Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia)

TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN

Adriana Marsha Yolanda, 2011

Pembimbing I : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes

Pembimbing II : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF

Latar Belakang Minyak Lavender merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang sering digunakan, dan memiliki efek terhadap berbagai sistem tubuh manusia. Pada Sistem Saraf Pusat, minyak Lavender akan memberikan efek sedatif, ansiolitik, selain itu memiliki efek antiseptik dan antiinflamasi. Pajanan aroma Lavender meningkatkan relaksasi, yang dapat meningkatkan konsentrasi individu. Tingkat konsentrasi dan kewaspadaan merupakan faktor yang mempengaruhi kemampuan matematika

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh menghirup minyak Lavender terhadap ketelitian dan kewaspadaan

Metode Penelitian Bersifat eksperimental sungguhan dilakukan pada 21 orang mahasiswi usia 18-25 tahun. Lavender ditaruh di atas tissue dengan jarak 1cm. Untuk menilai ketelitian dan kewaspadaan digunakan Addition Test sebelum dan setelah menghirup minyak Lavender. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan alpha = 0.05.

Hasil Pada subjek penelitian didapatkan rerata Addition Test setelah menghirup minyak Lavender sebesar 274,43 (sd = 76,855) , lebih besar daripada rerata Addition Test sebelum menghirup minyak Lavenader sebesar 274,14 (sd= 62,536)( p = 0.000). Kesimpulan Minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF LAVENDER (Lavandula angustifolia)

ESSENTIAL OIL IN ACCURACY AND ALERTNESS

Adriana Marsha Yolanda, 2011

Tutor I : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes.

Tutor II : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF

Background Lavender oil is one of the widely used essential oil in pharmaceutical and medical applications due to its beneficial effects on the human body. In the Central Nervous System, the effects are sedative, anxiolitic, another effects are antiseptic, and anti-inflammation. Exposure to lavender aroma increase relaxation and increase consentration in individual. Mathematic avility is being affected with consentration and alertness.

Objective The study was carried out to determine the effect of Lavender essential oil on accuracy and alertness.

Methods This study is true experimental, was done to 21 students, age range from 18 – 25 years old. Put essential oil on tissue and place 1cm in front of the nose. It was examined the first Addition Test, after inhaling Lavender essential oil. The statistical analysis used paired t test, α=0,05.

Results The Addition Test average in students after inhaling Lavender essential oil is 274.43 (sd = 76,855), more than before inhaling Lavender essential oil is about 274.14 (sd= 62,536) (p=0.000).

Conclusions Preliminary results showed that lavender oil aromatheraphy significantly increased the level of accuracy and alertness in human.


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademik ... 2

1.4.2 Manfaat Praktik ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 2

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Esensial ... 5

2.1.1 Sejarah Minyak Esensial dan Aromaterapi ... 5

2.1.2 Manfaat Minyak Esensial... 5

2.1.3 Sifat-sifat terapeutik pada Minyak Esensial... 6

2.1.4 Bidang Penggunaan Minyak Esensial ... 7

2.1.5 Metode Penggunaan Aromaterapi ... 8


(4)

vii

2.2.1 Sejarah dan Penggunaan Minyak Lavender ... 10

2.2.2 Taksonomi Lavender ... 10

2.2.3 Morfologi dan Distribusi Lavender... 11

2.2.4 Kandungan dan Zat Aktif Lavender ... 13

2.2.5 Manfaat dan Penggunaan Lavender ... 15

2.2.6 Mekanisme Kerja Minyak Lavender ... 16

2.3 Sistem Olfaktorius ... 18

2.3.1 Membran Mukosa Olfaktorius ... 18

2.3.2 Bulbus Olfaktorius ... 19

2.3.3 Korteks Olfaktorius ... 19

2.3.4 Nervus Olfaktorius ... 19

2.4 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 21

2.4.1 Pengertian ... 21

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketelitian dan Kewaspadaan ... 21

2.5 Serotonin ... 22

2.6 Sistem Limbik ... 23

2.7 Formatio Retikularis ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 26

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 26

3.1.2 Subjek Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 27

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2 Variabel Penelitian ... 27

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.2.4 Prosedur Kerja ... 27

3.2.4.1 Persiapan Subjek Penelitian (SP) ... 27

3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 29

4.2 Pembahasan ... 29

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 32


(5)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 33 LAMPIRAN ... 35 RIWAYAT HIDUP ... 43


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Dasar ... 29 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data dengan Uji “t” Berpasangan ... 29


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 3 Gambar 2.1 Lavandula angustifolia ... 13 Gambar 2.2 Bagan Jaras Zat Aktif minyak Lavender ... 18


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian ... 35

Lampiran 2 Hasil Penelitian ... 36

Lampiran 3 Persetujuan Subjek Penelitian ... 38


(9)

35


(10)

Lampiran 2. Hasil Penelitian

Skor Addition Test sebelum dan sesudah menghirup minyak Lavender

No. Inisial Frekuensi Denyut Jantung Selisih Sebelum Setelah

1 MYS 224 193 -31

2 AA 206 272 66

3 LF 166 183 17

4 AR 147 118 -29

5 OPH 321 369 48

6 FF 318 358 40

7 YA 136 137 1

8 CMS 243 272 29

9 MYN 253 288 35

10 DM 244 228 -16

11 DS 167 216 49

12 NAW 313 349 36

13 IJ 284 300 16

14 VI 171 206 35

15 VM 281 347 66

16 SC 339 371 32

17 JJS 314 356 42

18 IS 220 251 31

19 EJ 266 322 56

20 Y 288 320 32

21 SA 289 307 18


(11)

Hasil Uji T Berpasangan

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviati

on

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lowe

r Upper

Pair 1 SBLM - SSDH


(12)

Lampiran 3. Persetujuan Subjek Penelitian

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/ NRP :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula

angustifolia) terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, 2011 Mengetahui, Yang menyatakan Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Adriana Marsha Yolanda ) ( ) *) Surat pernyataan persetujuan penelitian/uji klinik


(13)

Lampiran 4. Addition Sheet

2 6 9 4 7 5 9 1 2 3 3

7 5 4 9 7 1 6 7 3 9 2

6 8 8 4 6 0 7 2 1 7 6

6 8 4 2 7 6 5 3 9 8 4

1 1 7 6 3 8 4 5 5 8 9

8 7 2 0 9 4 7 5 2 1 7

8 5 4 2 8 6 5 9 8 4 5

7 7 6 3 2 9 8 5 4 3 7

3 2 2 1 7 9 9 5 3 2 2

8 5 2 1 9 7 5 3 2 1 6

9 8 7 8 6 5 3 9 6 5 3

4 9 2 8 5 7 9 0 0 1 8

5 7 8 0 9 0 0 1 6 8 8

7 4 8 9 9 1 3 3 5 6 2

8 7 5 2 9 7 3 7 9 6 4

8 2 3 5 7 9 7 6 3 2 6

0 6 5 3 1 7 9 8 7 4 4

1 6 7 4 3 0 9 8 8 0 6

7 7 3 4 5 5 9 2 3 1 4

9 8 3 8 5 1 0 9` 5 8 9

8 6 4 8 5 7 5 2 1 7 0

3 5 6 7 3 6 9 0 0 4 3

2 8 9 5 2 2 6 7 8 9 3

5 7 6 3 2 9 0 7 4 2 9

2 9 4 7 5 4 5 8 2 9 3


(14)

1 8 7 3 6 4 5 4 2 9 8

7 5 2 9 3 7 4 3 5 4 7

9 4 2 3 8 4 6 5 0 2 8

4 8 2 6 3 4 8 4 5 7 6

1 8 6 2 3 5 4 8 4 6 7

6 5 3 0 1 7 2 4 3 9 8

9 3 0 7 3 6 3 5 4 4 8

6 3 0 4 8 3 5 1 9 2 1

0 4 6 2 0 2 7 2 6 5 4

1 0 2 8 2 7 5 4 2 0 1

4 3 4 9 2 0 1 8 1 7 7

8 3 6 7 1 2 4 1 8 2 6

2 3 6 5 3 5 8 4 7 5 8

2 0 3 8 3 6 3 4 9 2 7

9 3 7 1 2 5 4 1 3 1 9

5 2 9 2 8 6 3 4 5 8 3

3 9 3 7 2 6 1 4 3 1 7

8 7 2 0 9 4 7 5 2 1 7

2 6 9 4 7 5 9 1 2 3 3

7 7 6 3 2 9 8 5 4 3 7

9 8 7 8 6 5 3 9 6 5 3

2 5 2 1 9 7 5 3 2 1 6

5 1 9 2 7 4 5 1 9 2 7

6 4 9 5 0 5 7 2 9 1 7

9 4 7 2 8 2 9 2 0 7 5

6 6 0 1 2 8 2 5 8 4 9

7 3 6 4 5 4 2 9 8 3 4


(15)

6 3 5 2 9 6 6 4 4 3 9

3 7 3 7 3 7 5 1 5 8 7

6 4 1 7 6 2 3 7 8 6 5

4 1 9 6 7 5 9 2 5 5 3

5 8 6 2 3 4 3 1 1 5 3

8 4 3 8 6 2 7 7 8 3 2

7 5 2 9 3 7 4 3 5 4 7

9 4 2 3 8 4 6 5 0 2 8

1 1 7 6 3 8 4 5 5 8 9

8 7 2 0 9 4 7 5 2 1 7

5 7 8 0 9 0 0 1 6 8 8

9 2 7 2 4 8 4 6 2 4 1

7 3 4 5 4 8 9 9 2 5 1

0 4 6 2 4 1 3 8 3 4 5

7 2 3 8 8 7 2 1 4 8 1

3 1 8 8 7 3 5 2 8 5 4

8 4 0 4 8 3 5 2 4 3 8

7 3 4 7 2 5 3 2 7 6 4

6 4 6 2 8 1 5 3 7 3 5

6 2 3 7 7 3 9 9 8 4 8

7 5 4 9 7 1 6 7 3 9 2

9 2 7 7 4 8 4 6 2 4 1

5 4 6 2 8 1 5 3 7 3 5

3 2 3 8 5 7 2 1 4 8 7

1 1 8 9 7 3 5 2 8 5 4

8 7 2 0 9 4 7 5 2 1 7

5 8 6 2 3 4 3 1 1 5 3


(16)

3 2

5 2 9 2 8 6 3 4 5 8 3

3 9 3 7 2 6 1 4 3 1 7

8 7 2 0 9 4 7 5 2 1 7

2 6 9 4 7 5 9 1 2 3 3

7 7 6 3 2 9 8 5 4 3 7

9 8 7 8 6 5 3 9 6 5 3

2 5 2 1 9 7 5 3 2 1 6

5 1 9 2 7 4 5 1 9 2 7

6 4 9 5 0 5 7 2 9 1 7

9 4 7 2 8 2 9 2 0 7 5

6 6 0 1 2 8 2 5 8 4 9

7 3 6 4 5 4 2 9 8 3 4

9 2 6 2 4 1 8 9 4 3 5

6 3 5 2 9 6 6 4 4 3 9

3 7 3 7 3 7 5 1 5 8 7

6 4 1 7 6 2 3 7 8 6 5

4 1 9 6 7 5 9 2 5 5 3

5 8 6 2 3 4 3 1 1 5 3

8 4 3 8 6 2 7 7 8 9 0

6 4 9 5 0 5 7 2 9 1 7

9 4 7 2 8 2 9 2 0 7 5

6 6 0 1 2 8 2 5 8 4 9

7 3 6 4 5 4 2 9 8 3 4

1 0 2 8 2 7 5 4 2 0 1

4 3 4 9 2 0 1 8 1 7 7

8 3 6 7 1 2 4 1 8 2 6


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan matematika merupakan bagian dari kemampuan kognitif yang diatur oleh fungsi otak, terutama bagian lobus frontal (Duus,1996). Kemampuan matematika mencakup kecepatan serta akurasi perhitungan. Kemampuan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu tingkat konsentrasi dan kewaspadaan (Field et al, 2005). Konsentrasi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan relaksasi individu (Diego et al, 1998).

Aroma (tanaman dan ekstraknya) sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan dan mempunyai sifat untuk mengubah mood (Diego et al, 1998). Molekul aroma mempunyai efek langsung terhadap perilaku dan fisiologi manusia, yaitu mulai dari aktivasi memori sampai perubahan mood dan emosi (Diego et al, 1998). Efek ini dapat pula dijelaskan dari hubungan antara sistem Olfaktorius dan sistem limbik (Diego et al, 1998). Sebagian besar efek yang kita ketahui lebih banyak berasal dari mitos dibandingkan dari fakta empirik (Diego et

al, 1998). Dalam berbagai pengobatan, minyak Lavender telah digunakan untuk

menghilangkan rasa nyeri, membantu penyembuhan luka, membunuh kuman, serta memulihkan dan mempertahankan kesehatan tubuh (Price et al, 1999).

Minyak Lavender memiliki efek terhadap berbagai sistem tubuh manusia. Pada Sistem Saraf Pusat, minyak Lavender akan memberikan efek sedatif, dan ansiolitik, serta dapat mengatasi depresi, histeria, stres, nightmares, ansietas, insomnia, sakit kepala. Pada sistem tubuh yang lain memberikan efek antiseptik dan anti-inflamasi (Chu, 2001). Pajanan aroma Lavender dan Rose, meningkatkan relaksasi (Field et al, 2005). Pengukuran relaksasi dapat diidentifikasi dari raut wajah dan perubahan fisiologi yang dipengaruhi oleh emosi, seperti denyut jantung dan respirasi (Field et al, 2005).

1.2 Identifikasi Masalah


(18)

2

1.3 Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh minyak Lavender dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4.2 Manfaat Praktik

Penelitian ini dapat memberi informasi kepada klinisi, serta masyarakat pada umumnya mengenai manfaat minyak Lavender dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Minyak Lavender dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 macam jalur yaitu : hidung, paru-paru, dan absorpsi melalui kulit. Dalam aromaterapi, akses lewat hidung merupakan yang paling efektif karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak (Price et al, 1999).

Lavender mengandung Linalool dan Linalyl acetate yang merupakan zat aktif yang berperan mempengaruhi ketelitian dan kewaspadaan (Price et al, 1999). Komponen zat, Linalool dan Linalyl acetate yang dihirup dari minyak Lavender akan masuk ke hidung, dibawa oleh arus turbulens ke conchae superior. Molekul tersebut akan menempel pada binding-site yang terdapat di silia hidung. Hal ini akan menyebabkan aktivasi protein G, yang akan memicu serangkaian reaksi intraselular cAMP-dependent (Houssay, 1955). Akhirnya akan membuka Na+ -kanal, dan memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir melewati membran ke reseptor di dalam sitoplasma sel. Ion natrium akan meningkatkan potensial listrik dengan arah positif di sisi dalam membran sel, sehingga merangsang neuron Olfaktorius dan menjalarkan potensial aksi ke dalam Sistem Saraf Pusat melalui nervus Olfaktorius. Odoran spesifik akan bereaksi dengan reseptor spesifik yang akan memicu perubahan impuls elektrokimia. Impuls akan


(19)

3

disalurkan melalui otak. Odoran akan dibawa dari reseptor ke bulbus Olfaktorius, traktus Olfaktorius, kemudian ke nucleus Raphe median batang otak. Nucleus

Raphe menghasilkan serotonin. Serotonin kemudian diteruskan salah satunya ke

hipotalamus, disalurkan ke sistem limbik, yaitu bagian otak yang berfungsi menerima dan merespon emosi, mood di dalam otak. Sebagai penghambat di daerah sistem saraf yang lebih tinggi, diduga untuk membantu pengaturan kehendak sesorang (Sherwood, 2007). Kerangka pemikiran penelitian ini secara ringkas disajikan pada Gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.1 Bagan kerangka pemikiran

Pengeluaran serotonin yang merupakan senyawa neurotransmitter yang berperan di Central Nervous System, memberikan efek : perubahan mood, sehingga memberikan relaksasi, perasaan nyaman, yang dapat meningkatkan konsentrasi sehingga meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam ketelitian perhitungan matematika melalui Addition Test (Diego et al, 1998)

Pajanan terhadap komponen minyak Lavender dapat meningkatan beta wave, merefleksikan kewaspadaan dan mengurangi kebosanan. Aktivitas β wave juga

menyertai proses persepsi dan informasi (Diego et al, 1998)

Penggunaan minyak Lavender dapat meningkatkan kemampuan matematika dalam kuantitas dan akurasi perhitungan menggunakan Addition Test, proses


(20)

4

olfactory primer dilokalisasi di cortex orbitofrontal, dan amygdala yang memberi

peran utama dalam stimulus pembelajaran (Diego et al, 1998).

1.6 Hipotesis Penelitian

Minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung.

Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011.


(21)

32

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

5.2 Saran

Disarankan minyak Lavender dipakai sebagai pengharum ruangan di kantor untuk meningkatkan produktivitas kerja

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Lavender sediaan lain terhadap ketelitian dan kewaspadaan, serta konsentrasi Lavender yang menimbulkan efek samping


(22)

33

DAFTAR PUSTAKA

Chu CJ. & Kemper KJ. 2001. Lavender (Lavandula spp.). http://www.mcp.edu/herbal/. Diunduh 10 Februari 2011.

Daniel Wibowo. 1994. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Jakarta: EGC. h.41

Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing. h.82-83,147-149,152

Diego M, Jones M, Field T, Hernandez-Reif M, Schanberg S, Kuhn C, et al. (1998). Aromatherapy Positively Affects Moods, EEG Patterns of Alertness and Math Computations. International Journal of Neuroscience, 96(3-4):217- 24.

Duus P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Jakarta : EGC. h.146

Emerson J. 2004. Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. http://ebookee.org/Aromatherapy-Top-Aromatherapy-Essential-Oils-Balms-and-Lotions_553181.html. Diunduh 1 Januari 2011.

Field T, Diego M, Hernandez-Reif M, Cisneros W, Feijo L, Vera Y, et al. (2005). Lavender Fragnance Cleansing GelEffects on Relaxation. International

Journal of Neuroscience,115(2):207-22.

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. h179-180,254-255

Guyton AC & Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. h. 697-700, 734, 766 – 771, 774 – 775, 787 – 789, 794

Houssay. 1955. Human Physiology. Second Edition. New York:Mc Graw-Hill Book Company. p.328,1067

Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Edisi 7. Jakarta : Binarupa Aksara. p.589-591,598-600

Martini F.H. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physiology. Sixth Edition. San Francisco: Benjamin Cummings. 482, 542, 875-876,944

Price S. 1999. Aromatherapy for Health Profesionals. Terjemahan Andry Haryanto. h. 1, 4, 10, ,103-105,107, 311-312


(23)

34

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th Edition.

Belmont : Thomson. p. 321 – 322.

Quirk R. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd edition. Edinburgh: Tearson Education Limited, England. p.75,201


(1)

2

1.3 Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh minyak Lavender dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4.2 Manfaat Praktik

Penelitian ini dapat memberi informasi kepada klinisi, serta masyarakat pada umumnya mengenai manfaat minyak Lavender dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Minyak Lavender dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 macam jalur yaitu : hidung, paru-paru, dan absorpsi melalui kulit. Dalam aromaterapi, akses lewat hidung merupakan yang paling efektif karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak (Price et al, 1999).

Lavender mengandung Linalool dan Linalyl acetate yang merupakan zat aktif yang berperan mempengaruhi ketelitian dan kewaspadaan (Price et al, 1999). Komponen zat, Linalool dan Linalyl acetate yang dihirup dari minyak Lavender akan masuk ke hidung, dibawa oleh arus turbulens ke conchae superior. Molekul tersebut akan menempel pada binding-site yang terdapat di silia hidung. Hal ini akan menyebabkan aktivasi protein G, yang akan memicu serangkaian reaksi intraselular cAMP-dependent (Houssay, 1955). Akhirnya akan membuka Na+ -kanal, dan memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir melewati membran ke reseptor di dalam sitoplasma sel. Ion natrium akan meningkatkan potensial listrik dengan arah positif di sisi dalam membran sel, sehingga merangsang neuron Olfaktorius dan menjalarkan potensial aksi ke dalam Sistem Saraf Pusat melalui nervus Olfaktorius. Odoran spesifik akan bereaksi dengan reseptor spesifik yang akan memicu perubahan impuls elektrokimia. Impuls akan


(2)

3

disalurkan melalui otak. Odoran akan dibawa dari reseptor ke bulbus Olfaktorius, traktus Olfaktorius, kemudian ke nucleus Raphe median batang otak. Nucleus Raphe menghasilkan serotonin. Serotonin kemudian diteruskan salah satunya ke hipotalamus, disalurkan ke sistem limbik, yaitu bagian otak yang berfungsi menerima dan merespon emosi, mood di dalam otak. Sebagai penghambat di daerah sistem saraf yang lebih tinggi, diduga untuk membantu pengaturan kehendak sesorang (Sherwood, 2007). Kerangka pemikiran penelitian ini secara ringkas disajikan pada Gambar 1.5 berikut.

Gambar 1.1 Bagan kerangka pemikiran

Pengeluaran serotonin yang merupakan senyawa neurotransmitter yang berperan di Central Nervous System, memberikan efek : perubahan mood, sehingga memberikan relaksasi, perasaan nyaman, yang dapat meningkatkan konsentrasi sehingga meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam ketelitian perhitungan matematika melalui Addition Test (Diego et al, 1998)

Pajanan terhadap komponen minyak Lavender dapat meningkatan beta wave, merefleksikan kewaspadaan dan mengurangi kebosanan. Aktivitas β wave juga menyertai proses persepsi dan informasi (Diego et al, 1998)

Penggunaan minyak Lavender dapat meningkatkan kemampuan matematika dalam kuantitas dan akurasi perhitungan menggunakan Addition Test, proses


(3)

4

olfactory primer dilokalisasi di cortex orbitofrontal, dan amygdala yang memberi peran utama dalam stimulus pembelajaran (Diego et al, 1998).

1.6 Hipotesis Penelitian

Minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Jl. Suria Sumantri no. 65 Bandung.

Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan Juli 2011.


(4)

32

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Minyak Lavender meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

5.2 Saran

Disarankan minyak Lavender dipakai sebagai pengharum ruangan di kantor untuk meningkatkan produktivitas kerja

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Lavender sediaan lain terhadap ketelitian dan kewaspadaan, serta konsentrasi Lavender yang menimbulkan efek samping


(5)

33

DAFTAR PUSTAKA

Chu CJ. & Kemper KJ. 2001. Lavender (Lavandula spp.). http://www.mcp.edu/herbal/. Diunduh 10 Februari 2011.

Daniel Wibowo. 1994. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Jakarta: EGC. h.41

Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing. h.82-83,147-149,152

Diego M, Jones M, Field T, Hernandez-Reif M, Schanberg S, Kuhn C, et al. (1998). Aromatherapy Positively Affects Moods, EEG Patterns of Alertness and Math Computations. International Journal of Neuroscience, 96(3-4):217- 24.

Duus P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Jakarta : EGC. h.146

Emerson J. 2004. Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. http://ebookee.org/Aromatherapy-Top-Aromatherapy-Essential-Oils-Balms-and-Lotions_553181.html. Diunduh 1 Januari 2011.

Field T, Diego M, Hernandez-Reif M, Cisneros W, Feijo L, Vera Y, et al. (2005). Lavender Fragnance Cleansing GelEffects on Relaxation. International Journal of Neuroscience,115(2):207-22.

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. h179-180,254-255

Guyton AC & Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC. h. 697-700, 734, 766 – 771, 774 – 775, 787 – 789, 794

Houssay. 1955. Human Physiology. Second Edition. New York:Mc Graw-Hill Book Company. p.328,1067

Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Edisi 7. Jakarta : Binarupa Aksara. p.589-591,598-600

Martini F.H. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physiology. Sixth Edition. San Francisco: Benjamin Cummings. 482, 542, 875-876,944

Price S. 1999. Aromatherapy for Health Profesionals. Terjemahan Andry Haryanto. h. 1, 4, 10, ,103-105,107, 311-312


(6)

34

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th Edition. Belmont : Thomson. p. 321 – 322.

Quirk R. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd edition. Edinburgh: Tearson Education Limited, England. p.75,201


Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia Miller) Dengan Basis Karbopol Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Sta

0 3 11

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia Miller) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphyl

0 0 13

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Miller) Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia Miller) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap

0 0 15

Efektivitas Minyak Atsiri dan Losion Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Sebagai Repelen Terhadap Aedes aegypti Pada Manusia.

0 0 21

Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana.

0 1 19

Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Penurunan Frekuensi Denyut Jantung.

0 0 17

Pengaruh Minyak Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Kecepatan Waktu Pengembalian Tekanan Darah Setelah Melakukan Aktivitas Fisik.

2 12 18

Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) terhadap Waktu Reaksi Sederhana pada Pria Dewasa.

0 0 14

Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Rasa Nyeri.

0 0 15

Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Frekuensi Denyut Jantung.

0 1 22