PUBLIKASI ILMIAH Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Sustainable Architecture Pada Pusat Kerajinan Rotan Trangsan Sukoharjo.

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

SUSTAINABLE ARCHITECTURE PADA PUSAT KERAJINAN ROTAN TRANGSAN SUKOHARJO

Disusun Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh :

Fiean Dwi Adipraja

( D 300 010 068 )

Dosen Pembimbing : 1. Nur Rahmawati, ST, MT. 2. Rini Hidayati, ST, MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

1. Penyusun : Fiean Dwi Adipraja 2. Penyusun : D 300 010 068

3. Judul TA : Sustainable Architecture Pada Pusat Kerajinan Rotan Trangsan Sukoharjo

Mengetahui :

Surakarta, 15 Februari 2014 Pembimbing I

( Nur Rahmawati, ST, MT )

Surakarta, 15 Februari 2014 Pembimbing II

( Rini Hidayati, ST, MT )


(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohim,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Fiean Dwi Adipraja

NIM : D 300 010 068

Fakultas/jurusan : Teknik/ Arsitektur Jenis : Skripsi

Judul : Sustainable Architecture pada pusat kerajinan industri rotan Trangsan Sukoharjo

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak penyimpan, mediakan/mengalih formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta , 15 Februari 2014 Yang Menyatakan


(4)

SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS

Bismillahirrahmanirrohim,

Dengan ini, Saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di sepanjang pengetahuan Saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak kemudian hari terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan Saya diatas, maka Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakara, 15 Februari 2014 Yang Menyatakan,


(5)

SUSTAINABLE ARCHITECTURE PADA PUSAT KERAJINAN ROTAN TRANGSAN SUKOHARJO

Fiean Dwi Adipraja D 300 010 068

Program Studi Arsitektur fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Desa Trangsan adalah sebuah desa manufaktur rotan dan pusat klaster mebel rotan yang terletak sekitar 10-15 kilo meter sebelah barat laut dari Kota Sukoharjo, merupakan daerah industri kerajinan mebel yang industrinya berskala nasional bahkan sudah memasuki pasar ekspor dunia (Internasional). Menurut data yang diberikan oleh ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) Surakarta terdapat 216 eksportir mebel dengan 23 eksportir diantaranya adalah eksportir furnitur rotan di wilayah Sukoharjo (2013), 23 eksportir furnitur rotan tersebut bekerja sama dengan jaringan sekitar 450 industri rumah tangga. Industri kecil mebel di Desa Trangsan menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan kemampuannya untuk bertahan dalam pasar industri, merupakan alternatif pencipta lapangan kerja di luar sektor pertanian, memperbesar Pendapatan Asli Daerah, maupun kaitannya denwwgan kebijakan pemerintah dalam pemerataan hasil pembangunan. Namun demikian daerah Trangsan ini tidak memiliki suatu wadah bersama yang khusus menampung segala kegiatan pengusaha rotan serta para pengrajin rotan yang berada disana.

Hal itulah yang mendorong penulis untuk merencanakan sebuah pusat kerajinan yang dapat berfungsi sebagai pusat informasi, pusat promosi maupun sebagai pusat pemasaran.

Perancangan dan perencanaan pusat industri rotan Trangsan dengan konsep Sustainable Architecture bertujuan untuk menciptakan bangunan yang berkonsep pada sustainable yaitu bangunan yang dapat menghindari dampak negatif dari pembangunan maupun konstruksi yang sangat beragam dari waktu ke waktu. Trangsan merupakan daerah yang perkembangannya pesat, maka akan suatu saat daerah Trangsan akan menjadi daerah yang penuh dengan dampak negatif pembangunan yaitu antara lain eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, pembangunan pemukiman dan perumahan, industri dengan teknologi dan hasil teknologi yang digunakan manusia seperti kendaraan, alat-alat produksi dalam sistem produksi barang (limbah mebel), polusi udara berupa asap maupun bau maupun segala sesuatu yang dapat menimbulkan dampak negatif misalnya buangan limbah (cat, pernis, dll). Dengan konsep perencanaan pusat industri rotan yang sustainable ini bertujuan menciptakan bangunan yang bisa berkelanjutan dan bertahan lama dan mampu menghadapi dampak negatif industri dan pembangunan masa yang akan datang. Bangunan ini diharap bisa menjadi respon terhadap perkembangan pembangunan beragam yang mulai bermunculan di Desa Trangsan pada khususnya.


(6)

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

a.Latar belakang umum

Desa Trangsan adalah sebuah desa manufaktur rotan dan pusat klaster mebel rotan yang terletak sekitar 10-15 kilo meter sebelah barat laut dari Kota Sukoharjo, merupakan daerah industri kerajinan mebel yang industrinya berskala nasional bahkan sudah memasuki pasar ekspor dunia (Internasional). Menurut data yang diberikan oleh ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) Surakarta terdapat 216 eksportir mebel dengan 23 eksportir diantaranya adalah eksportir furnitur rotan di wilayah Sukoharjo (2013), 23 eksportir furnitur rotan tersebut bekerja sama dengan jaringan sekitar 450 industri rumah tangga. Perusahaan industri rotan tersebut mempekerjakan sekitar 8.000 pekerja dari warga sekitar yang sebagian warga Trangsan tersebut bermata pencaharian sebagai pengrajin rotan. Saat ini perusahaan mebel dan kerajinan yang aktif di Desa Trangsan sebanyak 450 unit usaha yang memproduksi berbagai jenis mebel, seperti kursi, meja, lemari, sketsel, perabotan rumah, dan sebagainya. Yang termasuk ke dalam kategori skala menengah atas sebanyak 15 unit usaha, menengah 20 unit usaha, sedangkan selebihnya adalah dalam skala kecil dan mikro. Sentra industri ini mengekspor mebel dan kerajinan sekitar 120 kontainer per bulan, terutama ke negara-negara Eropa, seperti Spanyol, Belanda dan Inggris, di samping ke Amerika Serikat, Australia dan ke beberapa negara Asia.

Dalam RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Sukoharjo membagi wilayah pembangunannya kedalam 6 sub wilayah pembangunan. Desa Trangsan termasuk dalam Sub Wilayah Pembangunan I Sukoharjo yaitu wilayah Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Gatak dengan pusat pengembangan di Kecamatan Kartasura. Potensi pengembangan dalam sub wilayah I ini adalah dari sektor pembangunan pertanian tanaman pangan, industri, perdagangan, perhubungan, pemukiman/perumahan dan pariwisata. Rotan termasuk kedalam sektor potensi pengembangan industri, perdagangan dan wisata sehingga apabila


(7)

dikelola akan sesuai dengan RUTRK Sukoharjo. (Sumber : http://eone87.wordpress.com/ PROFIL SUKOHARJO, Agustus 2013)

b. Latar belakang khusus

Arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut (J. Paul Guyer, 2009).

Perancangan dan perencanaan pusat industri rotan Trangsan yang menerapkan konsep Arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) bertujuan untuk menciptakan bangunan yang berkonsep pada sustainable yaitu bangunan yang dapat menghindari dampak negatif dari pembangunan maupun konstruksi yang sangat beragam dari waktu ke waktu. Perancangan yang menerapkan konsep arsitektur berkelanjutan ini juga bertujuan mendaur ulang sisa-sisa industri dari industri mebel rotan yaitu limbah rotan maupun limbah kayu serta limbah produksi lain yang berada di daerah kerajinan rotan tersebut, karena selama ini sisa-sisa industri kerajinan rotan tersebut berupa limbah padat (kayu, rotan, mebel) lama-lama terkumpul dan bisa menjadi tumpukan sampah. Daur ulang dan penggunaan kembali material (recycle dan reused) merupakan salah satu prinsip dalam menciptakan arsitektur yang berkelanjutan. Selain itu pemanfaatan lingkungan sekitar juga diterapkan dalam perancangan pusat industri rotan tersebut, misalnya pemanfaatan bambu yang merupakan salah satu habitat asli desa Trangsan Sukoharjo. Pemanfaatan lingkungan sekitar merupakan metode yang digunakan dalam sustainable architecture yaitu life cycle design

(mempertimbangkan alam sekitar dalam bagian bangunan), human design (desain yang ramah lingkungan), economy of resources (penghematan bahan baku),


(8)

energy conscious site planning (pemanfaatan energy dalam site) yaitu pemanfaatan bambu, sisa rotan, sisa kayu, sisa mebel yang merupakan bagian dalam lingkungan industri kerajinan rotan Trangsan.

Melihat kondisi-kondisi tersebut maka daerah Trangsan membutuhkan sebuah wadah yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan industri rotan. Pusat industri tersebut harus bisa menjadi bangunan pusat yang menjadi back up

kebutuhan para pengusaha rotan yang meliputi kebutuhan penjualan produk industri rotan mereka yaitu pusat industri rotan tersebut sebagai pusat promosi , pusat informasi, pusat pelatihan dan pendidikan kerajinan rotan, serta pusat pemasaran rotan. Kebutuhan pusat industri rotan tersebut harus didukung dengan prasarana seperti ruang pameran (showroom), retail, exhibition, ruang pelatihan kerajinan rotan, museum , gudang umum, ruang pengelola, maupun ruang kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Konsep arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) pada bangunan pusat kerajinan rotan Trangsan Sukoharjo merupakan langkah perencanaan untuk mengantisipasi dampak pembangunan daerah Trangsan masa depan, dan merupakan upaya pemanfaatan limbah industri kerajinan rotan (recycle) yang diterapkan/ digunakan kembali (reused) pada fisik bangunan maupun interior bangunan.

2. Tujuan

Membuat desain perencanaan dan perancangan bangunan Pusat kerajinan rotan di Trangsan Sukoharjo menjadi pusat informasi, pusat promosi maupun tempat pemasaran, dengan memberi fasilitas seperti ruang pameran, gudang, ruang pelatihan dan pendidikankerajinan rotan wadah kegiatan industri kerajinan rotan, wadah kegiatan pameran, sarana promosi, sarana penjualan barang

kerajinan rotan serta pendidikan maupun pelatihan kerajinan rotan yang menginterpretasikan visual bangunan arsitektur berkelanjutan (sustainable).

Konsep perencanaan dan perancangan tersebut meliputi merancang tata site/ lingkungan yang terkait antara Pusat Kerajinan rotan Trangsan dengan site terpilih melalui:


(9)

a. Pengolahan site dan gubahan massa Pusat Kerajinan rotan Trangsan yang mengekspresikan satu kesatuan dengan massa bangunan.

b. Menentukan sistem sirkulasi pergerakan manusia yang menghubungkan langsung kawasan dengan Pusat Kerajinan rotan Trangsan.

c. Merancang sistem peruangan dalam Pusat Kerajinan rotan Trangsan yang memenuhi fungsi sebagai wadah fasilitas kegiatan pada Pusat Kerajinan rotan Trangsan seperti kegiatan : penyimpanan, pameran, promosi dan penjualan barang‐barang kerajinan rotan maupun kegiatan pelatihan pendidikan kerajinan rotan serta sistem peruangan terhadap lingkungan sekitar.

d. Merancang tampilan bangungan (estetika) sebagai ungkapan visualisasi bangunan hingga pada detail dan ornamen pendukungnya. Yaitu pusat kerajinan rotan Trangsan yang mengekspresikan fungsi kegiatan yang ada didalamnya.

e. Memvisualisasi bangunan dengan pendekatan arsitektur berkelanjutan

(sustainable architecture).

f. Menentukan konsep struktur bangunan Pusat kerajinan rotan Trangsan yang mendukung tampilan bangunan arsitektur berkelanjutan.

g. Merancang sistem utilitas bangunan dan lingkungan, kenyamanan, dan keamanan bangunan.

3. Metodologi

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah :

a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori – teori mengenai permasalahan dan pelaksanaan arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture).

b. Metode analisis data melalui kajian komparasi, yaitu memperbandingkan bangunan sustainable architecture yang sudah ada di beberapa tempat untuk mendapatkan poin – poin perencanaan terbaik untuk kemudian disesuaikan


(10)

dengan standar arsitektur yang berlaku, sehingga dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai.

c. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang akan menjadi konsep perencanaan.

4. Pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Observasi lapangan (site observation), merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap kondisi lapangan mana sebelum penentuan site tersebut dilakukan analisis terlebih dahulu sesuai dengan RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Sukoharjo.

b. Menyimak data spesifik dan referensi pustaka (documentary study) untuk mendapatkan masukan dalam bentuk landasan teori maupun preseden baik dari media cetak, elektronik, internet maupun buku acuan.

c. Wawancara dengan beberapa narasumber untuk mengetahui data-data yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Kawasan Industri kerajinan rotan di Trangsan.


(11)

Hasil dari studi perancangan ini dihasilkan sebuah massa bangunan pada

Sustainable Architecture Pada Pusat Kerajinan Rotan Trangsan Sukoharjo yaitu : a. Sustainable Architecture pada material bangunan.

b. Sustainable Architecture pada sirkulasi bangunan.

c. Sustainable Architecture penataan tata massa dan Landscape.

d. Sustainable Architecture utilitas bangunan 6. Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

Sustainable Architecture Pada Pusat Kerajinan Rotan Trangsan Sukoharjo ini menjadi sebuah upaya dalam meningkatan studi dalam ruang arsitektur penulis. Perancangan yang telah dibuat ini memiliki tolak ukur dalam pemberdayaan SDA dan potensi daerah perancangan yang dalam hal ini adalah daerah kerajinan industry rotan yang berada di Trangsan Gatak Sukoharjo. Dengan dirancangannya bangunan pusat tersebut, maka dapat menampung kegiatan pengrajin rotan di kawasan Trangsan dan sekitarnya.

b. Saran

Dalam sebuah perancangan kawasan maupun bangunan yang digunakan untuk sarana publik banyak memiliki point – point penting yang harus diperhatikan. Mulai dari aspek sosial, pola aktifitas pengguna, aksesibilitas, dan analisis – analisis desain kawasan dan bangunan yang memiliki pengaruh terhadap kondisi alam serta situasi yang ada si lokasi perancangan. Hal ini merupakan upaya untuk menghasilkan desain kawasan dan bangunan yang maksimal dan prima dalam segala hal.

Daftar Pustaka

Amos rapoport (1969). House Form and Culture. Englewood Cliffs, N.J.:Prentice Hall

Andry, 2012. Modul Pelatihan Konstruksi Dinding Bambu. Departemen

Arsitektur ITB : Bandung

Bauer, Mösle, Schwarz, 2010. Green Building Guidebook for Sustainable


(12)

Architecture. Springer

BI, 2010. Modal Penanaman Industri Kerajinan Indonesia. Bank Indonesia

Guyer Paul, 2009. An Introduction To Sustainable Design for Buildings. Stony Point : New York

Jong-Jin Kim, 1998. Sustainable Architecture Module: Introduction to Sustainable Design. National Pollution Prevention Center for Higher

Education : An Arbor

Sassi Paola, 2006. Strategies for Sustainable Architecture. Taylor & Francis e-

Library

Neufert Ernst, 1996. Data Arsitek jilid 1. Terjemahan Erlangga : Jakarta

Neufert Ernst, 2002. Data Arsitek jilid 2. Terjemahan Erlangga : Jakarta

Tambunan, T. 1999. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Penerbit

Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

Setyowati Tintin, 2001, Tugas akhir. Penataan Pemukiman Pengrajin Rotan

Desa Trangsan Sebagai Desa Wisata. Universitas Muhammadiyah

Surakarta

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/ 2013

www.solopos.com

http://astudioarchitect.com/ . tentang bangunan sustainable

http://www.kelair.bppt.go.id .tentang pengolahan air hujan http://noerdblog.wordpress.com . tentang pengolahan rotan www.bi.go.id/web/id/rotan http://rumahidaman87.blogspot.com/2012/12/ragam-motif-anyaman-rotan.html http://rumahturi.com/#sthash.Cr58gBDC.dpbs) http://kebun-bambu.blogspot.com http://desainbambu.wordpress.com/arsitekturbambu www.sahabatbambu.com http://erlina-archie.blogspot.com/2009/03/sustainable-architecture-kampus.html http://baledaurulang.blogspot.com/2013/05/bangunan-bangunan-unik-dari-bahan-daur.html http://rumah-yusing.blogspot.com/2008/10/rumah-daur-ulang-dialog-material.html www.pa-sukoharjo.go.id


(13)

Buku asri 1995

Data Statistik Indonesia 2013

Data Monografi Statistik Desa Trangsan 2013 Google earth, 2013

SNI-14-1993-03 tentang kenyamanan termal


(1)

energy conscious site planning (pemanfaatan energy dalam site) yaitu pemanfaatan bambu, sisa rotan, sisa kayu, sisa mebel yang merupakan bagian dalam lingkungan industri kerajinan rotan Trangsan.

Melihat kondisi-kondisi tersebut maka daerah Trangsan membutuhkan sebuah wadah yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan industri rotan. Pusat industri tersebut harus bisa menjadi bangunan pusat yang menjadi back up kebutuhan para pengusaha rotan yang meliputi kebutuhan penjualan produk industri rotan mereka yaitu pusat industri rotan tersebut sebagai pusat promosi , pusat informasi, pusat pelatihan dan pendidikan kerajinan rotan, serta pusat pemasaran rotan. Kebutuhan pusat industri rotan tersebut harus didukung dengan prasarana seperti ruang pameran (showroom), retail, exhibition, ruang pelatihan kerajinan rotan, museum , gudang umum, ruang pengelola, maupun ruang kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Konsep arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) pada bangunan pusat kerajinan rotan Trangsan Sukoharjo merupakan langkah perencanaan untuk mengantisipasi dampak pembangunan daerah Trangsan masa depan, dan merupakan upaya pemanfaatan limbah industri kerajinan rotan (recycle) yang diterapkan/ digunakan kembali (reused) pada fisik bangunan maupun interior bangunan.

2. Tujuan

Membuat desain perencanaan dan perancangan bangunan Pusat kerajinan rotan di Trangsan Sukoharjo menjadi pusat informasi, pusat promosi maupun tempat pemasaran, dengan memberi fasilitas seperti ruang pameran, gudang, ruang pelatihan dan pendidikan kerajinan rotan wadah kegiatan industri kerajinan rotan, wadah kegiatan pameran, sarana promosi, sarana penjualan barang

kerajinan rotan serta pendidikan maupun pelatihan kerajinan rotan yang menginterpretasikan visual bangunan arsitektur berkelanjutan (sustainable). Konsep perencanaan dan perancangan tersebut meliputi merancang tata site/ lingkungan yang terkait antara Pusat Kerajinan rotan Trangsan dengan site terpilih melalui:


(2)

a. Pengolahan site dan gubahan massa Pusat Kerajinan rotan Trangsan yang mengekspresikan satu kesatuan dengan massa bangunan.

b. Menentukan sistem sirkulasi pergerakan manusia yang menghubungkan langsung kawasan dengan Pusat Kerajinan rotan Trangsan.

c. Merancang sistem peruangan dalam Pusat Kerajinan rotan Trangsan yang memenuhi fungsi sebagai wadah fasilitas kegiatan pada Pusat Kerajinan rotan Trangsan seperti kegiatan : penyimpanan, pameran, promosi dan penjualan barang‐barang kerajinan rotan maupun kegiatan pelatihan pendidikan kerajinan rotan serta sistem peruangan terhadap lingkungan sekitar.

d. Merancang tampilan bangungan (estetika) sebagai ungkapan visualisasi bangunan hingga pada detail dan ornamen pendukungnya. Yaitu pusat kerajinan rotan Trangsan yang mengekspresikan fungsi kegiatan yang ada didalamnya.

e. Memvisualisasi bangunan dengan pendekatan arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture).

f. Menentukan konsep struktur bangunan Pusat kerajinan rotan Trangsan yang mendukung tampilan bangunan arsitektur berkelanjutan.

g. Merancang sistem utilitas bangunan dan lingkungan, kenyamanan, dan keamanan bangunan.

3. Metodologi

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah :

a. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori – teori mengenai permasalahan dan pelaksanaan arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture).

b. Metode analisis data melalui kajian komparasi, yaitu memperbandingkan bangunan sustainable architecture yang sudah ada di beberapa tempat untuk mendapatkan poin – poin perencanaan terbaik untuk kemudian disesuaikan


(3)

dengan standar arsitektur yang berlaku, sehingga dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai.

c. Metode pembahasan konsep melalui analisis deskriptif, yaitu menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang akan menjadi konsep perencanaan.

4. Pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Observasi lapangan (site observation), merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap kondisi lapangan mana sebelum penentuan site tersebut dilakukan analisis terlebih dahulu sesuai dengan RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Sukoharjo.

b. Menyimak data spesifik dan referensi pustaka (documentary study) untuk mendapatkan masukan dalam bentuk landasan teori maupun preseden baik dari media cetak, elektronik, internet maupun buku acuan.

c. Wawancara dengan beberapa narasumber untuk mengetahui data-data yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan Kawasan Industri kerajinan rotan di Trangsan.


(4)

Hasil dari studi perancangan ini dihasilkan sebuah massa bangunan pada Sustainable Architecture Pada Pusat Kerajinan Rotan Trangsan Sukoharjo yaitu :

a. Sustainable Architecture pada material bangunan. b. Sustainable Architecture pada sirkulasi bangunan.

c. Sustainable Architecture penataan tata massa dan Landscape. d. Sustainable Architecture utilitas bangunan

6. Kesimpulan Dan Saran a. Kesimpulan

Sustainable Architecture Pada Pusat Kerajinan Rotan Trangsan Sukoharjo ini menjadi sebuah upaya dalam meningkatan studi dalam ruang arsitektur penulis. Perancangan yang telah dibuat ini memiliki tolak ukur dalam pemberdayaan SDA dan potensi daerah perancangan yang dalam hal ini adalah daerah kerajinan industry rotan yang berada di Trangsan Gatak Sukoharjo. Dengan dirancangannya bangunan pusat tersebut, maka dapat menampung kegiatan pengrajin rotan di kawasan Trangsan dan sekitarnya.

b. Saran

Dalam sebuah perancangan kawasan maupun bangunan yang digunakan untuk sarana publik banyak memiliki point – point penting yang harus diperhatikan. Mulai dari aspek sosial, pola aktifitas pengguna, aksesibilitas, dan analisis – analisis desain kawasan dan bangunan yang memiliki pengaruh terhadap kondisi alam serta situasi yang ada si lokasi perancangan. Hal ini merupakan upaya untuk menghasilkan desain kawasan dan bangunan yang maksimal dan prima dalam segala hal.

Daftar Pustaka

Amos rapoport (1969). House Form and Culture. Englewood Cliffs, N.J.:Prentice Hall

Andry, 2012. Modul Pelatihan Konstruksi Dinding Bambu. Departemen

Arsitektur ITB : Bandung

Bauer, Mösle, Schwarz, 2010. Green Building Guidebook for Sustainable


(5)

Architecture. Springer

BI, 2010. Modal Penanaman Industri Kerajinan Indonesia. Bank Indonesia

Guyer Paul, 2009. An Introduction To Sustainable Design for Buildings. Stony Point : New York

Jong-Jin Kim, 1998. Sustainable Architecture Module: Introduction to Sustainable Design. National Pollution Prevention Center for Higher

Education : An Arbor

Sassi Paola, 2006. Strategies for Sustainable Architecture. Taylor & Francis e-

Library

Neufert Ernst, 1996. Data Arsitek jilid 1. Terjemahan Erlangga : Jakarta

Neufert Ernst, 2002. Data Arsitek jilid 2. Terjemahan Erlangga : Jakarta

Tambunan, T. 1999. Perkembangan Industri Skala Kecil di Indonesia. Penerbit

Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

Setyowati Tintin, 2001, Tugas akhir. Penataan Pemukiman Pengrajin Rotan

Desa Trangsan Sebagai Desa Wisata. Universitas

Muhammadiyah Surakarta

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/ 2013

www.solopos.com

http://astudioarchitect.com/ . tentang bangunan sustainable http://www.kelair.bppt.go.id .tentang pengolahan air hujan http://noerdblog.wordpress.com . tentang pengolahan rotan www.bi.go.id/web/id/rotan http://rumahidaman87.blogspot.com/2012/12/ragam-motif-anyaman-rotan.html http://rumahturi.com/#sthash.Cr58gBDC.dpbs) http://kebun-bambu.blogspot.com http://desainbambu.wordpress.com/arsitekturbambu www.sahabatbambu.com http://erlina-archie.blogspot.com/2009/03/sustainable-architecture-kampus.html http://baledaurulang.blogspot.com/2013/05/bangunan-bangunan-unik-dari-bahan-daur.html http://rumah-yusing.blogspot.com/2008/10/rumah-daur-ulang-dialog-material.html www.pa-sukoharjo.go.id


(6)

Buku asri 1995

Data Statistik Indonesia 2013

Data Monografi Statistik Desa Trangsan 2013 Google earth, 2013

SNI-14-1993-03 tentang kenyamanan termal MENKES (1998) tentang kelembaban udara