Pandangan Masyarakat Jepang Terhadap Mitos Boneka Daruma Sebagai Pembawa Keberuntungan.

(1)

SINOPSIS

概略

人形 人間 文化 生ま 美術品 形 一 あ 達磨人

形 日本社会 作 美術品 あ 人形 一 あ 上 日本社

会 ほ 人 幸運 守 信 い 為 日本社会

文化 形 あ 紙 パルプ い 達磨人形

悟 得 為 9 年 黙想 目 足 腕 く 禅宗 仏教僧

イメージ 形 あ 為 達磨人形 腕 足 目 無い

状態 作 い 他 底面 重く い 倒

元 状態 戻 倒 い

達磨 賢明 存在 日本社会 知 い 歴史

達磨 紀元前 5世紀若 く 紀元前 6.世紀 インド 日本へ渡来

日本社会 達磨人形 い 話 達磨 霊体 神 交差 神

伝染病 霊 肥沃 霊等 関係 あ いう神話的 迷信的 要素 含ま

い 時間 流 共 達磨 伝説 日本 広ま

16 世紀 紙 パルプ 作 人形 子供 天然痘

守 為 守 思わ い 為 日本 社会 流行 18

世紀 天然痘 ワクチン 日本 紹介 明治時代 1868 年~


(2)

あ 日本 社会 達磨人形 事業 政治 結婚 他 事業 成功

幸運 守 思 い 達磨人形 正月 時 全国的 伝

統的 守 いう説 あ

時間 流 共 達磨人形 日本 社会 好ま

い あ 記事 中 未 続い い 記載 い

上 毎年 1月 6日 7日 40万人 幸運 探 い 人々

高崎 あ 寺 達磨人形 買い 行 ま 達磨人形 目 塗

い い状態 目 空い い 若 く 目 絵 無い 売 い 購

入者 自分 手 達磨 人形 目 一 一 塗 様 わ

空 い

後 筆者 何人 回答者 日本人 へ 回答 結果

く い 日本人 未 達磨人形 幸運 信 い

く い 日本人 う達磨人形 幸運

信 い 知

回答者 日本人 提供 いく 質問 いく 話題

分 い 第 話題 達磨人形 神話 い 日本人

認識 い あ 第 話題 幸運 象徴 達磨人形 い

話 い 第 話題 達磨人形 幸運 信


(3)

第 話題 達磨人形 神話 現在 日本社会 い 話

い 達磨人形 知 いま ? いう質問 対 回答 挙

何人 回答者 全員 達磨人形 知 い 回答 次

達磨人形 神話 知 いま ? いう質問 聞い ほ

回答者 達磨人形 神話 知 い 回答 回答者 中

達磨人形 神話 知 い 回答者 い 知

全 回答者 日本人 達磨人形 知 い 達磨人形 神話

知 い 全 回答者 あ い

第 話題 幸運 象徴 あ 達磨人形 い あ

関わ 筆者 挙 質問 あ あ 達磨人形

幸運 象徴 ? 様 時 達磨人形 買いま ?

あ 願い あ 時 達磨人形 買いま ? いう質問 対

回答 回答者 い 質問 筆者 達磨人形 幸運 象徴

思わ い回答者 比率 多く 達磨人形 幸運 象徴 思わ

回答者 日本社会 未 い いう答え 得

第 3 話題 達磨人形 幸運 信 い 日

本社会 い 話 い 何人 回答者 く 回答 知

日本社会 達磨 人形 幸運

科学的 理由 い 迷信 あ ほ


(4)

達磨 人形 幸運 信 い 何人 回

答者 日本社会 達磨人形 持 達磨人形 希望 掛

依頼 作 幸運 成功 来 信 い

上記 書い あ 達磨 人形 い 話題 全体 結論 得

回答者 日本社会 対 研究 結果 達磨人形 幸運

あ 信 い回答者 日本社会 現在多い

信仰 迷信 科学的 理由 い 思 あ

達磨人形 幸運 信 い 回答者 日本社会 何人

い 彼等 自分 文化 あ 歴史 神話 存在 知 い


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR DIAGRAM...x

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1.Latar Belakang...1

1.2.Pembatasan Masalah...3

1.3.Tujuan Penelitian...3

1.4.Metode dan Pendekatan Penelitian...3

1.5.Sistematika Penulisan...6

BAB II MITOS BONEKA DARUMA...7

2.1. Mitos...7

2.2. Mitos Boneka Daruma...9

2.3. Makna Warna Boneka Daruma...13

2.4. Perkembangan Boneka Daruma di Jepang...16

BAB III ANALISIS PANDANGAN MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MITOS BONEKA DARUMA SEBAGAI PEMBAWA KEBERUNTUNGAN...19

3.1.Masyarakat Jepang yang mengetahui Boneka Daruma beserta Mitosnya...20


(6)

3.3.Masyarakat Jepang yang Percaya terhadap Boneka Daruma sebagai Pembawa

Keberuntungan...35

BAB IV KESIMPULAN...48

DAFTAR PUSTAKA...51

LAMPIRAN...xi

SINOPSIS...xv


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1. Bodhidharma...11

Gambar 2.2.2. Daruma...12

Gambar 2.3.1. Macam-macam warna boneka Daruma...15

Gambar 2.4.1. Pembuatan boneka Daruma di Takasaki...18


(8)

DAFTAR DIAGRAM

3.1.1. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 1...20 3.1.2. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 2...21 3.2.1. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 4...25 3.2.2. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 6...29 3.2.3. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 7...29 3.2.4. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 8...31 3.2.5. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 10...35 3.3.1. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 3...36 3.3.2. Diagram presentasi hasil jawaban dari

pertanyaan angket nomor 5...39 3.3.3. Diagram presentasi hasil jawaban dari


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk kebudayaan yang merupakan hasil karya seni manusia adalah boneka (Agnes C Bondar, 2011, p. 1).

Daruma adalah boneka yang berasal dari Jepang dan merupakan salah satu hasil karya seni masyarakat Jepang yang dipercaya sebagai suatu jimat keberuntungan oleh sebagian besar masyarakat Jepang. Boneka ini berbentuk bulat pendek tanpa kaki, tangan, dan mata. Boneka ini juga dibuat berat di bawahnya sehingga jika didorong akan kembali ke posisi semula dan tidak akan jatuh. Boneka daruma ini merupakan perwujudan dari seorang pendeta Budha yang berasal dari India yang bermeditasi selama sembilan tahun hingga ia kehilangan tangan, kaki, juga matanya demi menyelesaikan target meditasi yang ia inginkan.


(10)

2

Boneka Daruma pertama kali dibuat sekitar 300 tahun yang lalu di kota Takasaki di perfektur Gunma. Di sana terdapat sebuah kuil yang bernama Shorinzan, tempat dimana boneka Daruma berasal. Hingga saat ini kota Takasaki merupakan produsen boneka Daruma terbesar. Boneka daruma ini biasanya dijual di kuil-kuil atau di toko penjual souvenir sepanjang tahun. Saat tahun baru boneka Daruma ini biasanya banyak dicari dan dibeli oleh perorangan maupun perusahaan yang berharap dapat meraih cita-cita maupun tujuan mereka dalam hidup maupun dalam berbisnis. Saat dijual, boneka Daruma ini belum dilukis pada bagian matanya, bagian mata dibiarkan kosong. Terlihat mengherankan dan ngeri tetapi boneka daruma ini memang sengaja dijual tanpa gambar dibagian mata karena sang pembelilah yang akan menggambar mata pada boneka Daruma tersebut.

Pada saat kita menetapkan suatu tujuan, cita-cita ataupun permohonan, biasanya kita mulai menggambarkan mata boneka Daruma yang sebelah kiri, dan setelah tujuan, cita-cita ataupun permohonan sudah terwujud baru kita menggambarkan mata disisi yang lainnya. Dan setelah itu biasanya sang pemilik boneka Daruma tersebut membawa boneka Daruma tersebut ke kuil untuk dibakar. Para pelajar di Jepang biasanya membeli boneka daruma ini untuk sebuah permohonan agar mereka bisa lulus ujian atau masuk ke sekolah yang mereka tuju.

Umumnya boneka Daruma berwarna merah, namun ada beberapa warna lagi seperti warna putih, biru, kuning, mas, hitam, dan lain sebagainya yang masing-masing warnanya memiliki makna yang berbeda-beda. Banyak orang di


(11)

3

Jepang yang percaya akan hal tersebut, banyak yang percaya bahwa boneka Daruma ini sebagai pembawa keberuntungan dan sekaligus pemberi semangat.

Dan setelah melihat hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan.

1.2. Pembatasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dibatasi dalam hal pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan. Data analisis diambil melalui survey terhadap masyarakat Jepang.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin memberikan pemahaman kepada pembaca agar para pembaca dapat memahami bagaimana pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma.

1.4.Metode dan Pedekatan Penelitian

Metode dalam pengertian yang lebih luas diartikan sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab-akibat. Metode yang penulis gunakan ialah Metode Survey. Pengertian metode angket menurut Arikunto, angket adalah “pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui” (Widisudharta, mengutip dari buku


(12)

4

yang di tulis oleh Arikunto). Selanjutnya angket menurut Suharsimi Arikunto, dapat dibedakan menjadi:

1. Angket terbuka yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Angket terbuka dipergunakan apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden.

2. Angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (V) pada kolom atau tempat yang sesuai.

3. Angket campuran yaitu gabungan antara angket terbuka dengan angket tertutup (Metode Pengumpulan Data dengan Kuisioner pada Penelitian Kuantitatif Chap 7).

Pendekatan didefinisikan sebagai cara-cara menghampiri objek penelitian, atau langkah pertama dalam mewujudkan tujuan penelitian. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Dimana fenomenologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Menurut arti kata fenomenologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebuah fenomena atau sesuatu yang tampak. Dikatakan juga bahwa setiap penelitian atau setiap karya yang membahas cara penampakan segala sesuatu itu sudah merupakan suatu fenomenologi. Dengan fenomenologi kita dapat menjelaskan cara penampakan khusus dari suatu benda, makhluk hidup, dan


(13)

5

makhluk insani. Maka dari itu fenomenologi dapat dijalankan dalam berbagai wilayah seperti wilayah benda, binatang, dan wilayah manusia. Selain itu kita juga dapat menggunakan fenomenologi dalam unsur yang berkaitan dengan perasaan. Pada dasarnya fenomenologi merupakan sesuatu yang dikhayati melalui suatu kesadaran. Dalam arti yang luas fenomenologi diartikan sebagai cakupan bermacam-macam cara yang digunakan untuk menjelaskan suatu fenomen-fenomen maupun segala sesuatu yang tampak. (Fenomenologi Eksistensial, 1987. p. 3).

Fenomenologi dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan realitas yang tampak. Pengalaman intuitif dari suatu fenomena dimanfaatkan fenomenologi, untuk menjelaskan sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, yang dianggap sebagai titik awal dari suatu usaha yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran suatu hakekat dari sebuah pengalaman dan hakekat dari sesuatu yang kita alami. Dalam pandangan fenomenologis kita bisa mencoba untuk memahami arti dari suatu peristiwa yang berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam suatu situasi tertentu. Arti dari suatu fenomena itu tergantung pada sejarah dan bukan merupakan sesuatu yang statis. Fenomenologi merupakan sesuatu yang menjelaskan suatu realitas yang di hasilkan dari suatu gejala dari realitas itu sendiri. Cara berpikir fenomenologi ditekankan dengan pengamatan terhadap gejala-gejala dari suatu benda. Suatu benda menjadi ada dikarenakan oleh suatu gejala yang di tumbulkan dari benda itu sendiri dan manusia hanya menangkap gejala-gejala tersebut. Suatu benda menceritakan tentang dirinya dengan menunjukan ragam gejala. Dan dengan


(14)

6

menangkap gejala tersebut kita dapat mengetahui esensi dari suatu benda. (M. Fajar Shidiq, 2012.)

1.5.Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh karya tulis yang sistematis, maka penulis menguraikan penelitian ini dalam empat bab.

Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan lima anak bab, yaitu latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode dan pendekatan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II berisikan empat anak bab, yaitu tentang mitos, mitos boneka daruma, makna warna boneka daruma, serta perkembangan boneka daruma di jepang.

Bab III hasil analisis pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan..

Bab IV merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan juga melampirkan daftar pustaka, beserta sinopsis.


(15)

48 BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penyebaran angket kepada para responden (masyarakat Jepang) yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan sekaligus untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca agar para pembaca dapat memahami bagaimana pandangan masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan, maka penulis dapat mengetahui seberapa banyak orang yang percaya terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan, dan seberapa banyak orang yang tidak percaya terhadap boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan dan dapat menyimpulkan hal tersebut.

Dari beberapa pertanyaan yang penulis ajukan kepada beberapa responden (masyarakat jepang), penulis mengkategorikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kedalam beberapa point pembahasan. Point pertama membicarakan tentang masyarakat Jepang yang mengetahui boneka daruma beserta mitosnya, point kedua mengenai boneka daruma simbol pembawa keberuntungan, point ketiga mengenai masyarakat jepang yang percaya terhadap boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan.

Point pertama yang membicarakan tentang masyarakat jepang yang mengetahui boneka daruma beserta mitosnya. Dari beberapa responden yang memberikan jawabannya atas pertanyaan (apakah anda mengetahui boneka


(16)

49

daruma?), mereka semua mengetahui boneka daruma. Kemudian pada saat di berikan pertanyaan (apakah anda mengetahui tentang mitos boneka daruma?) sebagian besar dari mereka menjawab tidak tahu mitos boneka daruma. Ada juga diantara mereka yang mengetahui mitos boneka daruma. Dari sini dapat diketahui bahwa semua responden (masyarakat Jepang) mengetahui boneka daruma tetapi tidak semua mengetahui tentang mitos boneka daruma tersebut.

Point kedua yang membicarakan tentang boneka daruma simbol pembawa keberuntungan. Dari beberapa responden yang memberikan jawabannya atas beberapa pertanyaan yang penulis ajukan berkaitan dengan hal tersebut seperti; menurut anda apakah boneka daruma merupakan simbol keberuntungan, pada saat seperti apa anda membeli boneka daruma, kemudian apakah membeli boneka daruma saat mempunyai suatu keinginan. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut penulis mendapatkan jawaban bahwa masih ada beberapa responden (masyarakat Jepang) yang menganggap boneka daruma sebagai simbol keberuntungan meskipun presentasi angka menunjukan lebih besar yang tidak menganggap boneka daruma sebagai simbol pembawa keberuntungan.

Point ketiga yang membicarakan tentang masyarakat jepang yang percaya terhadap boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan. Dapat diketahui dari beberapa jawaban yang diberikan oleh beberapa responden menyatakan bahwa sebagian besar dari mereka tidak percaya kalau boneka daruma dapat membawa keberuntungan karena bagi mereka hal seperti itu adalah takhayul dan tidak mempunyai dasar ilmiah. Namun bagi beberapa responden (masyarakat jepang) yang percaya kalau boneka daruma dapat membawa


(17)

50

keberuntungan, itu dikarenakan mereka percaya dengan memiliki, atau dengan menggatungkan harapan, atau dengan membuat permohonan pada boneka daruma mereka akan memdapat keberuntungan atau sebuah keberhasilan.

Dari beberap paparan mengenai boneka daruma diatas penulis menarik kesimpulan secara keseluruhan bahwa berdasarkan hasil penelitian terhadap responden (masyarakat Jepang) meskipun beberapa responden (masyarakat jepang) tidak percaya terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan di karenakan mereka menganggap hal mengenai kepercayaan tersebut merupakan suatu takhayul dan tidak memiliki dasar ilmiah, tetapi masih ada beberapa responden (masyarakat jepang) yang percaya terhapad mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan dikarenakan mereka mengetahui dan mengakui keberadaan sejarah dan mitos-mitos yang ada dalam kebudayaan mereka dan mereka pun mempercayai dan meyakini hal-hal yang berkaitan dengan boneka daruma tersebut.


(18)

xix

RIWAYAT HIDUP PENULIS

NAMA : Oktaviani Yesi Lestari

JENIS KELAMIN : Perempuan

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Cianjur, 23 Oktober 1990

ALAMAT : Kp. Ciendog Rt. 03/ Rw. 07 Kertajaya – Ciranjang – Cianjur – Jawa Barat

NAMA AYAH : Rustandi Elasar Attap

NAMA IBU : Triyati Sumiakingsih Yonam

AGAMA : Protestan

EMAIL : [email protected] [email protected]

PENDIDIKAN :

2005 – 2008 SMA NEGERI 1 CIRANJANG – CIANJUR 2002 – 2005 SMP NEGERI 1 CIRANJANG – CIANJUR 1996 – 2002 SD NEGERI GUNUNG HALU 2 CIANJUR


(19)

51

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bertens, K. 1987. Fenomenologi Ekstensial. PT. Gramedia, Jakarta

Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. KANISIUS, Deresan, Yogyakarta

Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Grafindo Media Pratama, Bandung.

Waluya, Bagja. Juni 2007. Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. PT. Setia Purna Inves, Bandung.

Situs :

Bondar, Agnes C. (11 Juli 2011). Fungsi Boneka Daruma Bagi Masyarakat Jepang Nihon Shakai no Tame no Daruma Ningyou no Kinou, 2011. 15 Februari 2014. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27313/4/ChapterI.pdf

CACA4EVER’s. (2014). Culture Doll of Luck. 15 Februari 2014. http://caca4ever.blogspot.com/2014/02/j-culture-doll-of-luck.html

ERIZAWATI’s. (2011). Boneka Daruma : Simbol Pantang Menyerah. 17 februari 2014.

http://erizawati.wordpress.com/2011/12/19/boneka-daruma-simbol-pantang-menyerah/

JAPANESESTATION’s. (n.d.). Tentang Daruma. 18 februari 2014.

http://japanesestation.com/boneka-daruma-jimat-tahun-baru-yang-populer-di-jepang/


(20)

52

KBBI’s Mitos.(n.d.). 20 November 2014. http://kbbi.web.id/mitos

ONMARKPRODUCTION’s. (Desember 1999). Daruma. 19 Februari 2014. http://www.onmarkproductions.com/html/daruma.shtml

PANDUANSKRIPSI's. (n.d.). Metode Pengumpulan Data dengan Kuisioner pada Penelitian Kuantitatif. 20 Februari 2014. http://panduanskripsi.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitian-kuantitatif/

RIANGOLDFILE’s. (2011). Bodhidharma and the martial arts. 15 Februari 2014. http://riangold.files.wordpress.com/2011/06/bodhidharma_and_the_martial_arts8 d75b87604b4e088b5a3.jpg

Sidik M, Fajar. (7 Juni 2012). Pendekatan Fenomenologi. 2012. 2 Desember 2014. http://mfsfpsi08.web.unair.ac.id/artikel_detail47851PSIKOLOGIPENDEKATAN%20FE NOMENOLOGI.html

STORESHOPPING’s. (n.d.). Macam-macam warna Boneka Daruma. 20 Februari 2014. http://store.shopping.yahoo.co.jp/gppro/d-c9.html

WIDISUDHARTA's. (n.d.). Metode Penelitian Skripsi. 20 Februari 2014. http://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html

WELOVEDARUMA’s. (2006). About Daruma. 17 Februari 2014. http://www.welovedaruma.com/en/about_daruma.html


(1)

48 BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penyebaran angket kepada para responden

(masyarakat Jepang) yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan

masyarakat Jepang terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa

keberuntungan sekaligus untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca

agar para pembaca dapat memahami bagaimana pandangan masyarakat Jepang

terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan, maka penulis

dapat mengetahui seberapa banyak orang yang percaya terhadap mitos boneka

daruma sebagai pembawa keberuntungan, dan seberapa banyak orang yang tidak

percaya terhadap boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan dan dapat

menyimpulkan hal tersebut.

Dari beberapa pertanyaan yang penulis ajukan kepada beberapa

responden (masyarakat jepang), penulis mengkategorikan pertanyaan-pertanyaan

tersebut kedalam beberapa point pembahasan. Point pertama membicarakan

tentang masyarakat Jepang yang mengetahui boneka daruma beserta mitosnya,

point kedua mengenai boneka daruma simbol pembawa keberuntungan, point

ketiga mengenai masyarakat jepang yang percaya terhadap boneka daruma

sebagai pembawa keberuntungan.

Point pertama yang membicarakan tentang masyarakat jepang yang

mengetahui boneka daruma beserta mitosnya. Dari beberapa responden yang


(2)

49

daruma?), mereka semua mengetahui boneka daruma. Kemudian pada saat di

berikan pertanyaan (apakah anda mengetahui tentang mitos boneka daruma?)

sebagian besar dari mereka menjawab tidak tahu mitos boneka daruma. Ada juga

diantara mereka yang mengetahui mitos boneka daruma. Dari sini dapat diketahui

bahwa semua responden (masyarakat Jepang) mengetahui boneka daruma tetapi

tidak semua mengetahui tentang mitos boneka daruma tersebut.

Point kedua yang membicarakan tentang boneka daruma simbol

pembawa keberuntungan. Dari beberapa responden yang memberikan jawabannya

atas beberapa pertanyaan yang penulis ajukan berkaitan dengan hal tersebut

seperti; menurut anda apakah boneka daruma merupakan simbol keberuntungan,

pada saat seperti apa anda membeli boneka daruma, kemudian apakah membeli

boneka daruma saat mempunyai suatu keinginan. Dari pertanyaan-pertanyaan

tersebut penulis mendapatkan jawaban bahwa masih ada beberapa responden

(masyarakat Jepang) yang menganggap boneka daruma sebagai simbol

keberuntungan meskipun presentasi angka menunjukan lebih besar yang tidak

menganggap boneka daruma sebagai simbol pembawa keberuntungan.

Point ketiga yang membicarakan tentang masyarakat jepang yang

percaya terhadap boneka daruma sebagai pembawa keberuntungan. Dapat

diketahui dari beberapa jawaban yang diberikan oleh beberapa responden

menyatakan bahwa sebagian besar dari mereka tidak percaya kalau boneka

daruma dapat membawa keberuntungan karena bagi mereka hal seperti itu adalah

takhayul dan tidak mempunyai dasar ilmiah. Namun bagi beberapa responden


(3)

50

keberuntungan, itu dikarenakan mereka percaya dengan memiliki, atau dengan

menggatungkan harapan, atau dengan membuat permohonan pada boneka daruma

mereka akan memdapat keberuntungan atau sebuah keberhasilan.

Dari beberap paparan mengenai boneka daruma diatas penulis menarik

kesimpulan secara keseluruhan bahwa berdasarkan hasil penelitian terhadap

responden (masyarakat Jepang) meskipun beberapa responden (masyarakat

jepang) tidak percaya terhadap mitos boneka daruma sebagai pembawa

keberuntungan di karenakan mereka menganggap hal mengenai kepercayaan

tersebut merupakan suatu takhayul dan tidak memiliki dasar ilmiah, tetapi masih

ada beberapa responden (masyarakat jepang) yang percaya terhapad mitos boneka

daruma sebagai pembawa keberuntungan dikarenakan mereka mengetahui dan

mengakui keberadaan sejarah dan mitos-mitos yang ada dalam kebudayaan

mereka dan mereka pun mempercayai dan meyakini hal-hal yang berkaitan


(4)

xix

RIWAYAT HIDUP PENULIS

NAMA : Oktaviani Yesi Lestari

JENIS KELAMIN : Perempuan

TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Cianjur, 23 Oktober 1990

ALAMAT : Kp. Ciendog Rt. 03/ Rw. 07 Kertajaya – Ciranjang – Cianjur – Jawa Barat

NAMA AYAH : Rustandi Elasar Attap

NAMA IBU : Triyati Sumiakingsih Yonam

AGAMA : Protestan

EMAIL : [email protected] [email protected]

PENDIDIKAN :

2005 – 2008 SMA NEGERI 1 CIRANJANG – CIANJUR 2002 – 2005 SMP NEGERI 1 CIRANJANG – CIANJUR 1996 – 2002 SD NEGERI GUNUNG HALU 2 CIANJUR


(5)

51

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Bertens, K. 1987. Fenomenologi Ekstensial. PT. Gramedia, Jakarta

Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. KANISIUS, Deresan, Yogyakarta

Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi : Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Grafindo Media Pratama, Bandung.

Waluya, Bagja. Juni 2007. Sosiologi : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. PT. Setia Purna Inves, Bandung.

Situs :

Bondar, Agnes C. (11 Juli 2011). Fungsi Boneka Daruma Bagi Masyarakat Jepang Nihon Shakai no Tame no Daruma Ningyou no Kinou, 2011. 15 Februari 2014. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27313/4/ChapterI.pdf

CACA4EVER’s. (2014). Culture Doll of Luck. 15 Februari 2014. http://caca4ever.blogspot.com/2014/02/j-culture-doll-of-luck.html

ERIZAWATI’s. (2011). Boneka Daruma : Simbol Pantang Menyerah. 17 februari 2014.

http://erizawati.wordpress.com/2011/12/19/boneka-daruma-simbol-pantang-menyerah/

JAPANESESTATION’s. (n.d.). Tentang Daruma. 18 februari 2014.

http://japanesestation.com/boneka-daruma-jimat-tahun-baru-yang-populer-di-jepang/


(6)

52

KBBI’s Mitos.(n.d.). 20 November 2014. http://kbbi.web.id/mitos

ONMARKPRODUCTION’s. (Desember 1999). Daruma. 19 Februari 2014. http://www.onmarkproductions.com/html/daruma.shtml

PANDUANSKRIPSI's. (n.d.). Metode Pengumpulan Data dengan Kuisioner pada Penelitian Kuantitatif. 20 Februari 2014. http://panduanskripsi.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitian-kuantitatif/

RIANGOLDFILE’s. (2011). Bodhidharma and the martial arts. 15 Februari 2014. http://riangold.files.wordpress.com/2011/06/bodhidharma_and_the_martial_arts8 d75b87604b4e088b5a3.jpg

Sidik M, Fajar. (7 Juni 2012). Pendekatan Fenomenologi. 2012. 2 Desember 2014. http://mfsfpsi08.web.unair.ac.id/artikel_detail47851PSIKOLOGIPENDEKATAN%20FE NOMENOLOGI.html

STORESHOPPING’s. (n.d.). Macam-macam warna Boneka Daruma. 20 Februari 2014. http://store.shopping.yahoo.co.jp/gppro/d-c9.html

WIDISUDHARTA's. (n.d.). Metode Penelitian Skripsi. 20 Februari 2014. http://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html

WELOVEDARUMA’s. (2006). About Daruma. 17 Februari 2014. http://www.welovedaruma.com/en/about_daruma.html