Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pria dan Wanita Dewasa Normal.

(1)

iv ABSTRAK

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN KAPASITAS VITAL

PARU PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

Zuriel Jeffrey J.,2009. Pembimbing : Pinandojo Djojosoewarno dr., Drs., AIF.

Teknologi bidang kedokteran telah berkembang pesat. Alat-alat kedokteran dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit atau mengetahui perkembangan kesehatan pasien. Autospirometer digunakan untuk memeriksa volume pernapasan dan fungsi paru (kapasitas vital (VC)). Beberapa faktor dapat mempengaruhi tinggi atau rendah kapasitas vital, seperti umur, tinggi dan berat badan serta jenis kelamin.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan kapasitas vital paru pada pria dan wanita dewasa normal. Penelitian dilakukan terhadap subjek penelitian yaitu 60 orang yang dibagi dalam dua kelompok berdasarkan jenis kelamin; pria dan wanita. Kapasitas vital diukur menggunakan autospirometer sebanyak 3x dalam waktu 6 detik, serta dicatat VC% dan VC

predicted. Analisis data menggunakan uji ”t” tidak berpasangan (α = 0,05) dan regresi korelasi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan kapasitas vital observasi pada pria dewasa normal sebesar 3,99, sedangkan pada wanita dewasa normal sebesar 2,50. Hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital berupa persamaan garis regresi Y = 3,431 + 0,596 X dengan koefisien korelasi (r) = 0,943 yang menunjukkan hubungan dengan keeratan yang kuat.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan kapasitas vital pria dewasa normal lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas vital wanita dewasa normal dan jenis kelamin memiliki hubungan linier dan berkorelasi positif kuat terhadap kapasitas vital.


(2)

v

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN SEX AND LUNG VITAL

CAPACITY OF NORMAL MEN AND WOMEN

Zuriel Jeffrey J.,2009. Tutor : Pinandojo Djojosoewarno dr., Drs., AIF.

The medical technology has developed very fast. The medical instruments can be used for diagnosing or to monitoring patient’s health progression. Autospirometer is use to check the volume and the function of the lung (vital capacity (VC)). Some factor like age, height, weight, and sex can effect the vital capacity.

The purpose of this research is to know the correlation between sex and lung vital capacity of normal men and women. This research is involving 60 people that divided in two groups base on their sex: men and women. The research subject’s vital capacities were measured with autospirometer three times in 6 seconds after that VC% and VC predicted were recorded. Data were analyzed is using “t” test not couples (α=0,05) and simple regression correlation linier.

The result shows observed vital capacity of normal men is 3,99, meanwhile in normal women is 2,50. The correlation between sex and lung vital capacity is equation regression line Y = 3,431 + 0,596 X with coefficient correlation (r) = 0,943 which show a strong correlation.

The conclusion is vital capacity of normal men are higher than normal women and sex is have a linier correlation which is a positive correlation. Keywords : autospirometer, vital capacity, sex


(3)

vi PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya yang membuat karya tulis ini dapat terselesaikan.

Karya tulis ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan pendidikan program Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dalam penulisan karya tulis ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu, saya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : - Yang terhormat dr. Pinandojo Djojosoewarno Drs., AIF. atas

kesediaannya menjadi pembimbing dalam penulisan karya tulis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala waktu, ilmu, bantuan, kebaikan, kesabaran, perhatian dan bimbingan ditengah-tengah kesibukannya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

- Kepala bagian ilmu faal dr. Harijadi Pramono AIF. atas ijinnya dalam meminjamkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian dan untuk menggunakan laboratorium ilmu faal selama penelitian.

- Yang terhormat Thjia Khie Khiong, atas kesediaannya secara tulus membantu penulis dalam pengolahan data statistik hasil penelitian karya tulis ilmiah ini.

- Pak Asep yang telah membantu dalam menyiapkan alat-alat.

- Semua rekan-rekan sejawat FK UKM KBK 2006 yang dengan sukarela menjadi subjek penelitian.

- Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil yang tidak terhingga.

- Semua pihak yang telah memberikan masukan, dukungan dan bantuan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.


(4)

vii

Semoga Tuhan membalas budi kepada semua pihak yang telah disebut, yang telah banyak membantu dalam pembuatan karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya juga bagi semua pihak.

Bandung, Januari 2009


(5)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2

1.6 Metode Penelitian ... 3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pernapasan ... 5

2.2 Anatomi Saluran Pernapasan ... 5

2.3Histologi Saluran Pernapasan ... 7

2.4 Mekanisme Pernapasan ... 8

2.5 Volume dan Kapasitas Paru ... 10

2.6 Kapasitas Vital Paru ... 14


(6)

ix

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Bahan/Subjek Penelitian ... 20

3.1.1 Alat-alat yang Digunakan ... 20

3.1.2 Subjek Penelitian ... 20

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 21

3.2.1 Desain Penelitian ... 21

3.2.2 Variabel Penelitian ... 21

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 21

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 22

3.2.4 Prosedur Kerja ... 23

3.2.5 Data yang Diukur ... 25

3.2.6 Metode Analisis ... 25

3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 26

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 26

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 27

4.1 Hasil dan Pembahasan... 27

4.1.1 Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Kapasitas Vital Paru ... 30

4.1.2 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kapasitas Vital Paru ... 30

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 33

4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 33

4.2.2 Hal yang Mendukung ... 33

4.2.3 Hal yang Tidak Mendukung... 33


(7)

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 37


(8)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Kriteria Guilford ... 26 Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Kelompok 1 (Pria Dewasa Normal) ... 27 Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Penelitian Kelompok 2 (Wanita Dewasa Normal)28 Tabel 4.3 Anova ... 31 Tabel 4.4 Koefisien Regresi ... 31


(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Saluran Pernapasan ... 7

Gambar 2.2 Mekanisme Pernapasan (gerakan diafragma dan elevasi tulang iga) .. 9

Gambar 2.3 Spirometer Konvensional ... 10

Gambar 2.4 Spirometer Elektronik (Autospirometer Minato Model AS 700) ... 11

Gambar 2.5 Volume Paru dan Kapasitas Paru ... 12

Gambar 3.1 Percobaan dengan Autospirometer ... 25


(10)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Data Perhitungan Statistik ... 37 Lampiran 2 Ethical Approval ... 60


(11)

37 LAMPIRAN 1

DATA PERHITUNGAN STATISTIK

T-Test Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap VC

Group Statistics

Perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Sex

pria 30 3.9883 .34037 .06214

wanita 30 2.4950 .16538 .03019

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Differ ence 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Sex

Equal variances assumed

6.108 .016 21.615 58 .000 1.49333 .0690 1.35504 1.63163 Equal

variances not assumed


(12)

38

Regression VC Terhadap Jenis Kelamin

Descriptive Statistic

Mean Std.Deviation N VC Perlakuan 3.2417 1.5000 .475563 .167562 60 60 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .943a .890 .888 .169000

a. Predictors: (Constant), Perlakuan b. Dependent Variable : VC

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 13.343 1 13.343 467.192 .000a

Residual 1.657 58 .029

Total 15.000 59

a. Predictors: (Constant), Perlakuan b. Dependent Variable: VC

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3.431 .092 37.308 .000

Perlakuan 0.596 .028 .943 21.615 .000


(13)

39 LAMPIRAN 2


(14)

40

RIWAYAT HIDUP

Nama : Zuriel Jeffrey Jonathan

NRP : 0610129

Alamat : Jalan Cijagra no.33A, Bandung Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 22 Juni 1988

Riwayat Pendidikan

1994 lulus TK Santo Yusuf Bandung 2000 lulus SD Santo Yusuf Bandung 2003 lulus SMP Santo Aloysius Bandung 2006 lulus SMU Santo Aloysius Bandung

2006 – sekarang mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha Bandung


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini teknologi dalam bidang kedokteran telah berkembang sangat pesat. Alat-alat kedokteran ini dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit atau mengetahui perkembangan kesehatan pasien. Salah satu contohnya adalah autospirometer yang dapat digunakan untuk mengetahui fungsi paru-paru. Fungsi paru-paru yang dapat diukur adalah kapasitas inspirasi, kapasitas residu fungsional, kapasitas vital dan kapasitas paru total (Guyton & Hall, 1997). Pemeriksaan kapasitas vital paru sering digunakan di klinik sebagai indeks fungsi paru (Ganong, 2002). Kapasitas vital paru adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (Guyton & Hall, 1997).

Tidak semua pusat kesehatan di negara-negara berkembang memiliki alat autospirometer disebabkan harganya yang mahal sehingga akan menjadi suatu kendala bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan fungsi paru-paru (Lawrence Martin, 1987). Maka jenis kelamin sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru dapat dijadikan sebagai sebuah parameter (Comroe, 1975). Sehingga dilakukan penelitian untuk melihat hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru pada pria dan wanita dewasa menggunakan alat autospirometer.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah kapasitas vital paru pada pria dewasa lebih besar daripada kapasitas vital paru pada wanita dewasa.


(16)

2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

- Mengetahui pengaruh dan hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru.

1.3.2 Tujuan Penelitian

- Mengetahui kapasitas vital paru seseorang dengan jenis kelamin sebagai parameter tanpa harus menggunakan alat autospirometer.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan menjelaskan kepada masyarakat, terutama para mahasiswa kedokteran mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru. 1.4.2 Manfaat Praktis

- Pemeriksaan kapasitas vital paru sering digunakan di klinik sebagai indeks fungsi paru, sehingga pada akhirnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah parameter untuk pemeriksaan fungsi paru-paru tanpa menggunakan alat autospirometer.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pemeriksaan kapasitas vital paru sering digunakan secara klinik sebagai indeks fungsi paru (Ganong, 2002). Kapasitas vital paru ini dipengaruhi beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, pengembangan dada, posisi tubuh, kekuatan otot pernapasan, distensibilitas paru, dinding dada dan tipe pernapasan (Guyton & Hall, 1997).


(17)

3

Terdapat perbedaan kekuatan otot pernapasan pada pria dan wanita berdasarkan struktur anatomi tubuh manusia, pada pria terdapat otot bahu yang lebih kuat daripada wanita, dan otot diafragma pada pria lebih luas dan kuat daripada wanita. Selain itu, terdapat pula perbedaan tipe pernapasan antara pria dan wanita, dimana pada pria tipe pernapasannya abdomino thoracal, dengan pernapasan yang dominan adalah pernapasan abdominal, sedangkan pada wanita tipe pernapasannya thoraco abdominal, dengan pernapasan yang dominan adalah pernapasan thoracal. Oleh karena itu, jenis kelamin dapat mempengaruhi kapasitas vital paru (Comroe, 1975). Sehingga didapatkan adanya hubungan antara jenis kelamin dan kapasitas vital paru. Dengan demikian diharapkan di akhir penelitian ini dapat diperoleh suatu rumus untuk memperkirakan besarnya kapasitas vital paru berdasarkan jenis kelamin.

Hipotesis Penelitian :

1. Kapasitas vital paru pada pria dewasa normal (umur 20-25 tahun) lebih besar daripada kapasitas vital paru pada wanita dewasa normal (umur 20-25 tahun).

2. Jenis kelamin berhubungan dengan kapasitas vital paru.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat survei analitik menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif.

Data yang diukur adalah kapasitas vital prediksi dalam liter (l) dan kapasitas vital paru dalam persen (%) dengan menggunakan autospirometer digital, pada pria dan wanita dewasa.

Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan


(18)

4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian : Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Waktu Penelitian : Maret 2009 – Desember 2009


(19)

34 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian, dengan membandingkan antara 30 orang berjenis kelamin pria dengan 30 orang berjenis kelamin wanita, didapat :

1. VC pada pria lebih besar daripada VC wanita. 2. Jenis kelamin berhubungan kuat sekali dengan VC.

5.2 Saran

Percobaan ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap VC. Diharapkan dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih banyak jumlahnya dan dalam pemilihan subjek penelitian sedapat mungkin disamakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kapasitas vital didapatkan hasil yang lebih signifikan. Untuk rumah sakit atau pusat kesehatan yang tidak memiliki fasilitas autospirometer, maka jenis kelamin dapat menjadi parameter untuk melakukan pemeriksaan tes fungsi paru.


(20)

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1998. Exercise–Induced Asthma (EIA). http://w3.ouhsc.edu/par5442 /Lectures /Exerciseasthma.html. 14 Februari 2009.

Anonim. 2004. Test of Pulmonary Function. http://www.frca.co.uk/article.aspx /articleid=100023. 14 Februari 2009.

Anonim. 2007. Upper Respiratory Tract Infection. http://en.wikipedia.org/wiki /Upper_respiratory_tract_infection. 14 Februari 2009.

Astrand P.O, Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York: McGraw Hill Book Company. page 223-224.

Bard P. 1956. Medical Physiology. 10th ed. St. Louis: Mosby Company. 288.

Bykov K.M. 1960. Text Book of Physiology. Moscow: Foreign Language Publishing House. 192.

Comroe J.H. 1975. Physiology of Respiration. Chicago:Year Book. page 220-221, 238.

Ganong W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20. Jakarta: EGC. hal 621-638.

Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. Jakarta: EGC. hal 597-612.


(21)

36

Houssay B.A. 1955. The Mechanics of Respiration. In: Human Physiology, 2nd Edition. New York: McGraw Hill Book Company. page 250-251.

Junquiera L.C., Carneiro J., Kelley R.O. 1997. Histologi Dasar, Edisi 9. Jakarta: EGC. hal 345-346.

Kopit W., Macey R.I Meisami E. 1986. Physiology Coloring Book. New York: Harper Collins Publishers. 47.

Martin L. 1987. Pulmonary Physiology in Clinical Practice. St. Louis: Mosby Company. 18.

Martini, Fredric H. 2004. Fundamental of Anatomy & Physiology, 6th Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings. page 828, 835, 839.

Schmidt, Robert F., Gerhard Thews. 1983. Human Physiology. New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. page 460-461.

Selkurt E.E. 1984. Physiology. 5th ed. Boston: Little Brown Company. 180.

Sherwood L. 2004. Human Physiology from Cells to Systems. South Melbourne: Brooks/Cole. 478,483.

Woolson, R.F. 1987. Statistical Methods for the Analysis of Biomedical Data. New York: JohnWiley & Sons, Inc. page 154.


(1)

2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

- Mengetahui pengaruh dan hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru.

1.3.2 Tujuan Penelitian

- Mengetahui kapasitas vital paru seseorang dengan jenis kelamin sebagai parameter tanpa harus menggunakan alat autospirometer.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan menjelaskan kepada masyarakat, terutama para mahasiswa kedokteran mengenai hubungan antara jenis kelamin dengan kapasitas vital paru. 1.4.2 Manfaat Praktis

- Pemeriksaan kapasitas vital paru sering digunakan di klinik sebagai indeks fungsi paru, sehingga pada akhirnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah parameter untuk pemeriksaan fungsi paru-paru tanpa menggunakan alat autospirometer.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pemeriksaan kapasitas vital paru sering digunakan secara klinik sebagai indeks fungsi paru (Ganong, 2002). Kapasitas vital paru ini dipengaruhi beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, pengembangan dada, posisi tubuh, kekuatan otot pernapasan, distensibilitas paru, dinding dada dan tipe pernapasan (Guyton & Hall, 1997).


(2)

3

Terdapat perbedaan kekuatan otot pernapasan pada pria dan wanita berdasarkan struktur anatomi tubuh manusia, pada pria terdapat otot bahu yang lebih kuat daripada wanita, dan otot diafragma pada pria lebih luas dan kuat daripada wanita. Selain itu, terdapat pula perbedaan tipe pernapasan antara pria dan wanita, dimana pada pria tipe pernapasannya abdomino thoracal, dengan pernapasan yang dominan adalah pernapasan abdominal, sedangkan pada wanita tipe pernapasannya thoraco abdominal, dengan pernapasan yang dominan adalah pernapasan thoracal. Oleh karena itu, jenis kelamin dapat mempengaruhi kapasitas vital paru (Comroe, 1975). Sehingga didapatkan adanya hubungan antara jenis kelamin dan kapasitas vital paru. Dengan demikian diharapkan di akhir penelitian ini dapat diperoleh suatu rumus untuk memperkirakan besarnya kapasitas vital paru berdasarkan jenis kelamin.

Hipotesis Penelitian :

1. Kapasitas vital paru pada pria dewasa normal (umur 20-25 tahun) lebih besar daripada kapasitas vital paru pada wanita dewasa normal (umur 20-25 tahun).

2. Jenis kelamin berhubungan dengan kapasitas vital paru.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat survei analitik menggunakan rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif.

Data yang diukur adalah kapasitas vital prediksi dalam liter (l) dan kapasitas vital paru dalam persen (%) dengan menggunakan autospirometer digital, pada pria dan wanita dewasa.

Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 dan


(3)

4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian : Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Waktu Penelitian : Maret 2009 – Desember 2009


(4)

34 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian, dengan membandingkan antara 30 orang berjenis kelamin pria dengan 30 orang berjenis kelamin wanita, didapat :

1. VC pada pria lebih besar daripada VC wanita. 2. Jenis kelamin berhubungan kuat sekali dengan VC.

5.2 Saran

Percobaan ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap VC. Diharapkan dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih banyak jumlahnya dan dalam pemilihan subjek penelitian sedapat mungkin disamakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kapasitas vital didapatkan hasil yang lebih signifikan. Untuk rumah sakit atau pusat kesehatan yang tidak memiliki fasilitas autospirometer, maka jenis kelamin dapat menjadi parameter untuk melakukan pemeriksaan tes fungsi paru.


(5)

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1998. Exercise–Induced Asthma (EIA). http://w3.ouhsc.edu/par5442 /Lectures /Exerciseasthma.html. 14 Februari 2009.

Anonim. 2004. Test of Pulmonary Function. http://www.frca.co.uk/article.aspx /articleid=100023. 14 Februari 2009.

Anonim. 2007. Upper Respiratory Tract Infection. http://en.wikipedia.org/wiki /Upper_respiratory_tract_infection. 14 Februari 2009.

Astrand P.O, Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York: McGraw Hill Book Company. page 223-224.

Bard P. 1956. Medical Physiology. 10th ed. St. Louis: Mosby Company. 288.

Bykov K.M. 1960. Text Book of Physiology. Moscow: Foreign Language Publishing House. 192.

Comroe J.H. 1975. Physiology of Respiration. Chicago:Year Book. page 220-221, 238.

Ganong W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20. Jakarta: EGC. hal 621-638.

Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. Jakarta: EGC. hal 597-612.


(6)

36

Houssay B.A. 1955. The Mechanics of Respiration. In: Human Physiology, 2nd Edition. New York: McGraw Hill Book Company. page 250-251.

Junquiera L.C., Carneiro J., Kelley R.O. 1997. Histologi Dasar, Edisi 9. Jakarta: EGC. hal 345-346.

Kopit W., Macey R.I Meisami E. 1986. Physiology Coloring Book. New York: Harper Collins Publishers. 47.

Martin L. 1987. Pulmonary Physiology in Clinical Practice. St. Louis: Mosby Company. 18.

Martini, Fredric H. 2004. Fundamental of Anatomy & Physiology, 6th Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings. page 828, 835, 839.

Schmidt, Robert F., Gerhard Thews. 1983. Human Physiology. New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg. page 460-461.

Selkurt E.E. 1984. Physiology. 5th ed. Boston: Little Brown Company. 180.

Sherwood L. 2004. Human Physiology from Cells to Systems. South Melbourne: Brooks/Cole. 478,483.

Woolson, R.F. 1987. Statistical Methods for the Analysis of Biomedical Data. New York: JohnWiley & Sons, Inc. page 154.