Akibat Hukum Pemakaian Merek Yang Memiliki Persamaan Pada Pokoknya Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

8

ABSTRAK
AKIBAT HUKUM PEMAKAIAN MEREK YANG MEMILIKI
PERSAMAAN PADA POKOKNYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK
Penelitian ini bertujuan mengetahui tolak ukur seseorang atau badan usaha
dapat dianggap telah melakukan pelanggaran merek dalam hal mereknya memiliki
persamaan dengan merek milik orang lain atau dengan perkataan lain memiliki
persamaan pada bentuk pokoknya. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian
ini adalah apakah faktor penyebab terjadinya pemakaian merek yang memiliki
persamaan pada pokoknya, apakah akibat hukum terjadinya pemakaian merek
yang memiliki persamaan pada pokoknya serta bagaimana penyelesaian sengketa
terjadinya pemakaian merek yang memiliki persamaan pada pokoknya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder. Namun
dalam penelitian ini lebih menggunakan data sekunder, pengumpulan data
dilakukan dengan cara studi kepustakaan dengan mengkaitkan permasalahan
persamaan pada pokoknya dalam hak merek tersebut di atas dengan mengkaji
peraturan perundang-undangan serta bahan bacaan seperti buku-buku, jurnal,
artikel, majalah, surat kabar yang terkait dengan penilitian ini. Metode Penelitian
yang digunakan penulis adalah Metode penelitian Normatif Kualitatif yaitu

penelitian yang dilakukan berdasarkan undang-undang dan asas-asas hukum yang
berhubungan dengan merek yang dianalisis secara kualitatif terhadap
permasalahan merek yang memilikipersamaan pada pokoknya.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan faktor penyebab terjadinya
pemakaian merek yang memiliki persamaan pada pokoknya adalah mengangkat
nilai jual suatu barang dengan meniru produk lain yang sejenis untuk
mendapatkan keuntungan yang besar, Lemahnya aturan mengenai merek dalam
hal ini Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek khususnya
penafsiran terhadap Pasal 6 ayat (1) sehingga memberikan kesempatan kepada
setiap orang atau badan usaha untuk meniru produk lain yang sejenis, lemahnya
kesadaran untuk mendaftarkan merek hasil karya atau produksi dan lemahnya
kesadaran hukum masyarakat untuk menghargai merek hasil karya orang lain.
Akibat hukum terjadinya pemakaian merek yang memiliki persamaan pada
pokoknya adalah maka dapat diancam dengan sanksi yang diatur dalam UndangUndang Merek dan juga Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Selain produk yang
memiliki persamaan pada pokoknya ditarik dari pasaran juga kepada pelaku dapat
dikenakan sanksi pemberian ganti rugi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Merek. Penyelesaian sengketa terjadinya pemakaian merek yang memiliki
persamaan pada pokoknya dapat ditempuh melalui jalur mediasi. Apabila jalur
tersebut tidak dapat menyelesaikan sengketa maka dapat dipilih lingkup

pengadilan domisili para pihak untuk mendaftarkan di Pengadilan Niaga setempat.
Kata Kunci: Merek, Persamaan, Pada Pokoknya

Universitas Sumatera Utara