PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Dalam Memilih Jajanan Sehat.

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak
Sekolah) yang tidak sesuai dengan syarat mengalami peningkatan
presentase dari 57,36% tahun 2009 menjadi 80,79% tahun 2013. Selain itu,
profil proporsi angka kesakitan dan angka kematian pada kasus kejadian
luar biasa keracunan pangan tahun 2013, Jawa Tengah mengalami paparan
tertinggi yaitu 4.935 kasus, dengan korban dirawat 952 orang dan 1 orang
meninggal (BPOM, 2014). Penyebab PJAS tidak memenuhi syarat
diantaranya karena mengandung bahan berbahaya yang dilarang untuk
makanan, tercemar logam berat lebih dari batas maksimal, kualitas
mikrobiologis yang tidak memenuhi syarat dan ditambahkan bahan
tambahan pangan lebih dari batas yang diperbolehkan (BPOM, 2014).
Contoh bahan tambahan tersebut misalnya formalin dan boraks (Khomsan,
2006).

Makanan jajanan atau yang bisa disebut snack foods/street food adalah
makanan dan minuman yang dijual oleh penjual dan penjaja terutama di
jalan-jalan dan tempat umum lainnya (FAO dalam Fellows dan Hilmi,
2011). Jajanan bisa memiliki aspek positif untuk asupan energi antara waktu
makan pagi dan makan siang. Tetapi, bisa berefek negatif jika dalam jajanan

2

ditambahkan Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara sembarangan karena
berbahaya bagi kesehatan (Khomsan, 2006).
Untuk menghindari terjadinya keracunan akibat jajan yang tidak sehat,
Siswa Sekolah Dasar perlu ditingkatkan pengetahuan dan sikapnya dalam
memilih jajanan. Menurut Notoadmodjo (2007), pengetahuan adalah hasil
dari tahu yang diperoleh individu setelah melakukan penginderaan terhadap
objek tertentu. Kemudian sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang
masih tertutup terhadap objek atau stimulus (Notoatmodjo, 2007).
Bloom dalam Notoatmodjo (2012), menyatakan bahwa perilaku adalah
faktor terbesar kedua yang berpengaruh bagi kesehatan setelah lingkungan.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, intervensi pada
faktor perilaku sangat strategis. Salah satu faktor yang mempengaruhi

pembentukan perilaku adalah predisposing factors, termasuk didalamnya
pengetahuan dan sikap (Green Lawrence (1980) dalam Kholid, 2012 dan
Notoatmodjo, 2012).
Untuk membina dan meningkatkan perilaku kesehatan, metode edukasi
atau pendidikan kesehatan lebih tepat daripada metode koersi atau paksaan
(Notoatmodjo, 2012). Karena pengembangan perilaku sehat adalah fungsi
dari pengetahuan dan motivasi. Hal ini memerlukan waktu relatif lama,
tetapi dapat bertahan lama pula (Khomsan, 2006). Promosi kesehatan dalam
hal ini pendidikan kesehatan merupakan salah satu intervensi pada faktor
perilaku, untuk menggugah kesadaran, mempengaruhi, mengajak dan

3

meningkatkan pengetahuan masyarakat, agar melaksanakan gaya hidup
sehat (Notoatmodjo, 2012).
Setelah

dilakukan

studi


pendahuluan

pada

5

siswa

di

SD

Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta, diketahui bahwa 4 dari 5 siswa
tersebut sering membeli jajanan di sekitar lingkungan sekolah. Siswa
banyak membeli jajanan yang tersedia paling dekat keberadaannya, memilih
yang menarik warna dan tampilannya, serta enak rasanya. Siswa tidak
memperhatikan keamanan makanan seperti higienitas dan BTP yang
mungkin ditambahkan maupun kandungan gizinya. Selain itu, Kepala
Sekolah mengatakan bahwa belum pernah dilakukan pendidikan kesehatan

di SD tersebut, serta di sekitar sekolah banyak penjual makanan jajanan
yang dikhawatirkan tidak memenuhi syarat kesehatan. Meskipun Kepala
Sekolah mengatakan belum pernah terjadi kasus keracunan makanan pada
siswa SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta, tetapi pendidikan
kesehatan dibutuhkan untuk menghilangkan atau mengurangi faktor resiko
masalah kesehatan. Sehingga peneliti ingin memberikan pendidikan
kesehatan tentang jajanan untuk mengetahui apakah ada peningkatan
pengetahuan dan sikap siswa dalam memilih jajanan sehat setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian
tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan,
dan sikap siswa dalam memilih jajanan sehat di Sekolah Dasar
Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta.

4

B.

Rumusan Masalah
Pengetahuan dan sikap siswa SD Muhammadiyah dalam memilih

jajanan sehat tergolong rendah, hal ini disebabkan beberapa faktor, salah
satunya karena siswa belum pernah memperoleh pendidikan kesehatan
tentang jajanan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa

dalam

memilih jajanan sehat di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta.

C.

Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap siswa dalam memilih jajanan sehat.


2.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah:
a. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa dalam memilih jajanan
sehat di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta.
b. Mengetahui tingkat sikap siswa dalam memilih jajanan sehat di SD
Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta.
c. Mengetahui apakah setelah diberikan pendidikan kesehatan, siswa
menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap memilih jajanan
sehat.

5

d. Mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap dalam memilih
jajanan sehat antara siswa yang diberi pendidikan kesehatan dengan
siswa yang tidak mendapat pendidikan kesehatan.
e. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap siswa dalam memilih jajanan sehat.
D.


Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.

Siswa : mengetahui tentang jajanan sehat dan jajanan tidak sehat.

2.

Masyarakat : memberikan informasi tentang pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa dalam
memilih jajanan sehat.

3.

Peneliti : sebagai aplikasi ilmu keperawatan yang didapat selama duduk
di bangku kuliah.

4.


Peneliti lain : sebagai bahan masukan atau bahan rujukan bagi yang
ingin melakukan penelitian yang serupa.

E.

Keaslian Penelitian
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, diketahui
penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap siswa dalam memilih jajanan sehat belum pernah
dilakukan di Sekolah Dasar Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta.
Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah :
1.

Ningtyas, Indarto, dan Probowati (2012), melakukan penelitian tentang
sikap murid dan penjual makanan tentang higiene dan sanitasi makanan

6

di SDN kelurahan Rongtengah kecamatan Sampang. Hasil penelitian
menunjukan 71, 43% murid dan lebih dari 80% penjual telah menyadari

akan pentingnya kebersihan dari peralatan penjual makanan terhadap
kesehatan. Perbedaan penelitian ini terletak pada: metode penelitian
(kualitatif-kuantitatif), pengambilan sampel (proportional samplingpurposive random sampling) dan variabel penelitian.
2.

Hamida, Zulaekah, dan Mutalazimah (2012), melakukan penelitian
tentang penyuluhan gizi dengan media komik untuk meningkatkan
pengetahuan tentang keamanan makanan jajanan di SD Muhammadiyah
2 Kauman Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum
diberi penyuluhan tentang keamanan makanan jajanan pengetahuan
subyek sebagian besar tidak baik, sesudah diberi penyuluhan tentang
keamanan makanan jajanan jumlah subyek yang berpengetahuan baik
meningkat 11,4 %. Perbedaan penelitian ini terletak pada: variabel
penelitian,

tujuan

penelitian

(mengetahui


perbedaan-mengetahui

pengaruh), media pendidikan kesehatan (komik – leaflet) dan variabel
penelitian.
3.

Djamaludin, Simanjuntak, dan Rochimah (2011), melakukan penelitian
tentang pengaruh motivasi pesan dan cara penyajian buklet terhadap
persepsi dan pengetahuan siswa sekolah dasar tentang jajanan sehat di
SDN Gunung Batu 2 Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa motivasi pesan dan penyajian buklet tidak memiliki pengaruh
yang nyata terhadap persepsi dan pengetahuan siswa, tetapi

7

menunjukan indikasi bahwa kombinasi buklet dengan pesan positif dan
disajikan tanpa penjelasan lebih mampu meningkatkan persepsi siswa,
sebaliknya kombinasi buklet dengan pesan negatif dan disertai
penjelasan lebih mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang

jajanan sehat. Perbedaan penelitian ini terletak pada metode penelitian
(kualitatif-kuantitatif), desain penelitian (eksperimental faktorial - pre
experiment), dan variabel penelitian.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH Pengaruh Penyuluhan Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Gonilan Kartasura.

0 3 13

PENGARUH PENYULUHAN JAJANAN SEHAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI MADRASAH Pengaruh Penyuluhan Jajanan Sehat Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Gonilan Kartasura.

0 3 13

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

0 2 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

0 3 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATANPENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DALAM MEMILIH JAJANAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Dalam Memilih Jajanan Sehat.

0 2 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh pendidikan kesehatan tentang gaya hidup sehat terhadap tingkat pengetahuan dan sikap dalam mencegah penyakit tidak menular.

0 1 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN Pengaruh pendidikan kesehatan tentang gaya hidup sehat terhadap tingkat pengetahuan dan sikap dalam mencegah penyakit tidak menular.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh pendidikan kesehatan tentang gaya hidup sehat terhadap tingkat pengetahuan dan sikap dalam mencegah penyakit tidak menular.

0 1 6

PENTINGNYA MEMILIH JAJANAN SEHAT DEMI KESEHATAN ANAK

0 0 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA

0 1 10