Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga T2 942013147 BAB IV

(1)

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

4.1.1. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang beralamat di Jl. Veteran No. 43 A Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, di dekat jalan besar jalur Solo-Semarang. Sekolah ini terletak di dekat Kantor UPT Disdikpora Kecamatan Argomulyo.

4.1.2. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari 6 (enam) guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang terdiri dari guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI.

4.2. Prosedur/Langkah Pelaksanaan Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Ledok 07 Salatiga pertama-tama peneliti memberikan lembar wawan-cara tertulis kepada guru kelas I – VI SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Dari wawancara tertulis tersebut peneliti mem-peroleh sebagian gambaran tentang pelaksanaan Program-/Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga.

Untuk melengkapi data/informasi peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru kelas I – VI SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Serta untuk memvalidasi hasil wawancara tertulis dan wawancara langsung dengan guru kelas I – VI SD Negeri Ledok 07 Salatiga peneliti juga


(2)

melakukan wawancara langsung dengan Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Argomulyo. Penulis tidak melakukan wawancara langsung dengan Kepala SD Negeri Ledok 07 Salatiga karena pada saat proses penelitian berlangsung Kepala SD Negeri Ledok 07 dimutasi menjadi guru di sekolah lain, sehingga dengan beberapa pertimbangan wawancara ini tidak dilakukan.

4.3. Data Hasil Penelitian

Dari penelitian di SD Negeri Ledok 07 Salatiga peneliti memperoleh data sebagai berikut :

Unsur PKB yang sudah dan atau sedang dilaksanakan dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1. Unsur-unsur PKB yang sudah/sedang dilaksanakan guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga

Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Yang sudah/sedang dilaksanakan guru kelas

I II III IV V VI Pengembangan diri (KKG,

diklat fungsional) √ √ √ √ √ √

Publikasi ilmiah √ - - - - √

Karya inovatif - - - √

Keterangan:

√ = sudah/sedang dilaksanakan - = belum dilaksanakan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang sudah dilaksanakan oleh sebagian besar bahkan semua guru kelas di SD Negeri


(3)

Ledok 07 Salatiga adalah pengembangan diri (dalam bentuk kegiatan Kelompok Kerja Guru dan diklat fungsional). Sedangkan publikasi ilmiah baru dilaksanakan oleh 2 (dua) orang guru dalam bentuk presentasi pada forum Kelompok Kerja Guru dan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (sedang dalam proses), dan atau karya inovatif baru dilaksanakan oleh 1 (satu) orang guru dalam bentuk pembuatan alat peraga.

Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berupa pengembangan diri Kelompok Kerja Guru dilak-sanakan oleh semua guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Akan tetapi Kelompok Kerja Guru di sini sebe-narnya belum dalam rangka Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan, melainkan merupakan “kegiatan yang

dirancang oleh Pengurus KKG, di mana pada awal tahun mereka menawarkan rancangan program kepada anggota” untuk mendapatkan persetujuan anggota Kelompok Kerja Guru dan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun (wawancara Pengawas SD, 2 Desember 2015).

Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

berupa pengembangan diri diklat fungsional dilaksanakan oleh semua guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga. Diklat fungsional di sini merupakan penugasan/permintaan dari Dinas Pendidikan/Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Menurut keterangan Pengawas SD diklat fungsional inipun

belum dalam rangka pelaksanaan PKB”.

Unsur kegiatan Pengembangan Keprofesian Berke-lanjutan yang berupa publikasi ilmiah dan karya inovatif belum dilaksanakan oleh sebagian besar guru, karena menurut guru kelas II (dua) “belum diwajibkan” melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif. Guru kelas III (tiga) belum melakukan publikasi ilmiah dan membuat


(4)

karya inovatif karena menurut keterangan beliau “baru 3 (tiga) bulan” bertugas di SD Negeri Ledok 07, sebelumnya beliau bertugas di daerah lain. Guru kelas IV (empat) belum melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif karena menurut keterangan yan diberikan beliau “masih berada pada golongan kepangkatan IIA, sehingga belum wajib melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif”, juga “belum mempunyai waktu” (wawancara 4 Nopember 2015). Guru kelas V (lima) belum melakukan publikasi ilmiah dan membuat karya inovatif karena merasa terlalu berat dan belum mempunyai waktu.

Dilihat dari tujuan program/kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan menurut hasil wawancara

dengan para guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga

capaian tujuan kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua guru kelas menyatakan bahwa tujuan program/kegiatan pengem-bangan keprofesian berkelanjutan belum sepenuhnya ter-capai. Hal ini dikarenakan:

1. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas IV (empat), 4 Nopember 2015, “peningkatan penguasaan iptek tersendiri. Di workshop pemateri lebih banyak memberikan materi tentang pembelajaran.”

2. Menurut hasil wawancara dengan guru kelas III (tiga), 2 Nopember 2015, “Karena dengan mengikuti KKG -/workshop belum ada pengaruh yang signifikan ter-hadap citra, harkat, dan martabat profesi guru di ma-syarakat.”

3. satu orang guru kelas baru 3 (tiga) semester menjalankan tugas di SD Negeri Ledok 7 Salatiga dan


(5)

49

Tabel 4.2. Pencapaian Tujuan Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga menurut pendapat para guru kelas

No. Tujuan PKB Pendapat Guru Kelas

I II III IV V VI

1.

Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai stan-dar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai

2.

Memutakhirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam perkembangan ilmu penge-tahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik

Tercapai Tercapai Tercapai Belum

tercapai Tercapai Tercapai

3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai

4. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai

penyan-dang profesi guru Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai Tercapai

5. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru

di masyarakat Tercapai Tercapai

Belum

tercapai Tercapai Tercapai Tercapai

6. Menunjang pengembangan karir guru Tercapai Tercapai Belum


(6)

Dilihat dari siklusnya, kegiatan pengembangan kepro-fesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga dalam

a. Perencanaan

Secara formal perencanaan program/kegiatan pe-ngembangan keprofesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum seperti Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Hal ini dise-babkan yang pertama di sekolah ini belum mempunyai koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Menurut keterangan pengawas, belum adanya koor-dinator/tim PKB

pertama disebabkan untuk membentuk tim PKB-/menunjuk koordinator PKB bukan merupakan hal yang mudah. Karena banyak guru yang belum memiliki kemampuan seperti yang dipersyaratkan dalam PKB, se-hingga belum ada kemauan untuk membentuk tim PKB. Yang kedua, rata-rata hasil penilaian kinerja guru sudah baik bahkan amat baik sehingga tidak ada kemauan untuk merancang Program PKB. Hasil evaluasi diri para guru juga belum mencerminkan fakta/kondisi guru yang sebenarnya. Guru belum memahami/merasakan kekurangan yang ada pada dirinya. (wawancara 2 Desember 2015)

Program kegiatan Kelompok Kerja Guru dirancang oleh pengurus KKG, yang kemudian ditawarkan kepada anggota untuk meminta persetujuan, dan untuk

selanjutnya dijalankan. Diklat fungsional dan

workshop juga dilaksanakan tanpa perencanaan koordinator PKB sekolah.

b. Pelaksanaan

Kegiatan Kelompok Kerja Guru di lingkungan SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yaitu di Gugus Sultan


(7)

Agung berjalan dengan pengelolaan Pengurus Kelompok Kerja Guru di wilayah tersebut, belum ada

kontribusi dari koordinator/tim pengembangan

keprofesian berkelanjutan. Program yang dilaksana-kan dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru di Gugus Sultan Agung bukan atas dasar evaluasi diri guru-guru, akan tetapi program yang ada merupakan program yang disusun dan ditawarkan pengurus kegiatan Kelompok Kerja Guru di Gugus Sultan Agung. Sehingga kegiatan Kelompok Kerja Guru yang dilaksanakan di Gugus Sultan Agung yang salah satu kelompok pesertanya adalah guru-guru kelas SD Negeri Ledok 07 secara formal belum sesuai dengan

prinsip pelaksanaan program/kegiatan

pengem-bangan keprofesian berkelanjutan. Atau dapat

dikatakan kegiatan kegiatan Kelompok Kerja Guru di Gugus Sultan Agung merupakan kegiatan pengem-bangan keprofesian berkelanjutan yang belum formal. Untuk diklat fungsional juga sudah dilaksanakan akan tetapi bukan dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan. Mereka mengikuti diklat fungsional karena penugasan oleh Dinas Pendidikan dan atau permintaan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

Untuk publikasi ilmiah sedang dalam proses pem-buatan karya ilmiah yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh guru kelas I dan VI. Mereka membuat PTK untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkat. Akan tetapi belum melalui mekanisme program pengembangan keprofesian berkelanjutan. Guru-guru di Kecamatan Argomulyo yang merencanakan mem-buat PTK berkelompok, berdiskusi, dan memmem-buat PTK


(8)

dengan bimbingan salah satu kepala sekolah di wilayah itu. Kegiatan ini belum dikoordinasikan oleh

koordinator pengembangan keprofesian

berke-lanjutan.

Pembuatan karya inovatif baru dilakukan oleh guru kelas VI yaitu pembuatan alat peraga berupa bangun ruang untuk alat peraga mata pelajaran Matematika dan roda berporos dari bahan bekas dan pegas untuk alat peraga mata pelajaran IPA. Karya inovatif ini dibuat secara mandiri untuk memper-jelas/mendukung pembelajaran di kelas.

Guru-guru kelas lain belum melakukan publikasi ilmiah dan pembuatan karya inovatif karena merasa belum diharuskan, masih awam, terlalu berat, dan belum ada waktunya (wawancara 2-7 Nopember 2015).

c. Evaluasi

Evaluasi terhadap program/kegiatan pengem-bangan keprofesian berkelanjutan mengindikasikan bahwa kegiatan pengembangan keprofesian berke-lanjutan berjalan tetapi belum seperti dalam pan-duan. SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum memiliki

koordinator kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan. Sehingga perencanaan dan pelak-sanaan program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan belum seperti yang diharapkan.

Belum adanya koordinator/tim PKB menurut keterangan Pengawas

pertama disebabkan untuk membentuk tim PKB/me-nunjuk koordinator PKB bukan merupakan hal yang mudah. Karena banyak guru yang belum memiliki


(9)

kemampuan seperti yang dipersyaratkan dalam PKB, sehingga belum ada kemauan untuk membentuk tim PKB. Yang kedua, rata-rata hasil penilaian kinerja guru sudah baik bahkan amat baik sehingga tidak ada kemauan untuk merancang Program PKB. Hasil evaluasi diri para guru juga belum mencerminkan fakta/kondisi guru yang sebenarnya. Guru belum memahami/merasakan kekurangan yang ada pada dirinya. (wawancara 2 Desember 2015)

d. Refleksi

Kondisi program/kegiatan pengembangan kepro-fesian berkelanjutan seperti dijelaskan di atas ditin-daklanjuti oleh UPT Disdikpora Kecamatan Argo-mulyo dengan berulangkali melakukan sosialisasi tentang program/kegiatan pengembangan kepanro-fesian berkelanjutan. Yang terakhir diadak sosialisasi semacam penularan dari diklat oleh 2 (dua) kepala sekolah lama kepada kepala-kepala sekolah yang baru di Kecamatan Argomulyo dengan harapan pe-laksanaan PKB pada tahun yang akan datang akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

4.4. Pembahasan

Unsur kegiatan pengembangan keprofesian berkelan-jutan yang berupa pengembangan diri (diklat fungsional dan KKG) yang dilakukan oleh guru-guru kelas di SD Negeri Ledok 07 Salatiga sudah hampir sesuai dengan

Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan, di mana menurut Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan salah satu unsur Kegiatan Pengembangan Keprofesian


(10)

Berkelanjutan adalah pengembangan diri

,

hanya ada beberapa hal yang belum sesuai dengan Pedoman Peng-elolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Bebe-rapa hal tersebut adalah yang pertama, kegiatan pengem-bangan diri baik KKG maupun diklat fungsional belum dikoordinasikan oleh koordinator PKB. Hal ini dikarenakan SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum mempunyai kordinator PKB. Belum adanya koordinator PKB menurut keterangan Pengawas SD,

menunjuk koordinator PKB bukan merupakan hal yang mudah. Karena banyak guru yang belum memiliki kemampuan seperti yang dipersyaratkan dalam PKB, se-hingga belum ada kemauan untuk membentuk tim PKB (wawancara 2 Desember 2015).

Permasalahan ini hampir sama dengan permasalahan yang dihadapi guru SD Lempuyangwangi Yogyakarta yakni terbatasnya wawasan guru akan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (Larasati, 2014). Terbatasnya wawasan guru tentang PKB membuat guru SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum memiliki kualifikasi/kemampuan untuk menjadi koordiantor PKB.

Hal kedua, pengembangan diri (KKG dan diklat fungsio-nal) dilaksanakan bukan berdasarkan hasil evaluasi diri guru. KKG dilaksanakan sebagai program/kegiatan rutin, Diklat fungsional dilaksanakan karena perintah dinas/per-mintaan LPMP. Padahal menurut prinsip pelaksanaan PKB hasil evaluasi diri guru digunakan sebagai acuan dalam

merencanakan program PKB (Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:13).


(11)

Bahkan terjadi “hasil evaluasi diri guru baik bahkan amat baik” mengakibatkan para guru enggan merenca-nakan program PKB (hasil wawancara dengan Pengawas SD, 2 Desember 2015). Hal ini sebenarnya tidak tepat, karena PKB seharusnya dirancang untuk guru yang belum dan sudah mencapai kompetensi seperti yang dipersya-ratkan dalam penilaian kinerja guru.

guru yang hasil penilaian kinerjanya telah mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam penilaian kinerja guru, kegiatan pengembangan keprofesian berke-lanjutan diarahkan kepada pengembangan kompetensi untuk memenuhi layanan pembelajaran berkualitas dan peningkatan karir guru (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:2).

Sehingga meskipun hasil evaluasi diri guru dalam PKG baik bahkan amat baik program/kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan seharusnya tetap direncanakan dan dilaksanakan. Hasil evaluasi diri guru yang baik/amat

baik tidak tepat dijadikan alasan untuk tidak

merencanakan Program/kegiatan PKB.

Unsur kegiatan PKB yang berupa publikasi ilmiah dan karya inovetif belum dilaksanakan oleh sebagian besar guru, karena menurut guru kelas II merasa belum diwajibkan, guru kelas III baru saja pindah mengajar dari daerah lain, menurut guru kelas V terlalu berat dan tidak punya waktu tidak tepat, karena yang pertama, dari mereka berada pada golongan kepangkatan III/D, yang seharusnya sudah mempersiapkan diri untuk mengajukan pengusulan kenaikan pangkat ke golongan IV/A yang salah satu persyaratannya harus menghasilkan minimal 1 (satu) laporan hasil penelitian (Dirjen PMPTK,2010:5). Kedua,


(12)

menurut prinsip pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan,

a) Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari-hari,

b) Setiap guru berhak mendapat kesempatan dan wajib mengembangkan diri secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesinya,

c) Guru harus terlibat secara aktif dalam perenca-naan, pelaksaperenca-naan, dan sebagai salah satu sumber informasi kegiatan monitoring dan evaluasi program pengembangan keprofesian berkelanjutan, sehingga terjadi perubahan pada dirinya (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:15-16).

Mereka belum menyadari pentingnya PKB. Juga prinsip-prinsip PKB di atas.

Dilihat dari pencapaian tujuannya kegiatan pengem-bangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga

a. Meskipun perencanaan dan pelaksanaannya belum

didasarkan pada hasil evaluasi diri guru, KKG dan diklat fungsional yang dilaksanakan oleh guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah mampu meningkatkan kompetensi mereka, misalnya menurut penuturan Guru kelas I “hasil penataran/KKG tentang penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogis saya” (wawancara 29 Oktober 2015), KKG menjadi sarana untuk sharing dan mencari solusi jika ada keluhan/kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran (wawancara dengan Guru Kelas II, 5 Nopember 2015) “KKG tentang pembelajaran


(13)

yang interaktif akan membuat guru lebih profesional dalam mengajar” (wawancara dengan guru Kelas IV, 4 Nopember 2015) sehingga setelah mengikuti KKG mereka bisa melaksanakan pembelajaran di kelas dengan lebih baik (wawancara dengan Guru Kelas III, 2 Nopember 2015).

Hal ini dikuatkan juga dengan keterangan dari Peng-awas SD “Kalau KKG dan diklat fungsional tentu bisa. Dengan berkelompok dan berdiskusi dalam membuat PTK paling tidak ada keinginan untuk meningkatkan kompetensi mereka” (wawancara 2 Desember2015)

Materi yang dikembangkan dalam pengembangan diri dalam KKG misalnya penyusunan RPP, penulisan kisi-kisi dan soal tes, dan pembelajaran interaktif (hasil wawancara dengan Guru Kelas I-VI) telah sesuai

dengan Pedoman Pengelolaan Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan. Juga diklat fungsional tentang kompetensi guru dan implementasi kurikulum 2013, workshop “Model Pembelajaran Pendidikan Berlalu-lintas SD”, studi banding tentang “Bimbingan Teknis Tentang Metode, Model, dan Media Pembelajaran

Matematika SD” (hasil wawancara dan studi

dokumentasi dengan Guru Kelas III dan V) sesuai

dengan materi yang dikembangkan dalam

pengembangan diri dalam Pedoman Pengelolaan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Sehingga dengan pengembangan diri ada peningkatan kom-petensi Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang berarti

tujuan pertama dari kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan, yakni “meningkatkan kompe-tensi guru untuk mencapai standar kompekompe-tensi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang


(14)

berlaku” (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, 2012:6) telah tercapai.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Rick Davies dan Miranda Preston bahwa kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan mempengaruhi kompetensi mengajar dan subyek pengetahuan guru (tandfonline.com).

b. PKB dapat memutakhirkan kompetensi para guru

kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga untuk meme-nuhi kebutuhan mereka dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik. Penuturan Guru Kelas I mengenai hal ini

“Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan

workshop saya semakin bisa mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya proses pembelajaran dan penggunaan komputer sehingga semakin bisa memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik (wawancara 29 Oktober 2015).

Penuturan Guru Kelas II “pemilihan metode pembe-lajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, penggunaan LCD dalam pembelajaran, mencari dan melengkapi materi pembelajaran dengan internet” (wawancara 5 Nopember 2015).

Penuturan Guru Kelas III, “Misalnya dengan mengikuti workshop tentang adiwiyata di sekolah maka saya dapat mengajari anak didik ntuk memanfaatkan sampah untuk dibuat tas atau kerajinan” (wawancara 2 Nopember 2015).


(15)

Misalnya dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan LCD, mendownload materi di internet untuk kemudian digunakan dalam menje-laskan materi pelajaran. Dan di sini anak lebih mu-dah memahami materi yang disampaikan daripada anak membaca sendiri (wawancara 6 Nopember 2015)

Juga menurut penuturan Guru kelas VI, ”dengan adanya PKB saya belajar mengetik dengan komputer, belajar IT, dan menggunakan LCD untuk menyampaikan pembelajaran” (wawancara 7 Nopember2015).

Dengan mengikuti KKG, workshop, dan penataran

para guru telah mampu menggunakan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk memfasilitasi

pembelajaran peserta didik. Bukan gurunya yang mampu menggunakan teknologi, tetapi siswanya pun “lebih mudah memahami materi yang disampaikan daripada” siswa “membaca sendiri” (wawancara dengan Guru kelas V, 6 Nopember 2015). Dikuatkan juga

dengan keterangan dari Pengawas SD, “Dengan

mengikuti KKG/diklat fungsional para guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan internet atau juga menggunakan LCD” (wawancara 2 Desember 2015). Berarti tujuan kedua pengembangan keprofesian berkelanjutan tercapai.

c. PKB yang dilaksanakan para guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum sepenuhnya meningkatkan

komitmen m e r e k a dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

Menurut keterangan Guru Kelas I setelah

mengikuti kegiatan PKB beliau memiliki “Komitmen untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional”


(16)

disampaikan Guru Kelas II, “Ada peningkatan kemampuan guru dan anak didik menuju ke arah yang lebih baik” (wawancara 5 Nopember 2015). Komitmen yang disampaikan Guru Kelas III, “Komitmen untuk lebih baik menjalankan tugas karena saya banyak kekurangan” (wawancara 2 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas IV, “Komitmen untuk menjadi lebih baik dan professional” (wawancara 4 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas V, “Komitmen untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik” (wawancara 6 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas VI, “Komitmen untuk menjadi guru yang lebih profesional” (wawancara 7 Nopember 2015).

Jadi pada intinya setelah mengikuti kegiatan PKB menurut hasil wawancara dengan keenam guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga mereka berkeinginan untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi agak berbeda dengan keterangan yang diberikan Pengawas SD bahwa PKB belum sepenuhnya dapat meningkatkan komitmen guru,

Dapat. Walaupun sebenarnya motivasi guru dalam membuat PTK bukan untuk meningkatkan pembe-lajaran, tetapi untuk memperoleh angka kredit sebagai persyaratan kenaikan pangkat. PTK yang mereka buat juga belum berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas tetapi berdasarkan judul (wawancara 2 Desember 2015).

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardika, dkk di Kecamatan Petang bahwa peng-embangan keprofesian berkelanjutan berkontribusi ter-hadap motivasi kerja guru.

Jadi kegiatan pengembangan keprofesian berkelan-jutan yang dilaksanakan oleh guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum sepenuhnya dapat me-ningkatkan komitmen mereka dalam melaksanakan


(17)

tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional, karena ada motivasi lain dalam membuat PTK/karya ilmiah, yaitu memperoleh poin/angka kredit untuk

pengusulan kenaikan pangkat, komitmen untuk

memperbaiki pembelajaran belum sepenuhnya ada. Sehingga tujuan PKB ketiga belum sepenuhnya tercapai.

d. Kegiatan PKB yang dilaksanakan Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga mampu menumbuhkan rasa cinta

dan bangga sebagai penyandang profesi guru.

Keterangan yang diberikan oleh Guru kelas I, “Dengan penataran-penataran, KKG, dan workshop yang saya ikuti saya bisa menjadi lebih profesional. Dengan demikian saya semakin cinta dan bangga sebagai seorang guru” (wawancara 29 Oktober 2015). Keterangan

Guru Kelas II, “Dengan PKB pengetahuan saya

bertambah, dan dengan peningkatan pembelajaran prestasi anak didik saya meningkat menjadi kebanggaan tersendiri” (wawancara 5 Oktober 2015). Guru Kelas III, “karena dengan PKB saya ingin meningkat menjadi lebih baik” (wawancara 2 Nopember 2015). Guru Kelas IV, “Dengan PKB saya menjadi guru profesional, dengan demikian saya makin mencintai dan bangga sebagai guru profesional” (wawancara 4 Nopember 2015). Guru Kelas V,

Misalnya dengan adanya KKG berarti ada wadah untuk kegiatan, curhat, dan meminta solusi apabila ada kesulitan dalam melaksanakan proses pembe-lajaran. Dengan teratasinya kesulitan/masalah tersebut membuat saya makin mencintai dan bangga sebagai guru (wawancara 6 Nopember 2015).


(18)

Dan juga Guru Kelas VI, “karena dengan melaksanakan PKB proses pembelajaran semakin mudah dan lancar” (wawancara 7 Nopember 2015). Mereka bangga menyan-dang profesi guru karena dengan melaksanakan PKB mereka menjadi lebih profesional, prestasi anak didik meningkat, dan masalah yang terjadi dalam proses pem-belajaran bisa teratasi.

Seperti juga yang disampaikan Pengawas, “Kalau me-reka berhasil menyelesaikan pembuatan PTK tentunya mereka akan cinta dan bangga terhadap profesi, apalagi kalau dia berhasil naik pangkat (wawancara 2 Desember 2015).

Jadi tujuan keempat dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah tercapai.

e. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah mampu meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.

Berdasarkan penuturan Guru Kelas I

Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan workshop saya menjadi lebih professional sehingga prestasi siswa-siswa saya juga bagus, baik prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga masyarakat semakin percaya menyekolahkan anaknya di SD kami. Dengan demikian citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat (wawancara 29 Oktober 2015).

Penuturan Guru Kelas II, “Dengan hasil yang baik mem-buat masyarakat menilai bahwa sekolah itu baik dan membuat mereka berbondong-bondong mendaftarkan anaknya ke sini” (wawancara 5 Nopember 2015).


(19)

Menurut penuturan Guru Kelas IV, “Kalau PKB dilaksanakan maka akan dapat meningkatkan profesionalisme guru bukan hanya sertifikasi. Profesi-onalisme/prestasi guru itulah yang dapat meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat” (wawancara 4 Nopember 2015).

Menurut keterangan Guru kelas VI,

Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG,

dan workshop saya menjadi lebih profesional

sehingga prestasi siswa-siswa saya juga bagus, baik prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga masyarakat semakin percaya menye-kolahkan anaknya di SD kami. Dengan demikian citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat (wawancara 7 Nopember 2015)

Pada intinya mereka menyampaikan bahwa dengan melaksanakan PKB membuat mereka menjadi lebih profesional sehingga prestasi anak didik juga menjadi lebih baik mengakibatkan para orang tua siswa memilih

SD Negeri Ledok 07 sebagai tempat untuk

menyekolahkan putra/putri mereka. Dari sinilah terlihat bahwa dengan PKB citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat. Juga tidak ada kritik/keluhan masyarakat terhadap mereka.

Sejalan dengan hal tersebut Pengawas SD juga menuturkan, “Dengan mereka berhasil melaksanakan PKB saya kira dapat meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat, terutama mayarakat pendidikan” (wawancara 2 Desember 2015). Jadi tujuan kelima pengembangan keprofesian ber-kelanjutan tercapai.


(20)

f. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru kelas SD Negeri Ledok 07

Salatiga menunjang pengembangan karir mereka

melalui KKG, seminar, diklat fungsional, dan pem-buatan PTK.

Pada saat penelitian ini berlangsung guru kelas I se-dang dalam proses menyusun PTK untuk mengusulkan kenaikan pangkat dari golongan kepangkatan III/D ke IV/A (wawancara 29 Oktober 2015). Menurut pendapat guru kelas yang lain dengan mengikuti KKG/seminar maka akan mendapatkan sertifikat dan poin yang bisa

digunakan untuk pengusulan kenaikan pangkat

(wawancara 4-7 Nopember 2015).

Diperkuat juga dengan keterangan yang disampaikan Pengawas, “Walaupun seperti itu saya kira sedikit dapat menunjang pengembangan karir guru. Karena dengan mengikuti KKG, diklat fungsional, dan membuat PTK mereka mendapatkan angka kredit untuk pengajuan kenaikan pangkat” (wawancara 2 Desember 2015).


(1)

Misalnya dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan LCD, mendownload materi di internet untuk kemudian digunakan dalam menje-laskan materi pelajaran. Dan di sini anak lebih mu-dah memahami materi yang disampaikan daripada anak membaca sendiri (wawancara 6 Nopember 2015)

Juga menurut penuturan Guru kelas VI, ”dengan adanya PKB saya belajar mengetik dengan komputer, belajar IT, dan menggunakan LCD untuk menyampaikan

pembelajaran” (wawancara 7 Nopember2015).

Dengan mengikuti KKG, workshop, dan penataran para guru telah mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik. Bukan gurunya yang mampu menggunakan teknologi, tetapi siswanya pun

“lebih mudah memahami materi yang disampaikan

daripada” siswa “membaca sendiri” (wawancara dengan Guru kelas V, 6 Nopember 2015). Dikuatkan juga dengan keterangan dari Pengawas SD, “Dengan mengikuti KKG/diklat fungsional para guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan

internet atau juga menggunakan LCD” (wawancara 2

Desember 2015). Berarti tujuan kedua pengembangan keprofesian berkelanjutan tercapai.

c. PKB yang dilaksanakan para guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum sepenuhnya meningkatkan komitmen m e r e k a dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

Menurut keterangan Guru Kelas I setelah mengikuti kegiatan PKB beliau memiliki “Komitmen

untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional”


(2)

disampaikan Guru Kelas II, “Ada peningkatan kemampuan guru dan anak didik menuju ke arah yang lebih baik” (wawancara 5 Nopember 2015). Komitmen yang disampaikan Guru Kelas III, “Komitmen untuk lebih

baik menjalankan tugas karena saya banyak

kekurangan” (wawancara 2 Nopember 2015). Komitmen

Guru Kelas IV, “Komitmen untuk menjadi lebih baik dan

professional” (wawancara 4 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas V, “Komitmen untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik” (wawancara 6 Nopember 2015). Komitmen Guru Kelas VI, “Komitmen untuk

menjadi guru yang lebih profesional” (wawancara 7 Nopember 2015).

Jadi pada intinya setelah mengikuti kegiatan PKB menurut hasil wawancara dengan keenam guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga mereka berkeinginan untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi agak berbeda dengan keterangan yang diberikan Pengawas SD bahwa PKB belum sepenuhnya dapat meningkatkan komitmen guru,

Dapat. Walaupun sebenarnya motivasi guru dalam membuat PTK bukan untuk meningkatkan pembe-lajaran, tetapi untuk memperoleh angka kredit sebagai persyaratan kenaikan pangkat. PTK yang mereka buat juga belum berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas tetapi berdasarkan judul (wawancara 2 Desember 2015).

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardika, dkk di Kecamatan Petang bahwa peng-embangan keprofesian berkelanjutan berkontribusi ter-hadap motivasi kerja guru.

Jadi kegiatan pengembangan keprofesian berkelan-jutan yang dilaksanakan oleh guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga belum sepenuhnya dapat me-ningkatkan komitmen mereka dalam melaksanakan


(3)

tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional, karena ada motivasi lain dalam membuat PTK/karya ilmiah, yaitu memperoleh poin/angka kredit untuk pengusulan kenaikan pangkat, komitmen untuk memperbaiki pembelajaran belum sepenuhnya ada. Sehingga tujuan PKB ketiga belum sepenuhnya tercapai.

d. Kegiatan PKB yang dilaksanakan Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga mampu menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai penyandang profesi guru. Keterangan yang diberikan oleh Guru kelas I, “Dengan penataran-penataran, KKG, dan workshop yang saya ikuti saya bisa menjadi lebih profesional. Dengan demikian saya semakin cinta dan bangga sebagai

seorang guru” (wawancara 29 Oktober 2015). Keterangan

Guru Kelas II, “Dengan PKB pengetahuan saya bertambah, dan dengan peningkatan pembelajaran prestasi anak didik saya meningkat menjadi kebanggaan tersendiri” (wawancara 5 Oktober 2015). Guru Kelas III,

“karena dengan PKB saya ingin meningkat menjadi lebih

baik” (wawancara 2 Nopember 2015). Guru Kelas IV,

“Dengan PKB saya menjadi guru profesional, dengan demikian saya makin mencintai dan bangga sebagai guru profesional” (wawancara 4 Nopember 2015). Guru Kelas V,

Misalnya dengan adanya KKG berarti ada wadah untuk kegiatan, curhat, dan meminta solusi apabila ada kesulitan dalam melaksanakan proses pembe-lajaran. Dengan teratasinya kesulitan/masalah tersebut membuat saya makin mencintai dan bangga sebagai guru (wawancara 6 Nopember 2015).


(4)

Dan juga Guru Kelas VI, “karena dengan melaksanakan

PKB proses pembelajaran semakin mudah dan lancar”

(wawancara 7 Nopember 2015). Mereka bangga menyan-dang profesi guru karena dengan melaksanakan PKB mereka menjadi lebih profesional, prestasi anak didik meningkat, dan masalah yang terjadi dalam proses pem-belajaran bisa teratasi.

Seperti juga yang disampaikan Pengawas, “Kalau me-reka berhasil menyelesaikan pembuatan PTK tentunya mereka akan cinta dan bangga terhadap profesi, apalagi kalau dia berhasil naik pangkat (wawancara 2 Desember 2015).

Jadi tujuan keempat dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah tercapai.

e. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru Kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga telah mampu meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat.

Berdasarkan penuturan Guru Kelas I

Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan workshop saya menjadi lebih professional sehingga prestasi siswa-siswa saya juga bagus, baik prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga masyarakat semakin percaya menyekolahkan anaknya di SD kami. Dengan demikian citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat (wawancara 29 Oktober 2015).

Penuturan Guru Kelas II, “Dengan hasil yang baik mem-buat masyarakat menilai bahwa sekolah itu baik dan membuat mereka berbondong-bondong mendaftarkan


(5)

Menurut penuturan Guru Kelas IV, “Kalau PKB

dilaksanakan maka akan dapat meningkatkan

profesionalisme guru bukan hanya sertifikasi. Profesi-onalisme/prestasi guru itulah yang dapat meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat” (wawancara 4 Nopember 2015).

Menurut keterangan Guru kelas VI,

Dengan mengikuti penataran-penataran, KKG, dan workshop saya menjadi lebih profesional sehingga prestasi siswa-siswa saya juga bagus, baik prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga masyarakat semakin percaya menye-kolahkan anaknya di SD kami. Dengan demikian citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat (wawancara 7 Nopember 2015)

Pada intinya mereka menyampaikan bahwa dengan melaksanakan PKB membuat mereka menjadi lebih profesional sehingga prestasi anak didik juga menjadi lebih baik mengakibatkan para orang tua siswa memilih SD Negeri Ledok 07 sebagai tempat untuk menyekolahkan putra/putri mereka. Dari sinilah terlihat bahwa dengan PKB citra, harkat, dan martabat profesi guru dapat meningkat di masyarakat. Juga tidak ada kritik/keluhan masyarakat terhadap mereka.

Sejalan dengan hal tersebut Pengawas SD juga menuturkan, “Dengan mereka berhasil melaksanakan PKB saya kira dapat meningkatkan citra, harkat, dan

martabat profesi guru di masyarakat, terutama

mayarakat pendidikan” (wawancara 2 Desember 2015). Jadi tujuan kelima pengembangan keprofesian ber-kelanjutan tercapai.


(6)

f. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Guru kelas SD Negeri Ledok 07 Salatiga menunjang pengembangan karir mereka melalui KKG, seminar, diklat fungsional, dan pem-buatan PTK.

Pada saat penelitian ini berlangsung guru kelas I se-dang dalam proses menyusun PTK untuk mengusulkan kenaikan pangkat dari golongan kepangkatan III/D ke IV/A (wawancara 29 Oktober 2015). Menurut pendapat guru kelas yang lain dengan mengikuti KKG/seminar maka akan mendapatkan sertifikat dan poin yang bisa digunakan untuk pengusulan kenaikan pangkat (wawancara 4-7 Nopember 2015).

Diperkuat juga dengan keterangan yang disampaikan Pengawas, “Walaupun seperti itu saya kira sedikit dapat menunjang pengembangan karir guru. Karena dengan mengikuti KKG, diklat fungsional, dan membuat PTK mereka mendapatkan angka kredit untuk pengajuan


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga T2 942013147 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga T2 942013147 BAB II

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga T2 942013147 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar di SD Negeri Ledok 07 Salatiga

0 0 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel T2 942014032 BAB IV

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasistik di SD Kristen Satya Wacana Salatiga T2 942014014 BAB IV

0 0 33

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Kedongori ecamatan Dempet Demak T2 BAB IV

0 0 42

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Standar Perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga T2 BAB IV

0 1 23

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Sekolah Dasar Kabupaten Wonosobo T2 BAB IV

0 0 23