Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana.
iv ABSTRAK
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA
Shinta Koastin T.P, 2016
Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS.,MM.,M.Kes., AIF Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M.Si.
Latar belakang: Lavender (Lavandula angustifolia) adalah salah satu tanaman yang sejak zaman dahulu digunakan sebagai pengharum ruangan bahkan sebagai desinfektan. Saat ini minyak lavender digunakan sebagai parfum, sabun aromaterapi dan beberapa digunakan untuk penelitian pengobatan menggunakan tanaman lavender. Minyak lavender memiliki senyawa aktif yang dapat merangsang SSP (sistem saraf pusat) manusia sehingga dapat meningkatkan waktu reaksi sederhana.
Tujuan: Menilai pengaruh minyak lavender terhadap waktu reaksi sederhana (WRS)
Metode: Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 orang pria dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah waktu reaksi untuk cahaya hijau sebelum dan sesudah menghirup aromaterapi lavender dalam satuan milidetik. Pengukuran
WRS dilakukan setelah 5 menit. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Kemaknaan dinilai berdasarkan nilai α≤0,05. Data diolah dengan
menggunakan software SPSS 2.2.
Hasil: Terjadi pemendekan waktu reaksi terhadap cahaya hijau dengan perbedaan yang sangat signifikan p<0,01 sesudah menghirup aromaterapi lavender
Kesimpulan: Aromaterapi lavender mempersingkat waktu reaksi sederhana.
(2)
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF LAVENDER AROMATHERAPY (Lavandula angustifolia) ON SIMPLE REACTION TIME
Shinta Koastin T.P, 2016
Tutor I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS.,MM.,M.Kes., AIF Tutor II : Djaja Rusmana, dr., M.Si.
Background: Lavender (Lavandula angustifolia) is well-known plants from ancient times, that has been used as air fresheners and as a disinfectant. Nowadays, lavender oil has been used as perfumes, soaps, aromatherapy and some researcher have developed a treatment using lavender plants. Lavender has active compounds which can stimulate the Central Nervous System (CNS) so it may shortens simple reaction time.
Objective: to evaluate the effect of lavender aromatherapy on simple reaction
time (SRT).
Method: This research were using a quasi-experimental design with pre-test
and post-test, conducted on 30 men aged 18-25 years. The data measured from the reaction time for the green light before and after inhaling lavender aromatherapy in miliseconds. SRT measurements perfomed after 5 minutes. Data analysis used the “t” paired with α=0,05. Significance assessed based on the value of α≤0,05. Data were processed using SPSS 2.2 software.
Result: the reaction time to green light shorthened after inhaling lavender
aromatherapy with a very significant difference p<0,01.
Conclusion: Lavender aromatherapy shortens simple reaction time.
(3)
vi DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.4Manfaat Penelitian ... 2
1.5Kerangka Pemikiran ... 3
1.6Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Waktu Reaksi ... 5
2.1.1 Definisi Waktu Reaksi ... 5
2.1.2 Jenis Waktu Reaksi ... 6
2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Reaksi ... 6
2.2Sistem Olfaktorius ... 8
(4)
vii
2.2.2 Bulbus Olfaktorius ... 9
2.2.3 Korteks Olfaktorius... 10
2.3Proses Pengolahan Stimulus Cahaya menjadi Respon Motorik ... 11
2.3.1 Formatio Reticularis ... 12
2.3.2 Fotoreseptor dan Fotopigmen ... 14
2.4Lavender ... 17
2.4.1 Taksonomi Lavender ... 17
2.4.2 Deskripsi Tumbuhan Lavender ... 17
2.4.3 Sejarah Lavender ... 19
2.4.4 Kandungan Kimiawi Lavender ... 19
2.4.5 Indikasi Minyak Lavender ... 20
2.4.6 Kegunaan Lavender ... 21
2.4.7 Toksisitas Lavender ... 22
2.4.8 Proses Pembuatan Minyak Lavender ... 22
2.4.9 Cara Penggunaan Lavender... 25
2.5Hubungan Minyak Lavender terhadapa Waktu Reaksi Sederhana ... 26
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Alat, Bahan dan Subjek Penelitian ... 27
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 27
3.1.2 Subjek Penelitian ... 27
3.1.3 Ukuran Sampel ... 28
3.2Metode Penelitian ... 28
3.2.1 Desain Penelitian ... 28
3.2.2 Data yang Diukur ... 28
3.2.3 Analisis Data ... 28
3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28
3.3.1 Variabel Perlakuan ... 29
3.3.2 Variabel Respon ... 29
3.3.3 Definisi Operasional Variabel Perlakuan ... 29
(5)
viii
3.5Persiapan dan Prosedur Penelitian ... 29
3.4.1 Persiapan Penelitian ... 29
3.4.2 Prosedur Penelitian ... 30
3.6Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
3.7Aspek Etika Penelitian... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 32
4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 35
5.2Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
LAMPIRAN ... 39
(6)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil uji “t” berpasangan ... 32
(7)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Korteks Olfaktorius (Ganong, 2010) ... 11
Gambar 2. 2 Proses Pengolahan Cahaya (Guyton & Hall, 2010) ... 12
Gambar 2. 3 Fotoreseptor (Tortora & Derrickson, 2012) ... 16
(8)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed consent ... 39
Lampiran 2 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 40
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 41
Lampiran 4 Analisis Statistik ... 42
(9)
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua pekerjaan melibatkan performansi manusia. Performansi salah satunya berkaitan dengan konsentrasi, respon atau tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Semakin tinggi konsentrasi dan semakin cepat menanggapi respon, maka akan semakin tinggi pula performansinya. Waktu dalam menanggapi respon ini berkaitan dengan waktu reaksi (Kosinski, 2009).
Waktu reaksi merupakan waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai dari suatu rangsangan diberikan (Ganong, 2010).
Waktu reaksi secara objektif menggambarkan tingkat kewaspadaan dan merupakan salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat konsentrasi. Kurang konsentrasi dapat menyebabkan terjadinya pemanjangan waktu reaksi, sehingga apabila seseorang yang kurang berkonsentrasi saat diberikan suatu stimulus, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merespon stimulus tersebut.
Dalam melakukan pekerjaan tertentu, dibutuhkan waktu reaksi yang singkat, seperti mengendarai mobil. Waktu reaksi yang singkat berhubungan dengan kewaspadaan seseorang. Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan kewaspadaannya, salah satunya menggunakan obat-obatan stimulan, namun, banyak efek yang ditimbulkan apabila menggunakan obat tersebut secara terus menerus. Oleh karena itu peneliti ingin mencari cara untuk memperpendek waktu reaksi seseorang tetapi dengan efek samping minimal, yaitu dengan menggunakan aromaterapi.
Saat ini orang sudah banyak mengetahui tentang aromaterapi. Aromaterapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan yang berasal dari bahan tanaman tertentu (Hartanto, 2014). Aromaterapi antara lain dapat berasal dari bunga mawar, bunga rosemari, bunga sedap malam ataupun bunga lavender. Salah satu minyak aromaterapi yang akan digunakan adalah minyak aromaterapi yang
(10)
2
berasal dari bunga lavender. Pada penelitian Hui, Huan, XiaoLan, dan AiGuo (2010) didapatkan senyawa linalool dan linalyl acetate yang terkandung pada bunga lavender dimana salah satu fungsinya dapat memperpendek waktu reaksi sederhana seseorang.
Penelitian terdahulu sudah banyak yang meneliti pengaruh aromaterapi baik terhadap konsentrasi sampai pada waktu reaksi, salah satunya menggunakan aromaterapi lemon (citrus limon) terhadap waktu reaksi sederhana (WRS). Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh aromaterapi selain lemon, yaitu lavender terhadap waktu reaksi sederhana terhadap cahaya yang terdapat di Red Light-Green Light Reaction Time Test . Penelitian kali ini menggunakan rangsang cahaya hijau, dimana sudah diketahui cahaya hijau lebih sensitif terhadap mata saat keadaan temaram (Berg, Tymoczko, & Stryer, 2002).
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah aromaterapi lavender memperpendek WRS
1.3 Maksud dan Tujuan
Ingin mengetahui efek aromaterapi lavender dalam memperpendek WRS.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Dapat memberi pengetahuan tentang fungsi aromaterapi lavender untuk memperpendek WRS.
(11)
3 1.4.2 Manfaat Praktis
Dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan aromaterapi lavender sebagai salah satu terapi untuk memperpendek waktu reaksi seseorang.
1.5 Kerangka Pemikiran
Aromaterapi lavender mengandung komponen utama yang berperan terhadap aktivitas otak, yaitu linalool dan linalyl acetate (Price, S., & Price, L., 1999).
Melalui inhalasi, linalool dan linalyl acetate yang terkandung dalam aromaterapi lavender akan kontak dengan olfactory cilia dan berikatan dengan protein reseptor. Aktivasi dari protein reseptor akan mengaktivasi protein G yang kemudian akan memicu reaksi intraselular cAMP-dependent. cAMP menyebabkan terbukanya kanal ion Na+, sehingga terjadi depolarisasi yang dapat merangsang nervus Olfaktorius. Dari sistem saraf pusat melalui perangsangan pada hipotalamus bagian posterior dan lateral akan merangsang sistem saraf simpatis (Guyton & Hall, 2010).
Dari reseptor ke bulbus olfaktorius, traktus olfaktorius, kemudian ke nukleus raphe medialis batang otak. Nukleus raphe menghasilkan serotonin. Serotonin kemudian diteruskan salah satunya ke hipotalamus, disalurkan ke sistem limbik, yaitu bagian otak yang berperan untuk pengaturan emosi dan mood (Sherwood, 2010). Pengeluaran serotonin yang merupakan senyawa neurotransmitter yang berperan di sistem syaraf pusat, memberikan efek perubahan mood, perasaan nyaman, dan peningkatan motivasi yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan, sehingga meningkatkan kecepatan dalam memberi respon (Sherwood, 2010).
Terangsangnya sistem saraf simpatis akan menyebabkan peningkatan denyut nadi dan kontraksi otot jantung sehingga cardiac output meningkat dan menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak. Semakin banyak aliran darah
(12)
4
yang disalurkan ke otak maka fungsi otak akan semakin baik sehingga dapat meningkatkan konsentrasi, ketelitian, dan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2010).
Bersamaan dengan peningkatan konsentrasi, ketelitian dan kewaspadaan, waktu reaksi sederhana yang dihasilkan juga semakin singkat.
Cahaya hijau yang digunakan sekaligus mengetahui kerja sel batang pada gelombang cahaya hijau yaitu efek purkinje, dimana sel batang disini lebih sensitif pada gelombang cahaya 498 nm (hijau-biru) pada keadaan temaram (Berg, Tymoczko, & Stryer, 2002).
1.6 Hipotesis Penelitian
(13)
35 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Aromaterapi lavender memperpendek WRS
5.2 Saran
Aromaterapi lavender memperpendek waktu reaksi oleh karena itu dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan konsentrasi saat belajar maupun bekerja.
Perlu juga dilakukan penelitian aromaterapi lavender dengan menggunakan rangsang lain, contoh rangsang suara pada laki-laki dewasa.
Dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan aromaterapi selain melalui inhalasi langsung, contoh dengan menggunakan diffuser. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian dengan mencampur bahan aromaterapi yang digunakan, seperti aromaterapi lavender dicampur dengan aromaterapi chamomile atau aromaterapi lavender dicampur dengan aromaterapi lemon.
(14)
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER
(Lavandula angustifolia) TERHADAP WAKTU
REAKSI SEDERHANA
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
SHINTA KOASTIN TIANTI PUTRI
1310175
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
(15)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia)
terhadap Waktu Reaksi Sederhana’’ ini dengan baik dan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran (S. Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Dalam menyusun karya tulis ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, bantuan, dorongan dan semangat dari berbagai pihak, karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF sebagai Pembimbing I dan Djaja Rusmana, dr., M.Si sebagai Pembimbing II yang telah dengan penuh kesabaran dan ketekunan memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, serta saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.
2. dr. Stella Tinia Hasiana, M.Kes., IBCLC sebagai Kepala Bagian Laboratorium Fisiologi yang bersedia meminjamkan ruangan untuk melakukan penelitian.
3. Teman teman di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah bersedia menjadi subjek penelitian, terima kasih telah meluangkan waktu demi proses penelitian ini.
4. Teman-teman yang sangat mendukung penulis, Denasa Dwi, Felicitas Anindya, Williane, Ryan Reinhart, Utin Dewi, Doni Surya, Christine Herlina, Aristia Ayu, Nomi Irene, Vilia Ruthy, terima kasih untuk semangat, dorongan, dan kerja sama selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
(16)
5. Teman-teman seperjuangan Fredrica Mutiara, Kinanti Citra, Nadilla Citra, Aisyah Mulqiah, Regina Amalia, Michelle Guido, Jessica Natasha, Jessica Yudiarta, Kristian Pasgha, Fakhri Firman.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Bambang Wegig Pranoto dan Ibu dr. Erna Astuty serta adik-adikku yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, nasehat, serta doa kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.
Bandung, September 2016
(17)
36
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, S., Bayhakki, & Nauli, F. (2015). Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lavender terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Journal of Medicine (JOM) Vol.2 No.2, 1511-1512.
Berg, J. M., Tymoczko, J. L., & Stryer, L. (2002). Biochemistry, 5th edition. New York.
Cameron. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Chu, C. J., & Kemper, K. J. (2001). Lavender (Lavandula spp). The Longwood Herbal Task Force and The Center of Holistic Pediatric Education and Research, 7-20.
Department of Health. (2007). Departmental Report 2007. United Kingdom: The Health and Personal Social Services Programmes.
Duus, P. (2012). Topical Diagnosis in Neurology, Anatomy, Physiology, Signs, Symptoms. United Kingdom: Thieme UK.
Edwin, N. (2013). Pengaruh Minyak Lavender terhadap Waktu Reaksi Sederhana. Ehrlich, S. D. (2015, February 1). University of Maryland Medical Center.
Retrieved August 5, 2016, from http://umm.edu:
Emerson, J. (2004). Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. Bizdirect.
Fix, J. D. (2002). Neuroanatomy. Maryland, USA: The Science of Review.
Fredi. (2016, January 1). Pusat Informasi Pertanian. Retrieved August 4, 2016, from fredikurniawan.com:
Ganong. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (23 ed.). Jakarta: ECG.
Guyton, & Hall. (2010). Textbook of Medical Physiology (12 ed.). New York: Elsevier.
(18)
37
Hannon, R. A., Porth, C. M., & Marfin, G. (2010). Porth Pathophysiology: Concepts of Altered Health States. China: Maemillan Publishing.
Hapsari, E. D. (2011). Perbedaan Skor Kepatuhan Anak Autis saat dilakukan Terapi Perilaku Applied Behaviour Analysis (ABA) Tanpa dan Dengan Aromaterapi Lavender. Jawa Tengah: Universitas Jenderal Soedirman. Hartanto, M. (2014). Retrieved from eprints.undip.ac.id.
Houssay, B. (1955). Human Physiology (2 ed.). New York: McGraw-Hill.
Hui, L., Huan, L., XiaoLan, L., & AiGuo, Z. (2010). Chemical compostion of lavender essential oil and its antioxidant activity and inhibition rhinitis-related bacteria. African Journal of Microbiology Research Vol. 4, 309-313.
ITIS. (2016). ITIS Report Page: Lavandula angustifolia. United States: Interagency Taxonomic Information System.
Jain, A., Banta, R., Kumar, A., & Singh. (2015). A comparative study of visual and auditory reaction times on the basis of gender and physical activity levels of medical first year students. International Journal of Applied & Basic Medical Research, 2.
Joe-Ann. (2007, October 22). Culinary and Aromatic Herbs. Retrieved August 4, 2016, from ncherb.org: https://www.ces.ncsu.edu
Jouvet, M. (1969). Handbook of Clinical Neurology (Vol. 3). Holland: North Holland Publishing Company.
Karia Ritesh., & Tejas, G. (2012). Comparative Study of Simple and Choice Visual Reaction Time on Medical Students of Bhavnagar Region. International Research Journal of Pharmacy, 334.
Kohatsu. (2008). Retrieved August 13, 2016, from The Word Aromatherapy: http://www.etherapies.net/article/aromatherapy.pdf
(19)
38
Lemeshow, S., Hosmer Jr, D. W., Klar, J., & Lwanga, S. (1990). Adequacy of Sample Size in Health Studies. West Sussex England: World Health Organization.
Pamela, & Jesper. (2014, February 3). Lavender Senses of Joy. Retrieved August 4, 2016, from www.lavendersense.com: http://www.lavendersense.com Pramono, B. H., Pramudya, A., & Albanna, R. (2010). Optimalisasi Konsentrasi
Belajar Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional dengan Aromaterapi Lavender. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Price, S.,, & Price, L. (1999). Aromatheraphy for Health (2 ed.). Churcill Livingstone.
Sharma, S. (2009). Aromaterapi. Jakarta: Karis.
Sherwood, L. (2010). Human Physiology, From Cells to Systems (7 ed.). United States of America: Cengage Learning.
Silbernagl, S., & Despopulos, A. (2009). Color Atlas of Physiology (6 ed.). New York: Thieme.
Taufiq. (2007). In Menyuling Minyak Atsiri. Yogyakarta: PT.Citra Pramana. Tina. (2016). The Lavender Fields. Retrieved July 30, 2016, from
http://www.thelavenderfields.co.uk/page/lavender-fields-image-gallery Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principle of Anatomy and Physiology (13
ed.). New York: Biological Science Textbooks Inc.
Vokshoor, A. (2013, September 25). Medscape. Retrieved August 1, 2016, from emedicine.medscape.com
Wibowo, D. (2008). Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing.
Yanthi, N. M., & Sudhana, H. (2014). Pengaruh pemberian Aromaterapi terhadap Konsentrasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar dalam Mengerjakan Soal Ulangan Umum. Jurnal Psikologi Udayana, 274.
(1)
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER
(Lavandula angustifolia) TERHADAP WAKTU
REAKSI SEDERHANA
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
SHINTA KOASTIN TIANTI PUTRI
1310175
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
(2)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Pengaruh Aromaterapi Lavender (Lavandula angustifolia)
terhadap Waktu Reaksi Sederhana’’ ini dengan baik dan sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran (S. Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Dalam menyusun karya tulis ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, bantuan, dorongan dan semangat dari berbagai pihak, karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF sebagai Pembimbing I dan Djaja Rusmana, dr., M.Si sebagai Pembimbing II yang telah dengan penuh kesabaran dan ketekunan memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, serta saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir.
2. dr. Stella Tinia Hasiana, M.Kes., IBCLC sebagai Kepala Bagian Laboratorium Fisiologi yang bersedia meminjamkan ruangan untuk melakukan penelitian.
3. Teman teman di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah bersedia menjadi subjek penelitian, terima kasih telah meluangkan waktu demi proses penelitian ini.
4. Teman-teman yang sangat mendukung penulis, Denasa Dwi, Felicitas Anindya, Williane, Ryan Reinhart, Utin Dewi, Doni Surya, Christine Herlina, Aristia Ayu, Nomi Irene, Vilia Ruthy, terima kasih untuk semangat, dorongan, dan kerja sama selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
(3)
5. Teman-teman seperjuangan Fredrica Mutiara, Kinanti Citra, Nadilla Citra, Aisyah Mulqiah, Regina Amalia, Michelle Guido, Jessica Natasha, Jessica Yudiarta, Kristian Pasgha, Fakhri Firman.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Bambang Wegig Pranoto dan Ibu dr. Erna Astuty serta adik-adikku yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, nasehat, serta doa kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.
Bandung, September 2016
(4)
36
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, S., Bayhakki, & Nauli, F. (2015). Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lavender terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. Journal of Medicine (JOM) Vol.2 No.2, 1511-1512.
Berg, J. M., Tymoczko, J. L., & Stryer, L. (2002). Biochemistry, 5th edition. New York.
Cameron. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Chu, C. J., & Kemper, K. J. (2001). Lavender (Lavandula spp). The Longwood
Herbal Task Force and The Center of Holistic Pediatric Education and Research, 7-20.
Department of Health. (2007). Departmental Report 2007. United Kingdom: The Health and Personal Social Services Programmes.
Duus, P. (2012). Topical Diagnosis in Neurology, Anatomy, Physiology, Signs,
Symptoms. United Kingdom: Thieme UK.
Edwin, N. (2013). Pengaruh Minyak Lavender terhadap Waktu Reaksi Sederhana.
Ehrlich, S. D. (2015, February 1). University of Maryland Medical Center. Retrieved August 5, 2016, from http://umm.edu:
Emerson, J. (2004). Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. Bizdirect.
Fix, J. D. (2002). Neuroanatomy. Maryland, USA: The Science of Review.
Fredi. (2016, January 1). Pusat Informasi Pertanian. Retrieved August 4, 2016, from fredikurniawan.com:
Ganong. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (23 ed.). Jakarta: ECG.
Guyton, & Hall. (2010). Textbook of Medical Physiology (12 ed.). New York: Elsevier.
(5)
37
Hannon, R. A., Porth, C. M., & Marfin, G. (2010). Porth Pathophysiology:
Concepts of Altered Health States. China: Maemillan Publishing.
Hapsari, E. D. (2011). Perbedaan Skor Kepatuhan Anak Autis saat dilakukan
Terapi Perilaku Applied Behaviour Analysis (ABA) Tanpa dan Dengan Aromaterapi Lavender. Jawa Tengah: Universitas Jenderal Soedirman.
Hartanto, M. (2014). Retrieved from eprints.undip.ac.id.
Houssay, B. (1955). Human Physiology (2 ed.). New York: McGraw-Hill.
Hui, L., Huan, L., XiaoLan, L., & AiGuo, Z. (2010). Chemical compostion of lavender essential oil and its antioxidant activity and inhibition rhinitis-related bacteria. African Journal of Microbiology Research Vol. 4, 309-313.
ITIS. (2016). ITIS Report Page: Lavandula angustifolia. United States: Interagency Taxonomic Information System.
Jain, A., Banta, R., Kumar, A., & Singh. (2015). A comparative study of visual and auditory reaction times on the basis of gender and physical activity levels of medical first year students. International Journal of Applied &
Basic Medical Research, 2.
Joe-Ann. (2007, October 22). Culinary and Aromatic Herbs. Retrieved August 4, 2016, from ncherb.org: https://www.ces.ncsu.edu
Jouvet, M. (1969). Handbook of Clinical Neurology (Vol. 3). Holland: North Holland Publishing Company.
Karia Ritesh., & Tejas, G. (2012). Comparative Study of Simple and Choice Visual Reaction Time on Medical Students of Bhavnagar Region.
International Research Journal of Pharmacy, 334.
Kohatsu. (2008). Retrieved August 13, 2016, from The Word Aromatherapy: http://www.etherapies.net/article/aromatherapy.pdf
(6)
38
Lemeshow, S., Hosmer Jr, D. W., Klar, J., & Lwanga, S. (1990). Adequacy of
Sample Size in Health Studies. West Sussex England: World Health
Organization.
Pamela, & Jesper. (2014, February 3). Lavender Senses of Joy. Retrieved August 4, 2016, from www.lavendersense.com: http://www.lavendersense.com
Pramono, B. H., Pramudya, A., & Albanna, R. (2010). Optimalisasi Konsentrasi Belajar Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional dengan Aromaterapi Lavender. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Price, S.,, & Price, L. (1999). Aromatheraphy for Health (2 ed.). Churcill Livingstone.
Sharma, S. (2009). Aromaterapi. Jakarta: Karis.
Sherwood, L. (2010). Human Physiology, From Cells to Systems (7 ed.). United States of America: Cengage Learning.
Silbernagl, S., & Despopulos, A. (2009). Color Atlas of Physiology (6 ed.). New York: Thieme.
Taufiq. (2007). In Menyuling Minyak Atsiri. Yogyakarta: PT.Citra Pramana.
Tina. (2016). The Lavender Fields. Retrieved July 30, 2016, from http://www.thelavenderfields.co.uk/page/lavender-fields-image-gallery
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principle of Anatomy and Physiology (13 ed.). New York: Biological Science Textbooks Inc.
Vokshoor, A. (2013, September 25). Medscape. Retrieved August 1, 2016, from emedicine.medscape.com
Wibowo, D. (2008). Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing.
Yanthi, N. M., & Sudhana, H. (2014). Pengaruh pemberian Aromaterapi terhadap Konsentrasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar dalam Mengerjakan Soal Ulangan Umum. Jurnal Psikologi Udayana, 274.