Pengaruh Minyak Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Rasa Nyeri.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PENGARUH MINYAK LAVENDER

(LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP RASA NYERI

Kevin Jonathan Pradipta, 2011

Pembimbing I: Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes

Pembimbing II: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF

Latar Belakang Rasa nyeri merupakan masalah yang tak terpisahkan dalam hidup manusia. Seringkali rasa nyeri dapat menyebabkan gangguan fungsi, disabilitas, kecemasan dan depresi sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, oleh sebab itu banyak cara yang dipakai untuk mengurangi rasa nyeri, salah satunya adalah dengan menggunakan aromaterapi.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah minyak lavender mengurangi rasa nyeri.

Metode Penelitian menggunakan desain eksperimental sungguhan terhadap 22 pria normal dengan usia 18-25 tahun. Variabel yang diteliti adalah minyak lavender dan waktu toleransi nyeri. Minyak Lavender diteteskan pada kapas dan diletakkan di depan hidung subjek penelitian sejauh 2-3 cm. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.

Hasil Penelitian Rata-rata waktu toleransi nyeri setelah menghirup minyak lavender sebesar 107 detik (SD=24.56319) lebih besar daripada rata-rata waktu toleransi nyeri sebelum menghirup minyak lavender sebesar 73 detik (SD=20.29630) (p=0,000).

Kesimpulan Minyak Lavender mengurangi rasa nyeri Kata kunci: rasa nyeri, minyak lavender.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

EFFECT OF LAVENDER OIL

(Lavandula angustifolia) AGAINST PAIN

Kevin Jonathan Pradipta, 2011

1st Tutor: Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes

2nd Tutor: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes, AIF

Background Pain is a problem inherent in human life. Pain can cause

dysfunction, disability, anxiety and depression that can decrease the quality of life. Therefore many methods used to reduce pain, one of them is by using aromatherapy lavender oil.

Research Objectives To determine whether lavender oil reduce pain.

Research Methods Research using real experimental method to 22 normal men with ages 18-25 years. The variables studied were the lavender oil and time of pain tolerance. Lavender oil is dripped on cotton and placed under the noses of the subjects as far as 2-3 cm. Analysis of data using the test "t" paired with α = 0.05.

Research Results The average time of pain tolerance after inhaling lavender oil at 107 second (SD = 24.56319) is greater than the average time of pain tolerance before inhaling lavender oil at 73 second (SD = 20.29630) (p=o,ooo). Conclusion Lavender oil relieves pain


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 1

1.3Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aromaterapi... 5

2.1.1. Sejarah Penggunaan Minyak Esensial ... 5

2.1.2. Sifat-Sifat Terapeutik Minyak Esensial ... 9

2.1.3. Pemakaian Minyak Esensial ... 13

2.2. Lavender ... 23

2.2.1. Taksonomi ... 25

2.2.2. Komposisi Lavender ... 25


(4)

v Universitas Kristen Maranatha

2.4. Nyeri ... 30

2.4.1. Tipe Nyeri ... 30

2.4.2. Lokalisasi Nyeri ... 31

2.4.3. Mekanisme Nyeri ... 31

2.4.4.Traktus Rasa Nyeri ... 32

2.4.4.1. Traktus Neospinothalamicus ... 32

2.4.4.2. Traktus Paleospinithalamicus ... 33

2.4.5. Sistem Analgesik Di Otak ... 35

2.5. Sistem Limbik ... 36

2.6. Hipocampus ... 36

2.7. Amigdala ... 37

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Subjek penelitian ... 39

3.1.1 Alat Penelitian ... 39

Bahan Penelitian... 39

3.1.2 Subjek Penelitian ... 39

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.2. Metode Penelitian ... 40

3.2.1 Desain Penelitian ... 40

3.2.2 Variabel Penelitian ... 40

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 40

3.2.4. Prosedur Kerja ... 41

3.2.4.1.1. Sebelum penelitian ... 41

3.2.4.1.2. Prosedur penelitian ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pembahasan ... 43


(5)

v Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 46 5.2. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ………47

LAMPIRAN ……….. 48


(6)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian ……… 43 Tabel 4.2 Data Dasar ……… 44 Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data ………. 44


(7)

48 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1. HASIL PERCOBAAN SP Waktu toleransi sebelum menghirup lavender (detik) Waktu toleransi setelah menghirup lavender (detik) Selisih (detik)

Ivan 80.02 114.14 34.12 Gerry 44.12 71.15 27.03 Sahala 85.66 124.5 38.84 Max 56.01 84.47 28.46 Rinal 57.48 100.92 43.44 Christian 67.51 96.08 28.57 Daniel 73.02 120.65 47.63 Fandy 84.4 106.81 22.41 Tommy 76.44 122.13 45.69 Yonathan 64.13 79.38 15.25 Richard 47.53 79.35 31.82 Rikky 117.34 143.96 26.62 Yoseph 58.63 99.72 41.09 Kevin 68.3 101.86 33.56 Andrew 101.04 150.84 49.8

Allen 84.22 112.1 27.88 Ezra 73.68 110.59 36.91 Alfredo 108.67 150.1 41.43 Hans 33.21 55.19 21.98 Ludwig 70.25 103.21 32.96 Steven 77.8 105.26 27.46 Wendra 86.77 128.4 41.63


(8)

49 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 2.

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

PENGARUH LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP RASA NYERI

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, Mengetahui, Yang menyatakan Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Kevin Jonathan Pradipta ) ( ) *) Surat pernyataan persetujuan penelitian/uji klinik


(9)

50 Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama : Kevin Jonathan Pradipta Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 25 Juni 1990

Alamat : Jl. Megaraya I No. 29, Bandung, Jawa Barat No. Telp : 022-6029083

Agama : Kristen Protestan Riwayat Pendidikan :

Tahun 1996, lulus TKK I Paulus, Bandung Tahun 2002, lulus SDK I Paulus, Bandung

Tahun 2005, lulus SMPK I BPK Penabur, Bandung Tahun 2008, lulus SMAK I BPK Penabur, Bandung

Tahun 2008, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Rasa nyeri merupakan masalah yang sering terjadi dan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tak jarang, rasa nyeri menjadi penghambat dalam hidup seseorang. Rasa nyeri yang terjadi pada tubuh manusia sebenarnya merupakan respon pertahanan untuk memberitahukan adanya kerusakan yang berbahaya pada jaringan tubuh (Tortora & Derrickson, 2009). Rasa nyeri, baik itu akut atau kronis, yang tidak teratasi dengan benar dapat menyebabkan gangguan fungsi, disabilitas, kecemasan dan depresi sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Nyeri disebabkan karena terangsangnya nosiseptor yang terdapat di dalam jaringan tubuh. Rangsang termal, mekanis atau kimia yang kuat dapat menyebabkan teraktivasinya nosiseptor Kerusakan jaringan menyebabkan terlepasnya mediator-mediator kimiawi seperti prostaglandin, kinin dan ion potassium yang dapat merangsang nosiseptor (Tortora & Derrickson, 2009).

Nyeri dapat dibagi menjadi nyeri nosiseptif dan nyeri neurologik, nyeri somatic/ superficial dan nyeri visceral. Nyeri nosiseptif dapat dibagi lagi menjadi nyeri cepat dan nyeri lambat. Lokasi nyeri cepat tepat terlokalisasi di daerah yang terstimulasi, sedangkan pada nyeri lambat lokasi nyeri juga terlokalisasi baik tetapi lebih difus (Tortora & Derrickson, 2009).

Saat ini, aromaterapi banyak dipakai untuk mengusir serangga, relaksasi, mengobati insomnia, depresi dan mengurangi kegelisahan, selain itu aromaterapi juga dapat dipakai untuk mengurangi nyeri. Aromaterapi yang banyak digunakan untuk mengurangi rasa nyeri adalah lavender, cengkih dan mint.


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Apakah minyak lavender mengurangi rasa nyeri

1.3Tujuan

Ingin mengetahui apakah minyak lavender mengurangi rasa nyeri

1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Untuk menambah wawasan mengenai efek minyak lavender sebagai aromaterapi terhadap rasa nyeri

2. Manfaat Praktis

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tentang kegunaan minyak lavender dalam mengurangi rasa nyeri

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Lavender memiliki zat aktif berupa linalool dan linalyl acetate yang dapat berefek sebagai analgesik (Wolfgang & Michaela, 2008). Molekul linalool dan linalyl acetate yang terdapat dalam lavender oil akan masuk ke dalam sistem saraf melalui indra penciuman, sistem respirasi, kulit.

Di dalam mukosa Olfactorius terdapat sel reseptor Olfactorius. Axon dari sel reseptor Olfactorius akan bersatu membentuk nervus Olfactorius (Sherwood, 2007).

Odoran (molekul linalool dan linalyl acetate) akan menempel pada binding-site yang terdapat pada silia hidung. Hal ini akan mengakibatkan teraktivasinya protein G, yang akan memicu serangkaian reaksi intraselular cAMP-dependent yang pada akhirnya akan membuka Na+-kanal (Sherwood, 2007). Terbukanya Na-kanal akan memicu perubahan impuls elektrokimia yang akan langsung disalurkan menuju otak. Odoran lalu akan dibawa dari receptor menuju bulbus Olfactorius. Dari bulbus Olfactorius, odoran akan disalurkan menuju sistem limbik, yang merupakan bagian otak yang berfungsi untuk menerima dan merespon memori,


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha kesenangan dan emosi di dalam otak. Amygdala memainkan peranan penting dalam menyimpan trauma emosional dan odoran memicu efek yang sangat besar. Odoran memicu sistem limbik untuk melepaskan brain-affecting chemicals yang dikenal sebagai neurotransmiter, seperti serotonin, endorfin, enkefalin dan dopamin (Khyasudeen & Abu Bakar, 2007).

Enkefalin dan endorfin, yang merupakan endogen opiate, morphin-like substance, berperan sangat penting dalam sistem analgesik alami tubuh. Endogen opiat ini berperan sebagai neurotransmiter analgesik; mereka dilepaskan dari descending analgesic pathway dan akan berikatan dengan reseptor opiat di serabut saraf nyeri terminal. Ikatan ini akan menekan pelepasan substansi P melalui inhibisi pre-sinaptik, yang pada akhirnya akan menghambat transmisi lebih jauh dari sinyal rasa nyeri (Sherwood, 2007).

Linalyl acetate

Lavender

Linalool

Mukosa hidung

Reaksi intraseluler

cAMP-dependen

Na-kanal terbuka

Perubahan impuls

elektrokimia

Sistem respirasi

Darah

Sistem limbik

Enkephalin

Endorphin

Reseptor opiat di serabut nyeri

terminal


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

Ikatan neurotransmiter

analgesik dengan reseptor

opiate

Pelepasan substansi P

dihambat

Transmisi rasa nyeri

terhambat

1.5.2 Hipotesis Penelitian


(14)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa minyak lavender mengurangi rasa nyeri.

5.2. Saran

Di ruangan pasien post-operasi dan ruangan pasien penderita kanker diberikan aromaterapi lavender untuk mengurangi rasa nyeri dan relaksasi.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek minyak lavender terhadap rasa nyeri dengan menambah jumlah sampel dan mengganti cara pemberian.


(15)

47 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Chu CJ. & Kemper KJ. 2001. Lavender (Lavandula sp.).

http:// www.mcp.edu/herbal/ diunduh tanggal 4 Januari 2011.

Guyton AC. & Hall JE. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Khyasudeen SF. & Abu Bakar M. 2007. Aromatherapy: It’s Effect on Brain Signal, Math Computation, Blood Pressure and Heart Rate. IFMBE Proceedings Vol 15. 10:447-450.

Price S. 1999. Aromatherapy for Health Professionals 2nd edition. Churchill Livingstone: London.

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th edition.Thomson: Brooks/ Cole. 6: 187-190.

Tortora GJ. & Derrickson BH. 2009. Principles of Anatomy and Physiology 12 th edition. Wiley. 16: 574-575.

Valnet J. 1980. The Practice of Aromatherapy. Daniel, Saffron Walden.

Verdet. 1989. Why Phytotherapy? Aromatherapy Study Trip Lectures Notes. Price Publishing: Hinckley.


(1)

1 Universitas Kristen Maranatha

Rasa nyeri merupakan masalah yang sering terjadi dan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tak jarang, rasa nyeri menjadi penghambat dalam hidup seseorang. Rasa nyeri yang terjadi pada tubuh manusia sebenarnya merupakan respon pertahanan untuk memberitahukan adanya kerusakan yang berbahaya pada jaringan tubuh (Tortora & Derrickson, 2009). Rasa nyeri, baik itu akut atau kronis, yang tidak teratasi dengan benar dapat menyebabkan gangguan fungsi, disabilitas, kecemasan dan depresi sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Nyeri disebabkan karena terangsangnya nosiseptor yang terdapat di dalam jaringan tubuh. Rangsang termal, mekanis atau kimia yang kuat dapat menyebabkan teraktivasinya nosiseptor Kerusakan jaringan menyebabkan terlepasnya mediator-mediator kimiawi seperti prostaglandin, kinin dan ion potassium yang dapat merangsang nosiseptor (Tortora & Derrickson, 2009).

Nyeri dapat dibagi menjadi nyeri nosiseptif dan nyeri neurologik, nyeri somatic/ superficial dan nyeri visceral. Nyeri nosiseptif dapat dibagi lagi menjadi nyeri cepat dan nyeri lambat. Lokasi nyeri cepat tepat terlokalisasi di daerah yang terstimulasi, sedangkan pada nyeri lambat lokasi nyeri juga terlokalisasi baik tetapi lebih difus (Tortora & Derrickson, 2009).

Saat ini, aromaterapi banyak dipakai untuk mengusir serangga, relaksasi, mengobati insomnia, depresi dan mengurangi kegelisahan, selain itu aromaterapi juga dapat dipakai untuk mengurangi nyeri. Aromaterapi yang banyak digunakan untuk mengurangi rasa nyeri adalah lavender, cengkih dan mint.


(2)

2

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Apakah minyak lavender mengurangi rasa nyeri

1.3Tujuan

Ingin mengetahui apakah minyak lavender mengurangi rasa nyeri

1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Untuk menambah wawasan mengenai efek minyak lavender sebagai aromaterapi terhadap rasa nyeri

2. Manfaat Praktis

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tentang kegunaan minyak lavender dalam mengurangi rasa nyeri

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Lavender memiliki zat aktif berupa linalool dan linalyl acetate yang dapat berefek sebagai analgesik (Wolfgang & Michaela, 2008). Molekul linalool dan

linalyl acetate yang terdapat dalam lavender oil akan masuk ke dalam sistem saraf

melalui indra penciuman, sistem respirasi, kulit.

Di dalam mukosa Olfactorius terdapat sel reseptor Olfactorius. Axon dari sel reseptor Olfactorius akan bersatu membentuk nervus Olfactorius (Sherwood, 2007).

Odoran (molekul linalool dan linalyl acetate) akan menempel pada

binding-site yang terdapat pada silia hidung. Hal ini akan mengakibatkan teraktivasinya

protein G, yang akan memicu serangkaian reaksi intraselular cAMP-dependent yang pada akhirnya akan membuka Na+-kanal (Sherwood, 2007). Terbukanya Na-kanal akan memicu perubahan impuls elektrokimia yang akan langsung disalurkan menuju otak. Odoran lalu akan dibawa dari receptor menuju bulbus Olfactorius. Dari bulbus Olfactorius, odoran akan disalurkan menuju sistem limbik, yang merupakan bagian otak yang berfungsi untuk menerima dan merespon memori,


(3)

Universitas Kristen Maranatha

kesenangan dan emosi di dalam otak. Amygdala memainkan peranan penting dalam menyimpan trauma emosional dan odoran memicu efek yang sangat besar. Odoran memicu sistem limbik untuk melepaskan brain-affecting chemicals yang dikenal sebagai neurotransmiter, seperti serotonin, endorfin, enkefalin dan dopamin (Khyasudeen & Abu Bakar, 2007).

Enkefalin dan endorfin, yang merupakan endogen opiate, morphin-like

substance, berperan sangat penting dalam sistem analgesik alami tubuh. Endogen

opiat ini berperan sebagai neurotransmiter analgesik; mereka dilepaskan dari

descending analgesic pathway dan akan berikatan dengan reseptor opiat di serabut

saraf nyeri terminal. Ikatan ini akan menekan pelepasan substansi P melalui inhibisi pre-sinaptik, yang pada akhirnya akan menghambat transmisi lebih jauh dari sinyal rasa nyeri (Sherwood, 2007).

Linalyl acetate

Lavender

Linalool

Mukosa hidung

Reaksi intraseluler

cAMP-dependen

Na-kanal terbuka

Perubahan impuls

elektrokimia

Sistem respirasi

Darah

Sistem limbik

Enkephalin

Endorphin

Reseptor opiat di serabut nyeri

terminal


(4)

4

Universitas Kristen Maranatha

Ikatan neurotransmiter

analgesik dengan reseptor

opiate

Pelepasan substansi P

dihambat

Transmisi rasa nyeri

terhambat

1.5.2 Hipotesis Penelitian


(5)

47 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa minyak lavender mengurangi

rasa nyeri.

5.2. Saran

Di ruangan pasien post-operasi dan ruangan pasien penderita kanker diberikan aromaterapi lavender untuk mengurangi rasa nyeri dan relaksasi.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek minyak lavender terhadap rasa nyeri dengan menambah jumlah sampel dan mengganti cara pemberian.


(6)

47 Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Chu CJ. & Kemper KJ. 2001. Lavender (Lavandula sp.).

http:// www.mcp.edu/herbal/ diunduh tanggal 4 Januari 2011.

Guyton AC. & Hall JE. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Khyasudeen SF. & Abu Bakar M. 2007. Aromatherapy: It’s Effect on Brain

Signal, Math Computation, Blood Pressure and Heart Rate. IFMBE Proceedings Vol 15. 10:447-450.

Price S. 1999. Aromatherapy for Health Professionals 2nd edition. Churchill Livingstone: London.

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems 6th

edition.Thomson: Brooks/ Cole. 6: 187-190.

Tortora GJ. & Derrickson BH. 2009. Principles of Anatomy and Physiology 12 th

edition. Wiley. 16: 574-575.

Valnet J. 1980. The Practice of Aromatherapy. Daniel, Saffron Walden.

Verdet. 1989. Why Phytotherapy? Aromatherapy Study Trip Lectures Notes. Price Publishing: Hinckley.