Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Muda dan Tua terhadap Jumlah Janin Mati Mencit Betina Galur Swiss Webster Bunting Awal dan Akhir.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS

(Ananas comosus (L.) Merr.) MUDA DAN TUA TERHADAP JUMLAH JANIN MATI MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER

BUNTING AWAL DAN AKHIR Naurah Alzena Hana Dhea, 1210005

Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF. Pembimbing II : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes.

Latar Belakang Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) mengandung enzim bromelain yang bersifat abortifikasi, menghambat implantasi, dan meningkatkan kontraksi uterus.

Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah nanas muda dan tua terhadap abortus pada awal dan akhir kehamilan.

Metode Penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 56 ekor mencit betina yang dibagi menjadi 14 kelompok perlakuan, 7 perlakuan pada bunting awal (diinduksi pada hari ke-7—16) dan 7 perlakuan pada bunting akhir (diinduksi pada hari ke-12—16). Perlakuan diberikan per oral 1 ml/ekor/hari, perlakuan yaitu CMC (kontrol), ekstrak buah nanas muda 5 mg, 10 mg, 15 mg, dan ekstrak buah nanas tua 5 mg, 10 mg, 15 mg. Pembedahan dilakukan pada hari ke-20 lalu dihitung jumlah janin mati. Analisis data menggunakan uji one way Anova (=0,05) serta

uji LSD.

Hasil Terdapat janin mati pada kelompok mencit bunting awal dan akhir (P<0,01) yang diberi ekstrak buah nanas muda dan tua 5 mg, 10 mg, dan 15 mg. Terdapat kelainan pertumbuhan neuroporus anterior, perdarahan, dan penurunan ukuran janin mencit.

Simpulan Ekstrak buah nanas muda dan tua 5 mg, 10 mg, dan 15 mg menimbulkan abortus pada awal dan akhir kehamilan (P<0,01).

Kata kunci: Nanas, bromelain, abortus


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF UNRIPE AND RIPE PINEAPPLE FRUIT (Ananas comosus (L.) Merr.) EXTRACT ON THE NUMBER OF DEAD

FETUS OF SWISS WEBSTER FEMALE MICE EARLY AND LATE PREGNANCY

Naurah Alzena Hana Dhea, 1210005

Tutor I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., M.Kes., AIF.

Tutor II : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes.

Backgrounds Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) contains bromelain enzyme that has abortifacient, inhibit implantation, and increased uterine contraction.

Objectives To find out the effect of unripe and ripe pineapple fruit extract on abortion in early and late pregnancy.

Method Laboratory experimental study with Completely Randomized Design. This study used 56 female mice that divided into 14 treatment groups, 7 treatments on early pregnancy (induced on 7th—16th day) and 7 treatments on late pregnancy (induced on 12th—16th day). Treatment given orally 1 ml/mice/day, given with CMC (control), unripe pineapple fruit extract 5 mg, 10 mg, 15 mg, and ripe pineapple fruit extract 5 mg, 10 mg, 15 mg. The surgery carried on 20th day then dead fetuses were counted. Data was analyzed by One way Anova test (=0,05) and LSD.

Result Dead fetus found in a group of early and late pregnant mice (P<0,01) that given unripe and ripe pineapple fruit extract 5 mg, 10 mg, and 15 mg. There were abnormal growth of anterior neuropore, hemorrhage, and decreased size of mice fetus.

Conclusions unripe and ripe pineapple fruit extract at a dose of 5 mg, 10 mg, 15 mg induce abortion in early and late pregnancy (P<0,01).


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR ISTILAH ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3


(4)

2.1.4 Kimia dan Farmakologi Nanas ... 10

2.1.5 Bromelain ... 12

2.1.5.1 Biokimia Bromelain ... 12

2.1.5.2 Mekanisme Kerja Bromelain ... 12

2.1.5.3 Farmakodinamik Bromelain... 14

2.1.5.4 Farmakokinetik Bromelain... 15

2.2 Embriogenesis Mencit ... 15

2.2.1 Periode Preimplantasi... 17

2.2.2 Periode Postimplantasi ... 18

2.3 Malformasi Kongenital ... 24

2.3.1 Prinsip-prinsip Teratologi ... 24

2.4 Abortus ... 27

2.4.1 Klasifikasi Abortus ... 27

2.4.2 Etiologi Abortus ... 28

2.4.3 Bentuk Abortus ... 30

2.5 Tumbuhan Abortifikasi ... 30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Alat dan Bahan ... 33

3.1.1 Alat ... 33

3.1.2 Bahan ... 33

3.2 Subjek Penelitian ... 34

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.4 Metode Penelitian... 34

3.4.1 Desain Penelitian ... 34

3.4.2 Variabel Penelitian ... 35

3.4.2.1 Variabel Bebas/Independen ... 35

3.4.2.2 Variabel Terikat/Dependen ... 35

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.4.3.1 Ekstrak Buah Nanas ... 35


(5)

3.4.4 Perhitungan Besar Sampel ... 36

3.5 Prosedur Penelitian... 36

3.5.1 Pengumpulan Bahan... 36

3.5.2 Persiapan Bahan Uji ... 36

3.5.3 Persiapan Hewan Coba ... 37

3.5.4 Pelaksanaan Penelitian ... 38

3.6 Metode Analisis ... 41

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Jumlah Janin Mati dalam Uterus Mencit ... 42

4.2 Pembahasan ... 43

4.2.1 Jumlah Janin dalam Uterus ... 43

4.2.2 Kelainan Morfologi Janin ... 43

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Simpulan ... 49

5.1.1 Simpulan Tambahan... 49

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 52


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Informasi Zat Gizi Buah Nanas ... 10

Tabel 2.2 Hubungan antara Theiler Stage dan Usia Perkembangan ... 16

Tabel 2.3 Tumbuhan Abortifikasi dan Pengaruh yang Ditimbulkan ... 31


(7)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman Diagram 1.1 Kerangka Pemikiran ... 5 Diagram 3.1 Alur Penelitian ... 40


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Buah Nanas ... 6

Gambar 2.2 Bagian Tumbuhan Nanas ... 8

Gambar 2.3 Komponen Tumbuhan Nanas ... 11

Gambar 2.4 Protease sistein (Bromelain) dari Tumbuhan Nanas ... 12

Gambar 2.5 Biosintesis Prostaglandin dan Efek Bromelain ... 13

Gambar 2.6 Perkembangan Embrio Tikus ... 16

Gambar 2.7 Embrio Tikus pada Tahap 1—4 Theiler Stage ... 17

Gambar 2.8 Embrio Tikus pada Tahap 5 Theiler Stage ... 18

Gambar 2.9 Embrio Tikus pada Tahap 6 Theiler Stage ... 18

Gambar 2.10 Embrio Tikus pada Tahap 6—8 Theiler Stage ... 19

Gambar 2.11 Embrio Tikus pada Tahap 9 Theiler Stage ... 19

Gambar 2.12 Embrio Tikus pada Tahap 9—10 Theiler Stage ... 20

Gambar 2.13 Embrio Tikus pada Tahap 11 Theiler Stage ... 20

Gambar 2.14 Embrio Tikus pada Tahap 12—14 Theiler Stage ... 21

Gambar 2.15 Embrio Tikus pada Tahap 19 Theiler Stage ... 22

Gambar 2.16 Embrio Tikus pada Tahap 23—26 Theiler Stage ... 22

Gambar 2.17 Waktu Perkembangan Organ-organ pada Embrio Mencit, Tikus, dan Manusia ... 23

Gambar 2.18 Masa-masa Kerentanan terhadap Teratogenesis ... 26

Gambar 4.1 Janin Mencit Perdarahan ... 44

Gambar 4.2 Kelainan Neuroporus Anterior Kepala Janin Mencit ... 45


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 52

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 53

Lampiran 3 Perhitungan Dosis Ekstrak Buah Nanas ... 54

Lampiran 4 Pelarutan Ekstrak Buah Nanas ... 55

Lampiran 5 Tabel Konversi Dosis Hewan Percobaan dengan Manusia ... 56

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 57


(10)

DAFTAR ISTILAH

1. Mencit Bunting: Mencit betina yang telah dipastikan hamil dengan ditemukan sumbat vagina yang terbentuk dari campuran sperma dan sekresi kelenjar sekunder mencit jantan yang mengindikasikan telah terjadi kopulasi. Sumbat vagina terdapat pada vagina selama 12—36 jam setelah kopulasi. Hari ditemukannya sumbat vagina dihitung sebagai hari ke-1 kehamilan.

2. Kehamilan Mencit: Hari kehamilan mencit, yaitu selama 19—21 hari.

3. Mencit Bunting Awal: Kehamilan mencit minggu pertama, yaitu mulai hari ke-7 kehamilan.

4. Mencit Bunting Akhir: Kehamilan mencit minggu ketiga, yaitu mulai hari ke-12 kehamilan.

5. Buah Nanas Tua: Buah nanas yang matang, berumur 6 bulan, berwarna kuning atau oranye-kuning, daging buah berwarna kuning hingga kuning keemasan, berair, rasanya manis.

6. Buah Nanas Muda: Buah nanas yang belum matang, berumur 1,5—2,5 bulan, berwarna hijau, daging buah berwarna putih hingga kuning, rasanya agak asam.

7. Ekstrak Buah Nanas Tua: Ekstrak yang diperoleh dari daging buah nanas tua yang berumur 6 bulan.

8. Ekstrak Buah Nanas Muda: Ekstrak yang diperoleh dari daging buah nanas muda yang berumur 1,5—2,5 bulan.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Dalam masa kehamilan, tentunya tidak lepas dari kebudayaan dan pendapat-pendapat tertentu di masyarakat, seperti berbagai pendapat tentang suatu pantangan terhadap makanan. Saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa buah nanas, terutama nanas yang masih muda, berbahaya dikonsumsi saat kehamilan karena dapat mengganggu kehamilan yaitu persalinan prematur bahkan abortus atau keguguran (Danik, 2010).

Abortus adalah keluarnya janin atau mudigah dari uterus selama trimester pertama kehamilan—20 minggu atau kurang, atau bila usia kehamilan yang akurat tidak diketahui, berat lahirnya <500 g (Cunningham, 2013).

Buah nanas dapat ditemukan pada hampir seluruh belahan dunia dan nanas merupakan salah satu buah yang banyak diproduksi di Indonesia, terutama di Provinsi Lampung dan Sumatera Utara. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2013 produksi buah nanas di Indonesia adalah sebanyak 1.837.159 ton (Badan Pusat Statistik, 2013).

Buah nanas mengandung berbagai senyawa, salah satunya adalah enzim bromelain. Bromelain adalah ekstrak yang berbentuk cairan yang didapat dari batang dan buah nanas muda (Ananas comosus (L.) Merr.). Dari berbagai penelitian secara in vitro dan pada hewan percobaan, sebagian besar pada rodents, serta dari pengamatan klinis, berdasarkan studi terkontrol dan tidak terkontrol,


(12)

2

Sejak dulu, nanas sudah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, khususnya di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sari buah nanas tidak hanya dikonsumsi sebagai diuretik, tetapi juga digunakan sebagai obat kumur untuk sakit tenggorokan serta untuk mencegah mabuk perjalanan laut. Karena nanas muda beracun, nanas muda biasanya digunakan untuk aborsi dan untuk mengobati cacingan (Dukhani, 2013).

Meskipun buah nanas bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit, buah ini berbahaya jika dikonsumsi pada masa kehamilan karena dapat menyebabkan abortus (Katno, 2002).

Kadar dan aktivitas enzim bromelain dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya adalah tingkat kematangan buah, bagian buah, dan waktu. Kandungan enzim bromelain pada nanas muda dan nanas tua memiliki perbedaan. Aktivitas dan kadar enzim bromelain pada nanas muda lebih tinggi daripada nanas tua. (Winarno, 2010).

Berdasarkan fenomena tersebut, diduga bahwa konsumsi buah nanas, terutama nanas muda oleh ibu selama kehamilan memengaruhi kontraksi uterus. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah pemberian ekstrak buah nanas menimbulkan abortus pada kehamilan.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

2. Apakah ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

3. Apakah ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada awal kehamilan. 4. Apakah ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada akhir


(13)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

2. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

3. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

4. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademik

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberi pengetahuan mengenai pengaruh pemberian ekstrak buah nanas terhadap kehamilan, yaitu abortus.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada masyarakat, bahwa mengonsumsi buah nanas pada masa kehamilan dapat menimbulkan abortus.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran


(14)

4

Bromelain diserap dari usus dan tiga hari setelah pemberian 8,6 g bromelain secara oral, waktu paruh bromelain rata-rata 6—9 jam dan konsentrasi plasma 2,5—4 ng/ml (Maurer, 2001).

Enzim bromelain dapat menstimulasi peningkatan prostaglandin dan meningkatkan kontraksi uterus. Prostaglandin tidak hanya berpengaruh pada kontraksi uterus hamil, tapi juga memberikan pengaruh terhadap kontraksi uterus tidak hamil. Saat ovulasi, kadar progesteron meningkat dan merangsang pengeluaran prostaglandin yaitu PGF2 dari endometrium dan selanjutnya

merangsang kontraksi miometrium (Cunningham, 2013). Selain itu, nanas juga mengandung serotonin, yaitu neurotransmitter pada sistem saraf pusat yang dapat berperan merangsang kontraksi uterus (Frochlich, 2000).

Enzim bromelain memiliki efek abortifikasi, yaitu menghambat implantasi, meningkatkan kontraksi uterus, dan bersifat embriotoksik (Natural Liberty, 2009). Pada masa kehamilan, amnion menghasilkan prostaglandin dan menjelang akhir kehamilan, sintesis ini meningkat akibat meningkatnya aktivitas

phospholipase A2 dan prostaglandin H sintase tipe 2 (PGHS-2), dalam kontraksi

otot polos uterus yang berperan adalah PGF2. Prostaglandin akan meningkatkan

pemasukan ion kalsium melewati membran sel, menstimulasi pelepasan ion kaslium dari simpanan intraseluler, serta memperkuat gap junction miometrium, sehingga Ca2+ intraseluler meningkat dan menyebabkan kontraksi otot polos uterus (Cunningham, 2013).


(15)

5

Diagram 1.1 Kerangka Pemikiran

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan. 2. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

Buah Nanas

Enzim Bromelain

Prostaglandin proinflamasi

(PGF2)

-  pemasukan Ca2+

melewati membran sel

- menstimulasi pelepasan Ca2+ dari simpanan intraseluler

- memperkuat gap junction miometrium

Kehamilan

Akhir kehamilan

Aktivitas Phospholipase A2

dan prostaglandin H sintase tipe 2 (PGHS-2) meningkat

Sintesis Prostaglandin oleh

amnion  PGF2 

Ca2+ intraseluler 

Kontraksi otot polos uterus

Mengandung

Serotonin

Abortus

Diserap usus 

Peredaran darah

- Hambat implantasi - Embriotoksik


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan. 2. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan. 3. Ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada awal kehamilan. 4. Ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Ekstrak buah nanas muda dan tua menyebabkan kelainan morfologi janin mencit berupa perdarahan, kelainan pertumbuhan neuroporus anterior, dan penurunan ukuran janin mencit.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak buah nanas muda dan tua selama kehamilan dengan menggunakan hewan coba yang lain dan penelitian mengenai pengaruh ekstrak buah nanas muda dan tua terhadap perkembangan janin baik secara makroskopis maupun mikroskopis.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2013. Retrieved January 17, 2013, from Badan Pusat Statistik:

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subyek =55%20&notab=10

Cunningham, F. Gary. 2013. Obstetri Williams (23rd ed., Vol. I). (Rudi, Ed., & B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Danik. 2010. Perbandingan efek pemberian ekstrak buah nanas muda dan ekstrak buah nanas tua terhadap kontraktilitas uterus terpisah marmut (Cavia porcellus).

Departement of Health and Aging Office of the Gene Technology Regulator, Australian Government. 2008. The Biology of Ananas comosus var. comosus (Pineapple). Australia.

Dukhani, Anum. 2013. Ananas comosus (L.) Merr., bromeliaceae. In C. L. Quave (Ed.), Medicinal plant monographs.

Frochlich, P. H. 2000. Evidence that serotonin affects female sexual

functioning via peripheral mechanisms. Physiology & Behavior (71), 383-393. Hill, M. A. 2015, March 16. UNSW Embryology. Retrieved September 3, 2015,

from

https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/index.php/Mouse_Developm ent#Introduction

Ionescu, A., Aprodu, I., & Pascaru, G. 2008. Effect of papain and bromelin on muscle and collagen proteins in beef meat. Fascicle VI-Food Technology , II

(31), 9-16.

Katno. 2002. Tingkat manfaat dan keamanan tanaman obat dan obat tradisional.

Jurnal Farmakologi Indonesia.

Kaufman, Matthew H. 1994. The atlas of mouse development. Cambridge, United Kingdom: Academic Press, Inc.


(18)

51

Martaadisoebrata, D., Wirakusumah, F. F., & Effendi, J. S. 2013. Obstetri patologi: Ilmu kesehatan Reproduksi (3 ed.). (A. W. Nugroho, Ed.) Jakarta, Indonesia.

Maurer, H. R. 2001. Bromelain: biochemistry, pharmacology, and medical use.

CMLS, Cell. Mol. Life Sci., 58, 1235-6.

Medical Research Council. 2015, May 18. Emap. Retrieved September 3, 2015, from

http://emouseatlas.org/emap/ema/theiler_stages/StageDefinition/stagedefinition .html

Natural History Museum. 2010. Natural History Museum. Retrieved July 1, 2015,

from

http://www.nhm.ac.uk/nature-online/species-of-the-day/scientific-advances/industry/ananas-comosus/taxonomy/index.html

Natural Liberty. 2009. Rediscovering self-induced abortion methods (1st Edition ed.). Las Vegas, Nevada: SagefemmeCollective.

Sadler, Thomas W. 2012. Langman’s medical embryology (12th Edition ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Sanewski, Garth. M., Smith, Mike K., France Duval, M., & Leal, F. 2011. Ananas. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Setyawati, I., & Yulihastuti, D. A. 2011. Penampilan reproduksi dan perkembangan skeleton fetus mencit setelah pemberian ekstrak buah nanas Muda. Jurnal Veteriner, 12.

Sherwood, L. 2012. Human physiology: From cells to systems (7th Edition ed.). USA: Cengage Learning.

Winarno, F. G. 2010. Enzim Pangan. Bogor, Indonesia: M-Brio Press.

Yanrito, A., Sugiyanto, J., & Aida, Y. 2002. Efek klorambusil terhadap perkembangan fetus tikus putih (Rattus norvegicus L.) strain Sprague-Dowley.


(1)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

2. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

3. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

4. Mengetahui apakah ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademik

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberi pengetahuan mengenai pengaruh pemberian ekstrak buah nanas terhadap kehamilan, yaitu abortus.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada masyarakat, bahwa mengonsumsi buah nanas pada masa kehamilan dapat menimbulkan abortus.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah buah yang mengandung enzim bromelain. Mekanisme kerja bromelain berdasarkan dua tipe prostaglandin, yaitu prostaglandin proinflamasi (PGE2 dan PGF2) dan prostaglandin antiinflamasi (PGE1). Prostaglandin proinflamasi menstimulasi inflamasi, agregasi trombosit, dan vasokonstriksi, sedangkan prostaglandin antiinflamasi bekerja sebaliknya (Dukhani, 2013).


(2)

4

Bromelain diserap dari usus dan tiga hari setelah pemberian 8,6 g bromelain secara oral, waktu paruh bromelain rata-rata 6—9 jam dan konsentrasi plasma 2,5—4 ng/ml (Maurer, 2001).

Enzim bromelain dapat menstimulasi peningkatan prostaglandin dan meningkatkan kontraksi uterus. Prostaglandin tidak hanya berpengaruh pada kontraksi uterus hamil, tapi juga memberikan pengaruh terhadap kontraksi uterus tidak hamil. Saat ovulasi, kadar progesteron meningkat dan merangsang pengeluaran prostaglandin yaitu PGF2 dari endometrium dan selanjutnya merangsang kontraksi miometrium (Cunningham, 2013). Selain itu, nanas juga mengandung serotonin, yaitu neurotransmitter pada sistem saraf pusat yang dapat berperan merangsang kontraksi uterus (Frochlich, 2000).

Enzim bromelain memiliki efek abortifikasi, yaitu menghambat implantasi, meningkatkan kontraksi uterus, dan bersifat embriotoksik (Natural Liberty, 2009). Pada masa kehamilan, amnion menghasilkan prostaglandin dan menjelang akhir kehamilan, sintesis ini meningkat akibat meningkatnya aktivitas

phospholipase A2 dan prostaglandin H sintase tipe 2 (PGHS-2), dalam kontraksi otot polos uterus yang berperan adalah PGF2. Prostaglandin akan meningkatkan pemasukan ion kalsium melewati membran sel, menstimulasi pelepasan ion kaslium dari simpanan intraseluler, serta memperkuat gap junction miometrium, sehingga Ca2+ intraseluler meningkat dan menyebabkan kontraksi otot polos uterus (Cunningham, 2013).


(3)

5

Diagram 1.1 Kerangka Pemikiran

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan. 2. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan. 3. Ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada awal kehamilan. 4. Ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

Buah Nanas

Enzim Bromelain

Prostaglandin proinflamasi

(PGF2)

-  pemasukan Ca2+ melewati membran sel

- menstimulasi pelepasan Ca2+ dari simpanan intraseluler

- memperkuat gap junction miometrium Kehamilan

Akhir kehamilan

Aktivitas Phospholipase A2 dan prostaglandin H sintase tipe 2 (PGHS-2) meningkat

Sintesis Prostaglandin oleh

amnion  PGF2

Ca2+ intraseluler 

Kontraksi otot polos uterus

Mengandung

Serotonin

Abortus

Diserap usus  Peredaran darah

- Hambat implantasi - Embriotoksik


(4)

49 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

2. Ekstrak buah nanas muda menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

3. Ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada awal kehamilan.

4. Ekstrak buah nanas tua menimbulkan abortus pada akhir kehamilan.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Ekstrak buah nanas muda dan tua menyebabkan kelainan morfologi janin

mencit berupa perdarahan, kelainan pertumbuhan neuroporus anterior, dan

penurunan ukuran janin mencit.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak buah nanas muda dan tua selama kehamilan dengan menggunakan hewan coba yang lain dan penelitian mengenai pengaruh ekstrak buah nanas muda dan tua terhadap perkembangan janin baik secara makroskopis maupun mikroskopis.


(5)

50

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2013. Retrieved January 17, 2013, from Badan Pusat Statistik:

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subyek =55%20&notab=10

Cunningham, F. Gary. 2013. Obstetri Williams (23rd ed., Vol. I). (Rudi, Ed., & B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Danik. 2010. Perbandingan efek pemberian ekstrak buah nanas muda dan ekstrak buah nanas tua terhadap kontraktilitas uterus terpisah marmut (Cavia porcellus).

Departement of Health and Aging Office of the Gene Technology Regulator, Australian Government. 2008. The Biology of Ananas comosus var. comosus (Pineapple). Australia.

Dukhani, Anum. 2013. Ananas comosus (L.) Merr., bromeliaceae. In C. L. Quave (Ed.), Medicinal plant monographs.

Frochlich, P. H. 2000. Evidence that serotonin affects female sexual

functioning via peripheral mechanisms. Physiology & Behavior (71), 383-393. Hill, M. A. 2015, March 16. UNSW Embryology. Retrieved September 3, 2015,

from

https://embryology.med.unsw.edu.au/embryology/index.php/Mouse_Developm ent#Introduction

Ionescu, A., Aprodu, I., & Pascaru, G. 2008. Effect of papain and bromelin on muscle and collagen proteins in beef meat. Fascicle VI-Food Technology , II

(31), 9-16.

Katno. 2002. Tingkat manfaat dan keamanan tanaman obat dan obat tradisional.

Jurnal Farmakologi Indonesia.

Kaufman, Matthew H. 1994. The atlas of mouse development. Cambridge, United Kingdom: Academic Press, Inc.

Kemas. 2012. Rancangan percobaan, teori dan aplikasi. Jakarta, Indonesia: Rajawali Pers.

Laurence B, Keith Parker. 2008. Goodman & Gilman's manual of pharmacology and therapeutics (11th ed.). The McGraw-Hill Companies, Inc.


(6)

51

Martaadisoebrata, D., Wirakusumah, F. F., & Effendi, J. S. 2013. Obstetri patologi: Ilmu kesehatan Reproduksi (3 ed.). (A. W. Nugroho, Ed.) Jakarta, Indonesia.

Maurer, H. R. 2001. Bromelain: biochemistry, pharmacology, and medical use.

CMLS, Cell. Mol. Life Sci., 58, 1235-6.

Medical Research Council. 2015, May 18. Emap. Retrieved September 3, 2015, from

http://emouseatlas.org/emap/ema/theiler_stages/StageDefinition/stagedefinition .html

Natural History Museum. 2010. Natural History Museum. Retrieved July 1, 2015,

from

http://www.nhm.ac.uk/nature-online/species-of-the-day/scientific-advances/industry/ananas-comosus/taxonomy/index.html

Natural Liberty. 2009. Rediscovering self-induced abortion methods (1st Edition ed.). Las Vegas, Nevada: SagefemmeCollective.

Sadler, Thomas W. 2012. Langman’s medical embryology (12th Edition ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Sanewski, Garth. M., Smith, Mike K., France Duval, M., & Leal, F. 2011. Ananas. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Setyawati, I., & Yulihastuti, D. A. 2011. Penampilan reproduksi dan perkembangan skeleton fetus mencit setelah pemberian ekstrak buah nanas Muda. Jurnal Veteriner, 12.

Sherwood, L. 2012. Human physiology: From cells to systems (7th Edition ed.). USA: Cengage Learning.

Winarno, F. G. 2010. Enzim Pangan. Bogor, Indonesia: M-Brio Press.

Yanrito, A., Sugiyanto, J., & Aida, Y. 2002. Efek klorambusil terhadap perkembangan fetus tikus putih (Rattus norvegicus L.) strain Sprague-Dowley.