Kedudukan dan Kekuatan Hukum Perjanjian Lisensi Merek dari Merek yang Dibatalkan Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

ABSTRAK
KEDUDUKAN DAN KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN LISENSI MEREK
DARI MEREK YANG DIBATALKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK
Amanda Julius
110110090138
Merek merupakan bagian penting dalam kegiatan usaha, selain sebagai
alat publikasi bagi barang dagangannya, merek juga dipakai sebagai alat
ukur mengenai kualitas barang yang diperdagangkan oleh produsen. Dalam
perkembangannya merek tidak hanya dipakai sebagai identitas suatu barang
yang diperdagangkan, namun merek juga dipakai sebagai alat untuk mencari
bentuk tambahan penghasilan karena didalam merek melekat hak moral bagi
pemakainya. Dengan hak moral inilah dunia Internasional mulai melindungi
merek melalui perjanjian-perjanjian Internasional dalam bidang perdagangan
yang salah satunya adalah TRIPs (Trade Related Aspect Of Intellectual
Property Rights) yang merupakan lampiran dalam perjanjian organisasi
perdagangan dunia (WTO Agreement). Atas dasar hal tersebut Indonesia
berkewajiban meratifikasi ketentuan dalam TRIP’s khususnya mengenai
merek dengan mengeluarkan keputusan pengesahan WTO Agreement
dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 7 tahun 1994.
Atas dasar pengesahan ini perusahaan mulai melakukan promosi

secara besar-besaran dalam lintas perdagangan Internasional khususnya di
Indonesia melalui Perjanjian Lisensi. Perjanjian Lisensi dilaksanakan oleh
dua pihak yaitu pemberi lisensi (licensor) dan penerima lisensi (licensee).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptis
analisis dan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Data yang
dipergunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder sebagai data utama
dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan, ditunjang
dengan data primer yang diperoleh dengan studi lapangan.
Berdasarkan analisa terhadap masalah yang penulis ambil, penulis
berkesimpulan bahwa terdapat kekosongan hukum didalam Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2001 tentang merek khususnya mengenai perlindungan
terhadap kedudukan dan kekuatan hukum perjanjian lisensi yang memiliki
kekuatan mengikat bagi para pihak serta tidak terdapat pengaturan mengenai
siapa badan yang berhak menentukan besarnya royalti yang harus
dikembalikan oleh pemberi lisensi apabila merek yang menjadi objek
perjanjian lisensi tersebut dibatalkan.

v