Konvergensi IFRS_PSAK : Volatilitas Laba dan Biaya Modal Ekuitas (Studi Empiris pada Industri Perbankan di Indonesia).

(1)

vi ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh dari volatilitas laba dan proses konvergensi IFRS-PSAK terhadap biaya modal ekuitas di Industri Perbankan di Indonesia. Biaya modal ekuitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Capital Asset Pring Model (CAPM).

Dari populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, diambil secara acak sebanyak dua puluh dua perusahaan yang memiliki data laporan keuangan lengkap selama rentang periode 2008-2013 dan sahamnya aktif diperdagangkan di lantai bursa. Dalam penelitian ini untuk mengestimasi parameter model empiris menggunakan teknik Generalized Least Square (GLS) dengan Random Effect Model.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas laba dan konvergensi IFRS-PSAK memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap biaya modal ekuitas. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin volatile labanya dan sahamnya semakin beresiko, maka biaya modal ekuitas perusahaan tersebut semakin turun. Apabila IFRS semakin diterapkan ke dalam PSAK maka akan berpengaruh terhadap penurunan biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Selain itu, proses konvergensi IFRS memiliki peran memperkuat pengaruh volatilitas laba terhadap penurunan biaya modal ekuitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEI.


(2)

vii ABSTRACT

This study aims to provide empirical evidence related to the influence of earnings volatility and IFRS-PSAK convergence on the cost of equity. The proxy to measure cost of equity in this study is using Capital Asset Pricing Model (CAPM).

From the total of population of banking firms that listed in BEI, this study took as many as 22 banking firms obtained from the Indonesia Stock Exchange database with randomly includes data published financial statements and stock prices between prior period (2008-2013). To estimate parameter empirical model in this study use Generalized Least Square (GLS) with Random Effect Model.

The results shows that there is a negative impact between earnings volatility and cost of equity. This result indicates that if earnings in a banking firm has higher volatility, then cost of equity become decreased. The IFRS-PSAK convergence also has decreased the cost of equity. In addition, the IFRS-PSAK convergence could affect to increase the influence of earnings volatility on the cost of equity.


(3)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.5Sistematika Pembahasan... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity) ... 9

2.1.2 Konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standards)-PSAK ... 13

2.1.3 Volatilitas Laba ... 17

2.2 Rerangka Model Penelitian ... 19

2.3 Model Penelitian ... 19

2.3.1 Model 1a: Pengaruh Volatilitas Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas - Sebelum Mempertimbangkan Pengaruh Konvergensi IFRS ... 20

2.3.2 Model 2a: Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Biaya Modal Ekuitas-Pengaruh Secara Langsung ... 20


(4)

x 2.3.3 Model 3a: Pengaruh Volatilitas Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas

- Setelah Mempertimbangkan Pengaruh Konvergensi IFRS ... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Objek Penelitian, Populasi, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 28

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 28

3.2.2 Teknik Analisis ... 28

3.2.2.1 Pemilihan Pemodelann Data Panel yang Tepat ... 30

3.2.2.2 Uji Asumsi ... 31

3.2.2.2.1 Heteroskedastisitas ... 32

3.2.2.2.2 Multikolinearitas ... 34

3.2.2.2.3 Autokorelasi ... 35

3.2.2.3 Uji Hipotesis ... 37

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 40

3.3.1 Biaya Modal Ekuitas (COE) ... 40

3.3.2 Konvergensi IFRS ke dalam PSAK (KONV) ... 41

3.3.3 Volatilitas Laba (EARNVOL) ... 42

3.3.4 Variabel Kontrol ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 46

4.1 Statistik Deskriptif ... 46

4.1.1 Data Variabel Biaya Modal Ekuitas (COE) ... 46

4.1.2 Data Variabel Volatilitas Laba (EARNVOL) ... 47

4.1.3 Data Variabel Konvergensi IFRS ke dalam PSAK (KONV) ... 48

4.1.4 Data Variabel Kontrol (SIZE & LEV) ... 48

4.2 Hasil Uji Hipotesis ... 48

4.2.1 Pemilihan Model Data Panel ... 48

4.2.2 Hasil Uji Pengaruh Volatilitas Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas ... 50


(5)

xi 4.2.3 Hasil Uji Pengaruh Konvergensi IFRS-PSAK Terhadap Biaya

Modal Ekuitas ... 51

4.2.4 Hasil Uji Pengaruh Secara Tidak Langsung dari Proses Konvergensi IFRS-PSAK Terhadap Volatilitas Laba dan Biaya Modal Ekuitas ... 52

4.3 Pembahasan ... 53

4.3.1 Pengaruh Volatilitas Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas ... 53

4.3.2 Pengaruh Konvergensi IFRS-PSAK terhadap Biaya Modal Ekuitas ... 54

4.3.3 Pengaruh Secara Tidak Langsung dari Proses Konvergensi IFRS-PSAK Terhadap Volatilitas Laba dan Biaya Modal Ekuitas ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 59

5.3 Saran ... 60

DAFTAR REFERENSI ... 61


(6)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konvergensi IFRS-PSAK ... 15

Tabel 3.2 Kriteria Uji Durbin Watson... 36

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 47


(7)

xiii DAFTAR GAMBAR


(8)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Biaya modal ekuitas merupakan salah satu komponen biaya yang penting bagi perusahaan yang dapat berdampak pada keputusan investasi. Karena biaya modal ekuitas merupakan biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal tingkat pengembalian yang telah ditentukan bagi para penanam modal (Gitman, Lawrence J. & Zutter, 2012: 365). Menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan dan penurunan biaya modal ekuitas karena akan berpengaruh bagi nilai perusahaan.

Salah satu faktor yang dianggap berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas perusahaan adalah volatilitas laba. Kim et. al (2001) mengungkapkan bahwa volatilitas laba merupakan proksi dari risiko bisnis perusahaan. Semakin tinggi risiko bisnis suatu perusahaan maka dapat mempengaruhi harga saham dan biaya modal ekuitasnya. Perusahaan dengan volatilitas laba yang rendah atau lebih stabil dapat lebih diprediksi tingkat pengembalian (return) sahamnya dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki volatilitas laba yg tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Gode dan Mohanram (2001), menunjukan bahwa semakin meningkatnya volatilitas laba, leverage, resiko sistematis (beta) dan tidak sistematis dapat meningkatkan biaya modal ekuitas. Namun lain halnya dengan Bhattacharya et al (2003) yang menemukan apabila di suatu negara rata-rata


(9)

2 perusahaannya memiliki laba yang stabil maka akan meningkatkan biaya modal yang dikeluarkan perusahaan menjadi tinggi.

Di sisi lain, Indonesia saat ini sedang melaksanakan program konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) ke dalam standar akuntansi lokal (SAK). Dalam SAK per 1 Juni 2012, Mardiasmo menyatakan bahwa salah satu manfaat dari proses konvergensi IFRS ke dalam PSAK diharapkan dapat mengurangi biaya modal perusahaan (IAI, 2012). Sehingga, pada tahun 2011-2012 beberapa aturan PSAK diubah dan disahkan sesuai dengan aturan IFRS oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Didalam perkembangannya, beberapa peneliti yang fokus dalam dampak dari adopsi IFRS di luar negeri terhadap biaya modal ekuitas masih menjadi perdebatan. Di dalam penelitiannya, Li (2010) mengungkapkan bahwa perusahaan yang diwajibkan untuk menerapkan IFRS di Uni Eropa dalam laporan keuangannya dapat menurunkan biaya modal ekuitas sebesar 47 basis poin. Sedangkan Lee et al. (2008) mengatakan bahwa adopsi IFRS di negara-negara Eropa tidak berdampak signifikan terhadap penurunan biaya modal ekuitas, kecuali untuk perusahaan yang berbasis di Inggris dan telah menerapkan equity-based financing dan kualitas pengungkapan yang lebih tinggi. Namun, Indonesia sendiri menganut strategi konvergensi IFRS dibandingkan dengan strategi Full Adoption. Oleh karenanya, dampak dari konvergensi IFRS di Indonesia dapat memiliki perbedaan dengan negara-negara yang menggunakan strategi Full Adoption.

Dalam SAK per 1 Juni 2012, Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI, Sinaga, mengemukakan bahwa dampak dari konvergensi IFRS menyebabkan


(10)

3 SAK saat ini bersifat principles based, banyak menggunakan Nilai Wajar (fair value), memerlukan proffesional judgement, dan semakin banyak pengungkapan (IAI, 2012). Menurut Scott (2012, p. 247), apabila nilai wajar diterapkan dalam instrumen keuangan dan derivatif, maka industri keuangan merupakan industri yang paling terkena dampaknya.

Telah menjadi perbincangan dikalangan praktisi dan para peneliti di Indonesia (Susilowati et.al, 2014) bahwa Industri Keuangan dianggap paling terkena dampak dari proses konvergensi tersebut. Salah satu penyebabnya yaitu adanya revisi mengenai pengungkapan dalam instrumen keuangan oleh entitas yang memiliki akuntabilitas publik. Aturan mengenai penyajian, pengukuran, dan pengakuan instrumen keuangan telah disahkan dalam PSAK 50 & 55 yang berkiblat pada IAS 32 & 39, namun untuk aturan mengenai pengungkapan instrumen keuangan telah disahkan dalam PSAK 60 yang berkiblat pada aturan IFRS 7 dan efektif berlaku sejak 1 Januari 2012. IAS (International Accounting Standard) dan IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan aturan yang diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standard Board).

Transaksi berupa instrumen keuangan ini sering muncul dalam Industri Keuangan, termasuk didalamnya entitas perbankan. Adapun keuntungan dan kerugian yang timbul dari adanya transaksi intrumen keuangan akan disajikan ke dalam laporan laba rugi komprehensif (PSAK 60 Par 21, IAI, 2012) dan akan muncul pada laporan posisi keuangan entitas tersebut. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi pengakuan, penyajian, dan pengungkapan laba rugi operasional entitas tersebut.


(11)

4 Berbagai penemuan tersebut menjadikan topik biaya modal ekuitas menjadi menarik, ditambah dengan adanya proses konvergensi IFRS yang baru diterapkan di Indonesia dan dampaknya terhadap industri perbankan di Indonesia. Namun, sejauh telaah literatur yang dilakukan, pengujian terhadap biaya modal ekuitas masih dilakukan secara parsial, yaitu antara volatilitas laba terhadap biaya modal ekuitas dan antara pengaruh adopsi IFRS terhadap biaya modal ekuitas. Sehingga perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu menguji adanya peran moderasi konvergensi IFRS-PSAK yang dapat mempengaruhi hubungan volatilitas laba terhadap biaya modal ekuitas pada industri perbankan yang tercatat dalam Bursa Efek di Indonesia selama periode penelitian ini dilakukan.

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian- penelitian sebelumnya, yaitu: pertama, masih beragamnya hasil temuan mengenai pengaruh volatilitas laba terhadap biaya modal ekuitas. Kedua, kebanyakan penelitian terdahulu di luar negeri lebih banyak membahas faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal ekuitas dari volatilitas laba saja tanpa mempertimbangkan adanya pengaruh konvergensi IFRS didalamnya. Mayoritas penelitian di luar negeri di bidang IFRS meneliti dampak dari proses adopsi IFRS, bukan konvergensi IFRS.

Ketiga, sejauh literatur yang dilakukan, penelitian di Indonesia yang mengulas tentang konvergensi IFRS ke dalam PSAK masih fokus pada


(12)

standar-5 standar aturan PSAK tertentu dan melihat dampaknya dari berbagai teori selain biaya modal ekuitas ketimbang melihat tren konvergensi secara keseluruhan.

Sehingga dalam penelitian ini bermaksud untuk memperluas penelitian-penelitian empiris sebelumnya dengan mengkaji bagaimana pengaruh dari adanya volatilitas laba terhadap biaya modal ekuitas selama periode konvergensi IFRS ke dalam PSAK pada industri perbankan yang tercatat dalam Bursa Efek di Indonesia.

Secara spesifik, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah volatilitas laba berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas pada perusahaan perbankan yang listed di BEI

2. Apakah konvergensi IFRS berpengaruh terhadap biaya modal ekuitas pada perusahaan perbankan yang listed di BEI

3. Bagaimana pengaruh proses konvergensi IFRS-PSAK terhadap hubungan volatilitas laba pada biaya modal ekuitas secara tidak langsung pada perusahaan perbankan yang listed di BEI

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan bukti empiris mengenai:

1. Pengaruh volatilitas laba terhadap biaya modal ekuitas pada perusahaan perbankan yang listed di BEI


(13)

6 2. Pengaruh konvergensi IFRS terhadap biaya modal ekuitas pada perusahaan

perbankan yang listed di BEI

3. Pengaruh secara tidak langsung dari proses konvergensi IFRS-PSAK terhadap volatilitas laba dan biaya modal ekuitas pada perusahaan perbankan yang listed di BEI

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: Bagi Pengguna Laporan Keuangan dan Entitas Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu entitas perbankan di Indonesia untuk memperhatikan faktor-faktor yang dianggap penting dalam perubahan kenaikan atau penurunan biaya modal ekuitas dan dampak dari konvergensi PSAK ke dalam PSAK terhadap biaya modal ekuitas tersebut. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu para pengguna laporan keuangan, khususnya para investor dalam menilai kondisi entitas perbankan di Indonesia melalui volatilitas laba yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Para investor diharapkan dapat berhati-hati apabila melakukan investasi di perusahaan yang memiliki volatilitas laba yang tinggi karena dapat berpengaruh terhadap risiko perusahaan.

Bagi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

Penemuan dalam uji empiris yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi bagi Dewan Standar Akuntansi Keuangan terkait dengan dampak penerapan Konvergensi IFRS ke dalam PSAK terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Industri Perbankan di Indonesia. Apabila dampak dari


(14)

7 konvergensi IFRS ke dalam PSAK memberikan dampak yang tidak baik bagi biaya modal ekuitas yang dikeluarkan perusahaan, maka sebaiknya Dewan Standar Akuntansi Keuangan dapat mempertimbangkan aturan-aturan tersebut untuk dievaluasi apakah aturan tersebut relevan untuk diterapkan di Indonesia.

Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Akuntansi Keuangan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan terkait dengan pengukuran variabel biaya modal ekuitas, volatilitas laba, dan pengukuran konvergensi IFRS di Indonesia, serta pengujian empiris terhadap variabel terkait. Selain itu , diharapkan penemuan dalam penelitian empiris ini dapat digunakan sebagai literatur dan masukan bagi penelitian mendatang yang terkait dengan biaya modal ekuitas, volatilitas laba, dan konvergensi IFRS di Indonesia.

1.5 Sistematika Pembahasan

Penulisan laporan penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang permasalahan penelitian, perumusan masalah, tujuan dan kontribusi dari penelitian, serta sistematika pembahasan


(15)

8 Bab 2 Tinjauan Pustaka, Rerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi biaya modal ekuitas, metode dalam perhitungan biaya modal ekuitas, volatilitas laba, proses konvergensi IFRS ke dalam PSAK di Indonesia serta variabel lain yang diuji dalam penelitian ini. Selain itu juga dibahas mengenai rerangka pemikiran, model penelitian, dan hipotesis penelitian.

Bab 3 Metode Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan populasi, penetapan sampel penelitian, dan sumber data. Juga akan dibahas secara terinci teknik analisis yang akan digunakan, variabel operasional dalam penelitian, serta metode pengujian model empiris.

Bab 4 Hasil Penelitian

Pada bab berikut akan dibahas hasil pengujian dan pembahasan masing-masing hipotesis berdasarkan model pengujian empiris.

Bab 5 Kesimpulan

Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan, keterbatasan penelitian, implikasi teoritis dan praktis, serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya


(16)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil uji penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan kesimpulan bahwa:

1. Volatilitas laba berpengaruh negatif signifikan terhadap biaya modal ekuitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEI. Semakin besar volatilitas laba, maka biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin turun. Apabila di suatu perusahaan memiliki volatilitas laba yang tinggi, hal ini berarti bahwa saham perusahaan tersebut memiliki tingkat pengembalian (return) sahamnya tidak dapat diprediksi dibandingkan perusahaan yang memiliki laba yang stabil, sehingga dapat mempengaruhi besaran biaya modal ekuitas yang akan dikeluarkan oleh perusahaan kepada para investor. 2. Apabila IFRS semakin diterapkan ke dalam PSAK maka akan berpengaruh

terhadap penurunan biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan, Salah satu penyebabnya dikarenakan laporan keuangan semakin relevan dengan adanya konvergensi IFRS ke dalam PSAK, sehingga dapat menurunkan asimetri informasi di kalangan investor (Petersen & Plenborg, 2006; Healy & Palepu, 2001; Coller & Yohn, 1997 dalam Gode & Mohanram, 2001).

3. Proses konvergensi IFRS memiliki peran memperkuat pengaruh volatilitas laba terhadap penurunan biaya modal ekuitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEI. Dengan demikian, apabila suatu perusahaan perbankan yang


(17)

59 terdaftar di BEI memiliki skala yang semakin besar dengan volatilitas laba yang semakin tinggi serta menerapkan standar akuntansi yang telah dikonvergensi dengan IFRS, maka biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut akan semakin rendah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Peneliti tidak menguji terlebih dahulu apakah model CAPM merupakan proksi yang tepat untuk menggambarkan biaya modal ekuitas di perusahaan perbankan di Indonesia dibandingkan dengan model lainnya. Ketersediaan data di Indonesia merupakan salah satu konsiderasi peneliti untuk menggunakan model CAPM. Selain itu, dalam pengukuran konvergensi IFRS hanya menggunakan satu skala pengukuran saja.

2. Hasil regresi yang dilakukan untuk mendapatkan nilai beta tidak dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu dan hanya mengunakan data harga saham per tahun, tidak menggunakan harga saham harian.

3. Penelitian ini terbatas pada industri perbankan yang listed di BEI, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di generalisir pada industri-industri lainnya, ataupun bank yang tidak listed di BEI.


(18)

60 5.3Saran

Adapun saran-saran yang dari peneliti yaitu: Bagi Entitas Perbankan

Oleh karena volatilitas laba dapat berpengaruh terhadap keputusan investor untuk membeli atau menjual saham perusahaan tersebut dan dapat berpengaruh pada besaran biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan, hendaknya perusahaan perbankan di Indonesia dapat menjaga laba perusahaannya agar tidak memiliki tingkat volatilitas yang tinggi.

Bagi Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Dalam penelitian ini terbukti bahwa konvergensi IFRS-PSAK dapat menurunkan biaya modal ekuitas, sehingga diharapkan kedepannya DSAK dapat segera menyelaraskan standar aturan PSAK yang dapat di adopsi di Indonesia sesuai dengan aturan IFRS. Dan hendaknya aturan IFRS yang akan diadopsi di Indonesia tentunya harus dapat melindungi para investor dan juga dapat meningkatkan relevansi dan reabilitas laporan keuangan.

Bagi Penelitian Mendatang

Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas populasi penelitian dan menguji apakah dampak yang mungkin ditimbulkan dari konvergensi IFRS-PSAK tersebut bagi industri lain, seperti manufaktur, jasa, dan sektor lain, ataupun melakukan pendekatan lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi biaya modal ekuitas.


(19)

61 DAFTAR REFERENSI

Ball, R. & Brown, P. (1968). An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Jurnal of Accounting Research.

Baroroh, Ali. (2013). Analisis Multivariat dan Time Series. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Ben-Nasr, H. & Al-Dakheel, A.M. (2015) The Impact of Earnings Quality on the Cost of Equity: Evidence From Privatized Firms. International Journal of Financial Research, 6, 1, 1923-4031.

Bhattacharya, U., Daouk, H. & Welker, M. (2003) The World Price of Earnings Opacity. The Accounting Review, 78, 641-678

Bradley, Michael, Gregg, A. Jarrel, & Kim. (1984). On the Existence of an Optimal capital Structure: Theory and Evidence. Journal of Finance, 39(3), 857-878.

Callen, Jeffrey L. (1988). Estimating the Cost of Equity Capital Using Tobin’s Q. The Engineering Economist, 33, 4, 349.

Cooper, Donald R., & Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis Volume 2. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Daske, Holger., Hail, Christian Leuz, & Rodrigo Verdi. (2008). Mandatory IFRS Reporting Around the World: Early Evidence on the Economic Concequences. Journal of Accounting Research, 46, 5.


(20)

62 Duh, Hsu, & Alves. (2012). The Impact on IAS 39 on the risk-relevance of earnings volatility: Evidence from foreign banks cross-listed in the USA. Journal of Contemporary Accounting & Economics, 8, 23-38.

Esmaeelzadeh, Ahmadifard, & Boustani. (2012). Identfying the Factors Affecting the Cost of Capital and Determining an Appropriate Model for Calculating the Cost of Capital. Journal of Basic and Applied Scientific Research, 2, 3,2765-2772.

Fama, E. & French, K. (1992). The Cross-Section of Expected Stock Returns. Journal of Finance, 47, 427-65.

Francis, J., LaFond, R., Olsson, P. M., & Schipper, K. (2004) Cost of Equity and Earnings Attributes. The Accounting Review, 79, 4, 967-1010.

Gill, S., Mand, H, S., Sharma, & Mathur, N. (2012). Factor that Influence Financial Leverage of Small Business Firms in India. International Journal of Economics and Finance, 4, 3.

Gitman, Lawrence, J. (2012). Principle of Mangement Finance (13th edition). Pearson Education Limited: England.

Gode, Dan, & Mohanram, Partha. (2001). What affects the implied Cost of Equity?. Working Paper (New York University).

Gode, Dan, & Mohanram, Partha. (2003). Inferring the Cost of Capital Using the Ohlson-Juettner Model. Review of Accounting Studies, 8, 4, 399-431. Gujarati, Damodar N., & Porter, D.C. (2008). Basic Econometrics (5th Edition).

New York: McGraw-Hill.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: Salemba Empat.


(21)

63 Jensen, Michael C. (1978). Some Anomalous Evidence Regarding Market

Efficiency. Journal of Financial Economics,6, 2/3.

Khurana, I. K., & Kim, M. (2003). Relative Value Relevance of Historical Cost vs Fair Value: Evidence from Bank Holding Companies. Journal of Accounting and Public Policy, 22, 19-42.

Kim, C., Kim, S., & Pantzalis, Christos. (2001). Firm Diversification and Earnings Volatility: An Empirical Analysis of U.S. – Based MNCs. American Business Review, 19, 1.

Lee, Edward, Waller, M., & Chritensen, Hans B. (2008) Mandating IFRS: its Impact on the Cost of Equity Capital in Europe. The Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), 978-1-85908-445-8.

Lee, Kwang, & Kwok. (1988). Multinational Corporations vs Domestic Corporations: International Environmental factors and determinants of Capital Structure. Journal of International Business Studies, 19, 2, 195-217.

Li, Siqi. (2010). Does Mandatory Adoption of International Financial Reporting Standards in the European Union Reduce the Cost of Equity Capital?. American Accounting Association, 85, 2, 607-636.

McInnis, J.M. (2007). Are Smoother Earnings Associated With a Lower Cost of Equity Capital?. Unpublished Dissertation, University of Iowa, Faculty of Business, United States.

Michaelas, N., Chittenden, F., & Poutziouris, P. (1999). Financial Policy and Capital Structure Choice in U.K. SMEs: Empirical evidence from company panel data. Small Business Economics, 12, 2, 113-130.


(22)

64 Modigliani, F., & Miller, M. (1958). The Cost of Capital, Corporation Finance and the Theory of Investment. The American Economic Review, 48, 3,261-97.

Nachrowi, D., & Usman, H.. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rezaee Z., Smith & Szendi. (2010). Convergence in Accounting Standards: Insights from Academicians and Practitioners. Advances in Accounting, Incorporating Advances in International Accounting Journal, 26, 142-154. Scott, W. (2012). Financial Accounting Theory (6th edition). Toronto, Ontario:

Prentice Hall.

Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Refika Aditama. Sinaga, Rosita Uli. Update Konvergensi IFRS di Indonesia. Materi Presentasi

pada tanggal 13 Maret 2014 di Plaza Bapindo Jakarta.

Susilowati, E., Sari, R.P., & Sulistyowati, E. (2014). Adopting IFRS: Information Assymetry Banking in Indonesia. Working Paper (Universitas Airlangga Surabaya).

Zorn, Lorie. (2007). Estimating and Comparing the Implied Cost of Equity for Canadian and U.S. Firms. Bank of Canada Review, 1801-9397.


(1)

terdaftar di BEI memiliki skala yang semakin besar dengan volatilitas laba yang semakin tinggi serta menerapkan standar akuntansi yang telah dikonvergensi dengan IFRS, maka biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut akan semakin rendah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Peneliti tidak menguji terlebih dahulu apakah model CAPM merupakan proksi yang tepat untuk menggambarkan biaya modal ekuitas di perusahaan perbankan di Indonesia dibandingkan dengan model lainnya. Ketersediaan data di Indonesia merupakan salah satu konsiderasi peneliti untuk menggunakan model CAPM. Selain itu, dalam pengukuran konvergensi IFRS hanya menggunakan satu skala pengukuran saja.

2. Hasil regresi yang dilakukan untuk mendapatkan nilai beta tidak dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu dan hanya mengunakan data harga saham per tahun, tidak menggunakan harga saham harian.

3. Penelitian ini terbatas pada industri perbankan yang listed di BEI, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat di generalisir pada industri-industri lainnya, ataupun bank yang tidak listed di BEI.


(2)

5.3Saran

Adapun saran-saran yang dari peneliti yaitu: Bagi Entitas Perbankan

Oleh karena volatilitas laba dapat berpengaruh terhadap keputusan investor untuk membeli atau menjual saham perusahaan tersebut dan dapat berpengaruh pada besaran biaya modal ekuitas yang dikeluarkan oleh perusahaan, hendaknya perusahaan perbankan di Indonesia dapat menjaga laba perusahaannya agar tidak memiliki tingkat volatilitas yang tinggi.

Bagi Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Dalam penelitian ini terbukti bahwa konvergensi IFRS-PSAK dapat menurunkan biaya modal ekuitas, sehingga diharapkan kedepannya DSAK dapat segera menyelaraskan standar aturan PSAK yang dapat di adopsi di Indonesia sesuai dengan aturan IFRS. Dan hendaknya aturan IFRS yang akan diadopsi di Indonesia tentunya harus dapat melindungi para investor dan juga dapat meningkatkan relevansi dan reabilitas laporan keuangan.

Bagi Penelitian Mendatang

Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas populasi penelitian dan menguji apakah dampak yang mungkin ditimbulkan dari konvergensi IFRS-PSAK tersebut bagi industri lain, seperti manufaktur, jasa, dan sektor lain, ataupun melakukan pendekatan lain yang diperkirakan dapat


(3)

DAFTAR REFERENSI

Ball, R. & Brown, P. (1968). An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Jurnal of Accounting Research.

Baroroh, Ali. (2013). Analisis Multivariat dan Time Series. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Ben-Nasr, H. & Al-Dakheel, A.M. (2015) The Impact of Earnings Quality on the Cost of Equity: Evidence From Privatized Firms. International Journal of Financial Research, 6, 1, 1923-4031.

Bhattacharya, U., Daouk, H. & Welker, M. (2003) The World Price of Earnings Opacity. The Accounting Review, 78, 641-678

Bradley, Michael, Gregg, A. Jarrel, & Kim. (1984). On the Existence of an Optimal capital Structure: Theory and Evidence. Journal of Finance, 39(3), 857-878.

Callen, Jeffrey L. (1988). Estimating the Cost of Equity Capital Using Tobin’s Q. The Engineering Economist, 33, 4, 349.

Cooper, Donald R., & Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis Volume 2. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Daske, Holger., Hail, Christian Leuz, & Rodrigo Verdi. (2008). Mandatory IFRS Reporting Around the World: Early Evidence on the Economic Concequences. Journal of Accounting Research, 46, 5.


(4)

Duh, Hsu, & Alves. (2012). The Impact on IAS 39 on the risk-relevance of earnings volatility: Evidence from foreign banks cross-listed in the USA. Journal of Contemporary Accounting & Economics, 8, 23-38.

Esmaeelzadeh, Ahmadifard, & Boustani. (2012). Identfying the Factors Affecting the Cost of Capital and Determining an Appropriate Model for Calculating the Cost of Capital. Journal of Basic and Applied Scientific Research, 2, 3,2765-2772.

Fama, E. & French, K. (1992). The Cross-Section of Expected Stock Returns. Journal of Finance, 47, 427-65.

Francis, J., LaFond, R., Olsson, P. M., & Schipper, K. (2004) Cost of Equity and Earnings Attributes. The Accounting Review, 79, 4, 967-1010.

Gill, S., Mand, H, S., Sharma, & Mathur, N. (2012). Factor that Influence Financial Leverage of Small Business Firms in India. International Journal of Economics and Finance, 4, 3.

Gitman, Lawrence, J. (2012). Principle of Mangement Finance (13th edition). Pearson Education Limited: England.

Gode, Dan, & Mohanram, Partha. (2001). What affects the implied Cost of Equity?. Working Paper (New York University).

Gode, Dan, & Mohanram, Partha. (2003). Inferring the Cost of Capital Using the Ohlson-Juettner Model. Review of Accounting Studies, 8, 4, 399-431. Gujarati, Damodar N., & Porter, D.C. (2008). Basic Econometrics (5th Edition).


(5)

Jensen, Michael C. (1978). Some Anomalous Evidence Regarding Market Efficiency. Journal of Financial Economics,6, 2/3.

Khurana, I. K., & Kim, M. (2003). Relative Value Relevance of Historical Cost vs Fair Value: Evidence from Bank Holding Companies. Journal of Accounting and Public Policy, 22, 19-42.

Kim, C., Kim, S., & Pantzalis, Christos. (2001). Firm Diversification and Earnings Volatility: An Empirical Analysis of U.S. – Based MNCs. American Business Review, 19, 1.

Lee, Edward, Waller, M., & Chritensen, Hans B. (2008) Mandating IFRS: its Impact on the Cost of Equity Capital in Europe. The Association of Chartered Certified Accountants (ACCA), 978-1-85908-445-8.

Lee, Kwang, & Kwok. (1988). Multinational Corporations vs Domestic Corporations: International Environmental factors and determinants of Capital Structure. Journal of International Business Studies, 19, 2, 195-217.

Li, Siqi. (2010). Does Mandatory Adoption of International Financial Reporting Standards in the European Union Reduce the Cost of Equity Capital?. American Accounting Association, 85, 2, 607-636.

McInnis, J.M. (2007). Are Smoother Earnings Associated With a Lower Cost of Equity Capital?. Unpublished Dissertation, University of Iowa, Faculty of Business, United States.

Michaelas, N., Chittenden, F., & Poutziouris, P. (1999). Financial Policy and Capital Structure Choice in U.K. SMEs: Empirical evidence from company panel data. Small Business Economics, 12, 2, 113-130.


(6)

Modigliani, F., & Miller, M. (1958). The Cost of Capital, Corporation Finance and the Theory of Investment. The American Economic Review, 48, 3,261-97.

Nachrowi, D., & Usman, H.. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rezaee Z., Smith & Szendi. (2010). Convergence in Accounting Standards: Insights from Academicians and Practitioners. Advances in Accounting, Incorporating Advances in International Accounting Journal, 26, 142-154. Scott, W. (2012). Financial Accounting Theory (6th edition). Toronto, Ontario:

Prentice Hall.

Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Refika Aditama. Sinaga, Rosita Uli. Update Konvergensi IFRS di Indonesia. Materi Presentasi

pada tanggal 13 Maret 2014 di Plaza Bapindo Jakarta.

Susilowati, E., Sari, R.P., & Sulistyowati, E. (2014). Adopting IFRS: Information Assymetry Banking in Indonesia. Working Paper (Universitas Airlangga Surabaya).

Zorn, Lorie. (2007). Estimating and Comparing the Implied Cost of Equity for Canadian and U.S. Firms. Bank of Canada Review, 1801-9397.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS

0 3 62

PENGARUH MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP BIAYA EKUITAS PENGARUH MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP BIAYA EKUITAS (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2013−2014).

0 4 13

MANAJEMEN LABA, BIAYA MODAL EKUITAS DAN PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS MELALUI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

0 3 61

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA ( STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ).

0 1 17

PENDAHULUAN PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA ( STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ).

0 0 13

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.

0 0 7

INDEPENDENSI BOARD, PENGUNGKAPAN SUKARELA, KUALITAS LABA DAN BIAYA MODAL EKUITAS.

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA BIAYA MODAL EKUITAS DENGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN MODAL INTELEKTUAL PADA SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA

1 1 16

Tingkat Profitabilitas, Laba Dan Nilai Ekuitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 16