T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Standar Perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga T2 BAB IV
Bab IV. Analisis dan Pembahasan
4.1 Profil Sekolah
SD Kristen 04 Eben Haezer terletak di jalan Jendral
Sudirman 109 Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga dengan nomor telepon (0298)314 181 dan
alamat
e-mail
sekolah
ini
sdkristen04@yahoo.co.id.Pada
merupakan
bagian
dari
SD
mulanya
Kristen
3
Salatiga.Namun,karena jumlah murid pada tahun 1969
mencapai paralel 3 kelas untuk tiap tingkatan kelasnya
,kemudian oleh pemerintah diwajibkan membuka sekolah
baru pada tahun 1 Januari 1969.Sekolah baru tersebut
diberi nama SD Kristen 04.
SD Kristen 04 pada awal berdirinya berada di bawah
naungan Komisi Sekolah Gereja Kristen Indonesia Salatiga.
Ketika terjadi perubahan status Komisi Sekolah Gereja
Kristen Indonesia menjadi Yayasan Pendidikan Eben Haezer
,maka pada bagian akhir nama SD Kristen 04 ditambahkan
kata Eben Haezer sehingga menjadi SD Kristen 04 Eben
Haezer dengan Nomor Statistik Sekolah Nasional ( NSSN )
102036202026.
SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan sekolah
swasta ,termasuk SD imbas ,dengan status akreditasi A (
Amat Baik ).Pada saat penelitian dilaksanakan sekolah ini
dipimpin oleh Ibu Urip Sayekti,S.Pd.Sekolah memiliki 6
rombongan belajar dan dididik oleh 6 guru kelas,3 guru
mata pelajaran,2 guru muatan lokal,1 tenaga Tata Usaha,2
pekarya
dan
1
tenaga
perpustakaan
yang
bergabung
1
menjadi tenaga kependidikan di tengah-tengah penelitian ini
dilaksanakan.Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Kristen
04 Eben Haezer memiliki murid sejumlah 144 anak.
Visi sekolah SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga yaitu
“PRIMA” yang artinya sekolah berupaya menghasilkan
peserta didik yang “Produktif, Rajin, Inovatif, Mandiri, Aktif
kreatif”. Dengan bekal yang didapat dari sekolah, peserta
didik nantinya akan menjadi insan yang benar-benar
“PRIMA” bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara,
tetapi yang utama adalah bagi Tuhan. Selain itu motto
sekolah ini yaitu “Bringing Students to a Brighter Future”
tetap
menjadi
landasan
bagi
guru-guru
untuk
terus
berjuang membawa peserta didik menuju masa depan yang
lebih cerah.
4.2 Potensi dan Masalah
Pengembangan model awal perpustakaan SD Kristen 04
Eben Haezer diperoleh setelah mengisi angket yang disusun
berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada
Standar Nasional Perpustakaan
untuk Sekolah Dasar.
Berikut ini hasil angket tentang perpustakaan SD Kristen 04
Eben Haezer:
2
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Angket
Perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
Komponen
Koleksi buku
dan non
buku
Layanan
yang
mendukung
kurikulum
Layanan
berbasis TIK
Pengalokasia
n anggaran
5%
Skala
Skor
Ideal
Peroleha
n
Prosenta
se
Kesenja
ngan
1-10
100
64
64 %
36 %
1-10
90
47
52,22%
47,78
%
1-10
80
32
40 %
60 %
1-10
60
29
48,33 %
51,67
%
Hasil Evaluasi Diri Sekolah pada tabel 4.1 kemudian
diwujudkan berupa skema pengembangan model awal
perpustakaan Sd Kristen 04 Eben sebagai berikut:
Gambar 4. 1 Pengembangan Model Awal Perpustakaan SD Kristen
04 Eben Haezer
Berdasarkan skema 4.2 kemudian dilanjutkan dengan
menyusun
analisis
SWOT
untuk
menentukan
strategi
pengembangan yang dibutuhkan.
3
4.2 Pengumpulan Data
Setelah
mengetahui
pengembangan
awal
yang
dilaksanakan oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
Salatiga,langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
mengenai kekuatan,kelamahan ,peluang dan ancaman yang
dihadapi ( SWOT ).Analisis SWOT dilakukan dengan melalui
Focus
Group
Discussion.
Komponen
yang
dianalisis
berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada
pasal 23 Undang-undang Perpustakaan nomor 43 tahun
2007
yang
meliputi
1)
pengembangan
koleksi,
2) pengembangan layanan yang mendukung kurikulum,
3) pengembangan
perpustakaan
berbasis
IT,
dan
4)
penggunaan anggaran minimal 5% dalam mengembangan
perpustakaan.
FGD dilaksanakan dengan melibatkan kepala sekolah,
dewan
pendidik
dan
petugas
perpustakaan.
FGD
dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan penjelasan sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Kegiatan FGD Pengembangan Perpustakaan
Tahap
1
2
3
Kegiatan
Mendiskusikan kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan
perpustakaan sekolah serta menentukan variabel yang akan
dianalisis
Skoring analisis SWOT dan menentukan strategi yang akan
digunakan
Klarifikasi mengenai hasil analisis SWOT
Untuk memperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,
peluang
dan
tantangan,
dilaksanakan
Focus
Group
Discussioan. Berikut ini dideskripsikan pertanyaan panduan
4
diskusi yang digunakan untuk FGD dan jawaban yang
diperoleh sebagai hasil diskusi:
a. Pengembangan koleksi:
1) Bagaimana kondisi koleksi perpustakaan saat ini?
Apakah sudah memiliki koleksi lain selain buku
teks? (seperti buku referensi, alat peraga, buku
bacaan, majalah, dll) Berdasarkan hasil diskusi
guru-guru, koleksi perpustakaan terdiri dari buku
teks dan koleksi yang lain. Namun, jenis dan
jumlahnya masih kurang, sehingga kadang-kadang
anak-anak
merasa
bosan.
Buku-buku
perpustakaan sebagian besar berupa bantuan dari
pemerintah melalui DAK tahun 2008. Sampai saat
ini belum ada penambahan koleksi yang berupa
buku. Penambahan hanya berupa majalah anakanak. Buku referensi, berdasarkan penjelasan dari
petugas Perpustakaan Bapak Catur P, sudah ada
masih kurang Belum ada terbitan baru.
2) Bagaimana
pengadaan
koleksi
perpustakaan?
Apakah melibatkan dewan pendidik? Pengadaan
koleksi pertama melalui Dana Alokasi Khusus dari
pemerintah
diadakan
tahun
dengan
2008.
Setelah
membeli
itu
Dewan
koleksi
pendidik
dilibatkan dengan mengusulkan judul dan jenis
buku yang dibutuhkan, bahkan dalam proses
pembelian. Pembelian dilakukan melalui penerbit
maupun di toko buku. Pengadaan dengan tukar
menukar
belum
pernah
dilakukan.
Buku
sumbangan, selain dari pemerintah sangat sedikit.
Belum ada gerakan untuk meminta sumbangan
buku kepada siswa, komite maupun masyarakat.
5
3) Apakah rencana pengadaan buku atau koleksi
direncanakan
dalam
realisasinya?
RAPBS
RAPBS?
Bagaimana
Pengadaan buku direncanakan di
sekolah,
dan
terelasir
sebagian
kecil.
Realisasi baru untuk pengadaan majalah.
4) Apakah terjadi penambahan buku secara berkala?
Apa
kendalanya?
dilakukan
Penambahan
secara
berkala
buku
adalah
yang
majalah.
Sedangkan pengadaan koleksi belum terealisir
sesuai program tahunan Koleksi non buku belum
ada
penambahan
secara
berkala.
Kendalanya
adalah keterbatasan anggaran, khususnya yang
bersumber
pada
dana
BOS,
misalnya
ketika
kebutuhan buku tertentu mendesak, dana BOS
belum cair.
b. Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum .
1) Bagaimana
pelaksanaan
(peminjaman
mengalami
lancar.
dan
Administrasi
ini
sirkulasi
pengembalian)?
kendala?.
Saat
layanan
Layanan
sudah
perpustakaan
Apakah
berjalan
ada
lebih
pustakawan.
sedang
dibenahi.
Pelayanan masih bersifat perintisan dan simple.
Buku administrasi untuk mendukung layanan
belum
maupun
tersedia,
buku
termasuk
induk.
buku
Sarana
pengunjung
prasarana
dan
penataan ruangan belum mendukung layanan.
Ruangan terkesan suram dan kurang menarik.
Luas perpustakaan tidak memadai untuk aktifitas
membaca dan kegiatan yang lain karena berbagi
dengan
ruang
komputer.
Buku-buku
belum
dikatalogisasi .
6
2) Apakah sudah melaksanakan layanan bimbingan
baik kepada pengguna potensial maupun aktual?
Kendala? Layanan pendekatan kepada pemustaka
potensial
sebatas
sudah
dilaksanakan,
himbauan,
baik
oleh
namun
guru
baru
maupun
pustakawan. Guru dan pustakawan menghimbau
anak untuk membaca di perpustakaan. Kegiatan
pembinaan
kepada
dilaksanakan
pemustaka
tapi
belum
aktual
intensif,
sudah
sebatas
himbauan dan ajakan secara lisan secara klasikal.
Belum
diadakan
program
khusus
untuk
pembinaan dan pendekatan kepada pemustaka
supaya ke perpustakaan)
3) Kegiatan
apa
yang
dilakukan
memperkenalkan
keberadaan
Belum
diadakan
pernah
untuk
perpustakaan?
kegiatan
untuk
memperkenalkan perpustakaan melalui promosi
perpustakaan.Yang sudah dilaksanakan adalah
beberapa
kelas
menugaskan
siswa
untuk
mengerjakan tugas dan mencari informasi dari
buku sumber. Kegiatan khusus yang melibatkan
siswa
dan
komite
untuk
memperkenalkan
perpustakaan belum pernah diadakan. Kendalanya
adalah
belum
pernah
muncul
ide
karena
keterbatasan informasi.
4) Apakah
perpustakaan
mengadakan
layanan
membaca di tempat, hari wajib perpustakaan?
Layanan membaca di tempat dilaksanakan pada
beberapa
pelajaran.
Hari
wajib
masuk
perpustakaan untuk siswa dilaksanakan satu jam
pelajaran dalam satu minggu untuk tiap kelas Ada
7
seorang guru yaitu Ibu Priska Winarni, S.Pd yang
mempertanyakan keefektifan hari wajib masuk
perpustakaan
mengingat
waktunya
hanya
35 menit/minggu). Menurut para guru, anak-anak
senang, namun menurut petugas perpustakaan,
anak-anak
jenuh
karena
koleksi
yang
belum
bertambah jenisnya dan terbatas.
5) Apakah
kegiatan
perpustakaan
dikaitkan
dan
mendukung pembelajaran? Belum semua kelas
mengaitkan KMB dengan perpustakaan. Baru kelas
1, 4, dan 5. Kendalanya adalah keterbatasan buku
dan pengelolaan waktu. Khususnya kelas 6 untuk
persiapan ujian.
c. Pengembangan Berbasis IT
1) Apakah
sudah
perpustakaan?
melakukan
Proses
dilaksanakan.
Input
otomatisasi
otomatisasi
data
sedang
sudah
dijalankan.
Barcode belum tersedia.
2) Kendala apa yang dihadapi berkaitan dengan
penggunaan
IT
di
perpustakaan?
Kendalanya
adalah keterbatasan waktu dan tenaga.
3) Apakah
sarana
untuk
layanan
berbasis
IT
tersedia? Sarana layanan IT tersedia, kecuali
barcode.
Kendalanya
adalah
komputer
yang
tersedia hanya ada 2, namun yang satu tidak
diaktifkan.
Komputer
tidak
dapat
digunakan
karena tidak memiliki CD-room .
d. Pengalokasian Dana
1)
Apakah
pengembangan
perpustakaan
direncanakan dalam RAPBS? Ya, pengembangan
perpustakaan direncanakan dalam perencanaan
8
belum
diuraikan
pengembangan
tentang
5
perpustakan,
komponen
namun
masih
bersifat global.
2)
Apakah dana anggaran perpustakaan ada 5%?
Rencana
anggaran
untuk
pengembangan
perpustakaan Rp6.000.000 dari total keseluruhan
anggaran dana BOS Rp28.800.000 atau 20,83%.
Namun bila dibandingkan dengan keseluruhan
anggaran baik yang bersumber dari yayasan
maupun
dari
dana
BOS
yang
berjumlah
Rp39.825.000 maka prosentasenya adalah 15%.
3)
Apakah
ada
kendala
penganggaran?
Realisasi
dalam
anggaran
realisasi
belum
mencapai 100%. Sebagian besar anggaran yaitu
sebesar Rp3.000.000 digunakan untuk pembelian
buku kurikulum 2013. Sedangkan yang lainnya
untuk biaya berlangganan majalah dan surat
kabar,
Anggaran
untuk
penambahan
koleksi
berupa buku dan non buku belum direalisasikan.
Berdasarkan FGD kemudian disusun analisis SWOT
sebagai berikut:
4.3.1 Kekuatan
a. Memiliki buku teks mata pelajaran
sesuai
dengan kurikulum.
b. Koleksi sesuai dengan perkembangan siswa
c. Guru dilibatkan dalam proses pembelian buku
d. Otomatisasi sudah dilaksanakan
e. Pelayanan
sirkulasi
sudah
dilaksanakan
walaupun perangkat pendukung belum lengkap
f. Petugas ramah dan suka menolong
9
g. Sudah diadakan jam wajib wajib perpustakaan,
layanan membaca di tempat dan menyediakan
bahan bacaan
h. Pustakawan berijasaih D2 Perpustakaan
i. Pustakawan memiliki ketrampilan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi
j. Sudah melakukan otomatisasi perpustakaan
untuk pengadaaan, inventarisasi, katalogisasi,
sirkulasi dan penelusuran
k. Menggunakan komputer untuk mengelola SDP
l. Menggunakan
menyimpan,
sarana
mengelola
elektronik
dan
untuk
menyampaikan
informasi kepada pemustaka
m. Pengalokasian dana 5% direncanakan dalam
RAPBS
4.3.2 Kelemahan
a. Jumlah buku bacaan tidak memadai .Belum
mengalamai
penambahan
sejak
pemberian
bantuan DAK 2008
b. Bahan-bahan untuk pengembangan profesi
guru dan bahan referensi terbatas baik jumlah
maupun jenisnya
c. Koleksi audio visual dan elektronik yang lain
masih sedikit dan belum diventaris khusus
dalam buku inventaris perpustakaan
d. Koleksi
buku dan non buku belum
diadministrasikan dengan baik
e. Kondisi ruangan belum menarik minat anak
dan guru untuk ke perpustakaan karena kalau
siang panas
f. Pengunjung perpustakaan masih sedikit baik
guru maupun murid
10
g. Keterbatasan
menyebabkan
jumlah
dan
siswa
jenis
bosan
buku
membaca
di
perpustakaan
h. Perangkat
administrasi
untuk
mendukung
pelayanan sirkulasi belum memadai
i. Belum diadakan pendekatan untuk pemustaka
potensial
j. Pelaksanaan
layanan
untuk
mendukung
kurikulum kurang maskimal, baru sebagian
kecil kelas
k. Kegiatan
pembinaan untuk
pengguna aktual
belum maksimal
l. Belum ada kegiatan
untuk mempromosikan
perpustakaan
m. Belum tersedia layanan fotokopi dan internet
n. Belum tersedia perangkat komputer
yang
memadai dan barkode untuk otomatisasi
o. Penggunaan saluran internet dan komputer
untuk layanan belum maksimal
p. Realisasi
anggaran
sebagian
besar
untuk
pembelian buku teks dan langganan.Sedangkan
untuk pembelian
koleksi
buku
bacaan,
referensi dan koleksi non buku belum terealisir
q. Belum mengalokasikan anggaran untuk akses
online dan penggunaan internet dan database
perpustakaan
r. Belum
mengalokasikan
pengembangan potensi
anggaran
untuk
perpustakaan, serta
pemeliharaan perabot perpustakaan
11
4.3.3 Peluang
a.
Bekerjasama dengan sponsor/donatur, yayasan
dan komite sekolah untuk pengadaan koleksi
baik berupa buku, non buku maupun koleksi
audio visual dan elektronik lainnya
b.
Mengembanngkan program kerjasama dengan
perpustakaan lain
c.
Mengembangkan program “Peduli Perpustakaan“
bagi warga sekolah
d.
Menata
ruang
perpustakaan
supaya
menarik misalnya dengan pengecatan
lebih
warna
yang cerah, menambah dekorasi yang sesuai
dan penggunaan AC
e.
Merancang pembelajaran dengan memanfaatkan
sumber dari koleksi perpustakaan
f.
Melibatkan
guru
membantu
dan
karyawan
pustakawan
untuk
dalam
mengadministrasikan koleksi
g.
Melibatkan siswa untuk
layanan sirkulasi
peminjaman dan pengembalian
h.
Mengadakan pelayanan bimbingan bagi siswa
agar
mampu
menggunakan
berbagai
jenis
koleksi referensi secara cepat,tepat dan akurat
i.
Bekerjasama
dengan
yayasan
dan
memaksimalkan dana BOS untuk pengadaan
komputer, barcode dan layanan internet
j.
Pelatihan
penggunaan
internet
untuk
pemanfaatan perpustakaan
k.
Pemberian penghargaan bagi siswa yang paling
rajin meminjam buku di perpustakaan
secara
berkala
12
l.
Bekerjasama dengan komite dan sponsor untuk
mengadakan kegiatan untuk menarik siswa
datang ke perpustakaan misalnya lomba
m.
Mempromosikan
keberadaan
perpustakaan
kepada warga sekolah dan komite sekolah
dengan berbagai kegiatan dalam momen khusus
n.
Bekerjasama
dengan
pihak
ketiga
untuk
mengadakan layanan fotokopi
o.
Memaksimalkan
dana
BOS
untuk
pengembangan potensi perpustakaan ,termasuk
untuk penambahan koleksi, pelatihan, akes
online dan perawatan perabot
p.
Melibatkan
yayasan
anggaran
bagi
untuk
menyediakan
pengembangan
potensi
perpustakaan, termasuk untuk penambahan
koleksi, pelatihan, akes online dan perawatan
perabot
4.3.4 Tantangan
a. Keterbatasan waktu dan tenaga pustakawan
b. Sifat
acuh
tak
acuh
dari
warga
sekolah
berkaitan dengan penambahan koleksi
c. Kurangnya kepedulian komite sekolah terhadap
pengembangan perpustakaan
d. Keterbatasan akses untuk bekerjasama dengan
sponsor
e. Guru
bertambah
mengajar
di
banyak
kelas,
tugasnya
yaitu
selain
membantu
pengembangan perpustakaan
f.
Kemungkinan kurangnya motivasi, ketrampilan
guru
dan
waktu
yang cukup
untuk
13
merancang pembelajaran
yang menggunakan
sumber dari koleksi perpustakaan
g. Kemungkinan
bertambahnya
anggaran
yang
besar untuk perawatan, penambahan koleksi,
peningkatan potensi
h. Pemustaka
kurang
berminat
menggunakan
untuk
penggunakaan
internet
i.
Sarana
prasarana
teknologi informasi dan komunikasi kurang
memadai
j.
Anggaran
dana
BOS
dibatasi
5%
untuk
pengembangan perpustakaan
k. Memerlukan
anggaran
besar
untuk
penambahan sarana komputer ,jasa internet
dan sarana pendukung otomatisasi sistem
4.4 Desain Produk
Setelah diperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer, langkah berikutnya adalah Focus Group Discussion
tahap II. FGD ini dilaksanakan untuk memberikan skoring
analisis SWOT berdasarkan analisis faktor internal (Internal
Factors Analysis Summary) dan faktor eksternal (Eksternal
Factors Analysis Summary).Setelah menentukan skoring,
langkah
berikutnya
direncanakan
adalah
menentukan
strategi
yang
berdasarkan hasil analisis SWOT.Strategi
meliputi
komponen pengembangan koleksi,pengembangan
layanan
yang
layanan
berbasis
mendukung
IT
dan
kurikulum,pengembangan
pengembangan
penggunaan
anggaran minimal 5 %
14
Rangkuman hasil analisis SWOT dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis SWOT
NO
1
KOMPONEN
Pengembangan Koleksi
POSISI
S-O (1,15 : 0,95 )
2
Pengembangan layanan
yang mendukung
kurikulum
Pengembangan layanan
berbasis IT
W-O (-3:03 )
Pengembangan
Anggaran minimal 5 %
S-T (0,9 :-0,20 )
3
4
W-O(-1:0)
KETERANGAN
Posisi kuat dan
memiliki peluang
Posisi lemah
namun memiliki
peluang
Posisi lemah
namun memiliki
peluang
Posisi kuat
namun
menghadapi
tantangan
Berikut ini diuraikan matriks SWOT untuk tiap-tiap
komponen dan strategi yang akan dilaksanakan.
4.4.1. Pengembangan Koleksi
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
15
Gambar 4.2 Matriks SWOT Pengembangan Koleksi
S-0 (1.15:0.95)
KEKUATAN
Strategi
pengembangan koleksi yang
direncanakan
sebagai berikut:
1. Memberdayakan berbagai pihak untuk terlibat aktif
dalam mengembangkan koleksi, diantaranya:
a. Komite sekolah, misalnya dengan mengusulkan
kepada komite untuk menyusun program dan
kegiatan yang mendukung pengembangan koleksi
perpustakaan
b. Para
siswa,
misalnya
dengan
program
peduli
perpustakaan. Hal yang dilakukan misalnya siswa
diminta untuk mengumpulkan buku bacaan dan
koleksi lain milliknya yang sudah tidak digunakan
untuk disumbangkan ke perpustakaan sekolah.
c. Dunia industri dan dunia usaha dijajaki untuk
menjadi sponsor dalam pengembangan koleksi
2. Menyelenggarakan sosialisasi pemanfaatan koleksi
perpustakaan secara efekstif bagi warga sekolah
dengan
mengundang
perpustakaan
misalnya
nara
dari
sumber
kalangan
pakar
akademisi
universitas maupun dari perpustakaan daerah.
16
3. Bekerjasama dengan unit-unit sekolah yang berada
dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Eben haezer,
misalnya dengan mengadakan tukar menukar koleksi.
4. Menjajaki
kemungkinan
kerjasama
dengan
perpustakaan lain, misalnya perpustakaan sekolah
lain maupun perpustakaan umum.
5. Update koleksi baik buku non buku yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik. Dengan bukubuku terbitan baru dan selalu diupdate diharapkan
siswa tidak menjadi bosan.
4.4.2 Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum.
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4.3 Matriks SWOT Pengembangan Layanan yang
mendukung Kurikulum
W-O ( -0.3 :0.3)
KELEMAHAN
KEKUATAN
Strategi yang dilakukan, yaitu:
a. Mengecat
dan mendekor ruangan perpustakaan
dengan warna-warni yang menarik siswa.
b. Penataan
ulang
ruangan
supaya
pemustaka
tertarik datang ke perpustakaan
17
c. Penambahan sarana prasarana untuk mendukung
layanan perpustakaan, misalnya AC dan barcode
d. Meningkatkan efektifitas pemberian tugas mata
pelajaran
dengan
memanfaatkan
koleksi
di
perpustakaan.
e. Menjadwalkan siswa untuk membantu pelayanan
sirkulasi peminjaman dan pengembalian
f. Mengadakan bimbingan kepada para siswa dan
guru
tentang proses sirkulasi peminjaman dan
pengembalian.
g. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah sponsor
dan masyarakat dalam melaksanakan lomba untuk
mendukung pengembangan perpustakaan.
h. Memotivasi
perpustakaan
siswa
untuk
dengan
rajin
membaca
mengadakan
di
pemilihan
pembaca paling rajin secara berkala dan pemberian
penghargaan.
i. Mengadakan
kegiatan
promosi
perpustakaan
dengan melibatkan seluruh warga
4.4.3 Layanan yang Berbasis IT
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
18
Gambar 4.4 Matriks SWOT Pengembangan Layanan Berbasis IT
W-O(-1:0)
KELEMAHAN
KEKUATAN
Strategi yang akan dilakukan yaitu:
a. Penambahan komputer dan sarana yang lain
untuk memperlancar sirkulasi peminjaman dan
pengembalian berbasis IT
b. Penambahan fasilitas dalam komputer,yaitu CD
Room
c. Pelatihan kepada warga sekolah tentang
penggunaan internet sebagai sumber belajar secara
maksimal
d. Peningkatan pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar berbasis IT dengan pemasangan
WIFI
e. Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru dan
pustakawan dalam mengembangkan layana
f. perpustakaan dengan mengadakan studi banding
ke perpustakaan yang dijadikan percontohan
19
1.4.4 Pengembangan Penggunaan Anggaran
Minimal 5 %
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4.5 Matriks Pengembangan Penggunaan Anggaran
Minimal 5 %
S-T (0.9: -0.20 )
KELEMAHAN
KEKUATAN
Strategi yang akan dilaksanakan yaitu:
a. Penggalangan dana bekerjasama dengan komite
sekolah dan dunia usaha dunia industri
b. Mengalihkan anggaran dalam RKAS yang belum
menjadi
prioritas
ke
anggaran
pengembangan
perpustakaan.
c. Melaksanakan
dengan
dalam
gerakan
kegiatan
rangka
Peduli
Perpustakaan
menyumbang
perpustakaan
penghematan
anggaran
dengan
melibatkan warga sekolah dan stakeholder.
20
d. Memberdayakan peserta didik secara maksimal
untuk membantu pengembangan perpustakaan.
e. Memanfaatkan peluang
bantuan dari pemerintah
dengan mencari akses seluas-luasnya ke dinas
pendidikan kota.
4.5 Pengembangan Model Akhir dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis SWOT
peneliti mengusulkan tahap
pengembangan model akhir . Skema pengembangan model
akhir
perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
dijelaskan sebagai berikut :
1) Layanan yang mendukung pelaksanaan kurikulum
Berdasarkan analisis SWOT pengembangan layanan
yang mendukung kurikulum pada posisi W-O, dalam
arti memiliki peluang untuk dikembangkan namun
dalam posisi lemah. Menurut peneliti komponen ini
perlu
terlebih
mendapat
dahulu
prioritas
untuk
karena
dikembangkan
merupakan
“roh”
dari
perpustakaan supaya tidak hanya berfungsi sebagai
gudang buku.
2) Pengembangan koleksi
Tahap berikutnya adalah pengembangan koleksi.
Komponen ini berdasarkan analisis SWOT terletak
pada kwadran S-O, dalam arti posisi kuat dan
memiliki
peluang
Pengembangan
mendukung
untuk
koleksi
dikembangkan
diperlukan
pengembangan
layanan
untuk
yang
mendukung kurikulum.
21
1) Layanan berbasis IT
Tahap berikutnya adalah pengembangan layanan
berbasis IT. Berdasarkan analisis SWOT komponen
ini terletak pada W-O, dalam arti posisi lemah dan
memiliki
peluang
yang
kecil.
Dengan
pengembangan layanan berbasis IT diharapkan
dapat memperlancar pengembangan layanan untuk
mendukung kurikulum
2) Penggunaan anggaran minimal 5%
Tahap terakhir adalah pengembangan penggunaan
anggaran. Komponen ini berada pada kwadran S-T,
dalam
arti
posisi
kuat
namun
menghadapi
ancaman. Komponen ini dikembangkan pada tahap
akhir karena kondisi anggaran dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah dan yayasan.
22
Gambar 4.6 Skema Pengembangan Model Akhir
1.
4.
PENGGUNAAN
ANGGARAN MINIMAL 5
%
LAYANAN
YANG
MENDUKUNG
KURIKULUM
2.
SNP
3.
PENGEMBANGAN
KOLEKSI
LAYANAN YANG
BERBASIS IT
23
4.1 Profil Sekolah
SD Kristen 04 Eben Haezer terletak di jalan Jendral
Sudirman 109 Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga dengan nomor telepon (0298)314 181 dan
alamat
sekolah
ini
sdkristen04@yahoo.co.id.Pada
merupakan
bagian
dari
SD
mulanya
Kristen
3
Salatiga.Namun,karena jumlah murid pada tahun 1969
mencapai paralel 3 kelas untuk tiap tingkatan kelasnya
,kemudian oleh pemerintah diwajibkan membuka sekolah
baru pada tahun 1 Januari 1969.Sekolah baru tersebut
diberi nama SD Kristen 04.
SD Kristen 04 pada awal berdirinya berada di bawah
naungan Komisi Sekolah Gereja Kristen Indonesia Salatiga.
Ketika terjadi perubahan status Komisi Sekolah Gereja
Kristen Indonesia menjadi Yayasan Pendidikan Eben Haezer
,maka pada bagian akhir nama SD Kristen 04 ditambahkan
kata Eben Haezer sehingga menjadi SD Kristen 04 Eben
Haezer dengan Nomor Statistik Sekolah Nasional ( NSSN )
102036202026.
SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan sekolah
swasta ,termasuk SD imbas ,dengan status akreditasi A (
Amat Baik ).Pada saat penelitian dilaksanakan sekolah ini
dipimpin oleh Ibu Urip Sayekti,S.Pd.Sekolah memiliki 6
rombongan belajar dan dididik oleh 6 guru kelas,3 guru
mata pelajaran,2 guru muatan lokal,1 tenaga Tata Usaha,2
pekarya
dan
1
tenaga
perpustakaan
yang
bergabung
1
menjadi tenaga kependidikan di tengah-tengah penelitian ini
dilaksanakan.Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Kristen
04 Eben Haezer memiliki murid sejumlah 144 anak.
Visi sekolah SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga yaitu
“PRIMA” yang artinya sekolah berupaya menghasilkan
peserta didik yang “Produktif, Rajin, Inovatif, Mandiri, Aktif
kreatif”. Dengan bekal yang didapat dari sekolah, peserta
didik nantinya akan menjadi insan yang benar-benar
“PRIMA” bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara,
tetapi yang utama adalah bagi Tuhan. Selain itu motto
sekolah ini yaitu “Bringing Students to a Brighter Future”
tetap
menjadi
landasan
bagi
guru-guru
untuk
terus
berjuang membawa peserta didik menuju masa depan yang
lebih cerah.
4.2 Potensi dan Masalah
Pengembangan model awal perpustakaan SD Kristen 04
Eben Haezer diperoleh setelah mengisi angket yang disusun
berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada
Standar Nasional Perpustakaan
untuk Sekolah Dasar.
Berikut ini hasil angket tentang perpustakaan SD Kristen 04
Eben Haezer:
2
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Angket
Perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
Komponen
Koleksi buku
dan non
buku
Layanan
yang
mendukung
kurikulum
Layanan
berbasis TIK
Pengalokasia
n anggaran
5%
Skala
Skor
Ideal
Peroleha
n
Prosenta
se
Kesenja
ngan
1-10
100
64
64 %
36 %
1-10
90
47
52,22%
47,78
%
1-10
80
32
40 %
60 %
1-10
60
29
48,33 %
51,67
%
Hasil Evaluasi Diri Sekolah pada tabel 4.1 kemudian
diwujudkan berupa skema pengembangan model awal
perpustakaan Sd Kristen 04 Eben sebagai berikut:
Gambar 4. 1 Pengembangan Model Awal Perpustakaan SD Kristen
04 Eben Haezer
Berdasarkan skema 4.2 kemudian dilanjutkan dengan
menyusun
analisis
SWOT
untuk
menentukan
strategi
pengembangan yang dibutuhkan.
3
4.2 Pengumpulan Data
Setelah
mengetahui
pengembangan
awal
yang
dilaksanakan oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
Salatiga,langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
mengenai kekuatan,kelamahan ,peluang dan ancaman yang
dihadapi ( SWOT ).Analisis SWOT dilakukan dengan melalui
Focus
Group
Discussion.
Komponen
yang
dianalisis
berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada
pasal 23 Undang-undang Perpustakaan nomor 43 tahun
2007
yang
meliputi
1)
pengembangan
koleksi,
2) pengembangan layanan yang mendukung kurikulum,
3) pengembangan
perpustakaan
berbasis
IT,
dan
4)
penggunaan anggaran minimal 5% dalam mengembangan
perpustakaan.
FGD dilaksanakan dengan melibatkan kepala sekolah,
dewan
pendidik
dan
petugas
perpustakaan.
FGD
dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan penjelasan sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Kegiatan FGD Pengembangan Perpustakaan
Tahap
1
2
3
Kegiatan
Mendiskusikan kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan
perpustakaan sekolah serta menentukan variabel yang akan
dianalisis
Skoring analisis SWOT dan menentukan strategi yang akan
digunakan
Klarifikasi mengenai hasil analisis SWOT
Untuk memperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,
peluang
dan
tantangan,
dilaksanakan
Focus
Group
Discussioan. Berikut ini dideskripsikan pertanyaan panduan
4
diskusi yang digunakan untuk FGD dan jawaban yang
diperoleh sebagai hasil diskusi:
a. Pengembangan koleksi:
1) Bagaimana kondisi koleksi perpustakaan saat ini?
Apakah sudah memiliki koleksi lain selain buku
teks? (seperti buku referensi, alat peraga, buku
bacaan, majalah, dll) Berdasarkan hasil diskusi
guru-guru, koleksi perpustakaan terdiri dari buku
teks dan koleksi yang lain. Namun, jenis dan
jumlahnya masih kurang, sehingga kadang-kadang
anak-anak
merasa
bosan.
Buku-buku
perpustakaan sebagian besar berupa bantuan dari
pemerintah melalui DAK tahun 2008. Sampai saat
ini belum ada penambahan koleksi yang berupa
buku. Penambahan hanya berupa majalah anakanak. Buku referensi, berdasarkan penjelasan dari
petugas Perpustakaan Bapak Catur P, sudah ada
masih kurang Belum ada terbitan baru.
2) Bagaimana
pengadaan
koleksi
perpustakaan?
Apakah melibatkan dewan pendidik? Pengadaan
koleksi pertama melalui Dana Alokasi Khusus dari
pemerintah
diadakan
tahun
dengan
2008.
Setelah
membeli
itu
Dewan
koleksi
pendidik
dilibatkan dengan mengusulkan judul dan jenis
buku yang dibutuhkan, bahkan dalam proses
pembelian. Pembelian dilakukan melalui penerbit
maupun di toko buku. Pengadaan dengan tukar
menukar
belum
pernah
dilakukan.
Buku
sumbangan, selain dari pemerintah sangat sedikit.
Belum ada gerakan untuk meminta sumbangan
buku kepada siswa, komite maupun masyarakat.
5
3) Apakah rencana pengadaan buku atau koleksi
direncanakan
dalam
realisasinya?
RAPBS
RAPBS?
Bagaimana
Pengadaan buku direncanakan di
sekolah,
dan
terelasir
sebagian
kecil.
Realisasi baru untuk pengadaan majalah.
4) Apakah terjadi penambahan buku secara berkala?
Apa
kendalanya?
dilakukan
Penambahan
secara
berkala
buku
adalah
yang
majalah.
Sedangkan pengadaan koleksi belum terealisir
sesuai program tahunan Koleksi non buku belum
ada
penambahan
secara
berkala.
Kendalanya
adalah keterbatasan anggaran, khususnya yang
bersumber
pada
dana
BOS,
misalnya
ketika
kebutuhan buku tertentu mendesak, dana BOS
belum cair.
b. Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum .
1) Bagaimana
pelaksanaan
(peminjaman
mengalami
lancar.
dan
Administrasi
ini
sirkulasi
pengembalian)?
kendala?.
Saat
layanan
Layanan
sudah
perpustakaan
Apakah
berjalan
ada
lebih
pustakawan.
sedang
dibenahi.
Pelayanan masih bersifat perintisan dan simple.
Buku administrasi untuk mendukung layanan
belum
maupun
tersedia,
buku
termasuk
induk.
buku
Sarana
pengunjung
prasarana
dan
penataan ruangan belum mendukung layanan.
Ruangan terkesan suram dan kurang menarik.
Luas perpustakaan tidak memadai untuk aktifitas
membaca dan kegiatan yang lain karena berbagi
dengan
ruang
komputer.
Buku-buku
belum
dikatalogisasi .
6
2) Apakah sudah melaksanakan layanan bimbingan
baik kepada pengguna potensial maupun aktual?
Kendala? Layanan pendekatan kepada pemustaka
potensial
sebatas
sudah
dilaksanakan,
himbauan,
baik
oleh
namun
guru
baru
maupun
pustakawan. Guru dan pustakawan menghimbau
anak untuk membaca di perpustakaan. Kegiatan
pembinaan
kepada
dilaksanakan
pemustaka
tapi
belum
aktual
intensif,
sudah
sebatas
himbauan dan ajakan secara lisan secara klasikal.
Belum
diadakan
program
khusus
untuk
pembinaan dan pendekatan kepada pemustaka
supaya ke perpustakaan)
3) Kegiatan
apa
yang
dilakukan
memperkenalkan
keberadaan
Belum
diadakan
pernah
untuk
perpustakaan?
kegiatan
untuk
memperkenalkan perpustakaan melalui promosi
perpustakaan.Yang sudah dilaksanakan adalah
beberapa
kelas
menugaskan
siswa
untuk
mengerjakan tugas dan mencari informasi dari
buku sumber. Kegiatan khusus yang melibatkan
siswa
dan
komite
untuk
memperkenalkan
perpustakaan belum pernah diadakan. Kendalanya
adalah
belum
pernah
muncul
ide
karena
keterbatasan informasi.
4) Apakah
perpustakaan
mengadakan
layanan
membaca di tempat, hari wajib perpustakaan?
Layanan membaca di tempat dilaksanakan pada
beberapa
pelajaran.
Hari
wajib
masuk
perpustakaan untuk siswa dilaksanakan satu jam
pelajaran dalam satu minggu untuk tiap kelas Ada
7
seorang guru yaitu Ibu Priska Winarni, S.Pd yang
mempertanyakan keefektifan hari wajib masuk
perpustakaan
mengingat
waktunya
hanya
35 menit/minggu). Menurut para guru, anak-anak
senang, namun menurut petugas perpustakaan,
anak-anak
jenuh
karena
koleksi
yang
belum
bertambah jenisnya dan terbatas.
5) Apakah
kegiatan
perpustakaan
dikaitkan
dan
mendukung pembelajaran? Belum semua kelas
mengaitkan KMB dengan perpustakaan. Baru kelas
1, 4, dan 5. Kendalanya adalah keterbatasan buku
dan pengelolaan waktu. Khususnya kelas 6 untuk
persiapan ujian.
c. Pengembangan Berbasis IT
1) Apakah
sudah
perpustakaan?
melakukan
Proses
dilaksanakan.
Input
otomatisasi
otomatisasi
data
sedang
sudah
dijalankan.
Barcode belum tersedia.
2) Kendala apa yang dihadapi berkaitan dengan
penggunaan
IT
di
perpustakaan?
Kendalanya
adalah keterbatasan waktu dan tenaga.
3) Apakah
sarana
untuk
layanan
berbasis
IT
tersedia? Sarana layanan IT tersedia, kecuali
barcode.
Kendalanya
adalah
komputer
yang
tersedia hanya ada 2, namun yang satu tidak
diaktifkan.
Komputer
tidak
dapat
digunakan
karena tidak memiliki CD-room .
d. Pengalokasian Dana
1)
Apakah
pengembangan
perpustakaan
direncanakan dalam RAPBS? Ya, pengembangan
perpustakaan direncanakan dalam perencanaan
8
belum
diuraikan
pengembangan
tentang
5
perpustakan,
komponen
namun
masih
bersifat global.
2)
Apakah dana anggaran perpustakaan ada 5%?
Rencana
anggaran
untuk
pengembangan
perpustakaan Rp6.000.000 dari total keseluruhan
anggaran dana BOS Rp28.800.000 atau 20,83%.
Namun bila dibandingkan dengan keseluruhan
anggaran baik yang bersumber dari yayasan
maupun
dari
dana
BOS
yang
berjumlah
Rp39.825.000 maka prosentasenya adalah 15%.
3)
Apakah
ada
kendala
penganggaran?
Realisasi
dalam
anggaran
realisasi
belum
mencapai 100%. Sebagian besar anggaran yaitu
sebesar Rp3.000.000 digunakan untuk pembelian
buku kurikulum 2013. Sedangkan yang lainnya
untuk biaya berlangganan majalah dan surat
kabar,
Anggaran
untuk
penambahan
koleksi
berupa buku dan non buku belum direalisasikan.
Berdasarkan FGD kemudian disusun analisis SWOT
sebagai berikut:
4.3.1 Kekuatan
a. Memiliki buku teks mata pelajaran
sesuai
dengan kurikulum.
b. Koleksi sesuai dengan perkembangan siswa
c. Guru dilibatkan dalam proses pembelian buku
d. Otomatisasi sudah dilaksanakan
e. Pelayanan
sirkulasi
sudah
dilaksanakan
walaupun perangkat pendukung belum lengkap
f. Petugas ramah dan suka menolong
9
g. Sudah diadakan jam wajib wajib perpustakaan,
layanan membaca di tempat dan menyediakan
bahan bacaan
h. Pustakawan berijasaih D2 Perpustakaan
i. Pustakawan memiliki ketrampilan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi
j. Sudah melakukan otomatisasi perpustakaan
untuk pengadaaan, inventarisasi, katalogisasi,
sirkulasi dan penelusuran
k. Menggunakan komputer untuk mengelola SDP
l. Menggunakan
menyimpan,
sarana
mengelola
elektronik
dan
untuk
menyampaikan
informasi kepada pemustaka
m. Pengalokasian dana 5% direncanakan dalam
RAPBS
4.3.2 Kelemahan
a. Jumlah buku bacaan tidak memadai .Belum
mengalamai
penambahan
sejak
pemberian
bantuan DAK 2008
b. Bahan-bahan untuk pengembangan profesi
guru dan bahan referensi terbatas baik jumlah
maupun jenisnya
c. Koleksi audio visual dan elektronik yang lain
masih sedikit dan belum diventaris khusus
dalam buku inventaris perpustakaan
d. Koleksi
buku dan non buku belum
diadministrasikan dengan baik
e. Kondisi ruangan belum menarik minat anak
dan guru untuk ke perpustakaan karena kalau
siang panas
f. Pengunjung perpustakaan masih sedikit baik
guru maupun murid
10
g. Keterbatasan
menyebabkan
jumlah
dan
siswa
jenis
bosan
buku
membaca
di
perpustakaan
h. Perangkat
administrasi
untuk
mendukung
pelayanan sirkulasi belum memadai
i. Belum diadakan pendekatan untuk pemustaka
potensial
j. Pelaksanaan
layanan
untuk
mendukung
kurikulum kurang maskimal, baru sebagian
kecil kelas
k. Kegiatan
pembinaan untuk
pengguna aktual
belum maksimal
l. Belum ada kegiatan
untuk mempromosikan
perpustakaan
m. Belum tersedia layanan fotokopi dan internet
n. Belum tersedia perangkat komputer
yang
memadai dan barkode untuk otomatisasi
o. Penggunaan saluran internet dan komputer
untuk layanan belum maksimal
p. Realisasi
anggaran
sebagian
besar
untuk
pembelian buku teks dan langganan.Sedangkan
untuk pembelian
koleksi
buku
bacaan,
referensi dan koleksi non buku belum terealisir
q. Belum mengalokasikan anggaran untuk akses
online dan penggunaan internet dan database
perpustakaan
r. Belum
mengalokasikan
pengembangan potensi
anggaran
untuk
perpustakaan, serta
pemeliharaan perabot perpustakaan
11
4.3.3 Peluang
a.
Bekerjasama dengan sponsor/donatur, yayasan
dan komite sekolah untuk pengadaan koleksi
baik berupa buku, non buku maupun koleksi
audio visual dan elektronik lainnya
b.
Mengembanngkan program kerjasama dengan
perpustakaan lain
c.
Mengembangkan program “Peduli Perpustakaan“
bagi warga sekolah
d.
Menata
ruang
perpustakaan
supaya
menarik misalnya dengan pengecatan
lebih
warna
yang cerah, menambah dekorasi yang sesuai
dan penggunaan AC
e.
Merancang pembelajaran dengan memanfaatkan
sumber dari koleksi perpustakaan
f.
Melibatkan
guru
membantu
dan
karyawan
pustakawan
untuk
dalam
mengadministrasikan koleksi
g.
Melibatkan siswa untuk
layanan sirkulasi
peminjaman dan pengembalian
h.
Mengadakan pelayanan bimbingan bagi siswa
agar
mampu
menggunakan
berbagai
jenis
koleksi referensi secara cepat,tepat dan akurat
i.
Bekerjasama
dengan
yayasan
dan
memaksimalkan dana BOS untuk pengadaan
komputer, barcode dan layanan internet
j.
Pelatihan
penggunaan
internet
untuk
pemanfaatan perpustakaan
k.
Pemberian penghargaan bagi siswa yang paling
rajin meminjam buku di perpustakaan
secara
berkala
12
l.
Bekerjasama dengan komite dan sponsor untuk
mengadakan kegiatan untuk menarik siswa
datang ke perpustakaan misalnya lomba
m.
Mempromosikan
keberadaan
perpustakaan
kepada warga sekolah dan komite sekolah
dengan berbagai kegiatan dalam momen khusus
n.
Bekerjasama
dengan
pihak
ketiga
untuk
mengadakan layanan fotokopi
o.
Memaksimalkan
dana
BOS
untuk
pengembangan potensi perpustakaan ,termasuk
untuk penambahan koleksi, pelatihan, akes
online dan perawatan perabot
p.
Melibatkan
yayasan
anggaran
bagi
untuk
menyediakan
pengembangan
potensi
perpustakaan, termasuk untuk penambahan
koleksi, pelatihan, akes online dan perawatan
perabot
4.3.4 Tantangan
a. Keterbatasan waktu dan tenaga pustakawan
b. Sifat
acuh
tak
acuh
dari
warga
sekolah
berkaitan dengan penambahan koleksi
c. Kurangnya kepedulian komite sekolah terhadap
pengembangan perpustakaan
d. Keterbatasan akses untuk bekerjasama dengan
sponsor
e. Guru
bertambah
mengajar
di
banyak
kelas,
tugasnya
yaitu
selain
membantu
pengembangan perpustakaan
f.
Kemungkinan kurangnya motivasi, ketrampilan
guru
dan
waktu
yang cukup
untuk
13
merancang pembelajaran
yang menggunakan
sumber dari koleksi perpustakaan
g. Kemungkinan
bertambahnya
anggaran
yang
besar untuk perawatan, penambahan koleksi,
peningkatan potensi
h. Pemustaka
kurang
berminat
menggunakan
untuk
penggunakaan
internet
i.
Sarana
prasarana
teknologi informasi dan komunikasi kurang
memadai
j.
Anggaran
dana
BOS
dibatasi
5%
untuk
pengembangan perpustakaan
k. Memerlukan
anggaran
besar
untuk
penambahan sarana komputer ,jasa internet
dan sarana pendukung otomatisasi sistem
4.4 Desain Produk
Setelah diperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer, langkah berikutnya adalah Focus Group Discussion
tahap II. FGD ini dilaksanakan untuk memberikan skoring
analisis SWOT berdasarkan analisis faktor internal (Internal
Factors Analysis Summary) dan faktor eksternal (Eksternal
Factors Analysis Summary).Setelah menentukan skoring,
langkah
berikutnya
direncanakan
adalah
menentukan
strategi
yang
berdasarkan hasil analisis SWOT.Strategi
meliputi
komponen pengembangan koleksi,pengembangan
layanan
yang
layanan
berbasis
mendukung
IT
dan
kurikulum,pengembangan
pengembangan
penggunaan
anggaran minimal 5 %
14
Rangkuman hasil analisis SWOT dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis SWOT
NO
1
KOMPONEN
Pengembangan Koleksi
POSISI
S-O (1,15 : 0,95 )
2
Pengembangan layanan
yang mendukung
kurikulum
Pengembangan layanan
berbasis IT
W-O (-3:03 )
Pengembangan
Anggaran minimal 5 %
S-T (0,9 :-0,20 )
3
4
W-O(-1:0)
KETERANGAN
Posisi kuat dan
memiliki peluang
Posisi lemah
namun memiliki
peluang
Posisi lemah
namun memiliki
peluang
Posisi kuat
namun
menghadapi
tantangan
Berikut ini diuraikan matriks SWOT untuk tiap-tiap
komponen dan strategi yang akan dilaksanakan.
4.4.1. Pengembangan Koleksi
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
15
Gambar 4.2 Matriks SWOT Pengembangan Koleksi
S-0 (1.15:0.95)
KEKUATAN
Strategi
pengembangan koleksi yang
direncanakan
sebagai berikut:
1. Memberdayakan berbagai pihak untuk terlibat aktif
dalam mengembangkan koleksi, diantaranya:
a. Komite sekolah, misalnya dengan mengusulkan
kepada komite untuk menyusun program dan
kegiatan yang mendukung pengembangan koleksi
perpustakaan
b. Para
siswa,
misalnya
dengan
program
peduli
perpustakaan. Hal yang dilakukan misalnya siswa
diminta untuk mengumpulkan buku bacaan dan
koleksi lain milliknya yang sudah tidak digunakan
untuk disumbangkan ke perpustakaan sekolah.
c. Dunia industri dan dunia usaha dijajaki untuk
menjadi sponsor dalam pengembangan koleksi
2. Menyelenggarakan sosialisasi pemanfaatan koleksi
perpustakaan secara efekstif bagi warga sekolah
dengan
mengundang
perpustakaan
misalnya
nara
dari
sumber
kalangan
pakar
akademisi
universitas maupun dari perpustakaan daerah.
16
3. Bekerjasama dengan unit-unit sekolah yang berada
dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Eben haezer,
misalnya dengan mengadakan tukar menukar koleksi.
4. Menjajaki
kemungkinan
kerjasama
dengan
perpustakaan lain, misalnya perpustakaan sekolah
lain maupun perpustakaan umum.
5. Update koleksi baik buku non buku yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik. Dengan bukubuku terbitan baru dan selalu diupdate diharapkan
siswa tidak menjadi bosan.
4.4.2 Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum.
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4.3 Matriks SWOT Pengembangan Layanan yang
mendukung Kurikulum
W-O ( -0.3 :0.3)
KELEMAHAN
KEKUATAN
Strategi yang dilakukan, yaitu:
a. Mengecat
dan mendekor ruangan perpustakaan
dengan warna-warni yang menarik siswa.
b. Penataan
ulang
ruangan
supaya
pemustaka
tertarik datang ke perpustakaan
17
c. Penambahan sarana prasarana untuk mendukung
layanan perpustakaan, misalnya AC dan barcode
d. Meningkatkan efektifitas pemberian tugas mata
pelajaran
dengan
memanfaatkan
koleksi
di
perpustakaan.
e. Menjadwalkan siswa untuk membantu pelayanan
sirkulasi peminjaman dan pengembalian
f. Mengadakan bimbingan kepada para siswa dan
guru
tentang proses sirkulasi peminjaman dan
pengembalian.
g. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah sponsor
dan masyarakat dalam melaksanakan lomba untuk
mendukung pengembangan perpustakaan.
h. Memotivasi
perpustakaan
siswa
untuk
dengan
rajin
membaca
mengadakan
di
pemilihan
pembaca paling rajin secara berkala dan pemberian
penghargaan.
i. Mengadakan
kegiatan
promosi
perpustakaan
dengan melibatkan seluruh warga
4.4.3 Layanan yang Berbasis IT
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
18
Gambar 4.4 Matriks SWOT Pengembangan Layanan Berbasis IT
W-O(-1:0)
KELEMAHAN
KEKUATAN
Strategi yang akan dilakukan yaitu:
a. Penambahan komputer dan sarana yang lain
untuk memperlancar sirkulasi peminjaman dan
pengembalian berbasis IT
b. Penambahan fasilitas dalam komputer,yaitu CD
Room
c. Pelatihan kepada warga sekolah tentang
penggunaan internet sebagai sumber belajar secara
maksimal
d. Peningkatan pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar berbasis IT dengan pemasangan
WIFI
e. Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru dan
pustakawan dalam mengembangkan layana
f. perpustakaan dengan mengadakan studi banding
ke perpustakaan yang dijadikan percontohan
19
1.4.4 Pengembangan Penggunaan Anggaran
Minimal 5 %
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4.5 Matriks Pengembangan Penggunaan Anggaran
Minimal 5 %
S-T (0.9: -0.20 )
KELEMAHAN
KEKUATAN
Strategi yang akan dilaksanakan yaitu:
a. Penggalangan dana bekerjasama dengan komite
sekolah dan dunia usaha dunia industri
b. Mengalihkan anggaran dalam RKAS yang belum
menjadi
prioritas
ke
anggaran
pengembangan
perpustakaan.
c. Melaksanakan
dengan
dalam
gerakan
kegiatan
rangka
Peduli
Perpustakaan
menyumbang
perpustakaan
penghematan
anggaran
dengan
melibatkan warga sekolah dan stakeholder.
20
d. Memberdayakan peserta didik secara maksimal
untuk membantu pengembangan perpustakaan.
e. Memanfaatkan peluang
bantuan dari pemerintah
dengan mencari akses seluas-luasnya ke dinas
pendidikan kota.
4.5 Pengembangan Model Akhir dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis SWOT
peneliti mengusulkan tahap
pengembangan model akhir . Skema pengembangan model
akhir
perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
dijelaskan sebagai berikut :
1) Layanan yang mendukung pelaksanaan kurikulum
Berdasarkan analisis SWOT pengembangan layanan
yang mendukung kurikulum pada posisi W-O, dalam
arti memiliki peluang untuk dikembangkan namun
dalam posisi lemah. Menurut peneliti komponen ini
perlu
terlebih
mendapat
dahulu
prioritas
untuk
karena
dikembangkan
merupakan
“roh”
dari
perpustakaan supaya tidak hanya berfungsi sebagai
gudang buku.
2) Pengembangan koleksi
Tahap berikutnya adalah pengembangan koleksi.
Komponen ini berdasarkan analisis SWOT terletak
pada kwadran S-O, dalam arti posisi kuat dan
memiliki
peluang
Pengembangan
mendukung
untuk
koleksi
dikembangkan
diperlukan
pengembangan
layanan
untuk
yang
mendukung kurikulum.
21
1) Layanan berbasis IT
Tahap berikutnya adalah pengembangan layanan
berbasis IT. Berdasarkan analisis SWOT komponen
ini terletak pada W-O, dalam arti posisi lemah dan
memiliki
peluang
yang
kecil.
Dengan
pengembangan layanan berbasis IT diharapkan
dapat memperlancar pengembangan layanan untuk
mendukung kurikulum
2) Penggunaan anggaran minimal 5%
Tahap terakhir adalah pengembangan penggunaan
anggaran. Komponen ini berada pada kwadran S-T,
dalam
arti
posisi
kuat
namun
menghadapi
ancaman. Komponen ini dikembangkan pada tahap
akhir karena kondisi anggaran dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah dan yayasan.
22
Gambar 4.6 Skema Pengembangan Model Akhir
1.
4.
PENGGUNAAN
ANGGARAN MINIMAL 5
%
LAYANAN
YANG
MENDUKUNG
KURIKULUM
2.
SNP
3.
PENGEMBANGAN
KOLEKSI
LAYANAN YANG
BERBASIS IT
23