Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP.

ISSN : 2302-450X

PROSIDING
PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH
BALI, 23 OKTOBER 2015

PEMBICARA UTAMA SEMINAR PANEL DENGAN TEMA
“Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Menunjang Technopreneurship”
Ir.Onno Widodo Purbo.M.Eng.Ph.D
Putu Sudiarta, S.Kom

PENYUNTING AHLI
Dr. Ahmad Ashari.M.Kom
Dr. H. Agus Zainal Arifin, S.Kom.,M.Kom
Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom.

PELAKSANA SEMINAR

PELINDUNG
Rektor Universitas Udayana, Bali


PENANGGUNG JAWAB
Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana
Ketua Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Udayana

PANITIA
I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan,S.Kom.,M.Kom.
I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan,S.Kom.,M.Cs.
I Wayan Supriana,S.Si.,M.Cs.
Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom., M.Kom.
I Komang Ari Mogi, S.Kom, M.Kom.
I Made Widi Wirawan, S.Si., M.Cs.
I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom.
Ngurah Agus Sanjaya ER., S.Kom., M.Kom.
Agus Muliantara, S.Kom.,M.Kom.
I Made Widiartha,S.Si., M.Kom.
Made Agung Raharja, S.Si., M.Cs.
I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra, S.T., M.Cs.
I Gede Santi Astawa, S.T., M.Cs.
Ida Bagus Gede Dwidasmara,S.Kom.,M.Cs.

Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesainya
penyusunan Proceeding SNATIA 2015 ini. Buku ini memuat naskah hasil penelitian dari
berbagai bidang kajian yang telah direview oleh pakar dibidangnya dan telah
dipresentasikan dalam acara Seminar SNATIA tahun 2015 pada tanggal 23 Oktober 2015
di Universitas Udayana kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.
Kegiatan SNATIA 2015 merupakan agenda tahunan Program Studi Teknik
Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Udayana. SNATIA 2015 mengambil
tema

“Inovasi

Teknologi

Informasi

dan


Komunikasi

dalam

Menunjang

Technopreneurship”, dengan pembicara utama seminar yang terdiri dari pakar-pakar
peneliti dan Pemerhati dibidang Teknologi Informasi dan Technopreneurship.
Meskipun kegiatan seminar dan pendokumentasian naskah dalam proceeding ini telah
dipersiapkan dengan baik, namun kami menyadari masih banyak kekurangannya. Untuk itu
panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan juga mengucapkan terimakasih atas
kepercayaan dan kerjasamanya dalam kegiatan ini. Kritik dan saran perbaikan sangat
diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang, yang dapat dikirimkan melalui email snatia.unud@gmil.com.
Kepada semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyelenggaraan

seminar,

dan


penyusunan

proceeding

SNATIA

2015,

panitia

mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 17 Oktober 2015

Panitia SNATIA 2015

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Pegawai pada Pusat
Penelitian Perkembangan IPTEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Warkim .............. ...............................................................................................

1

Kompresi Citra Medis dengan Wavelet Packet
I Made Ari Dwi Suta Atmaja ..............................................................................

11

Ekstraksi Fitur Warna dan Tekstur untuk Clustered-Based Retrival if Images
(CLUE)
Sugiartha I Gusti Rai Agung ...............................................................................

16

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Geogebra sebagai
Media Pembelajaran Matematika SMP
Luh Putu Ida Harini ............................................................................................


21

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Bersama
Menggunakan Media Google Drive dan Tanpa Google Drive
Desak Putu Eka Nilakusuma...............................................................................

28

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Actual Usage dalam
Penggunaan Tiket Elektronik dengan Menggunakan Technology Acceptance
Model (TAM) Studi Kasus PT.KAI Commuter Jabodetabek
Enok Tuti Alawiah ..............................................................................................

35

Pemanfaatan Aplikasi Google Docs sebagai Media Pembinaan Karya Ilmiah
Remaja
Komang Dharmawan ..........................................................................................


45

Penerapan WAN dengan Protokol Routing RIP dan Passive Interfaces
sebagai Pemilihan Jalur Menggunakan GNS3
Anggarda Sanjaya ...............................................................................................

49

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Maajemen Rumah Sakit
pada Unit Rawat Inap Studi Kasus Rumah Sakit Umum Famili Husada
I Dewa Ayu Kompyang Putri Utari ....................................................................

54

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Umum Famili Husada pada Unit Poliklinik
I G.Ag.Sri Ag. Chandra Kusuma ........................................................................

62


Mengukur Kinerja Load Balancing pada Sistem Cloud Computing dengan
Parameter Throughput
I Gusti Ngurah Ary Juliantara .............................................................................

71

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Gudang pada
Rumah Sakit Famili Husada
Luh Gede Apryta Astaridewi ..............................................................................

77

Perancangan Website E-Commerce pada Toko Gadget Online Store
Ni Kadek Dwi Asri .............................................................................................

85

Segmentasi Citra Tulisan Tangan Karakter Aksara Bali Menggunakan
Metode Profile Projection
Ni Wayan Deviyanti Septiari ..............................................................................


91

Klasifikasi Penyakit Anak pada Proses Retrieve dalam Sistem Pakar Berbasis
Case Based Reasoning (CBR) dengan Metode Nearest Neighbour
Ni Wayan Ririn Puspita Dewi ............................................................................

98

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Instalasi
Gawat Darurat pada Rumah Sakit Famili Husada
Putu Ita Purnama Yanti .......................................................................................

105

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk
Mengetahui Ketersedian Air Tanah di Provinsi Bali
Made Dinda Pradnya Pramita .............................................................................

112


Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
pada Unit Radiologi – Studi Kasus Rumah Sakit Umum Famili Husada
I Putu Agustina .. ................................................................................................

120

Pengamanan File Video MP4 dengan Metode Enkripsi Menggunakan
Algoritma RC5
Rahmantogusnyta Mariantisna ...........................................................................

128

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata di
Bali Berbasis Web
Deni Supriawan.. ................................................................................................

133

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM

MENGGUNAKAN GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
Luh Putu Ida Harini1, I Gede Santi Astawa2
1

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
2
Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80361
Email: ballidah@gmail.com1, santiastawa@gmail.com2

ABSTRAK
Pemanfaatan GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah salah satu alternatif strategi pembelajaran
yang cukup inovatif. Akan tetapi masih banyak guru yang belum bisa memanfaatkan aplikasi tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan GeoGebra sebagai media
pembelajaran Matematika. Penelitian diawali dengan mengadakan pelatihan penggunaan GeoGebra. Untuk
mengukur keberhasilan penelitian tersebut maka dipandang perlu untuk dilakukan kajian atau evaluasi lebih
lanjut. Tujuan dari tulisan ini adalah mengukur peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi
GeoGebra sebagai media pembelajaran matematika. Dengan menggunakan uji- dua mean diperoleh bahwa
terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pemahaman guru dalam menguasai konsep dan materi setelah
diberikan pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan telah dapat memberikan manfaat
yang cukup signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan GeoGebra sebagai media
pembelajaran matematika.
Kata kunci: GeoGebra, pembelajaran, motivasi.
ABSTRACT
GeoGebra utilization in mathematics learning is one alternative that is quite innovative learning strategies. But
there are many teachers who have not been able to utilize the application. This study aims to determine the
increase in the ability of teachers to use GeoGebra as a medium of learning mathematics. The study begins with
training the use of GeoGebra. To measure the success of these studies it is necessary to do further studies or
evaluations. The purpose of this paper is to measure the increase in the ability of teachers to use the application
as a medium of learning mathematics GeoGebra. By using two mean t-test showed that there is a significant
increase in the understanding of teachers in mastering the concept and the material after being given training.
This shows that the training provided has been able to provide significant benefits to increasing the ability of
teachers to use GeoGebra as a medium of learning in mathematics.
Keywords: GeoGebra, learning media, motivation.

1.

dikonstruksi siswa, tidak dapat ditransfer kepada
mereka yang hanya menerima secara pasif. Oleh
karena itu, tugas guru bukan lagi aktif mentransfer
pengetahuan, tetapi menciptakan kondisi belajar dan
merencanakan jalannya pembelajaran dengan materi
yang sesuai dan representatif serta realistik bagi
siswa sehingga siswa memperoleh pengalaman
belajar yang optimal.

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika oleh sekolah di
Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh
pembelajaran konvensional. Tuntutan untuk mengejar
dan memberikan seluruh materi pelajaran yang ratarata disajikan dalam kemasan yang “gemuk”
mengakibatkan penguasaan dan pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep matematika lemah dan tidak
mendalam. Menurut [2], paradigma ‘mengajar’ sudah
tidak dapat lagi dipertahankan dalam pembelajaran
matematika di sekolah. Sudah saatnya paradigma
mengajar diganti dengan paradigma ‘belajar’. Dalam
paradigma belajar, siswa diposisikan sebagai subyek.
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, tapi
suatu proses yang harus digeluti, dipikirkan, dan

Matematika adalah suatu mata pelajaran
yang
memerlukan
fokus
lebih
dalam
mempelajarinya. Belajar matematika akan lebih
efektif apabila siswa terlibat langsung dalam
mencari, mengerjakan dan menemukan sendiri
penyelesaian suatu masalah matematika. Hal ini
sesuai dengan slogan yang menyatakan bahwa:
21

ISSN : 2302 – 450X

"saya mendengar, dan saya lupa; saya melihat dan
saya ingat; saya berbuat dan saya mengerti" [3].
Mengingat hal itu pengajar sebaiknya bisa memilih
dengan cermat penggunaan metode dan media
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk
aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Media
pembelajaran dalam hal ini didefinisikan sebagai
segala alat bantu yang digunakan dalam kegiatan
belajar
mengajar
dengan
maksud
untuk
menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta
didik. Sedangkan motivasi belajar matematika adalah
suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,
mengarahkan dan menjaga prilaku siswa agar
terdorong untuk melakukan aktivitas belajar
matematika sehingga mencapai hasil belajar
matematika yang maksimal.
Pendekatan metode ceramah sampai saat ini
masih sangat disukai oleh guru karena memiliki
beberapa keunggulan diantaranya hemat dalam
penggunaan media, praktis dan ekonomis dalam
menyampaikan isi pembelajaran serta mudahkan
dalam mengontrol kecepatan mengajar. Akan tetapi
hal negatif yang sering dikeluhkan guru adalah siswa
menjadi cepat bosan dan tidak memperhatikan materi
yang disampaikan. Salah satu alternatif dari
pemecahan masalah tersebut adalah penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran. Peran teknologi informasi dan
komunikasi dalam menunjang proses pembelajaran
dewasa
ini
membawa
perubahan
budaya
pembelajaran [1]. Pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran
mandiri (Instructor independent) atau dapat
digabungkan dalam proses pembelajaran langsung
yang mengandalkan kehadiran guru. Menurut [4]
pengembangan pembelajaran berbasis komputer
sangat penting bagi guru dan siswa. Pembelajaran
berbasis komputer sangat penting bagi guru karena
(1) guru akan lebih banyak berperan sebagai
fasilitator bagi siswa, (2) memberi alternatif variasi
metode pembelajaran, (3) menolong mengembangkan
media pembelajaran, karena tidak semua guru
memiliki kreativitas dan waktu untuk melakukannya,
(4) memberi pedoman bagi pengembangan lebih
lanjut,
dan
(5)
meminimalkan
tingkat
kesalahpahaman konsep/teori yang sering dialami
siswa sehingga efektivitas dan efisiensi pembelajaran
dapat dicapai secara optimal. Pembelajaran berbasis
komputer juga sangat penting bagi siswa karena, (1)
siswa akan lebih mudah dan cepat memahami materi
pembelajaran yang bersifat abstrak, karena
konsep/teori yang bersifat abstrak tersebut akan
disajikan secara cermat dan konkret, sehingga mudah
ditangkap oleh panca indera, (2) mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses
pembelajaran, (3) meningkatkan hasil belajar siswa,
(4) kendali belajar berada pada siswa sehingga
kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan tingkat
22

kemampuannya, dan (5) dapat mengakomodasi siswa
yang lambat karena dapat menciptakan iklim yang
efektif dengan cara yang lebih individual.
Selain itu, pengintegrasian TIK seperti yang
diamanatkan dalam kurikulum pendidikan tahun
2013, masih menjadi hal yang sangat meresahkan
bagi sebagian guru, terutama para guru di daerah
yang jauh dari kota besar walaupun keberlanjutan
dari kerikulum ini belum dipastikan. Dalam
wawancara yang dilakukan terhadap beberapa guru
matematika, diketahui bahwa sifat pelajaran
matematika yang lebih banyak menuliskan formula
membuat para guru lebih nyaman menjelaskan
konsep matematika dengan metode manual, sehingga
tidak terlalu peduli pada perkembangan TIK. Hal ini
disebabkan oleh sulitnya menuliskan apalagi
menggambarkan konsep matematika dalam media
komputer dan sulitnya memperoleh software yang
tidak menyulitkan dalam proses instalasinya.
Berdasarkan kondisi tersebut ditawarkan
suatu solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi
guru-guru tersebut yaitu dengan mengadakan
pelatihan penggunaan GeoGebra. GeoGebra adalah
software matematika yang dinamis dan bersifat open
source (free) untuk pembelajaran dan pengajaran
matematika di sekolah. Jadi siapa saja bisa
menggunakan tanpa disulitkan oleh masalah aktifasi
dalam
setiap
penggunaannya.
GeoGebra
mengkombinasikan geometri, aljabar, statistik dan
kalkulus
sehingga
akan
sangat
membantu
pembelajaran dan pengajaran matematika di sekolah.
Dengan menguasai aplikasi ini diharapkan para guru
dapat mengimplementasikan pengajaran matematika
dengan aplikasi GeoGebra sehingga dapat membantu
menjelaskan konsep-konsep yang cukup rumit pada
mata pelajaran yang mereka ampu. Beberapa tujuan
yang ingin dicapai dalam pelatihan tersebut
diantaranya: (1) mengenalkan, menggunakan dan
memanfaatkan Geogebra sebagai salah satu alat
bantu dalam pembelajaran matematika, (2)
memberikan
tambahan
pengetahuan
dan
keterampilan di bidang TIK bagi para guru sehingga
dapat memberikan kemudahan bagi para guru dalam
usaha menyusun materi/bahan ajar pembelajaran
matematika yang berdampak pada peningkatkan
pemahaman siswa pada materi matematika yang
diberikan. Melalui pelatihan yang dilakukan guru
diharapkan
dapat
mendesain
pembelajaran
matematika menggunakan pengintegrasian GeoGebra
sebagai alat yang dapat digunakan untuk membantu
dalam membuat bahan ajar matematika dan
meyelesaikan soal matematika. Selanjutnya pada
tulisan ini akan dikaji sejauh mana peningkatan
pemahaman guru SMP Negeri 3 Semarapura terkait
pemanfaatan aplikasi GeoGebra dalam pembuatan
media pembelajaran matematika.

Luh Putu Ida Harini, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra
Sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP

2.

METODE PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari
pemberian perlakuan (berupa pelatihan penggunaan
software GeoGebra versi 4.9.285 for windows dalam
membantu menyiapkan media pembelajaran untuk
memecahkan materi-materi matematika yang dirasa
cukup sulit dan menjadi kendala dalam proses belajar
mengajar) dan kemudian dilaksanakan tes. Pelatihan
dilakukan dengan penyampaian materi menggunakan
metode presentasi dengan memperagakan langkah
demi langkah serta praktik secara langsung oleh
peserta pelatihan. Sedangkan rencana evaluasi
pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dirancang
sebagai berikut:
1. Pemberian pre test tentang pengetahuan awal
peserta pelatihan mengenai media pembelajaran
matematika dengan metode yang dipergunakan
sebelum pelatihan, serta kendala-kendalanya
yang dialami.
2. Sebagai indikator keberhasilan kegiatan ini
adalah adanya peningkatan keterampilan guru
dalam memanfaatkan software GeoGebra dalam
menjawab lembar kerja dan penugasan yang
telah dipersiapkan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji
tingkat keberhasilan perlakuan adalah deskriptive
kualitatif. Penelitian ini tergolong dalam penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
rancangan one shot-case study. Perlakuan tertentu
(pemberian pelatihan) dikenakan pada satu kelas saja
tanpa adanya kelas kontrol dan tanpa tes awal.
Adapun objek dari penelitian ini adalah 12 orang
guru di lingkungan SMP Negeri 3 Semarapura.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar pengamatan aktivitas pelatihan, Soal
Praktikum, dan lembar angket respon Guru terhadap
pelatihan yang dilakukan. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode pengamatan, metode
angket, dan metode tes. Pencapaian indikator
keberhasilan
kegiatan
pelatihan
ini
dapat
dideskripsikan dari luaran kegiatan yaitu media
pembelajaran dengan bantuan software GeoGebra
pada satu atau beberapa materi matematika SMP
yang dikerjakan selama proses pelatihan dibawah
bimbingan pelaksana kegiatan. Sedangkan indikator
peningkatan kemampuan guru dari sebelum dan
sesudah perlakuan
dapat dilihat dari nilai
latihan/penugasan yang diperoleh pada saat
mengikuti pelatihan. Data yang terkumpul diolah
dengan memanfaatkan software komputer statistik
SPSS versi 20.0 for windows.

matematika, baik dalam bentuk modul dan power
point; (2) pembuatan soal latihan dari pelatihan yang
akan dilaksanakan (3) persiapan untuk evaluasi
kegiatan, berupa kuesioner sebagai pengganti pre test
dan beberapa lembar kerja sebagai post test.
Kuesioner pengganti pre test berisi tentang
pengetahuan awal peserta pelatihan terhadap media
pembelajaran matematika berbasis TIK, serta post
test berisi tentang pengetahuan peserta pelatihan
terhadap materi yang telah diberikan.
Setelah pengisian kuesioner pengganti pre test,
pelaksanaan
pelatihan
penggunaan
software
GeoGebra dilanjutkan dengan tahapan pelatihan
sebagai berikut: (1) pengenalan tools GeoGebra dan
pemberian materi tentang penggunaan software
GeoGebra versi 4.9.285 for windows; (2) Praktek
terbimbing oleh tim pelaksana pengabdian; dan (3)
latihan individu berupa penugasan pembuatan materi
dengan menggunakan GeoGebra. Setelah diberikan
pelatihan, peserta diberikan evaluasi akhir berupa
post-test yang berguna untuk melihat tingkat
kemajuan setelah peserta mendapatkan pelatihan.
Hasil dokumentasi selama kegiatan pelatihan
berlangsung, disajikan dalam gambar-gambar
berikut:

Gambar 1. Peserta pelatihan sangat tertarik
dengan materi pelatihan.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pelaksanaan Pembelajaran/Pelatihan
Kegiatan diawali dengan (1) Pembuatan materi
pelatihan berupa lembar kerja penggunaan software
GeoGebra versi 4.9.285 for windows untuk pelajaran

Gambar 2. Peserta pelatihan mengikuti tes
terkait materi pelatihan secara individu
23

ISSN : 2302 – 450X

Gambar 3. Contoh hasil karya guru
3.2 Analisis Data Hasil Kegiatan
Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan,
berupa pre test dirancang untuk menggali informasi
awal peserta terhadap software GeoGebra dan
beberapa hal terkait dengan kemampuan awal peserta
terhadap penggunaan TIK. Dari hasil survei awal
diperoleh hasil bahwa guru-guru matematika di
SMPN 3 Semarapura memiliki penguasaan terhadap
TIK yang sangat beragam. Ada yang sudah sangat
menguasai, namun ada juga yang masih canggung
dalam menggunakan komputer. Berdasarkan hasil
pengisisan kuesioner pennganti pre test diperoleh
informasi bahwa :
1. Semua guru yang ikut pelatihan sudahpernah
membuat bahan ajar berbasis TIK
2. Media bahan ajar berbasis TIK yang sudah pernah
digunakan untuk menyusun bahan ajar oleh guru
calon peserta pelatihan diantaranya
a. Semua sudah pernah menggunakan power
point dan word
b. Hanya satu orang yang pernah menggunakan
Flash
c. Hanya 3 orang yang sudah pernah
menggunakan Visio
d. Tidak ada yang pernah menggunakan
GeoGebra
3. Yang paling menarik dari media yang pernah
digunakan karena itu yang dikuasai/diketahui
4. Terlepas dari media yang dipergunakan, dalam
mengajarkan dan membuat materi bahan ajar
bidang matematika, sub bahasan yang menjadi
kendala yang sangat besar bagi para guru adalah
Aljabar, Geometri dan Relasi dan fungsi.
5. Berdasarkan pertanyaan no 4. kesulitan tersebut
bisa terjadi oleh karena kesulitan menulis simbol,
Menggambar bangun datar, Menggambar bangun
ruang, Menggambar persamaan garis dan grafik
fungsi
6. Sebanyak 75% guru telah mengikuti pelatihan
pembuatan bahan ajar berbasis TIK sedangkan
25% guru belum pernah mengikuti kegiatan
pelatihan tentang penggunaan software tertentu
dalam membuat media pembelajaran matematika.
7. Software yang biasa anda gunakan dalam
perhitungan bilangan biasa adalah excel dan
kalkulator
24

8. Software yang biasa anda gunakan dalam
pembuatan grafik excel
9. Software yang biasa anda gunakan dalam
perhitungan aljabar adalah excel
10. Semua guru calon peserta pelatihan belum pernah
menggunakan software Geogebra.
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa
walaupun kemampuan guru dalam TIK beragam,
namun ada satu keseragaman yang didapat dari calon
peserta pelatihan yaitu belum mengenal dan belum
pernah menggunakan software Geogebra.
Indikator keberhasilan pelaksaan kegiatan dapat
dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan guru
terkait penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285
for windows. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil
analisis data skor pada pre test, sesi latihan dan post
test, serta dari hasil observasi selama kegiatan
berlangsung. Pada saat pelatihan tim pelaksana
memberikan
beberapa
latihan
yang
dapat
merepresentasikan tingkat pemahaman guru pada
penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285 for
windows dalam pembuatan bahan pembelajaran.
Selain itu peserta juga diberikan post-test pada akhir
pelatihan yang berguna untuk melihat tingkat
kemajuan peserta setelah mendapatkan perlakuan.
Mengingat pada hasil pretest diperoleh bahwa
semua calon peserta pelatihan belum mengenal dan
belum pernah menggunakan software Geogebra
maka untuk nilai awal pre test diberikan skor
penilaian yang sama, yaitu masing-masing 50.
Adapun hasil penilaian terhadap kegiatan tersebut
dapat disajikan pad Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Penilaian Kegiatan Pelatihan

GURU
1

PRE
TEST
50

LAT 1
65

LAT 2
75

POST
TEST
80

2

50

90

95

100

3

50

70

70

90

4

50

60

75

85

5

50

60

70

80

6

50

55

76

90

7

50

65

70

90

8

50

70

80

95

9

50

60

75

85

10

50

60

80

90

11

50

80

85

90

12

50

55

65

75

Teknik analisis deskriptif kualitatif,
dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil
observasi, sedangkan untuk data berupa angka-

Luh Putu Ida Harini, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra
Sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP

angka, yaitu skor pre test, latihan 1, latihan 2 dan
post test menggunakan analisis data kuantitatif, yaitu
analisis statistika deskriptif dan inferensial. Statistik
inferensial dipergunakan untuk melihat keterkaitan
antar satu variabel dengan variabel lainnya, dan
statistik deskriptif untuk melihat sebaran data
semua variable penelitian.
Hipotesis tindakan diuji dengan uji t (t test)
untuk dua sampel yang berpasangan ((paired sample
t test). Uji
paired berfungsi untuk menguji dua
sampel yang berpasangan, apakah mempunyai ratarata yang secara nyata berbeda ataukah tidak.
Analisis data memanfaatkan software komputer
statistik SPSS versi 20.0 for window, dengan
ditetapkan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil
observasi selama kegiatan berlangsung menunjukkan
bahwa sebagian besar peserta sangat antusias dalam
mengikuti pelatihan. Apalagi setelah diketahui bahwa
dengan GeoGebra tidak hanya membantu dalam hal
perhitungan, akan tetapi sekaligus juga membantu
menganalisa masalah baik secara grafik, ilustrasi dan
animasi bahkan dapat dilakukan secara mudah
sampai di dimensi-3. Kemampuan dalam hal
pembuatan bahan ajar matematika pun meningkat,
yang dulunya hanya menggunakan tangan kalau
membuat bahan ajar, dengan mengenal Geogebra
semakin tertantang untuk membuat bahan ajar
dengan komputer. Kegiatan pelatihan ini juga
menambah pengalaman peserta dalam menyiapkan
materi ajar dan mengerjakan soal-soal matematika
dengan Geogebra. Dari hasil analisis data secara
deskriptive terhadap data pada Tabel 1, diperoleh
informasi seperti yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil analisis deskriptif nilai peserta
Descriptive Statistics
N
Min Max Mean
NILAI_PRETEST
NILAI_LATIHAN_1
NILAI_LATIHAN_2
NILAI_POST_TEST
Valid N (listwise)

12
12
12
12
12

50
55
65
75

50
90
95
100

50,00
65,83
76,33
87,50

Std.
Deviation
,000
10,408
8,004
6,908

Dari Tabel 2. diperoleh bahwa standar deviasi
terbesar terjadi pada nilai latihan 1, hal ini berarti
bahwa hasil Latihan 1 mempunyai nilai yang paling
beragam. Dari sebaran nilai rata-rata dapat dilihat
bahwa rata-rata hasil yang dicapai peserta pelatihan
semakin lama semakin meningkat. Selanjutnya
pengujian hipotesis tindakan untuk melihat bahwa
pelatihan penggunaan software GeoGebra versi

4.9.285 for windows meningkatkan penguasaan
peserta pelatihan (guru) terhadap pembuatan bahan
ajar berbasis TIK, diuji dengan menggunakan uji
hipotesis beda dua mean untuk observasi
berpasangan, yaitu uji t (t test). Uji t dalam
prakteknya digunakan untuk banyaknya pasangan
pengamatan < 30. Uji t dipergunakan untuk kasus
yang observasinya dilakukan dua kali terhadap
subyek yang sama atau sample yang sama.
Kadangkala disebut dua sample dependent, dan dapat
dipakai dalam desain “Before-After” dalam studi
eksperimen.
Tujuan
pengujian
adalah
untuk
menyimpulkan apakah ada pengaruh yang signifikan
dari pemberian pelatihan terhadap penguasaan
peserta tentang penggunaan GeoGebra sebagai alat
bantu membuat bahan ajar, ataukah tidak. Hipotesis
uji hipotesis beda dua mean untuk observasi
berpasangan dalam kasus ini dapat di uraikan dalam
hipotesis berikut:
Hipotesis 1
: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil
Pre Tes dan hasil latihan 1
: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes
dan hasil latihan 1
Hipotesis 2
: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil
Pre Tes dan hasil latihan 2
: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes
dan hasil latihan 2
Hipotesis 3
: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre
Tes dan Post Tes
: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes
dan Post Tes
Hipotesis 4
: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil
latihan 1 dan hasil latihan 2
: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 1
dan hasil latihan 2
Hipotesis 5
: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil
latihan 1 dan hasil Post Test
: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 1
dan hasil Post Test
Hipotesis 6
: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil
latihan 2 dan hasil Post Test
: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 2
dan hasil Post Test
25

ISSN : 2302 – 450X

Hasil analisis data yang diolah dengan bantuan SPSS
20.0 for windows diberikan pada tabel 5 berikut.
Tabel 3. Hasil analisis uji hipotesis beda dua mean
untuk observasi berpasangan

Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
hipotesis beda dua mean untuk observasi
berpasangan (
) berlaku
ketentuan bahwa bila harga
hitung lebih kecil
atau sama dengan harga
tabel maka
diterima.
Dalam hal ini harga
hitung adalah harga mutlak,
jadi tidak dilihat dari nilai (-) atau (+) dari hasil
penghitungan.
Dari Tabel 3 diperoleh bahwa derajat bebas
dari data bernilai 11 dengan menggunakan taraf
kesalahan 0,05, sehingga dapat diperoleh nilai
tabel = 2,201. Dari hasil pengujian juga menunjukkan
bahwa koefisien
hitung selalu lebih besar dari
koefisien tabel. Seperti kasus Hipotesis 1 diperoleh
bahwa koefisien
hitung selalu lebih besar dari
koefisien
tabel yaitu
. Dengan
demikian dapat disimpulkan untuk hipotesis 1,
ditolak sehingga
diterima yang berarti terdapat
perbedaan rerata (mean) hasil pre test dan hasil
latihan 1. Dengan cara yang sama hasil hipotesis
pengujian
dengan
menggunakan
terhadap hipotesis 2,3,4,5,dan 6
hasilnya menunjukkan bahwa koefisien
hitung
selalu lebih besar dari koefisien
table (2,201),
dengan demikian
pada setiap hipotesis ditolak
yang berarti bahwa terdapat perbedaan rerata (mean)
setiap tahap hasil latihan yang dibandingkan.
Walaupun sudah diketahui bahwa hasil
evaluasi setiap pasangan yang dianalisa menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rerata (mean), akan tetapi
belum dapat disimpulkan apakah pengetahuan dari
peserta pelatihan secara umum meningkat ataukah
tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan Uji
NPar Tests (Non Parametrik Tes) digunakan untuk
melihat kondisi perubahan antara dua sampel yang
berhubungan saat sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Hipotesis uji Non Parametrik Tes untuk
26

observasi berpasangan dalam kasus ini dapat di
uraikan dalam hipotesis berikut:
Hipotesis 1
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman
hasil Pre Tes dan hasil latihan 1
: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil
Pre Tes dan hasil latihan 1
Hipotesis 2
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman
hasil Pre Tes dan hasil latihan 2
: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil
Pre Tes dan hasil latihan 2
Hipotesis 3
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman
hasil Pre Tes dan Post Tes
: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil
Pre Tes dan Post Tes
Hipotesis 4
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman
hasil latihan 1 dan hasil latihan 2
: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil
latihan 1 dan hasil latihan 2
Hipotesis 5
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman
hasil latihan 1 dan hasil Post Test
: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil
latihan 1 dan hasil Post Test
Hipotesis 6
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman
hasil latihan 2 dan hasil Post Test
: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil
latihan 2 dan hasil Post Test
Hasil analisis data yang diolah dengan bantuan SPSS
20.0 for windows diberikan pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Hasil uji Non Parametrik Tes untuk
observasi berpasangan

Kriteria pengambilan kesimpulan untuk uji Non
Parametrik Tes untuk observasi berpasangan untuk
taraf kesalahan 0,05 adalah sebagai berikut:
 Jika sig hitung 0,05 maka
diterima dan
ditolak
Berdasarkan Table 4 dapat diperoleh bahwa : Pada
hipotesis 1, 2,3,4,5 dan 6 diperoleh hasil sig hitung <
0,05 jadi
ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman dalam
hasil Latihan yang diperoleh pada setiap hipotesis
yang bersesuaian. Dengan demikian dari beberapa

Luh Putu Ida Harini, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra
Sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP

perbandingan yang dilakukan, secara umum terdapat
perbedaan tingkat pemahaman dalam mengerjakan
latihan pada setiap periodenya, dengan menggunakan
tingkat signifikansi 95%. Selain itu berdasarkan hasil
Uji tanda (sign) dengan pendekatan binomial
diperoleh bahwa nilai positive differences pelatihan
selanjutnya terhadap pelatihan sebelumnya selalu
lebih banyak maka dapat disimpulkan bahwa selalu
ada peningkatan pemahaman dalam mengerjakan
latihan oleh peserta pada setiap periode pelatihannya.
Dengan kata lain kemampuan penguasaan materi
oleh peserta meningkat setelah perlakuan diberikan.
Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan
telah dapat memberikan manfaat yang cukup
signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru
dalam Menggunakan GeoGebra sebagai media
pembelajaran matematika SMP di SMP Negeri 3
Semarapura.

pembelajaran matematika di SMP Negeri 3
Semarapura.
Berdasarkan permintaan peserta pelatihan
disarankan bahwa pelatihan sejenis untuk guru yang
intensif dan terprogram sangat perlu dilaksanakan,
sehingga hasil positif yang sudah diperoleh bisa
dikembangkan lebih lanjut.

4.

[1] Darmawan Deni, 2012, Inovasi Pendidikan,
Remaja Rosdakarya Pendidikan Offset,
Bandung.
[2] Marpaung. 2001. Pendekatan Kontekstual Dan
Sani
dalam
Pembelajaran
Matematika.
Makalah, disampaikan dalam Seminar RME
di USD Yogyakarta , 14-15 Nopember 2001.
[3] Rusefendi, 1989. Evaluasi Pendidikan, Bina
Aksara.
[4] Weda, Made. 2011. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi
Aksara.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelatihan dan hasil analisis
data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan yang signifikan terhadap
pemahaman guru dalam menguasai konsep dan
materi setelah diberikan pelatihan. Hal ini
menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan telah
dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan
terhadap peningkatan kemampuan guru dalam
menggunakan
GeoGebra
sebagai
media

5.

UCAPAN TERIMA KASIH

Atas dipublikasikannya hasil penelitian ini,
maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Universitas Udayana atas bantuan
dana yang diberikan melalui hibah pengabdian,
dengan surat Perjanjian Penugasan Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Nomor:
219.38/UN
14/PKM.01.03.00/2014Tanggal, 5 Mei 2014

6.

DAFTAR PUSTAKA

27