Pengaruh Frekuensi Penampungan Semen Terhadap Konsentrasi Dan Abnormalitas Spermatozoa Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica).

PENGARUH FREKUENSI PENAMPUNGAN TERHADAP
KONSENTRASI DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA BURUNG
PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA)

SKRIPSI

Oleh
Komang Gita Permana
NIM. 1109005015

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Denpasar, Bali, pada tanggal 7 april 1993, merupakan
anak kedua dari pasangan Bapak Made Kota Budiasa dan Ibu Ruwianti Nawarti
Setyorini.
Tahun 1997 sampai 1999 penulis menempuh pendidikan di Taman Kanak –

Kanak Titi Dharma Denpasar. Tahun 1999 sampai 2005 penulis menempuh
pendidikan di SDN 4 Ubung, Denpasar. Pada tahun 2005 sampai 2008 penulis
menempuh pendidikan di SMP Negeri 10 Denpasar, kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 8 Denpasar dari tahun 2008 sampai 2011.
Tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN). Untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan
di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana maka pada tahun 2015
penulis melakukan penelitian dibidang Reproduksi Veteriner, dengan judul
“Pengaruh Frekuensi Penampungan Terhadap Konsentrasi dan Abnormalitas
Spermatozoa Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)”.

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi
penampungan terhadap konsentrasi dan abnormalitas spermatozoa burung puyuh
(Coturnix coturnix japonica).
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3

kelompok perlakuan. Perlakuan I (T1) : Penampungan semen dilakukan dengan
interval 2 hari. Perlakuan II (T2) : Penampungan semen dilakukan dengan interval
3 hari. Kelompok III (T3) : Penampungan semen dilakukan dengan interval 4 hari.
Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 9 kali. Pengamatan
dilakukan terhadap konsentrasi spermatozoa (ml) dan abnormalitas spermatozoa
(%). Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA)
selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan uji one-way ANOVA atau uji satu
arah. Dan apabila berbeda nyata (P