Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Frekuensi Denyut Jantung.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH MINYAK LAVENDER

(Lavandula angustifolia)

TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG

Elissa Evanti Widjaja, 2011

Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes

Latar Belakang Aromaterapi merupakan metode menggunakan minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosi seseorang. Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan untuk aromaterapi, salah satunya adalah Lavender. Lavender sebagai aromaterapi memberikan efek relaksasi dan sedasi.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh minyak Lavender terhadap frekuensi denyut jantung.

Metode Penelitian Menggunakan desain eksperimental sungguhan dengan 30 wanita berusia 18-25 tahun sebagai subjek penelitian (SP). Sebelum percobaan dimulai, frekuensi denyut jantung dihitung menggunakan heart rate monitor Omron HR-100C lalu dicatat. 6 tetes minyak Lavender diberikan pada kapas dan diletakkan 1,5 cm di depan lubang hidung SP, kemudian SP diminta menghirupnya secara perlahan dan teratur sambil menutup mata. Frekuensi denyut jantung dihitung setiap menit hingga didapatkan hasil 2x berturut–turut sama kemudian dicatat. Analisis data menggunakan uji t berpasangan (α = 0,05).

Hasil Rata–rata frekuensi denyut jantung setelah menghirup minyak Lavender sebesar 76 bpm (beat per minute) (SD = 7.125) lebih rendah daripada rata - rata frekuensi denyut jantung sebelum menghirup minyak Lavender sebesar 81 bpm (SD = 6.877) (p < 0,01).

Kesimpulan Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung. Kata kunci: minyak Lavender, frekuensi denyut jantung.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LAVENDER (Lavandula angustifolia) OIL

ON HEART RATE

Elissa Evanti Widjaja, 2011

Tutor I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF Tutor II : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes.

Background Aromatherapy is method by using essential oil to enhance physical and emotional health a person. Various plants can be used as aromatherapy, such as Lavender. Lavender aromatherapy gives relaxation effect and sedation.

Objective This research was conducted to determine the influence of Lavender oil on heart rate.

Research Methods This study used true experimental design with 30 women between 18-25 years old as the research subjects (RS). Before the experiment began, the heart rate was counted by using Omron HR-100C heart rate monitor and recorded. 6 drops of Lavender oil was given on cotton and placed 1.5 cm in front of RS’s nostril, then RS were asked to inhale slowly and regularly by closing their eyes.Heart rate was counted every minute until obtain the same result twice, then recorded. Data analysis used paired t test (α = 0,05).

Results Theaverage of heart rate after using Lavender oil is 76 bpm (beat per minute) (SD = 7.125), are lower than the average of heart rate before inhaling Lavender oil amounted to 81 bpm (SD = 6.877) (p < 0,01).

Conclusions Lavender oil decreased heart rate. Key words : Lavender oil, heart rate.


(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penelitian ... 1

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 2

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Atsiri ... 6

2.1.1 Sejarah Penggunaan Minyak Atsiri sebagai Aromaterapi ... 6

2.1.2 Aromaterapi Modern ... 7

2.1.3 Cara Pembuatan Minyak Atsiri ... 8


(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Metode Penggunaan Aromaterapi dalam Kehidupan Sehari-hari ... 8

2.1.5.1 Ingesti ... 8

2.1.5.2 Inhalasi ... 9

2.1.5.3 Absorbsi melalui Kulit ... 9

2.2 Tanaman Lavender ... 10

2.2.1 Taksonomi Lavender ... 10

2.2.2 Asal dan Morfologi Lavender ... 10

2.3 Minyak Lavender ... 11

2.3.1 Kandungan Minyak Lavender ... 11

2.3.2 Berbagai Sediaan Minyak Lavender ... 12

2.3.3 Kegunaan Minyak Lavender ... 12

2.3.4 Efek Samping Minyak Lavender ... 13

2.3.5 Pengaruh Inhalasi Minyak Lavender terhadap Denyut Jantung ... 13

2.4 Indera Penciuman ... 13

2.4.1 Membran dan Sel – sel Olfactorius ... 13

2.4.2 Perangsangan Sel – sel Olfactorius ... 14

2.4.3 Sifat Adaptasi Reseptor Olfactorius ... 15

2.4.4 Penjalaran Sinyal Olfactorius ke dalam Bulbus Olfactorius ... 15

2.4.5 Jaras Olfactorius ... 16

2.4.5.1 Sistem Olfactorius yang Paling Tua – Area Olfactorius Medial ... 16

2.4.5.2 Sistem Olfactorius yang Kurang Tua – Area Olfactorius Lateral .... 16

2.4.5.3 Jaras yang Lebih Baru ... 16

2.5 Mekanisme Kerja Jantung ... 17

2.5.1 Sistem Konduksi Jantung ... 17

2.5.2 Siklus Jantung ... 18

2.5.3 Pengaturan Pemompaan Jantung ... 19

2.6 Frekuensi Denyut Jantung ... 20

2.6.1 Pengukuran Frekuensi Denyut Jantung... 20

2.6.2 Pengaruh Sistem Saraf Otonom terhadap Frekuensi Denyut Jantung ... 21

2.6.2.1 Sistem Saraf Simpatis ... 21


(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha

2.6.3 Faktor Lain yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Jantung ... 23

2.7 Otak Manusia ... 24

2.7.1 Sistem Neurohormonal pada Otak Manusia ... 25

2.7.2 Sistem Limbik dan Hypothalamus ... 28

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 30

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 30

3.1.2 Subjek Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian ... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.2 Variabel Penelitian ... 31

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.2.4 Prosedur Kerja ... 31

3.2.4.1 Persiapan Subjek Penelitian (SP) ... 31

3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 32

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 33

4.2 Pembahasan ... 34

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 39


(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Dasar ... 33 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data dengan Uji “t” Berpasangan ... 33


(7)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 4

Gambar 2.1 Minyak Atsiri dalam Botol ... 8

Gambar 2.2 Tanaman Lavender ... 11

Gambar 2.3 Membran Olfactorius, Bulbus Olfactorius, Traktus Olfactorius ... 14

Gambar 2.4 Hubungan Persarafan pada Sistem Olfactorius ... 17

Gambar 2.5 Sistem Konduksi Jantung ... 18

Gambar 2.6 Peristiwa pada Siklus Jantung ... 19

Gambar 2.7 Heart Rate Monitor ... 21

Gambar 2.8 Sistem Saraf Simpatis... 22

Gambar 2.9 Sistem Saraf Parasimpatis ... 23

Gambar 2.10 Otak Manusia dari Sisi Lateral ... 25

Gambar 2.11 Sistem Norepinefrin ... 26

Gambar 2.12 Sistem Dopamin ... 27

Gambar 2.13 Sistem Serotonin ... 27


(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 39

Lampiran 2. Hasil Penelitian ... 40

Lampiran 3. Persetujuan Subjek Penelitian ... 42


(9)

39

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Persetujuan Komisi Etik Penelitian


(10)

40

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 2. Hasil Penelitian

Frekuensi denyut jantung sebelum dan sesudah menghirup minyak Lavender

No. Frekuensi Denyut Jantung Selisih Menit ke-

Sebelum Setelah

1 84 72 -12 5

2 80 75 -5 5

3 76 70 -6 5

4 85 80 -5 3

5 82 78 -4 4

6 78 73 -5 5

7 76 67 -9 5

8 73 68 -5 3

9 80 75 -5 4

10 78 70 -8 4

11 71 65 -6 4

12 86 74 -12 3

13 80 73 -7 5

14 71 67 -4 3

15 70 66 -4 4

16 84 81 -3 4

17 84 80 -4 5

18 90 83 -7 4

19 78 71 -7 2

20 80 76 -4 2

21 89 85 -4 3

22 69 66 -3 4

23 90 86 -4 4

24 90 87 -3 4

25 93 86 -7 5

26 83 79 -4 3

27 80 77 -3 3

28 92 87 -5 4

29 92 88 -4 5

30 80 75 -5 4


(11)

41

Universitas Kristen Maranatha

Hasil Uji “t” Berpasangan

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1 HRPRE

-

HRPOS


(12)

42

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 3. Persetujuan Subjek Penelitian

Email:

ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0

Berlaku mulai:

Desember 2008

Hal 42 dari 1

Judul:

Formulir Protokol

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a :

U s i a :

Alamat :

Pekerjaan :

No. KTP/ NRP :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju

ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Frekuensi Denyut Jantung.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, 2011

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,


(13)

43

Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 4. Foto – Foto


(14)

44

Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama : Elissa Evanti Widjaja

Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 23 Agustus 1991

Alamat : Jl. Pemuda no. 248 Pati 59115

Email : elissaevanti@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1996, lulus TK Karunia, Pati 2002, lulus SD Kanisius 02, Pati 2005, lulus SMP Keluarga, Pati

2008, lulus SMA Kolese Loyola, Semarang


(15)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aromaterapi adalah penggunaan minyak atsiri sebagai terapi atau tujuan kesehatan (Buckle, 2003). Praktik penggunaan aromaterapi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman nenek moyang kita, tetapi sempat ditinggalkan sebelum dipopulerkan kembali oleh René-Maurice Gattefossé di Perancis tahun 1920 (Koensoemardiyah, 2009).

Berdasarkan penelitian Dr. Roger B. Fillingim dari University of Florida College, aromaterapi berefek terhadap emosi, sehingga penggunaannya dapat menimbulkan relaksasi. Berbagai tumbuhan digunakan untuk aromaterapi, salah satunya adalah Lavender. Sebagai aromaterapi, Lavender dapat digunakan dengan berbagai cara, yaitu digunakan dalam air untuk berendam, dihirup, digunakan untuk memijat, digunakan dalam pembakar minyak esensial, alat penyemprot, atau alat penguap (Dean, 2005).

Aromaterapi Lavender memiliki berbagai kegunaan, yaitu sebagai relaksan, mengatasi stress, insomnia, mengobati gigitan serangga, penghilang rasa sakit, pengusir nyamuk, dan meringankan pegal pada otot (Saeki, 2001 ; Evandri, 2005 ; Sharma, 2009).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

1.3 Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.


(16)

2

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk memberikan informasi tentang manfaat minyak Lavender sebagai salah satu terapi untuk relaksasi untuk menurunkan frekuensi denyut jantung.

1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kegunaan dari minyak Lavender terhadap kerja jantung.

1.5 Kerangka Pemikiran

Minyak Lavender memiliki kandungan utama linalool 30 - 35% dan linalyl acetate 30 - 40% yang memberikan efek relaksasi. Minyak Lavender dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalur inhalasi, ingesti (per oral), dan absorpsi melalui kulit (Koensoemardiyah, 2009).

Ketika minyak atsiri dihirup, molekul – molekul minyak tersebut akan menempel pada binding-site yang terdapat pada cilia dari reseptor Olfactorius di concha nasi superior. Hal ini mengakibatkan protein G teraktivasi, sehingga menyebabkan terjadinya serangkaian reaksi intraselular cAMP-dependent yang akan membuka kanal Na+. Terbukanya kanal Na+ akan memicu perubahan impuls elektrokimia yang akan disalurkan menuju otak oleh nervus Olfactorius (Guyton, 2008).

Impuls yang masuk ke otak mengaktifkan jaras ke nucleus Raphe sehingga dihasilkan serotonin. Zat neurokimia ini akan memberikan efek euforik, relaksan, dan sedatif (Price, 1997). Serotonin yang dihasilkan akan merangsang hypothalamus anterior sebagai pusat parasimpatis. Aktivasi sistem saraf parasimpatis menimbulkan efek inotropik dan kronotropik negatif pada jantung yang menyebabkan penurunan kuat kontraksi dan frekuensi denyut jantung. Perangsangan area preoptik medial pada hypothalamus juga akan menimbulkan efek penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung (Guyton, 2008).

Selain merangsang reseptor Olfactorius, molekul – molekul minyak atsiri yang terhirup akan terbawa ke saluran pernapasan hingga ke alveoli di dalam paru –


(17)

3

Universitas Kristen Maranatha paru, kemudian menembus membran mukosa saluran pernapasan dan paru-paru untuk masuk ke dalam aliran darah (Price,1997).

Bila digunakan per oral (ingesti), molekul – molekul minyak atsiri akan masuk ke saluran pencernaan, masuk ke aliran darah. Ketika aromaterapi digunakan pada permukaan tubuh, molekul – molekul minyak atsiri akan terabsorbsi melalui kulit, masuk ke sirkulasi limfatik, kemudian masuk ke aliran darah (Siegenthaler, 2010). Setelah masuk ke aliran darah, molekul minyak atsiri akan merangsang hypothalamus anterior yang merupakan pusat parasimpatis, sehingga menimbulkan efek inotropik dan kronotropik negatif pada jantung yang menyebabkan penurunan kuat kontraksi dan frekuensi denyut jantung (Guyton, 2008) (lihat bagan di halaman 4).


(18)

4

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Hypothalamus


(19)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Hipotesis Penelitian

Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung dan Kost Gratia II, Jl. Suria Sumantri no. 48 Bandung.

Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011.


(20)

36

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

5.2 Saran

Minyak Lavender dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk memberikan efek relaksasi.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Lavender sediaan lain terhadap frekuensi denyut jantung.


(21)

37

Univesitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. tt.Anatomy of the Brain. www.ahaf.org. Diunduh 22 April 2011. Benson H. 1975. The Relaxation Response.

http://www.stress-management-for-peak-performance.com/relaxation-response.html. Diunduh 22 April 2011.

Bickley LS. 2009. Bate’s Guide to Physical Examination and History Taking 10th edition. p. 119.

Buckle J. 2003. Clinical Aromatherapy 2nd edition. Philadelphia : Churchill Livingstone. p. 10.

Burke, ER. 1998. Precision Heart Rate Training. Champaign : Human Kinetics Publishers. p. 1-3.

Chu CJ. & Kemper KJ. 2001. Lavender (Lavandula spp.). http://www.mcp.edu/herbal/. Diunduh 4 Januari 2011.

Composthp. 2007. Lavender Field. http://photos.igougo.com/pictures-photos-p326231-Lavender_field.html. Diunduh 20 Juni 2011.

Coyle E. 2004. Fluid and fuel intake during exercise. Journal of Sports Sciences, 22(1):39-55.

Dean S. 2005. A Gaia Busy Person’s Guide : Aromatherapy. London: Gaia Books. p. 120.

Dinata D. 2011. 12 Bahan Alami Penghilang Bekas Luka. http://donzt.blogspot.com/2011/01/12-bahan-alami-penghilang-bekasluka.html. Diunduh 20 Juni 2011.

Drake RL., Wayne V., Mitchell AWM. 2005. Gray’s Anatomy for Students. Philadelphia : Churchill Livingstone. p.788.

Duan X, Tashiro M, Wu D, Yambe T, Wang Q, Sasaki T. 2007. Autonomic nervous function and localization of cerebral activity during lavender aromatic immersion. Technol Health Care, (15):69–78.

Ehrlich SD. 2009. Lavender. http://www.umm.edu/altmed/articles/ lavender-000260.htm. Diunduh 27 Desember 2010.

Evandri MG, Battinelli L, Daniele C, Mastrangelo S, Bolle P, Mazzanti G. 2005. The antimutagenic activity of Lavandula angustifolia (lavender) essential oil in the bacterial reverse mutation assay. Food Chem Toxicol, 43(9):1381-7.


(22)

38

Universitas Kristen Maranatha Guyton AC & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. h. 111-119. 122 – 123. 697 – 700, 734, 766 – 771, 774 – 775, 787 – 789, 794.

Koensoemardiyah. 2009. A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher. h. 2 – 4, 13 -22.

Price S. & Len P. 1997. Aromatherapy for Health Profesionals. Terjemahan Andry Haryanto. h. 10, 61, 105-110.

Roth M. 2010. Omron HR-100C Heart Rate Monitor Review. http://www.blonbanquet.com/Heart_Rate_Monitors/Heart_Rate_Monitor_revie ws/ OMRON_HR100C_review.htm. Diunduh 20 Juni 2011.

Saeki Y. & Shiohara M. 2001. Physiological effects of inhaling fragrances. International Journal of Aromatherapy,11(3):118–25.

Sharma S. 2009. Aroma Therapy. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: Kharisma Publishing Group. h. 39 – 40.

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th edition. Belmont : Thomson. p. 321 – 322.

Siegenthaler D. 2010. Aromatherapy – How Essential Oils Work. http://www.bellevuemassagetherapy.com/how-essential-oils-work.html.

Diunduh 27 Desember 2010.

Taute MMG. 2011. Lavender Essential Oil Information.

http://www.essentialoils.co.za/essential-oils/lavender.html. Diunduh 22 April 2011.

Tim Gaya Hidup Sehat. 2010. Aroma Alam untuk Kehidupan. Jakarta : Raketindo Primamedia Mandiri. h. 50.

Zhion. 2008. Lavender Health Benefits and Side Effects. http://www.zhion.com/herb/Lavender.html. Diunduh 22 April 2011.


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

paru, kemudian menembus membran mukosa saluran pernapasan dan paru-paru untuk masuk ke dalam aliran darah (Price, 1997).

Bila digunakan per oral (ingesti), molekul – molekul minyak atsiri akan masuk ke saluran pencernaan, masuk ke aliran darah. Ketika aromaterapi digunakan pada permukaan tubuh, molekul – molekul minyak atsiri akan terabsorbsi melalui kulit, masuk ke sirkulasi limfatik, kemudian masuk ke aliran darah (Siegenthaler, 2010). Setelah masuk ke aliran darah, molekul minyak atsiri akan merangsang

hypothalamus anterior yang merupakan pusat parasimpatis, sehingga menimbulkan efek inotropik dan kronotropik negatif pada jantung yang menyebabkan penurunan kuat kontraksi dan frekuensi denyut jantung (Guyton, 2008) (lihat bagan di halaman 4).


(2)

4

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Hypothalamus anterior


(3)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Hipotesis Penelitian

Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung dan Kost Gratia II, Jl. Suria Sumantri no. 48 Bandung.


(4)

36

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

5.2 Saran

Minyak Lavender dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk memberikan efek relaksasi.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Lavender sediaan lain terhadap frekuensi denyut jantung.


(5)

37

Univesitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. tt.Anatomy of the Brain. www.ahaf.org. Diunduh 22 April 2011. Benson H. 1975. The Relaxation Response.

http://www.stress-management-for-peak-performance.com/relaxation-response.html. Diunduh 22 April 2011.

Bickley LS. 2009. Bate’s Guide to Physical Examination and History Taking 10th edition. p. 119.

Buckle J. 2003. Clinical Aromatherapy 2nd edition. Philadelphia : Churchill Livingstone. p. 10.

Burke, ER. 1998. Precision Heart Rate Training. Champaign : Human Kinetics Publishers. p. 1-3.

Chu CJ. & Kemper KJ. 2001. Lavender (Lavandula spp.).

http://www.mcp.edu/herbal/. Diunduh 4 Januari 2011.

Composthp. 2007. Lavender Field. http://photos.igougo.com/pictures-photos-p326231-Lavender_field.html. Diunduh 20 Juni 2011.

Coyle E. 2004. Fluid and fuel intake during exercise. Journal of Sports Sciences,

22(1):39-55.

Dean S. 2005. A Gaia Busy Person’s Guide : Aromatherapy. London: Gaia Books. p. 120.

Dinata D. 2011. 12 Bahan Alami Penghilang Bekas Luka.

http://donzt.blogspot.com/2011/01/12-bahan-alami-penghilang-bekasluka.html. Diunduh 20 Juni 2011.

Drake RL., Wayne V., Mitchell AWM. 2005. Gray’s Anatomy for Students.

Philadelphia : Churchill Livingstone. p.788.

Duan X, Tashiro M, Wu D, Yambe T, Wang Q, Sasaki T. 2007. Autonomic nervous function and localization of cerebral activity during lavender aromatic immersion. Technol Health Care, (15):69–78.

Ehrlich SD. 2009. Lavender. http://www.umm.edu/altmed/articles/ lavender-000260.htm. Diunduh 27 Desember 2010.

Evandri MG, Battinelli L, Daniele C, Mastrangelo S, Bolle P, Mazzanti G. 2005. The antimutagenic activity of Lavandula angustifolia (lavender) essential oil in the bacterial reverse mutation assay. Food Chem Toxicol, 43(9):1381-7.


(6)

38

Universitas Kristen Maranatha

Guyton AC & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. h. 111-119. 122 – 123. 697 – 700, 734, 766 – 771, 774 – 775, 787 – 789, 794.

Koensoemardiyah. 2009. A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher. h. 2 – 4, 13 -22.

Price S. & Len P. 1997. Aromatherapy for Health Profesionals. Terjemahan Andry Haryanto. h. 10, 61, 105-110.

Roth M. 2010. Omron HR-100C Heart Rate Monitor Review.

http://www.blonbanquet.com/Heart_Rate_Monitors/Heart_Rate_Monitor_revie ws/ OMRON_HR100C_review.htm. Diunduh 20 Juni 2011.

Saeki Y. & Shiohara M. 2001. Physiological effects of inhaling fragrances.

International Journal of Aromatherapy,11(3):118–25.

Sharma S. 2009. Aroma Therapy. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: Kharisma Publishing Group. h. 39 – 40.

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th edition.

Belmont : Thomson. p. 321 – 322.

Siegenthaler D. 2010. Aromatherapy – How Essential Oils Work. http://www.bellevuemassagetherapy.com/how-essential-oils-work.html.

Diunduh 27 Desember 2010.

Taute MMG. 2011. Lavender Essential Oil Information.

http://www.essentialoils.co.za/essential-oils/lavender.html. Diunduh 22 April 2011.

Tim Gaya Hidup Sehat. 2010. Aroma Alam untuk Kehidupan. Jakarta : Raketindo Primamedia Mandiri. h. 50.

Zhion. 2008. Lavender Health Benefits and Side Effects. http://www.zhion.com/herb/Lavender.html. Diunduh 22 April 2011.


Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia Miller) Dengan Basis Karbopol Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Sta

0 3 11

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia Miller) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphyl

0 0 13

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Miller) Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia Miller) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap

0 0 15

Efektivitas Minyak Atsiri dan Losion Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Sebagai Repelen Terhadap Aedes aegypti Pada Manusia.

0 0 21

Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana.

0 1 19

Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Penurunan Frekuensi Denyut Jantung.

0 0 17

Pengaruh Minyak Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Kecepatan Waktu Pengembalian Tekanan Darah Setelah Melakukan Aktivitas Fisik.

2 12 18

Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada Pria Dewasa.

0 0 14

Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Rasa Nyeri.

0 0 15

Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan.

0 1 23