PENINGKATAN KOMUNIKASIDAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Think Pair Share (Tps) (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Semester Genap Smp
PENINGKATAN KOMUNIKASIDAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1
Kartasura TahunAjaran2014/2015)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
MUHAMAD MUNZIN
A 410 100 154
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp (0271) 71741 Fax: 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir:
Nama
: Dra. Sri Sutarni, M. Pd
NIK
: 563
Telah membaca dan mencermati naskah publikasi yang merupakan ringkasan
skripsi / tugas akhir dari mahasiswa:
Nama
: Muhamad Munzin
NIM
: A410100154
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi
: Peningkatan
Komunikasi
danHasil
Belajar
MatematikaMelalui
MetodePembelajaranThinkPairShare(TPS)
(PTK
Pada
Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1
Kartasura TahunAjaran2014/2015)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
Oktober 2015
Pembimbing
Dra. Sri Sutarni, M. Pd
PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1
Kartasura TahunAjaran2014/2015)
Oleh
Muhamad Munzin, A 410 100 154, Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Munzin_the_mond@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan hasil
belajar matematika melalui metode pembelajaran Think Pair Share pada siswa
kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Pendekatan penelitian termasuk
penelitian kualitatif. Desain penelitian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan
secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas VIII C, yang dilaksanakan
dalam dua siklus hingga tercapai indikator pencapaian. Subyek penerima
tindakan adalah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura berjumlah
31 siswa. Guru bertindak sebagai subyek pemberi tindakan sekaligus sebagai
pengamat/observer. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, metode
observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan
dengan metode alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Hasil penelitian, ada peningkatan komunikasi dan hasil belajar
matematika yang dapat diamati dari peningkatan persentase indikator-indikator,
yaitu (1) Menyatakan ide matematika melalui berbicara atau lisan dari 32,5%
menjadi 54,83% (2) Mampu menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram
ke dalam ide matematika dari 41,93% menjadi 67,74 (3) Mampu mendengarkan,
berdiskusi, dan menulis tentang matematika dari 51,61% menjadi 70,96 % (4)
Menjelaskan konsep matematika dari 25,80% menjadi 51,61% (5) Memperoleh
nilai di atas KKM (≥70)) dari 41,93% menjadi 77,41%. Kesimpulan yang didapat
dari penelitian ini yaitu penerapan metode pembelajaran Think Pair Share dapat
meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa.
Kata kunci:HasilBelajar; Komunikasi; Think Pair Share
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu bangsa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
masalah-masalah pendidikan. Bangsa yang maju mempunyai kualitas pendidikan
yang baik.Tujuan pendidikan itu sendiri yaitu mengembangkan potensi manusia
agar menjadi manusia dewasa, beradab dan normal (Masykur, 2007: 57). Dalam
pencapaian tujuan pendidikan,komponen pendidikan harus sinergis antara
komponen satu dengan komponen yang lain. Guru merupakan salah satu
komponen
utama
pendidikan
yang menjadi
kunci
keberhasilan
dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Komunikasi
sangat
dibutuhkan
dalam
keberhasilan
pembelajaran
matematika, karena dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan gagasan atau
ide serta membagi pikiran dan penemuan bersama siswa lain. Komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Ujang, 2007:6). Dalam
komunikasi matematika siswa dilibatkan secara aktif untuk menyampaikan ide
yang dimiliki kepada temannya dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Terkait dengan masalah rendahnya berkomunikasi matematika pada siswa,
maka pembenahan proses pembelajaran matematika harus dilakukan. Pemilihan
metode
pembelajaran
yang
tepat
merupakan
salah
satu
solusi
untuk
menanggulangi masalah tersebut. Peningkatan komunikasi matematika akan
berdampak terhadap meningkatnya prestasi belajar matematika siswa ( Sutama,
2013)
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 1
Kartasura pada siswa kelas VIII Csemester genap tahun ajaran 2014/2015 yang
berjumlah 31 siswa, ditemukan adanya permasalahan komunikasi dalam
matematika. Data yang diperoleh sebagai berikut: 1) Mampu menyatakan ide
matematika melalui berbicara atau lisan 10 siswa (32,25%), 2) Mampu
menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika 13
anak (41,93%), 3) Mampu mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang
matematika 16 siswa (51,61%), 4) Dapat menjelaskan konsep matematika 8 siswa
(25,80%), 5) Memperoleh nilai diatas KKM (≥ 70) sebanyak 13 siswa (41,93%).
Akar penyebab masalah bervasiasi,komunikasi matematika pada siswa
bersumber dari guru sebagai fasilitator belajar mengajar di kelas. Dalam
pembelajaran guru belum memanfaatkan metode pembelajaran yang kreatif serta
inovatif, sebagi upaya peningkatan komunikasi dan hasil belajar matematika.
Pada proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi, metode mengajar
yang digunakan masih konvensional, sehingga komunikasi yang terjadi masih satu
arah. Guru jarang ada yang menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang
lebih meningkatkan peran serta siswa di kelas. Salah satu metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan komunikasi siswa adalah pembelajaran dengan metode
pembelajaran Think Pair Share (TPS). Metode pembelajaranThink Pair Share ini
dijadikan sebagai cara yang efektif agar siswa dapat saling berbagi ide mereka,
mengajukan pertanyaan, serta menerima masukan. Sehingga dengan metode
pembelajaran Think Pair Share akan menciptakan peningkatan informasi yang
diperoleh siswa.
Berdasarkan dari uraian di atas, penerapan solusi tindakan tersebut
diharapkan mampu meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika di
SMP Muhammadiyah 1 Kartasura khususnya untuk kelas VIII C.
METODE PENELITIAN
Pada penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain
penelitian tindakankelas (PTK). Menurut Sukiman (2011: 35-36) menyatakan
bahwa
PTKadalahsuatubentukkajian
yang
bersifatreflektifolehpelakutindakan,untukmeningkatkankemantapanrasionaldaritin
dakan-tindakanmerekadalammelaksanakantugas,
memperdalampemahamanterhadaptindakan-tindakanyang
dilakukan,
sertamemperbaikidimanapraktek-praktekpembelajarandilaksanakan.
Penelitiantindakan kelas ditandaidenganadanyaperbaikan berulang-ulang
sehinggatercapainya
daripenelitiantersebut.Perbaikantersebutdilakukanpadasetiapsiklus
dirancangolehpeneliti.PTK
tujuan
yang
bercirikanperbaikanterusmenerussehinggakepuasanpenelitimenjaditolakukurberha
silnya(berhentinya) siklus-siklustersebut (Sutama, 2011: 95).
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Pemilihan
tempat ini berdasarkan pertimbangan karena masih rendahnya komunikasi belajar
matematika siswa dan di sekolahan ini belum pernah dilakukan penelitian dengan
judul yang sama dengan peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2015dan
kelas VIII C sebagai subjek penerima tindakan dengan jumlah siswa 31 siswa
yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Sedangkan subjek
pelaku tindakan adalah guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu 1) observasi
digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung pemahaman konsep
matematika siswa, 2) catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadiankejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran matematika
berlangsung, 3) dokumentasi meliputi RPP, daftar nama siswa, lembar tanggapan
guru setelah penelitian serta foto setiap pelaksanaan tindakan, 4) tes digunakan
untuk memperoleh data tentang sejauh mana peningkatan komunikasi
danhasilbelajar yang mengacu pada indikator.
Teknik analisis data menggunakan proses analisis data, penyajian data,
dan verifikasi data. Pada proses analisis datapeneliti mengumpulkan data
kemudian melakukan reduksi data meliputi memilih data berdasarkan relevansi,
menyusun data, penyederhanaan data dan transformasi data kasar dari hasil
catatan lapangan proses dilakukan di setiap tindakan pelaksanaan.Pada tahap
penyajian data, penelitimengumpulkan informasi kemudian disusun dengan runtut
dari data tersebut sehingga mudah dipahami dandapat disimpulkan.Sedangkan
verifikasi data dilakukan secara bertahap untuk memperolehkesimpulan yang
akurat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh pada
tindakan siklus I dan siklus II dengan metode pembelajarantipeThinkPairShare,
terjadi peningkatan komunikasi danhasilbelajar matematika siswa dalam
pembelajaran.
Data yang diperoleh peneliti tentang komunikasi siswa kelas VIII C SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan
siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4. 1
Data PeningkatanKomunikasi
Setelahtindakan
Komunikasi
Menyatakan
matematia
Sebelumtindakan Indikatorpencapaian
ide
melalui
10siswa
32,25%
50 %
Siklus I
Siklus II
13siswa
17siswa
41,93%
54,83 %
16siswa
21siswa
51,61%
67,74 %
18siswa
22siswa
58,06%
70,96 %
12siswa
16siswa
38,70%
51,61 %
berbicara atau lisan
Mampu
menghubungkan
13siswa
benda nyata, gambar
41,93 %
65 %
dan diagram ke dalam
ide matematika
Mampu
mendengarkan,
berdiskusi,
menulis
dan
tentang
16siswa
51,61 %
70 %
matematika
Menjelaskan
matematika
konsep
8 siswa
25,80 %
50 %
Adapun grafik yangmenggambarkan peningkatan komunikasi siswa kelas
VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dari awal sebelum tindakan kelas
sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1GrafikPeningkatan Komunikasi Siswa
Grafik Peningkatan Komnikasi Siswa
100%
90%
Menyatakan ide
matematika melalui
berbicara atau lisan
Presentase Siswa
80%
70%
60%
Mampu menghubungkan
benda nyata, gambar, dan
diagram ke dalam ide
matematika
50%
40%
Mampu
mendengarkan, berdiskusi
, dan menulis tentang
matematika
30%
20%
10%
Dapat menjelaskan
konsep matematika
0%
Sebelum
Tindakan
Siklus I
Siklus II
Tindakan Kelas
Data yang diperoleh peneliti tentang hasil belajar siswa kelas VIII CSMP
Muhammadiyah 1 Kartasura mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan
siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2Data Peningkatan Hasil BelajarSiswa
Hasil BelajarSiswa
Memperoleh nilai di
atas KKM
Sebelumtindakan Indikatorpencapaian
13siswa
41,93%
75 %
Setelahtindakan
Siklus I
Siklus II
17siswa
24 siswa
54,83%
77,41%
Adapun grafik yangmenggambarkan peningkatan hasilbelajar siswa kelas
VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dari awal sebelum tindakan kelas
sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:
Presentase Siswa
Gambar 4.2GrafikPeningkatan Hasil Belajar Siswa
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Memperoleh nilai di atas
KKM ≥ 70
Sebelum
Tindakan
Siklus I
Siklus II
Tindakan Kelas
Sebelum dilakukan tindakan kelas indikator hasil belajar matematika
siswa masih rendah ditunjukkan dengan masih banyaknya nilai siswa di
bawah KKM. Hal ini disebakan karena ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran masih kurang sehingga hasil belajar matematika siswa kurang
memuaskan.
Selama pelaksanaan pembelajaran guru telah menerapkanmetode
pembelajarantipeThinkPairSharesehingga siswa dapat belajar dengan baik
dan maksimal. Hasil belajar matematika siswa mulai meningkat pada
tindakan kelas siklus I pertemuan satu dan sampai siklus II pertemuan kedua.
Sehingga motivasi belajar siswa selama pembelajaran sebelum dan setelah
tindakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan tabel
4.2 dan gambar 4.2 di atas, diketahui bahwa penerapan metode
pembelajarantipeThinkPairSharecukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
Kedua pembahasan di atas selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Utama Patrianto (2012) meski dengan variabel penelitian yang berbeda
tetapi
penggunaan
metode
pembelajarantipeThinkPairSharedapat
meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Selain itu menurut Ruhan dan Orhan
Akinoglo (2007) bahwa pembelajaran aktif berbasis masalah akan
mengajarkan kepada siswa untuk saling bekerjasama antar kelompok, saling
bertukar pikiran, dan membantu keberanian siswa untuk berkomunikasi saat
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sejalan dengan penelitian sebelumnya.Penggunaan
metode pembelajarantipeThinkPairSharedapat meningkatkan komunikasi dan
hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1
Kartasura tahun 2014/2015.
KESIMPULAN
Pembelajaran melalui metode pembelajaran Think Pair Share dapat
meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa. Indikator-indikator
peningkatan komunikasi matematika pada penelitian, diuraikan dibawah ini.
1. Mampu menyatakan ide matematika melalui berbicara atau lisan, yaitu
sebelum tindakan hanya 32,25%, pada tindakan kelas siklus I mencapai
41,93%, dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II mencapai 54,83%.
2. Mampu menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide
matematika, yaitu sebelum adanya tindakan hanya sebesar 41,93%, saat siklus
I meningkat menjadi 51,61%, dan setelah siklus II mencapai 67,74%.
3. Mampu mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematia, yaitu
sebelum dilakukan tindakan hanya sebesar 51,61%, setelah siklus I menjadi
58,06%, dan setelah dilakukan siklus II mencapai 70,96%.
4. Dapat menjelaskan konsep matematika, yaitu sebelum tindakan hanya 25,80%,
setelah tindakan siklus I sebesar 38,70%, dan pada siklus II mencapai 51,61%.
5. Memperoleh nilai di atas KKM (≤70)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Delphie, Bandi. 2009. Matematika untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Klaten: PT
Intan Sejati.
Fachrurazi. 2011. “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritir dan Komunikasi Matematis
Siswa Sekolah Dasar”. Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Edisi
khusus No. 1, Agustus 2011. Jakarta: Rineka Cipta.
Masykur, Mohammad dan Abdul Halim Fathani. 2007. Mathematical Intellegence
Cara Cerda Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mufidah, Lailatul dkk. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
TPS untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biswa pada Pokok Bahasan
Matriks.Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1):117-124. STKIP PGRI
Sidoarjo.
Patrianto, Utama. 2012. ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe ThinkPair-Share untuk Memahamkan Materi Logaritma kelas X SMK Negeri
5 Malang”. Forum Penelitian.Penelitian Pendidikan Vol. 11, No. 2,
Oktober 2010
Putri, Rutyani Irjayanti. 2011. Upaya Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan
Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas
VIII-D SMP Negeri 4 Malang. (Skripsi)
Saefullah, Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Sugiarto, Dino dan Puji Sumarsono. (2014). The Implementation of Think-PairShare Model to Improve Students’ Ability in Reading Narrative Texts.
International Journal of English and Education, 3(3): 206-215.
Universitas Muhammadiyah Malang.
Sukiman. 2011. PenelitianTindakanKelasUntuk Guru Pembimbing. Yogyakarta:
Paramitra.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutama. 2011. Penelitian Tindakan. Semarang: CV Citra Mandiri Utama.
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Sutama. 2013. Pembelajaran Matematika Kontekstual Berbasis Lesson Study di
SD Pasca Bencana Erupsi Merapi. Sukoharjo: Kafilah
Sutratinah, Tirtonegoro. 2001. Anak Supranormal dan Program Pedidikannya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tandogan, Ruhan Ozkardes dan Orhan Akinoglu. 2007. “The Effects of ProblemBased Active Learning in Science Education on Student Academic
Achievement, Attitude and Concept Learning”. Eurasia Journal of
Mathematics, Science and Technology Education, 3(1):71-81
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1
Kartasura TahunAjaran2014/2015)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
MUHAMAD MUNZIN
A 410 100 154
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp (0271) 71741 Fax: 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir:
Nama
: Dra. Sri Sutarni, M. Pd
NIK
: 563
Telah membaca dan mencermati naskah publikasi yang merupakan ringkasan
skripsi / tugas akhir dari mahasiswa:
Nama
: Muhamad Munzin
NIM
: A410100154
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi
: Peningkatan
Komunikasi
danHasil
Belajar
MatematikaMelalui
MetodePembelajaranThinkPairShare(TPS)
(PTK
Pada
Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1
Kartasura TahunAjaran2014/2015)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
Oktober 2015
Pembimbing
Dra. Sri Sutarni, M. Pd
PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
(PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Muhammadiyah 1
Kartasura TahunAjaran2014/2015)
Oleh
Muhamad Munzin, A 410 100 154, Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Munzin_the_mond@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan hasil
belajar matematika melalui metode pembelajaran Think Pair Share pada siswa
kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Pendekatan penelitian termasuk
penelitian kualitatif. Desain penelitian, penelitian tindakan kelas yang dilakukan
secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas VIII C, yang dilaksanakan
dalam dua siklus hingga tercapai indikator pencapaian. Subyek penerima
tindakan adalah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura berjumlah
31 siswa. Guru bertindak sebagai subyek pemberi tindakan sekaligus sebagai
pengamat/observer. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, metode
observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan
dengan metode alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan triangulasi
sumber. Hasil penelitian, ada peningkatan komunikasi dan hasil belajar
matematika yang dapat diamati dari peningkatan persentase indikator-indikator,
yaitu (1) Menyatakan ide matematika melalui berbicara atau lisan dari 32,5%
menjadi 54,83% (2) Mampu menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram
ke dalam ide matematika dari 41,93% menjadi 67,74 (3) Mampu mendengarkan,
berdiskusi, dan menulis tentang matematika dari 51,61% menjadi 70,96 % (4)
Menjelaskan konsep matematika dari 25,80% menjadi 51,61% (5) Memperoleh
nilai di atas KKM (≥70)) dari 41,93% menjadi 77,41%. Kesimpulan yang didapat
dari penelitian ini yaitu penerapan metode pembelajaran Think Pair Share dapat
meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa.
Kata kunci:HasilBelajar; Komunikasi; Think Pair Share
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu bangsa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
masalah-masalah pendidikan. Bangsa yang maju mempunyai kualitas pendidikan
yang baik.Tujuan pendidikan itu sendiri yaitu mengembangkan potensi manusia
agar menjadi manusia dewasa, beradab dan normal (Masykur, 2007: 57). Dalam
pencapaian tujuan pendidikan,komponen pendidikan harus sinergis antara
komponen satu dengan komponen yang lain. Guru merupakan salah satu
komponen
utama
pendidikan
yang menjadi
kunci
keberhasilan
dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Komunikasi
sangat
dibutuhkan
dalam
keberhasilan
pembelajaran
matematika, karena dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan gagasan atau
ide serta membagi pikiran dan penemuan bersama siswa lain. Komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Ujang, 2007:6). Dalam
komunikasi matematika siswa dilibatkan secara aktif untuk menyampaikan ide
yang dimiliki kepada temannya dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Terkait dengan masalah rendahnya berkomunikasi matematika pada siswa,
maka pembenahan proses pembelajaran matematika harus dilakukan. Pemilihan
metode
pembelajaran
yang
tepat
merupakan
salah
satu
solusi
untuk
menanggulangi masalah tersebut. Peningkatan komunikasi matematika akan
berdampak terhadap meningkatnya prestasi belajar matematika siswa ( Sutama,
2013)
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 1
Kartasura pada siswa kelas VIII Csemester genap tahun ajaran 2014/2015 yang
berjumlah 31 siswa, ditemukan adanya permasalahan komunikasi dalam
matematika. Data yang diperoleh sebagai berikut: 1) Mampu menyatakan ide
matematika melalui berbicara atau lisan 10 siswa (32,25%), 2) Mampu
menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika 13
anak (41,93%), 3) Mampu mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang
matematika 16 siswa (51,61%), 4) Dapat menjelaskan konsep matematika 8 siswa
(25,80%), 5) Memperoleh nilai diatas KKM (≥ 70) sebanyak 13 siswa (41,93%).
Akar penyebab masalah bervasiasi,komunikasi matematika pada siswa
bersumber dari guru sebagai fasilitator belajar mengajar di kelas. Dalam
pembelajaran guru belum memanfaatkan metode pembelajaran yang kreatif serta
inovatif, sebagi upaya peningkatan komunikasi dan hasil belajar matematika.
Pada proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi, metode mengajar
yang digunakan masih konvensional, sehingga komunikasi yang terjadi masih satu
arah. Guru jarang ada yang menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang
lebih meningkatkan peran serta siswa di kelas. Salah satu metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan komunikasi siswa adalah pembelajaran dengan metode
pembelajaran Think Pair Share (TPS). Metode pembelajaranThink Pair Share ini
dijadikan sebagai cara yang efektif agar siswa dapat saling berbagi ide mereka,
mengajukan pertanyaan, serta menerima masukan. Sehingga dengan metode
pembelajaran Think Pair Share akan menciptakan peningkatan informasi yang
diperoleh siswa.
Berdasarkan dari uraian di atas, penerapan solusi tindakan tersebut
diharapkan mampu meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika di
SMP Muhammadiyah 1 Kartasura khususnya untuk kelas VIII C.
METODE PENELITIAN
Pada penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain
penelitian tindakankelas (PTK). Menurut Sukiman (2011: 35-36) menyatakan
bahwa
PTKadalahsuatubentukkajian
yang
bersifatreflektifolehpelakutindakan,untukmeningkatkankemantapanrasionaldaritin
dakan-tindakanmerekadalammelaksanakantugas,
memperdalampemahamanterhadaptindakan-tindakanyang
dilakukan,
sertamemperbaikidimanapraktek-praktekpembelajarandilaksanakan.
Penelitiantindakan kelas ditandaidenganadanyaperbaikan berulang-ulang
sehinggatercapainya
daripenelitiantersebut.Perbaikantersebutdilakukanpadasetiapsiklus
dirancangolehpeneliti.PTK
tujuan
yang
bercirikanperbaikanterusmenerussehinggakepuasanpenelitimenjaditolakukurberha
silnya(berhentinya) siklus-siklustersebut (Sutama, 2011: 95).
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Pemilihan
tempat ini berdasarkan pertimbangan karena masih rendahnya komunikasi belajar
matematika siswa dan di sekolahan ini belum pernah dilakukan penelitian dengan
judul yang sama dengan peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2015dan
kelas VIII C sebagai subjek penerima tindakan dengan jumlah siswa 31 siswa
yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Sedangkan subjek
pelaku tindakan adalah guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu 1) observasi
digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung pemahaman konsep
matematika siswa, 2) catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadiankejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran matematika
berlangsung, 3) dokumentasi meliputi RPP, daftar nama siswa, lembar tanggapan
guru setelah penelitian serta foto setiap pelaksanaan tindakan, 4) tes digunakan
untuk memperoleh data tentang sejauh mana peningkatan komunikasi
danhasilbelajar yang mengacu pada indikator.
Teknik analisis data menggunakan proses analisis data, penyajian data,
dan verifikasi data. Pada proses analisis datapeneliti mengumpulkan data
kemudian melakukan reduksi data meliputi memilih data berdasarkan relevansi,
menyusun data, penyederhanaan data dan transformasi data kasar dari hasil
catatan lapangan proses dilakukan di setiap tindakan pelaksanaan.Pada tahap
penyajian data, penelitimengumpulkan informasi kemudian disusun dengan runtut
dari data tersebut sehingga mudah dipahami dandapat disimpulkan.Sedangkan
verifikasi data dilakukan secara bertahap untuk memperolehkesimpulan yang
akurat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh pada
tindakan siklus I dan siklus II dengan metode pembelajarantipeThinkPairShare,
terjadi peningkatan komunikasi danhasilbelajar matematika siswa dalam
pembelajaran.
Data yang diperoleh peneliti tentang komunikasi siswa kelas VIII C SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan
siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4. 1
Data PeningkatanKomunikasi
Setelahtindakan
Komunikasi
Menyatakan
matematia
Sebelumtindakan Indikatorpencapaian
ide
melalui
10siswa
32,25%
50 %
Siklus I
Siklus II
13siswa
17siswa
41,93%
54,83 %
16siswa
21siswa
51,61%
67,74 %
18siswa
22siswa
58,06%
70,96 %
12siswa
16siswa
38,70%
51,61 %
berbicara atau lisan
Mampu
menghubungkan
13siswa
benda nyata, gambar
41,93 %
65 %
dan diagram ke dalam
ide matematika
Mampu
mendengarkan,
berdiskusi,
menulis
dan
tentang
16siswa
51,61 %
70 %
matematika
Menjelaskan
matematika
konsep
8 siswa
25,80 %
50 %
Adapun grafik yangmenggambarkan peningkatan komunikasi siswa kelas
VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dari awal sebelum tindakan kelas
sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1GrafikPeningkatan Komunikasi Siswa
Grafik Peningkatan Komnikasi Siswa
100%
90%
Menyatakan ide
matematika melalui
berbicara atau lisan
Presentase Siswa
80%
70%
60%
Mampu menghubungkan
benda nyata, gambar, dan
diagram ke dalam ide
matematika
50%
40%
Mampu
mendengarkan, berdiskusi
, dan menulis tentang
matematika
30%
20%
10%
Dapat menjelaskan
konsep matematika
0%
Sebelum
Tindakan
Siklus I
Siklus II
Tindakan Kelas
Data yang diperoleh peneliti tentang hasil belajar siswa kelas VIII CSMP
Muhammadiyah 1 Kartasura mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan
siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2Data Peningkatan Hasil BelajarSiswa
Hasil BelajarSiswa
Memperoleh nilai di
atas KKM
Sebelumtindakan Indikatorpencapaian
13siswa
41,93%
75 %
Setelahtindakan
Siklus I
Siklus II
17siswa
24 siswa
54,83%
77,41%
Adapun grafik yangmenggambarkan peningkatan hasilbelajar siswa kelas
VIII C SMP Muhammadiyah 1 Kartasura dari awal sebelum tindakan kelas
sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:
Presentase Siswa
Gambar 4.2GrafikPeningkatan Hasil Belajar Siswa
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Memperoleh nilai di atas
KKM ≥ 70
Sebelum
Tindakan
Siklus I
Siklus II
Tindakan Kelas
Sebelum dilakukan tindakan kelas indikator hasil belajar matematika
siswa masih rendah ditunjukkan dengan masih banyaknya nilai siswa di
bawah KKM. Hal ini disebakan karena ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran masih kurang sehingga hasil belajar matematika siswa kurang
memuaskan.
Selama pelaksanaan pembelajaran guru telah menerapkanmetode
pembelajarantipeThinkPairSharesehingga siswa dapat belajar dengan baik
dan maksimal. Hasil belajar matematika siswa mulai meningkat pada
tindakan kelas siklus I pertemuan satu dan sampai siklus II pertemuan kedua.
Sehingga motivasi belajar siswa selama pembelajaran sebelum dan setelah
tindakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan tabel
4.2 dan gambar 4.2 di atas, diketahui bahwa penerapan metode
pembelajarantipeThinkPairSharecukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
Kedua pembahasan di atas selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Utama Patrianto (2012) meski dengan variabel penelitian yang berbeda
tetapi
penggunaan
metode
pembelajarantipeThinkPairSharedapat
meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Selain itu menurut Ruhan dan Orhan
Akinoglo (2007) bahwa pembelajaran aktif berbasis masalah akan
mengajarkan kepada siswa untuk saling bekerjasama antar kelompok, saling
bertukar pikiran, dan membantu keberanian siswa untuk berkomunikasi saat
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sejalan dengan penelitian sebelumnya.Penggunaan
metode pembelajarantipeThinkPairSharedapat meningkatkan komunikasi dan
hasil belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 1
Kartasura tahun 2014/2015.
KESIMPULAN
Pembelajaran melalui metode pembelajaran Think Pair Share dapat
meningkatkan komunikasi dan hasil belajar matematika siswa. Indikator-indikator
peningkatan komunikasi matematika pada penelitian, diuraikan dibawah ini.
1. Mampu menyatakan ide matematika melalui berbicara atau lisan, yaitu
sebelum tindakan hanya 32,25%, pada tindakan kelas siklus I mencapai
41,93%, dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II mencapai 54,83%.
2. Mampu menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide
matematika, yaitu sebelum adanya tindakan hanya sebesar 41,93%, saat siklus
I meningkat menjadi 51,61%, dan setelah siklus II mencapai 67,74%.
3. Mampu mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematia, yaitu
sebelum dilakukan tindakan hanya sebesar 51,61%, setelah siklus I menjadi
58,06%, dan setelah dilakukan siklus II mencapai 70,96%.
4. Dapat menjelaskan konsep matematika, yaitu sebelum tindakan hanya 25,80%,
setelah tindakan siklus I sebesar 38,70%, dan pada siklus II mencapai 51,61%.
5. Memperoleh nilai di atas KKM (≤70)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Delphie, Bandi. 2009. Matematika untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Klaten: PT
Intan Sejati.
Fachrurazi. 2011. “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritir dan Komunikasi Matematis
Siswa Sekolah Dasar”. Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Edisi
khusus No. 1, Agustus 2011. Jakarta: Rineka Cipta.
Masykur, Mohammad dan Abdul Halim Fathani. 2007. Mathematical Intellegence
Cara Cerda Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mufidah, Lailatul dkk. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
TPS untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biswa pada Pokok Bahasan
Matriks.Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1):117-124. STKIP PGRI
Sidoarjo.
Patrianto, Utama. 2012. ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe ThinkPair-Share untuk Memahamkan Materi Logaritma kelas X SMK Negeri
5 Malang”. Forum Penelitian.Penelitian Pendidikan Vol. 11, No. 2,
Oktober 2010
Putri, Rutyani Irjayanti. 2011. Upaya Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan
Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas
VIII-D SMP Negeri 4 Malang. (Skripsi)
Saefullah, Ujang. 2007. Kapita Selekta Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Sugiarto, Dino dan Puji Sumarsono. (2014). The Implementation of Think-PairShare Model to Improve Students’ Ability in Reading Narrative Texts.
International Journal of English and Education, 3(3): 206-215.
Universitas Muhammadiyah Malang.
Sukiman. 2011. PenelitianTindakanKelasUntuk Guru Pembimbing. Yogyakarta:
Paramitra.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutama. 2011. Penelitian Tindakan. Semarang: CV Citra Mandiri Utama.
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Sutama. 2013. Pembelajaran Matematika Kontekstual Berbasis Lesson Study di
SD Pasca Bencana Erupsi Merapi. Sukoharjo: Kafilah
Sutratinah, Tirtonegoro. 2001. Anak Supranormal dan Program Pedidikannya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tandogan, Ruhan Ozkardes dan Orhan Akinoglu. 2007. “The Effects of ProblemBased Active Learning in Science Education on Student Academic
Achievement, Attitude and Concept Learning”. Eurasia Journal of
Mathematics, Science and Technology Education, 3(1):71-81
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.