Mitos Naga Dalam Beberapa Animasi Di Jepang.
Universitas Kristen Maranatha 序論
日本 ア メー ン 9 以来発展
日本 社会 生活 浸透 い 日本 ア メ ン
あ 児童 大人 児童 見 あ
997年 放映 ク ー ン ンチ ン いう児童向 ア メ
児童 べ い 思う 内容的 大
人 見 う あ
時代 進 生活様式 くわ く あ 大部市 う
東京 人々 日常生活 単調 嫌気 別 世界 い
見 ア メ 見 人々 精神的 神話的 見
う あ
日本 伝説 あ 神話 あ 傹習信似 支え
あ 伝説神話 多くア メ 題材 邨 挙
い 本論文 烈火 炎 ンボー イン イ 犬夜叉 エ
ク 出 龍 神話産点 見 今析 あ 今析方 記迷今
(2)
Universitas Kristen Maranatha 本論
以下 ア メ 出 龍 逶 述べ 烈火 炎
う 頭 八 あ 体全体 う 覆わ 火
い 龍 烈火 人 龍 い 烈火 詩誌 強い
試 い ンボー い 龍 神龍 描 い
龍 常 人間 頭 叶え く あ 龍 世 育 性筧 世
性筧 二 性筧 有 い 悪い面 出 人間 自己
中心的 場台 あ セイン イ い 龍 体全体 青
い 水 三 頭 描 い ウ
いう主人 水 力 力 持
ウ 先生 ウ 力 無駄
大 い 使う う 考え 滝 中 い 龍 自今 負 詩誌 強い人
間 い あ 犬夜叉 龍 ン 玉 い
ン 玉 いう 人間 世界 霊界 均衡 保 あ 犬夜叉
龍 二 種潁 分 い 一 皇子 ン 玉 作
い 白く小 い龍 悪霊 清 あ う マイ
エ ー 多く 大 い 恐 い龍 人間 う う い
エク 龍 N 龍 地 龍 両方 角
い 両方 龍 性柗 街 あ 人間 性柗 影響
(3)
Universitas Kristen Maranatha 結論
五 ア メ 出 い 龍 見 結果 龍 人 い
叶え 善龍 人間 試 悪龍 あ 龍 性柗 人間
(4)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah 1
1.2 Pembatasan masalah 8
1.3 Tujuan penulisan 8
1.4 Metode dan teknik penulisan 8
1.5 Organisasi penulisan 12-13
BAB II MITOS NAGA
2.1 Asal usul naga 14
2.2 Mistik di Jepang 16
2.3 Mitos naga di Jepang 19
2.3.1 Tipe Naga di Jepang 22
2.3.2 Karakter Naga 25
2.3.3 Elemen naga 25-26
BAB III ANALISIS NAGA DALAM BEBERAPA ANIME
3.1 Naga menurut anime ッカ 烈火 Recca no Honno
(5)
Universitas Kristen Maranatha
3.1.2 Elemen naga 29-30
3.1.3 Karakter naga 30-31
3.2 Naga menurut anime ンボー Dragon ball
3.2.1 Bentuk naga 32
3.2.2 Elemen naga 34
3.2.3 Karakter naga 34-36
3.3 Naga menurut anime イン イ Saint Seiya
3.3.1 Bentuk naga 36
3.3.2 Elemen naga 36
3.3.1 Karakter naga 37-39
3.4 Naga menurut anime 犬夜 Inuyasha
3.4.1 Bentuk naga 39 3.4.2 Elemen naga 40 3.4.3 Karakter naga 41-42 3.5 Naga menurut animeエク X
3.5.1 Bentuk naga 42 3.5.1 Elemen naga 43 3.5.2 Karakter naga 44-47
BAB IV KESIMPULAN 48-52
DAFTAR PUSTAKA SINOPSIS
(6)
(7)
FLAME OF RECCA
DRAGON BALL
SAINT SEIYA
(8)
INUYASHA
X (OVA)
(9)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Anime lahir di Jepang pada tahun 1910, untuk itu saat ini telah banyak anime-anime yang beredar dan mungkin diantara anime-anime tersebut menjadi saling mempengaruhi baik dari segi cerita atau unsur-unsur yang terdapat dalam anime tersebut dengan kehidupan masyarakat Jepang, sebagai contoh anime Crayon Shincan dapat dikatakan bahwa dari kekayaan cita rasa dan aromanya, terkesan bahwa pengarangnya mempunyai pengetahuan psikologi yang mendalam terhadap anime Crayon Shinchan tersebut. Anime ini telah diputar hampir di seluruh dunia dan mendapat respon yang cukup negatif karena terkadang ada unsur pornografi dan dinilai bukan merupakan tontonan yang cukup pantas untuk anak-anak
Dalam sebuah kota megapolis yang sibuk seperti Tokyo, dimana ada 12 juta orang mendukung raksasa ekonomi yaitu Jepang modern dan kebanyakan dari masyarakat modern tidak lagi bisa menikmati pengalaman hidup dengan alam atau secara spiritual, maka orang-orang Jepang berusaha mendapatkan kepuasan spiritual atas usaha-usaha ekonomis seperti produksi media massa,
(10)
Universitas Kristen Maranatha 2
majalah dan televisi atau film yang ditujukan untuk berbagai kalangan. Tidaklah mengherankan bahwa para eksekutif perusahaan produksi film berusaha untuk membuat berbagai produksi baik majalah, film atau anime yang lebih dapat diterima untuk kepuasan spiritual konsumen, dan ternyata film-film bertema supranatural lebih populer dalam dunia hiburan. Hal tersebut dapat ditangkap oleh para pembuat film atau majalah dikarenakan mereka menyadari bahwa dasar dari penyebaran supranatural atau mistik tersebut ada di dalam kultur dan adat istiadat masyarakat Jepang yang berawal dari bermacam-macam mitos yang dipercayai masyarakat Jepang.
Menurut buku yang dijadikan pedoman oleh penulis yakni Mistik Jepang the supernatural and mysterious yang ditulis oleh Catrien Ross, sebagaimana kita ketahui bahwa bangsa Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki kepercayaan kepada hal-hal yang gaib. Hal tersebut dapat terlihat dalam cerita rakyat Jepang. Cerita-cerita tersebut beredar dari mulut ke mulut dan menjadi semacam mitos atau cerita tersebut bukan hanya hasil ciptaan masyarakat Jepang sendiri, akan tetapi ada pula yang merupakan hasil adaptasi dari budaya lain di negara-negara lain di Asia, sebagai contoh dari Cina. Cerita-cerita yang berkembang dan hidup sampai sekarang dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok yakni mitos, legenda dan dongeng. Mitos adalah cerita mengenai dewa dewi. Mitos adalah cerita suatu bangsa tertentu, dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tertentu, asal usul alam semesta,
(11)
Universitas Kristen Maranatha 3
manusia dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti yang mendalam. Legenda adalah cerita rakyat yang berdasar pada peristiwa yang terjadi. Sedangkan dongeng adalah cerita yang tidak nyata atau tidak benar-benar terjadi.
Menurut Yanagita Kunio, dalam bukunya yakni Japaneese Journal of Religious Studies, Jepang memiliki lebih banyak legenda dari negara manapun. Legenda Jepang disebut 伝説 densetsu dan masih hidup sampai sekarang ini. Sedangkan menurut Leech Middleton legenda Jepang ditopang oleh kepercayaan rakyat yang masih dianut secara kuat. Dengan demikian mitos dapat terjadi berdasarkan legenda Jepang yang masih dianggap benar benar terjadi, legenda Jepang tersebut masih didasari pada kepercayaan masyarakat Jepang yang masih dianut secara kuat. Berdasar pada cerita Kojiki misalnya Susanoo Mikoto yang diusir dari langit harus mengalahkan ular berkepala delapan. Tugas itu berhasil dilaksanakan dengan bukti yang diperolehnya berupa sebuah pedang Kusanagi. Keberhasilan Susanoo menjadikannya, mendapat inisiasi atau pengampunan yang menyebabkan ia dapat kembali lagi ke langit dan dapat menikahi perempuan yang terbebas dari cengkeraman ular itu. Hal tersebut menjadi sebuah legenda yang lama kelamaan memunculkan hal hal yang disakralkan sehingga menjadi mitos misalnya hewan hewan sakral seperti serigala, kuda, burung hantu, ular (leech Middleton,1978), atau Dewa Susanoo dan Amaterasu sebagai makhluk yang superior dan lain-lain.
(12)
Universitas Kristen Maranatha 4
Lalu menurut Catherin Ross dalam bukunya yang berjudul Mistik Jepang, dasar bagi penyebaran supranatural di dalam kultur dan adat istiadat masyarakat Jepang berasal dari penciptaan mitos itu sendiri. Cerita Jepang pertama yang bersifat sederhana karena masih berasal dari sejarah Jepang dituturkan dalam dua sejarah tertulis , kojiki atau catatan tentang perkara-perkara kuno, yang ditulis pada tahun 712 dan 日 本 書 紀 nihonshoki atau sejarah tentang Jepang yang ditulis pada tahun 720. Catatan yang merupakan kombinasi dari legenda dan pencampuran cerita yang berkembang dalam masyarakat Jepang dengan sejarah yang memang benar-benar terjadi atau fabrikasi ini merupakan usaha untuk menyatakan silsilah keturunan dan tradisi Jepang.
Mitos Jepang mempunyai susunan yang lengkap mengenai cerita para dewa yang saling berhubungan satu sama lain. Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dulu, yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan secara gaib
(KBBI,1989:589). Kamus Jepang Reikai Shin Kokugo Jiten mendefinisikan mitos sebagai berikut:
神話 古くから伝えら 民族 か 中心 す 物語。
(林四郎1984:507) Shinwa wa furukukara tsutaerareta, sono minzoku no kami wo chuushin to suru monogatari
(13)
Universitas Kristen Maranatha 5
Mitos adalah cerita mengenai dewa suatu bangsa, yang disampaikan dari jaman dahulu.
Kamus Jepang Shinmekai Kokugo Jiten mendefinisikan mitos adalah:
転地 擬人的に説 森羅万像に い 民
族 かつ く 述べ 物語。
(金田一きょうすけ1972:650) Tenchi no sozo wo gijinteki ni setsumei shi shinramanzou ni yadoru tama nosonzai ya minzoku no soshin no katsuyaku wo noberu monogatari
(Kindaichi Kyousuke, 1972:650) Mitos adalah cerita yang menceritakan aktivitas perjuangan nenek moyang dan adanya kepercayaan terhadap arwah atau roh dan mengarahkannya kepada ciptaan alam semesta.
Mitos yang ingin penulis angkat adalah mengenai binatang legenda di Jepang yakni naga. Naga yang berasal dari Cina merupakan binatang legenda yang menggambarkan mengenai segala hal yang dipercaya mengandung kebaikan, pembawa rezeki, penghalau roh jahat dan sering dijadikan penjaga-penjaga di kuil. Adapun mitos lain yang tersebar dalam masyarakat Jepang mengenai naga adalah bila terjadi gerhana bulan maka muncul naga yang menelan bulan dan menyebarkan wabah penyakit melalui saluran air dan mata air. Lalu naga juga dipercaya sebagai dewa tanah untuk menyuburkan tanah pertanian. Patung-patung naga sering dibuat untuk menandakan bahwa dewa tanah telah datang untuk menyuburkan tanah pertanian.
Tema mengenai naga tersebut kerap kali dikemas ke dalam suatu karya berbentuk seni audio visual khas Jepang yakni anime, yang akan penulis
(14)
Universitas Kristen Maranatha 6
gunakan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dilambangkan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, yaitu komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai アニメション.
Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Astro boy, mulai mendapat perhatian publik di Jepang bahkan di seluruh dunia. Walaupun bukan cartoon pertama di dunia, tapi karena kemunculan Astro boy inilah anime-anime di Jepang mulai bermunculan. Aneka anime yang bermunculan tersebut juga membawa tema yang menarik. Sebut saja Naruto tema cerita mengenai mitos rubah berekor 9, atau anime-anime yang penulis gunakan sebagai bahan pembahasan.
Anime dapat dimengerti siapapun yang menikmatinya Pembaca juga dapat mengetahui karakter dan karakteristik binatang gaib yang melegenda dari anime. Penulis tertarik pada anime yang bercerita tentang binatang gaib Dalam pembuatan karya ilmiah ini, penulis lebih tertarik untuk menganalisa
(15)
Universitas Kristen Maranatha 7
binatang gaib yaitu naga yang kemunculannya sudah tidak asing lagi bagi pembaca. Sebetulnya ada film lain yang bertemakan tentang naga namun karena penulis telah terlebih dahulu mengenal dengan pasti anime-anime di atas maka dari itu, untuk melakukan pembahasan tentang naga, penulis akan menganalisa dari anime yang bertemakan tentang naga. Penulis menganggap melalui anime yang akan di analisis, akan ditemukan kesesuaian antara karakter dan karakteristik naga dalam anime dengan yang ada dalam mitos. Anime tersebut adalah: ッ カ 烈 火 Recca no Honno, naga yang muncul
adalah naga yang memiliki karakter menguji, sedangkan naga dalam ラ ン
ボー Dragon Ball adalah naga yang dapat mengabulkan permintaan manusia,
yang dikatakan adalah seekor dewa naga, dia kemudian berubah wujud menjadi seekor naga jahat.. Dalam anime イ ン イ ヤ Saint Seiya ,naga
yang muncul berasal dari air terjun yang merupakan tempat tinggalnya. Dan memiliki karakter pengajar. Sedangkan dalam anime 犬夜Inuyasha, naga yang
diciptakan oleh seorang miko, awalnya berkarakter penjaga namun karena keegoisan manusia, naga berubah menjadi youkai atau roh jahat dari sisi kegelapan makhluk hidup. Anime terakhir yang digunakan penulis adalah エク
ス X Clamp seri OVA (Original Video Animation), dalam anime ini naga yang
muncul memiliki 2 karakter yang selalu berbeda satu sama lainnya, Dalam kelima anime tersebut penulis menemukan persamaan dan perbedaan mengenai karakter naga yang to the point , dengan karakteristik seperti: tidak pernah
(16)
Universitas Kristen Maranatha 8
membeda-bedakan manusia, mana manusia yang baik atau jahat, asal ia dapat lulus dari ujian mengenai filosofi hidup yang diberikan oleh sang naga.
1.2 Pembatasan masalah
Dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah pada persamaan dan perbedaan mitos naga dalam anime ッカ 烈火 Recca no Honno, ラ ンボ
ー Dragon Ball , イ ン イ ヤ Saint Seiya,犬 夜 Inuyasha, dan エ ク ス X
Clamp seri OVA (Original Video Animation). dalam konteks kepercayaan masyarakat Jepang
1.3 Tujuan pembahasan
Adapun tujuan pembahasan pada penelitian ini adalah untuk melihat persamaan karakter dan karakteristik yang dapat penulis temukan dari anime
ッ カ 烈 火 Recca no Honno, ラ ン ボ ー Dragon Ball, イ ン イ ヤ
Saint Seiya,犬 夜 Inuyasha, dan エ ク ス X Clamp seri OVA (Original Video
Animation). dengan mitos naga berdasarkan kepercayaan masyarakat Jepang.
1.4 Metode penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara
(17)
Universitas Kristen Maranatha 9
sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian yang dipilih, yaitu mengenai mitos 竜ryuu atau naga melalui anime ッカ
烈火 Recca no Honno, ラ ンボー Dragon Ball, イン イヤ Saint Seiya,
犬夜 Inuyasha, danエクス X Clamp seri OVA (Original Video Animation).
Dasar untuk semua penyelidikan ilmiah adalah deskripsi yakni mendata atau mengelompokkan sederet unsur yang terlihat sebagai pembentuk suatu bidang persoalan yang ada. Banyak penyelidik cenderung menganggap deskripsi sebagai kegiatan ilmiah yang kurang sulit. Dengan alasan itu, sering kali perhatian penyelidik kurang diberikan pada pembahasan tentang berbagai segi deskripsi dibandingkan dengan perhatian ekstrem yang diberikannya pada kegiatan ilmiah lainnya. Sesungguhnya, penggunaan deskripsi tidaklah semudah yang tampak sepintas. Dua kriteria harus dipenuhi dalam suatu sistem pengelompokan untuk menjadikan informasi deskriptif yang terkandung di dalamnya cocok untuk tujuan-tujuan ilmiah lainnya. Dalam praktek, ini bisa menciptakan beberapa kesulitan. Data yang dikelompokan dalam batas tertentu atas dasar (1) kelengkapan dan (2) peletakan pada tempatnya. Kelengkapan akan tercapai apabila semua unsur yang menuntut perhatian telah dikenali dan suatu tempat telah ditemukan bagi masing-masing soal di dalam sistem pengelompokan. Sedangkan peletakan pada tempatnya muncul apabila
(18)
masing-Universitas Kristen Maranatha 10
masing soal bisa ditempatkan secara tepat pada tidak lebih dari satu lokasi di dalam sistem. Sebagai tambahan pada persyaratan yang sederhana tapi mengikat itu, informasi deskriptif harus sejajar dan mengacu pada pencapaian tujuan, selebihnya dari ilmu pengetahuan. Ada tiga cara dimana deskripsi-deskripsi dikaitkan secara langsung dengan tujuan-tujuan ilmiah lainnya:
1. Informasi deskriptif bisa difokuskan secara langsung pada suatu pokok teoretis.
2. Informasi deskriptif membolehkan perluasan konsep-konsep suatu perspektif teoretis yang ada kepada temuan-temuan yang membuktikan kebenaran peramalan-peramalan yang dibuat di dalam teori.
3. Informasi deskriptif bisa menggarisbawahi aspek-aspek metodologis yang penting dari kumpulan dan penafsiran data (James.A Black, Metode Dan Masalah Penelitian Sosial, 1992:6).
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta
(19)
Universitas Kristen Maranatha 11
dengan interpretasi yang tepat1. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Secara harafiah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka
(Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian,1990:63). Penelitian ini bersifat library reseach (kepustakaan) dengan cara menggali sumber-sumber penting. Disini penulis membedakannya menjadi dua tipe, yaitu sumber primer berupa buku, dan panduan buku yang paling sering penulis pergunakan adalah buku dari Mistik Jepang (the supranatural dan mysterious Japan) karya Catrien Ross berdasarkan penelitiannya di Jepang mengenai kehidupan mistis Jepang yang telah ada sejak zaman dahulu kala, serta buku berjudul Matsuri karya Ike Iswari Lawanda. Adapun sumber sekunder seperti; browsing, film, koran, majalah, atau artikel,serta catatan kuliah yang mempunyai relevansi dengan pokok bahasan dan topik yang akan disusun nantinya. Disamping itu akan pula menggunakan kamus elektronik sebagai sumber bantuan.
1
(20)
Universitas Kristen Maranatha 12
Dari semua data yang berhasil disusun, selanjutnya akan disaring dengan analisis dengan menggunakan metode deskripsi analisis. Metode deskripsi dipakai untuk memperoleh gambaran mengenai naga yang penulis terapkan melalui metode analisa untuk menganalisa secara kritis karakter dari naga tersebut yang penulis ambil dari beberapa anime.
1.5 Organisasi penelitian
Penulisan skripsi ini terbagi menjadi 4 bab yaitu sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan teori, Bab III Analisa bahan dan Bab IV Kesimpulan.
Pada Bab I Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode dan teknik penelitian serta organisasi penulisan Teori yang penulis gunakan adalah melalui metode deskripsi analisis.
Organisasi penulisan berisi sistematika penulisan dari Bab 1 Pendahuluan sampai Bab 4 yang berisi Kesimpulan.
Bab II Landasan teori. Bab ini membahas tentang Mitos naga yang terdiri dari 4 sub bab. Sub bab 1 berisi tentang Mistik di Jepang. Sub bab 2 berisi tentang Asal-usul naga yang berasal dari Cina. Sub bab 3 berisi tentang mitos naga yang berasal dari Jepang, Yamato no Orochi dan dalam bab ini pula
(21)
Universitas Kristen Maranatha 13
akan dibahas mengenai perbedaan naga yakni naga yang memiliki perpaduan dari dewa dan iblis.
Bab III terdiri dari Analisis mitos naga dalam anime ッ カ 烈 火
Recca no Honno, ラ ンボー Dragon Ball , イン イヤ Saint Seiya,犬夜
Inuyasha, danエクス X Clamp seri OVA (Original Video Animation).
Bab IV Kesimpulan. Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan yang didapatkan dari hasil analisis pada bab sebelumnya sesuai tujuan penelitian.
(22)
Universitas Kristen Maranatha 48
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah penulis menguraikan analisa karya ilmiah penulis pada bab III dengan menggunakan metode penelitian deskripsi analisis maka penulis mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai analisa tersebut:
Dalam sebuah kisah terdapat kategori mitologi yang tidak selamanya berarti hal tersebut tidak nyata. Beberapa penutur Bahasa Indonesia menganggap bahwa mitos dan mitologi berarti kisah fiksi atau khayalan. Namun menurut definisi dalam beberapa kamus, istilah tersebut bisa berarti cerita tradisional atau kisah yang menjadi kepercayaan suatu masyarakat, dalam Wikipedia ada pengertian tersebut. Penggunaan istilah tersebut dalam kategori ini tidak berarti bahwa suatu kisah dapat dikategorikan sebagai sejarah yang nyata atau tidak, juga tidak berarti bahwa kepercayaan yang dimasukkan dalam kategori ini adalah benar atau salah.
Naga, dalam kebanyakan kebudayaan, adalah monster yang luar biasa dan terbentuk dari percampuran banyak mahkluk yang berbeda. Di Cina, naga di Asia Timur umumnya adalah mahkluk yang baik hati. Selama mahkluk itu dihormati, naga itu akan senantiasa berbuat baik. Berdasarkan beberapa kisah, orang yang suci tidak dapat mati atau menjadi roh halus. Setelah berabad-abad kemudian, rohnya menjadi naga kecil dan masuk ke dasar bumi untuk tidur.
(23)
Universitas Kristen Maranatha 49
Ketika akhirnya bangun sebagai naga, ia mengoyakkan dirinya supaya terbebas dan terbang menuju surga. Bangsa Cina cenderung mengatakan naga memiliki badan berbentuk ular, muka seakan-akan mirip dengan kuda, tanduk seperti rusa, kuku-kuku yang runcing , bersisik dan mampu terbang. Hal itu sama seperti suku-suku yang memuja totem binatang yang berbeda-beda bentuk tubuh yang kemudian saling menyatu. Hasilnya adalah mahkluk campuran yang berbentuk rusa bertubuh ular, dan bersayap burung. Akhirnya mereka menemukan mahkluk yang sama sekali berbeda dengan binatang yang ada di dunia Dalam bahasa mandarin, kata dragon juga dipakai untuk menggambarkan angin topan. Naga menjadi sosok kekuatan alam.
Dalam analisa yang telah penulis paparkan, tampak bahwa naga bukan makhluk yang menyeramkan. Naga memiliki dua elemen penting yakni air dan api.
Naga memiliki kekuatan alam yang digunakan untuk mengatur keseimbangan alam. Dalam anime seringkali naga digambarkan menguji manusia, misalnya dengan mengabulkan permintaan, atau memberikan kekuatan yang harusnya dapat digunakan untuk menolong orang. Apabila manusia dapat menggunakan hal tersebut dengan benar maka, kekuatan sejati akan muncul. Dari analisis yang penulis lakukan, penulis mengetahui bentuk,elemen dan karakter naga atau yoni yaitu bahwa naga tidak memiliki karakter yang pasti karena akan mengikuti karakter sang pemiliknya kelak,
(24)
Universitas Kristen Maranatha 50
walaupun melalui ke 5 anime,penulis menemukan juga adanya sedikit perbedaan dengan paparan penulis pada bab II.
Dalam anime ッ カ の 烈 火 Recca no Honno, naga dalam anime
disebut sebagai 山他のおろち yamata no orochi atau naga berkepala delapan,
dengan elemen api. Dan untuk karakter naga, dalam anime Recca tidak langsung mendapat pertolongan dari salah satu naga api yang bernama Homura. Recca diuji dulu untuk dapat mengeluarkan kekuatannya yang terbesar yakni kekuatan tekad. Kekuatan tersebut berhasil dikeluarkan Recca dan berwujud api dari naga berkepala 8.
Pada anime ラ ン ボ ー Dragon Ball, naga yang pertama kali
muncul disebut 竜神 ryuujin. Sedangkan untuk naga yang telah menjadi jahat
tidak sesuai dengan tipe naga yang terdapat pada bab II yakni kiyo yang merupakan jelmaan dari seorang perempuan yang mendendam. Penulis hanya mengetahui sifatnya dari anime bahwa naga yang telah menjadi jahat disebabkan karena menyerap permintaan manusia yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Naga langit yang dipuja, menguji manusia dengan menyebarkan 9 Dragon Ball ke seluruh penjuru dunia. Bagi yang dapat mengumpulkan ke 9 dragon ball tersebut maka sang naga akan mengabulkan 3 buah permohonan.
(25)
Universitas Kristen Maranatha 51
Dalam anime イン イヤ Saint Saiya, naga dalam anime
disebut-sebut sebagai Blue dragon atau 竜 dalam bahasa Jepang. Seperti yang telah
penulis paparkan pada bab II. Naga air yang dimiliki Shiryu, tidak dengan mudah ia dapatkan, sehingga karakter naga dalam anime inipun tergantung kepada pemiliknya, yakni harus didapat dengan usaha gigih dan pantang menyerah.
Dalam anime 犬夜 Inuyasha, sang naga yang terdapat dalam Shikon
no tama dapat memberikan kekuatan tanpa batas, merupakan naga yang berasal dari jelmaan roh jahat. Dalam paparan bab II tipe naga kiyo merupakan jelmaan dari wanita yang jahat karena dendam sedangkan dalam anime ini naga yang muncul berasal dari shikon no tama yang diperebutkan manusia yang ingin memiliki kekuatan tanpa batas, dan merugikan bahkan membunuh orang lain.
Begitu juga dengan anime エクス X Clamp seri OVA (Original Video
Animation). Naga dalam anime ini dikatakan sebagai naga langit 竜神
ryujin.Adapula yang dikatakan sebagai naga bumi, hanya saja hal tersebut
tidak sesuai dengan paparan penulis pada bab II. Untuk sifat naga, Naga menguji manusia dengan menganugerahi masing-masing manusia dengan kekuatan yang berbeda-beda, namun lagi-lagi manusia merasa ingin memiliki
(26)
Universitas Kristen Maranatha 52
hal yang lebih hebat lagi sehingga muncul perasaan iri hati yang akhirnya merugikan sesama manusia yang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hal yang serupa antara mitos naga dan anime adalah dapat dilihat dari karakter naga dalam anime yang serupa dengan mitos, yakni: naga adalah binatang yang tidak menakutkan dan memiliki sifat tergantung dari karakter si pemilik atau manusia itu sendiri, bentuk naga dalam anime menurut mitos naga yang mendasari anime tersebut adalah: 山他のおろち yamata no orochi, 竜神 ryuujin, blue dragon atau 竜,
serta naga yang merupakan wujud dari kejahatan dan keegoisan manusia. Sedangkan untuk perbedaan mitos naga dalam anime terdapat dalam elemen naga,yakni naga dalam anime lebih didominasi oleh elemen api, padahal dalam mitos di Jepang elemen naga adalah air.
(27)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
F.L,Whitney.1960.The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co.
CATRIEN,ROSS. 2001. Mistik di Jepang. Jakarta
Lawanda, Ike Iswari. 1998 .Matsuri. Jakarta
Daftar Internet
http://www.narzan-u.ac.jp/shubunken/publicatioms/jjrs/pdf/120.pdf. Journal of Japanese Religious Studies.
http://ms.wikipedia.org/wiki/anime,http://imagessearch.yahoo.com/images: dragon in japan
http://www.japantoday.com/e?content=home
(1)
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah penulis menguraikan analisa karya ilmiah penulis pada bab III dengan menggunakan metode penelitian deskripsi analisis maka penulis mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai analisa tersebut:
Dalam sebuah kisah terdapat kategori mitologi yang tidak selamanya berarti hal tersebut tidak nyata. Beberapa penutur Bahasa Indonesia menganggap bahwa mitos dan mitologi berarti kisah fiksi atau khayalan. Namun menurut definisi dalam beberapa kamus, istilah tersebut bisa berarti cerita tradisional atau kisah yang menjadi kepercayaan suatu masyarakat, dalam Wikipedia ada pengertian tersebut. Penggunaan istilah tersebut dalam kategori ini tidak berarti bahwa suatu kisah dapat dikategorikan sebagai sejarah yang nyata atau tidak, juga tidak berarti bahwa kepercayaan yang dimasukkan dalam kategori ini adalah benar atau salah.
Naga, dalam kebanyakan kebudayaan, adalah monster yang luar biasa dan terbentuk dari percampuran banyak mahkluk yang berbeda. Di Cina, naga di Asia Timur umumnya adalah mahkluk yang baik hati. Selama mahkluk itu dihormati, naga itu akan senantiasa berbuat baik. Berdasarkan beberapa kisah, orang yang suci tidak dapat mati atau menjadi roh halus. Setelah berabad-abad
(2)
Ketika akhirnya bangun sebagai naga, ia mengoyakkan dirinya supaya terbebas dan terbang menuju surga. Bangsa Cina cenderung mengatakan naga memiliki badan berbentuk ular, muka seakan-akan mirip dengan kuda, tanduk seperti rusa, kuku-kuku yang runcing , bersisik dan mampu terbang. Hal itu sama seperti suku-suku yang memuja totem binatang yang berbeda-beda bentuk tubuh yang kemudian saling menyatu. Hasilnya adalah mahkluk campuran yang berbentuk rusa bertubuh ular, dan bersayap burung. Akhirnya mereka menemukan mahkluk yang sama sekali berbeda dengan binatang yang ada di dunia Dalam bahasa mandarin, kata dragon juga dipakai untuk menggambarkan angin topan. Naga menjadi sosok kekuatan alam.
Dalam analisa yang telah penulis paparkan, tampak bahwa naga bukan makhluk yang menyeramkan. Naga memiliki dua elemen penting yakni air dan api.
Naga memiliki kekuatan alam yang digunakan untuk mengatur keseimbangan alam. Dalam anime seringkali naga digambarkan menguji manusia, misalnya dengan mengabulkan permintaan, atau memberikan kekuatan yang harusnya dapat digunakan untuk menolong orang. Apabila manusia dapat menggunakan hal tersebut dengan benar maka, kekuatan sejati akan muncul. Dari analisis yang penulis lakukan, penulis mengetahui bentuk,elemen dan karakter naga atau yoni yaitu bahwa naga tidak memiliki
(3)
walaupun melalui ke 5 anime,penulis menemukan juga adanya sedikit perbedaan dengan paparan penulis pada bab II.
Dalam anime ッ カ の 烈 火 Recca no Honno, naga dalam anime
disebut sebagai 山他のおろち yamata no orochi atau naga berkepala delapan,
dengan elemen api. Dan untuk karakter naga, dalam anime Recca tidak langsung mendapat pertolongan dari salah satu naga api yang bernama Homura. Recca diuji dulu untuk dapat mengeluarkan kekuatannya yang terbesar yakni kekuatan tekad. Kekuatan tersebut berhasil dikeluarkan Recca dan berwujud api dari naga berkepala 8.
Pada anime ラ ン ボ ー Dragon Ball, naga yang pertama kali
muncul disebut 竜神 ryuujin. Sedangkan untuk naga yang telah menjadi jahat
tidak sesuai dengan tipe naga yang terdapat pada bab II yakni kiyo yang merupakan jelmaan dari seorang perempuan yang mendendam. Penulis hanya mengetahui sifatnya dari anime bahwa naga yang telah menjadi jahat disebabkan karena menyerap permintaan manusia yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Naga langit yang dipuja, menguji manusia dengan menyebarkan 9 Dragon Ball ke seluruh penjuru dunia. Bagi yang dapat mengumpulkan ke 9 dragon ball tersebut maka sang naga akan mengabulkan 3 buah permohonan.
(4)
Dalam anime イン イヤ Saint Saiya, naga dalam anime
disebut-sebut sebagai Blue dragon atau 竜 dalam bahasa Jepang. Seperti yang telah
penulis paparkan pada bab II. Naga air yang dimiliki Shiryu, tidak dengan mudah ia dapatkan, sehingga karakter naga dalam anime inipun tergantung kepada pemiliknya, yakni harus didapat dengan usaha gigih dan pantang menyerah.
Dalam anime 犬夜 Inuyasha, sang naga yang terdapat dalam Shikon
no tama dapat memberikan kekuatan tanpa batas, merupakan naga yang berasal dari jelmaan roh jahat. Dalam paparan bab II tipe naga kiyo merupakan jelmaan dari wanita yang jahat karena dendam sedangkan dalam anime ini naga yang muncul berasal dari shikon no tama yang diperebutkan manusia yang ingin memiliki kekuatan tanpa batas, dan merugikan bahkan membunuh orang lain.
Begitu juga dengan anime エクス X Clamp seri OVA (Original Video
Animation). Naga dalam anime ini dikatakan sebagai naga langit 竜神
ryujin.Adapula yang dikatakan sebagai naga bumi, hanya saja hal tersebut tidak sesuai dengan paparan penulis pada bab II. Untuk sifat naga, Naga menguji manusia dengan menganugerahi masing-masing manusia dengan kekuatan yang berbeda-beda, namun lagi-lagi manusia merasa ingin memiliki
(5)
hal yang lebih hebat lagi sehingga muncul perasaan iri hati yang akhirnya merugikan sesama manusia yang lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hal yang serupa antara mitos naga dan anime adalah dapat dilihat dari karakter naga dalam anime yang serupa dengan mitos, yakni: naga adalah binatang yang tidak menakutkan dan memiliki sifat tergantung dari karakter si pemilik atau manusia itu sendiri, bentuk naga dalam anime menurut mitos naga yang mendasari anime tersebut adalah: 山他のおろち yamata no orochi, 竜神 ryuujin, blue dragon atau 竜,
serta naga yang merupakan wujud dari kejahatan dan keegoisan manusia. Sedangkan untuk perbedaan mitos naga dalam anime terdapat dalam elemen naga,yakni naga dalam anime lebih didominasi oleh elemen api, padahal dalam mitos di Jepang elemen naga adalah air.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
F.L,Whitney.1960.The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co.
CATRIEN,ROSS. 2001. Mistik di Jepang. Jakarta
Lawanda, Ike Iswari. 1998 .Matsuri. Jakarta
Daftar Internet
http://www.narzan-u.ac.jp/shubunken/publicatioms/jjrs/pdf/120.pdf. Journal of Japanese Religious Studies.
http://ms.wikipedia.org/wiki/anime,http://imagessearch.yahoo.com/images: dragon in japan http://www.japantoday.com/e?content=home