Pengaruh Minuman Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Pria Dewasa.
iv ABSTRAK
PENGARUH MINUMAN TEH HIJAU TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA PRIA DEWASA
Stephanie Vianti Halim, 2010. Pembimbing: dr. Drs. Pinandojo D., AIF Dra. Sri Utami Sugeng, M.Kes.
Meningkatnya pengetahuan tentang teh hijau telah meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi teh hijau, sehingga minuman teh hijau menjadi salah satu minuman yang paling digemari di antara masyarakat dunia. Berdasarkan kandungan kafein pada teh hijau yang mempunyai efek perangsangan CNS, maka dilakukan penelitian agar berguna terutama bagi pria dewasa yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian, yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar dan ketika mengendarai kendaraan bermotor.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
Metodologi penelitian bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan rancangan pre-test dan post-test. Tingkat kewaspadaan diukur dengan menggunakan Johnson Pascal
Test dalam detik, sedangkan ketelitian diukur menggunakan Addition Test dalam
skor, dihitung lima kali berturut-turut sebelum dan sesudah minum 190 ml minuman teh hijau. Analisis data menggunakan metoda uji ”t” berpasangan (α=0,05).
Penelitian dilakukan pada 30 subjek penelitian, kewaspadaan sebelum minum minuman teh hijau berkisar antara 99-211 detik dengan rerata 146.5 detik. Kewaspadaan 15 menit pertama setelah minum minuman teh hijau berkisar antara 97-181 detik dengan rerata 135.03 detik, sedangkan pada 15 menit kedua berkisar antara 97-181 detik dengan rerata 128.43 detik. Ketelitian sebelum minum minuman teh hijau berkisar antara skor 20.2-62.4 dengan skor rerata 45.71. Ketelitian 15 menit pertama setelah minum minuman teh hijau berkisar antara skor 28.2-68.6 dengan skor rerata 49.86, sedangkan pada 15 menit kedua berkisar antara skor 38-71.2 dengan skor rerata 53.67.
Kesimpulan : minuman teh hijau meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian. Kata kunci : minuman teh hijau, kafein, kewaspadaan dan ketelitian.
(2)
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF GREEN TEA BEVERAGES ON THE ALERTNESS AND CAREFULLNESS ADULT MALE
Stephanie Vianti Halim, 2010. Menthor : dr. Drs. Pinandojo Djojosoewarno, AIF Dra. Sri Utami Sugeng, M.Kes.
As knowledge of the effect of green tea increased, people starting to enjoy drinking green tea, green tea becomes one of the most favorite beverages around the world, including Indonesia. Base on contain of the caffeine in green tea which have effect to stimulate Central Nervous System, this research conducted to be usefull, especially for adult male who needs alertness and carefullness, which is important in increasing learning achievement and while driving a vehicle.
The purpose of this research is to find out how the effect of green tea to the alertness and carefullness of adult male.
Methods of this research is real prospective experimental, using comprehensive randomly plan, characterized comparatively, with pre-test and post-test design. Using Johnson Pascal Test to measured alertness in seconds and post-test. Johnson Pascal Test on the other hand carefulness measured using scores, measured 5 times simultaneously before and after drinking green tea 190 ml. Analyzed using paired “t” test (α=0,05).
This research conducted on 30 subjects of research, the alertness before drinking green tea ranged between 99-211 seconds with average number 146.5 seconds. The alertness first 15 minutes after drinking green tea ranged between 97-181 seconds with average number 135.03 seconds. And the alertness for the next 15 minutes after drinking green ranged between 97-181 seconds with average number 128.43 seconds. The carefullness before drinking green tea score ranged between 20.2-62.4 with average score 45.71. The carefullness first 15 minutes after drinking green tea, score ranged 28.2-68.6 with average score 49,86. And carefullness for the next 15 minutes after drinking green tea scores ranged between 38-71.2 with average score 53.67.
Conclution : drinking green tea increasing alertness and carefullness. Key words : green tea beverages, caffeine, alertness and carefullness.
(3)
viii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.6 Metode Penelitian ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teh (Camellia sinensis L.) ... 5
(4)
ix
2.1.2 Morfologi Teh ... 6
2.1.3 Jenis-jenis Teh ... 7
2.1.4 Kandungan Kimia pada Daun Teh ... 9
2.1.5 Manfaat Teh Hijau ... 15
2.2 Kafein ... 15
2.2.1 Struktur Kimia Kafein ... 17
2.2.2 Farmakokinetik ... 17
2.2.3 Mekanisme Kerja Kafein pada Taraf Seluler ... 19
2.2.3.1 Efek Farmakologi ... 20
2.2.3.2 Efek Susunan Saraf Pusat... 20
2.2.3.3 Efek Kardiovaskular ... 20
2.2.3.4 Efek pada Otot Polos ... 21
2.2.3.5 Efek terhadap Otot Skeletal ... 21
2.2.3.6 Efek terhadap Traktus Gastrointestinal ... 22
2.2.3.7 Efek terhadap Ginjal ... 22
2.3 Formatio Retikularis... 22
2.4 Reticular Activating System (RAS) ... 24
2.5 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 25
2.5.1 Definisi ... 25
2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 26
2.5.3 Johnson Pascal Test ... 27
2.5.4 Addition Test ... 27
2.5.5 Pengaruh Minuman Teh Hijau terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian ... 28
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 29
3.1.1 Bahan Penelitian... 29
(5)
x
3.2 Metode Penelitian... 30
3.2.1 Desain Penelitian ... 30
3.2.2 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 30
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 31
3.2.4 Prosedur Penelitian ... 32
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN HIPOTESIS 4.1 Hasil dan Pembahasan... 35
4.2 Pengujian Hipotesis penelitian ... 39
4.3 Pembahasan ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 44
(6)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Kadar Kafein yang Terdapat dalam Berbagai Jenis
Minuman ... 16 Tabel 4.1 Hasil Kewaspadaan Johnson Pascal Test ... 34 Tabel 4.2 Hasil Ketelitian Addition Test ... 36
(7)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tanaman Teh ... 7 Gambar 2.2 Diagram Proses Pengolahan Teh... 8 Gambar 2.3 Struktur Kimia Kafein ... 17
(8)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
(9)
44 LAMPIRAN 1
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tgl lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Stephanie Vianti Halim, 0510146 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat pernyataan persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan maupun paksaan darimanapun.
Bandung,...2010
(10)
45
LAMPIRAN 2
JOHNSON PASCAL TEST
1. PRE TEST
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N K P E J O C G U Z D T V H I M L K F Y A W S O E R
JAWABAN
Waktu :……… Detik Kesalahan :………. Score :……….
D U W I N W E X O A N G Q O X F S N L S Y R J G S S E I T H N D F S D E Y P R Y P K T C E J W I Z G
(11)
46
JOHNSON PASCAL TEST
1. POST TEST I
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z N X P V J N C A U S D Z V R I F L B F I A M S P E K
JAWABAN
Waktu :……… Detik Kesalahan :………. Score :……….
S D G U K N G J E K O R Y F B X C F F H R H A U I G I E D B H D T U M C K W A N K T J B C D H Q Z L
(12)
47
JOHNSON PASCAL TEST
1. POST TEST II
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Q X E V T N U A O S W Z D R C F Y B G I H M J P L K
JAWABAN
Waktu :……… Detik Kesalahan :………. Score :………
F G T U N C D A J I H J M O E Y X B G R B G D F Y K V T D B S Z A J W D U R T U R Y J B D W T K P O
(13)
48
ADDITION SHEET 1. PRE TEST
5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9
9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2
1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7
6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0
8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9
1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2
1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6
9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3
3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5
0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6
2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6
6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0
6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4
5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2
8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2
0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4
0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4
2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3
3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9
7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0
3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6
0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5
0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7
0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1
9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4
9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9
(14)
49
ADDITION SHEET 2. POST TEST I
5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9
1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7
6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0
7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0
8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9
9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2
1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2
9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3
1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6
3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5
5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2
0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6
2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6
6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0
8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2
0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4
0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4
2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3
0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7
6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4
3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6
0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5
9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9
0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1
9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4
3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9
(15)
50
ADDITION SHEET 3. POST TEST II
5 6 8 6 3 5 4 2 1 4 7 9
1 0 9 6 7 4 5 9 4 2 4 7
7 6 9 8 4 3 6 5 4 7 9 0
8 9 5 6 4 9 8 6 3 2 9 9
9 8 6 4 2 5 8 4 2 6 0 2
8 0 9 1 3 2 4 8 7 5 3 2
9 8 6 4 6 8 3 9 6 0 5 3
3 2 1 5 3 7 9 6 8 6 6 5
5 4 2 6 9 7 4 2 6 6 4 2
1 6 4 9 7 8 4 6 7 4 8 2
0 8 6 4 2 1 3 5 7 9 8 6
2 8 7 8 6 4 3 6 4 7 9 6
0 6 7 4 5 2 3 7 9 6 8 4
1 8 6 5 7 3 9 8 5 4 7 6
0 8 9 7 3 5 4 0 9 3 2 1
0 8 5 2 1 7 6 9 5 7 8 4
6 7 4 5 9 8 4 6 2 6 8 0
0 6 7 4 5 9 8 3 2 1 8 7
6 5 7 4 5 6 2 5 0 9 7 4
3 2 1 6 5 7 4 9 8 6 3 6
0 8 9 7 6 3 2 7 6 0 8 5
2 5 4 7 8 0 5 3 2 6 5 3
6 2 1 9 8 6 7 5 2 1 9 0
9 0 8 7 1 5 6 7 9 4 3 9
9 8 4 7 6 4 6 3 9 0 5 4
3 2 4 7 5 9 5 3 1 4 7 9
(16)
51
LAMPIRAN 3
HASIL STATISTIK JOHNSON PASCAL TEST DAN ADDITION TEST DENGAN T-TEST BERPASANGAN
T-test
Paired Samples Statistics Johson Pascal Test
Paired Sample s Statistics
147.5000 30 26.50667 4.83943
135.0333 30 25.45785 4.64795
147.5000 30 26.50667 4.83943
128.4333 30 20.76417 3.79100
VAR00001 VAR00002 Pair 1 VAR00001 VAR00003 Pair 2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Sample s Corre lations
30 .776 .000
30 .721 .000
VAR00001 & VAR00002 Pair 1
VAR00001 & VAR00003 Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Sample s Te st
12.46667 17.41726 3.17994 5.96296 18.97038 3.920 29 .000
19.06667 18.42774 3.36443 12.18564 25.94770 5.667 29 .000
VAR00001 -VAR00002 Pair 1 VAR00001 -VAR00003 Pair 2 Mean Std. Deviation Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed)
(17)
52
T-test
Addition testPaired Sample s Statistics
42.6567 30 12.05275 2.20052
51.0333 30 11.21662 2.04787
42.6567 30 12.05275 2.20052
54.8667 30 10.00380 1.82644
VAR00001 VAR00002 Pair 1 VAR00001 VAR00003 Pair 2
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Paired Sample s Corre lations
30 .914 .000
30 .898 .000
VAR00001 & VAR00002 Pair 1
VAR00001 & VAR00003 Pair 2
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
8.37667 4.88133 .89120 6.55395 10.19938 9.399 29 .000
12.2100 5.36922 .98028 10.20510 14.21490 12.46 29 .000
VAR00001 -VAR00002 Pair 1 VAR00001 -VAR00003 Pair 2 Mean Std. Deviation Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed)
(18)
53
RIWAYAT HIDUP
Nama : Stephanie Vianti Halim
NRP : 0510146
Tempat dan Tanggal Lahir :Bandung, 9 September 1987 Alamat :Jl. Pungkur 90, Bandung Riwayat Pendidikan
1993 lulus TKK Kalam Kudus, Bandung 1999 lulus SDK Kalam Kudus, Bandung 2002 lulus SMP Santo Aloysius 2, Bandung 2005 lulus SMU Santo Aloysius 2, Bandung
2005 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha, Bandung
(19)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di negara-negara Asia, antara lain Cina, India, Jepang dan Thailand (University of Maryland Medical Center, 2005). Seiring meningkatnya pengetahuan tentang khasiat dari teh hijau, makin meningkat pula minat masyarakat untuk mengonsumsi teh hijau, sehingga minuman teh hijau menjadi salah satu minuman yang paling digemari di antara masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Terutama karena bahan yang mudah didapat, harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, dan karena manfaat yang dirasakan tidak jauh berbeda dengan obat-obatan modern (Sulistyowati Tuminah, 2008).
Teh hijau telah terbukti memiliki kandungan zat, antara lain catechin, vitamin B, kalium, asam askorbat, asam glutamat, asam aspartat, theanin dan juga kafein (Nemecz, 2002). Kafein adalah salah satu golongan xanthine yang berfungsi sebagai stimulan Central Nervous System (CNS). Perangsangan CNS oleh kafein dapat mengakibatkan peningkatan sensitivitas, penurunan persepsi lelah dan mengantuk, peningkatan kewaspadaan, peningkatan ketahanan mental (dapat melakukan aktivitas intelektual dalam periode yang lama) dan peningkatan ketahanan fisik. Kewaspadaan dan ketelitian sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam meningkatkan prestasi belajar, mengendarai kendaraan bermotor, dan pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian lebih (FHA, 2008).
Pada penelitian sebelumnya, didapatkan peningkatan waktu reaksi dengan meminum minuman teh hijau 190 ml pada pria dewasa. Berdasarkan kandungan kafein pada teh hijau yang mempunyai efek perangsangan CNS, maka peneliti
(20)
2
bermaksud untuk mengetahui efek minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada pria dewasa (Sulistyowati Tuminah, 2008).
1.2 Identifikasi Masalah
- Apakah minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan kewaspadaan.
- Apakah minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan ketelitian.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada pria dewasa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) sebagai senyawa berefek stimulan SSP.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan memperluas pengetahuan tentang tanaman obat khususnya terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
(21)
3
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberi informasi kepada masyarakat agar mengetahui pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Formatio retikularis memiliki peran utama dalam kewaspadaan, kelelahan, motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas, dan juga modulasi dari rasa sakit. Pada formatio retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Bila pusat eksitasi terangsang, maka kewaspadaan akan meningkat, bila pusat inhibisi yang terangsang, maka kewaspadaan akan menurun (Guyton & Hall, 1997).
Kandungan kafein yang terdapat dalam teh hijau akan mengaktivasi pusat eksitasi di formatio retikularis, dengan cara berikatan dengan reseptor adenosin pada permukaan sel tanpa mengaktifkannya (antagonis). Berkurangnya aktivitas adenosin menyebabkan peningkatan aktivitas neurotransmitter dopamin. Hal ini yang mendasari efek stimulan kafein (Katzung, 2007; Howland, 2006), sehingga kewaspadaan akan meningkat. Selain itu, kafein juga menstimulasi jantung dan sistem respirasi sehingga sebagai akibatnya akan terjadi peningkatan suplai oksigen dan aliran darah ke otak. Peningkatan suplai oksigen dan aliran darah ke otak akan mengakibatkan kecepatan kerja di otak. Hal tersebut akan meningkatkan kewaspadaan dan daya konsentrasi / ketelitian seseorang (Guyton & Hall, 1997).
(22)
4
Hipotesis :
- Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa.
- Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan ketelitian pada pria dewasa.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan rancangan pre-test dan post-test.
Data yang diukur adalah Johnson Pascal Test untuk mengukur kewaspadaan dalam detik, dan Addition Test untuk mengukur ketelitian dalam skor, dihitung lima kali berturut-turut pada pria dewasa, sebelum dan sesudah minum minuman teh hijau.
Analisis data menggunakan metoda uji ”t” berpasangan (α=0,05).
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian : Ruang C 405 Universitas Kristen Maranatha Bandung Waktu : bulan Februari - Juni 2010
(23)
41 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa.
Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan ketelitian pada pria dewasa.
5.2. Saran
- Teh memiliki banyak manfaat, oleh karena itu dianjurkan untuk mengonsumsi teh hijau.
- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh minuman teh hijau berdasarkan gender, tingkat intelektual, dan usia berbeda.
- Pada penelitian sebelumnya didapatkan peningkatan waktu reaksi dengan meminum seduhan teh hijau 190 ml.
(24)
42
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2008. http://binjainet.co.cc. 20 Mei 2010.
Anonim. 2009. www.herbalextractpuls.com. 25 Mei 2010.
Andi Nur Alamsyah. 2006. Taklukan penyakit dengan teh hijau. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hal 34-36, 46-48, 106-112.
Daniel S. Wibowo, dr. 2005. Susunan Saraf Pusat. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Hal 21.
DEPKES RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Bakti Husada. Hal 57-58.
DiPiro, J. T., Tailbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L. M. 1999. Pharmacotherapy A Patophysiologic Approach. 6th edition. Vol. 2. USA: Mc Graw Hill. p 1205-07.
FHA. 2004. The effect of caffeine to increase reaction time in the rat during a test
of attention is mediated through antagonism of adenosine A2A receptors.
http://www.find-health-articles.com. 25 Mei 2010.
Fulder, S. 2004. Khasiat teh hijau. Terjemahan Trisno Rahayu Wilujeng. Edisi 1. Jakarta: Presentasi Pustaka. Hal 15, 41-43.
Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 115, 154-158, 186-187.
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 874, 901, 921.
Houssay. 1955. Human Physiology 2nd edition. USA: Mc Graw Hill Company.
Inc. p 873.
Kaplan, H. I. , Saddock, B. J. ,Grebb, J. A. ,1997. Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Edisi 7. Jakarta: Binarupa Aksara. P 589-591, 598-600.
(25)
43
Katzung B. G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2. Edisi 8 Jakarta: EGC. p 57-66, 70-71.
Lipton Institute of Tea. 2007. Caffeine A Harmful or Beneficial Compounds. http://www.lipton.com. 2 Juni 2010.
MAFF. 1998. Survey of caffeine and other methylxanthines in energy drinks and
other caffeine containing products. http://www.teacouncil.co.uk. 20 Mei 2010.
Manthurio, dr., P Nara, dr. 2006. Gangguan kesadaran. Ujung Pandang: Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Hal 121-123.
Martini F.H. 2004. Fundamentals of anatomy and physiology. 6th edition. New York: Pearson Education. p 554-556.
Nemecz, G. 2002. Green Tea. http://www.uspharmacist.com. 20 Mei 2010.
Pengantar Praktikum Farmakologi. 2005. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Pharmacorama. 2000. Antagonists of adenosine – theophylline and caffeine.
http://www.pharmacorama.com. 25 Mei 2010.
Priguna Sidharta. 2005. Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi. Edisi 2. Jakarta: Dian Rakyat. Hal 560.
Sulistyowati Tuminah. 2004. Teh sebagai salah satu sumber antioksidan. http://www.cerminduniakedokteran.com. 2 Juni 2010.
Quirk, R. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd edition. Edinburgh: Tearson education Limited, England. p 75, 201.
Ulkers, W. H. 2008. Caffeine information on tea. http://www.slashtea.com. 2 Juni 2010.
UMMC. 2005. Green tea. http://www.umm.com. 20 Mei 2010.
(1)
2
bermaksud untuk mengetahui efek minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada pria dewasa (Sulistyowati Tuminah, 2008).
1.2 Identifikasi Masalah
- Apakah minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan kewaspadaan.
- Apakah minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan ketelitian.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada pria dewasa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) sebagai senyawa berefek stimulan SSP.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan memperluas pengetahuan tentang tanaman obat khususnya terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
(2)
3
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberi informasi kepada masyarakat agar mengetahui pengaruh minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Formatio retikularis memiliki peran utama dalam kewaspadaan, kelelahan, motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas, dan juga modulasi dari rasa sakit. Pada formatio retikularis terdapat pusat eksitasi dan inhibisi. Bila pusat eksitasi terangsang, maka kewaspadaan akan meningkat, bila pusat inhibisi yang terangsang, maka kewaspadaan akan menurun (Guyton & Hall, 1997).
Kandungan kafein yang terdapat dalam teh hijau akan mengaktivasi pusat eksitasi di formatio retikularis, dengan cara berikatan dengan reseptor adenosin pada permukaan sel tanpa mengaktifkannya (antagonis). Berkurangnya aktivitas adenosin menyebabkan peningkatan aktivitas neurotransmitter dopamin. Hal ini yang mendasari efek stimulan kafein (Katzung, 2007; Howland, 2006), sehingga kewaspadaan akan meningkat. Selain itu, kafein juga menstimulasi jantung dan sistem respirasi sehingga sebagai akibatnya akan terjadi peningkatan suplai oksigen dan aliran darah ke otak. Peningkatan suplai oksigen dan aliran darah ke otak akan mengakibatkan kecepatan kerja di otak. Hal tersebut akan meningkatkan kewaspadaan dan daya konsentrasi / ketelitian seseorang (Guyton & Hall, 1997).
(3)
4
Hipotesis :
- Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa.
- Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan ketelitian pada pria dewasa.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan rancangan pre-test dan post-test.
Data yang diukur adalah Johnson Pascal Test untuk mengukur kewaspadaan dalam detik, dan Addition Test untuk mengukur ketelitian dalam skor, dihitung lima kali berturut-turut pada pria dewasa, sebelum dan sesudah minum minuman teh hijau.
Analisis data menggunakan metoda uji ”t” berpasangan (α=0,05).
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian : Ruang C 405 Universitas Kristen Maranatha Bandung Waktu : bulan Februari - Juni 2010
(4)
41 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan kewaspadaan pada pria dewasa.
Minum minuman teh hijau (Camellia sinensis L.) meningkatkan ketelitian pada pria dewasa.
5.2. Saran
- Teh memiliki banyak manfaat, oleh karena itu dianjurkan untuk mengonsumsi teh hijau.
- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh minuman teh hijau berdasarkan gender, tingkat intelektual, dan usia berbeda.
- Pada penelitian sebelumnya didapatkan peningkatan waktu reaksi dengan meminum seduhan teh hijau 190 ml.
(5)
42
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2008. http://binjainet.co.cc. 20 Mei 2010.
Anonim. 2009. www.herbalextractpuls.com. 25 Mei 2010.
Andi Nur Alamsyah. 2006. Taklukan penyakit dengan teh hijau. Jakarta: Agro Media Pustaka. Hal 34-36, 46-48, 106-112.
Daniel S. Wibowo, dr. 2005. Susunan Saraf Pusat. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Hal 21.
DEPKES RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Bakti Husada. Hal 57-58.
DiPiro, J. T., Tailbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L. M. 1999. Pharmacotherapy A Patophysiologic Approach. 6th edition. Vol. 2. USA: Mc Graw Hill. p 1205-07.
FHA. 2004. The effect of caffeine to increase reaction time in the rat during a test of attention is mediated through antagonism of adenosine A2A receptors. http://www.find-health-articles.com. 25 Mei 2010.
Fulder, S. 2004. Khasiat teh hijau. Terjemahan Trisno Rahayu Wilujeng. Edisi 1. Jakarta: Presentasi Pustaka. Hal 15, 41-43.
Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Hal 115, 154-158, 186-187.
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 874, 901, 921.
Houssay. 1955. Human Physiology 2nd edition. USA: Mc Graw Hill Company. Inc. p 873.
Kaplan, H. I. , Saddock, B. J. ,Grebb, J. A. ,1997. Sinopsis Psikiatri Jilid Satu. Terjemahan Widjaja Kusuma. Edisi 7. Jakarta: Binarupa Aksara. P 589-591, 598-600.
(6)
43
Katzung B. G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2. Edisi 8 Jakarta: EGC. p 57-66, 70-71.
Lipton Institute of Tea. 2007. Caffeine A Harmful or Beneficial Compounds. http://www.lipton.com. 2 Juni 2010.
MAFF. 1998. Survey of caffeine and other methylxanthines in energy drinks and other caffeine containing products. http://www.teacouncil.co.uk. 20 Mei 2010. Manthurio, dr., P Nara, dr. 2006. Gangguan kesadaran. Ujung Pandang:
Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Hal 121-123.
Martini F.H. 2004. Fundamentals of anatomy and physiology. 6th edition. New York: Pearson Education. p 554-556.
Nemecz, G. 2002. Green Tea. http://www.uspharmacist.com. 20 Mei 2010.
Pengantar Praktikum Farmakologi. 2005. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Pharmacorama. 2000. Antagonists of adenosine – theophylline and caffeine. http://www.pharmacorama.com. 25 Mei 2010.
Priguna Sidharta. 2005. Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi. Edisi 2. Jakarta: Dian Rakyat. Hal 560.
Sulistyowati Tuminah. 2004. Teh sebagai salah satu sumber antioksidan. http://www.cerminduniakedokteran.com. 2 Juni 2010.
Quirk, R. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd edition. Edinburgh: Tearson education Limited, England. p 75, 201.
Ulkers, W. H. 2008. Caffeine information on tea. http://www.slashtea.com. 2 Juni 2010.
UMMC. 2005. Green tea. http://www.umm.com. 20 Mei 2010.