PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM
MENGHADAPI MENOPAUSE

NASKAH PUBLIKASI

Di susun Oleh :
Putri Pri Mastuti
J 210131015

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITA DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
1

Putri Pri Mastuti, 2Sulastri, 3Ambarwati
ABSTRAK


Menopause merupakan hal yang alami bagi kaum wanita dan tidak dapat
dipungkiri ataupun dihindari. Namun beberapa wanita masih belum mengetahui
tentang hal ini, termasuk perubahan fisiologis maupun psikis yang akan terjadi
setelah menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap wanita dalam menghadapi
menopause. Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen dengan
rancangan pre test and post test one group design. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 41 orang ibu yang berusia lebih dari 35 tahun di Posyandu Aisiyah
Pucangan dan Posyandu Mawar Pabelan Kartasura, yang dtentukan dengan teknik
sampling total sampling. Perlakuan berupa pemberian pendidikan kesehatan
dengan metode ceramah. Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum
dan sesudah perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Teknik analisa data dengan paired sample t-test. Hasil penelitian
menunjukkan nilai rata-rata pre test pengetahuan 10,27 dan nilai rata-rata post test
pengetahuan 11,73. Sedangkan untuk nilai rata-rata pre test sikap sebesar 57,02
dan post test sikap 60,29. Analisis data skor pengetahuan dan sikap menunjukkan
nilai p value 0,000 dimana p < 0,05 maka Ho ditolak. Maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan dan sikap wanita dalam mengahadapi menopause di Posyandu

Aisiyah pucangan dan Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura.
Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Pengetahuan, Sikap, Menopause

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITA DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
1

Putri Pri Mastuti, 2Sulastri, 3Ambarwati
ABSTRACT

Menopause is natural occurrence to the women. It is also accomplished
fact. However, some women still understand yet with the menopause one. It
includes physiological change or psychological change which happens after
menopause. This research paper aims at knowing the influence of health
education toward the women’s knowledge and attitude facing menopause. This
research method is pre experiment with pre test design and post test one group
design. This research sampling amount to 41 mothers who be more than 35years
old at Posyandu Aisiyah Pucangan and Posyandu Mawar Pabelan Kartasura
which is determined by technique sampling - total sampling. The treatment is
giving health education by using lecture method. Measuring of knowledge and

attitude is done before and after treatment. The instrument which is used in this
research is questioner. Technique of analyzing data is paired sample t-test. The
research finding shows the average value of knowledge’s pre-test is 10.27 and
knowledge’s post-test is 11.73. Besides, the average value of attitude’s pre-test is
57.02 and attitude’s post-test is 60.29. Scoring knowledge and attitude of
analyzing data shows p value 0.000 where p < 0.05, Ho is rejected. The
conclusion of this research is having influence between health education toward
the women’s knowledge and attitude facing menopause at Posyandu Aisiyah
Pucangan and Posyandu Mawar Indah Pabelan Kartasura.
Keywords : Health education, Knowledge, Attitude, Menopause

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati

Berdasarkan data yang diperoleh
dari WHO, pada tahun 2000, total
populasi wanita yang mengalami
menopause di seluruh dunia mencapai
645 juta orang, tahun 2010 mencapai

894 juta orang dan diperkirakan pada
tahun 2030 akan mencapai 1,2 milyar
orang (Aso, 2008). Sedangkan data dari
Badan
Pusat
Statistik
(BPS)
menyebutkan proyeksi penduduk pada
tahun 2008 sebanyak 5.320.000 wanita
Indonesia memasuki masa menopause
pertahunnya (BKKBN, 2006).
Menopause merupakan hal yang
alami bagi kaum wanita dan tidak dapat
dipungkiri
ataupun
dihindari,
menopause terjadi karena pengaruh
hormon esterogen dan progesterone
yang menurun. Penurunan drastis kadar
kedua hormon ini akan diikuti berbagai

perubahan pada fisik dan psikis.
Beberapa
wanita
menganggap
menopause merupakan momok yang
menakutkan, kekhawatiran ini berawal
dari pemikiran bahwa dirinya akan
menjadi tidak sehat, tidak bugar dan
tidak cantik lagi ketika menopause itu
datang. Banyak wanita yang mengeluh
dengan datangnya menopause mereka
akan menjadi cemas. Kecemasan yang
muncul pada wanita menopause sering
dihubungkan
dengan
adanya
kekhawatiran
dalam
menghadapi
situasi yang sebelumnya tidak pernah

dikhawatirkan (Proverawati, 2010).
Berdasarkan penelitian tentang
kecemasan wanita yang menghadapi
menopause, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kecemasaan tersebut
antara lain seperti pikiran, kesalahan
proses kognisi yang membuat subjek
merasa takut akan tua, merasa lebih
gemuk, mudah lelah dan sudah tua
(Rostiana dan Kurniati, 2009).

LATAR BELAKANG
Salah satu tolak ukur kemajuan
suatu bangsa seringkali dilihat dari
harapan hidup penduduknya. Data dari
profil Kesehatan Indonesia pada tahun
2013 jumlah penduduk menurut jenis
kelaminnya setiap tahun mengalami
peningkatan dari tahun 2010 sampai
2013. Pada tahun 2010 terdapat

118.010.413 penduduk perempuan,
tahun 2011 sebesar 119.768.768
penduduk perempuan, tahun 2012
sebesar
121.553.332
penduduk
perempuan dan pada tahun 2013
sebesar 123.364.472 (Depkes, 2013).
Menurut Direktur Bina kesehatan
Jiwa kementerian Kesehatan, Eka
Viora dalam majalah Tempo (2013)
usia harapan hidup masyarakat
Indonesia pada tahun 2014 rata-rata
akan mencapai 72 tahun, pada
perempuan angka harapan hidup ini
lebih besar, bisa lima tahun lebih
tinggi. Peningkatan angka harapan
hidup ini menyebabkan bertambahnya
populasi penduduk wanita (Sufa,
2013).

Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2000 jumlah
wanita Indonesia mencapai 14,4 juta
jiwa dan pada tahun 2020 diprediksi
meningkat mencapai 28.822.879 jiwa
(Nugroho,
2008).
Meningkatnya
jumlah penduduk wanita tersebut
berpengaruh terhadap jumlah dan
proporsi penduduk perempuan yang
memasuki usia menopause dimana
setiap
tahunnya
mengalami
peningkatanyang sangat signifikan.
Setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita
diseluruh dunia mengalami menopause
dan diperkirakan meningkat dari 500
juta pada tahun 2015 menjadi lebih dari

1 milyar pada tahun 2030.

1

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati
Tingkat kecemasan yang dialami
wanita dalam menghadapi menopause
berhubungan
dengan
tingkat
pengetahuan yang dimiliki, hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan di Pemukiman Bebesan
Kecamatan Bebesan Kabupaten Aceh
Tengah bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan dan sikap dengan
kecemasan menghadapi menopause
pada ibu usia 45-50 tahun (Zasri, 2012)

Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan di Desa Karang Kepoh II
Salatiga terdapat ibu usia 40-55 tahun
yang memiliki pengetahuan dengan
kategori baik tentang menopause
sebesar 10%, berpengetahuan cukup
77,5% dan berpengetahuan kurang
sebesar 12,5% (Ningtyas, 2011).Hasil
ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan
di
Desa
Ponowaren
Tawangsari
Sukoharjo
yang
menyimpulkan bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan yang

cukup yaitu sebanyak 25 ibu (54,30%),
17 ibu (37,00%) memiliki pengetahuan
baik dan sebanyak 4 ibu (8,70%)
pengetahuan kurang (Hastutik, 2010).
Dari kedua penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan ibuibu tentang menopause sebagian besar
masuk dalam kategori berpengetahuan
cukup.
Pengetahuan
seseorang
akan
mempengaruhi sikap terhadap perilaku
hidup sehat dan dalam menanggulangi
masalah yang kurang dimengerti
mengenai sikap dalam menghadapi
menopause. Begitu juga dalam
kehidupan sehari-hari banyak wanita
yang belum memahami bagaimana
harus bersikap dalam menghadapi
menopause (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan merupakan domain
yang
sangat
penting
untuk
terbentuknya
perilaku
seseorang,

karena apabila suatu perilaku didasari
dengan pengetahuan yang baik maka
ibu akan semakin siap dalam
menghadapi menopause dibandingkan
ibu yang memiliki pengetahuan yang
kurang.
Pengetahuan
seseorang
biasanya diperoleh dari berbagai
macam sumber, seperti media massa,
media cetak, media elektronik, buku
petunjuk, petugas kesehatan, media
poster, kerabat dekat dan sebagainya
(Dewi, 2010).
Berdasarkan survey pendahuluan
yang dilakukan peneliti dengan
melakukan wawancara terhadap 10 ibu
di Posyandu Aisiyah Ranting Pucangan
Kartasura didapatkan hasil 7 dari
sepuluh orang yang diwawancarai
mengatakan sudah tahu apa itu
menopause tetapi mereka masih belum
tahu tentang perubahan-perubahan apa
saja yang akan terjadi pada masa
menopause, dan beberapa dari mereka
mengatakan bahwa mereka bingung
dalam menyikapi perubahan-perubahan
yang terjadi pada dirinya. Begitu pula
dengan
hasil
wawancara
yang
dilakukan di Posyandu Mawar Indah
Pabelan, sebagian dari mereka masih
mempercayai
mitos-mitos
yang
berkembang dikalangan wanita pada
saat menopause, selain itu petugas di
Posyandu tersebut mengatakan bahwa
belum pernah diadakan penyuluhan
tentang menopause, maka penulis
menyadari perlu dilakukan serangkaian
upaya untuk memperbaiki pengetahuan
masyarakat tentang menopause, dan
diharapkan
para
wanita
dapat
mengetahui perubahan-perubahan apa
saja yang akan terjadi ketika
menopause, sehingga seorang wanita
dapat menjalani masa tersebut dengan
sikap yang positif dan lebih obyektif
serta dapat menerima setiap perubahan
yang terjadi pada dirinya dengan lebih

2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati
baik. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan pendidikan
kesehatan dengan metode ceramah
menggunakan alat bantu visual slide
power point sebagai media untuk
meningkatkan pengetahuan responden.
Berdasarkan
latar
belakangt
ersebut di atas, maka peneliti ingin
mengetahui sejauh mana Pengaruh
pendidikan
kesehatan
terhadap
pengetahuan dan sikap wanita dalam
menghadapi menopause di Posyandu
Aisiyah Ranting Pucangan Kartasura
dan Posyandu Mawar Indah Pabelan
Kartasura.

untuk mengetahui adanya pengaruh
pendidikan
kesehatan
terhadap
pengetahuan dan sikap wanita dalam
menghadapi menopause.
Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
Umur
Responden
36-40 Tahun
41-45 Tahun
46-50 Tahun
Total

Distribusi Frekuensi
Frekuensi
Persentase
(orang)
(%)
7
17
25
61
9
22
41
100

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
karakteristik responden berdasarkan
umur paling banyak berumur antara4145 tahun, yaitu sebanyak 25 orang
(61%) dan paling sedikit berumur
antara 36-40 tahun yaitu sebanyak 7
orang (17%).
Tabel 2. Karakteristik
Responden
Berdasarkan
Pendidikan
Terakhir

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah pre eksperiment, dengan
rancangan pre test and post test one
group
design.
Populasi
dalam
penelitian ini adalah seluruh wanita
premenopause di posyandu lansia
Aisiyah ranting Pucangan Kartasura
dan Posyandu Mawar Indah Pabelan
Kartasura sebanyak 41 orang. Teknik
pengambilan sampel dengan teknik
total sampling dengan menjadikan
seluruh populasi sebagai sampel
(Sugiyono, 2005). Dengan kriteria
inklusi bersedia menjadi responden,
wanita yang berusia lebih dari 35
tahun, wanita premenopause, aktif
mengikuti kegiatan di posyandu
Aisiyah ranting Pucangan Kartasura
dan Posyandu Mawar Indah Pabelan
Kartasura. Teknik analisa data yang
digunakan adalah paired t Test
(Riwidikdo, 2012).

Pendidikan
Terakhir
SD
SMP
SMA
Diploma
Sarjana
Total

Distribusi Frekuensi
Frekuensi
Persentase
(orang)
(%)
5
12,2
11
26,8
14
34,1
2
4,9
9
22,0
41
100,0

Tabel 2 di atas menunjukkan
bahwa karakteristik responden berdasar
pendidikan terakhir paling banyak
tamat SMA, yaitu sebanyak 14 orang
(34,1%), dan paling sedikit tamat
Diploma, yaitu sebanyak 2 orang
(4,9%).
Tabel 3. Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Pekerjaan

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

Distribusi Frekuensi
Frekuensi Persentase
(orang)
(%)
Ibu Rumah Tangga
21
51,2
Wiraswasta
7
17,1
Pegawai Swasta
5
12,2
Pegawai Negeri Sipil
8
19,5
Jenis Pekerjaan

Penelitian ini dilakukan di
Posyandu Aisiyah Ranting Pucangan
Kartasura dan Posyandu Mawar Indah
Pabelan Kartasura, tujuan penelitian
3

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati
Total

41

22 orang (53,66%) atau terjadi
kenaikan sikap sebesar 2 orang
(4,88%).

100,0

Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa
karakteristik responden berdasar jenis
pekerjaan paling banyaks ebagai ibu
rumah tangga, yaitu sebanyak 21 orang
(51,2%), dan paling sedikit bekerja
sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak
5 orang (12,2%).

Hasil Analisis Bivariat
1. Uji Normalitas Data
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data
Pre Pengetahuan
Post Pengetahuan
Pre Sikap
Post Sikap

Hasil Analisis Univariat
1. Pengetahuan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Pre Test dan
Post Test
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah

Pre Test

%
8 19,5
30 73,2
3
7,3
41
100

Negatif
Positif
Jumlah

Pre Test

%
21 51,22
20 48,78
41 100,00

-α
0,05
0,05
0,05
0,05

Kriteria
Normal
Normal
Normal
Normal

Tabel 6 di atas memperlihatkan
bahwa data berdistribusi normal, hal
tersebut dibuktikan dengan nilai
signifikansi masing-masing data >
0,05, sehingga disimpulkan data
berdistribusi normal, selanjutnya untuk
uji bivariat jika data numerik
berdistribusi normal menggunakan
Statistict Parametrics dengan Paired
Sample T-Test.
2. Pengaruh Pendidikan Keseha-tan
dengan Menggunakan Media
Ceramah terhadap Pengetahuan
tentang Meno-pause
Tabel 7 Hasil
Uji
Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
dengan
Menggunakan
Model Ceramah terhadap
Pengetahuan
tentang
Menopause

Post Test

%
8 19,5
7 65,9
6 14,6
41
100

Tabel 4 di atas memperlihatkan
nilai pengetahuan pre test kategori baik
terdapat 3 orang (7,3%) responden,
sedangkan pada nilai pengetahuan post
test kategori baik terdapat 6 orang
(14,6%) responden, sehingga terjadi
kenaikan pengetahuan kategori baik
dari pre test ke post test sebanyak 3
orang (7,3%).
2. Sikap
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Sikap
Pre Test dan Post Test
Sikap

-value
0,069
0,056
0,812
0,420

Post Test

%
19 46,34
22 53,66
41 100,00

Pengetahuan
Pre Test

Tabel 5 di atas memperlihatkan
nilai sikap pre test kategori negatif
terdapat 21 orang (51,22%) responden,
kategori positif terdapat 20 orang
(48,78%) responden, sedangkan pada
nilai sikap post test kategori negatif
terdapat 19 orang (46,34%) responden,
kategori positif terdapat 22 orang
(53,66%) responden, sehingga dilihat
dari kategori positif terjadi kenaikan
sikap dari 20 orang (48,78%) menjadi

Post Test

Mean

SD

10,27

1,732

11,73

1,703

T



-10,445 0,000

Tabel 7 di atas menunjukkan
bahwa nilai t = -10,445 dan  = 0,000,
maka diambil keputusan menolak Ho
dan menerima Ha, sehingga dapat
disimpulkan
terdapat
pengaruh
pendidikan
kesehatan
dengan
menggunakan media ceramah terhadap
pengetahuan tentang menopause. Nilai
rata-rata pre test pengetahuan sebesar
10,27 nilai rata-rata post test

4

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati
pengetahuan menjadi 11,73, sehingga
terjadi kenaikan rata rata-rata pre test
ke post test dari 10,27 menjadi 11,73
atau sebesar 1,46.
3. Pengaruh Pendidikan Keseha-tan
dengan Menggunakan Media
Ceramah terhadap Sikap tentang
Menopause
Tabel 8 Hasil
Uji
Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
dengan
Menggunakan
Ceramah terhadap Sikap
tentang Menopause
Sikap
Pre Test
Post Test

Mean
57,02
60,29

SD
4,379
4,501

t



-4,065

0,000

maka kematangan berpikir akan
meningkat, sehingga kemampuan
menyerap
informasi
dan
pengetahuan
termasuk
dalam
pemberian pendidikan kesehatan
mengenai
menopause
juga
meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden paling banyak
berpendidikan
SMA.
Tingkat
pendidikan yang lebih tinggi akan
memudahkan
seseorang
atau
masyarakat
untuk
menyerap
informasi
dan
mengimplementasikannya
dalam
perilaku dan gaya hidup sehari-hari,
khususnya dalam hal kesehatan.
Banyak
faktor
yang
perlu
diperhatikan dalam keberhasilan
pendidikan kesehatan, antara lain
tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi,
adat
istiadat,
dan
kepercayaan masyarakat (Maulana,
2009). Pendidikan bertujuan untuk
mengubah
pengetahuan
atau
pengertian,
pendapat,
konsepkonsep, sikap, dan persepsi serta
menanamkan tingkah laku atau
kebiasaan
yang
baru
serta
meningkatkan pengetahuan yang
cukup atau kurang (Notoatmodjo,
2005).
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa, menurut pekerjaan
responden paling banyak adalah ibu
rumah tangga.Pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga memungkinkan ibu
memiliki waktu yang lebih banyak
untuk memperhatikan diri dan
keluarga semakin banyak, sehingga
Ibu mampu mengenali dirinya
khusunya mengenai menopause
lebih
dini
dan
mampu
mengantisipasi
dengan
sebaik
mungkin.

Tabel 8 di atas menunjukkan
bahwa nilai t = -4,065 dan  = 0,000,
maka diambil keputusan Ho ditolak
atau menerima Ha, sehingga dapat
disimpulkan
terdapat
pengaruh
pendidikan
kesehatan
dengan
menggunakan media ceramah terhadap
sikap tentang menopause. Nilai ratarata pre test sikap sebesar 57,02 nilai
rata-rata post test sikap menjadi 60,29,
sehingga terjadi kenaikan nilai rata-rata
pre test ke post test dari 57,02 menjadi
60,29 atau sebesar 3,27.
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa umur responden
paling banyak antara 41-45 tahun.
Salah satu yang mempengaruhi
pengetahaun dan sikap seseorang
adalah umur (Mubarak, 2006).
Umur
sangat
mempengaruhi
masyarakat dalam memperoleh
informasi yang lebih banyak secara
langsung maupun tidak langsung
sehingga
dapat
menambah
pengalaman,
kematangan
dan
pengetahuan.
Semakin
bertambahnya umur seseorang,

5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati
responden (19,5%) dan kategori
cukup turun menjadi 27 responden
(65,9%).
Penelitian yang dilakukan oleh
Ningtyas di Desa Karang Kepoh II
Salatiga tahun 2011 menunjukkan
terdapat ibu usia 40-55 tahun yang
memiliki pengetahuan baik tentang
menopause
sebesar
10%,
berpengetahuan cukup 77,5% dan
berpengetahuan kurang sebesar
12,5%. Hal ini sejalan dengan
penelitian Hastutik (2010) di Desa
Ponowaren, Kecamatan Tawangsari,
Kabupaten Sukoharjo dengan hasil
sebagian besar responden memiliki
pengetahuan yang cukup yaitu
sebanyak 25 ibu (54,30%), 17 ibu
(37,00%) memiliki pengetahuan
baik dan sebanyak 4 ibu (8,70%)
memiliki pengetahuan kurang.
Pengetahuan adalah hasil tahu
dari manusia yang terdiri dari
sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk
dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya. Pengetahuan diperoleh
baik dari pengalaman langsung
maupun pengalaman orang lain.
Pengalaman adalah guru terbaik,
merupakan sumber pengetahuan
atau cara untuk memperoleh
kebenaran
pengetahuan
(Notoatmodjo, 2005).
Pengetahuan seseorang akan
mempengaruhi
sikap
terhadap
perilaku hidup sehat selain itu dapat
menanggulangi
masalah
yang
kurang dimengerti mengenai sikap
dalam menghadapi menopause.
Begitu juga dalam kehidupan seharihari, banyak wanita yang belum
memahami
bagaimana
harus
bersikap
dalam
menghadapi
menopause (Notoatmodjo, 2007).

1. Pengetahuan
Wanita
dalam
Mengadapi Menopause
Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan pengetahuan
antara
sebelum
dan
setelah
diberikan pendidikan kesehatan.
Nilai rata-rata pre test sebesar 10,27
meningkat menjadi 11,73. Adanya
peningkatan pengetahuan responden
mengenai menopause sebagai akibat
dari penerimaan informasi yang
baru dan bermanfaat bagi wanita.
Penyuluhan dengan metode ceramah
dapat meningkatkan pengetahuan
dimana metode ini paling mudah
diterapkan pada masyarakat yang
bermacam tingkat pengetahuannya.
Metode ini memiliki beberapa
keunggulan seperti pemberi materi
mudah menguasi
kelas atau
pertemuan tersebut, dapat diikuti
oleh banyak peserta, relatif mudah
dalam penyiapan dan pelaksanaan,
teknik ceramah yang baik sangat
mendukung tercapainya penyerapan
dan pemahaman yang optimal
terhadap materi yang disampaikan
(Kostaman, 2010). Selanjutnya
dengan media leaflet diharapkan
dibaca oleh responden dirumah
sehingga
dapat
meningkatkan
pemahaman responden mengenai
menopause.
Pengetahuan responden pada
pre
test
sebagian
besar
berpengetahuan cukup yaitu 30
responden (73,2%) dan hanya 3
responden yang berpengetahuan
baik (7,3%). Setelah mendapatkan
pendidikan kesehatan pengetahuan
responden mengalami peningkatan
ditandai dengan adanya 6 responden
(14,6%)
dengan
kategori
pengetahuan baik, pengetahuan
dengan kategori rendah tidak
mengalami perubahan yaitu tetap 8

6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATANTERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP WANITADALAM MENGHADAPI MENOPAUSE
Putri Pri Mastuti, Sulastri, Ambarwati
seseorang terhadap suatu stimulus
atau obyek (Notoatmodjo, 2007).
Sikap adalah penilaian (bisa berupa
pendapat)
seseorang
terhadap
stimulus atau obyek (dalam hal ini
adalah masalah kesehatan, termasuk
penyakit).
Setelah
seseorang
mengetahui stimulus atau obyek
(masalah
kesehatan
termasuk
penyakit) proses selanjutnya akan
menilai atau bersikap terhadap
stimulus atau obyek kesehatan
tersebut.
Sikap
merupakan
suatu
kesiapan
terhadap
objek
di
lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan
objek.Menurut
Notoatmodjo (2010) ada tiga
komponen sikap, yaitu kepercayaan
(keyakinan) terhadap suatu objek,
kehidupan emosional atau evaluasi
terhadap
suatu
objek,
dan
kecenderungan untuk bertindak.

2. Sikap Wanita dalam Menghadapi
Menopause
Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan sikap antara
sebelum dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata
pre test sebesar 57,02 meningkat
menjadi 60,29 pada nilai rata-rata
post test.
Hasil pre test menunjukkkan
bahwa sikap responden yang negatif
(menolak perubahan yang terjadi)
lebih banyak dari pada responden
yang bersikap positif (menerima
setiap perubahan yang terjadi),
dimana 21 responden (51,22%)
bersikap negatif, dan 20 responden
(48,78%) bersikap positif. Setelah
mendapatkan pendidikan kesehatan
responden yang bersikap positif
lebih banyak dari pada yang
bersikap negatif, atau meningkat 2
responden (4,88%) menjadi 22
responden (53,66%), sedangkan
responden yang bersikap negatif
turun 2 responden (4,88%) dari 21
responden (51,22%) menjadi 19
responden (46,34%).
Sedangkan hasil penelitian
yang
dilakukan
oleh
Dewi
Rahmadhani di Desa Gunung
Kelawas Kecamatan Namorambe
Kabupaten Deli Serdang tahun 2014
menunjukkan
sikap
dalam
mengahapi menopause sebelum
diberikan penyuluhan kesehatan
adalah tidak baik 21 orang (58,3%),
rata-rata sikap ibu 2,278 dengan
standar deviasi 0,6595. Setelah
diberikan penyuluhan kesehatan
adalah sangat baik 23 orang
(63,9%), dengan rata-rata sikap ibu
3,444 dengan standar deviasi
0,8087.
Sikap merupakan reaksi atau
respon yang masih tertutup dari

3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
terhadap Pengetahuan Wanita
dalam Menghadapi Menopause
Hasil penelitian menunjukkan
nilai t = -10,445 dan  = 0,000,
karena p

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap WUS dalam Melakukan Pemeriksaan IVA Di Desa Pabelan.

0 1 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DALAM MELAKUKAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap WUS dalam Melakukan Pemeriksaan IVA Di Desa Pabelan.

0 2 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

0 2 9

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Wanita Dalam Menghadapi Menopause.

0 2 4

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 2 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATANPENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DALAM MEMILIH JAJANAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Dalam Memilih Jajanan Sehat.

0 2 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Tumbuh Kembang Anak Pada Usia Toddler Di Kartasura.

0 1 18

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Melakukan Sadari Pada Ibu cover

0 0 14