempertimbangkan pengaruh yang akan terjadi. Dijelaskan bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

pengaruh uang dalam masyarakat telah melenyapkan sifat tolong menolong
yang merupakan karakteristik dalam masyarakat. Uang telah memegang peran
penting dalam kehidupan manusia. Pada umumnya setiap orang berusaha
untuk mengumpulkan uang sebanyak banyaknya dengan segala upaya.
Nampaknya uang telah menjadi tujuan setiap orang dengan segala macam
kegiatannya. (Manullang, 1980:6)
Dalam perkembanganya jumlah uang beredar yakni M1 + uang kuasi terus
menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1998 jumlah uang beredar sebesar Rp
577.381 milyar dan mencapai Rp 646.205 milyar pada tahun 1999, pada tahun
2000 mencapai Rp 747.028 milyar, pada tahun 2001 menjadi Rp 844.053
milyar, pada tahun 2002 menjadi Rp 883.908 milyar, pada tahun 2003 menjadi
Rp 955.692 milyar, pada tahun 2004 menjadi Rp 1.031.207 milyar, pada tahun
2005 menjadi Rp 1.200.483 milyar, pada tahun 2006 menjadi Rp 1.379.878
milyar, pada tahun 2007 menjadi Rp 1.646.174 milyar, dan pada tahun 2008
meningkat menjadi Rp 1.892.559 milyar. (Statistik Ekonomi Keuangan
Indonesia 2009:26-27)
Undang-undang nomor 23 tahun 1999 memberikan wewenang kepada
bank Indonesia untuk melaksanakan kebijakan moneter terutama dalam
rangka mengendalikan dan menjaga kesetabilan nilai tukar rupiah terhadap
valuta asing untuk menjaga kesetabilan rupiah, bank sentral dapat
mengadakan penjualan mata uang rupiah dengan melakukan pembelian valuta
asing seperti dolar amerika. Penambahan jumlah dolar Amerika akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

meningkatkan cadangan internasional sehingga akan meningkatkan jumlah
uang beredar (sasana, 2006:32)
Dengan memberikan kredit kepada beberapa sektor perekonomian, baik
melancarkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, bank
merupakan pemasok (supplier) dari sebagian besar uang beredar dimana dapat
digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran sehingga mekanisme
kebijakan moneter dapat berjalan. (Suyatno, dkk, 1993:Xi)
Dilihat dari segi perbankan dapat dikatakan bahwa pertambahan jumlah
uang beredar berasal dari kebijakan perkreditan yang mana bila suku bunga
kredit semakain naik maka keinginan masyarakat untuk menabung akan
semakin tinggi sehingga jumlah uang beredar akan semakin turun. Tetapi
sebaliknya bila suku bunga kredit itu turun maka permintaan kredit akan
semakin meningkat yang mana akan berdampak pada naiknya Jumlah Uang
beredar itu sendiri. (Suroso, 1993:139)
Inflasi merupakan masalah ekonomi yang dominan di samping masalah
pengangguran yang sudah sejak lama dihadapi masyarakat di seluruh dunia.
Sejarah menunjukkan bahwa inflasi suatu Negara ditandai dengan kenaikan
harga secara cepat, dan hal tersebut terjadi di Mesir sekitar tahun 330 SM pada
waktu pemerintah Alexander Agung menyerbu Persia dengan membawa emas
(hasil rampasan) ke mesir. Juga jerman yang mengalami “Hyper Inflation”
pada awal tahun 1920 an dimana laju inflasi mencapai beberapa ratus persen
pertahunnya. Negara kita juga tidak luput dari penyakit “Hyper Inflation” di
tahun 1960 an dimana laju inflasi mencapai 650%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Pengalaman di berbagai Negara yang mengalami inflasi menunjukkan
bahwa beberapa penyebab tetap inflasi ialah terlalu banyaknya jumlah uang
beredar, upah, krisis energi, paceklik, kekeringan, dan devisit anggaran. Akan
tetapi tidak satupun dari faktor tersebut mampu menjelaskan inflasi secara
konsisten sepanjang waktu. Biasanya di katakana bahwa ada dua jalur sebab
akibat antara Jumlah Uang Beredar dengan inflasi ataupun sebaliknya inflasi
dengan Jumlah uang Beredar. Bilamana tingkat inflasi tersebut turun maka
akan menyebabkan jumlah permintaan akan barang menjadi naik yang mana
tentu saja akan menyebabkan naiknya Jumlah Uang Beredar itu pula.
(Iswardono, 1997:214)
Investasi di artikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman –
penanaman modal dan perlengkapan produksi untuk membeli barang – barang
modal

dan

perlengkapan

produksi

untuk

menambah

kemampuan

memproduksi barang - barang dan jasa – jasa yang tersedia dalam
perekonomian. (Sukirno, 1998:106)
Golongan – golongan dalam masyarakat yang menerima penghasilan,
upah, honorarium, sewa, bunga, premi, deviden dan segala sesuatu dalam
bentuk uang sebagai kontra prestasi atas balas jasa yang merupakan
pendapatan nasional, akan menggunakannya kembali untuk memenuhi
kebutuhannya aka barang – barang konsumsi dengan mempergunakan uang
sebagai perantara. Dengan adanya pembentukan dan penggunaan dari
penghasilan tersebut, terwujudlah suatu arus uang yang disebut sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

peredaran atau sirkulasi uang. Sehingga dengan peningkatan pendapatan
nasional, maka jumlah uang beredar akan meningkat. ( Iswardono, 1994:33)
Berdasarkan uraian diatas maka sangat menarik untuk diamati mengenai
faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar, terutama adanya
sistem moneter dan perbankan di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut
1. Apakah tingkat suku bunga kredit, jumlah investasi, tingkat inflasi, dan
Pendapatan Nasional mempunyai pengaruh yang nyata terhadap jumlah
uang yang beredar di Indonesia?
2. Faktor apakah yang dominan dalam mempengaruhi jumlah uang yang
beredar di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan penelitian
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit, jumlah investasi,
tingkat inflasi, dan Pendapatan Nasional terhadap jumlah uang yang
beredar di Indonesia.
2. Untuk

mengetahui

faktor

apakah

yang

paling

mempengaruhi jumlah uang beredar di Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dominan

dalam

7

1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas,
maka manfaat yang hendak dicapai sehubungan dengan penelitian adalah:
Manfaat penelitian:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengalaman
dan pengetahuan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah
uang Beredar di Indonesia.
2. Bagi institusi yang terkait
Sebagai bahan masukan untuk pertimbangan pengambilan keputusan
dalam menentukan kebijaksanaan dalam mengontrol jumlah uang yang
beredar dan mencapai tujuan stabilitas ekonomi. Dan sebagai tambahan
informasi bagi pihak – pihak yang terkait
3. Bagi mahasiswa
Sebagai masukan dan informasi bagi penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan masalah moneter dan jumlah uang yang beredar.
4. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi fakultas
Ekonomi UPN “Veteran” guna melengkapi perbendaharaan perpustakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu penemuan yang paling menakjubkan dalam sejarah peradaban
manusia adalah uang. Tidak perlu diperdebatkan apakah uang merupakan
penemuan ilmiah atau bukan.Satu hal yang pasti ialah bahwa dengan di
temukannya uang, hidup manusia menjadi lebih mudah dibanding dengan masa
lalu sebelum di temukannya uang. Dengan adanya uang, transaksi yang dilakukan
oleh manusia menjadi lebih mudah, cepat, dan tidak terlalu di batas oleh waktu.
Dewasa ini uang sebagai institusi ekonomi dan komoditas mempunyai peran
penting dalam perekonomian.(Manurung dan Rahardja, 2004:33)
Pengertian uang sebagai institusi adalah uang telah diterima sebagai alat
pembayaran maupun alat penyimpanan nilai. Dengan demikian penggunaan
kehidupan sehari-hari sudah menjadi pola pikir yang baku. Mengingat fungsi
utama dari sebuah intuisi adalah mempermudah kehidupan manusia, baik secara
individu atau sekelompok, maka dapat dikatakan siapapun yang hidup di zaman
modern akan mengalami kesulitan jika tak mau menerima uang.
Uang sebagai institusi ekonomi mempunyai fungsi untuk meningkatkan
kemampuan manusia melakukan alokasi sumber daya ekonomi. ini berkaitan
dengan fungsi – fungsi uang sebagai alat pembayaran, penyimpan nilai, standar
nilai, dan standar pembayaran di masa mendatang. Dengan fungsi – fungsi

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

tersebut manusia semakin mampu meningkatkan kualitas hidupnya melalui
peningkatan efisiensi alokasi sumber daya ekonomi.
Pada umumnya jumlah uang beredar dianggap bisa ditentukan secara
langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan hubungan dengan uang
inti, yang terdiri dari uang kartal ditambah dengan cadangan yang dimiliki oleh
bank-bank umum.perilaku seperti ini berdasarkan pada analisa penentuan jumlah
uang beredar secara mekanis, dimana jumlah uang beredar dihubungkan dengan
uang inti lewat alat pengganda. besarnya angka pengganda ini ditentukan oleh
cadangan perbankan dan rasio antara uang kartal dan uang giral (Iswardono,
1997:111)
Dengan menganggap bahwa kedua perbandingan (rasio) tersebut konstan
untuk satu dekade tertentu, maka penguasa moneter bisa mengendalikan secara
langsung dengan cadangan perbankan. Namun kenyataanya tidak sesederhana itu.
Jumlah uang beredar pada satu periode merupakan hasil perilaku penguasa
moneter yang dalam hal ini adalah bank sentral, bank – bank umum dan
masyarakat (termasuk lembaga keuangan bukan bank). Secara bersama-sama bank
sentral menentukan besarnya uang inti. (anonim, 2001:8)
Perubahan dalam jumlah uang beredar akan berpengaruh terhadap
kegiatan perekonomian di berbagai sektor. Dengan demikian pengelolaan
terhadap jumlah uang beredar harus selalu dilakukan dengan hati – hati dengan
mempertimbangkan pengaruh yang akan terjadi. Dijelaskan bahwa pengaruh uang
dalam masyarakat telah melenyapkan sifat tolong menolong yang merupakan
karakteristik dalam masyarakat. Uang telah memegang peran penting dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

kehidupan manusia. Pada umumnya setiap orang berusaha untuk mengumpulkan
uang sebanyak banyaknya dengan segala upaya. Nampaknya uang telah menjadi
tujuan setiap orang dengan segala macam kegiatannya. (Manullang, 1980:6)
Dalam perkembanganya jumlah uang beredar yakni M1 + uang kuasi terus
menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1998 jumlah uang beredar sebesar Rp
577.381 milyar dan mencapai Rp 646.205 milyar pada tahun 1999, pada tahun
2000 mencapai Rp 747.028 milyar, pada tahun 2001 menjadi Rp 844.053 milyar,
pada tahun 2002 menjadi Rp 883.908 milyar, pada tahun 2003 menjadi Rp
955.692 milyar, pada tahun 2004 menjadi Rp 1.031.207 milyar, pada tahun 2005
menjadi Rp 1.200.483 milyar, pada tahun 2006 menjadi Rp 1.379.878 milyar,
pada tahun 2007 menjadi Rp 1.646.174 milyar, dan pada tahun 2008 meningkat
menjadi Rp 1.892.559 milyar. (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia
2009:26-27)
Undang-undang nomor 23 tahun 1999 memberikan wewenang kepada
bank Indonesia untuk melaksanakan kebijakan moneter terutama dalam rangka
mengendalikan dan menjaga kesetabilan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
untuk menjaga kesetabilan rupiah, bank sentral dapat mengadakan penjualan mata
uang rupiah dengan melakukan pembelian valuta asing seperti dolar amerika.
Penambahan jumlah dolar Amerika akan meningkatkan cadangan internasional
sehingga akan meningkatkan jumlah uang beredar (sasana, 2006:32)
Dengan memberikan kredit kepada beberapa sektor perekonomian, baik
melancarkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, bank
merupakan pemasok (supplier) dari sebagian besar uang beredar dimana dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran sehingga mekanisme kebijakan
moneter dapat berjalan. (Suyatno, dkk, 1993:Xi)
Dilihat dari segi perbankan dapat dikatakan bahwa pertambahan jumlah
uang beredar berasal dari kebijakan perkreditan yang mana bila suku bunga kredit
semakain naik maka keinginan masyarakat untuk menabung akan semakin tinggi
sehingga jumlah uang beredar akan semakin turun. Tetapi sebaliknya bila suku
bunga kredit itu turun maka permintaan kredit akan semakin meningkat yang
mana akan berdampak pada naiknya Jumlah Uang beredar itu sendiri. (Suroso,
1993:139)
Inflasi merupakan masalah ekonomi yang dominan di samping masalah
pengangguran yang sudah sejak lama dihadapi masyarakat di seluruh dunia.
Sejarah menunjukkan bahwa inflasi suatu Negara ditandai dengan kenaikan harga
secara cepat, dan hal tersebut terjadi di Mesir sekitar tahun 330 SM pada waktu
pemerintah Alexander Agung menyerbu Persia dengan membawa emas (hasil
rampasan) ke mesir. Juga jerman yang mengalami “Hyper Inflation” pada awal
tahun 1920 an dimana laju inflasi mencapai beberapa ratus persen pertahunnya.
Negara kita juga tidak luput dari penyakit “Hyper Inflation” di tahun 1960 an
dimana laju inflasi mencapai 650%.
Pengalaman di berbagai Negara yang mengalami inflasi menunjukkan
bahwa beberapa penyebab tetap inflasi ialah terlalu banyaknya jumlah uang
beredar, upah, krisis energi, paceklik, kekeringan, dan devisit anggaran. Akan
tetapi tidak satupun dari faktor tersebut mampu menjelaskan inflasi secara
konsisten sepanjang waktu. Biasanya di katakana bahwa ada dua jalur sebab

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

akibat antara Jumlah Uang Beredar dengan inflasi ataupun sebaliknya inflasi
dengan Jumlah uang Beredar. Bilamana tingkat inflasi tersebut turun maka akan
menyebabkan jumlah permintaan akan barang menjadi naik yang mana tentu saja
akan menyebabkan naiknya Jumlah Uang Beredar itu pula. (Iswardono, 1997:214)
Investasi

di

artikan

sebagai

pengeluaran

atau

pembelanjaan

penanaman – penanaman modal dan perlengkapan produksi untuk membeli
barang – barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang - barang dan jasa – jasa yang tersedia dalam perekonomian.
(Sukirno, 1998:106)
Golongan – golongan dalam masyarakat yang menerima penghasilan,
upah, honorarium, sewa, bunga, premi, deviden dan segala sesuatu dalam bentuk
uang sebagai kontra prestasi atas balas jasa yang merupakan pendapatan nasional,
akan

menggunakannya

kembali

untuk

memenuhi

kebutuhannya

akan

barang – barang konsumsi dengan mempergunakan uang sebagai perantara.
Dengan adanya pembentukan dan penggunaan dari penghasilan tersebut,
terwujudlah suatu arus uang yang disebut sebagai peredaran atau sirkulasi uang.
Sehingga dengan peningkatan pendapatan nasional, maka jumlah uang beredar
akan meningkat. ( Iswardono, 1994:33)
Berdasarkan uraian diatas maka sangat menarik untuk diamati mengenai
faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar, terutama adanya sistem
moneter dan perbankan di Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut
1. Apakah tingkat suku bunga kredit, jumlah investasi, tingkat inflasi, dan
Pendapatan Nasional mempunyai pengaruh yang nyata terhadap jumlah
uang yang beredar di Indonesia?
2. Faktor apakah yang dominan dalam mempengaruhi jumlah uang yang
beredar di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, maka tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit, jumlah investasi,
tingkat inflasi, dan GDP terhadap jumlah uang yang beredar di Indonesia.
2. Untuk

mengetahui

faktor

apakah

yang

paling

dominan

dalam

mempengaruhi jumlah uang beredar di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, maka manfaat yang hendak dicapai sehubungan dengan penelitian adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Manfaat penelitian:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengalaman
dan pengetahuan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah
uang Beredar di Indonesia.
2. Bagi institusi yang terkait
Sebagai bahan masukan untuk pertimbangan pengambilan keputusan
dalam menentukan kebijaksanaan dalam mengontrol jumlah uang yang
beredar dan mencapai tujuan stabilitas ekonomi. Dan sebagai tambahan
informasi bagi pihak – pihak yang terkait
3. Bagi mahasiswa
Sebagai masukan dan informasi bagi penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan masalah moneter dan jumlah uang yang beredar.
4. Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi fakultas
Ekonomi UPN “Veteran” guna melengkapi perbendaharaan perpustakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubugan degan jumlah uang beredar pernah
disampikan oleh beberapa penelitian, antara lain :
2.1.1. Jatmiko (20001:68) dalam penelitian yang berjudul “Beberapa faktor yang
mempegaruhi jumlah uang beredar Di indonesia “.Hasil penelitian menunjukan
secara simultan suku bunga kredit (X1), pendapatan nasional (X2) dan jumlah
kantor bank (X3) berpengaruh secara nyata terhadap jumlah uang beredar (Y)
dimana F hitung (457,563)>F tabel (4,07). Secara parsial hanya pendapatan
nasional yang berpengaruh nyata terhadap jumlah uang beredar dimana t hitung
(14,448)>t tabel (2,306), sedangkan variabel tingkat suku bunga kredit dan jumlah
kantor bank tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah uang beredar, dimana
diperoleh t hitung (-1,6027)t tabel (2,447) untuk X1 t hitung (7,592)>t tabel (2,447) untuk
X2, sedangkan tingkat suku bunga kredit tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah
uang beredar karena t hitung (-0,829)< t tabel (2,447).
2.1.3. Suwarno (2003:13) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Fluktuasi kurs
Rupiah Mata Uang US dollar Di indonesia”. Hasil penelitian menunjukan bahwa
dengan pengujian secara keseluruhan atau simultan (uji F), (X1) pendapatan
nasional, (X2) tingkat bunga deposito, (X3) inflasi dan (X4) krus valuta asing
dengan variabel terikat (Y) dimana, F hitung (9,28)>F tabel (29,17)>9,28. dimana
Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara keseluruhan faktor tingkat bunga
deposito, inflasi dan jumlah uang beredar secara nyata mempengaruhi kurs rupiah
mata uang US dollar.
2.1.4. Pratomo (2004:x) “Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah
uang beredar Di indonesia. Hasil penelitian menunjukan suku bunga deposito,
pengeluaran pemeritah, investasi dan kurs valuta asing di dalam model cukup
bermakna memberikan kontribusi pengaruh terhadap jumlah uang beredar di
indonesia, sedangkan uji secara parsial diketahui suku bunga deposito dan
investasi tidak berpengaruh pada jumlah uang beredar di indonesia. Untuk lain
diantara pengeluaran pemerintah dan kurs valuta asing dinyatakan berpengaruh
terhadap jumlah uang beredar di indonesia.
2.1.5. Febriane (2004:x) “Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah
uang beredar Di indonesia”. Secara simultan menunjukan adanya hubungan secara
nyata antara suku bunga kredit investasi (X1), nilai pembelian SPBU (X2), jumlah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

kantor bank (X3) dan inflasi (X4) terhadap jumlah uang beredar (Y). Dari analisis
uji t, variabel suku bunga kredit investasi tidak berpengaruh terhadap jumlah uang
beredar, hal ini dikarenakan keadaan perekonomian indonesia masih kurang stabil
membuat masyarakat enggan untuk memegang uang dalam bentuk riil. Variabel
nilai pembelian SPBU berpengaruh nyata terhadap jumlah uang beredar dimana.
Variabel jumlah kantor bank berpengaruh secara nyata terhadap jumlah uang
beredar.
penelitan terdahulu dengan penelitian sekarang memang berbeda,
namun memiliki persamaan yaitu berkaitan dengan variabel terikat jumlah uang
beredar tetapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah uang beredar
arti luas yakni M3 (uang kartal dan uang giral ditambah dengan uang kuasi ) dan
penelitian ini menggunakan variabel yang berbeda dengan penelitian sebelumnya
serta dilakukan pada tahun yang berbeda.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Bank menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan
Pengertian bank yang terdapat pada pasal 1 undang – undang nomor
10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang – undang nomor 7 tahun 1992
tentang perbankan yakni bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak (Dendawijaya, 2003:17)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Berikut ini dikemukakan beberapa definisi bank dari berbagai
sumber lain :
1. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan
kredit,baik dengan alat – alat pembayaranya sendiri atau dengan uang yang
di perolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat –
alat penukar baru berupa uang giral (Simorangkir, 1991:18)
2. Bank adalah lembaga perantara keuangan yang mentrasfer dana dari para
pemberi pinjaman kepada para peminjam. (chendler, 1998:144)
3. Menururut undang – undang nomor 14 tahun 1967 tentang dasar- dasar
perkreditan, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang (Suyatno, 1991:3)
Dari beberapa pegertian diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya
bank ialah

lembaga keuangan yang bertujuan untuk menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit maupun dengan jalan mengedarkan alat – alat
penukar baru berupa uang giral serta jasa dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang.

2.2.1.1. J enis Bank
Berdasarkan undang – undang nomor 4 tahun 1998 terhadap berbagai
macam bank, namun hanya membagi dalam dua jenis, yaitu dilihat dari fungsinya,
dan dari segi kepemilikanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

A. Dilihat dari segi fungsinya:
1. Bank sentral (Central Bank) adalah Bank Indonesia sebagaimana
yang di maksud dalam undang – undang 1945 dan berdasarkan
Undang – undang nomor 13 tahun 1968.
2. Bank Umum (Comercial Bank) adalah bank dalam pengumpulan
dananya menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan
dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
3. Bank Tabungan (Saving Bank) adalah bank yang dalam
pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk tabungan
dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam
bentuk surat berharga.
4. Bank Pembangunan (Developement bank) adalah bank yang dalam
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
deposito dan mengeluarkan surat berharga jangka menengah dan
jangka panjang dalam bidang pembangunan.
5. Bank Desa (Rurar Bank) adalah bank yang menerima simpanan
dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung, palawija) dan dalam
usahanya memberikan natura kepada sektor pertanian dan
pedesaan. (suyatno dkk, 1997:15)
B. Dilihat dari segi kepemilikanya:
1. Bank Umum milik pemeritah, yaitu bank yang hanya dapat di
dirikan berdasarkan undang – undang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2. Bank Umum milik Swasta, yaitu bank yang hanya dapat didirikan
dengan menjalankan usaha setelah mendapat ijin dari menteri
keuangan dengan pertimbangan dari Bank Indonesia.
3. Bank

Koperasi,

yaitu

bank

yang

modalnya berasal dari

perkumpulan – perkumpulan koperasi (Suyatno dkk, 1997:15)

2.2.1.2. Fungsi Bank
Fungsi

Bank

adalah

menghimpun

dana

dari

masyarakat

dan

menyalurkanya kembali pada masyarakat untuk berbagi tujuan atau sebagai
finansial intermediary.
Secara spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut:
a. Agen of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah Trust atau kepercayaan, baik
dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan
mau menitipkan dananya di bank apabila di landasi oleh unsur
kepercayaan.
b. Agen of Development
Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu moneter dan sektor
riil, tidak dapat dipisahkan. Kedalam sektor tersebut berinteraksi saling
mempengaruhi satu dengan yang lain.
c. Agen of Services
Disamping melakkan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Jasa – jasa yang di tawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan
perekonomian masyarakat secara umum (Susilo dkk, 2000:6)

2.2.2. Uang
2.2.2.1. Pengertian Uang
Berdasarkan definisi uang menurut penulis ekonomi adalah sebagai
berikut :
1. Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran
barang – barang (Robertson dalam Manulang, 1983:13)
2. Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar hutang
(Sayers dalam Manulang, 1983:13).
3. Uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar
(Pigou dalam Manulang, 1983:14).
4. Uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan pada umumnya diterima
umum dalam pembayaran pembelian barang-barang, jasa-jasa dan untuk
pembayaran hutang (Thomas dalam Manulang, 1983:14).
5. Uang adalah kekayaan dengan mana (dimana) atau pemilik kekayaan
dapat melunaskan hutangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga
(Hart dalam Manulang, 1983:14)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, uang
adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat pembayaran untuk
pembelian barang dan jasa, pembayaran hutang dan penimbunan kekayaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang meng