Pengaruh dan Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Paru-Paru Pada Pria Dewasa.
iv ABSTRAK
Pengaruh dan Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Pria Dewasa
Dionisius Halim K. W, 2011.
Pembimbing I : dra. Rosnaeni, Apt
Pembimbing II : drs. Pinandojo Djojosoewarno, dr., AIF Merokok dapat mempercepat penurunan Kapasitas Vital (KV) dan dapat menyebabkan perubahan struktur jalan napas maupun parenkim paru. KV merupakan jumlah udara terbesar yang dapat diekspirasikan setelah usaha inspirasi maksimum, sering diukur secara klinik sebagai indeks fungsi paru.
Tujuan penelitian untuk menilai pengaruh dan hubungan antara kebiasaan merokok dengan KV.
Desain penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif. Metode kerja dengan membandingkan KV kelompok I dan II yaitu bukan perokok dan perokok (n=13) dengan menggunakan spirometer. Data yang diukur adalah KV observasi (liter) dari kelompok I dan II. Analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan dan regresi korelasi linier sederhana dengan α = 0.05 menggunakan perangkat lunak komputer.
Hasil penelitian didapatkan Kapasitas Vital Observasi kelompok I (4,44 liter) dan II (3,36 liter) menunjukkan penurunan yang sangat bermakna (p < 0,01), dengan nilai korelasi 0,8.
Simpulan penelitian ini menunjukkan adanya penurunan KV yang bermakna pada kelompok II dibandingkan dengan kelompok I.
(2)
ABSTRACT
Influence And Relationship Of Smoking Habits To Vital Lung Capacity In Adult Man Dionisius Halim K. W, 2011.
1st adviser : Dra. Rosnaeni, Apt
2nd adviser : Drs. Pinandojo Djojosoewarno, dr., AIF
Smoking can accelerate the decrease of Vital Capacity (VC) and can cause structural changes in airway and lung parenchyma. VC is the largest amount of air that can exhaled after a maximum inspiration effort, often measured clinically as an index of lung function.
The purposes of this research were to assess the effect and the relationship between smoking and VC.
Research design was a real prospective laboratory experimental studies with Comparative Completely Randomized Design. Working method by comparing the VC group I and II which are non-smokers and smokers (n = 13) using autospirometer Minato. The measured data were VC Observation (liters) of group I and II. Analysis of data for vital lung capacity using an independent t-test and simple linear regression correlation with α = 0.05 using computer software.
The results obtained Vital capacity observations in group I (4.44 liters) and II (3.36 liters) were showed a highly significant decrease (p < 0.01 ), with values of r = 0.8, which shows a strong correlation.
The conclusion of this study showed a highly significant decrease in VC in the group of smokers compares with non-smokers group.
(3)
vii
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis ... 5
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Sistem Pernapasan Manusia ... 6
2.1.1 Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Pernapasan ... 6
2.1.2 Mekanisme Pernapasan ... 10
(4)
2.1.3.1 Ventilasi ... 13
2.1.3.2 Perfusi ... 13
2.1.3.3 Difusi ... 14
2.1.4 Pemeriksaan Faal Paru ... 14
2.1.5 Volum dan Kapasitas Vital Paru-Paru ... 15
2.1.6 Spirometer ... 17
2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas Vital ... 20
2.2 Rokok ... 22
2.2.1 Definisi Rokok dan Merokok ... 22
2.2.2 Jenis Rokok ... 23
2.2.3 Batasan Perokok ... 23
2.2.4 Patogenesis ... 25
2.2.5 Bahan-Bahan Kimia Yang Terdapat Dalam Asap Rokok ... 26
2.2.6 Bahaya Merokok ... 28
2.2.7 Pengaruh Asap Rokok Terhadap Fungsi Paru ... 30
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 33
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 33
3.1.2 Subjek Penelitian ... 33
3.2 Metode Penelitian... 35
3.2.1 Disain Penelitian ... 35
3.2.2 Variabel Penelitian ... 35
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 35
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 35
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 36
3.2.4 Prosedur Kerja ... 36
3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 37
3.2.6 Metode Analisis ... 37
3.2.6.1 Hipotesis Penelitian ... 37
(5)
ix
Universitas Kristen Maranatha
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 38
3.2.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Karakteristik Penelitian ... 39
4.1.1 Karakteristik Data ... 39
4.1.2 Pengaruh Merokok Terhadap VC ... 40
4.1.3 Hubungan Antara Merokok Dengan VC ... 41
4.1.4 Pembahasan ... 42
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 43
4.2.1 Hipotesis Penelitian 1 ... 43
4.2.2 Hipotesis Penelitian 2 ... 43
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 44
5.1 Simpulan ... 44
5.1.1 Simpulan Utama ... 44
5.1.2 Simpulan Tambahan ... 44
5.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 48
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan Struktur Pada Bagian Konduksi Saluran Napas ... 10
Tabel 4.1 Kapasitas Vital Orang Tidak Merokok ... 39
Tabel 4.2 Kapasitas Vital Orang Merokok ... 40
Tabel 4.3 Hasil Uji T Tidak Berpasangan ... 40
Tabel 4.4 Anova ... 41
(7)
xi
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Saluran Pernapasan Manusia ... 7
Gambar 2.2 Mekanisme Pernapasan ... 11
Gambar 2.3 Kapasitas Paru-Paru ... 16
Gambar 2.4 Pengukuran Volum Paru-Paru ... 19
Gambar 2.5 Autospirometer Minato ... 20
Gambar 2.6 Bahan Kimia Rokok ... 27
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Kelompok Orang Tidak Merokok ... 48
Lampiran 2 Tabel Kelompok Orang Merokok... 49
Lampiran 3 Rumus Besar Sampel Uji T Tidak Berpasangan ... 50
Lampiran 4 Rumus Besar Sampel Regresi ... 51
Lampiran 5 Uji T Tidak Berpasangan ... 52
Lampiran 6 Uji Regresi Linear Sederhana ... 53
Lampiran 7 Informed Consent ... 56
(9)
48
Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 1
Deskripsi Data Penelitian
Tabel Kelompok Orang Tidak Merokok
No Umur (th)
Tinggi Badan (cm)
Berat Badan (Kg)
Vc observasi (Liter)
1 20 177 65 4.21
2 20 174 77 4.18
3 21 175 77 4.09
4 20 173 77 4.45
5 21 172 68 5.22
6 20 188 73 5.41
7 20 168 72 4.04
8 21 179 75 4.53
9 21 173 64 4.17
10 18 167 63 4.47
11 21 168 55 4.28
12 20 166 52 4.24
13 21 167 60 4.41
X1 20.31 172.85 67.54 4,44
(10)
49
LAMPIRAN 2
Tabel Kelompok Orang Merokok
No Umur (th)
Tinggi Badan (cm)
Berat Badan (Kg)
Vc observasi (Liter)
1 20 183 88 4.1
2 20 165 50 2.85
3 21 172 63 3.54
4 20 188 93 3.66
5 20 170 75 3.31
6 22 176 65 2.87
7 21 174 67 3.38
8 22 168 65 3.21
9 23 171 101 3.28
10 23 162 57 3.92
11 23 169 79 3.1
12 22 167 76 2.93
13 20 177 69 3.56
X1 21.31 172.46 72.92 3,36
(11)
50
Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 3
Rumus (Woolson, 1987)
n = 2σ2
(Z1-α + Z1-β)2 d2 Keterangan : n = besar sampel d = X1– X2
σ = 0.3
α = 0,05
β = 0,2
Z1-α dan Z1-β dari tabel distribusi normal standar. untuk taraf kepercayaan 95% nilai Z1-α = 1,96 untuk power test 80% nilai Z1-β = 0,842.
n1 = n2 = 2(0, 3)2 (1,96 + 0,842)2 (4.44 – 4.10)2
n1 = n2 = 12 + 10% = 13.2 = 13 jadi jumlah besar sampel n1 + n2 = 26
(12)
51
LAMPIRAN 4
Rumus Besar Sampel Regresi
Z1-α danZ1-β dari tabel distribusi normal standar. untuk taraf kepercayaan 95% nilai Z1-α = 1,96 untuk power test 80% nilai Z1-β = 0,842.
Nilai r = 0,7
n =
n = 12 ditambah drop out 10 % 13,2 dibulatkan menjadi 13 jadi n1 = n2 = 13
nTotal = 26
2
1 1
3 1
0.5 ln 1
Z Z
n
r r
(13)
52
Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 5
Uji T Tidak Berpasangan
T-Test
Group Statistics
Perlakuan N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
VC observasi tidak merokok 13 4.44 0.42 0.12
merokok 13 3.36 0.39 0.11
Independent Samples Test
VC observasi VC observasi Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test
for Equality of Variances
F .024
Sig. .879
t-test
for Equality of Means
t 6.80 6.80
df 24 23.870
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 1.07662 1.07662 Std. Error Difference .15838 .15838 95% Confidence
Interval of the Difference
Lower .74974 .74965 Upper 1.40349 1.40358
(14)
53
LAMPIRAN 6
Uji Regresi Linear Sederhana
Regression
Descriptive Statistics
Mean
Std.
Deviation N VC observasi 3.9002 .67667 26
Perlakuan .50 .510 26
Correlations
VC observasi Perlakuan Pearson Correlation VC observasi 1.000 -.811
Perlakuan -.811 1.000
Sig. (1-tailed) VC observasi . .000
Perlakuan .000 .
N VC observasi 26 26
Perlakuan 26 26
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Perlakuana . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: VC observasi
(15)
54
Universitas Kristen Maranatha Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .811a .658 .644 .40378
a. Predictors: (Constant), Perlakuan b. Dependent Variable: VC observasi
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.534 1 7.534 46.210 .000a
Residual 3.913 24 .163
Total 11.447 25
a. Predictors: (Constant), Perlakuan b. Dependent Variable: VC observasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.438 .112 39.633 .000
Perlakuan -1.077 .158 -.811 -6.798 .000
(16)
55
Coefficientsa
Model
95.0% Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 4.207 4.670
Perlakuan -1.403 -.750
a. Dependent Variable: VC observasi
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N Predicted Value 3.3618 4.4385 3.9002 .54897 26
Residual -.51185 .97154 .00000 .39563 26
Std. Predicted Value
-.981 .981 .000 1.000 26
Std. Residual -1.268 2.406 .000 .980 26
(17)
56
Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 7
INFORMED CONSENT
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:
PENGARUH DAN HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU-PARU PADA PRIA DEWASA
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung, ...
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
(Dionisius Halim Kusuma W ) ( ) Saksi-saksi:
(18)
57
LAMPIRAN 8
(19)
58
Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP
Nama : Dionisius Halim Kusuma Wardhana
NRP : 0810091
Tempat dan tanggal lahir : Kebumen, 22 Februari 1990
Alamat : Jl. Dangdeur Indah 1 no 16A bandung
Riwayat Pendidikan :
TK Pius Bakti Utama Gombong, lulus tahun 1996
SD Pius Bakti Utama Gombong, lulus tahun 2002
SMP Pius Bakti Utama Gombong, lulus tahun 2005
SMA Negeri 1 Gombong, lulus tahun 2008
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2008 - sekarang
(20)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat sudah banyak yang mengetahui bahwa menghisap rokok adalah kebiasaan yang tidak sehat, tetapi sampai sekarang masyarakat Indonesia masih banyak yang merokok, bahkan dilakukan di mana saja baik di kantor, kendaraan umum, di jalanan dan sebagainya. Perilaku merokok dapat didefinisikan sebagai aktivitas subjek yang berhubungan dengan perilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok, dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari (Komalasari & Helmi, 2000).
Dampak yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Akibat perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru pada perokok akan timbul permasalahan fungsi paru (khususnya dapat menurunkan kapasitas vital paru-paru) dengan segala macam gejala klinis diantaranya sesak napas dan batuk. Dalam penelitian, kapasitas paru dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit, pekerjaan, kebiasaan merokok dan olah raga, serta status gizi (Siti M, 2006). Hal ini menjadi unsur utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM) termasuk emfisema paru-paru, bronkhitis kronis, dan asma (Hans, 2003).
Organisasi Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO), sebanyak satu miliar orang di dunia akan meninggal karena tembakau atau penyakit yang disebabkannya. Tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020. Dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang. Ketua inisiatif bebas tembakau WHO (Bettcher, 2007) mengatakan bahwa, sudah saatnya pemerintah makin serius memikirkan penanganan kebiasaan buruk menghisap nikotin.
Rerata umur mulai merokok secara nasional adalah 17,6 tahun dengan persentase penduduk yang mulai merokok tiap hari terbanyak pada umur 15-19
(21)
2
Universitas Kristen Maranatha tahun persentase yang tertinggi terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (52,1%), disusul oleh Riau (51,3%), Sumatera Selatan (50,4%), Nusa Tenggara Barat (49,9%) DAN Lampung (49,9%). Perokok baik pada umur 15-19 tahun maupun pada umur 5-9 tahun lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan, berstatus kawin dan tinggal di perkotaan. Menurut pendidikan, perokok yang mulai merokok pada 15-19 tahun cenderung banyak pada pendidikan tinggi sedangkan yang mulai merokok pada umur 5-9 tahun pada pendidikan rendah (Riskesdas, 2010).
Prevalensi perokok di Pulau Jawa, provinsi Jawa Barat memiliki persentase tertinggi (30,39%) dengan 20% perokok aktif merupakan siswa SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi, kemudian Jawa Tengah (25,3%), Daerah Istimewa Yogyakarta (25,3%), Jawa Timur (25,1%) (Riskesdas, 2010).
Sudah dilakukan penelitian tentang hal tersebut oleh salah satu mahasiswa kedokteran Universitas Kristen Maranatha sebelumnya dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 20 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa kebiasaan merokok menurunkan kapasitas vital paru-paru dan berhubungan dengan penurunan kapasitas vital paru-paru. Atas dasar tersebut maka penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan kebiasaan merokok terhadap kapasitas vital paru pada pria dewasa.
1.2 Identifikasi masalah
Apakah kebiasaan merokok menurunkan kapasitas vital paru-paru pria dewasa
Apakah terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan penurunan kapasitas vital paru-paru pria dewasa
(22)
3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat sehat dengan mencegah, mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan merokok pada masyarakat
Untuk mewujudkan kawasan bebas rokok pada masyarakat.
1.3.2 Tujuan penelitian
Untuk menilai pengaruh dari kebiasaan merokok terhadap kapasitas vital paru-paru pria dewasa.
Untuk menilai hubungan antara kebiasaan merokok dengan penurunan kapasitas vital paru-paru pria dewasa.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan mengenai kebiasaan merokok di lingkungan dan pengaruhnya terhadap kapasitas vital paru-paru.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi, dokumentasi atau acuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya. Di sisi lain, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kebiasaan merokok pria dewasa di lingkungan kampus dan dampaknya terhadap kapasitas vital paru-paru dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menerapkan peraturan kawasan bebas rokok di Universitas Kristen Maranatha dan dalam lingkungan masyarakat
(23)
4
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian secara experimental menunjukkan bahwa merokok kronis akan merusak pergerakan silia epitel pernapasan, menghambat fungsi dari alveolar macrophages yang menyebabkan hypertrophy dan hyperplasia. Paparan yang lama dapat menyebabkan emfisema (Eric G.H, Roland H.I Jr, 2001). Emfisema adalah berkumpulnya udara secara patologis dalam jaringan atau organ (Dorland, 2007). Merokok dapat menyebabkan peningkatan hambatan saluran napas secara akut yang disebabkan kontriksi otot polos oleh nervus vagus yang disebabkan oleh rangsangan reseptor zat asing di submukosa (Eric G.H, Roland H.I Jr, 2001). Pemeriksaan faal paru merupakan sarana penting dalam penanganan berbagai penyakit paru. Di masa kini kekerapan penyakit paru dan pernapasan terus meningkat, maka peranan uji faal paru makin dirasakan sangat penting, baik dalam diagnosis, penilaian keberhasilan terapi maupun dalam meramalkan prognosis berbagai penyakit paru.
Kapasitas vital atau Vital Capacity (VC) adalah volum cadangan inspirasi ditambah volum tidal dan volum cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira 4600 mililiter).
Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan. Umumnya, rokok akan lebih difokuskan pada peran nikotin dan karbon monoksida karena kedua bahan ini dapat meningkatkan kebutuhan oksigen dan efek bronkokonstriksi pada saluran pernapasan serta berperan dalam penurunan kapasitas paru-paru.
Merokok berhubungan dengan kapasitas vital paru, karena asap rokok yang dihisap akan masuk ke dalam paru-paru melalui beberapa sistem pernapasan, dimana pada akhirnya udara yang bercampur dengan racun rokok akan ikut terhisap oleh alveolar sac, yang dapat menimbulkan infeksi paru-paru dan dengan demikian, maka kapasitas vital paru-paru akan berkurang.
(24)
5
1.5.2 Hipotesis
Kebiasaan merokok menurunkan kapasitas vital paru-paru pria
Terdapat hubungan antara merokok dengan penurunan kapasitas vital paru-paru pada pria dewasa.
1.6 Metodologi penelitian
Desain penelitian adalah prospektif eksperimental laboratoris sungguhan, bersifat komparatif.
Data yang diukur kapasitas vital dengan metode pengukuran One Stage Vital Capacity paru dalam liter untuk kelompok perokok dan tidak merokok, dengan menggunakan Autospirometer minato digital.
Analisis data untuk kapasitas vital paru-paru menggunakan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05, sedangkan untuk menilai hubungan merokok dengan kapasitas vital paru-paru menggunakan regresi linear sederhana dengan α = 0,05 menggunakan piranti lunak komputer.
(25)
44
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.1.1 Simpulan Utama
Pada penelitian 13 pria dewasa perokok kronis dengan 13 pria dewasa tidak merokok dapat disimpulkan :
Merokok menurunkan kapasitas vital paru-paru
Merokok berhubungan dengan penurunan kapasitas vital paru-paru.
5.1.2 Simpulan Tambahan
Berdasarkan analisis data menggunakan piranti lunak komputer dapat disimpulkan :
Pada uji t tidak berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antara kapasitas vital orang yang tidak merokok dan perokok, dilihat dari nilai p < 0.01
Keeratan hubungan antara VC dengan rokok adalah kuat dengan r = 0,81
5.2 Saran
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh merokok terhadap kapasitas atau volum paru-paru lainnya
Bagi mahasiswa disarankan agar mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok yang dapat mengganggu kesehatan paru terutama dapat menurunkan kapasitas vital paru-paru
Bagi universitas disarankan agar membuat peraturan tentang pelarangan merokok di lingkungan kampus atau membuat ruang khusus untuk merokok.
(26)
Daftar Pustaka
Aditama TY. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Akademi Perawat serta Mahasiswa Fakultas Kedokteran dalam Masalah Merokok. J. Respir Indonesia, 2000; 2 : 60 - 3.
Alwi, Hasan. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Anonim. 2010. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan
Astrand PO, Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd edition McGraw Hill. Hal. 223,234
A. Setiono Mangoenprasodjo, Sri Nur Hidayati. 2005. Hidup Sehat tanpa Rokok. Yogyakarta: Pradipta Publishing
Bambang, Trim. 2006. Merokok Itu Konyol. Jakarta : Ganesha Exact
Bernida L, Yunus F., Wiyono W.H., dkk. 1990. Faal Paru dan Uji Bronkodilator pada Perokok Bekas Perokok dan Bukan Perokok. J. Respir Indonesia. 10:4 - 11.
Bettcher D.W. 2007. Tobacco, WHO & FCTC, “We are Winning the War” . WHO.
http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=Berita&op=deta il_berita&id=892&mn=6&smn=a. 12 Januari 2011
Comroe JH. 1975. Physiology of Respiration. Chicago : Year Book. Hal 220-221, 238
Danusantoso, H. 2003. Rokok dan Perokok. Jakarta: Arcan.
Despopoulos et al .2003. Color Atlas of Physiology 5th Ed. New York : Thieme. Hal 66, 76
Dorland W. A. Newman. 2007. In : Huria Wati H., dkk. Editors. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta : EGC. h.723,2015
Elbel E.R., Reid K.M., Onnond D.E. 1958. Comparison of Certain Test of Physical Fitness and Certain Bodily Measurements. Appl, Physical. 12 :37-
41.
Eric G.H, Roland H.I Jr. 2001. Chronic Bronchitis, Emphysema, and Airways Obstruction in:Braunwald E; Hauser S.L; Fauci A.S; Kasper D.L; Longo D.L; Jameson J.L, editors: Harrison's Principle, of Internal Medicine. 5th ed. USA: McGraw-Hill Companies. P 1491
(27)
46
Universitas Kristen Maranatha Fajriwan, Jusuf A. 1999. Merokok Pasif. Respir Indonesia. Hal 22-6
Ganong W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. hal. 624-6, 629
Guilford, J.P., Benjamin Fruchter. 1973. Fundamental Statistics in Psychology and Education. McGraw-Hill : New York.
Guyton A.C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hans, T. 2003. Merokok dan Kesehatan.
http://www.antirokok.or.id/berita/berita_rokok_kesehatan.htm. 12 Januari 2011
Herminto, 1998. Penelitian Mandiri. Hubungan Lama Pencemaran Debu Kayu terhadap Gangguan Fungsi paru Tenaga Kerja di Perusahaan CV. Nila’s Wood Arts Surakarta. Surakarta
Houssay BA. 1955. The Mechanic of Respiration In : Human Physiology, 2nd edition. United State of America : McGraw Hill. Hal. 250-251
Junqueira L. C., Carneiro J., Kelley R.O. 2008. Histologi Dasar. Jakarta: EGC. Hal 336-344
Komalasari. D, Helmi. 2000.
Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok padaRemaja.Ris'ma
: Yogyakarta.
Lang, D., Poon, E., Kamala, D., Ang, E., & Siti, M. (2006). Patients’ experiences of spiritual care: A phenomenological approach [Electronic version]. Singapore Nursing Journal, 33 (3), 42-47.
Leventhal, H., & Cleary, P. D. (1980). The smoking problem: A review of
research and theory in behavioral risk modification. Psychological Bulletin, 88, 370-405.
Mangoenprasodjo S. 2005. Hidup Sehat Tanpa Rokok. Yogyakarta: Pradipta Publishing
Martin L. 1987. Pulmonary Physiologi in Clinical Practice. St. Louis: Mosby Company. 18.
Martini, Fredric H. 2004. Environmental Exchange. In : Fundamental of Anatomy & Physiologi, 6th edition. San Fransisco : Benjamin Cummings. Hal 835, 839
(28)
47
Muhammad. J, Siti. R. 2009. Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Ris'ma : Yogyakarta.
Mutadin. Z. 2002. Penyesuaian Diri Remaja.
http://www.e- psikologi.com.epi/Individual/detail.asp.id=390. 12 Januari 2011
Netter, F.H. Diagnostic and Therapeutic Procedur, Ciba Collection of Medical Illustraction Respiratory System, 7th Ed, Ciba Pharmaceutical Company, USA 2001 : 267-8
Pdpersi. 2006. Ada Apa Dengan Rokok.
http://www.red-bondowoso.or.id. 26 April 2011
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2004. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis). Jakarta: FKUI.
Sastroasmoro, S, 1995. Pemilihan Subjek Penelitian. Dalam : Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara. hal: 42-9.
Selkurt, Ewald E. 1984. Human Physiology. 5th ed. Boston: Little, Brown
Sherwood L., 2004. Human Physiology. 5th ed. USA : Thomson Learning Inc. P. 477
Sitepoe, Mangku, 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : Grasindo.
Sitepoe, Manulu. 1997. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Snell, Richard. S. 2004. Clinical Anatomy. 7th–ed. Maryland Composition
Steven E. W., Jeffrey M. D. 2001. Distrubances in Ventilatory Function In: Braunwald E; Hauser S. L; Fauci A. S; Kasper D. L; Jameson J. L; editors: Harrison’s Principle of Internal Medicine. 15th ed. USA: McGraw – Hill Compaines. P. 1446
Sudarmanto, R. Gunawan, 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Ghalia Ilmu.
Syamsiah A, Yunus F. 1997. Pemeriksaan Spirometri Collins. J. Respirindo. 17 : 45-51.
Wilson L, Price S. 2006. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC 759-760.
(1)
4
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian secara experimental menunjukkan bahwa merokok kronis akan merusak pergerakan silia epitel pernapasan, menghambat fungsi dari alveolar macrophages yang menyebabkan hypertrophy dan hyperplasia. Paparan yang lama dapat menyebabkan emfisema (Eric G.H, Roland H.I Jr, 2001). Emfisema adalah berkumpulnya udara secara patologis dalam jaringan atau organ (Dorland, 2007). Merokok dapat menyebabkan peningkatan hambatan saluran napas secara akut yang disebabkan kontriksi otot polos oleh nervus vagus yang disebabkan oleh rangsangan reseptor zat asing di submukosa (Eric G.H, Roland H.I Jr, 2001). Pemeriksaan faal paru merupakan sarana penting dalam penanganan berbagai penyakit paru. Di masa kini kekerapan penyakit paru dan pernapasan terus meningkat, maka peranan uji faal paru makin dirasakan sangat penting, baik dalam diagnosis, penilaian keberhasilan terapi maupun dalam meramalkan prognosis berbagai penyakit paru.
Kapasitas vital atau Vital Capacity (VC) adalah volum cadangan inspirasi ditambah volum tidal dan volum cadangan ekspirasi. Ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira 4600 mililiter).
Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan. Umumnya, rokok akan lebih difokuskan pada peran nikotin dan karbon monoksida karena kedua bahan ini dapat meningkatkan kebutuhan oksigen dan efek bronkokonstriksi pada saluran pernapasan serta berperan dalam penurunan kapasitas paru-paru.
Merokok berhubungan dengan kapasitas vital paru, karena asap rokok yang dihisap akan masuk ke dalam paru-paru melalui beberapa sistem pernapasan, dimana pada akhirnya udara yang bercampur dengan racun rokok akan ikut terhisap oleh alveolar sac, yang dapat menimbulkan infeksi paru-paru dan dengan demikian, maka kapasitas vital paru-paru akan berkurang.
(2)
5
Universitas Kristen Maranatha 1.5.2 Hipotesis
Kebiasaan merokok menurunkan kapasitas vital paru-paru pria Terdapat hubungan antara merokok dengan penurunan kapasitas
vital paru-paru pada pria dewasa.
1.6 Metodologi penelitian
Desain penelitian adalah prospektif eksperimental laboratoris sungguhan, bersifat komparatif.
Data yang diukur kapasitas vital dengan metode pengukuran One Stage Vital Capacity paru dalam liter untuk kelompok perokok dan tidak merokok, dengan menggunakan Autospirometer minato digital.
Analisis data untuk kapasitas vital paru-paru menggunakan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05, sedangkan untuk menilai hubungan merokok dengan kapasitas vital paru-paru menggunakan regresi linear sederhana dengan α = 0,05 menggunakan piranti lunak komputer.
(3)
44
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.1.1 Simpulan Utama
Pada penelitian 13 pria dewasa perokok kronis dengan 13 pria dewasa tidak merokok dapat disimpulkan :
Merokok menurunkan kapasitas vital paru-paru
Merokok berhubungan dengan penurunan kapasitas vital paru-paru.
5.1.2 Simpulan Tambahan
Berdasarkan analisis data menggunakan piranti lunak komputer dapat disimpulkan :
Pada uji t tidak berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antara kapasitas vital orang yang tidak merokok dan perokok, dilihat dari nilai p < 0.01
Keeratan hubungan antara VC dengan rokok adalah kuat dengan r = 0,81
5.2 Saran
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh merokok terhadap kapasitas atau volum paru-paru lainnya
Bagi mahasiswa disarankan agar mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok yang dapat mengganggu kesehatan paru terutama dapat menurunkan kapasitas vital paru-paru
Bagi universitas disarankan agar membuat peraturan tentang pelarangan merokok di lingkungan kampus atau membuat ruang khusus untuk merokok.
(4)
45
Universitas Kristen Maranatha Daftar Pustaka
Aditama TY. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa Akademi Perawat serta Mahasiswa Fakultas Kedokteran dalam Masalah Merokok. J. Respir Indonesia, 2000; 2 : 60 - 3.
Alwi, Hasan. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Anonim. 2010. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan
Astrand PO, Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd edition McGraw Hill. Hal. 223,234
A. Setiono Mangoenprasodjo, Sri Nur Hidayati. 2005. Hidup Sehat tanpa Rokok. Yogyakarta: Pradipta Publishing
Bambang, Trim. 2006. Merokok Itu Konyol. Jakarta : Ganesha Exact
Bernida L, Yunus F., Wiyono W.H., dkk. 1990. Faal Paru dan Uji Bronkodilator pada Perokok Bekas Perokok dan Bukan Perokok. J. Respir Indonesia. 10:4 - 11.
Bettcher D.W. 2007. Tobacco, WHO & FCTC, “We are Winning the War” . WHO.
http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=Berita&op=deta il_berita&id=892&mn=6&smn=a. 12 Januari 2011
Comroe JH. 1975. Physiology of Respiration. Chicago : Year Book. Hal 220-221, 238
Danusantoso, H. 2003. Rokok dan Perokok. Jakarta: Arcan.
Despopoulos et al .2003. Color Atlas of Physiology 5th Ed. New York : Thieme. Hal 66, 76
Dorland W. A. Newman. 2007. In : Huria Wati H., dkk. Editors. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta : EGC. h.723,2015
Elbel E.R., Reid K.M., Onnond D.E. 1958. Comparison of Certain Test of Physical Fitness and Certain Bodily Measurements. Appl, Physical. 12 :37- 41.
Eric G.H, Roland H.I Jr. 2001. Chronic Bronchitis, Emphysema, and Airways Obstruction in:Braunwald E; Hauser S.L; Fauci A.S; Kasper D.L; Longo D.L; Jameson J.L, editors: Harrison's Principle, of Internal Medicine. 5th ed. USA: McGraw-Hill Companies. P 1491
(5)
46
Universitas Kristen Maranatha Fajriwan, Jusuf A. 1999. Merokok Pasif. Respir Indonesia. Hal 22-6
Ganong W.F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. hal. 624-6, 629
Guilford, J.P., Benjamin Fruchter. 1973. Fundamental Statistics in Psychology and Education. McGraw-Hill : New York.
Guyton A.C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hans, T. 2003. Merokok dan Kesehatan.
http://www.antirokok.or.id/berita/berita_rokok_kesehatan.htm. 12 Januari
2011
Herminto, 1998. Penelitian Mandiri. Hubungan Lama Pencemaran Debu Kayu terhadap Gangguan Fungsi paru Tenaga Kerja di Perusahaan CV. Nila’s Wood Arts Surakarta. Surakarta
Houssay BA. 1955. The Mechanic of Respiration In : Human Physiology, 2nd edition. United State of America : McGraw Hill. Hal. 250-251
Junqueira L. C., Carneiro J., Kelley R.O. 2008. Histologi Dasar. Jakarta: EGC. Hal 336-344
Komalasari. D, Helmi. 2000.
Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja.Ris'ma: Yogyakarta.
Lang, D., Poon, E., Kamala, D., Ang, E., & Siti, M. (2006). Patients’ experiences of spiritual care: A phenomenological approach [Electronic version]. Singapore Nursing Journal, 33 (3), 42-47.
Leventhal, H., & Cleary, P. D. (1980). The smoking problem: A review of
research and theory in behavioral risk modification. Psychological Bulletin, 88, 370-405.
Mangoenprasodjo S. 2005. Hidup Sehat Tanpa Rokok. Yogyakarta: Pradipta Publishing
Martin L. 1987. Pulmonary Physiologi in Clinical Practice. St. Louis: Mosby Company. 18.
Martini, Fredric H. 2004. Environmental Exchange. In : Fundamental of Anatomy & Physiologi, 6th edition. San Fransisco : Benjamin Cummings. Hal 835, 839
(6)
47
Universitas Kristen Maranatha Muhammad. J, Siti. R. 2009. Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Ris'ma :
Yogyakarta.
Mutadin. Z. 2002. Penyesuaian Diri Remaja.
http://www.e- psikologi.com.epi/Individual/detail.asp.id=390. 12 Januari 2011
Netter, F.H. Diagnostic and Therapeutic Procedur, Ciba Collection of Medical Illustraction Respiratory System, 7th Ed, Ciba Pharmaceutical Company, USA 2001 : 267-8
Pdpersi. 2006. Ada Apa Dengan Rokok.
http://www.red-bondowoso.or.id. 26 April 2011
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2004. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis). Jakarta: FKUI.
Sastroasmoro, S, 1995. Pemilihan Subjek Penelitian. Dalam : Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa Aksara. hal: 42-9.
Selkurt, Ewald E. 1984. Human Physiology. 5th ed. Boston: Little, Brown
Sherwood L., 2004. Human Physiology. 5th ed. USA : Thomson Learning Inc. P. 477
Sitepoe, Mangku, 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : Grasindo.
Sitepoe, Manulu. 1997. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Snell, Richard. S. 2004. Clinical Anatomy. 7th–ed. Maryland Composition
Steven E. W., Jeffrey M. D. 2001. Distrubances in Ventilatory Function In: Braunwald E; Hauser S. L; Fauci A. S; Kasper D. L; Jameson J. L; editors: Harrison’s Principle of Internal Medicine. 15th ed. USA: McGraw – Hill Compaines. P. 1446
Sudarmanto, R. Gunawan, 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Ghalia Ilmu.
Syamsiah A, Yunus F. 1997. Pemeriksaan Spirometri Collins. J. Respirindo. 17 : 45-51.
Wilson L, Price S. 2006. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC 759-760.