PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PRODI-2014

(1)

PEDOMAN PENYUSUNAN

KURIKULUM PRODI

SELARAS

DENGAN KKNI DAN STANDAR DIKTI

L

P3

M

UNIVERSITAS JAMBI


(2)

KURIKULUM


(3)

9 8 7 6 5 4 3 Fokus pada pengemban gan dan peningkatan keahlian kerja yang spesifik

Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah Diplom a 4 (D4) Diploma 1 (D1) Diploma 1 (D1) Diploma 3 (D3) Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Diploma 2 (D2)

PENATAAN JENIS DAN STRATA PENDIDIKAN TINGGI KE DEPAN

Profesi Spesiali s Sub spesialis Magister (S2) Terapan Doktor (S3) Terapan Sarjan a (S1) Magist er (S2) Dokto r (S3) Fokus pada pengemban gan filosofis -keilmuan LEV EL KKN I LEV EL KKN I


(4)

RANCANGAN TUGAS

Tgs

1 Studi kasus

RENCANA PEMBELAJARAN

Mn

g Pokok Bahasan Ref.

1 Lingkup manajemen 2 Manajemen 3 Perkembangan

. UTS .

.

15 UAS

b.

PEMBELAJARAN

(ACTUAL CURRICULUM)

a. RENCANA

(CURRICULUM PLAN)

PENGERTIAN KURIKULUM

PROSES PEMBELAJARAN

PROSES EVALUASI

(Assessment)

PENCIPTAAN SUASANA AKADEMIK

DAFTAR MATA KULIAH

SEMESTER I sks

1 Manjemen I 4

2 Pengantar

Ekonomi 3

3 Statistik 3

4 Bahasa Indonesia 2

5 Bahasa Inggris 2

6 Pancasila 2

7 Olah raga 2


(5)

Pengembangan Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi

GBPP dan SAP

Tujuan Pendidikan

Tracer Study Analisi

s SWOT

&

Mata kuliah & sks Struktur kurikulum

Bahan kajian

Yang lama

Tracer study dan need assessment Analis

is SWOT

&

Bahan kajian

Dokumen kurikulum

Profil lulusan

Matriks Capaian pembelajaran-bahan kajian

Mata kuliah & besarnya sks (integrasi – konsep sistem blok)

Rencana Pembelajar

an Struktur

kurikulum

Rumusan Capaian pembelajaran


(6)

Kurikulum Pendidikan

Tinggi

Masukan Asosiasi & Stake holders

Masukan Asosiasi & Stake holders Kebijakan Universitas & Program Studi Kebijakan Universitas & Program Studi Tugas Tim Kurikulum Prodi

Tugas Tim Kurikulum Prodi

Kelompok Studi/ Bidang studi / Laboratorium

Kelompok Studi/ Bidang studi / Laboratorium

Keterlibatan semua dosen prodi

Keterlibatan semua dosen prodi Ketetapan Program studi dan Universitas Ketetapan Program studi dan Universitas Tugas Dosen pengampu mata kuliah Tugas Dosen pengampu mata kuliah Bahan kajian Dokumen kurikulum Matriks Capaian pembelajaran-bahan kajian

Mata kuliah & besarnya sks (integrasi – konsep sistem blok)

Rencana Pembelajar an Struktur kurikulum Rumusan Capaian pembelajaran Profil lulusan

Tracer study - need assessment Analis is SWOT

&

Level KKNI


(7)

TAHAPAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Konsep & Strategi pembelajaran

Deskripsi KKNI & SNPT

Pemilihan bahan kajian :

Tingkat keluasan, Tingkat kedalaman, Tingkat kemampuan yang ingin dicapai Konsep mata kuliah terintegrasi

Matriks bhn kajian -capaian pembelajaran Konsep mata kuliah dan besarnya sks

Struktur kurikulum & Rancangan pembelajaran DOKUMEN KURIKULUM BARU Kebijakan Universitas & Program Studi Peta keilmuan Program Studi Kelompok Studi/ Bidang studi / Laboratorium

Keterlibatan

semua dosen

Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi

Masukan Asosiasi & Stake holders

Ketetapan

Program studi

Konsep kurikulum

4 pilar pendidikan UNESCO

Tugas Tim Pengembang Kurikulum Prodi

Analisis SWOT

(University values) (Scientific vision Prodi)

Tracer study (Need assessment) (Market signal) PROFIL LULUSAN RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Outcomes)


(8)

PROFIL LULUSAN S1

CAPAIAN PEMBELAJARAN MINIMUM

CAPAIAN PEMBELAJARAN TAMBAHAN SESUAI

VISI-MISI PT SENDIRI

1 AdministratorManajer /

Mampu mengelola DUDI

berdasarkan prinsip manajemen Memiliki leadership

2 Peneliti

Mampu melakukan penelitian sesuai kaidah keilmuan dan mampu mengkomunikasikan hasilnya.

Memiliki kepekaan terhadap masalah Ekonomi

3 Pendidik

Menguasai prinsip-prinsip Ilmu Ekonomi

Memiliki kemampuan untuk belajar sepanjang hayat

Mampu berkomunikasi dalam forum ilmiah bidang Ekonomi 4 Entrepreuneur Mampu membangun Usaha Baru dan menciptakan lapangan kerja

RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PERLU DIKAJI LEVEL DAN KELENGKAPAN DESKRIPSI TERHADAP KKNI

Dikaji apakah kemampuan

lulusannya sudah setara

dengan level 6 KKNI


(9)

(4) PENILAIAN/AS SES. tingkat ketercapaian (1) CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcomes) (Kopetensi Lulusan)

Deskripsi kurikulum sebagai rancangan

(2)

BAHAN KAJIAN/ materi ajar yang

harus dikuasai (3) DICAPAI LEWAT strategi pembelajaran Penilaian proses sama pentingnya dengan penilaian produk/hasil belajar.Penggunaan instrumen rubrik dan porto folio

Sesuai dengan deskripsi KKNI baik kelengkapan unsur deskripsinya maupun level kualifikasinyaMerupakan hasil kesepakatan prodi sejenis

Tetapi setiap Prodi tetap bisa menambah

kemampuan lulusannya

sesuai dengan visi dan misi PT nya

masing-masing.

Sesuai dengan rumpun

ilmunya

Dipilih yang diperlukan untuk memenuhi capaian pembelajaran tersebutBerdasarkan bidang keilmuan yang akan dikembangkanDitambah dengan keilmuan yang dibutuhkan lulusan untuk masa depanDipilih berdasarkan capaian pembelajara n yang diharapkanDengan pertimbanga n 3 unsur: mahasiswa, dosen, dan sumber belajar


(10)

BIDANG KEMAMPUAN

DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN

DESKRIPSI TINGKAT KELUASAN DAN KERUMITAN MATERI

KEILMUAN

KOGNITIF

Menganalisis

masalah kesulitan belajar

siswa

PSIKOMOTOR

Membuat rencana

program penanganan

AFEKTIF

Menyajikan

berdasarkan fakta dan

norma

CARA MERUMUSKAN KOMPETENSI/LEARNING OUTCOME

RUMUSAN LEARNING OUTCOME menjadi :

mampu menganalisis masalah kesulitan belajar siswa dan membuat rencana program penangannya berdasarkan hasil analisis, serta mampu menyajikannya sesuai fakta dan norma


(11)

CAPAIAN PEMBELAJARA

N

Pembentukan mata kuliah

BAHAN

KAJIAN KULIAHMATA

PROFIL

LULUSAN

1

2

3

B

A

Mata kuliah A bersifat komprehensif  KONSEP INTEGRASI

Mata kuliah B bersifat parsial/bahan kajian tunggal


(12)

MATRIKS UNTUK PEMBENTUKAN MATA

KULIAH

RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

BIDANG KEILMUAN PRODI

Bidang

kajian Bidang kajian Bidang kajian Bidang kajian Bidangkajian

1 Kemampuan merancang arsitektur

2 Kemampuan mengkomunikasikan ide. 3 Kemampuan bekerjasama

4 Memiliki kepekaan masalah nyata

5 Kemampuan membaca gambar

6 Memiliki kemampuan managerial & leadership 7 Mempunyai kemampuan dasar praktek

8 Kemampuan belajar sepanjang hayat

9 Berfikir & berkomunikasi secara akademik& etis. 10 kemampuan mengembangkan arsitektur

11 Menjunjung tinggi norma akademik


(13)

MATRIKS UNTUK PEMBENTUKAN MATA

KULIAH

RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

BIDANG KEILMUAN PRODI

Inti keilmuan pendukungIPTEKS pelengkIPTEKS dikembYang ms dpnUntuk Ciri PT

1 Kemampuan merancang KBU

2 Kemampuan mengkomunikasikan ide. 3 Kemampuan bekerjasama

4 Memiliki kepekaan masalah nyata

5 Kemampuan membaca peluang

6 Memiliki kemampuan managerial & leadership 7 Mempunyai kemampuan dasar praktek

8 Kemampuan belajar sepanjang hayat

9 Berfikir & berkomunikasi secara akademik& etis. 10 kemampuan mengembangkan i. ekonomi

11 Menjunjung tinggi norma akademik

12 Memiliki penget. strategi pembangunan

Te o ri , m e to d e D e s a in a rs . S tr u k tu r b a n g . S e n i S a in s a rs -te k P e rk . A rs . P e re n c a n a a

n La

n s e k a p a rs P e rm u k im a n In te ri o r A rs n u s a n ta ra C A D S tr a te g i p e m b L in g k & I T Mata kuliah

A

Mk

B

m k


(14)

KOMPETENS I (CP)

BAHAN KAJIAN

1 2 3 N

1 MK1 MK2

2 MK3

3

4 MK4

5 MK6 6

7 MK5

8 9 10

MK1 & MK2

beda jenis bahan kajian dalam satu capaian

pembelajaran

MK3 tiga bahan kajian dgn capaian

pembelajaran yang sama.

MATA KULIAH ADALAH

BUNGKUS DARI BAHAN KAJIAN MK5 & MK6 satu bahan kajian untuk

mencapai berbagai capaian

pembelajaran

Alternatif membentuk mata kuliah lewat

matriks


(15)

RUMUSAN KOMPETENSI

(contoh)

METODE/ MODEL PEMBELAJARAN

CERAMAH SEMINAR / DISKUSI PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING

PROJECT BASE LEARNING

COLLABORATIVE

LEARNING SIMULASI …. Kemampuan

komunikasi Penguasaan rumus

Mampu Berusaha

1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study

4. Discovery Learning (DL) 5. Self-Directed Learning (SDL) 6. Cooperative Learning (CL)

Model- model pembelajaran dengan pendekatan SCL

MEMILIH METODE/ BENTUK/ MODEL PEMBELAJARAN

7. Collaborative Learning (CbL) 8. Contextual Instruction (CI) 9. Project Based Learning (PjBL)


(16)

MINGGU

KE KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAHAN KAJIAN (materi

ajar)

BENTUK PEMBEL A JARAN

KRITERIA PENILAIAN

(indikator)

BOBOT NILAI

1- 4 Mampu menjelaskan dan mempresentasikan

ceramah, diskusi tgs makalah *)

Kelengkapan dan

kebenaran penjelasan, tkt

komunikatif presentasi 20%

5 Mampu mengidentifikasi dan bekerja sama

PBL *) Kebenaran metode, kerjasama 15%

6 Mampu mengidentifikasi tes Kelengkapan dan kebenaran identifikasi 15%

7-10 Mampu menjelaskan ceramah, diskusi

11-14 Mampu analisis dan trampil

memilah praktikum

Ketrampilan,

kebenaran analisis 20%

15 Mampu menganalisis dan berkomunikasi

Tes praktek dan

wawancara

Ketajaman dan

kelengkapan analisis,

kelancaran komunikasi 30%

KOMPETENSI :

……… ………


(17)

(1)

MINGGU KE

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

BAHAN KAJIAN (materi ajar)

(4)

BENTUK PEMBELA

JARAN

(5)

KRITERIA (indikator) PENILAIAN

(6)

BOBOT NILAI

RENCANA PEMBELAJARAN 1 SEMESTER

Mata kuliah : ……….. Sem …… Kode : …… sks : ….

Jurusan : .. .……….. Dosen : ……….

KOMPETENSI : ………

……….


(18)

NOMOR

KOLOM JUDUL KOLOM PENJELASAN PENGISIAN

1 MINGGU KE Menunjukan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester )(bisa 1/2/3/4 mingguan).

2 KEMAMPUAN AKHIR

YANG DIHARAPKAN

Rumusan kemampuan dibidang kognitif, psikomotorik , dan afektif diusahakan lengkap dan utuh (hard skills & soft skills). Merupakan tahapan kemampuan yang diharapkan dapat mencapai kompetensi mata kuliah ini diakhir semester.

3 BAHAN KAJIAN

(materi ajar)

Bisa diisi pokok bahasan / sub pokok bahasan, atau topik bahasan. (dengan asumsi tersedia diktat/modul ajar untuk setiap pokok bahasan)

4 BENTUK PEMBELAJARAN

bisa berupa : ceramah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum, latihan, kuliah lapang, praktek bengkel, survai lapangan, bermain peran,atau gabungan berbagai bentuk. Penetapan bentuk pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan diatas akan tercapai dengan bentuk/ model

pembelajaran tersebut.

5 KRITERIA PENILAIAN (indikator)

berisi : indikator yang dapat menunjukan pencapaian kemampuan yang dicanangkan, atau unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif misal ketepatan analisis, kerapian sajian, Kreatifitas ide, kemampuan

komunikasi, juga bisa juga yang kuantitatif : banyaknya kutipan acuan / unsur yang dibahas, kebenaran hitungan).

6 BOBOT NILAI disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau besarnya sumbangan suatu kemampuan terhadap pencapaian kompetensi mata kuliah ini.


(19)

PROSES

PEMBELAJARAN

Bahan

kajian A

Menganalisis dan mengkomunikasi kan

pe

rb

ai

ka

n

as

se

ss

m

en

t

Bahan

kajian B

TUGAS & PRESENTASI

Strategi

pembelajaran

yang diterapkan

Tingkat

kemampuan

yang diharapkan

Kelompok

bahan kajian

(modul)

SATU TAHAP PEMBELAJARAN

LE

R

N

IN

G

O

U

TC

O

M

E

tu

to

ria

l

tercapai

Contoh

RUBBRIC


(20)

TUGAS &

PRESENTASI PRAKTIKUM SEMINAR MEMBUAT MODEL

Kemampua n d Kemampua n c Kemampuan b Kemampua n a Bahan kajian D

as

se

ss

m

en

t

Bahan kajian C Bahan kajian B Bahan kajian A

p

e

rb

a

ik

a

n

as

se

ss

m

en

t

p

e

rb

a

ik

a

n

as

se

ss

m

en

t

p

e

rb

a

ik

a

n

as

se

ss

m

en

t

p

e

rb

a

ik

a

n

TAHAPAN PEMBELAJARAN

LE A R N IN G O U TC O M E

Contoh

PERENCANAAN

PEMBELAJARAN SCL

SATU MATA KULIAH

DALAM 1 SEMESTER

KULIAH DAN TUTORIAL

D

?

Ketercapaian

k

b

K

2010


(21)

CONTOH

KRITERIA PENILAIAN KEMAMPUAN MENULIS ESSAY

GRADE

SKOR

INDIKATOR KINERJA (RUBBRIC)

Sangat kurang

<20

Tidak ada ide yang jelas untuk

menyelesaikan masalah

Kurang

21–40

Ada ide yang dikemukakan, namun

kurang sesuai dengan permasalahan

Cukup

41– 60

Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai,

namun kurang inovatif

Baik

61- 80

Ide yang dikemukakan jelas, mampu

menyelesaikan masalah, inovatif,

cakupan tidak terlalu luas

Sangat Baik

>81

Ide, jelas, inovatif, dan mampu

menyelesaikan masalah dengan

cakupan luas


(22)

STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN TINGGI


(23)

SISTEMATIKA PERMENDIKBUD

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI


(24)

9/23/17 09:10:08 AM 24 STANDAR NASIONAL PENGABDI AN KEPADA MASYARAK AT STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKA N

TUJUAN :

1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI

2. MENJAMIN MUTU

PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTI

TUJUAN :

1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI

2. MENJAMIN MUTU

PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTI

PERAN:

1. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN PRODI

2. SEBAGAI DASAR

PENYELENGGARAAN

PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3. SEBAGAI DASAR

PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

PERAN:

1. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN PRODI

2. SEBAGAI DASAR

PENYELENGGARAAN

PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3. SEBAGAI DASAR

PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

RUANG LINGKUP STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

TINGGI

RUANG LINGKUP STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

TINGGI


(25)

Mega

ASEAN

QUALIFICATIONS

REFERENCE

FRAMEWORK

Indonesia

Vice Chair of Task Force of the


(26)

9/23/17 09:10:09 AM 26

1

2

3

4

5

7

8

9

6

STANDA R DITENDI K STANDA R DITENDI K STANDA R SARPRAS STANDA R SARPRAS STANDA R PROSES STANDA R PROSES STANDA R ISI STANDA R ISI STANDA R PENILAIA N STANDA R PENILAIA N STANDA R PENGEL O-LAAN STANDA R PENGEL O-LAAN STANDA R PEMBIAY AAN STANDA R PEMBIAY AAN sikap Pengetah uan Ketrampil an umum Ketrampil an khusus CAPAIAN PEMBELAJARAN ACUA N ACUA N

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat

ditambahkan oleh Perguruan Tinggi

dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan dalam SK Dirjen

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

MENCAP AI MENCAP


(27)

9/23/17 09:10:09 AM 27

PROGRA

M TINGKAT KEDALAMAN DAN KELUASAN MATERI PEMBELAJARAN

D-1 M e n g a c u p a d a C P L u l u s a n Mem anfa atka n hasil pene litian & hasil peng abdi an kepa da mas yara kat

Menguasai konsep umum, pengetahuan, & keterampilan operasional lengkap.

D-2 Menguasai prinsip dasar pengetahuan & keterampilan pada bidang keahlian tertentu

D-3 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum

D-4 /

S-1 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam

S-2 /

Sp-1 menguasai teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan tertentu

PROFESI Menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu

S-3/Sp-2 menguasai filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu

Dituangkan dalam BAHAN KAJIAN yang distrukturkan dalam bentuk MATAKULIAH

2. STANDAR ISI PEMBELAJARAN


(28)

9/23/17 09:10:09 AM 28 PENGABDI AN KEPADA MASYARA KAT PENELITIA N SEMINAR PRAKTIKU M/PRAKTI K KULIAH RESPONSI DAN TUTORIAL DISKUSI KELOMPOK, SIMULASI, STUDI KASUS, KOLABORATIF, KOOPERATIF, PROYEK BASED, PROBLEM BASED, DAN LAINNYA BENTUK PEMBELAJARAN METODE

INTERAKSI DOSEN-MAHASISWA-SUMBER & LINGKUNGAN BELAJAR P E R E N C A N A A N P E M B E L A JA R A N : R P S P E L A K S A N A A N P E M B E L A JA R A N

KARAKTERISTIK: INTERAKTIF, HOLISTIK, INTEGRATIF,

SAINTIFIK, KONTEKSTUAL, TEMATIK, EFEKTIF, KOLABORATIF, DAN BERPUSAT PADA MAHASISWA

KARAKTERISTIK: INTERAKTIF, HOLISTIK, INTEGRATIF,

SAINTIFIK, KONTEKSTUAL, TEMATIK, EFEKTIF, KOLABORATIF, DAN BERPUSAT PADA MAHASISWA

B

E

B

A

N

B

E

LA

JA

R

M

A

H

A

S

IS

W

A

B

E

B

A

N

B

E

LA

JA

R

M

A

H

A

S

IS

W

A

3. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


(29)

9/23/17 09:10:09 AM 29

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR

MAHASISWA)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR

MAHASISWA)

No Program

Beban

Belajar

Minimum

(sks)

Masa Studi (tahun)

Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.:

1 D1 36 1-2

2 D2 72 2-3

3 D3 108 3-4

4 D4/Sarjana 144 4-5

5 Profesi 36 1-2 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)

6 Magister,

Magister terapan, dan Sp-1

72 1,5-4 (setelah

menyelesaikan program D4/Sarjana)

7 S-3, S-3 Terapan,

& Sp-2 72 3 (Mininimum)

Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi setelah dua semester tahun pertama dapat ditambah hingga 64 (enam puluh empat) jam per minggu setara dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester.Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi dan berpotensi menghasilkan penelitian yang sangat inovatif sebagaimana ditetapkan senat perguruan tinggi dapat mengikuti program doktor bersamaan dengan penyelesaian program magister paling sedikit setelah


(30)

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran

Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran

a Kuliah, Responsi, Tutorial

Tatap Muka Penugasan

Terstruktur Belajar Mandiri 50

menit/minggu/semest er

50

menit/minggu/semeste r

60

menit/minggu/semester

b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis Tatap muka Belajar mandiri

100

menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester

c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara

160 menit/minggu/semester

(1) Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks).

(2) Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester.

(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.

(4) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.


(31)

Beban Belajar Normal Mahasiswa

Beban belajar normal mahasiswa: 8-9 jam/hari 1 sks = 160 menit 2,67 jam

8 jam/hari x 6 hari/mg = 48 jam/mg 2,67 jam/sks 18 sks/mg/smt 9 jam/hari x 6 hari/mg = 54 jam/mg 2,67 jam/sks 20 sks/mg/smt

N

o Program Beban belajar 8 jam/hari Beban belajar 9 jam/hari

1 D1 2 smt x 18 sks/mg/smt = 36

sks (min) 2 smt x 20 sks/mg/smt = 40 sks

2 D2 4 smt x 18 sks/mg/smt = 72

sks (min) 4 smt x 20 sks/mg/smt = 80 sks

3 D3 6 smt x 18 sks/mg/smt =

108 sks (min) 6 smt x 20 sks/mg/smt = 120 sks

4 D4/S

1 8 smt x 18 sks/mg/smt = 144 sks (min) 8 smt x 20 sks/mg/smt = 160 sks

5 Profe

si 2 smt x 18 sks/mg/smt = 36 sks (min) 2 smt x 20 sks/mg/smt = 40 sks

6 S2 4 smt x 18 sks/gm/smt = 72

sks (min) 4 smt x 20 sks/smt = 80 sks


(32)

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran S2

(Surat Edaran Dirjen DIKTI:526/E.E3/MI/2014)

Prodi Magister Beban Belajar Sebesar 72 sks dg rincian

a Perkuliahan: ± 32 sks

1 sks =

Tatap Muka Penugasan

Terstruktur Belajar Mandiri 50 menit/mg/smt 50 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

b Proposal Thesis: ± 5 sks

1sks = 160 menit/minggu/semester

c Penelitian & Penulisan Tesis: ± 20 sks 1sks = 160 menit/minggu/semester

d Seminar: ± 5 sks 1 sks

=

Tatap muka Belajar mandiri 100 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

e Karya Ilmiah: ± 10 sks

1sks = 160 menit/minggu/semester

Dasar CP Ketrampilan umum untuk program:

Program S2, kemampuan menulis karya ilmiah dalam

jurnal nasional terakreditasi dan pengakuan bertaraf internasional;

Program S3, kemampuan menulis karya ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional terindeks;


(33)

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran S3

(Surat Edaran Dirjen DIKTI:526/E.E3/MI/2014)

Prodi Magister Beban Belajar Sebesar 72 sks dg rincian

a Perkuliahan: ± 12 sks

1 sks =

Tatap Muka Penugasan

Terstruktur Belajar Mandiri 50 menit/mg/smt 50 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

b Proposal Disertasi: ± 5 sks

1sks = 160 menit/minggu/semester

c Penelitian & Penulisan Disertasi: ± 30 sks 1sks = 160 menit/minggu/semester

d Seminar: ± 5 sks 1 sks

=

Tatap muka Belajar mandiri 100 menit/mg/smt 60 menit/mg/smt

e Karya Ilmiah Internasional: ± 20 sks 1sks = 160 menit/minggu/semester

Dasar CP Ketrampilan umum untuk program:

Program S2, kemampuan menulis karya ilmiah dalam

jurnal nasional terakreditasi dan pengakuan bertaraf internasional;

Program S3, kemampuan menulis karya ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional terindeks;


(34)

SE Dirjen No.526/E.E3/MI/2014

tentang

Penjelasan SN DIKTI Program Pascasarjana

• Untuk Doktor beban 72 SKS dg proporsi:

- Perkuliahan : ± 12 SKS

- Proposal Tesis : ± 5 SKS

- Penelitian & Penulisan Tesis : ± 30 SKS

- Seminar : ± 5 SKS

- Karya Ilmiah : ± 20 SKS

9/23/17 09:10:09 AM 34

• Untuk Magister beban 72 SKS dg proporsi:

- Perkuliahan : ± 32 SKS

- Proposal Tesis : ± 5 SKS

- Penelitian & Penulisan Tesis : ± 20 SKS

- Seminar : ± 5 SKS

- Karya Ilmiah : ± 10 SKS

Jumlah SKS penelitian dapat mencapai lebih dari ±

40 SKS untuk Magister, dan ± 60 SKS untuk Doktor

yang dapat didistribusikan sejak semester 1.

Calon mahasiswa Program Magister dan Program

Doktor harus memiliki

sinopsis

tentang penelitian

yang akan diajukan


(35)

9/23/17 09:10:09 AM 35

menyusun, menyampaikan,

menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran

menyusun, menyampaikan,

menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran

melaksanakan proses penilaian melaksanakan proses penilaian memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian

memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian

mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa

mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa

1. Perencanaan Penilaian

3. Observasi kinerja dan pengembalian hasil observasi 2 . P e m b e ri a n t u g a s a ta u s o a l 4 . P e m b e ri a n n il a i a k h ir Pelaksana

Penilaian: Dosen atau Tim Dosen Pengampu tanpa atau dengan menyertakan pihak lain. Teknik Penilaian: Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan

angket

Prinsip : Edukatif, Otentik, Obyektif, Akuntabel, transparan, dan terintegrasi

4. STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

4. STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Kategori Nilai:

A-E atau 4-0

Kelulusan:

1. Diploma & Sarjana: ≥ 2.00

2. Selain itu: ≥ 3.00


(36)

PROGRA M

KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN

D-1 / D-2 K o m p e t e n si P e n d i d ik S e h a t Ja s m a ni d a n R o h a ni M a m p u m e n y el e n g g a r a k a n p e n di di k a n

paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi

akademik paling rendah lulusan D-3 berpengalaman

relevan dengan prodi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI)

paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang

relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI)

D-3 / D-4

Sarjana paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan prodi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI)

Profesi paling rendah lulusan magister atau magister yang relevan dengan prodi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, serta dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan prodi, yang berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI)

5. STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

5. STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


(37)

PROGRA

M KUALIFIKASI AKADEMIK DOSEN

Magister K o m p e t e n si P e n d i d ik S e h a t Ja s m a ni d a n R o h a ni M a m p u m e n y el e n g g a r a k a n p e n di di k a n

lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan

dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (delapan) KKNI)

Spesialis lulusan spesialis dua, lulusan doktor atau lulusan

doktor terapan yang relevan dengan program studi dan berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun

1. harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi dan

berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) KKNI;

2. yang menjadi pembimbing utama, harus sudah

pernah memublikasikan paling sedikit 2 karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks yang diakui oleh Direktorat Jenderal

S-3

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


(38)

9/23/17 09:10:09 AM 38

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEGIATAN POKOK :

1. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Proses Pembelajaran 2. Pelaksanaan Evaluasi Hasil

Pembelajaran

3. Pembimbingan dan Pelatihan 4. Penelitian

5. Pengabdian Kepada Masyarakat KEGIATAN POKOK :

1. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Proses Pembelajaran 2. Pelaksanaan Evaluasi Hasil

Pembelajaran

3. Pembimbingan dan Pelatihan 4. Penelitian

5. Pengabdian Kepada Masyarakat KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN

KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN KEGIATAN PENUNJANG

KEGIATAN PENUNJANG

Bukan Pejabat

Strukutural: Minimal 12 sks beban belajar mahasiswa

Bukan Pejabat

Strukutural: Minimal 12 sks beban belajar mahasiswa

Pejabat Strukutural: Menyesuaikan

beban tugas tambahan

Pejabat Strukutural: Menyesuaikan

beban tugas tambahan Pembimbing

Penelitian terstuktur: Paling banyak 10

Mahasiswa

Pembimbing

Penelitian terstuktur: Paling banyak 10

Mahasiswa


(39)

9/23/17 09:10:09 AM 39

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DOSEN, TERDIRI DARI : DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP DOSEN TETAP:

1. Pendidik tetap pada 1 PT dan tidak menjadi pegawai tetap di tempat lain.

2. Jumlahnya minimal 75% dari jumlah seluruh dosen 3. Yang penuh waktu, minimal 6 orang per prodi

4. Program Sp-2, doktor, dan doktor terapan, minimal 2 orang guru besar

DOSEN, TERDIRI DARI : DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP DOSEN TETAP:

1. Pendidik tetap pada 1 PT dan tidak menjadi pegawai tetap di tempat lain.

2. Jumlahnya minimal 75% dari jumlah seluruh dosen 3. Yang penuh waktu, minimal 6 orang per prodi

4. Program Sp-2, doktor, dan doktor terapan, minimal 2 orang guru besar

TENAGA KEPENDIDIKAN,

1. Paling rendah lulusan program D-3, kecuali untuk tenaga administrasi, paling rendah SMA atau sederajat

2. Yang memerlukan keahlian khusus, harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya

TENAGA KEPENDIDIKAN,

1. Paling rendah lulusan program D-3, kecuali untuk tenaga administrasi, paling rendah SMA atau sederajat

2. Yang memerlukan keahlian khusus, harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidangnya


(40)

9/23/17 09:10:09 AM 40

7. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

PEMBELAJARAN

7. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

PEMBELAJARAN

SARANA SARANA

PRASARA NA PRASARA

NA

Sumber daya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi

suatu kegiatan

Sumber daya fisik yang digunakan langsung untuk mengeksekusi

suatu kegiatan

Sumber daya fisik yang digunakan untuk menunjang

penyelenggaraan suatu kegiatan Sumber daya fisik yang digunakan untuk menunjang

penyelenggaraan suatu kegiatan

Alat peraga, pustaka, alat laboratorium,

dll.

Alat peraga, pustaka, alat laboratorium,

dll. Lahan, Bangunan, jalan, jaringan,

dll Lahan, Bangunan, jalan, jaringan,

dll

HARUS SESUAI DENGAN DENGAN KEBUTUHAN ISI DAN PROSES PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PEMENUHAN CAPAIAN

PEMBELAJARAN LULUSAN

KETENTUAN LEBIH LANJUT DIATUR DALAM PERATURAN DIRJEN DIKTI


(41)

9/23/17 09:10:09 AM 41

7. STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

7. STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

1. melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah;

2. menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan;

3. melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik;

4. melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses

pembelajaran; dan

5. melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan

keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran


(42)

9/23/17 09:10:09 AM 42

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

1. menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional

terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;

2. menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang selaras dengan capaian

pembelajaran lulusan;

3. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara

berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi;

4. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 5. memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen;

6. menyampaikan laporan kinerja program studi dalam

menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi


(43)

9/23/17 09:10:09 AM 43

8. STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

8. STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

BIAYA INVESTASI

BIAYA INVESTASI

BIAYA OPERASION

AL BIAYA OPERASION

AL

pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi 1. untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang

mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung

2. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya Operasional Dikti

3. Estándar Satuan Biaya Operasional Dikti

ditetapkan oleh Menteri secara periodik dengan mempertimbangkan: jenis Prodi, tingkat akreditasi, dan indeks kemahalan wilayah

1. untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga

kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung

2. Ditetapkan per mahasiswa per tahun (Standar Satuan Biaya Operasional Dikti

3. Estándar Satuan Biaya Operasional Dikti

ditetapkan oleh Menteri secara periodik dengan mempertimbangkan: jenis Prodi, tingkat akreditasi, dan indeks kemahalan wilayah

BIAYA PENDIDIKAN TINGGI

Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel

dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan

Perguruan tinggi wajib menyusun kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel

dan transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan

PEMBIAYAAN


(44)

9/23/17 09:10:09 AM 44

STANDAR NASIONAL PENELITIAN


(45)

9/23/17 09:10:24 AM 45

STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT


(46)

9/23/17 09:10:39 AM 46

KETENTUAN PERALIHAN

KETENTUAN PERALIHAN

1. Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus

yang belum dikaji dan ditetapkan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi dapat

menggunakan rumusan pengetahuan dan

keterampilan khusus yang disusun secara mandiri

untuk proses penjaminan mutu internal dan proses

penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi;

2. Lahan perguruan tinggi yang digunakan melalui

perjanjian sewa menyewa paling lama 10 (sepuluh)

tahun;

3. Pengelolaan dan penyelenggaraan perguruan tinggi

wajib menyesuaikan dengan ketentuan peraturan

menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun;

4. Peraturan Menteri yang terbit sebelum peraturan ini

dinyatakan masih berlaku selama tidak

bertentangan dan belum diganti sesuai dengan

Peraturan Menteri ini.


(47)

SISTEM PENJAMINAN MUTU

PENDIDIKAN TINGGI


(48)

Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Dalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi

Pasal 7 ayat (3) huruf c

Tugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi meliputi:

c. peningkatan

penjaminan

mutu

,

relevansi,

keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan

akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan

;

BAB III: PENJAMINAN MUTU

Bagian Kesatu

:

Sistem Penjaminan Mutu

Bagian Kedua:

Standar Pendidikan Tinggi

Bagian Ketiga:

Akreditasi

Bagian Keempat :

Pangkalan Data Pendidikan

Tinggi

Bagian

Kelima

:

Lembaga

Layanan

Pendidikan Tinggi


(49)

PENGERTIAN SPM PT

Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar

pendidikan tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, selanjutnya

disingkat SPM-PT, merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal, selanjutnya disingkat

SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, selanjutnya disingkat

SPME, adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan Program Studi oleh lembaga akreditasi mandiri dan Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi, atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

(SPM-PT)


(50)

Pasal 51 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

(2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu.

Pasal 53 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:

a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh

Perguruan Tinggi; dan

b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui

akreditasi.

Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi (1)

Sistem Penjaminan

Mutu Internal

(SPMI)

Sistem Penjaminan

Mutu Internal

(SPMI)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT)

Sistem Penjaminan

Mutu Eksternal

(SPME)

Sistem Penjaminan

Mutu Eksternal

(SPME)

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

M

MUTU

M

MUTU

Pasal 52 ayat

(4)

UU Dikti

SPMPT

sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

didasarkan pada

Pangkalan Data Pendidikan

Tinggi.


(51)

Pasal 52 ayat (2) UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi

Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui:

Penetapan

standar pendidikan tinggi

;

Pelaksanaan

standar pendidikan tinggi

;

Evaluasi

standar pendidikan tinggi

;

Pengendalian

standar pendidikan tinggi

; dan

Peningkatan

standar pendidikan tinggi

.

LINGKUP PENJAMINAN

MUTU DI PERGURUAN

TINGGI

Sistem Penjaminan Mutu


(52)

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Tinggi (5)

Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi

(4)

Standar

Pendidikan

Tinggi

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah

standar

dalam

bidang

akademik

dan

nonakademik yang

melampaui Standar Nasional

Pendidikan Tinggi.

SNPT

(Standar Minimal)

SPT

(Melampaui SNPT) Bidang Akademik Bidang Nonakademik

Waji b

Inisiatif Setiap pergurua

n tinggi

M


(53)

atas kerjasama selama ini antara LP3M

dengan seluruh Program Studi di lingkungan

Univ. Jambi

Click icon to add picture


(1)

Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Dalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi

Pasal 7 ayat (3) huruf c

Tugas dan wewenang Menteri atas penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi meliputi:

c. peningkatan

penjaminan

mutu,

relevansi,

keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan

akses Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan

;

BAB III: PENJAMINAN MUTU

Bagian Kesatu

: Sistem Penjaminan Mutu

Bagian Kedua: Standar Pendidikan Tinggi

Bagian Ketiga: Akreditasi

Bagian Keempat :

Pangkalan Data Pendidikan

Tinggi

Bagian

Kelima

:

Lembaga

Layanan


(2)

PENGERTIAN SPM PT

Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, selanjutnya

disingkat SPM-PT, merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Internal, selanjutnya disingkat

SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, selanjutnya disingkat

SPME, adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan Program Studi oleh lembaga akreditasi mandiri dan Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi, atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

(SPM-PT)


(3)

Pasal 51 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

(2) Pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan Pendidikan bermutu.

Pasal 53 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) terdiri atas:

a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh

Perguruan Tinggi; dan

b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui

akreditasi.

Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi (1)

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

M

MUTU

M

MUTU

Pasal 52 ayat

(4) UU Dikti SPMPT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.


(4)

Pasal 52 ayat (2) UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi

Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui:

Penetapan

standar pendidikan tinggi

;

Pelaksanaan

standar pendidikan tinggi

;

Evaluasi

standar pendidikan tinggi

;

Pengendalian

standar pendidikan tinggi

; dan

Peningkatan

standar pendidikan tinggi

.

LINGKUP PENJAMINAN

MUTU DI PERGURUAN

TINGGI

Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi (2)


(5)

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Tinggi (5)

Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi

(4)

Standar

Pendidikan

Tinggi

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah

standar

dalam

bidang

akademik

dan

nonakademik

yang

melampaui Standar Nasional

Pendidikan Tinggi

.

SNPT

(Standar Minimal)

SPT

(Melampaui SNPT) Bidang Akademik Bidang Nonakademik

Waji b

Inisiatif Setiap pergurua

n tinggi

M


(6)

atas kerjasama selama ini antara LP3M

dengan seluruh Program Studi di lingkungan

Univ. Jambi

Click icon to add picture