KONTRIBUSI PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA AJAR TERHADAP KOMPETENSI GURU IPA BIOLOGI DALAM MEMPRODUKSI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SMP KOTA PEMATANGSIANTAR.

(1)

1

KONTRIBUSI PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA AJAR TERHADAP KOMPETENSI GURU IPA BIOLOGI DALAM MEMPRODUKSI

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DI SMP KOTA PEMATANGSIANTAR

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh : SUTRESMAN NIM : 8136174028

P R O G R A M P A S C A S A R J A N A UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

iv

ABSTRAK

Sutresman. Kontribusi Pelatihan Pembuatan Media Ajar Terhadap Kompetensi Guru IPA Biologi dalam Memproduksi Media Pembelajaran Berbasis TIK di SMP Kota Pematangsiantar. Tesis, Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Pasca Sajana, Universitas Negeri Medan, 2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru IPA Biologi terhadap TIK serta kemampuannya dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK di SMP Kota Pematangsiantar

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan kompetensi guru IPA Biologi di SMP Kota Pematangsiantar setelah dilaksanakan pelatihan. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru IPA yang mengajar Biologi di kelas VII dan VIII SMP Kota Pematangsiantar. Untuk memperoleh data dari hasil pelatihan ini dilakukan observasi langsung dan test performance sebelum dan sesudah pelatihan. Tekhnik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan skor dan persentase. Pada setiap guru yang diteliti diberikan angket observasi sebanyak 35 butir indikator pernyataan dikelompokan ke dalam empat aspek dan test performance sebanyak 22 indikator pertanyaan dikelompokan ke dalam dua aspek

Jenis penelitian yang dilakukan adalah peneliti pengembangan. Sebelum perlakuan diberikan kepada guru, terlebih dahulu dilakukan observasi persepsi guru. Skor observasi persepsi guru 625, sember media 759, alat bantu 347, faktor pendukung 207. Skor test performance sebelum pelatihan 139 untuk mengoperasikan komputer laptop, 672 untuk mengembangkan Power Point dan 711 untuk mengembangkan Windows Movie Maker. Skor test performance sesudah pelatihan 176 untuk mengoperasikan komputer laptop, 978 untuk mengembangkan Power Point dan 943 untuk mengembangkan Windows Movie Maker. Skor tertinggi guru mengembangkan Power Point 64 dan mengembangkan Wiondows Movie Maker 60.


(5)

v

ABSTRACT

Sutresman: Contributions Training Instructional Media Creation Of Science Biology Teacher Competence in Producing Media-Based Learning ICT in Junior High School Pematangsiantar. Thesis, Medan : Biology Education Program Post-Graduate Studies, University of Medan, 2015.

The purpose of this study was to determine the perception of science Biology teacher to ICTs as well as its ability to develop ICT-based learning media in Junior High School Pematangsiantar.

The problem in this study is whether there is a difference competence science biology teacher in junior high school Pematangsiantar after implemented training. The population in this study is a science teacher who taught biology in class VII and VIII Junior High School Pematangsiantar. To obtain the data from the results of this training conducted direct observation and test performance before and after training. Techniques of data analysis using descriptive qualitative scores and percentages. Every teacher who studied given armature observation statement as much as 35 grains of indicators grouped into four aspects and test performance indicators as many as 22 questions grouped into two aspects.

Type of research is the development of researchers. Before the treatment is given to teachers, first performed teachers' perceptions observation. Observation score teachers' perceptions 625, media sources 759, tools 347, supporting factor 207. Test score performance before training 139 to operate the laptop computer, 672 to develop Power Point and 711 to develop Windows Movie Maker. Score test performance before training to operate the laptop computer 176, 978 to develop Power Point and 943 to develop Windows Movie Maker. The highest scores of teachers developing Power Point 64 and develop Windows Movie Maker 60.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Judul tesis ini adalahKontribusi Pelatihan Pembuatan Media Ajar Terhadap Kompetensi Guru IPA Biologi dalam Memproduksi Media Pembelajaran Berbasis TIK di SMP Kota Pematangsiantar”. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari semua pihak penulisan ini tidak akan terwujud, untuk itulah kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea selaku direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Syahmi Edi, M.Si selaku dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan motivasi, tuntunan, arahan, dan telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dalam penulisan tesis.

3. Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan motivasi, tuntunan, arahan, dan telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dalam penulisan tesis.

4. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku ketua program studi pendidikan biologi sekaligus narasumber.

5. Ibu Dr. Fauziah Harahap, M. Si selaku nara sumber yang banyak memberikan masukan – masukan dan penjelasan dalam penulisan tesis .


(7)

vii

6. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku narasumber yang banyak memberikan masukan – masukan dan penjelasan dalam penulisan tesis.

7. Seluruh dosen dan staff di lingkungan program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuannya.

8. Bapak Drs. Resman Panjaitan, selaku kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Pematangsiantar yang telah banyak memberikan motivasi dan izin untuk penelitian.

9. Bapak Drs Jekson Gultom, selaku sekretaris Dinas Pendidikan kota Pematangsiantar yang banyak memberikan banyak waktu dalam memonitor kegiatan pelatihan.

10.Bapak Drs. Tolopan Doloksaribu selaku kabid dikmenti Dinas Pendidikan kota Pematangsiantar yang banyak memberikan banyak waktu dalam memonitor kegiatan pelatihan

11.Bapak Jekson Gultom, S. Pd. M.M dan Ibu Rosmayana, S.Pd. MM, selaku ketua dan sekretaris MK2S SMP kota Pematangsiantar yang telah banyak membantu dalam hal moril dan materil

12.Kepala SMP Negeri 1 Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.

13.Kepala SMP Negeri 2 Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian

14.Kepala SMP Negeri 4 Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.


(8)

viii

15.Kepala SMP Negeri 6 Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.

16.Kepala SMP Negeri 10 Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.

17.Kepala SMP Swasta Tamansiswa Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.

18.Kepala SMP Swasta Pelita YPI Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.

19.Kepala SMP Swasta YPK Pematangsiantar yang telah memberi izin untuk peneitian.

20.Bapak Dani Syahbudi selaku staf data dan informasi Dinas Pendidikan kota Pematangsiantar yang telah membantu sebagai observer.

21.Bapak First Bahagia Girsang, S. Pd selaku guru dan operator sekolah yang telah membantu sebagai observer.

22.Bapak Rahmadhan Purba, S. Pd selaku guru dan operator sekolah yang telah membantu sebagai observer.

23.Kepada kedua orang tua tercinta Samsuddin dan Rasinem yang mendukung dan memberi banyak motivasi selama penulis mengikuti perkuliahan hingga selesai.

24.Kepada kedua mertua saya Surepno dan Mesnah yang mendukung dan memberi banyak motivasi selama penulis mengikuti perkuliahan hingga selesai.


(9)

ix

25.Kepada istri saya Mustika dan anak saya Treska Afiqah yang mendukung dan memberi banyak motivasi serta inpirasi selama penulis mengikuti perkuliahan hingga selesai.

26.Kepada semua kakak dan adik – adik tercinta saya, serta kepada semua pihak yang telah banyak memberikan motivasi dan semangat kepada penulis sehingga penulis menyelesaikan tesis ini.

27.Kepada semua teman – teman angkatan XIII Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telang memberi semangat dan dukungan.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pembaca dalam meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

Pematangsiantar, Agustus 2015 Penulis,

S U T R E S M A N NIM. 8136174028


(10)

(11)

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel. 3.1 Guru Mata Pelajaran IPA KELAS VII dan VIII……… 32

Tabel. 3.2 Kisi-kisi Instrument Angket Persepsi Guru Terhadap TIK... 37 Tabel. 3.3 Kisi-kisi Test Performa Kemempuan Menggunakan Powerpoint 40

Tabel. 3.4 Kategori Performance Kompetensi TIK Guru………... 40

Tabel. 3.5 Kisi-kisi Test Performa Kemempuan Menggunakan Windows

Movie Maker……….. 41

Tabel. 3.6 Kategori Performance Kompetensi TIK Guru………... 42

Tabel. 3.7 Lembar Observasi Proses Pelatihan pengembangan Media Power

Point……… 43

Tabel. 3.8 Lembar Observasi Proses Pelatihan pengembangan Media

Windows Movie Maker……….. 45

Tabel. 3.9 Kisi-kisi Rubrik Penilaian Power Point……….. 47

Tabel . 3.10 Kisi-kisi Rubrik Penilaian Movie Maker……….... 48 Tabel . 3.11 Interval dan Pengkategorian Penilaian Power Point Karya Guru

IPA……….. 49

Tabel . 3.12 Interval dan Pengkategorian Penilaian Power Point Karya Guru

IPA……….. 50

Tabel . 4.1 Perbandingan Rerata Persepsi Guru IPA Terhadap TIK………… 52

Tabel. 4.2 Distribusi Observasi Pengamatan Pengembangan Media


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale……….. 26 Gambar. 3.1 Alur penelitian……….. 35 Gambar. 4.1 Persentase TIK sebagai alat komunikasi dan hiburan……... 53 Gambar. 4.2 Persentase TIK sebagai sumber dan media pembelajaran.... 54 Gambar . 4.3 Persentase TIK sebagai alat bantu... 55

Gambar . 4.4 Persentase TIK sebagai peluang peningkatan karir……... 56

Gambar . 4.5 Skor penilaian media pembelajaran karya guru IPA SMP Kota


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1 Instrumen angket persepsi (pendapat) guru terhadap

TIK……… 79

Lampiran. 2 Instrumen observasi test performance (kompetensi) guru

menggunakan TIK (Powerpoint)……….. 81

Lampiran. 3 Rubik penilaian test performa 1 dan 2 (powerpoint)…….... 83 Lampiran. 4 Instrumen observasi test performance (kompetensi) guru

menggunakan TIK (Windows Movie Maker)……….... 84 Lampiran. 5 Rubik penilaian test performa 1 dan 2 (powerpoint)……... 86 Lampiran. 6 Lembar observasi proses kegiatan pelatihan pengembangan

media pembelajaran berbasis TIK……... 87 Lampiran. 7 Lembar penilaian powerpoint yang dikembangkan guru….. 90 Lampiran. 8 Rubik penilaian powerpoint yang dikembangkan guru…… 91 Lampiran. 9 Lembar penilaian Windows Movie maker yang

dikembangkan guru……….. 92

Lampiran. 10 Rubik penilaian Windows Movie maker yang

dikembangkan guru……….………. 93

Lampiran. 11 Rekapitulasi angket persepsi guru IPA Biologi terhadap TIK 94 Lampiran. 12 Skor dan persentase persepsi guru terhadap TIK sebagai alat

komunikasi dan hiburan………. 96

Lampiran. 13 Skor dan persentase persepsi guru terhadap TIK sebagai

sumber media pembelajaran……….…. 98

Lampiran. 14 Skor dan persentase persepsi guru terhadap TIK sebagai alat

bantu……….………. 100

Lampiran. 15 Skor dan persentase persepsi guru terhadap TIK sebagai

faktoe peluang peningkatan kariri………. 101 Lampiran. 16 Rekapitulasi skor perolehan test performance 1

pengembangan media pembelajaran berbasis TIK

(Powerpoint)……….. 102 Lampiran. 17 Persentase perolehan skor test performance 1 pengembangan

media berbasis TIK (Powerpoint)………. 103 Lampiran. 18 Rekapitulasi skor perolehan test performance 1

pengembangan media pembelajaran berbasis TIK (Windows

Movie maker)………. 106 Lampiran. 19 Persentase perolehan skor test performance 1

pengembangan media berbasis TIK (Windows Movie

maker)………... 107 Lampiran. 20 Rekapitulasi skor perolehan test performance 2

pengembangan media pembelajaran berbasis TIK

(Powerpoint)……….. 110 Lampiran. 21 Persentase perolehan skor test performance 2 pengembangan

media berbasis TIK (Powerpoint)………. 111 Lampiran. 22 Rekapitulasi skor perolehan test performance 2

pengembangan media pembelajaran berbasis TIK (Windows


(15)

xv

Lampiran. 23 Persentase perolehan skor test performance 2 pengembangan media berbasis TIK (Windows Movie

maker)………... 115 Lampiran. 24 Perbandingan skor nilai dan persentase test performance

kompetensi TIK guru sebelum dan sesudah pelatihan

(Windows Movie maker)………..…………. 118 Lampiran. 25 Perbandingan skor nilai dan persentase test performance

kompetensi TIK guru sebelum dan sesudah pelatihan

(Powerpoint)………. 119 Lampiran. 26 Rekapitulasi nilai powerpoint karya guru IPA Biologi……. 120 Lampiran. 27 Persentase skor nilai pengembangan Powerpoint karya guru 121 Lampiran. 28 Rekapitulasi nilai Windows Movie maker karya guru IPA

Biologi……… 124

Lampiran. 29 Persentase skor nilai pengembangan Windows Movie maker


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Teknologi yang mendukung cara tersebut makin disempurnakan dari waktu ke waktu. Perkembangan TIK yang begitu cepat terkadang membuat kita belum siap untuk memanfaatkannya secara maksimal.

Di Indonesia sendiri, pemanfaatan TIK khususnya dalam pembelajaran masih sangat kurang. Sementara dalam menghadapi era globalisasi, pemanfaatan TIK menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja, terutama dalam belajar dan pembelajaran. Selain itu, kita juga dapat mengikuti setiap perkembangan baru di seluruh belahan dunia dengat mudah. Dengan kata lain, mau tidak mau kita harus mengetahui, memahami, menguasai bahkan mengembangkan teknologi tersebut agar tidak ketinggalan dalam perkembangan dunia yang makin global

Pada saat ini perkembangan TIK telah menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari usia muda hingga usia tua, mulai dari dunia bisnis sampai dunia pendidikan sangat merasakan manfaatnya. Seiring dengan perkembangan TIK tersebut, maka perkembangan teknologi komputer juga sangat pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya sebatas pada penyimpanan


(17)

2

perkembangan komputer juga dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan.

Selain sarana untuk menyajikan informasi, komputer juga dapat dimanfaatkan di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk membantu urusan keadministrasian saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam membantu guru pada proses pembelajaran, baik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maupun Kurikulum 2013.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang baik guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. IPA merupakan wahana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sikap serta bertanggung jawab kepada lingkungan. IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkanmelalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended; (2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; dan (4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Empat unsur utama IPA ini seharusnya muncul dalam pembelajaran IPA.


(18)

3

. Keterpaduan IPA SMP/MTs dalam pembelajaran diwujudkan dengan berbagai cara :

1. Kompetensi Dasar (KD) IPA telah mengarah pada pemaduan. Guru dapat mengimplementasikan pemaduan lebih lanjut di kelas.

2. Di dalam Buku pegangan bagi peserta didik, pemaduan IPA dilakukan

dengan merumuskan tema-tema besar yang menjadi tempat pemaduan topik/subtopik IPA. Tema-tema tersebut adalah: materi, sistem, perubahan, dan interaksi.

Pemaduan antar konsep dalam tema besar dilakukan secara connected, yakni suatu konsep atau prinsip yang dibahas selanjutnya “menggandeng” prinsip, konsep, atau contoh dalam bidang lain. Misalnya, saat mempelajari suhu, suhu tidak hanya berkaitan dengan benda-benda fisik, namun dikaitkan dengan perilaku hewan terkait suhu.

Terakhir, seorang guru IPA yang baik adalah:

1. Menguasai bahan, terutama konsep-konsep yang akan diajarkan. Dalam

hal ini guru harus dapat mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan IPA yang terjadi.

2. Bersikap kreatif dan aktif. Guru diharapkan selalu mengembangkan kreativitas secara aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga situasi belajar tidak membosankan dan monoton.


(19)

4

Untuk mengetahui faktor apa saja nantinya yang menjadi gendala dalam pelaksanaan, peneliti melakukan observasi langsung pada guru – guru mata pelajaran IPA di SMP Kota Pematangsiantar. Berdasarkan hasil observasi ditemukan masih banyaknya guru IPA yang belum tahu cara menggunakan TIK. Membuka komputer atau laptop, mengoperasikan program aplikasi (Microsoft PowerPoint dan Windows Movie Maker) yang terdapat dalam komputer atau laptop, dari 20 orang guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hanya 40% yang

mampu membuka dan mengoperasikan aplikasi (Microsoft PowerPoint dan

Windows Movie Maker) yang terdapat pada komputer atau laptopnya.

Ada beberapa alasan mengapa guru – guru di SMP Kota Pematangsiantar tidak memahami dalam penggunaan aplikasi Microsoft PowerPoint yang dikenal sebagai program aplikasi persentase dan Windows Movie Maker yang dikenal sebagai software aplikasi pembuat video diantaranya; (1) Microsoft PowerPoint 2007 dan Windows Movie Maker jarang digunakan sebagai media pembelajaran (2) ada beberapa guru yang memang belum mampu mengoperasikan komputer atau laptop; (3) ada beberapa guru yang enggan mempelajari Microsoft PowerPoint dan Windows Movie Maker dikarenakan kedua aplikasi ini sangat sulit untuk dipelajari bagi guru yang tidak pernah mempelajari TIK; (4) jarangnya para guru menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint dan Windows Movie Maker dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK (5) minimnya pengetahuan guru tentang Windows Movie Maker sebagai salah satu software pembuat video pembelajaran yang dapat terintegrasi dengan slide – slide persetase yang disimpan dalam bentuk gambar.


(20)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah dapat diidentifikasikan permasalahan – permasalahan kompetensi guru dalam penguasaan TIK dalam proses pembuatan media ajar antara lain:

1. Masih kurangnya kemampuan guru IPA di SMP Kota Pematangsiantar

menggunakan TIK.

2. Guru IPA Biologi di SMP Kota Pematangsiantar tidak memiliki laptop atau komputer sendiri, dan hanya menghandalkan komputer yang terdapat di sekolah saja.

3. Guru IPA Biologi di SMP Kota Pematangsiantar tidak terbiasa

menggunakan Microsoft PowerPoint dan Windows Movie Maker

sebagai media pembelajaran.

4. Guru IPA Biologi di SMP Kota Pematangsiantar belum

mengimplementasikan TIK di dalam proses pembelajaran.

5. Guru IPA Biologi di SMP Kota Pematangsiantar sangat jarang mendapatkan pelatihan atau sejenisnya dalam penggunaan dan pengoprasian Microsoft PowerPoint dan Windows Movie Maker.

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya lingkup yang diuraikan maka peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah (1) Penelitian dilakukan pada guru IPA Biologi kelas VII dan VIII se-sub rayon 02 dan 04 SMP Kota Pematangsiantar dalam memproduksi media pembelajaran


(21)

6

berbasis TIK; (2) Media pembelajaran yang dikembangkan dibatasi pada materi tentang Struktur Organisasi kehidupan; (3) Kompetensi guru yang telah mengikuti pelatihan pengembangan media PowerPoint dan Windows Movie Maker; (4) Pembuatan media pembelajaran berbasis TIK dibatasi dengan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint dan Windows Movie Maker; (5) Media yang diproduksi guru dinilai dari segi kesesuaian materi, penampilan dan isi.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana persepsi guru IPA SMP Kota Pematangsiantar terhadap TIK

2. Bagaimana kemampuan guru mengembangkan bahan ajar PowerPoint

selama kegiatan pelatihan?

3. Bagaimana kemampuan guru mengembangkan bahan ajar Windows

Movie Maker selama kegiatan pelatihan?

4. Bagaimana kualitas bahan ajar media berbasis TIKyang dirancang guru setelah mengikuti pelatihan?

5. Bagaimana guru mencetak slide persentase dan menyimpan Project Windows Movie Maker menjadi video pembelajaran ?


(22)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui persepsi guru IPA SMP Kota Pematangsiantar terhadap media pembelajaran berbasis TIK.

2. Identifikasi keterampilan cara menggunakan aplikasi Microsof

PowerPoint pada guru IPA kelas VII dan VIII di SMP Kota Pematangsiantar.

3. Identifikasi keterampilan cara menggunakan aplikasi Windows Movie Maker pada guru IPA kelas VII dan VIII di SMP Kota Pematangsiantar.

4. Mengetahui kualitas bahan ajar berbasis TIK yang dikembangkan oleh

guru IPA kelas VII dan VIII di sub rayon 01 dan 02 SMP Kota Pematangsiantar

5. Mengetahui cara mencetak slide persentase dan menyimpan Project Windows Movie Maker sebagai video pembelajaran dalam CD


(23)

8 1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi guru baik secara teoritis maupun secara praktis sehingga mengurangi beban guru dalam proses perhitungan atau perekapan nilai sebagai hasil akhir proses pembelajaran

1.6.1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan, menambah dan melengkapi referensi tentang cara meningkatkan kompetensi guru IPA Biologi dalam pemanfaatan TIK dalam proses pembuatan media PowerPoint dan diharapkan juga dapat menjadi landasan atau rujukan untuk penelitian lanjutan tentang kompetensi guru IPA Biologi dalam pemanfaatan TIK di dunia pendidikan

1.6.2. Manfaat Praktis

Secara Praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru agar dapat meningkatkan kemampuan penguasaan TIK yang digunakan untuk memperbaiki pembelajaran IPA Biologi melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK, bagi pejabat pembuat kebijakan, aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pengolah nilai di semua guru mata pelajaran pada ruang lingkup Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar


(24)

71 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, batasan masalah, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian kompetensi guru IPA Biologi dalam memproduksi media pembelajaran berbasisTIK di SMP kota pematangsiantar yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Guru IPA Biologi mempunyai persepsi yang positif dalam memandang

TIK sebagai sumber dan media pembelajaran. Persepsi positif ini mempengaruhi sikap guru untuk berusaha meningkatkan kompetensi penguasaan TIK

2. Kegiatan pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan media powerpoint diikuti dengan baik oleh guru, trlihat dari antusiasme para guru mengikuti arahan tutor.

3. Terdapat peningkatan kompetensi guru sebelum dan sesudah mengikuti

pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK sebagai media pembelajaran, kontribusi pelatihan bekisar 54%.

4. Media pembelajaran hasil karya guru yang diproduksi setelah pelatihan rerata sudah menunjukan media yang baikdan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

5. Guru sudah mampu menggunakan media powerpoint dalam proses

pembelajaran IPA sehingga mempengaruhi siswa lebih aktif mengikuti pebelajaran.


(25)

72

5.2. Implikasi

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi antara lain :

1. Untuk memperkaya dan mmenambah khasanah ilmu pengetahuan guna

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan bahan ajar berupa media ajar interaktif IPA Biologi

2. Sumbangan pikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola,

pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang media ajar interaktif IPA Biologi

3. Sebagai bahan pertimbangan dan alternative bagi guru dalam pemilihan media ajar IPA sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika siswa dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja kelompok, kerja individual dan didkusi interaktif dengan difasilitasi media ajar yang mengandung aspek dari multimedia berbasis komputer.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu :

1. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan

dipengaruhi oleh faktoe – factor yang belum mampu terkontrol, maka masih perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas


(26)

73

2. Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba lapangan terbatas untuk melihat. Maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektipan media ajar yang dikembangkan. Sehingga media ajar yang dikembangkan dapat lebih sempurna agar dapat dilakukan penyebaran produk.


(27)

74

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, Zaitun and Mee Chin Wee, (2006). Obstacles Towards the use of ICT Tools in Teacching and Learning of Indformtion Sysrem in Malysian

Univesities, The Intenational Journal of Informations Technologi

Volume 3,0 3 july 2006.

Achimugu, Philip and oluwagbemim (2010). An Evaluation of the Impact of ICT Diffusion in Nigerias Higher Educational. Lead City University

Nigeria. Journal of Information Technologi ImpactVol. 10,No.1

Arsyad, Azhar, (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja GafindoPersada.

Arikunto, (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cetakan ke 3.

Jakarta: Bumi Aksara.

Adeniran Oluwaranti, (2010). An Evaluation of the Impact of ICT Diffusion in Nigeria’s Higher Educational InstitutionsPhilip AchimugulLead City

UniversityNigeriaOluwatolani, Jurnal of Information Technology

ImpactVol.10, No.1,pp.25-34.

Afshari, Mojgan and Kamariah Abu Bakar,(2009). Factor AffectingTeacher Use

of InformationComunication Technologi. International Journal of

Intruction January 2009. Vol.2, no .1ISSN:1694-609X.www.e-iji.net. Agboola, Abdulhameed Kayode. (2005). Assessing the Awareness and

Perceptions of Academic Staff in UsingE-learning Tools for Intructional Delivery in a Post-Secondary Institution: A Case Study,

International Islamic University Malaysia, The Public Sector Innovation

Journal: the Innovation Journal Volume 11 (3).

Aladejana, Francisca (2008). Blended Learning and Improved Biology Teacing in the Nigerian,San Francisco, USA Secondary SchoolsProceedings of the Word Congress on Computer Science 2008.

Alev, Nedim, (20040. Understanding Change: perceived Impact of Educational andInformation Tecnology (E&IT) on Teaching and Learning, school

of Education, University of Leicester, UK, Journal of Turkish Science

Education Volume I, Issue 1 july 2004

Anitah, Sri, (2008). Media Pembelajaran.Surakarta: UPT UNS Press Universitas


(28)

75

Asra, Deni Dermawan dan Cepi Riyana, (2007). Komputer dan Media

Pembelajaran. Jakarta. DIKTI, Depdikdas.

Boucer, Adrian(1998). Information Tecnology-basedTeaching and Learning in HiggherEducation: a view of the economic issuesUniversity of

Warwick,Conventry, United Kingdom Journal of Information

Technology for Teacher Education, Vol. 7,1,199

Djamarah, Syaiful B dan Zain Aswan, (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Depdiknas, (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun

2007Tentang Standar Kualifikasi akademik dan Kompetensi Guru . Jakarta.

Denkanin, Peter and Bob Kibble, (2008). Effective use of ICT in science

Education, mat School of Education, University Edinburgh.

Furneux, Craig,(2004). HowDoes Information Tecnologi Impact The Method,

Potential, and Purpose of Education , ETL, Logan campus,Griffith

University.

Hamalik, Oemar, (2002). Media Pendidikan .Bandung : Penerbit Alumni.

Hadi Purnomo, Catur, (2009). Panduan Belajar Otodidak Microsof Power Point

2007, Jakarta : Mediakita.

Haddad, Wadi D and Alexandra Drexler (2002). Tecnologies for Education

(Potentials, Parameter and Prospects), copyright 2002 by UNNESCO and the Academy For Educational Development

Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, Makalah, 2007,

http://edukasi.Kompasiana.com , diakses tanggal 30 Agustus 2014 Julianto, Teguh. (2008). Peningkatan Kualitas Pembelajaran : Antara

Profesionalitas Guru, Media PembelajaranDan Kualitas Pebelajaran Khazanah Pendidikan : Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol.I,No 1.

Kirsti Ala, Mutha, and Yves Punie,(2008). ICT For Learning, Innovation and

Creativity, European Communities.

Merilainen, Merje and Peter Johnson. (2006). Using modern Information Technology DuringPreservice Teacher Education Practicum Period to Make Training Possible in Possible in Authentic Envoironment,Kokkla


(29)

76

Nasution, S. 2000. Penelitian Ilmiah. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Nwachukwu, Prince Olobe, (2006). The Impact of Professional and NonProfessional Teacher’s ICT Competenciesi Secondary Shcools in

NigeriaUniversity of Helsinkifinland Journal of Information

Technology Impact Vol. 6, No. 2, pp. 101-118,

Naresh, Kumar,(2008). Teacher ReadinessTo Use Technology In The Classroom:

An Empirical Study. European journal of Scietific Research ISSN

1450. Vol 21 no4(6003-616).

M.A Sudjana. Metoda Statiska . (2005). Bandung: Tarsito.

Malik abid Mahmood., (2009). The Use of Information and Communications Technology (ICT) to Improve Accses to in-Service Teacher Education

Progammers for Educational Development in Pakistan. International

Journal of Instruction January 2009 Vol .2,No.1

Madusari O. Yusuf and Modupe R Balogun, (2011). Student-Teachers’ Competence and Attitude towords Information and Communication

Technology : A case Study in a Nigerian University. Contemporary

Educational Technologi (18-36)

Potyrala. Katarzyna , Dr,(2010). ICT tools In Biology Education. Departement of

Biology Didatics, Institute of Biology, Pedagogical University of Cracow, 31-054, Podbrzezie Street No3, Cracow,POLAND

Patmanthara, syaad. Pemanfaatan TIK untuk Perkembangan Pembelajaran

Melalui Web Sekolah.From: http//www.pustekkom.go.id/teknodik. Diakses tanggal 01 Januari 2015.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Thun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Sanaky, Hujair AH, (2010).media Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Kaukaba.

Sudjana, Nana Dan ahmad Rivai,. (2005). Media Pengajaran. Bandung:

SinarBaru Algendindo.

Sardiman, A,M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT.

Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbbin, (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.


(30)

77

Syukur, fatah., (2004). Teknologi Pendidikan. Semarang: Raisail Media Group

Susilina, Rudi dan Cepiriana, (2007). Media pembelajaran. Bandung: CV

Wacanaparina.

Sanjaya, Wina, (2008). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Kepada Standar

Proses Pendidikan, Jakarta: KencanaPrenda Media Grup.

Suryadi, (2007). Pemanfaatan ICT Dalam

Pembelajaran.

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/26/seminar-nasional/. [diaksespadatanggal 06 Maret 2015]

Sudjana, N. 1995. Penilaian Proses hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sutedjo, Budi dan Dharma Oetomo, (2002). E-education; Konsep TI dan Aplikasi

internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offiset.

Uno, Hamzah B,(2009). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wellington, J, (1999). Integrating Multimedia Into Science Teaching : Barriers

and benefid school science review, vol 85 (49-50).

Yusuf Hadi, (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada

Media.

Yamin, Martinis dan Maisah, (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung


(1)

5.2. Implikasi

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi antara lain :

1. Untuk memperkaya dan mmenambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan bahan ajar berupa media ajar interaktif IPA Biologi

2. Sumbangan pikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang media ajar interaktif IPA Biologi

3. Sebagai bahan pertimbangan dan alternative bagi guru dalam pemilihan media ajar IPA sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika siswa dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja kelompok, kerja individual dan didkusi interaktif dengan difasilitasi media ajar yang mengandung aspek dari multimedia berbasis komputer.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu :

1. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh faktoe – factor yang belum mampu terkontrol, maka masih perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas


(2)

73

2. Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba lapangan terbatas untuk melihat. Maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji keefektipan media ajar yang dikembangkan. Sehingga media ajar yang dikembangkan dapat lebih sempurna agar dapat dilakukan penyebaran produk.


(3)

74 Volume 3,0 3 july 2006.

Achimugu, Philip and oluwagbemim (2010). An Evaluation of the Impact of ICT Diffusion in Nigerias Higher Educational. Lead City University Nigeria. Journal of Information Technologi ImpactVol. 10,No.1

Arsyad, Azhar, (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja GafindoPersada. Arikunto, (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cetakan ke 3.

Jakarta: Bumi Aksara.

Adeniran Oluwaranti, (2010). An Evaluation of the Impact of ICT Diffusion in Nigeria’s Higher Educational InstitutionsPhilip AchimugulLead City

UniversityNigeriaOluwatolani, Jurnal of Information Technology

ImpactVol.10, No.1,pp.25-34.

Afshari, Mojgan and Kamariah Abu Bakar,(2009). Factor AffectingTeacher Use of InformationComunication Technologi. International Journal of Intruction January 2009. Vol.2, no .1ISSN:1694-609X.www.e-iji.net. Agboola, Abdulhameed Kayode. (2005). Assessing the Awareness and

Perceptions of Academic Staff in UsingE-learning Tools for Intructional Delivery in a Post-Secondary Institution: A Case Study, International Islamic University Malaysia, The Public Sector Innovation Journal: the Innovation Journal Volume 11 (3).

Aladejana, Francisca (2008). Blended Learning and Improved Biology Teacing in the Nigerian,San Francisco, USA Secondary SchoolsProceedings of the Word Congress on Computer Science 2008.

Alev, Nedim, (20040. Understanding Change: perceived Impact of Educational andInformation Tecnology (E&IT) on Teaching and Learning, school of Education, University of Leicester, UK, Journal of Turkish Science Education Volume I, Issue 1 july 2004

Anitah, Sri, (2008). Media Pembelajaran.Surakarta: UPT UNS Press Universitas Sebelas Maret.


(4)

75

Asra, Deni Dermawan dan Cepi Riyana, (2007). Komputer dan Media

Pembelajaran. Jakarta. DIKTI, Depdikdas.

Boucer, Adrian(1998). Information Tecnology-basedTeaching and Learning in HiggherEducation: a view of the economic issuesUniversity of

Warwick,Conventry, United Kingdom Journal of Information

Technology for Teacher Education, Vol. 7,1,199

Djamarah, Syaiful B dan Zain Aswan, (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007Tentang Standar Kualifikasi akademik dan Kompetensi Guru . Jakarta.

Denkanin, Peter and Bob Kibble, (2008). Effective use of ICT in science Education, mat School of Education, University Edinburgh.

Furneux, Craig,(2004). HowDoes Information Tecnologi Impact The Method, Potential, and Purpose of Education , ETL, Logan campus,Griffith University.

Hamalik, Oemar, (2002). Media Pendidikan .Bandung : Penerbit Alumni.

Hadi Purnomo, Catur, (2009). Panduan Belajar Otodidak Microsof Power Point 2007, Jakarta : Mediakita.

Haddad, Wadi D and Alexandra Drexler (2002). Tecnologies for Education (Potentials, Parameter and Prospects), copyright 2002 by UNNESCO and the Academy For Educational Development

Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, Makalah, 2007, http://edukasi.Kompasiana.com , diakses tanggal 30 Agustus 2014 Julianto, Teguh. (2008). Peningkatan Kualitas Pembelajaran : Antara

Profesionalitas Guru, Media PembelajaranDan Kualitas Pebelajaran Khazanah Pendidikan : Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol.I,No 1.

Kirsti Ala, Mutha, and Yves Punie,(2008). ICT For Learning, Innovation and Creativity, European Communities.

Merilainen, Merje and Peter Johnson. (2006). Using modern Information Technology DuringPreservice Teacher Education Practicum Period to Make Training Possible in Possible in Authentic Envoironment,Kokkla Education Departement, Research in Higher Education Journal


(5)

Nasution, S. 2000. Penelitian Ilmiah. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Nwachukwu, Prince Olobe, (2006). The Impact of Professional and NonProfessional Teacher’s ICT Competenciesi Secondary Shcools in

NigeriaUniversity of Helsinkifinland Journal of Information

Technology Impact Vol. 6, No. 2, pp. 101-118,

Naresh, Kumar,(2008). Teacher ReadinessTo Use Technology In The Classroom: An Empirical Study. European journal of Scietific Research ISSN 1450. Vol 21 no4(6003-616).

M.A Sudjana. Metoda Statiska . (2005). Bandung: Tarsito.

Malik abid Mahmood., (2009). The Use of Information and Communications Technology (ICT) to Improve Accses to in-Service Teacher Education Progammers for Educational Development in Pakistan. International Journal of Instruction January 2009 Vol .2,No.1

Madusari O. Yusuf and Modupe R Balogun, (2011). Student-Teachers’ Competence and Attitude towords Information and Communication Technology : A case Study in a Nigerian University. Contemporary Educational Technologi (18-36)

Potyrala. Katarzyna , Dr,(2010). ICT tools In Biology Education. Departement of Biology Didatics, Institute of Biology, Pedagogical University of Cracow, 31-054, Podbrzezie Street No3, Cracow,POLAND

Patmanthara, syaad. Pemanfaatan TIK untuk Perkembangan Pembelajaran

Melalui Web Sekolah.From: http//www.pustekkom.go.id/teknodik.

Diakses tanggal 01 Januari 2015.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Thun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Sanaky, Hujair AH, (2010).media Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Kaukaba.

Sudjana, Nana Dan ahmad Rivai,. (2005). Media Pengajaran. Bandung:

SinarBaru Algendindo.

Sardiman, A,M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbbin, (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda Karya.


(6)

77

Syukur, fatah., (2004). Teknologi Pendidikan. Semarang: Raisail Media Group Susilina, Rudi dan Cepiriana, (2007). Media pembelajaran. Bandung: CV

Wacanaparina.

Sanjaya, Wina, (2008). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Kepada Standar Proses Pendidikan, Jakarta: KencanaPrenda Media Grup.

Suryadi, (2007). Pemanfaatan ICT Dalam

Pembelajaran.

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/26/seminar-nasional/. [diaksespadatanggal 06 Maret 2015]

Sudjana, N. 1995. Penilaian Proses hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutedjo, Budi dan Dharma Oetomo, (2002). E-education; Konsep TI dan Aplikasi internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offiset.

Uno, Hamzah B,(2009). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wellington, J, (1999). Integrating Multimedia Into Science Teaching : Barriers and benefid school science review, vol 85 (49-50).

Yusuf Hadi, (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Yamin, Martinis dan Maisah, (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.