PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II.
Nia Rosmayasari, 2014
PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI KELAS 3 SDN MERAK II
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Nia Rosmayasari
1004265
PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG
(2)
PENGGUNAAN METODE
ACTIVE
LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI
KELAS 3 SDN MERAK II
Oleh Nia Rosmayasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nia Rosmayasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
ABSTRAK
Penggunaan metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang deskripsi kelas 3 SD Negeri Merak II
(Nia Rosmayasari:2014)
Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya minat siswa akan menulis, khususnya menulis karangan deskripsi sehingga hasil belajar siswa kurang berhasil. Bukan hanya itu, didalam proses pembelajaran siswa kurang aktif hal ini karena siswa kurang di ikut sertakan dalam pembelajaran, guru hanya mengajarkan dengan metode yang dari tahun ketahun sama tanpa melibatkan siswa.
Metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan 3 siklus, dengan isntrumen Observasi dan Tes. Objek penelitian yaitu guru dan siswa kelas 3 SDN MERAK II kecamatan Sukamulya dengan jumlah siswa yaitu 35 orang.
Pada pelaksanaan siklus I hasil persentase lembar observasi guru yaitu mencapai 68% dan lembar observasi siswa yaitu 63%. Padasiklus II lembar observasi guru mencapai 81% dan lembar observasi siswa 87%. Sedangkan pada siklus III pada lembar observasi guru dan siswa mencapai 100%.
Penggunaan metode Active Learning terbukti dapat tmeningkatkan minat belajar siswa dan akhirnya berpengaruh pada nilai tes hasil belajar, melalui penelitian ini diharapkan memberikan motivasi kepada guru SD untuk selalu berinovasi mengembangkan metode yang tepat dalam proses kegiatan belajar mengajar.
(5)
Nia Rosmayasari, 2014
USING METHOD ACTIVE LEARNING TO UP SKILL COMPOSITION DESCRIPTION AT CLASS 3 SD NEGERI MERAK II
Abstract
This research on background because less students interest to write, especially write composition descriptionso that the result study of student less to be successful. Not only that, in process of study students less active this thing because students less to join in study, the teacher only teaching with method that from year to year same without to bandage students.
This research to purpose for description steps using method Active Learning and help to up interest and result of study student achievement in material write composition description with method Active Learning.
Research method is Research Action Class with used 3 siklus, with instrument, Observation and Test. The Object Research is teacher and students class 3 SDN MERAK II with total students that is 35 person . From perform siklus I result presentation page observation teacher that is get 68% and page observation students get 63%. At siklus II page observation teacher get 81% and page observation students get 87%. However at siklus III at page observation teacher and students get 100%.
Using method Active Learning evident can up interest study students and the end disturbed to value test result study, through this research to hope give motivation to teacher elementary school for always to innovation develop method that exact in process activity study teaching.
(6)
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkankehadirat Allah SWT yang
telahmemberikanrahmatdankarunianyasehingga kami dapatmenyelesaikanskripsi
yang berjudul”Penggunaanmetode Active Learninguntukmeningkatkankemampuanmengarangdeskripsikelas 3 SD NegeriMerak II”initepatpadawaktunya.
PenelitiandalamskripsiiniakanbanyakmenguraikanpenggunaanmetodeActive Learning sebagaisalahsatumetodealternatif yang dapatdigunakandalampembelajaranmenuliskarangandeskripsidisekolahdasardenga nharapandapatmeningkatkankemampuansiswadalammenuliskarangan deskripsi.
Dalam proses
penyelesaianskripsiinitentunyatidakterlepasdaribantuandanbimbingansertaarahand
ariberbagaipihak.Untukitupadakesempatanini peneliti
mengucapkanbanyakterimakasihkepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. M.Abdul Somad, M.Pd. selakudirektur UPI
KampusSerang yang
telahmemberikanbimbingandanmotivasidenganpenuhpengertian, perhatiandanketelitiandalampenyusunanskripsiini;
2. Bapak Drs. Effendi Zulkifly, M.Pd, selakusekretaris direktur UPI Kampus Serang;
3. BapakDrs. Ajo Sutarjo, M.Pd, selakuketuaprogram SI yang
telahmemberikanmotivasisampaiselesainyaskripsiini;
4. Ibu Dra. Nenden Sundari, M.Pd, selakupembimbing I yang
sudahbanyakmemberikanwaktunyauntukmembantudanmembimbingsehin ggaskipsi inidapatselesai;
5. Ibu Dra. Ita Rustiati Ridwan, M.Pd, selaku pembimbing II yang sudah banyak memberikan waktunya untuk membantu dan membimbing sehingga skripsi ini dapat selesai;
(7)
ii
Nia Rosmayasari, 2014
6. IbuDosenbesertastaf yang
banyakmembantukelancarandankesempatankepadapeneliti, sehinggaselesaistudi di FakultasIlmuPendidikanKampusSerang;
7. BapakMiwarja,S.PdKepalasekolah SDN Merak II dansegenapdewan guru
terutamaibuSuparyati S.Pdselakuibu guru kelas3, yang
sudahbanyakmembantupenelitiandilaksanakan;
8. Rekan-rekanmahasiwa UPI KampusSerangangkatantahun 2010 yang
senantiasamemberikansumbanganpikirandantenagauntukmewujudkanskri psiini;
9. Kepada kedua orang tua saya bapak Ahmad Supendi S.Pd dan ibu Maryanah yang telah membantu baik secara moral maupun materi.
10. Kepada Adi Kusnadi, yang telah memberikan saran, dukungan, serta semangat.
11. Kepada QBF (Siti Malihah, Lisda Widianingsih, dan Iin Indriyanti) dan RCM (Mega Artha K, Iin Indriyanti, Hamidah, dan Faizatul Ulwiyah) yang telah memberikan saran dan semangat.
12. Dan semuapihak yang
telahmemberikankontribusinyauntukselesainyaskripsiini.
Dengansepenuhhati kami menyadarimasihbanyakkekurangan yang
perludiperbaikipadapenelitianini, untukitukritikdan saran
membangunsangatdiharapkanuntukperbaikandiwaktu yang akandatang.
AkhirnyadenganmengucapkanBismillahhirrohmannirrohim,
mudah-mudahanusaha yang
telahdilakukanpenulisinimenjadicatatanamalkebaikandanskripsiinidapatbermanfaa tterutamabagipengembanganpembelajaranmenulis di sekolahdasar.
(8)
Penyusun
ABSTRAK
Penggunaanmetode Active Learning
untukmeningkatkankemampuanmengarangdeskripsikelas 3 SD NegeriMerak II (Nia Rosmayasari : 2014)
Penelitianinidilatorbelakangikarenakurangnyaminatsiswaakanmenulis,khusus nyamenuliskarangandeskripsisehinggahasilbelajarsiswakurangberhasil.Bukanhany aitu, didalam proses pembelajaransiswakurangaktifhalinikarenasiswakurang di ikutsertakandalampembelajaran, guru hanyamengajarkandenganmetode yang
daritahunketahunsamatanpamelibatkan siswa. Olehkarenanya,
melaluipenelitianini,penelitiakanmengembangkansebuahmetodepembelajaranuntu kmeningkatkankemampuanmenuliskarangandeskripsipadapembelajaranmenulis.
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu a)Bagaimanalangkah –
langkahpenerapanmetodeActive
LearningpadapembelajaranmenuliskaranganDeskriptifpadasiswakelas 3 SD
NegeriMerak II
b)Bagaimanakahpeningkatanketerampilanmenuliskarangandeskriptifdenganmeng gunakanmetodeActive Learning padasiswakelas 3 SD NegeriMerak II.
Secaraumumpenelitian yang
dilakukanbertujuanuntukmenemukansebuahmetodepembelajaran yang
tepatdalammenyampaikanpembelajaran yang
tepatdalammenyampaikanpembelajaranmenuliskarangandeskripsikhususnya di
kelas 3.Sementarasecarakhususpenelitianinibertujuanuntuk mendeskripsikan
langkah – langkah penggunaan metode Active Learning
danmembantumeningkatkanminatdanhasilbelajarprestasisiswadalammaterimenuli skarangandeskripsidenganmetodeActive Learning.
MetodepenelitianyaituPenelitianTindakanKelasdenganmenggunakan 3
siklus,denganisntrumenObservasidanTes.Objekpenelitianyaitu guru
dansiswakelas3 SDN MERAK IIkecamatan Sukamulyadenganjumlahsiswayaitu 35 orang. Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, penggunaanmetodeActive Learningdapatdikatakanberhasilkarenadarisetiapsiklus yang
telahdilaksanakanadanyapeningkatannilai rata – rata
siswadandarilembarobservasisiswadan guru selaluadapeningkatanpersentasenya. Pada pelaksanaansiklus I hasilpersentaselembarobservasi guru yaitumencapai 68% danlembarobservasisiswayaitu 63%.Padasiklus II lembarobservasi guru
(9)
iv
Nia Rosmayasari, 2014
mencapai 81% danlembarobservasisiswa 87%.Sedangkanpadasiklus III
padalembarobservasi guru dansiswamencapai 100%.
PenggunaanmetodeActive Learning
terbuktidapatmeningkatkanminatbelajarsiswadanakhirnyaberpengaruhpadanilaites hasilbelajar, melaluipenelitianinidiharapkanmemberikanmotivasikepada guru SD
untukselaluberinovasimengembangkanmetode yang tepatdalam proses
kegiatanbelajarmengajar.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAKSI ... v
DAFTAR ISI ... vi
DATAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN A.LatarBelakangMasalah ... 1
B.IndentifikasiMasalahPenelitian…………...………. 3
C.RumusanMasalahPenelitian ... 3
D.TujuanPenelitian ... 3
E.ManfaatPenelitian ... 4
F. SistematikaPenulisan ... 5
(10)
A.MenulisKaranganDeskripsi ... 6
1. TahapandalamMenulisKaranganDeskripsi ... 7
2. TujuanMenulisKaranganDeskripsi ... 9
B. MetodeActiveLearning ... 9
1. PengertianMetodeActive Learning ... 9
2. Ciri – cirriActiveLearning ... 10
3. PenerapanmetodeActive Learninguntuk Meningkatkankemampuanmenuliskarangandeskripsi…. 11
4. KajianPenelitianTerdahulu……… . 12
5. KerangkaBerfikir……… 14
B.Hipotesis……… 16
BAB III METODE PENELITIAN A.LokasidanSubjek ... 17
B.DesainPenelitian ... 17
C.MetodePenelitian ... 23
D.DefinisiOperasional ... 25
E.InstrumentPenelitian……… . 26
F. TeknikPengumpulandanAnalisis Data……… . 27
1. TeknikPengumpulanData………. .. . 27
2. Analisis Data……… 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.HasilPenelitian ... 37
B.Pembahasan dan Rekapitulasi Data ... 80
1. Pembahasan ... ... 80
2. Rekapitulasi Data ... 81
(11)
vi
Nia Rosmayasari, 2014
BAB V KESIMPULANSARAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan ... 89 B.Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format lembar observasi guru... ..28
Tabel 3.2 Format lembar observasi siswa... 30
Tabel 4.1 Nilaimengarang deskripsipadaprasiklus ... 39
Tabel 4.2Hasil lembar observasi guru siklus I ...47
Tabel 4.3 Hasil lembar observasi siswa siklus I... 49
Tabel 4.4 Hasil penilaian siklus I... ..52
Tabel 4.5 Hasil lembar observasi guru siklus II... ...62
Tabel 4.6 Hasil lembar observasi siswa siklus II... 64
Tabel 4.7 Hasil penilaian siklus II...66
Tabel 4.8 Hasil Lembar observasi guru siklus III... ..74
Tabel 4.9 Hasil Lembar observasi siswa siklus III... ..76
Tabel 4.10 Hasil penilaian siklus III... ....79
Tabel 4.11 Rekapitulasi data lembar observasi guru... .82
(13)
viii
Nia Rosmayasari, 2014
Tabel 4.3 format lembarobservasisiklus III ...60 Tabel 4.4 Rekapitulasilembarobservasisiklis I, II dan III ...63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Formasi Tanda Pangkat... ... 11 Gambar 2.2 Langkah Active Learning ... 15
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas 3 SD Negeri Merak II Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang
penulis menemukan permasalahan – permasalahan yang menghambat aktivitas
proses belajar mengajar siswa berjalan kurang efektif khususnya ketika pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang lebih baik sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Adapun, permasalahan – permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang berkeliaran diluar kelas dengan alasan ke kamar mandi akan tetapi hanya bermain di luar kelas, banyak siswa yang mengobrol ketika pembelajaran menulis. Guru kurang memperhatikan siswanya, dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode yang bersifat konvensional dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menulis karangan, sedangkan menulis karangan adalah keterampilan menulis yang baru mereka pelajari. tetapi siswa kurang tertarik dengan pelajaran menulis karangan, karena siswa merasa tidak tahu apa yang ingin mereka tuliskan dalam tulisan mengarang. Siswa juga sering mengulang kata – kata yang sama berkali – kali, namun didalam menulis karangan permulaan itu dianggap wajar.
Dalam proses pembelajaran, guru tidak menggunakan media atau alat peraga, sehingga siswa terlihat bosan dan jenuh dalam belajar, karena sebagian orang bahwa pembelajaran lebih sering diartikan sebagai guru menjelaskan materi dan siswa mendengarkan secara pasif. Jika hal tersebut trus digunakan maka pembelajaran di kelas belum efektif dan efisien.
(15)
2
Nia Rosmayasari, 2014
Sedangkan nilai KKM yang telah ditentukan di SD Negeri Merak II pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 65 dari kenyataan tersebut diatas nilai KKM blum mencapai hasil yang optimal.
Adapun pemecahan permasalahan diatas peneliti ingin mencoba mengajak siswa untuk lebih aktif dengan menggunakan metode Active Learning. Dalam pembelajaran aktif kegiatan belajar bersama dapat memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif, namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerja sama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. (Silberman, 2012: 31)
Selain itu siswa tidak hanya sekedar mendengarkan saja di dalam kelas. Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi atau bersama-sama dengan anggota kelas yang lain dalam memecahkan masalah. Yang paling penting adalah bagaimana membuat siswa menjadi aktif, sehingga mampu mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Didalam keterampilan menulis, siswa cenderung merasa bosan untuk membuat suatu karangan karena guru kurang menggunakan media yang kreatif untuk menyita perhatian siswa. Active Learning tidak hanya digunakan dalam berbicara, melainkan dapat juga diterapkan untuk menulis, khususnya menulis karangan deskripsi. Dimana selama ini siswa kurang antusias untuk mengarang dan tidak tahu apa yang akan mereka tuliskan.
Berlatarbelakang tersebut diatas maka peneliti akan mencoba memecahkan permasalahan tersebut diatas yang berkaitan dengan kemampuan menulis karangan deskripsi di kelas 3 SD Negeri MERAK II melalui Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Penggunaan metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang deskripsi kelas 3 SD Negeri Merak II”.
(16)
3
B. Indentifikasi Masalah Penelitian
Dari latar belakang diatas dapat di identifikasiakn masalah sebagai berikut:
1. Guru kurang melibatkan siswa didalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi pasif.
2. Kurangnya penggunaan media atau alat peraga.
3. Guru menggunakan metode yang sudah biasa dipakai dari tahun ketahun.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Atas dasar pemikiran yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah diatas, maka kajian utama yang menjadi fokus penelitian ini yaitu
“bagaimana langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada
pembelajaranmenulis karangan deskriptif?”. Secara spesifik dan operasional
permasalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Bagaimana langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada pembelajaran menulis karangan Deskriptif pada siswa kelas 3 SD Negeri Merak II?
2) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskriptif dengan menggunakan metode Active Learning pada siswa kelas 3 SD Negeri Merak II?
D. Tujuan Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002 : 50) mengatakan bahwa “tujuan penelitian dalam kalimat pertanyaan dan tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka tujuan Penelitia Tindakan Kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mendeskripsikan langkah – langkah penerapan metode Active Learning pada pembelajaran menulis karangan deskriptif pada siswa kelas 3 SD Negeri Merak II.
(17)
4
Nia Rosmayasari, 2014
2. Ingin meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif dengan menggunakan metode Active Learning pada siswa kelas 3 SD Negeri Merak II.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak diantaranya :
1) Manfaat bagi peneliti :
(1) Bagi peneliti, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan.
(2) Meningkatkan pemahaman pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas, dan
(3) Dapat memperkaya pengalaman mahasiswa dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui PTK. 2) Manfaat bagi siswa :
(1) Dapat termotivasi dalam belajar;
(2) Hasil belajar meningkat, dan Meningkatkan daya kreativitas siswa terhadap pembelajaran khususnya menulis.
3) Manfaat bagi guru :
(1) Dapat dijadikan sebagai alternative pemecahan dalam pembelajaran di sekolah melalui cara pembelajaran yang berpariasi;
(2) Memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan profesionalisme guru, dan
(18)
5
F. Sistematika Penelitian
1. BAB I PENDAHULUAN terdiri dari :
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA terdiri dari :
Menulis Karangan Deskriptif, Tahapan Dalam Menulis Karangan Deskripsi, Tujuan Menulis Karangan Deskriptif, Metode Active Learning, Penerapan Metode Active Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif, Kajian Penelitian Terdahulu, dan Kerangka Berpikir.
3. BAB III METODELOGI terdiri dari :
Lokasi dan Subjek, Desain Penelitain, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari :
Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Analisis Data, dan Jawaban Hasil Hipotesis Tindakan.
5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN terdiri dari :
(19)
17
Nia Rosmayasari, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek 1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Merak II Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang.
Dipilihnya sekolah ini sebagai tempat penelitian berdasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain :
a) Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian karena jarak sekolah tersebut tidak jauh dari tempat tinggal.
b) Peneliti merasakan adanya masalah dalam pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya menulis yang kurang menggunakan inovatif dan kreatif.
2. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas 3 SDN Merak II Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang.Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah kegiatan guru dan siswa kelas 3 yang berjumlah 35 siswa pada kegiatan pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan metode Active Learning.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakana kelas (PTK), karena masalah yang dikaji adalah masalah pendidikan yang terjadi di dalam kelas yang berupa kesulitan siswa dalam memahami ketrampilan menulis.Cara penanganan pemahamannya dengan melakukan suatu tindakan untuk memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas dalam mengatasi kesulitan siswa dalam keterampilan menulis.
(20)
18
Gambar 3.1 Desain PTK Model Siklus ( Model Kemmis dan Mc Taggaret)
Ada beberapa model penelitian tindakan dan suatu model yang kiranya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh para guru SD yang di tawarkan oleh para ahli adalah model Kemmis dan Mc Taggaret dari Deakin University. Model ini terdiri dari empat komponen, yaitu:
Rencana : Dalam tahap penyusunan rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Perencanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
Pelaksanaa n Refleksi
Pelaksanaa n
seterusnya
(21)
19
Nia Rosmayasari, 2014
Tindakan : Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
Observasi : Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
Refleksi : Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. a. Tahap Prasiklus
Pra siklus, adapun tahapannya sebagai berikut : 1) Observasi
Peneliti mengamati situasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan kondisi nyata dan peneliti belum melakukan tindakan apapun dalam tahap tersebut.
2) Refleksi
Peneliti melakukan analisi dengan guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang telah diamati, apakah terdapat kekurangan atau permasalahan dalam kegiatan pembelajaran tersebut, setelah itu baru kemudian melakukan tindakan 1.
b. Siklus 1
Adapun tahapannya sebagai berikut :
1) Perencanaan
Membuat RPP kegiatan pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan metode Active Learning.
Rancangan Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Awal
(22)
20
- Mengabsen siswa, dilanjutkan mengecek kondisi kelas: kebersihan dan perlengkapan kelas.
- Menyiapkan siswa baik secara psikis maupun fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
- Memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa mengenai
sebuah cerita.
- Menyampaikan Tujuan Pembelajaran.
2. Kegiatan Inti a) Eksplorasi
- Siswa menyimak penjelasan guru tentang tata cara bercerita.
- Siswa diberikan petunjuk cara urutan bercerita dengan
memperhatikan gambar yang akan diceritakan.
- Siswa menyimak instruksi guru untuk menentukan tugas yang akan
dikerjakan sesuai dengan gambar seri yang diterima. b) Elaborasi
- Guru menugaskan siswa untuk membuat kelompok, dimana setiap anggota kelompok sesuai dengan jumlah gambar berseri.
- Siswa mengurutkan gambar seri sesuai dengan alur cerita.
- Siswa menentukan objek gambar yang akan mereka ceritakan.
- Guru menugaskan siswa untuk memegang satu gambar seri dan
membuat satu paragraph atau lebih.
- Siswa berlatih bercerita berdasarkan gambar seri yang mereka terima.
- Masing-masing siswa mencatat draf cerita masing-masing.
- Setelah selesai, setiap paragraph digabungkan dengan teman
sekelompoknya untuk dibaca kembali agar karangannya sesuai dengan urutan gambar seri.
c) Konfirmasi
- Guru menyuruh beberapa perwakilan siswa untuk maju ke depan kelas menceritakan gambar seri.
(23)
21
Nia Rosmayasari, 2014
- Guru menyatukan pendapat antar siswa.
- Guru memberikan umpan balik terhadap siswa.
- Siswa diberikan kesempatan bertanya dan diberikan bimbingan
apabila mengalami kesulitan.
- Siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif diberikan motivasi.
2) Tindakan
Melaksanakan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode Active Learning, dengan langkah – langkah yang sudah direncanakan.
3) Observasi
Peneliti meminta bantuan kepada guru kelas sebagai mitra juga
sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran
keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode Active Learning yang dilakukan oleh peneliti sebagai model. 4) Refleksi
Peneliti mengadakan diskusi analisis dengan guru sebagai mitra tentang perkembangan hasil tindakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Active Learning, apabila hasilnya belum maksimal maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.
c. Siklus II
Adapun tahapannya sebagai berikut :
1) Perencanaan
Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya
Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
Merancang perbaikan II berdasarkan refleksi siklus I
2) Tahap Melakukan Tindakan (Action)
(24)
22
Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan
penerapan model pembelajaran Active Learning dengan menggunakan gambar berseri.
3) Tahap Mengamati (observation)
Melakukan pengamatan terhadap penerapan model
pembelajaran Active Learning dengan menggunakan gambar berseri
Mencatat perubahan yang terjadi
Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat
pembelajaran dan memberikan balikan 4) Tahap Refleksi (Reflection)
Merefleksi proses pembelajaran Active Learning dengan
menggunakan gambar berseri
Merefleksi hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran Active Learning dengan menggunakan gambar berseri
Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian
Rekomendasi
d. Siklus III
Adapun tahapannya sebagai berikut :
1) Perencanaan
Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya
Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
Merancang perbaikan III berdasarkan refleksi siklus II
2) Tahap melakukan Tindakan
Dalam siklus ketiga guru melakukan evaluasi perbaikan tahap tindakan pada siklus II, yang dimana Langkah-langkahnya sebagai berikut:
(25)
23
Nia Rosmayasari, 2014
Persiapan pelaksanaan tindakan
Melakukan analisis pemecahan masalah
Melaksanakan tindakan perbaikan III dengan
memaksimalkan penerapan model pembelajaran Active Learning dengan menggunakan gambar berseri
3) Observasi/Evaluasi
Mengamati keterampilan proses siswa dalam melaksanakan
tugas yangdiberikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. 4) Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk merenungkan dan mengkaji hasil tindakan pada siklus I mengenai peningkatan keaktifan dan hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil renungan dan kajian tindakan siklus II ini, selanjutnya dipikirkan untuk dicari dan ditetapkan beberapa alternatif tindakan baru yang diduga lebih efektif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Alternatif tindakan ini akan ditetapkan menjadi tindakan baru pada rencana tidakan dalam penelitian tindakan kelas siklus III.
C. Metode Penelitian
Pada bab ini akan mengungkapkan penelitian kualitatif sebagai dasar pelaksanaan penelitian dengan judul Penggunaan Metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan Mengarang Deskripsi kelas 3 SDN Merak II. Secara harpiah sesuai dengan namanya penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan – temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik atau bentuk cara – cara lainnya yang menggunakan ukuran angka. Kualititatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna dapat diungkapkan dan dapat dijelaskan melalui linguistik atau bahasa kata – kata.Oleh karena itu bentuk data yang digunakan bukan berbentuk bilangan angka, skor atau nilai,
(26)
24
peningkatan atau frekuensi, yang biasanya dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematika atau statistik.
Menurut Yudistira (2012: 24) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom Action Research (CAR) adalah Action Research yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas.
Sedangkan menurut Yusnandar (2013 : 7) PTK dapat didefinisikan sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek – praktek pembelajaran dikelas secara lebih professional.
Menurut Yusnandar (2013 : 16-17) langkah – langkah penyusunan Penelitian Tindakan Kelas yang dapat dipakain yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis masalah dan menentukan faktor – faktor yang diduga sebagai penyebab utama
3. Merumuskan gagasan – gagasan pemecahan masalah bagi faktor penyebab utama dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan tersebut dan merumuskan hipotesis tindakan sebagai pemecahan
4. Merumuskan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah
Menurut Mulyasa (201:36-37) Alasan menggunakan PTK sebagai salah satu metode penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Dirasakn oleh para guru bahwa penelitian konvensional (penelitian formal) bergerak secara berjarak dengan pengalaman pembelajaran sehari – hari atau bersifat nonkontekstual.
2. Temuan penelitian formal sering gagal dalam memecahkan masalah pembelajaran yang bersifat kasus dan regional atau local.
3. Penerapan hasil penelitian formal terlalu lama untuk bisa dinikmati oleh subjek.
4. Proses penelitian formal sering bersifat “dehumanistik” yang
(27)
25
Nia Rosmayasari, 2014
akanpeserta didik itu adalah benda materiil yang tidak punya jiwa dan perasaan.
5. Ada kebutuhan untuk segera dapat memecahkan masalah – masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah, guru dan peserta didik yang pada sisi lain penelitian formal tidak bisa memenuhi kebutuhan ini.
6. Ada kebutuhan untuk segera meningkatkan kinerja dan kualitas
pembelajaran.
7. Penelitian formal terlalu banyak membutuhkan “kemampuan” yang
tidak setiap guru bisa memperhatikannya.
Dari beberapa alasan diatas, dapat disimpulkan bahwa PTK tidak memiliki jarak antar penelitian dengan pembelajaran.PTK juga dimaksudkan untuk memecahkan masalah – masalah pembelajaran yang ada didalam kelas.Penerapan hasil PTK juga bersifat langsung dan telah terancang.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menafsirkan istilah – istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional tersebut diharapkan dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap istilah – istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis kemukakan definisi operasional yang berkaitan dnegan peneliti ini sebagai berikut:
1. Metode Active Learning
Lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan bahwa “Yang saya dengar, saya lupa.Yang saya lihat, saya ingat.Yang saya kerjakan, saya pahami”.
Mel Silberman memodifikasi dan memperluas pernyataan Confucius di atas menjadi apa yang disebutnya dengan belajar aktif (active learning), yaitu Yang saya dengar, saya lupa.Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami.Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.(Silberman, 2012:23)
(28)
26
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metodeActive Learning adalah metode yang melibatkan siswa dalam pembelajaran, siswa dituntut bukan hanya mendengarkan atau melihat guru yang sedang menjelaskan, akan tetaapi siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Didalam Active Learning siswa dituntut kepada
mendengarkan, memperagakan, mendiskusikan, dan menerpakan
sehingga siswa akan paham dan menguasai pembelajaran.
2. Mengarang Deskripsi
Menurut Resmini, dkk. (2010:119), kata deskripsi berasal dari kata bahasa latindescribe yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukisakan itu sesuai dengan citra penulisnya.
Dari teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa mengarang deskripsi adalah keterampilan produktif yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek melalui tulisan. Sehingga pembaca dapat
memberikan gambaran kepada pembaca agar pembaca seolah – olah dapat
melihat, mengalami, merasakan, apa yang sedang penulis tuliskan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009 : 307) dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalahpeneliti sendri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.
Berdasarkan pernyataan diatas, instrumen dalam penelitianPenggunaan metode Active Learning untuk meningkatkan kemampuan mengarang deskripsi kelas 3 SD Negeri Merak II adalah peneliti sendiri.Peneliti sebagai
(29)
27
Nia Rosmayasari, 2014
instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semua temuannya.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dan tes.Jenis pungumpulan data yang digunakan berupa lembar pengamatan, dan tes tulis.
1) Teknik observasi
Sudjana (2009 : 84) menyatakan bahwa Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunkana untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajart, tingkah laku guru pada waktu mnegajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.
Dari pengamatan maka observer dapat mengetahui tinggkah laku siswa dan kesediaan guru dalam mengajar.Maka dari itu dilakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui permasalah – permasalah yang ada didalam proses pembelajaran.
(30)
28
Tabel 3.1
Lembar Observasi Guru Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Active Learning
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1. Apakah guru membuat persiapan?
Mengabsen
Berdoa
Apersepsi
Mempersiapkan alat peraga
2. Apakah guru menerapkan metode Active Learning?
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
diamana setiap kelompok terdiri dari 4 orang
Menyusun meja dan kursi menjadi formasi tanda pangkat
Memberikan tugas
3. Apakah penggunaan metode Active Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa?
Siswa dapat menulis karangan satu
paragraph
Siswa dapat menulis karangan dua paragraph
Siswa dapat menulis karangan lebih dari dua
paragraph
4. Apakah pebelajaran berpusat pada siswa?
Guru hanya sedikit menjelaskan
Siswa aktif bertanya
Siswa lebih banyak yang bekerja
5. Apakah pembelajaran terkait dengan kehidupan
yang nyata?
Kehidupan sehari – hari di rumah
Kehidupan sehari – hari di sekolah
(31)
29
Nia Rosmayasari, 2014
6. Apakah kemampuan menulis karangan deskripsi
siswa meningkat?
Yang tadinya tidak bisa mengarang dengan paragraph menjadi bisa
Yang tadinya satu paragraph menjadi dua paragraph
Yang tadinya dua paragraph menjadi lebih
7. Apakah pembelajaran Active Learningmendorong anak untuk berinteraksi multiarah?
Siswa dengan guru
Siswa dengan siswa
Siswa dengan guru dan dengan siswa
8. Apakah guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak?
Penguatan
Pujian kepada siswa yang membuat
karangan lebih dari satu paragraph
Guru bersama siswa menyimpulkan apa
yang telah dipelajari
9. Apakah siswa dapat menerima materi?
Ada beberapa siswa yang mengerti
Setengah dari siswa yang mengerti
Semua mengerti
10. Apakah siswa antusias dalam pembelajaran?
Aktif dalam pembelajaran
Menerima materi
Mempermudah dalam mengerjakan
karangan
Presentase = � ℎ��/ �
(32)
30
Tabel 3.2
Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Metode Active Learning Siklus I
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Mengembangkan berfikir tingkat tinggi
Dapat menyusun gambar berseri
Menemukan kalimat pokok
Kreatif dalam menulis karangan deskrips
2 Meningkatkan interaksi yang lebih familiar antara guru dengan murid
Siswa bertanya tentang apa yang belum
mereka ketahui
Siswa menggap guru adalah teman
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
3 Membangun percaya diri para siswa
Membuat karangan secara mandiri
Hasil karangan sendiri dibacakan oleh teman untuk disatukan
Siswa percaya diri dalam menulis karangan
4 Meningkatkan sikap positif kepada materi
pembelajaran
Bertanya
Mengerjakan tugas
Mengumpulkan tugas
5 Menggunakan pendekatan tim dalam pemecahan
masalah, sementara tiap pribadi tetap bertanggung jawab secara mandiri
Masing – masing siswa bertanggung jawab dengan satu gambar
(33)
31
Nia Rosmayasari, 2014
Menyatukan hasil karangan dengan teman
kelompoknya
Membaca kembali hasil karangan yang telah disatukan untuk diperiksa kesalahannya
6 Meningkatkan pemahaman tentang adanya berbagai
perbedaan
Bekerja sama
Menyatukan perbedaan dalam pemikiran
mengarang
Mencari solusi untuk memecahkan perbedaan
7 Meningkatkan tanggung jawab belajar
Setiap anak memegang satu tanggung jawab
Ketua kelompok dan anggotanya memeriksa
hasil karangan
Membantu teman sekelompoknya jika ada
yang belum mengerti
8 Membangun atmosfer kerjasama
Saling membantu
Kekompakan
Bertanggung jawab
9 Mengembangkan tanggung jawab siswa satu sama
lain
Tanggung jawab mandiri
Tanggung jawab kelompok
Tanggung jawab tugas
10 Menciptakan suasana kelas tempat para siswa dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinannya
Dapat memimpin diri sendiri
Dapat memimpin orang lain
Dapat mengkondisikan anggota kelompoknya
Presentase = � ℎ ��/ �
(34)
32
2) Tes
Sudjana (2009:35) menyatakan bahwa Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Dapat didimpulakan bahwa tes adalah suatu tugas atau rangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tingkah laku atau prestasi siswa tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang akan dicapai oleh anak atau sering disebut KKM
Kisi-kisiSoal
Mata Pelajaran :Bahasa Indonesia Kelas/Semester : III/2
Standar Kompetensi :Menulis : Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi
Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat kesukaran
C2 C3 C4 Jumlah
Isian Isian Isian M
d
Sd Sk
Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan
kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik Siswa dapat mengurutkan gambar berseri
Mudah 1 1
Sedang Sukar Siswa dapat membuat
kalimat pokok dari setiap gambar
Mudah
Sedang 1 1
Sukar Siswa dapat membuat
karangan deskripsi
Mudah Sedang
Sukar 1 1
(35)
33
Nia Rosmayasari, 2014
Soal tes
1. Urutkan gambar diatas dengan benar ! 2. Tentukan kalimat utama dari setiap gambar !
3. Buatlah satu atau lebih paragraph dari setiap gambar secara berkelompok !
*Kunci jawaban
1. 3-2-1-4
2.
I. Seorang ibu membuang sampah ke sungai
II. Sampah hanyut bersama air
III. Sampah menyumbat air di gorong – gorong
IV. Terjadi banjir
3. (dikondikan dengan hasil karangan siswa)
Penilaian individu No Nama
siswa
Aspek yang dinilai Rata
– rata Ketepatan
mengurutkan gambar
Kalimat pokok
Keterkaitan kalimat
Ejaan dan tanda baca A B C D A B C D A B C D A B C D 1
2 3 4
(36)
34
5
Jumlah Rata - rata
Keterangan
Arikunto (2012:177) mengatakan bahwa tes subjektif yang pada umumnya berbentuk esai (uraian).Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.
Baik sekali (A) nilai 90-100 jika siswa dapat ketepatan mengurutkan gambar, membuat kalimat pokok, keterkaitan kalimat, ejaan dan tanda baca, dan dapat menulis karangan lebih dari dua paragraf.
Baik (B) nilai 70-89 jika siswa dapat mengurutkan gambar, membuat kalimat pokok namun belum dapat mengaitkan kalimat dalam karangan serta ejaan dan tanda bacanya masih kurang tepat.
Cukup (c) nilai 60-69 jika siswa dapat mengurutkan gambar namun masih belum bisa mengaitkan kalimat, menentukan kalimat pokok serta tanda baca yang masih belum tepat.
Kurang (D) nilai ≤ 50 jika siswa belum dapat memenuhi dari aspek penilaian.
Penilaian kelompok
No Nama
kelompok
Aspek yang dinilai Rata
– rata
Kerjasama Keterkaitan
karangan antar paragraph Tanggung jawab terhadap tugasnya kekompakan
A B C D A B C D A B C D A B C D 1 2 3 4 5 Jumlah
(37)
35
Nia Rosmayasari, 2014
Rata – rata
Keterangan
Baik sekali (A) nilai 90-100 jika siswa dapat bekerja sama, keterkaitan karangan antar paragraf, tanggung jawab terhadap tugasnya, dan kompak dengan teman sekelompoknya.
Baik (B) nilai 70-89 jika siswa dapat bekerja sama, dapat menyambungkan antar kalimat, namun belum bertanggung jawab terhadap tugasnya dan kekompakan dengan teman sekolompoknya masih belum terpenuhi. Cukup (c) nilai 60-69 jika siswa dapat bertanggung jawab terhadap
tugasnya, namun belum dapat bekerja sama dengan teman sekelompoknya, tidak adanya kekompakan, serta belum bisa menyambungkan antar kalimat.
Kurang (D) nilai ≤ 50 jika dari semua aspek penilaian belum terpenuhi.
1. Analisis Data
Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga komponen, yakni reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah sebagai berikut :
a. Memilih data (reduksi data)
Pada tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh.
b. Penyajian data (data display)
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data
(38)
36
atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada.
(39)
89
Nia Rosmayasari, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkanpembahasandanhasil data
dilapanganmakadapatdisimpulkansebagaiberikut : Keadaansebelumdiadakanobservasi,
kondisiumumpadasaatpembelajaranmenunjukanbahwakegiatanpembelajaranm enuliskarangandeskripsi yang berlangsungdikelastidakefisienkarena guru
belummampumenggunakanmetode yang tepat, padasaatitu guru
masihmenggunakanmetode yang
masihkonvensionalsehinggasiswakurangtertarikdengankegiatanmenuliskarang an.DenganditerapkannyametodeActive
LearningsiswamenjaditertarikmenuliskarangankarenadidalamActive Learningterdapatpembentukankelompok,
daripembentukankelompoktersebutsiswadapatmenyatupadukanhasilkarangan merekadengantemansekelompoknya.Dan padasaatmengerjakansecaraindividu, siswajugadapatmengerjakankaranganlebihdarisatu paragraph.
Dari data lembarobservasi guru
dansiswamenunjukankemajuanpersentasedarisetiapsiklusnyayang
dimanadalamlebarobservasi guru padasiklus I mencapai 68%, siklus II
mencapai 81%, dansiklus III mencapai 100%
sedangakanuntuklembarobservasisiswapadasiklus I mencapaipersentase 63%,
siklus II mencapai 87%, dansiklus III mencapai 100%
darihasiltersebutpenggunaanActiveLearningdapatdikatakanberhasilkarenaadan yapeningkatandarisetiapsiklusnya.
Darihasilbelajarjugaterdapatpeningkatannilai rata – rata siswa yang
sangatmemuaskan, sehinggasiswadapatmelebihinilai KKM yang
(40)
90
pembelajarandapatdikatanbaik, siswaterlihatantusiasdenganpembelajaran yang disampaikanoleh guru.
B. Saran
Padaakhirskripsiini,
penulisakanmemberikanrekomendasisebagaibentuksumbangsih yang
diharapkandapatbermanfaatbagiduniapendidikanterutamapelajaranmenuliskara ngandeskripsi di sekolahdasar.
1. UntukPeneliti Lain
Berdasarkan hasil pemaparan yang telah diberikan
makapenelitianinimasihkiranyaditindaklanjutidenganpenelitilainterutamaun
tukmengembangkanmetodepembelajaran yang
efektifdanefisienpadapelajaranmenuliskarangandeskripsi.
2. UntukSekolah
Untukmenunjangkegemaransiswamenulis,
makasebaiknyasekolahmembuatkansiswa madding
sederhanadanpadasetiapminggunyamenempelkanhasiltulisanmerekasecarab ergantiandengankelas yang lainnya.
3. UntukKepalaSekolah
Untukmeningkatkankemampuansiswamenuliskaranganmakamengada
kansaranadanprasarana yang
dapatmenunjangkemampuansiswadalammenuliskaranganataupuisikepalase kolahdengandewan guru harusbekerjasamauntukmencarisolusinya.
4. UntukInstansiTerkait
PGSD sebagailembagapencetakcalon guru SD
makadariituhendaknyamelakukankerjasamadenganlembagasekolahdasarunt
ukmengadakanpenelitianilmiahdanselanjutmya guru
(41)
Nia Rosmayasari, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Andayani. (2013). universitas sebelas maret. Dipetik maret 10, 2014, dari .http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6 &cad=rja&uact=8&ved=0CEcQFjAF&url=http%3A%2F%2Fejurnal.veter anbantara.ac.id%2Findex.php%2Fstilistika%2Farticle%2Fdownload%2F1 21%2F112&ei=V3QdU8iCCsWNrQfGz4HQCg&usg=AFQjCNGfY7A05 xLu42X63PLpt-01: http://www.google.com
boen, S. &. (2007). bahasa dan sastra indonesia. jakarta: widya utama. djamara, S. B. (2002). strategi belajar mengajar. jakarta: rineka cipta.
hariyanto, w. &. (2012). pemeblajaran aktif teori dan asesment. surabaya: remaja rosdakarya.
Hartati, E. &. (2006). pendidikan bahasa dan satra dikelas rendah. bandung: UPI. kunjana, r. (2009). penyuntingan bahasa indonesa untuk karang mengarang .
yogjakarta: erlangga.
muhamad, h. &. (2009). belajar dengan pendekatan pembelajaran aktif inovatif lingkungan kreatif efektif menarik. jakarta: bumi aksara.
mulyasa, E. (2009). praktek penelitian tindakan kelas. bandung: pt remaja rosdakarya.
rhamdani, L. I. (2013). stkip siliwangi. Dipetik maret 10, 2014, dari
http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/karya-ilmiah-mahasiswa/pembelajaran-menulis
karangan-argumentasi-dengan- menggunakan-active-learning-melalui-teknik-exchanging-viewpoint-pada- siswa-kelas-x-sma-negeri-1-sukawangi-kabupaten-bekasi-tahun-pelajaran-2012-2: http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id
Siahaan, S. (2008). Issues in Linguistics. Yogyakarta: Graha Ilmu.
silberman, M. (2004). active learning 101 strategi pembelajaan aktif. yogyakarta: yappendis.
(42)
Yudhistira, D. (2013). Menulis Penelitian Tindakan Kelas yang APIK (Asli Perlu Ilmiah Konsisten). Jakarta: PT Grasindo.
yusnandar, E. &. (2013). metode penelitian pendidikan di SD. serang: ikhwan mandiri press.
Zainurrahman. (2013). Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar racun Plagiarisme). Bandung: CV. Alfabeta.
(43)
(1)
36
Nia Rosmayasari, 2014
atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkanpembahasandanhasil data
dilapanganmakadapatdisimpulkansebagaiberikut : Keadaansebelumdiadakanobservasi,
kondisiumumpadasaatpembelajaranmenunjukanbahwakegiatanpembelajaranm enuliskarangandeskripsi yang berlangsungdikelastidakefisienkarena guru belummampumenggunakanmetode yang tepat, padasaatitu guru
masihmenggunakanmetode yang
masihkonvensionalsehinggasiswakurangtertarikdengankegiatanmenuliskarang an.DenganditerapkannyametodeActive
LearningsiswamenjaditertarikmenuliskarangankarenadidalamActive Learningterdapatpembentukankelompok,
daripembentukankelompoktersebutsiswadapatmenyatupadukanhasilkarangan merekadengantemansekelompoknya.Dan padasaatmengerjakansecaraindividu, siswajugadapatmengerjakankaranganlebihdarisatu paragraph.
Dari data lembarobservasi guru
dansiswamenunjukankemajuanpersentasedarisetiapsiklusnyayang
dimanadalamlebarobservasi guru padasiklus I mencapai 68%, siklus II
mencapai 81%, dansiklus III mencapai 100%
sedangakanuntuklembarobservasisiswapadasiklus I mencapaipersentase 63%, siklus II mencapai 87%, dansiklus III mencapai 100% darihasiltersebutpenggunaanActiveLearningdapatdikatakanberhasilkarenaadan yapeningkatandarisetiapsiklusnya.
(3)
90
Nia Rosmayasari, 2014
pembelajarandapatdikatanbaik, siswaterlihatantusiasdenganpembelajaran yang disampaikanoleh guru.
B. Saran
Padaakhirskripsiini,
penulisakanmemberikanrekomendasisebagaibentuksumbangsih yang diharapkandapatbermanfaatbagiduniapendidikanterutamapelajaranmenuliskara ngandeskripsi di sekolahdasar.
1. UntukPeneliti Lain
Berdasarkan hasil pemaparan yang telah diberikan makapenelitianinimasihkiranyaditindaklanjutidenganpenelitilainterutamaun
tukmengembangkanmetodepembelajaran yang
efektifdanefisienpadapelajaranmenuliskarangandeskripsi. 2. UntukSekolah
Untukmenunjangkegemaransiswamenulis,
makasebaiknyasekolahmembuatkansiswa madding
sederhanadanpadasetiapminggunyamenempelkanhasiltulisanmerekasecarab ergantiandengankelas yang lainnya.
3. UntukKepalaSekolah
Untukmeningkatkankemampuansiswamenuliskaranganmakamengada
kansaranadanprasarana yang
dapatmenunjangkemampuansiswadalammenuliskaranganataupuisikepalase kolahdengandewan guru harusbekerjasamauntukmencarisolusinya.
4. UntukInstansiTerkait
PGSD sebagailembagapencetakcalon guru SD makadariituhendaknyamelakukankerjasamadenganlembagasekolahdasarunt ukmengadakanpenelitianilmiahdanselanjutmya guru mendukungkemjuanpengajaranditingkatsekolahdasar.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Andayani. (2013). universitas sebelas maret. Dipetik maret 10, 2014, dari .http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6 &cad=rja&uact=8&ved=0CEcQFjAF&url=http%3A%2F%2Fejurnal.veter anbantara.ac.id%2Findex.php%2Fstilistika%2Farticle%2Fdownload%2F1 21%2F112&ei=V3QdU8iCCsWNrQfGz4HQCg&usg=AFQjCNGfY7A05 xLu42X63PLpt-01: http://www.google.com
boen, S. &. (2007). bahasa dan sastra indonesia. jakarta: widya utama. djamara, S. B. (2002). strategi belajar mengajar. jakarta: rineka cipta.
hariyanto, w. &. (2012). pemeblajaran aktif teori dan asesment. surabaya: remaja rosdakarya.
Hartati, E. &. (2006). pendidikan bahasa dan satra dikelas rendah. bandung: UPI. kunjana, r. (2009). penyuntingan bahasa indonesa untuk karang mengarang .
yogjakarta: erlangga.
muhamad, h. &. (2009). belajar dengan pendekatan pembelajaran aktif inovatif lingkungan kreatif efektif menarik. jakarta: bumi aksara.
mulyasa, E. (2009). praktek penelitian tindakan kelas. bandung: pt remaja rosdakarya.
rhamdani, L. I. (2013). stkip siliwangi. Dipetik maret 10, 2014, dari
http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/karya-ilmiah-mahasiswa/pembelajaran-menulis karangan-argumentasi-dengan- menggunakan-active-learning-melalui-teknik-exchanging-viewpoint-pada- siswa-kelas-x-sma-negeri-1-sukawangi-kabupaten-bekasi-tahun-pelajaran-2012-2: http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id
Siahaan, S. (2008). Issues in Linguistics. Yogyakarta: Graha Ilmu.
silberman, M. (2004). active learning 101 strategi pembelajaan aktif. yogyakarta: yappendis.
(5)
Nia Rosmayasari, 2014
Yudhistira, D. (2013). Menulis Penelitian Tindakan Kelas yang APIK (Asli Perlu Ilmiah Konsisten). Jakarta: PT Grasindo.
yusnandar, E. &. (2013). metode penelitian pendidikan di SD. serang: ikhwan mandiri press.
Zainurrahman. (2013). Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar racun Plagiarisme). Bandung: CV. Alfabeta.
(6)