ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU.

(1)

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA

DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

Fannia Juwita Permono NIM 1201647

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Orientasi Perilaku Kepemimpinan

dan Pemanfaatan Sarana dan

Prasarana terhadap Kepuasan Siswa

di SMK Kabupaten Indramayu

Oleh

Fannia JuwitaPermono S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia

© Fannia Juwita Permono 2014

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

FANNIA JUWITA PERMONO

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA

DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. H. Danny Meirawan, M.Pd

196205041988031002

Pembimbing II

Dr.Asep Suryana, M.Pd 197203211999011002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Prof. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.d


(4)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 9

D.Manfaat Penelitian ... 10

E.Struktur Organisasi Tesis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKAN, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A.Kajian Pustaka ... 12

1. Kapuasan dalam Konteks Administrasi Pendidikan ... 12

2. Kepuasan Siswa ... 14

a. Pengertian Kepuasan Siswa ... 14

b. Dimensi Kepuasan Siswa ... 16

c. Faktor Penyebab Kepuasan Siswa ... 17

d. Penyebab Timbulnya Ketidakpuasan Siswa ... 19


(5)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Pengaruh Implementasi Pendidikan Sistem Ganda Terhadap Kepuasan

Siswa ... 23

g. Pengaruh Implementasi ISO 9001:2008 Terhadap Kepuasan Siswa ... 25

3. Konsep Kepemimpinan ... 26

a. Pengertian Kepemimpinan ... 26

b. Kerangka Perpektif Kepemimpinan ... 28

c. Teori Kepemimpinan ... 28

d. Orientasi Perilaku Kepemimpinan ... 30

e. Peran Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 34

4. Konsep Manajemen Sarana dan Prasarana ... 36

a. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 36

b. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 38

c. Proses –Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 39

d. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di Sekolah ... 41

e. Peran Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 42

5. Hasil Penelitian Lain yang Relevan ... 44

B.Kerangka Pemikiran ... 48

C.Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

B.Desain Penelitian ... 60

C.Metode Penelitian ... 61

D.Definisi Operasional ... 62

E.Instrumen Penelitian ... 64

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 68

G.Teknik Pengumpulan Data ... 76


(6)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian ... 86

1. Hasil Analisis Data Deskriptif ... 86

2. Hasil Pengujian Hipotesis ... 99

3. Interpretasi Hasil Analisis ... 111

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 113

1. Gambaran Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK di Kabupaten Indramayu ... 113

2. Gambaran Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di SMK Kabupaten Indramayu ... 116

3. Gambaran Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 118

4. Analisis Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 124

5. Analisis Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 125

6. Analisis Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Kepuasan Siswa SMK di Kabupaten Indramayu ... 127

C.Keterbatasan Penelitian ... 128

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.SIMPULAN ... 130

B.SARAN ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133 LAMPIRAN – LAMPIRAN


(7)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kerangka Perspektif Kepemimpinan ... 28

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Belajar SMK ... 43

Tabel 3.1 Data SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Indramayu ... 50

Tabel 3.2 Sampel Penelitian 1 ... 54

Tabel 3.3 Sampel Penelitian 2 ... 56

Tabel 3.4 Skala Interval (X1) ... 65

Tabel 3.5 Skala Interval (X2) ... 65

Tabel 3.6 Skala Interval (Y) ... 65

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 66

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel (X1) ... 69

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel (X2) ... 69

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel (Y) ... 71

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X1) ... 73

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X2) ... 74

Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (Y) ... 75

Tabel 3.14 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 78

Tabel 3.15 Hasil Uji Normalitas ... 79

Tabel 3.16 ANOVA Table X1 Terhadap Y ... 80

Tabel 3.17 ANOVA Table X2 terhadap Y ... 80

Tabel 3.18 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas dan Linearitas ... 81

Tabel 3.19 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 82

Tabel 3.20 Kriteria Koefisien Determinasi ... 85

Tabel 4.1 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 86

Tabel 4.2 Skor Rata-rata Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 87

Tabel 4.3 Skor Rata-rata Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar ... 89


(8)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.5 Skor Rata-rata Sarana Belajar ... 92

Tabel 4.6 Skor Rata-rata Kepuasan Siswa ... 94

Tabel 4.7 Skor Rata-rata Sub Variabel Quality of Services that Students Get from School ... 97

Tabel 4.8 Skor Rata-rata Sub Variabel Possitive Dissemination of Institution ... 98

Tabel 4.9 Correlation Table X1 Terhadap Y ... 100

Tabel 4.10 Uji Signifikansi X1 Terhadap Y ... 101

Tabel 4.11 Analisis Regresi X1 Terhadap Y ... 102

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi X1 Terhadap Y ... 103

Tabel 4.13 Correlation Table X2 Terhadap Y ... 104

Tabel 4.14 Uji Signifikansi X2 Terhadap Y ... 105

Tabel 4.15 Analis Regresi X2 Terhadap Y ... 106

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi X2 Terhadap Y ... 107

Tabel 4.17 Analisis Korelasi Ganda X1 dan X2 Terhadap Y ... 108

Tabel 4.18 Uji Signifikansi Korelasi Ganda X1 dan X2 Terhadap Y ... 109

Tabel 4.19 Analisis Regresi Ganda X1 dan X2 Terhadap Y ... 110

Tabel 4.20 Koefisien Determinasi X1 dan X2 Terhadap Y ... 111

Tabel 4.21 Rangkuman Hasil Pengujian Hi[otesis ... 112

Tabel 4.22 Skor Rata-rata Sub Variabel Quality of Services that Students Get from School ... 120


(9)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pelayanan Kepuasan Siswa ... 8

Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Siswa ... 16

Gambar 2.2 Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Harapan Siswa ... 20

Gambar 2.3 Pengaruh Harapan Terhadap Kepuasan ... 22

Gambar 2.4 Lingkaran ISO 9001:2008 ... 25

Gambar 2.5 The Ohio State Leadership Quadrants ... 32

Gambar 2.6 The Managerial Grid Leadership Style ... 33

Gambar 2.7 Siklus Manajemen Sarana dan Prasarana ... 40

Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 48

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel X1, X2 danY ... 61

Gambar 4.1 Struktur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y ... 113

Gambar 4.2 Deskripsi Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 114

Gambar 4.3 Deskripsi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar ... 116

Gambar 4.4 Deskripsi Quality of Services that Students Get From School .... ... 118

Gambar 4.5 Deskripsi Possitive Dissemination of Institution ... ... 119

Gambar 4.6 Deskripsi Kepuasan Siswa ... ... 120


(10)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat dan Dokumen Pendukung Penelitian LAMPIRAN II Instrumen Penelitian


(11)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP KEPUASAN SISWA

DI SMK KABUPATEN INDRAMAYU

BEHAVIOUR ORIENTED OF LEADERSHIP AND THE UTILIZATION OF FACILITIES TOWARD STUDENTS SATISFACTION

IN VOCATIONAL SCHOOL OF KABUPATEN INDRAMAYU

Fannia Juwita Permono

Magister Administrasi Pendidikan SPs UPI

Abstrak: Pendidikan kejuruan merupakan salah satu lembaga untuk menyiapkan tenaga kerja di industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana terhadap kepuasan siswa di SMK Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik. Data dikumpulkan dengan menyebarkan angket. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa gambaran umum mengenai orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori tinggi, pemanfaatan sarana dan prasarana berada pada kategori sangat tinggi, dan kepuasan siswa berada pada kategori puas. Orientasi perilaku kepemimpinan memberikan pengaruh yang signifikan dengan kategori sedang. Pemanfaatan sarana dan prasarana memberikan pengaruh signifikan dengan kategori sedang terhadap kepuasan siswa. Orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana memberikan pengaruh signifikan dengan kategori kuat terhadap kepuasan siswa.

Kata kunci: Orientasi Perilaku Kepemimpinan, Pemanfaatan Sarana dan Prasarana, Kepuasan Siswa.

Abstract: Vocational education is one of the institution to prepare the labors in industries. The aims of study are to describe and analyze behaviour oriented of leadership and the utilization of facilities toward students satisfaction. This study was done by descriptive analytic method. Data were collected by distributing questionnaire. Data were analyzed by using descriptive statistics. The study found that general description of the orientation of leadership behavoiur that is implemented by principal is in high category, the utilization of facilities is in very high category, and students satisfaction is in satisfied category. The orientation of leadership behaviour gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The utilization of facilities gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The Orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities give a significant influence with strong categories to students satisfaction.

Keywords: The orientation of leadership behaviour, The utilization of facilities, Students satisfaction


(12)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Students satisfaction is students condition who feel happy because there is an appropriate between service that they get toward their expectation. Students satisfaction will not happen without some factors that force it. Some factors that influence students satisfaction are the orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities at school. The two things will influence the quality of school services to students. The best services will give satisfaction for students at school.

The aims of study are to know general description of the orientation of leadership behaviour that is implemented by principal, the utilization of facilities, and students satisfaction, how much influence of the orientation of leadership behaviour to students satisfaction, the utilization of facilities to students satisfaction, and how much influence of the orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities to students satisfaction.

This study was done in vocational school of Kabupaten Indramayu and the respondents are students of vocational school. In collecting data of this study was done by distributing questionnaires to the respondents about the orientation of leadership behaviour, the utilization of facilities, and students satisfaction. Data analysis was done by testing each hypothesis that had been formulated.

This study found that general description of the orientation of leadership behavoiur that is implemented by principal is in high category, the utilization of facilities is in very high category, and students satisfaction is in satisfied category. The orientation of leadership behaviour gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The utilization of facilities gives a significant influence with enough categories to students satisfaction. The Orientation of leadership behaviour and the utilization of facilities give a significant influence with strong categories to students satisfaction.

This study recommends to the role of principal. The principals always give the best services to students satisfaction, in order to improve and keep students satisfaction.

Keywords: The orientation of leadership behaviour, The utilization of facilities, Students satisfaction


(13)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu


(14)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa dan negara terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada. Peningkatan mutu pendidikan merupakan tujuan utama pembangunan dalam bidang pendidikan dan merupakan bentuk upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dalam dunia pendidikan menuntut setiap sekolah mampu mengadakan pendidikan yang berkualitas sehingga memenuhi kebutuhan dalam dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah suatu lembaga pendidikan sekolah tingkat menengah yang memiliki fungsi menyiapkan tenaga kerja usia muda untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri maupun non-industri.

Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 18: “Pendidikan kejuruan merupakan

pendidikan yang mempersiapkan peserta didik bekerja dalam bidang tertentu”. Atau yang lebih spesifik dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 merumuskan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu”.

Materi pembelajaran kejuruan yang diajarkan haruslah memenuhi standar kompetensi di dunia kerja. Dan beban belajar siswa SMK meliputi kegiatan belajar mengajar di kelas, praktik di sekolah dan kegiatan praktik di dunia industri maupun non-industri atau yang biasa disebut dengan OJT (on the job training).

SMK diharapkan mampu mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan keahlian yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Oleh karena itu, sekolah perlu menjalin kerja sama yang baik dengan pelaku usaha. Salah satu bentuk dalam memuluskan kerja sama antara sekolah dengan pelaku usaha, maka sekolah perlu memaksimalkan pendidikan


(15)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sistem ganda melalui on the job training (berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997).

Memaksimalkan pendidikan sistem ganda dengan layanan yang memadai di SMK akan menimbulkan respon positif dari pelanggan pendidikan. Pelanggan pendidikan meliputi pelanggan utama yaitu siswa dan pelanggan kedua yaitu orang tua siswa.

Pengertian di atas memberikan gambaran bahwa, untuk menjamin agar mutu layanan di SMK dapat memberi kepuasan bagi pelanggan pendidikan sesuai dengan tujuan yang direncanakan oleh pihak sekolah. Salah satu upaya untuk melakukan pelayanan yang sesuai dengan harapan siswa adalah dengan meningkatkan komunikasi antara personil sekolah dengan siswa dan memanfaatkan segala bentuk fasilitas belajar yang ada di sekolah. Sekolah yang menjalankan pendidikan sistem ganda maupun yang sedang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, secara konsisten akan meningkatkan mutu sekolah serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah. Dengan tujuan utamanya adalah kepuasan pelanggan. Selain itu, diharapkan terdapat suatu proses penyempurnaan berkelanjutan terhadap kinerja dari pihak sekolah sehingga kualitas dan output sekolah sebagai sebuah institusi pendidikan selalu mengalami peningkatan kualitas dari waktu ke waktu.

Di wilayah kabupaten Indramayu, terdapat 93 SMK. 19 SMK berstatus Negeri dengan 3 di antaranya telah memegang sertifikat ISO 9001:2008 dari TuV Rheinland Cert. Dan 74 SMK lainnya berstatus Swasta yang hanya menjalankan sistem pendidikan ganda SMK saja.

Penerapan Pendidikan Sistem Ganda maupun sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK di Indramayu menjadi sebuah harapan, untuk menjadikan lembaga pendidikan ke depannya mampu meningkatkan dan menjaga mutu pendidikannya yang selama ini telah menjadi harapan dan kebutuhan oleh para pelanggan pendidikan. Terlebih lagi, menciptakan kepuasan pelanggan pendidikan merupakan salah satu fokus dari prinsip ISO yaitu costumer


(16)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satisfaction (Semua aktivitas perencanaan dan implementasi sistem semata-mata

untuk memuaskan pelanggan). Menurut Edward Sallis (2010, hlm.69) “Pelanggan lembaga pendidikan secara internal adalah guru dan staf yang ada di sekolah. Sedangkan secara eksternal pelanggan lembaga pendidikan adalah orang tua, siswa dan masyarakat”. Dalam meningkatkan kepuasan pelanggan di sebuah

lembaga pendidikan, pelayanan yang maksimal pasti ada di dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, pelayanan maksimal terhadap pelanggan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas dari lembaga pendidikan tersebut.

Dalam menciptakan kepuasan siswa sebagai pelanggan pendidikan dalam suatu sekolah yang mengadopsi Pendidikan Sistem Ganda dan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, tentunya mengalami kendala. Beberapa kendala juga dialami oleh SMK di Indramayu. Secara umum, kendala yang dihadapi sekolah berkaitan dengan kepuasan siswa berdasarkan pengamatan penulis, data dari pihak sekolah, dan data dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhaylide (2013) di STP Bandung diantaranya adalah; siswa kurang mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya kepada pihak sekolah, harapan siswa yang jauh dari apa yang mereka dapatkan, terdapat beberapa staf sekolah yang kurang ramah dalam melayani siswa, dan beberapa keinginan dan kebutuhan siswa yang sifatnya pengembangan diri siswa kurang mendapatkan dukungan dari pihak sekolah terutama oleh kepala sekolah. Hal tersebut terjadi dikarenakan, pihak sekolah terutama kepala sekolah dan guru melakukan pendekatan dengan siswa secara formal saja, sehingga komunikasi menjadi terhambat antara pihak sekolah dan siswa.

Di samping itu, kendala yang berkaitan langsung dengan kepuasan siswa adalah kepemimpinan kepala sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Choerodin (2012) terhadap seluruh kepala sekolah SMK Negeri di Kabupaten Indramayu menemukan bahwa; kepemimpinan kepala sekolah pada SMK di Indramayu masih kurang dari kondisi ideal, dikarenakan: 1) kemampuan


(17)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkomunikasi yang kurang dengan bawahannya, 2) pengambilan keputusan yang terkesan tergesa-gesa, 3) kurangnya pemberian motivasi untuk kinerja bawahannya dan 4) kurang dalam pendelegasian wewenang.

Kendala yang juga mempengaruhi kepuasan siswa yaitu pemanfaatan sarana dan prasarana. Berdasarkan pengamatan penulis dan data yang diperoleh dari pihak sekolah di antaranya: 1) keterampilan para pengelola pendidikan masih kurang dalam menggunakan sarana prasarana, 2) sumber daya sarana prasarana yang dimiliki sekolah kurang difungsikan dan dikembangkan, 3) sumber belajar (buku, alat peraga, media) yang kurang dipergunakan selama proses belajar mengajar dan 4) kurangnya dukungan kepala sekolah dalam memanfaatkan sarana dan prasarana belajar di sekolah.

Jika menilik fenomena remaja yang marak terjadi seperti; tawuran antara SMK Lodaya dan SMK Pertanian di Sukabumi (Sumber: liputan6.com, 25

November 2013) juga pernah marak terjadi di kabupaten Indramayu di tahun 2003

sampai 2005 (Sumber: kompas.com, 15 Maret 2013). Selain itu, kejadian yang berkaitan dengan pergaulan bebas pelajar yaitu pesta miras pelajar di Indramayu dan pengedaran sabu-sabu yang dilakukan oleh pelajar di Indramayu (Sumber:cirebontoday.com, 20 Agustus 2013), dan beberapa tindakan asusila yang pernah dilakukan oleh pelajar. Kenakalan remaja tersebut merupakan salah satu bentuk dari ketidakpuasan siswa terhadap sekolah. Tugas sekolah adalah ikut serta mencegah segala tindakan negatif tersebut dengan mewujudkan kepuasan siswa terhadap sekolahnya, agar mereka tidak melakukan tindakan asusila.

Orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan bagian penting dari kepuasan siswa. Keduanya merupakan hal yang membantu dalam membangun kepuasn siswa. Peran dari pemanfaatan sarana dan prasarana begitu penting sebab sangat mempengaruhi peserta didik. Salah satunya adalah hasil belajar peserta didik yang merupakan cermin dari kepuasan siswa. Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah memainkan peranan dominan secara keseluruhan dalam upaya meningkatkan dan menjaga kepuasan siswa.


(18)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Permendiknas No. 28 Tahun 2010 menerangkan bahwa “Kepala

sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan”, sedangkan menurut Hoy dan Miskel (2008, hlm.433) menyatakan bahwa salah satu peran kepala sekolah adalah menekankan dalam peningkatan proses belajar mengajar di sekolah. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu peran kepala sekolah sama dengan guru yaitu ikut serta dalam peningkatan belajar mengajar. Agar sekolah dapat memberikan layanan untuk siswa dengan baik dan menimbulkan respon positif terhadap pihak sekolah, seorang pemimpin idelanya memiliki orientasi perilaku kepemimpinan yang seimbang dalam memimpin sekolahnya. Yaitu, orientasi pada pekerjaan atau tugas (task oriented) dan orientasi pada pegawai atau hubungan manusia (people oriented). Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Hoy dan Miskel (2008, hlm.435) tentang leadership

behaviors, yaitu; “Principals must have some flexibility in their personalities to adapt their bahaviors to the changing needs....”. Orientasi perilaku kepemimpinan memiliki peranan yang sangat berarti tidak hanya secara internal bagi organisasi, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak di luar lembaga pendidikan yang dipimpinnya dan semuanya ditujukan untuk meningkatkan lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan sekolah. Tanpa personaliti yang seimbang, maka pelaksanaan layanan terhadap siswa akan terhambat.

Dari beberapa pernyataan di atas, mengindikasikan adanya hubungan antara orientasi perilaku kepemimpinan dan pemanfaatan sarana dan prasarana dalam kepuasan siswa di sekolah yang bermutu.

Penelitian tentang kepuasan sebelumnya sudah banyak dilakukan sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung atau pembanding dalam penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu yaitu dilakukan oleh Zubair Hasan dan Sagir Yau (2013)

dalam jurnalnya yang berjudul “Transformational Leadership Practices and Student Satisfaction in an Educational Setting in Malaysia” penelitian ini


(19)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pencapaian siswa. Selain itu, hasil penelitian tesis dari Siti Nur Elia Lailasari (2014) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kepuasan Siswa SMA Negeri di Kota Bandung menemukan bahwa SIM sekolah dan budaya sekolah

memberikan pengaruh terhadap kepuasan siswa di sekolah. Kepuasan siswa pun akan terbentuk salah satunya dengan keunggulan sekolah, di mana keunggulan sekolah akan terjadi dengan didukung kepemimpinan yang efektif. Sementara itu, survey yang dilakukan oleh Michelle Riggs (2012) pada Crafton Hills College menyimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa merasa puas terhadap

instructional yang ada di sekolah baik itu yang tercipta di dalam kelas maupun

yang di luar kelas yang berbentuk kegiatan ekstrakurikuler. Hal tersebut terjadi karena ada dukungan dari pihak sekolah dan tentunya kepala sekolah yang mewujudkan harapan siswa.

Penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini dilakukan di SMK di Indramayu yang merupakan Pendidikan Sistem Ganda dan juga yang sedang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Selain itu, penelitian ini lebih menekankan pada orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah serta pemanfaatan sarana dan prasarana yang berhubungan langsung dengan siswa baik pada kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yaitu sarana dan prasarana belajar. Diharapkan penelitian ini dapat menambah masukan bagi sekolah yang diteliti. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk meneliti tentang “Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Kepuasan Siswa di SMK Kabupaten Indramayu”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Penilaian kepuasan siswa pada sekolah yang telah bersertifikat ISO merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai


(20)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ukuran keberhasilan sekolah dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Berry dan Parasuraman dalam Nasution (2010, hlm.56) mengungkapkan bahwa terdapat lima hal yang membuat pelanggan merasa puas diantaranya; (1) Tangibles, (2)

Emphaty, (3) Responsiveness, (4) Reliability, dan (5) Assurance.

Tangibles atau berwujud dalam indikator kepuasan siswa berhubungan

dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Yang kedua yaitu emphaty, dalam hal ini personil sekolah dapat memahami siswa dengan cara mengindra perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka. Yang kedua yaitu responsiveness atau daya tanggap yang merupakan kesediaan personil sekolah untuk mendengar dan mengatasi keluhan siswa. Dan yang ketiga adalah Reliability atau keandalan, hal ini berhubungan dengan kemampuan dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar yang bermutu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. Yang keempat adalah

emphaty, dalam hal ini personil sekolah dapat memahami siswa dengan cara

mengindra perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka. Dan yang terakhir yang menjadi indikator kepuasan siswa adalah assurance atau kepastian, di mana sekolah dapat meyakinkan pada siswa bahwa mereka telah memilih sekolah yang tepat untuk masa depannya.

Sedangkan Hoy dan Miskel (2008, hlm.433) menjelaskan tentang kepemimpinan pembelajaran atau instructional leadership. Instructional

leadership adalah salah satu dari bentuk kepemimpinan yang menekankan

peningkatan belajar mengajar di sekolah. Pemimpin pembelajaran mencoba untuk mengubah metode pengajaran, strategi penilaian, dan norma budaya untuk prestasi akademik. Selanjutnya Hallinger dan Murphy dalam Hoy dan Miskel (2010, hlm.434) menyatakan bahwa terdapat tiga dimensi dalam kepemimpinan pembelajaran yaitu; defining the school’s mission (menitikberatkan peran kepala sekolah pada kemajuan siswa di bidang akademik), managing the instructional

program (mengkoordinasi dan mengawasi jalannya kurikulum), dan promoting a positive school learning climate (membangun sabuah ide yang dapat memenuhi


(21)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harapan siswa dan guru). Tiga dimensi tersebut dapat terpenuhi melalui perilaku kepemimpinan, di mana kepala sekolah harus fleksibel untuk dapat mengadaptasi perilakunya terhadap kebutuhan sekolah, prestasi sekolah, dan keterampilan berkomunikasi untuk mengimplementasikan program.

Ketika kepemimpinan pembelajaran berhasil dilaksanakan, maka sekolah telah memenuhi salah satu tujuannya, yaitu memenuhi harapan siswa. Harapan yang sesuai akan menciptakan perasaan puas pada diri siswa. Maka dari itu, yang mempengaruhi kepuasan siswa dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1

Pelayanan Kepuasan Siswa

(Sumber: Adaptasi dari Nasution, 2010, hlm.55 dan Hoy & Miskel, 2008, hlm.433)

Kepuasan

Siswa

Tangible

(Sarana dan Prasarana Belajar)

Empathy

(Perhatian Kepada Siswa)

Responsiveness

(Tanggap Kepada Keluhan Siswa)

Reliability

(Ramah Kepada Siswa)

Assurance

(Dapat Dipercaya Oleh Siswa)

Instructional Leadership

(Orientasi Perilaku Kepemimpinan)


(22)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari enam faktor yang menjadi indikator kepuasan siswa, penulis akan mengambil dua dari faktor tersebut untuk dijadikan variabel, yaitu pemanfaatan

sarana dan prasarana belajar dan orientasi perilaku kepemimpinan. Karena

berwujud berhubungan dengan sarana dan prasarana yang menunjang belajar siswa, dan kepemimpinan mempunyai peran untuk mendorong peningkatan pembelajaran sesuai dengan harapan siswa.

2. Perumusan Masalah

Merujuk pada beberapa faktor dalam identifikasi masalah di atas, agar sekolah dapat mewujudkan kepuasan siswa, diperlukan dukungan dari kepala sekolah pada setiap aktivitas siswa. Selain itu, faktor lain dalam mencapai kepuasan siswa pun perlu didukung oleh layanan sarana dan prasarana belajar yang berkualitas (Earthman, 2000, hlm.177).

Oleh karena itu, peneliti mengambil rumusan masalah dengan tiga variabel, yaitu Orientasi Perilaku Kepemimpinan (X1), Pemanfaatan Sarana dan Prasarana (X2), dan Kepuasan Siswa (Y). Secara rinci rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah orientasi perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah SMK di Kabupaten Indramayu?

2. Bagaimanakah pemanfaatan sarana dan prasarana belajar pada SMK di Kabupaten Indramayu?

3. Bagaimanakah kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu?

4. Seberapa besar pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu ?

5. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu?


(23)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu?

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di Kabupaten Indramayu.

2. Tujuan Khusus

a. Terdeskripsinya orientasi perilaku kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah SMK di kabupaten Indramayu.

b. Terdeskripsinya pemanfaatan sarana dan prasarana belajar yang ada di SMK di kabupaten Indramayu.

c. Terdeskripsinya kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

d. Teranalisisnya pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan siswa SMK di Indramayu.

e. Teranalisisnya pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

f. Teranalisisnya pengaruh dari orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan aspek-aspek yang penting yang berkaitan dengan kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu baik yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 maupun yang hanya menjalankan pendidikan sistem ganda yang secara langsung dipengaruhi oleh orientasi kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar.


(24)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoretis. Secara teoretis hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya keilmuan khususnya dalam bidang administrasi pendidikan sebagai landasan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dikembangkan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang berarti bagi kepala sekolah agar terus menciptakan iklim kerja yang baik pada sekolah yang dipimpinnya, demi kepuasan siswa yang nantinya akan berimbas pada hasil belajarnya.

2. Bagi Khalayak Luas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan sumber inspirasi bagi peneliti lain yang akan memeperdalam permasalahan yang berkaitan dengan orientasi kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa SMK di kabupaten Indramayu.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi peneliti. Karena penelitian ini merupakan hal yang baru dalam mengkaji ranah administrasi pendidikan.

E.Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis berisi urutan penulisan dari setiap bab dalam tesis yang ditulis secara sistematis, terdiri dari 5 bab yang diawali bab I sampai bab 5. Secara lebih rinci isi dari setiap bab akan dijelaskan sebagai berikut ini:


(25)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.

Bab II berisi kajian pustaka yang mendukung penelitian, kemudian kerangka pemikiran yang menggambarkan rumusan hipotesis dengan mengkaji hubungan antara teoritis dengan variabel-variabel penelitian, dan hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara yang dirumuskan dalam penelitian. Bab III berisi metode penelitian, yang terdiri dari lokasi dan populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data penelitian.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pemaparan data dan pembahasan data penelitian.

Bab V berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(26)

50

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian dilakukan karena tanpa adanya lokasi penelitian, maka penelitian ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMK se-kabupaten Indramayu.

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Penentuan Populasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian harus jelas populasi yang juga merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Berdasarkan definisi dari Sugiyono (2010, hlm.80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan penjelasan di atas maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa- siswi yang ada di SMK se-Kabupaten Indramayu.

Jumlah SMK di Kabupaten Indramayu seluruhnya adalah 93 sekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMK negeri dan swasta se- Kabupaten Indramayu.


(27)

51

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Data SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Indramayu (menurut Disdik Kabupaten Indramayu)

No. Nama Sekolah Status Akreditasi ISO

Non-ISO

Jumlah Siswa

1. SMKN 1 GABUSWETAN Negeri A √ 680

2. SMKN 1 CIKEDUNG Negeri A √ 603

3. SMKN 1 LELEA Negeri A √ 921

4. SMKN 1 WIDASARI Negeri A √ 494

5. SMKN1 KRANGKENG Negeri A √ 982

6. SMKN 1 JATIBARANG Negeri A √ 827

7. SMKN 1 BALONGAN Negeri A √ 954

8. SMKN 2 INDRAMAYU Negeri A √ 1415

9. SMKN 1 INDRAMAYU Negeri A √ 1243

10. SMKN 1 SINDANG Negeri A √ 920

11. SMKN 1 LOSARANG Negeri A √ 1080

12. SMKN 1 KANDANGHAUR Negeri A √ 916

13. SMKN 1 BONGAS Negeri A √ 723

14. SMKN 1 ANJATAN Negeri A √ 777

15. SMKN 1 SUKRA Negeri A √ 451

16. SMKN 1 ARAHAN Negeri A √ 362

17. SMKN 1 GANTAR Negeri A √ 947

18. SMKN 1 TERISI Negeri A √ 296

19. SMKN 1 PATROL Negeri A √ 409

20. SMK MANDIRI HAURGEULIS

Swasta B √ 213

21. SMK NU HAURGEULIS Swasta B √ 108

22. SMK PUI HAUGEULIS Swasta A √ 237

23. SMK AL-IRSYAD Swasta A √ 497

24. SMK MUHAMMADIYAH HAURGEULIS

Swasta A √ 926

25. SMK PEJUANG HAURGEULIS

Swasta B √ 39

26. SMK BANGUN BANGSA MANDIRI GABUSWETAN

Swasta B √ 108

27. SMK NU GABUSWETAN Swasta A √ 174

28. SMK EL HUDA GABUSWTAN

Swasta B √ 131


(28)

52

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LELEA

30. SMK CENDEKIA BANGODUA

Swasta B √ 253

31. SMK PEMBANGUNAN BANGODUA

Swasta B √ 152

32. SMK PEMBANGUNAN WIDASARI

Swasta - √ 47

33. SMK TELADAN KERTASEMAYA

Swasta A √ 806

34. SMK NU KERTASEMAYA Swasta B √ 182

35. SMK DARUL ULUM KERTASEMAYA

Swasta B √ 232

36. SMK NU LEMAHAYU Swasta B √ 72

37. SMK YAPIN KERTASEMAYA

Swasta - √ 36

38. SMK PLUS AS-SALAFIYAH KRANGKENG

Swasta - √ 82

39. SMK ISLAM

ASY-SYAFI’IYYAH

KRANGKENG

Swasta - √ 328

40. SMK NU KRANGKENG Swasta - √ 40

41. SMK NURUL QUR’AN

KRANGKENG

Swasta - √ 62

42. SMK NU KARANGAMPEL Swasta B √ 390

43. SMK NU KAPLONGAN Swasta A √ 1740

44. SMK ISLAM

AL-MU’AMMILIN Swasta B √ 159

45. SMK PGRI KARANGAMPEL Swasta A √ 384

46. SMK AL-HIKMAH KARANGAMPEL

Swasta B √ 162

47. SMK MUHAMMADIYAH KARANGAMPEL

Swasta A √ 119

48. SMK MUHAMMADIYAH SEGERAN

Swasta A √ 140

49. SMK YABUJAH SEGERAN Swasta B √ 652

50. SMK AS-SAKIENAH Swasta B √ 134

51. SMK PUI JATIBARANG Swasta A √ 503

52. SMK MUHAMMADIYAH JATIBARANG

Swasta A √ 186

53. SMK PGRI JATIBARANG Swasta A √ 1079

54. SMK PELITA JATIBARANG Swasta A √ 462

55. SMK AS-SALAAM JATIBARANG

Swasta B √ 127

56. SMK PGRI INDRAMAYU Swasta A √ 445

57. SMK WIDYA UTAMA INDRAMAYU


(29)

53

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58. SMK MUHAMMADIYAH INDRAMAYU

Swasta A √ 116

59. SMK NASIONAL INDRAMAYU

Swasta A √ 495

60. SMK FARMASI INDRAMAYU

Swasta A √ 295

61. SMK YAPIIM INDRAMAYU Swasta - √ 107

62. SMK NU RAUDLATUL

MUTA’ALLIMIN Swasta B √ 64

63. SMK ENDANG DARMA AYU INDRAMAYU

Swasta A √ 709

64. SMK IBS TATHMAINUL QULUUB

Swasta - √ 260

65. SMK SUAKA SINDANG Swasta - √ 87

66. SMK SAYID SABIQ INDRAMAYU

Swasta - √ 43

67. SMK TELEMATIKA INDRAMAYU

Swasta B √ 389

68. SMK MA’ARIF LANGUT Swasta B √ 312

69. SMK FATAHILLAH LOHBENER

Swasta B √ 70

70. SMK KEBANGSAAN LOSARANG

Swasta B √ 120

71. SMK MUHAMMADIYAH KANDANGHAUR

Swasta A √ 1151

72. SMK PGRI KANDANGHAUR Swasta A √ 609

73. SMK HASANUDIN KANDANGHAUR

Swasta B √ 251

74. SMK AL WASHLIYAH SUKRA

Swasta B √ 77

75. SMK NU SUKRA Swasta - √ 153

76. SMK KESEHATAN SUKRA Swasta A √ 106

77. SMK NU CIDEMPET Swasta - √ 106

78. SMK PGRI PATROL Swasta - √ 74

79. SMK PEMBANGUNAN PATROL

Swasta - √ 118

80. SMK ISLAM TERISI Swasta B √ 25

81. SMK BINA PERSADA TERISI

Swasta B √ 166

82. SMK NUSANTARA TERISI Swasta B √ 74

83. SMK CAKRAWALA TERISI Swasta - √ 56

84. SMK PONPES CADANGPINGGAN

Swasta B √ 209

85. SMK PEMBANGUNAN SUKAGUMIWANG

Swasta - √ 74


(30)

54

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87. SMK BINTANG SEMBILAN KERTASEMAYA

Swasta B √ 328

88. SMK NU AL-BASYARIAYAH KEDOKANBUNDER

Swasta - √ 79

89. SMK NU KARANGANYAR Swasta B √ 185

90. SMK PEMBANGUNAN TUKDANA

Swasta B √ 351

91. SMK ISLAM DARUL ISTIQOMAH

Swasta B √ 78

92. SMK NU BONGAS Swasta - √ 52

93. SMK AL HUDA KEDUNGWUNGU

Swasta B √ 591

Siswa menjadi populasi penelitian ini karena siswa merupakan komponen terbesar yang ada pada sebuah sekolah yang mendukung aspek kepuasan, sehingga diharapkan dapat memberikan data lapangan yang representatif dan sesuai dengan tujuan penelitian.

3.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010, hlm.81). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Arikunto (2006, hlm.131) menjelaskan bahwa pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel harus dapat mewakili populasi. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini mengambil sampel 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari SMK Negeri dan Swasta, yang terakreditasi A dan B, serta bersertifikat ISO


(31)

55

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun yang hanya menjalankan Pendidikan Sistem Ganda saja. Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian 1

No. Nama Sekolah Status Akreditasi ISO Non-ISO

Jumlah Siswa

1. SMKN 1 Anjatan Negeri A √ 777

2. SMKN 1 Indramyu Negeri A √ 1243

3. SMKN 1 Losarang Negeri A √ 1080

4. SMKN 1 Sukra Negeri A √ 451

5. SMKN 1 Patrol Negeri A √ 409

6. SMKN 1 Sindang Negeri A √ 737

7. SMKN 1 Kandanghaur Negeri A √ 916

8. SMKN 1 Bongas Negeri A √ 723

9. SMKN 1 Gabuswetan Negeri A √ 680

10. SMK Muhammadiyah Haurgeulis

Swasta A √ 854

11. SMK PGRI Karangampel Swasta A √ 384

12. SMK Endang Darma Ayu Indramayu

Swasta A √ 709

13. SMK Kesehatan Sukra Swasta A √ 106

14. SMK As- Salam Jatibarang Swasta A √ 127

15. SMK Farmasi Indramayu Swasta A √ 295

16. SMK NU Kaplongan Swasta A √ 1740

17. SMK PGRI Kandanghaur Swasta A √ 609

18. SMK Muhammadiyah Kandanghaur

Swasta A √ 1151

19. SMK Widya Utama Indramayu

Swasta A √ 444

20. SMK Fatahillah Lohbener Swasta B √ 70

21. SMK Islam Darul Istiqomah Swasta B √ 78

22. SMK Nusantara Terisi B √ 74

23. SMK Bintang Sembilan Kertasemaya

Swasta B √ 328

24. SMK Pembangunan Tukdana Swasta B √ 360

25. SMK Cendekia Bangodua Swasta B √ 253

26. SMK Ma’arif Langut Swasta B √ 312

27. SMK Telematika Indramayu Swasta B √ 389


(32)

56

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena jumlah populasi dalam penelitian ini jumlahnya cukup besar dan heterogen, maka penarikan sampel selanjutnya yaitu menggunakan teknik

proportionate random sampling (Akdon dan Hadi dalam Suhaylide, 2013).

Langkah pertama perhitungan sampel dengan teknik proportionate random

sampling yaitu menggunakan rumus Taro Yamane:

n =

N

N d2 + 1

Di mana:

n= Jumlah sampel N= Jumlah populasi

d= Presisi dalam hal ini ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus di atas adalah sebagai berikut:

n = 16189

16189 .0,0025+1 = 16189

41,4 = 391

Selanjutnya, langkah kedua menggunakan rumus proporsional dari Sugiyono (2010, hlm.86) sebagai berikut:

ni =

�� � .

Di mana:

ni= Jumlah sampel menurut stratum

n= Jumlah sampel seluruhnya 29. SMK Bangun Bangsa

Mandiri Gabuswetan

Swasta B √ 108

30. SMK NU Karanganyar Swasta B √ 185

31. SMK Islam Al- Mu’ammilin Swasta B 159

32. SMK NU Lemahayu Swasta B √ 72

33. SMK Darul Ulum Kertasemaya

Swasta B √ 232


(33)

57

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ni= Jumlah populasi menurut stratum

Berdasarkan rumus di atas, maka secara terperinci sample dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian 2

No. Nama Sekolah Kompetensi Keahlian

Kelas Sampel Jumlah

Seluruh Sampel

X XI XII X XI XII

1. SMKN 1 Anjatan Akomodasi Perhotelan

68 65 33 1 1 1 3

Teknik Sepada Motor

65 32 - 1 1 - 2

Multimedia 102 75 101 2 2 2 6 Teknik

Produksi dan Penyiaran

29 27 27 1 1 1 3

Farmasi 41 61 51 1 1 1 3

2. SMKN 1 Indramyu

Multimedia 108 93 60 2 2 1 5

Animasi 72 60 - 2 1 - 3 Akomodasi

Perhotelan

108 93 58 2 2 1 5

Administrasi Perkantoran

108 96 94 2 2 2 6

Akuntansi 108 93 92 2 2 2 6 3. SMKN 1

Losarang

Teknik Pemesinan

111 96 67 2 2 1 5

Teknik Kendaraan Ringan

73 64 67 2 1 1 4

Teknik Elektronika Industri

73 64 63 2 1 1 4

Teknik Komputer dan Jaringan

71 63 61 2 1 1 4

Agribisnis Tanaman Pangan

75 66 66 2 1 1 4

4. SMKN 1 Sukra Teknik Kendaraan Ringan

62 32 61 1 1 1 3

Teknik Sepeda Motor

37 28 - 1 1 - 2

Teknik Komputer dan


(34)

58

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jaringan 5. SMKN 1 Patrol Teknik Sepeda

Motor

76 - - 2 - - 2

Teknik Komputer dan Jaringan

153 114 28 3 3 1 7

Teknik Pemesinan

38 - - 1 - - 1

6. SMKN 1 Sindang Teknik Kendaraan Ringan

144 120 100 3 3 2 8

Teknik Komputer dan Jaringan

144 118 111 3 3 2 9

Busana Butik 72 71 40 2 2 1 5 7. SMKN 1

Kandanghaur

Teknik Sepeda Motor

108 121 87 2 3 2 7

Teknik Kapal Penangkap Ikan

39 47 45 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

104 116 100 2 3 2 7

Multimedia 40 80 29 1 2 1 4 8. SMKN 1 Bongas Teknik

Kendaraan Ringan

72 63 70 2 2 2 6

Teknik Sepeda Motor

41 61 - 1 1 - 2

Teknik Komputer dan Jaringan

72 75 71 2 2 2 6

Akomodasi Perhotelan

64 70 64 1 2 1 4

9. SMKN 1 Gabuswetan

Teknik Kendaraan Ringan

119 88 67 2 2 2 6

Multimedia 77 61 65 2 1 1 4

Akuntansi 75 60 68 2 1 1 4

10. SMK

Muhammadiyah Haurgeulis

Teknik Kendaraan Ringan

217 185 198 5 5 5 15

Teknik Sepeda Motor

123 68 63 3 1 1 5

Multimedia 53 19 - 1 1 - 2 11. SMK PGRI

Karangampel

Akuntansi 24 34 - 1 1 - 2

Teknik Kendaraan Ringan

65 43 52 2 1 1 4


(35)

59

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komputer dan Jaringan 12. SMK Endang

Darma Ayu Indramayu

Teknik Instalasi Listrik

20 35 18 1 1 1 3

Teknik Kendaraan Ringan

173 217 95 4 5 2 11

Multimedia 51 60 40 1 1 1 3 13. SMK Kesehatan

Sukra

Perawatan Sosial

76 27 3 1 1 1 3

14. SMK As- Salam Jatibarang

Teknik Sepeda Motor

35 29 - 1 1 - 2

Teknik Komputer dan Jaringan

33 30 - 1 1 - 2

15. SMK Farmasi Indramayu

Farmasi 95 120 80 2 2 2 6

16. SMK NU Kaplongan

Teknik Kendaraan Ringan

280 269 182 6 5 5 16

Teknik Sepeda Motor

160 118 70 3 2 2 7

Teknik Komputer dan Jaringan

163 153 136 3 3 2 8

Multimedia 37 - - 1 - - 1

Administrasi Perkantoran

80 75 17 2 2 1 5

17. SMK PGRI Kandanghaur

Rekayasa Perangkat Lunak

50 100 90 1 2 2 5

Usaha Perjalanan Wisata

40 49 14 1 1 1 3

Akuntansi 56 42 70 1 1 2 4 Pemasaran 35 49 14 1 1 1 3

18. SMK

Muhammadiyah Kandanghaur

Teknik Elektronika Industri

33 48 36 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

77 89 73 2 2 2 6

Teknik Pengelasan

39 45 75 1 1 2 4

Teknik Kendaraan Ringan

164 141 156 3 3 3 9

Teknik Sepeda Motor

87 88 - 2 2 - 4


(36)

60

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Utama Indramayu Perawatan Sosial

75 81 40 2 2 1 5

20. SMK Fatahillah Lohbener

Teknik Komputer dan Jaringan

27 25 18 1 1 1 3

21. SMK Islam Darul Istiqomah

Teknik Kendaraan Ringan

21 8 16 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

19 12 2 1 1 1 3

22. SMK Nusantara Terisi

Teknik Komputer dan Jaringan

20 31 23 1 1 1 3

23. SMK Bintang Sembilan Kertasemaya

Teknik Kendaraan Ringan

110 65 52 2 1 1 5

Teknik Komputer dan Jaringan

41 39 21 1 1 1 3

24. SMK

Pembangunan Tukdana

Teknik Sepeda Motor

40 56 61 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

30 36 86 1 1 2 4

Akuntansi 20 16 15 1 1 1 3 25. SMK Cendekia

Bangodua

Teknik Sepeda Motor

76 33 29 2 1 1 4

Teknik Komputer dan Jaringan

44 38 33 1 1 1 3

26. SMK Ma’arif Langut

Teknik Sepeda Motor

53 57 23 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

59 87 33 1 2 1 4

27. SMK Telematika Indramayu

Teknik Komputer dan Jaringan

170 130 89 4 2 2 8

28. SMK As-Sakienah

Teknik Komputer dan Jaringan

19 35 14 1 1 1 3

Perbankan 15 33 18 1 1 1 3 29. SMK Bangun

Bangsa Mandiri Gabuswetan

Teknik Komputer dan Jaringan

37 45 26 1 1 1 3

30. SMK NU Karanganyar

Teknik Komputer dan Jaringan

54 54 44 1 1 1 3

Teknologi Pengolahan Hasil


(37)

61

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertanian 31. SMK Islam Al-

Mu’ammilin Teknik Kendaraan Ringan

30 30 21 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

37 22 19 1 1 1 3

32. SMK NU Lemahayu

Teknik Kendaraan Ringan

8 18 15 1 1 1 3

Multimedia 7 14 10 1 1 1 3

33. SMK Darul Ulum Kertasemaya

Teknik Kendaraan Ringan

31 52 32 1 1 1 3

Teknik Komputer dan Jaringan

59 47 11 1 1 1 3

Jumlah Seluruh Sampel 391

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan gambaran mengenai pendugaan pengujian hipotesis serta untuk mengetahui apakah ada atau tidak hubungan antara variabel orientasi kepemimpinan kepala sekolah dan pemanafaatan sarana dan prasarana terhadap kepuasan siswa. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu orientasi kepemimpinan kepala sekolah (X1)

dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar (X2), sedangkan variabel terikat

adalah kepuasan siswa (Y). Hubungan antar variabel tersebut dapat dijelaskan dengan gambar di bawah ini:

Gambar 3.1

Hubungan antar Variabel X1, X2 dan Y

X1


(38)

62

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r1

r3 R

r2

(Sumber: Sugiyono, 2010, hlm.44)

Keterangan :

X1 = Orientasi kepemimpinan kepala sekolah

X2 = Pemanfaatan sarana dan prasarana

Y = Kepuasan Siswa rX1 X2 = korelasi X1 dan X2

C.Metode Penelitian

Dalam melakukan setiap penelitian harus menggunakan metode penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan data yang akurat dan terpercaya. Menurut Sugiyono (2010, hlm.2) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan langkah yang

ditempuh oleh seorang peneliti dalam memperoleh data yang akurat terhadap permasalahan yang diteliti dengan menggunakan alat pengumpul data yang pada akhirnya data tersebut akan diolah dan dianalisis demi mendapatkan tujuan penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif analitik digunakan untuk mendapat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki.

Menurut Sugiyono (dalam Agus, 2011) menyatakan definisi metode deskriptif analisis merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan

data-X2


(39)

63

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Sugiyono (2010, hlm.7) juga mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Dengan demikian, metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah (X1) dan pemanfaatan sarana dan

prasarana belajar (X2) terhadap kepuasan siswa (Y) SMK di Kabupaten

Indramayu.

D.Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna dari setiap variabel penelitian. Menurut Kountur dalam Hendry (2014) definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional ini memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Berikut ini adalah definisi operasional dari setiap variabel penelitian, yaitu:

1. Kepuasan Siswa

Definisi kepuasan siswa dalam penelitian ini merujuk kepada teori Herzberg tentang kepuasan kerja. Dan kesimpulan dari teori kepuasan kerja Herzberg adalah bahwa kepuasan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan oleh hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek di sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini sejalan dengan Peter (Sources of Satisfaction) dalam Sopiatin (2010, hlm.35) yang menyimpulkan bahwa teori-teori manajemen mungkin dapat diterapkan pada lingkungan sekolah dengan tujuan mengurangi ketidakpuasan siswa. Dari


(40)

64

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa teori Herzberg dapat digunakan untuk menjelaskan mengenai teori kepuasan siswa.

Sopiatin (2010, hlm.33) mendefinisikan kepuasan siswa merupakan suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru karena adanya kesesuaian antara yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang diterima.

Sedangkan Day dalam Nasution (2010, hlm.104) menyatakan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dalam hal ini adalah siswa merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kerja lainnya) dan kinerja aktual produk-produk yang dirasakan setelah pemakainya.

Dengan demikian dapat disebutkan bahwa kepuasan siswa merupakan kondisi siswa yang merasa senang karena terdapat kesesuaian antara layanan yang diterima siswa terhadap harapannya yang merujuk kepada the quality services that

students get from school dan possitive dissemination of institution.

2. Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Suryana (2013, hlm.15) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar kepemimpinannya berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan berkaitan erat dengan perilaku pemimpin. Perilaku pemimpin dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan dengan anggota organisasi. Hal ini merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University, yang membedakan dua macam perilaku kepemimpinan yaitu; Initiating Structure (berorientasi pada tugas) dan

Consideration (berorientasi pada hubungan dengan anggota). Penelitian lain yang

masih berkaitan yaitu Survey Research Center Michigan University, dengan dua macam perilaku kepemimpinan diantaranya; Production Orientation (berorientasi pada hasil atau tugas) dan Employee Orientation (berorientasi pada hubungan


(41)

65

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan anggotanya). Penelitian tersebut didukung oleh teori Managerial Grid dari

Robert K. Blake dan James S. Mouton.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah pandangan atau arah dari perilaku yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya di sekolah.

3. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di Sekolah

Pemanfaatan sarana dan prasarana merupakan bagian dari siklus manajemen sarana dan prasarana. Menurut Barnawi (2012, hlm.48) mendefinisikan manajemen sarana dan prasarana sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang proses kegiatan khususnya dalam ranah pendidikan.

Sedangkan definisi pemanfaatan adalah kegiatan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan (Barnawi, 2012, hlm.77).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sarana dan prasarana belajar adalah penggunaan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung segala aktivitas siswa baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di sekolah.

E.Instrumen Penelitian

“Instrumen adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel

penelitian” (Sugiyono, 2010, hlm.102). Jadi, instrumen ini merupakan sebuah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 1-4 skala yang mengacu pada skala interval.


(42)

66

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket yang digunakan untuk mengukur mutu layanan akademik berbentuk angket tertutup yang mengacu pada 4 skala interval berikut ini:

Tabel 3.4 Skala Interval

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Tinggi 4

Tinggi 3

Cukup Tinggi 2

Rendah 1

2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar (X2)

Angket yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sarana dan prasarana belajar berbentuk angket tertutup yang mengacu pada 4 skala interval berikut ini:

Tabel 3.5 Skala Interval

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Tinggi 4

Tinggi 3

Cukup Tinggi 2

Rendah 1

3. Kepuasan Siswa (Y)

Angket yang digunakan untuk mengukur kepuasan siswa berbentuk angket tertutup yang mengacu pada 4 skala interval berikut ini:

Tabel 3.6 Skala Interval

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Sangat Puas 4

Puas 3

Kurang puas 2

Tidak Puas 1

Tabel 3.7


(43)

67

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Definisi

Operasional

Indikator Sub Indikator Item

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1) Pandangan atau arah dari dari perilaku yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya di sekolah Initiating Structure Consideration 1. Memberikan tugas kepada anggota. 2. Membuat kejelasan sikap dalam kelompok. 3. Membuat perbaikan apabila adanya kekurangan dalam pekerjaan. 4. Memastikan bahwa kelompok bekerja sesuai dengan kapasitasnya. 5. Aktif dalam

koordinasi.

1. Mendengarkan anggota kelompok. 2. Mudah untuk

mengerti. 3. Ramah dan

mudah ditemui. 4. Memperlakukan anggota kelompok dengan sama. 5. Keinginan untuk melakukan suatu perubahan. 1,2,3 4,5 6,7,8 9,10 11,12,13 14,15 16,17 18,19,20 21,22 23,24 Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar (X2) Penggunaan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung segala The presence of facilities at school

1. Sarana dan prasarana belajar tersedia di sekolah. 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11 12,13,14,15 16


(44)

68

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di sekolah. The easiness of using facilities The intensity of using facilities

1. Sarana dan prasarana belajar di sekolah dapat digunakan oleh siswa dengan baik. 1. Siswa menggunakan sarana dan prasarana belajar di sekolah sesuai dengan jadwal atau kebutuhan. 17,18,19,20 21,22,23,24 25,26,27,28 29,30,31,32 33,34,35,36 37,38,39,40 41,42,43,44 45,46,47,48 Kepuasan siswa (Y)

Kondisi siswa yang merasa senang karena terdapat kesesuaian antara layanan yang diterima siswa terhadap harapannya yang merujuk kepada the

quality of services

dan possitive dissemination of institution. The quality services that students get from school Possitive dissemination of institution

1. Pelayanan yang diberikan kepala sekolah untuk siswa. 2. Pelayanan terhadap sarana dan prasarana belajar di sekolah. 1. Siswa mengatakan hal-hal positif tentang perilaku kepala sekolah kepada kerabat 2. Siswa mengatakan 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10 11,12,13,14 15,16,17,18 19,20,21,22 23,24,25,26 27,28,29,30 31,32,33,34 35,36,37,38 39,40,41,42 43,44,45,46 47,48,49,50 51,52,53,54 55,56,57,58 59,60,61,62 63,64,65,66 67,68 69,70,71


(1)

87

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.20

Kriteria Koefisien Determinasi

Interval Tingkat Pengaruh

0% - 19,9% Sangat rendah 20% -39,9% Rendah 40% - 59,9% Sedang 60% - 79,9% Kuat

80% - 100% Sangat kuat

4. Pengolahan dan Analisis Data dengan Alat Bantu

Pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan yang penting dalam penelitian. Dengan pengolahan data akan dapat diketahui makna data yang berhasil dikumpulkan, dengan demikian hasil penelitian akan segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, secara keseluruhan pengolahan data dilakukan dengan komputer pada program SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution).


(2)

88

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu


(3)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan pada bab sebelumnya.

Maka dari itu, penelitian yang berjudul “Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa” di SMK Kabupaten Indrmayu dapat disimpulkan sebagai berikut ini:

1. Kepuasan siswa di SMK Kabupaten Indramayu berada pada kriteria puas. Hal ini menunjukan bahwa siswa di SMK Kabupaten Indramayu merasa puas karena kebutuhan, keinginan dan harapannya sesuai dengan kenyataan yang diterimanya sehingga tercipta rasa puas terhadap layanan yang diterima dan possitive dissemination of institution.

2. Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah pada SMK di Kabupaten Indramayu berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti pelayanan yang diberikan oleh kepala sekolah di SMK Kabupaten Indramayu kepada siswa sudah bermutu.

3. Pemanfaatan sarana dan prasarana belajar di SMK Kabupaten Indramayu berada pada kriteria sangat tinggi. Hal ini berarti, pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sudah optimal.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan dan berada pada kategori sedang antara orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan siswa di SMK Kabupaten Indramayu.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan dan berada pada kategori sedang antara pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa di SMK Kabupaten Indramayu.

6. Terdapat pengaruh yang signifikan dan berada pada kategori kuat antara orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa.


(4)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Saran

Pada dasarnya, kepuasan siswa yang dipengaruhi oleh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana di SMK Kabupaten Indramayu sudah berada pada kategori puas. Namun, ada beberapa hal yang perlu dibenahi agar kepuasan siswa semakin meningkat. Berdasarakan

temuan-temuan yang telah dipaparkan sebelumnya, ada beberapa saran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Adapun saran-saran yang ingin disampaikan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada aspek orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, ditemukan bahwa orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah lebih menitikberatkan pada perilaku consideration dari pada perilaku yang berhubungan dengan tugas (initiating structure). Pada aspek initiating structure, terdapat indikator yang memiliki rata-rata skor yang paling rendah dari yang lainnya. Indikator tersebut adalah pemimpin memastikan anggota kelompok bekerja sesuai dengan kapasitasnya. Hendaknya, kepala sekolah memantau hasil belajar dan kegiatan siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan periode per satu bulan, per tiga bulan, per 6 bulan, dan per tahun. Kepala sekolah ikut serta pada kegiatan pembagian hasil rapor siswa, dari kegiatan tersebut kepala sekolah dapat mengetahui pencapaian belajar siswanya. Kegiatan lainnya yang dapat memantau kegiatan anggotanya adalah mengecek kehadiran siswa. Dengan melakukan kegiatan tersebut, kepala sekolah lebih paham terhadap siswanya. Dan dapat segera mengambil tindakan dengan para guru, jika terdapat siswa yang bermasalah.

2. Pada aspek pemanfaatan sarana dan prasarana belajar, hanya perlu dipertahankan dan dioptimalkan lagi demi kepentingan siswa. Karena pemanfaatan sarana dan prasarana belajar di SMK Kabupaten Indramayu sudah memenuhi kriteria sangat tinggi. Artinya, pihak sekolah khususnya kepala


(5)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah disarankan untuk selalu memberikan kemudahan dalam bentuk; melakukan penjadwalan agar tidak berbenturan, penunjukan personil yang kompeten sesuai dengan bidang keahliannya, misalnya petugas laboratorium, perpustakaan, operator komputer, dan sebagainya untuk seluruh warga sekolah dalam menggunakan atau memanfaatkan sarana dan prasarana belajar yang ada di sekolah.

3. Untuk aspek kepuasan siswa, berdasarkan data yang diperoleh sudah berada pada kategori puas. Maka dari itu, sekolah perlu mempertahankan kondisi kepuasan siswa tersebut. Karena pada saat ini hanya SMK yang telah bersertifikat ISO yang sudah melakukan survey terhadap kepuasan siswa. Hal ini bertujuan untuk menilai apa yang telah dirasakan oleh siswa terhadap apa yang telah diberikan oleh pihak sekolah tempat mereka menuntut ilmu.

4. Pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan siswa sudah baik. Kepala sekolah hanya perlu mempertahankan dengan cara; tetap melakukan komunikasi yang baik dengan siswa, menjadi pedoman bagi siswa dan selalu memberikan bimbingan untuk siswa. Dengan hal tersebut, sekolah dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan siswa.

5. Pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa sudah baik. Pihak sekolah hanya perlu mempertahankan dan mengoptimalkan penggunaan dari sarana dan prasarana belajar yang sudah ada di sekolah. Dengan cara; memberikan layanan sarana dan prasarana belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman.

6. Pengaruh dari aspek orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap kepuasan siswa sudah sangat baik. Yang menunjukan bahwa kedua aspek tersebut memiliki arti penting dalam mencapai kepuasan siswa. Maka dari itu, kepala sekolah yang memgang peranan penting terhadap lembaga yang dipimpinnya sebaiknya tetap menjaga orientasi perilakunya agar seimbang (struktur inisiasi dan konsiderasi)


(6)

Fannia Juwita Permono, 2014

Orientasi Perilaku Kepemimpinan Dan Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK Kabupaten Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan memberikan keleluasaan terhadap siswa dalam memanfaatkan sarana dan prasarana belajar yang ada di sekolah.

7. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat melakukan penelitian terhadap faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan siswa dengan menggunakan pendekatan kualitatif, agar dapat mengetahui kepuasan siswa yang sebenarnya. Faktor lain tersebut yaitu, empathy, responsiveness, reliability, dan assurance.